IAIN Pontianak Ikuti Forum Dekan FUAD di Lampung

LAMPUNG (iainptk.ac.id)-UIN Raden Intan Lampung tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan Forum Dekan Fakultas Dakwah/FDIK/FUAD PTKIN se-Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 26-29 April 2019 dan diikuti oleh 170 peserta yang terdiri dari dekan, wakil dekan, kajur dan sekjur di lingkungan dakwah.

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN  Pontianak juga ikut hadir dalam kegiatan forum dekan ini, yang diwakili oleh wakil dekan III Drs. Marsih Muhammad. M.Ag. Selain itu wakil dari Prodi Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak Dr. Patmawati dan Besse Wahida, M.Pd.I juga ikut hadir dalam rangka mengikuti kegiatan Assosiasi Prodi Manajemen Dakwah PAMDI  yang merupakan rangkaian kegiatan forum dekan dakwah ini.

Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Prov. Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM.

Dalam sambutannya, Gubernur Lampung menyampaikan bahwa di era komunikasi saat ini menuntut pemikiran para akademisi sehingga perkembangan penggunaan media bisa dikontrol dengan baik. Pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan ide-ide atau pemikiran demi perkembangan bangsa dan masyarakat.

Gubernur Lampung menutup sambutannya dengan mengajak para peserta u berkunjung ke seluruh objek wisata bahari dan kuliner di sekitar bandar lampung.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Siap Bentuk Halal Center

PONTIANAK (iainptk.ac.id)— Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah diamanatkan dalam UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. “Kita semua berharap, kehadiran BPJPH mampu membawa perubahan besar utamanya dalam pengembangan industri halal,” terang Menag di Jakarta, Rabu (11/10/2017) saat meresmikan BPJPH.

Menag melihat, isu halal kini telah menjadi perhatian dunia. Perkembangannya juga telah menjadi trend. Karena pesan Al-Quran tentang konsumsi produk halal merupakan pesan universal untuk kemaslahatan umat manusia seluruhnya.

Menag berharap, berdirinya BPJPH mampu membangkitkan dan menggairahkan perkembangan industri halal Tanah Air yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. BPJPH harus segera membangun literasi dan kepedulian halal, baik bagi produsen, penjual maupun konsumen.

“UU Jaminan Produk Halal menyatakan, kewenangan penerbitan produk sertifikat halal menjadi domain Kemenag. Untuk itu, BPJPH hadir. Sosialisasi dan edukasi halal kepada publik perlu dilakukan secara masif dan inklusif untuk mendorong semakin tumbuh berkembangnya kesadaran dan kepedulian para pelaku usaha dan masyarakat terhadap pentingnya jaminan produk halal,” tambah Menag.

Menindaklajuti arahan Menteri Agama RI tersebut, BPJPH Kemenag menggelar kunjungan dan melakukan sosialisasi ke berbagai elemen. Marfuah Musthofa, M.Pd, selaku Kasubbid pemantauan dan evaluasi Jaminan produk halal pada bidang kerjasama, BPJPh Kemenag RI,  berkunjung ke IAIN Pontianak pada Rabu (24/4/2019) untuk membangun sinergi. Sebagai langkah awal akan diagendakan penandatanganan kerjasama antara BPJPH dengan IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyambut positif kunjungan BPJPH. “Kami mengapresiasi dan berterimakasih atas kunjungan ini. Kami siap bekerjasama dengan menandatangani MoU. Kelak kami akan bentuk Halal Center di IAIN Pontianak ini. Kita akan berikan sosialisasi kepada para mahasiswa dan pelaku usaha agar berkomitmen dalam pengembangan industri halal ini” terang rektor.

Penulis: Syuib
Editor: Aspari Ismail




Sayembara Artikel Jurnal Khatulistiwa bagi Peneliti, Dosen, dan Mahasiswa

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak melaksanakan sayembara kepenulisan karya ilmiah berbentuk artikel yang dinamakan Call for Paper Jurnal Khatulistiwa berhadiah total 21 juta. Sayembara ini diperuntukkan bagi peneliti, dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. Tema yang diangkat kali ini yaitu Membangun Peradaban Islam di Era Milenial.

Dalam hal ini penulis dapat menggunakan perspektif Hukum Islam, Bisnis Islam, Pendidikan Islam, Budaya Islam, Islam dan Gender, Politik Islam, Islam dan Budaya Lokal, Antropologi Islam, Sosiologi Islam dan Psikologi Islam. Artikel ini sendiri dianjurkan untuk mengutip artikel pada jurnal di IAIN Pontianak. Diutamakan menggunakan manajemen referensi Mendeley atau google scholar. Artikel dikirim paling lambat 31 Mei 2019 melalui email: ejournalkhatulistiwa@gmail.com.

Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Pontianak, Dr. Imron Muttaqin, M.Pd.I menjelaskan Call for Paper Artikel Jurnal Ilmiah merupakan upaya untuk menarik tulisan bermutu dari berbagai kalangan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat basis sumber tulisan yang akan men-support terbitan jurnal ilmiah, khususnya Jurnal Khatulistiwa.

Lebih lanjut ia pun mengungkapkan jika program kegiatan Call for Paper artikel ini diimplementasikan dalam bentuk sayembara/lomba tulisan karya ilmiah dengan tawaran hadiah bagi para pengirim dan pemenang. Tujuan dari kegiatan ini yaitu, sebagai cara untuk mendapatkan tulisan yang berkualitas; mendokumentasikan artikel-artikel yang terkumpul; bank naskah jurnal tersedia; dan sebagai sarana publikasi dan bentuk apresiasi karya tulis ilmiah.

“Rancangan kegiatan Call for Paper Artikel Jurnal Ilmiah tahun 2019 direncanakan akan dilaksanakan sesuai target yaitu menerima sebanyak-banyaknya artikel dan menyeleksi artikel yang masuk. Total hadiah Rp. 21.050.000. Dengan rincian Juara 1 sebesar 5 juta, Juara 2 sebesar 3 juta, Juara 3 sebesar 2 juta, serta 13 artikel terbaik masing-masing menerima sebesar 850.000. Seluruh artikel pemenang dan terbaik akan diterbitkan di Jurnal Khatulistiwa. ” ungkapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Apresiasi Proyek Perubahan Kasubbag LPM

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Peserta Diklatpim IV Angkatan XXXIII melaksanakan audiensi dengan Rektor IAIN Pontianak pada Rabu (24/4/2019). Kasubbag Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak, Dessy Nurul Fajariah, SE., memaparkan kepada Rektor IAIN Pontianak  tentang proyek perubahan yang digagasnya. “Sebagai peserta Diklatpim IV, saya akan melakukan proyek perubahan yang berkenaan dengan tugas pokok saya selaku Kasubbag pada LPM IAIN Pontianak. Proyek Perubahan yang akan disiapkan adalah ‘Peningkatan layanan lembaga penjaminan mutu IAIN Pontianak berbasis online’. Tujuan proyek perubahan ini adalah terwujudnya layanan LPM berbasis online yang terpadu dan terintegrasi, up to date dengan konten variatif yang mendukung dan memberikan kemudahan kepada semua stakeholder terutama dalam proses akreditasi” terangnya.

Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag, MA memberikan apresiasi atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag LPM tersebut, “Saya memberikan apresiasi atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag LPM IAIN Pontianak. Sekarang ini sudah eranya digital. Segala sesuatu memang harus di-online-kan. Dengan begitu akan memudahkan kinerja kita. Kebijakan Menteri Agama meminta kepada semua satker untuk melakukan integrasi data” katanya.

Rektor melanjutkan “Website yang dibuat mesti harus terintegral dengan data yang dibutuhkan dan berbasis peningkatan akreditasi. Koordinasikan dengan Pusat Teknologi, Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak agar bersinergi” harap rektor.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Dukung Proyek Perubahan Kasubbag AUK FTIK

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag, MA memberikan dukungan atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag Administrasi, Umum dan Keuangan (AUK) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Ajeng Vashqie Varaulizza, MM. “Saya memberikan dukungan atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag AUK FTIK IAIN Pontianak. Proyek perubahan yang diusung “Optimalisasi Pengelolaan Barang Milik Negera dan Persediaan di Lingkungan Fakultas IAIN Pontianak melalui e-Baper” merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan dan sangat memberikan dampak positif atas kinerja peningkatan e-government di kampus kita”. Hal itu dinyatakan Rektor IAIN Pontianak saat menerima audiensi peserta Diklatpim IV angkatan XXXIII di ruang kerjanya, Rabu (24/4/2019) siang.

Rektor menegaskan bahwa aplikasi yang dibuat mesti harus terintegral dengan data yang dibutuhkan dan berbasis peningkatan akreditasi. Koordinasikan dengan Pusat Teknologi, Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak agar bersinergi. Sesuai amanah Menteri Agama bahwa integrasi data menjadi menjadi salah satu bagian penting yang harus kita jadikan “mantra” dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya data yang terintegrasi itu akan memudahkan kita dalam bekerja.

Ajeng Vashqie Varaulizza, MM sebagai peserta diklatpim IV angkatan XXXIII Balai Diklat Keagamaan Jakarta memaparkan “Proyek perubahan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan Barang Milik Negara dan Persediaan di Lingkungan Fakultas dengan menggunakan aplikasi elektronik Barang dan Persediaan (e-Baper). Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan fakultas melakukan pendataan terhadap BMN dan barang persediaan yang dikelola dimana sejauh ini masih dilakukan secara manual. Selain fakultas, pihak Biro AUAK IAIN Pontianak dan eksternal juga dapat melakukan pengawasan dan pengendalian BMN dan Permintaan persediaan yang diajukan fakultas setiap tahunnya” jelasnya.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Rektor Didampingi LP2M IAIN Pontianak Silaturahmi dan Audiensi Program KKL Integratif dan Tematik Ke Setda Mempawah

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA didampingi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak bersilaturahmi dan melakukan audiensi dengan Setda Kabupaten Mempawah, Drs. H. Ismail, MM, Jumat (5/4) di Pondok Makan Koppel Terusan, Jembatan Kuning Mempawah.

Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Kepala Bagian Kestra dan Mental Spiritual Setda Mempawah, Drs. Rohmat Effendy, MM, dan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum.

Dalam kesempatan itu kedua belah pihak mengkoordinasikan beberapa program sinergi di antaranya terkait pelaksanaan KKL Integratif dan Tematik, Program sarjana bangun desa, serta peningkatan sarana dan prasarana kampus.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengungkapkan jika tahun ini akan ada model terbaru dari pengabdian masyarakat. “Tahun ini kita mendapat bantuan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk melaksanakan KKN Tematik Revolusi Mental. Salah satu daerah yang menjadi lokasi KKN ini yaitu Kabupaten Mempawah. Kami berharap dukungan dan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Mempawah.” ungkapnya.

Ia pun menambahkan sejatinya ada tiga model program pengabdian pada masyarakat yang saat ini dikelola oleh LP2M. Antara lain KKL Integratif (Reguler), PPM Mandiri (luar negeri), dan KKN Tematik Revolusi Mental. Semua program itu secara tidak langsung melibatkan IAIN Pontianak dan masyarakat di berbagai daerah. Khususnya Kabupaten Mempawah. Berdasarkan data yang dihimpun setidaknya mulai tahun 2015 hingga 2018, Mahasiswa IAIN Pontianak yang berasal dari Mempawah berjumlah 641 orang. Hal ini merupakan jumlah tertinggi ketiga setelah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

“Dalam hal ini sebenarnya kita ingin sharing program dan kerjasama. Kami telah menapaki program classroom digital. Setidaknya ada 100 kelas yang akan disisir. Semoga nantinya Pemerintah Kabupaten Mempawah dapat memberikan sumbangsih terkait program ini baik berupa dana hibah maupun hibah barang. Selain itu kami juga memiliki program sarjana bangun desa. Kita targetkan satu desa satu sarjana. Program ini diperlukan kerjasama yang simultan dari pemerintah daerah.”terangnya.

Sementara itu, Setda Mempawah, Drs. H. Ismail, MM menjelaskan pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Mempawah sangat mengapresiasi dan menyambut baik rencana dilaksanakannya kegiatan KKL Integratif dan KKN Tematik di Kabupaten Mempawah. Pihaknya berencana memetakan terlebih dahulu daerah mana yang nantinya menjadi titik pelaksanaan KKL dimaksud. Selain itu nantinya akan ada koordinasi lanjutan untuk mengetahui persoalan dan kecenderungan yang dimiliki oleh setiap daerah yang menjadi tempat pengabdian mahasiswa ke masyarakat.

Ia pun meminta pihak IAIN Pontianak nantinya juga dapat mengkategorisasikan sekaligus mengklasifikasikan kompetensi maupun potensi dari mahasiswa itu sendiri untuk selanjutnya ditempatkan pada daerah yang telah ditetapkan sebelumnya. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mempelajari terlebih dahulu proposal yang diajukan oleh IAIN Pontianak terkait program classroom digital dan sarjana bangun desa.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




LP2M Temui Bupati Kubu Raya Bahas KKL Integratif 2019, Rektor Sampaikan Prestasi Hingga Pengadaan Lahan Kampus II IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak berkesempatan menemui pucuk pimpinan tertinggi daerah Kabupaten Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, SH di Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (1/4). Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA beserta pejabat LP2M seperti, Ketua LP2M, Sukardi, SH., M.Hum, Kapuslitbit LP2M, Dr. Imron Muttaqin, MA, dan Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Rasiam, MA.

Agenda pertemuan tersebut membahas tentang beberapa hal di antaranya, KKL Integratif 2019 dan beberapa program peningkatan dan pengembangan kampus.

Pihak pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam hal ini H. Muda Mahendrawan, SH mengapresiasi dan sangat terbantu dengan adanya inisiatif yang dibangun oleh IAIN Pontianak. Dirinya mengharap dengan akan dilakasanakan nantinya KKL Integratif 2019 di Kubu Raya, mahasiswa dapat membantu mensosialisasikan dan memberikan pandangan kepada masyarakat tentang pendidikan agama dan persoalan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

“Kami senang sekali jika nantinya Mahasiswa IAIN Pontianak mengabdikan dirinya pada masyarakat. Bagi kami ini merupakan tambahan energi. Bayangkan, mereka anak muda yang memiliki pemikiran yang progresif dan kreatif. Hanya tinggal diarahkan hingga nantinya dapat maksimal dan memberikan solusi di masyarakat.” ungkapnya.

Menurutnya berbagai persoalan yang acap kali menjadi persoalan Kubu Raya dalam beberapa tahun belakangan ini yaitu Kebakaran Hutan dan Lahan. Ia berharap nantinya mereka bisa memberikan pemahaman dan langkah-langkah progresif untuk mengajak masyarakat yang semula membakar lahan dengan kemudian menggantinya ke abu trichoderma.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menguraikan beberapa prestasi dan capaian yang diperoleh IAIN Pontianak setahun belakangan ini. Paling mencolok yaitu semakin meningkatnya minat masyarakat untuk kuliah di IAIN Pontianak. Tahun 2019 saja untuk peminat SPAN PTKIN, IAIN Pontianak hanya memiliki kuota sebanyak 600 kursi saja. Namun ternyata peminat dan pendaftarnya lebih dari 1000. Hal ini menunjukkan semakin tahun IAIN Pontianak akan dipadati dengan mahasiswa. Dengan begitu secara otomatis sarana dan prasarana dan pengadaan bangunan menjadi salah satu prioritas utama pekerjaan rumah IAIN Pontianak.

Oleh karenanya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA berharap bantuan dan partisipasi dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam mewujudkan itu semua.

“Tahun ini kami merencanakan terwujudnya 20 classroom digital yang nantinya dapat memudahkan dan mengefisiensikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu fokus utama kami lainnya yaitu pengadaan lahan kampus II yang salah satu lokasinya direncanakan di Kabupaten Kubu Raya. Semoga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dapat membantu ikhtiar kita bersama dalam rangka membangun perguruan tinggi Islam yang moderat sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat.” paparnya.

Dalam hal ini Bupati Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, SH berkomitmen untuk mencari dan mengupayakan lokasi terbaik bagi pengadaan lahan kampus II IAIN Pontianak. “Kami memiliki komitmen terkait pendidikan. Kami akan mengupayakan untuk mencari lokasi terbaik bagi pengadaan lahan kampus II IAIN Pontianak. Tentunya ini berdasarkan analisis tata letak dan pertimbangan strategis daerah Kabupaten Kubu Raya.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Pemilu Berkualitas Menghasilkan Pemimpin Berkualitas

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI), mengadakan kegiatan Tank Kreatif Show dengan tema Pemilu Berkualitas Menghasilkan Pemimpin Berkualitas. Di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud pada Jumat tanggal (29/3) pagi. Kegiatan ini dihadiri oleh generasi milenial perwakilan mahasiswa setiap Fakultas di IAIN Pontianak. Acara ini juga disiarkan secara langsung pada radio RRI Pro 1 di frekuensi 104.2 MHz.

Terdapat empat narasumber yang membahas tentang pemilu, yaitu: Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Abdul Mukti Rouf; Anggota KPU Kalbar, Trenggani,S.Pd.; Akademisi UNTAN sekaligus Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik, Dr. Sumadi; dan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Abdul Syukur.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni, Dr. Abdul Mukti, MA mengatakan  “Hari ini kita dapat anugerah, bisa bekerjasama dengan RRI. Menjadi tanggung jawab bersama sebagai bagian dari bangsa Indonesia, untuk menyukseskan kegiatan demokrasi 5 tahunan menjelang pilpres dan pileg 2019. Sebagai warga bangsa yang bertanggung jawab, kita harus mendukung berlangsungnya kegiatan politik pada tanggal 17 April mendatang. Oleh karena itu IAIN Pontianak selalu antusias dan selalu berpartisipasi, untuk menyukseskan kegiatan-kegiatan pemerintah Indonesia.” ujarnya.

Anggota KPU Kalbar, Trenggani,S.Pd mengungkapkan “Harapan kami kita buat pesta demokrasi ini dengan baik. Ini adalah hak kita untuk memilih pemimpin, yang tentunya pemimpin yang cerdas, pemimpin yang berkualitas, dan pemimpin yang mampu mengemban amanat masyarakat. Oleh karena itu maka mahasiswa harus turut serta menyukseskan pemilu ini.” ajaknya.

Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak, Khairul Tamam dalam kata sambutannya menyampaikan, “Hari ini kita akan talkshow untuk mengetahui bagaimana pemuda memilih pemimpin yang bisa kita anggap pemimpin itu sebagai pemimpin yang berkualitas. Hari ini banyak sekali kawan-kawan mahasiswa khususnya, sudah apatis soal pemilu. Keapatisan kawan-kawan mahasiswa atau pemuda hari ini akan menimbulkan memimpin-pemimpin yang zolim dan tidak bertanggung jawab. Maka hari ini saya sampaikan bahwasanya pemimpin Indonesia berkualitas kedepannya itu ada di tangan kita semua.”katanya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Mewisuda 431 Sarjana

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, menyelenggarakan kegiatan Wisuda pada Kamis, (28/3) pagi. Kegiatan ini dihadiri pejabat di IAIN Pontianak, stakeholder, tamu undangaan, mahasiswa yang akan di wisuda serta orang tua dari peserta wisuda. Terdapat 431 peserta wisudawan dan wisudawati dari berbagai program Studi yang ada di IAIN Pontianak.

Dari 431 peserta wisuda terbagi dari Pascasarjana 9 orang, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) 132 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 12 orang, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (PGMI) 31 orang, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) 8 orang, Prodi Ekonomi Syariah 94 orang, Prodi Perbankan Syariah 80 orang, Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) 18 orang, Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) 1 orang, Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) 22 orang, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 14 orang, Prodi Manajemen Dakwah (MD) 5 orang, dan Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) 5 orang.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam kesempatan berbahagia ini mengatakan. “Saya akan menyampaikan beberapa hal terkait kondisi pada saat ini serta visi-misi sehubungan dengan akan dilepasnya para wisudawan IAIN Pontianak yang pada kesempatan ini kita melepas tidak kurang dari 431 orang. IAIN Pontianak hari ini sedang berbenah, dan terus akan berbenah. Kita ingin lebih baik lagi, masa lalu sudah baik dan kita ingin baik lagi itu adalah hak kita masa ini.” ujarnya.

“Bangunan di IAIN Pontianak, kami bangun ke atas karena belum punya tanah kampus dua. IAIN Pontianak hari ini telah mendapatkan modal pembiayaan dari pemerintah pusat, untuk mengadakan tanah Kampus dua IAIN Pontianak tahun ini pula. Lalu ada alumni kita Bapak H. Sukiryanto,S.Ag, beliau menghibahkan tanah sebanyak dua hektar di Kota Pontianak. Saya proyeksikan untuk kita bangun Pesantren Ma’had kampus.” tambah rektor disambut tepuk tangan dari peserta wisuda.

Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Dr. Syarif Kamaruzaman, dalam kata sumbutannya menyampaikan “Kita mengapresiasi apa yang pak Rektor sampaikan, 431 wisudawan hari ini, ini adalah lapangan luas terbentang ke depan, dimana para wisudawan ini mampu menunjukkan kemampuan kreatifitas untuk menciptakan lapangan kerjaan sendiri. Terutama untuk pengabdian kepada masyarakat. Kita berharap ada 4,36 persen pengangguran harus ditekan.” tuturnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Yudisium FEBI: Lapangan Kerja Terbuka untuk Lulusan Febi

PONTIANAK (iainptk.ac.id)- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak melangsungkan kegiatan Yudisium yang ke 1. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Aston Jl. Gajah Mada pada Rabu, (27/3) pagi. Kegiatan ini dihadiri pejabat di IAIN Pontianak, stakeholders, mahasiswa yang akan di yudisium serta orang tua dari peserta yudisium. Terdapat 174 peserta wisudawan dan wisudawati dari FEBI.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam kesempatan ini mengatakan. “Hari ini tidak bisa kita hanya mengandalkan kepintaran, hari ini kalian adulah tentang kehalusan rasa, mengadu kebaikan tutur kata dan tindakan di masyarakat. Saya titipkan ekspektasi saya yang sangat besar untuk kalian, tuturkanlah tentang IAIN ke masyarakat. Saya percaya lulusan FEBI akan melahirkan ekonom yang handal, dengan bekal yang dilakukan selama perkuliahan ini.”

Dekan FEBI, Dr. H. Fachrurrazi, MM, dalam kata sambutanya menyampaikan “Hari ini rekan kita, teman kita, stakeholder dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan segala hormat, yang kebetulan diwakili oleh Pak Budi nanti akan menyampaikan sambutan dihadapan kita semua. Menghantarkan dan menyajikan kepada anda (lulusan) lapangan kerja kalau anda mau kerja. Namun satu, anda bekerja untuk Allah Subhanahuwata’ala. Al-ikhlas, al-ikhlas, al-ikhlas, maka anda akan mendapatkan dunia, anda yang pertama dengan keikhlasan, anda yang kedua dengan keikhlasan, anda yang ketiga dengan keikhlasan, tidak ada yang dapat lepas dari genggaman anda.”

“Saya ingin ketemu lulusan FEBI di pasar-pasar, dipekantoran, mengabdi kepada umat, dimusolah kecil di kampung-kampung, dipedalaman, mungkin juga ada di Amerika, di Eropa, di Afrika, di Papua Nugini, bahkan ada di Kapuas Hulu, ada di Badau, ada di seluruh penjuru dunia, berkarya menegakkan li illahi Kalimatillah. Seperti yang diamanahkan oleh bapak rektor kepada saya, melalui konsep Bisnis dan Ekonomi Islam, Bismillahi ta’ala.” Kata Dekan FEBI dengan semangat dan tepukan tangan dari peserta Yudisium.

Kepala Bagian Pengawasan Jasa Keuangan di Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat, Budi Rahman dalam kesempatan ini menyampaikan “Kami ingin memberitahu, kami ingin membangkitkan semangat, kami ingin menyadarkan teman-teman semua yang saat ini sedang bermimpi. Sekarang pilihannya siap lanjutkan mimpi itu atau ayo bangun untuk mewujudkannya. Sekarang saatnya untuk siap-siap memasuki fase yang baru baik teman-teman yang akan melanjutkan ke pasca, maupun yang akan terjun ke dunia usaha, ataupun pelaku di industri jasa keuangan. Berdirinya saya disini adalah memberikan gambaran tentang industri jasa keuangan yang siap menampung teman-teman semua.”

Sesuai data yang kami dapatkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak. yang menjadi lulusan tercepat di raih oleh Program Studi Ekonomi Syariah atas nama Ummi Kultsum, dengan masa studi 3 Tahun 11 Bulan. Sedangkan yang menjadi lulusan terbaik Program Studi Ekonomi Syariah adalah Ulpa. Terdapat juga lulusan terbaik di-FEBI diraih oleh Hanafi. Terakhir kategori IPK tertinggi di-FEBI didapat oleh Dea Anggraini dengan nilai IPK 3,89.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail