IAIN Pontianak Gelar Workshop Pemutakhiran Kurikulum

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pada Senin, 30 Juli 2024, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyelenggarakan workshop pemutakhiran kurikulum di Aula Gedung Abdul Rani. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, diikuti oleh seluruh dosen dari berbagai fakultas, serta menghadirkan pemateri kompeten, yaitu Prof. Dr. H. Fajri Ismail, M.Pd.I. Selain itu, acara ini dihadiri oleh pejabat-pejabat IAIN Pontianak, termasuk Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Kepala Biro, Kepala Senat, dan Dekan setiap fakultas.

Workshop dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne IAIN, diikuti dengan sambutan dari Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak, Prof. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd, dan Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. M. Edi Kurnanto menyampaikan, “Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, seperti Ketua Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi), karena kami ingin melakukan revisi kurikulum IAIN Pontianak agar menjadi lebih baik dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Tujuan kami adalah agar para dosen dapat membimbing mahasiswa dengan lebih baik.”

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA, menambahkan, “Saya pernah kuliah di PGA, dan merasa bahwa ilmu pendidikannya lebih mendalam dibandingkan dengan yang kita miliki saat ini. Workshop ini sangat penting karena kita harus memastikan bahwa kurikulum tidak hanya sekadar memenuhi syarat kehadiran mahasiswa, tetapi juga mencerminkan motto kampus kita: menghasilkan individu yang berpotensi, berguna bagi bangsa, serta berakhlak mulia. Ilmu yang diberikan harus benar-benar diterima oleh mahasiswa.”

Acara sambutan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Rektor, yang sekaligus membuka secara resmi workshop tersebut.

Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial para dosen, serta pemanfaatan kurikulum yang ada di IAIN Pontianak, untuk memastikan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa semakin baik dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Penulis : Aditya
Editor : Bambang




Rapat Koordinasi Cleaning Service IAIN Pontianak untuk Peningkatan Kualitas Kebersihan

Pontianak (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak akan mengadakan rapat koordinasi untuk seluruh Cleaning Service (CS) di lingkungan kampus. Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebersihan serta koordinasi antara CS Kantor dan CS Lapangan.

Pertemuan ini akan berlangsung di Ruang Rapat Kepala Biro AUAK lantai 2 pada hari Senin, 29 Juli 2024. Rapat akan dihadiri oleh Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Dr. Ridwansyah, M.Si., Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik, Muhammad Syahrun, MM., dan Kasubag TPR, Djatmiko, SE.

Agenda rapat ini meliputi beberapa poin penting:

  1. Pengecekan Titik-Titik Rawan Sampah: Evaluasi dan penanganan area yang memerlukan perhatian khusus untuk menjaga kebersihan kampus.
  2. Kepedulian Terhadap Sampah: Mendorong tenaga kebersihan untuk lebih peduli terhadap sampah, meskipun berada di luar wilayah tanggung jawab mereka.
  3. Penataan Taman dan Fungsinya: Pengelolaan taman untuk mendukung lingkungan kampus yang bersih dan nyaman.
  4. Perawatan Gedung dan Prasarana: Memastikan kebersihan dan perawatan meja, kursi, serta fasilitas lainnya di kampus.
  5. Deskripsi Kerja Harian: Penerapan standar kerja harian untuk seluruh tenaga kebersihan.
  6. Rencana Kerja Individu: Semua pegawai diharapkan memiliki rencana kerja yang jelas.

Selain itu, Kepala Biro AUAK akan menekankan pentingnya bekerja dengan ikhlas, fokus pada tugas masing-masing, dan memulai kembali program “Jumat Bersih” yang akan dilaksanakan setiap hari Jumat. Kasubag TPR akan menutup rapat dengan menekankan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada keaktifan setiap individu dalam melaksanakan tugas mereka.

“Bekerja dengan ikhlas dan membaca bismillah, fokus pada pekerjaan masing-masing, tak usah melihat orang lain (ojo dibandingke), dan pencanangan kembali program Jumat Bersih, terutama untuk pegawai di bagian umum, yang akan dilaksanakan mulai minggu ini,” ujarnya.

Rapat ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan motivasi para CS, serta memastikan lingkungan kampus tetap bersih dan nyaman.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




Kuliah Umum Internasional Fasya Bahas Hak Asasi Manusia dan Syariah Bersama Prof. Madya Dr. Zaimuariffuddin

Pontianak (iainptk.ac.id) Fakultas Syariah (Fasya) IAIN Pontianak menggelar kuliah umum internasional dengan tema “Hak Asasi Manusia dan Keserasian dengan Syariah,” Senin (29/07/2024).

Seminar ini di isi oleh Prof. Madya Dr. Zaimuariffuddin Shukri Nurdin, Ketua Jabatan Pendidikan UNIMAS, Malaysia. Dihadiri oleh pejabat fakultas dan mahasiswa Syariah, termasuk Dekan Fasya Dr. Firdaus Ahmad, SH., M.Hum, Wakil Dekan, Kaprodi, Dema Sema Fakultas, serta mahasiswa dari berbagai jurusan.

Dalam sambutannya, Dekan Fasya Dr. Firdaus Ahmad menggarisbawahi pentingnya kesempatan ini bagi para mahasiswa untuk menggali ilmu dari Prof. Madya Dr. Zaimuariffuddin. “Saya himbau kepada para peserta khususnya mahasiswa yang hadir pada pagi hari ini agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Silakan kalian berpendapat bahkan berdebat secara ilmiah, namun tetap dilakukan dengan kesopanan dan kesantunan. Yang terpenting adalah mencari kebenaran ilmu tentang hak asasi manusia dalam sudut pandang syariah,” ujarnya.

Prof. Madya Dr. Zaimuariffuddin dalam penyampaiannya menyoroti keserasian antara Hak Asasi Manusia dan Syariah. Beliau menjelaskan bahwa kebiasaan dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan budaya masing-masing. “Meminum minuman keras adalah kebiasaan di Barat, namun menjadi sesuatu yang tabu di negara kita yang mayoritas umatnya beragama Islam,” jelasnya.

Kuliah umum ini menarik perhatian dengan perpaduan budaya yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia, serta menggambarkan bagaimana perbedaan tersebut dapat menjadi dasar untuk saling menyempurnakan pemahaman antara hak asasi manusia dan syariah.

Penulis : Hasan
Editor : Bambang




FTIK IAIN Pontianak Gelar Seminar Internasional Bersama Universiti Malaysia Sarawak

Pontianak (iainptk.ac.id) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak menyelenggarakan seminar internasional pada Senin, 29 Juli 2024, di ruang teater lantai 5 Gedung Prof. Kh. Saifudin Zuhri.

Acara ini merupakan bagian dari kerjasama antara IAIN Pontianak dan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan akademis dan berbagi pengetahuan antara kedua institusi.

Dekan Fakultas Pendidikan, Bahasa, dan Komunikasi UNIMAS, Dr. Dilah Tuah, hadir sebagai tamu kehormatan, didampingi oleh Prof. Dr. Hermansyah, M.Ag., Dekan FTIK IAIN Pontianak, beserta jajaran pimpinan fakultas.

Dalam sambutannya, Prof. Hermansyah mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran Dr. Dilah dan delegasi UNIMAS serta menyampaikan kebanggaannya terhadap acara seminar tersebut. Beliau juga menceritakan pengalamannya sebagai mantan mahasiswa di kampus UNIMAS beberapa waktu lalu.

“Saya selaku pimpinan dan jajaran di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak mengucapkan terima kasih karena telah datang ke Fakultas Tarbiyah IAIN Pontianak. Kami turut bangga dengan adanya pertemuan langsung dengan mahasiswa kita melalui acara seminar internasional ini,” ujar Prof. Hermansyah.

Lebih lanjut, beliau menyebutkan bahwa UNIMAS termasuk dalam 500 besar peringkat universitas dunia. “Hari ini kita akan berbagi pengalaman bersama UNIMAS, dan saya yakin banyak hal yang bisa dipetik dari kegiatan seminar internasional ini,” tambahnya.

Prof. Hermansyah juga berharap agar di masa depan, mahasiswa FTIK dapat mengunjungi UNIMAS.
“Suatu kebanggan bagi kami untuk menyambut kedatangan UNIMAS ke sini untuk berbagi banyak hal. Jika ada kesempatan di kemudian hari, kita harap dapat membawa mahasiswa kita untuk dapat berkunjung dan menyaksikan langsung bagaimana kampus UNIMAS disana,”harapnya.

Antusiasme ratusan mahasiswa yang hadir di ruang teater sangat terasa, terutama saat mereka bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne IAIN Pontianak. Kegiatan ini menunjukkan semangat kolaborasi dan pertukaran pengetahuan yang kuat antara kedua institusi pendidikan.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




Seminar Internasional IAIN Pontianak dan UNIMAS Serawak: “Bijak dalam Berdakwah, Berkomunikasi, dan Berkarya di Media Sosial”

Pontianak, (iainptk.ac.id) 29 Juli 2024 – Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak bekerja sama dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) Serawak, Malaysia, menggelar seminar internasional yang bertajuk “Bijak dalam Berdakwah, Berkomunikasi, dan Berkarya di Media Sosial”. Acara ini diselenggarakan di IAIN Pontianak dan menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Dr. Harjani Hifni, Lc., M.A. dosen dari FUAD IAIN Pontianak dan Dr. Jamali Bujang Sanawi dosen dari UNIMAS Serawak, Malaysia. Seminar ini dipandu oleh moderator Haris Supiandi, M.Sn, seminar ini dihadiri oleh mahasiwa dan dosen.

Dalam sambutan Ketua DEMAF FUAD, Bilal Gifran, yang juga merupakan ketua panitia, menyampaikan dalam sambutannya bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan bahwa media sosial adalah seperti pisau bermata dua, yang bisa memberikan keuntungan sekaligus dampak yang merugikan, dengan adanya seminar internasional ini kita bisa belajar bagimana berdakwah di media sosial.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan 3, Dr. Yapandi Ramli, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini memberikan panduan bagi para pendakwah tentang cara berdakwah yang bijak di media sosial. “Pendakwah adalah tugas yang mulia,” ujarnya. Dr. Yapandi juga mengaitkan pentingnya peran pendakwah dengan himne IAIN Pontianak dan himne FUAD yang menekankan bahwa institusi ini adalah pelopor kebaikan.

Dr. Yapandi Ramli juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa yang hadir di seminar tersebut, menekankan kembali bahwa berdakwah adalah pekerjaan yang sangat mulia karena merupakan pewarisan dan pelanjutan dari tugas para Nabi dan Rasul. Beliau menekankan bahwa perkembangan teknologi membutuhkan kebijaksanaan dalam berdakwah dan ini menjadi sumber ilmu bagi mahasiswa dalam berdakwah melalui media sosial.

Dalam Seminar ini diharapkan kepada mahasiwa dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada para peserta, terutama dalam memanfaatkan media sosial secara bijak untuk berdakwah, berkomunikasi, dan berkarya.

Penulis : Asip

Editor : Bambang




Skema 4-3-5 dan Sukses Haji 2024

Jakarta (iainptk.ac.id) Alhamduillah, seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan. Dari 213.320 kuota, ada 213.275 jemaah haji reguler yang berangkat ke Arab Saudi dari 12 Mei – 11 Juni 2024. Hanya 45 kuota tidak terserap.

Puncak haji di Armuzna, 14 – 19 Juni 2024, juga lancar. Murur berjalan sukses hingga peristiwa 2023 di Muzdalifah tidak terulang. Semenjak 21 Juni – 22 Juli 2024, ada 212.720 jemaah yang dipulangkan ke Tanah Air dalam 553 kloter.

Hingga akhir operasional, ada 46 jemaah masih dirawat di Arab Saudi. Jemaah yang sakit tersebut akan terus dipantau oleh Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah. Selama perawatan, jemaah tidak dikenakan biaya.

Tidak berlebihan, jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ada sejumlah indikator dan kita formulasikan dengan skema 4 – 3 – 5: Empat Perdana di Haji 2024, Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, dan Lima Inovasi Haji 2024

Empat Hal Serba Perdana pada Haji 2024

1. Pertama layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. Mulai tahun ini, 127.073 jemaah haji Indonesia (lebih 50%) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track.

2. Pertama dalam kuota normal (dan ada kuota tambahan), layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna. Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna

3. Pertama dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.

4. Pertama kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina. Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu. Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul; 13.30 WAS.

Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji

1. Ekspor Bumbu Nusantara. Tahun 2023, baru 16 ton bumbu Nusantara yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan dapur penyedia katering jemaah haji Indonesia. Tahun ini jumlahnya meningkat lebih dari 70 ton. Potensi ke depan masih terbuka lebar karena kebutuhannya mencapai 300 ton.

2. Pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan. Tahun ini, PPIH berhasil mengelola 6.755 kambing dam petugas dan jemaah haji. Dari jumlah itu, ada 2.000 daging kambing akan dikirim ke Indonesia dalam bentuk kemasan daging olahan. Dengan kemasan 0,5 kg, diperkirakan akan menjadi 15.000 pack. Sementara daging kambing Dam lainnya, didistribusikan melalui Jam’iyyah Khairiyah, lembaga sosial di Makkah. Ini menjadi bagian kontribusi penyelenggaraan haji dalam pencegahan stunting. Semoga di tahun mendatang jumlahnya bisa ditingkatkan.

3. Tahun ini, Indonesia mulai mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah. Makanan itu didatangkan dari Indonesia. Total ada sekitar 1,7 juta boks yang tahun ini didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna. Jumlahnya masih bisa ditingkatkan karena potensi kebutuhannya bisa mencapai 5 – 6 juta boks. Makanan siap saji ini memenuhi citarasa Nusantara.

Lima Inovasi Haji 2024

1. Transformasi digital dalam rekrutmen petugas. Pendaftaran terbuka dan online, CAT untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.

2. Aplikasi Kawal Haji memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.

3. Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi. Total tahun ini ada 293 jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jemaah.

4. Penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji. IPS berisikan resume kesehatan jemaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi. Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur.

5. Penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji. Jemaah yang sudah terbit visanya namun karena sesuatu hal batal/tunda, diinput oleh tim Kankemenag Kab/Kota ke Siskohat. Sehingga, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota.

Alhamdulillah, seluruh tahapan sudah selesai dan saya nyatakan operasional haji 1445 H/2024 M berakhir. Dalam waktu dekat, kita akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 sebanyak 221.000. Pada awal September 2024, sudah akan dimulai pertemuan persiapan dan rapat dengan perusahaan penyedia layanan (paket, akomodasi, konsumsi).

Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo atas arahan dan dukungannya sehingga ibadah haji tahun berjalan sukses dan lancar.

Terima kasih saya sampaikan juga kepada jajaran Komisi VIII DPR yang terus memberikan saran dan masukan bagi perbaikan penyelenggaraan haji di masa mendatang

Terima kasih juga saya sampaikan kepada jajaran Kementerian/Lembaga terkait, serta TNI/Polri atas kerja sama dan kontribusinya dalam ikut menyukseskan penyelenggaraan haji 2024

Terima kasih disampaikan ke Pemerintah Arab Saudi atas kerja sama-nya yang sangat baik sehingga penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan lancar dan baik. Kita juga mengapresiasi atas beragam inovasi yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.

Secara khusus, rasa terima kasih saya sampaikan kepada Petugas Haji Indonesia atas dedikasi dan ketulusannya dalam memberikan layanan kepada jemaah.

Terakhir, apresiasi saya sampaikan kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang tertib sehingga penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar. Semoga semua jemaah memperoleh haji mabrur mabruroh. Saya berharap jemaah haji bisa memberi warna dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Kepada jemaah yang wafat, kita doakan semoga husnul khotimah dan keluarganya diberi ketabahan dan kesabaran.




Lima Inovasi yang Jadi Kunci Sukses Haji 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut ada lima inovasi yang menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Kelima hal tersebut disampaikan Menag saat menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

“Inovasi pertama yang kami lakukan adalah transformasi digital dalam rekrutmen petugas,” ungkap Menag Yaqut, Kamis (25/7/2024).

Pendaftaran petugas juga terbuka dan online. Computer Assisted Test (CAT) dilakukan untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.

Kedua, Kemenag meluncurkan aplikasi Kawal Haji memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. “Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani,” tutur Gus Men.

Ketiga, tahun ini safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas dilaksanakn dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi. “Total tahun ini ada 293 jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jemaah,” kata Gus Men.

“Keempat, tahun ini kita menggunakan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji,” ujar Gus Men.

“IPS berisikan resume kesehatan jemaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi. Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur,” sambungnya.

Kelima, Kemenag juga melakukan penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji.

“Jemaah yang sudah terbit visanya namun karena sesuatu hal batal/tunda, diinput oleh tim Kankemenag Kab/Kota ke Siskohat. Sehingga, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya,” papar Gus Men.

Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota.

Lima inovasi ini menurut Gus Men menghasilkan penyelenggaraan ibadah haji yang sukses dan lancar. “Alhamdulillah, seluruh tahapan sudah selesai dan saya nyatakan operasional haji 1445 H/2024 M berakhir. Dalam waktu dekat, kita akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M,” tandas Gus Men.

(Sumber : kemenag.go.id)




SUKSES PELASANAAN HAJI MALAH DI-PANSUS-KAN

Oleh: Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA *

Pontianak (iainptk.ac.id) Pelaksanaan Haji 2024 di-PANSUS-kan oleh DPR RI dalam rapat paripurna dengan Muhaimin Iskandar selaku Wakil Ketua DPR juga selaku Ketua Timwas Haji 2024 sebagai pimpinan rapat 9 Juli 2024. Rapat perdana Pansus tamggal 17 Juli 2024 ditunda. Karena penundaan ini seorang anggota Pansus Wisnu Wijaya dari fraksi PKS banyak berkomentar dan terlihat gusar.

Sebagai latar belakang tulisan ini, penulis menegarai ada nuansa unrespectable, baik terhadap sosok Gus Menag RI, atau mungkin juga kepada Kemenah RI. Menhapa? Karena dari awal pemberangkatan jamaah haji banyak orang mengamati dan merasakan kebaikan dan kesuksesan pelaksanaan haji dari tahun ke tahun. Faktanya dari tahun ke tahun indeks kepuasan jamaah terus meningkat mencapai di atas 90%. Bahkan pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 ditargetkan mencapai 95%. Lah, kok malah di-PANSUS-kan.

Ini satu sisi, dan sisi yang lain, jika pelaksanaan haji merupakan bagian dari program yang termaktub dalam penyelengaraan tata kelola keuangan Kemenag RI, faktanya yang ada sampai dengan tahun 2024 ini kemenag RI telah 8 kali berturut-turut mendapat predikat WTP. Sekali lagi kok malah di-PANSUS-kan.

Sisi lain lagi, bahwa di antara pemicu awalnya PANSUS adalah kuota haji tambahan dan persoalan lain yang pernah dikomentari oleh Muhaimin Iskandar atas temuannya pada survey lokasi sebagai monitoring di arafah. Saya menilai temuan Cak Imin itu tidak begitu ilmiah juga. Karena surveynya atau investigasinya yang berjatuk kontrol pengawasan Timwas itu masih perlu dipertanyakan metodologinya. Juga saya menengarai tidak dilakukan dengan persiapan yang matang dan tidak dengan kisi-kisi riset yang jelas. Hal ini bisa kita konfirm dengan membaca laporan timwas haji di media.

Atas persoalan yang dikomentarkan Cak Imin itu, tidak jelas berapa % AC yang mati dari ribuan AC. Juga tidak jelas berapa % tenda yang overcapacity dari ribuan tenda. Demikian juga berapa jumlah dan berapa % bus yang terlamabat dari ribuan Bus yang ada. Juga esensi dari pengangukatan ke arafah itu kan hadirnya jamaah di padang arafah sebagai rukun haji terpenting. Adakah ada jamaah haji yang tidak mengikuti hadir di arafah karana telatnya Bus? Maka temuan-temuan seperti itu, kita nilai tidak esensial.

Atas persoalan yang dikomentari Cak Imin itu, setelah saya telusuri persoalan jamaah ada yg tidakt mendapatkan tempat di tenda Arafah dan tenda Mina itu adalah tupoksinya pelayanan dari syarikah di Saudi sendiri bukan oleh pemerintah Indonesia. Itu bukan persoalan G to G juga karena itu persoalan pemerintah saudi sendiri dengan syarikahnya. Persoalan itu lebih pada persoalan tata kelola lokasi yang dikelola oleh syarikah yang telah mendapatkan penunjukan dari Govermen Arab Saudi kepada mereka untuk melakukan penyelenggara pelayanaan haji bagi tenda non-regular. Adapun masalah alokasi quota tambahan secara wewenang itu adalah wewenang menteri Agama RI yang tertuang dalam MoU dengan pihak Arab Saudi.

Cak Imin mengabaikan kesuksesan pelaksanaan haji di bagian reguler atau pelaksanaan haji secara keseluruhan. Ada 4 (emapt) terget kesuksesan oleh Kemenag RI yaitu Sukses pemberangkatan, sukses layanan, sukses Wujuf, dan sukses penulangan. Sukses pemberangkatan sangat bisa diukur. Tak ada satu kasus komplen pun yang mencuar. Artinya sangat tercapai sukses pembaerangkatan ini.

Sukses layanan, juga bisa disebut sukses. Dalam pemberangkatan terdapat layanan, di mana tidak kita temukan keluhan. Layanan yang lain seperti makan misalnya, puluhan orang yang saya kenal dsn telah pulabg haji, senuanya menyatakan luar biasa, bahkan yang namanya makan berlebin, dan dengan setandar rasa indonesia banget. Belum layanan yang lain, termasuk layanan di arafah, di mana di sana ada target sukses wukuf.

Target sukses wukuf, sudah sama-sama kita baca berita-berita suksesnya. Teruma karena diwujudkannya Kebijakan skema MURUR. Kebijakan ini menuai pujian dan apresisasi dari mana-mana. Belum legi skema imi dibackup hukum syariah dari PBNU. Sukse wukuf ini bukan cuma dapat apresiasi, tetapi juga tidak ada komplen di sana.

Target sukses pemulangan, walau pun masih sedang berlangsung pemulangan, target ini sudah tercermin kesuksesannya. Seperti pemberangkatan, tentu standar pemulangan menggunakan standard pemberangkatan. Artinya target sukses pemulangan ini sudah bisa dikatakan di ambang mata.

Tentang tambahan kuota, 20 ribu kuota tambahan. Tambahan kuota 20.000 mendapat approval (persetujuan) dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi pada 8 Januari 2024, dengan alokasi 10.000 untuk haji khusus dan 10.000 reguler. Hal itu tertuang dalam MoU yang ditandatangani oleh Menteri Agama RI dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

Ternyaat yang 10 ribu didistrinusi untuk haji khusus dan 10 ribu untuk reguler itu bukan sekehendak Menteri Agama atau Kementerian Agama RI, tetapi memang dari sononya tertuang dalam MoU. Sekali lagi, Lah kok di-PANSUS-kan. Kalau gitu Pansus akan menggugat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi donk.

Juga, dalam hal ini, dikira mudah kah meng-organize jamaah 20 ribu dalam batas waktu yang relatif sangat singkat. Sementara kuota itu harus terserap. Jika tidak terserap, maka akan berpengaruh terhadap kuota haji di tahun 2025.

Adapun tambahan kuota 20 ribu yang habis terserap ini pun tidak ada masalah. Semua dapat diberangkatkan secara baik. Lalu kemudian, apa dan di mana persoalannya. Maka oleh karena itu, bahakn boleh saja kita menerka bahwa Pansus haji 2024 ini bisa jadi dapat disebut sarat nuansa politiknya.

*Penulis adalah Guru Besar Ilmu al-Quran dan Tafsir sekaligus Rektor IAIN Pontianak, Ketua PWNU Kalbar, dan Ketua IPHI Kalbar




Pertemuan Perdana Persiapan KAIB 2025 di Kota Kinabalu Malaysia Hasilkan Kesepakatan Penting

Kota Kinabalu, Malaysia (iainptk.ac.id) 26 Juli 2025 – Pertemuan perdana persiapan Konferensi Antar Bangsa Islam Borneo (KAIB) di Kota Kinabalu menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk persiapan KAIB 2025 di IAIN Pontianak. Pertemuan ini juga membahas penyempurnaan eksistensi KAIB sebagai wadah potensial Akademi Regional Borneo.

Pertemuan ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Rektor UiTM Sabah, Wakil Rektor KUPU SB Berunai, Wakil Rektor dari UNISSA Berunai, Rektor dan Pejabat dari UiTM Serawak.

Terdapat beberapa poin utama yang disepakati. Seperti tema KAIB ke 16 Tahun 2025 di IAIN Pontianak adalah “Memapankan Peradaban Islam Borneo Berbasis Kajian Manuskrip.” Sub-sub tema akan diumumkan dalam dokumen terpisah, yang terdiri dari sembilan sub tema. Program Pra KAIB akan diwujudkan melalui “KAIB International Webinar” yang akan membahas 17 SDGs sebagai tindak lanjut Resolusi KAIB 15.

Pembukuan karya ilmiah yang pernah dibentangkan di forum KAIB sejak awal hingga sekarang akan disempurnakan. Selain itu, buku profil KAIB sejak 2008 akan dibuat. Digitalisasi pembukuan ilmiah juga akan dilakukan dengan pembuatan website sendiri.

KAIB juga berencana untuk mendirikan jurnal internasional. Acara KAIB akan ditambah dengan perlombaan seni budaya Islam, fotografi keislaman, desain busana muslim/muslimah, kaligrafi Islam, dan lagu-lagu Islami. Selain itu, Borneo Islamic Halal Showcase (BIHAS) akan diadakan pada KAIB 2025 di IAIN Pontianak.

Untuk memperkuat aspek sosial, akan dibentuk Badan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWA) yang akan diluncurkan pada acara pembukaan KAIB 2025. Pertemuan antara Pengurus/Panitia KAIB 16 (IAIN Pontianak) dengan pihak UiTM Sarawak dijadwalkan akan diadakan pada 6 Agustus 2024 di Sarawak.

Kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat peran KAIB sebagai platform akademis dan budaya regional di Borneo serta memajukan peradaban Islam di kawasan ini.

Penulis : BEP
Editor : Bambang




Kolaborasi Internasional: IAIN Pontianak dan UNIMAS akan Gelar 3 Seminar Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak bersama UNIMAS Universitas Malaysia Sarawak akan menyelenggarakan 3 Seminar Internasional di 3 fakultas yang ada di IAIN Pontianak pada Senin, 29 Juli 2024. Ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang sudah ditandatangani oleh Rektor IAIN Pontianak bersama Naib Canselor UNIMAS di tahun lalu.

Adapun 3 Fakultas yang kali ini melakukan Seminar Internasional adalah Fakultas Syariah (Fasya), Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD), serta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

Pada setiap fakultas, narasumber yang hadir tentu berbeda-beda. Di Fakultas Syariah, kegiatan seminar internasional menghadirkan narasumber Prof. Madya Dr. Zaimuariffudin Shukri Nordin dari UNIMAS. Kegiatan ini akan berlangsung di ruang ujian skripsi Fasya. Seminar ini akan membahas tentang Hak Asasi Manusia.

Selain itu di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, kegiatan berlangsung di Gedung Rektorat lantai 4 dengan narasumber Dr. Jamali Bujang Sanawi dari UNIMAS dan Dr. H. Harjani Hefni, Lc., MA., dari IAIN Pontianak dengan Moderator Haris Supiandi, M.Sn. Kegiatan ini bertemakan Bijak Dalam Berdakwah, Berkomunikasi dan Berkarya di media Sosial.

Sedangkan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, kegiatan berlangsung di aula FTIK lantai 5 dengan narasumber Dr. Dilan Tuah yang merupakan Dekan Fakultas Pendidikan, Bahasa, dan Komunikasi UNIMAS. Tema yang diangkat tentang Rekonstruksi Pendidikan dalam Membangun Nilai-nilai Humanis di Era Informasi dan Teknologi Abad 21.

Berkaitan hal ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyampaikan, “Kegiatan seminar internasional ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang ditandatangani oleh Rektor IAIN Pontianak bersama Naib Canselor UNIMAS di tahun 2023,” jelasnya.

Kemudian beliau juga menyampaikan pesan dari Direktur Diktis bahwa “‘MoU itu tidak hanya sebatas formalitas saja, maka dia harus diisi dengan berbagai macam kegiatan akademik baik dosen maupun mahasiswa.’ Dan Alhamdulillah, kerjasama dalam bentuk seminar ini adalah tindak lanjut dari MoU yang sudah dilakukan dua perguruan tinggi ini,” ungkapnya.

Warek 3 juga mengungkapkan “Insya Allah, selain dosen UNIMAS yang ke sini, kita juga akan bergantian setiap tahun ke UNIMAS. InsyaAllah Rektor IAIN Pontianak akan Visiting Profesor di UNIMAS 5-8 Augustus 2024, dilanjutkan penandatanganan MoA kerjasama S3 dan Research grant di kampus UNIMAS,” ujarnya.

Salah satu bentuk kerjasama lainnya “Tahun 2024 bulai Mei, Kita juga sudah mengirim 40 mahasiswa IAIN Pontianak untuk kegiatan Student Mobility pada tahun 2024.

InsyaAllah bulan Oktober 2024, IAIN Pontianak mengundang mahasiswa UNIMAS ke IAIN Pontianak dengan kegiatan Internasional Research Camp. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini akan berkontribusi terhadap akreditasi, baik bagi IAIN Pontianak maupun Prodi,” tambahnya.

Penulis: Aditya
Editor: Bambang