Formulir Peserta KKL Integratif 2019

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Mahasiswa IAIN Pontianak kembali akan melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2019 yang dikoordinir oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M). Kegiatan KKL ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung di masyarakat, sehingga mahasiswa dapat berempati dan peduli terhadap permasalahan masyarakat.

Ketua LP2M, Sukardi, SH., M.Hum. mengatakan “Selain memberikan pengalaman kepada mahasiswa, kegiatan ini juga bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkannya di kampus. Bukan hanya itu, mahasiswa juga dapat membantu menumbuh kembangkan institusi yang ada di masyarakat. Kegiatan ini juga dapat mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat, baik sebagai salah satu sarana sosialisasi sekaligus memperkenalkan perguruan tinggi di masyarakat” tuturnya.

Kegiatan KKL tahun 2019 direncanakan akan dilaksanakan di Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya. Salah satu pertimbangannya adalah, kabupaten tersebut pada prinsipnya siap menerima kehadiran mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak. Kegiatan ini akan bermanfaat untuk IAIN Pontianak, Pemerintah Daerah tempat KKL, masyarakat setempat dan mahasiswa semester 6 yang akan mengakhiri masa studinya. Kegiatan KKL ini akan dilaksanakan selama 40 hari atau 2 bulan kalender.

Bagi mahasiswa IAIN Pontianak yang sudah mencukupi persyarakan untuk mengikuti KKL, diwajibkan untuk mengisi data di bawah ini. Seperti Formulir Peserta KKL Integratif, Surat Pernyataan Kesediaan Peserta KKL Integratif, Biodata Orang tua/ Wali/ Suami/ Istri, dan terakhir Surat Pernyataan Persetujuan Orang Tua/ Wali/ Suami/ Istri. Data yang sudah diisi dapat diserahkan ke LP2M IAIN Pontianak. Berlokasi di Gedung Rektorat IAIN Pontianak lantai dasar. Mahasiswa dapat mengumpulkan kepada saudara Septian Utut, M.Pd.

Untuk mengisi formulirnya, silahkan klik tautan ini, Form Pendaftaran KKL Integratif 2019.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Kepala Biro HDI Kemenag: Capaian Kinerja Adalah Hak Publik

TANGERANG SELATAN (www.iainptk.ac.id)– Kepala Biro Humas, Data dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Republik Indonesia, Mastuki, menegaskan humas mesti memaksimalkan peran dengan mempublikasikan capaian kinerja satker masing-masing.

“Mindsite kita mesti berubah. Capaian kinerja itu adalah hak publik. Jadi humas wajib untuk menyampaikan program kerja dan capaian prestasi yang telah dan sedang dilakukan” ujarnya saat menjadi narasumber kegiatan Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan Tingkat PTKN di Hotel Aviary Bintaro, Jum’at (17/5) siang.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag juga menjelaskan tentang tantangan humas kemenag dalam menyongsong Era Gen 4.0.

“Di era Generasi 4.0 ini kita mesti memperkokoh 5C, yaitu: Collaboration, Capasity, Corporate Culture, Corporate Branding dan Digital Culture” urainya bersemangat.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Prodi Psikologi Islam Bedah Buku Persona Bersama Pengarangnya

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Program Studi Psikologi Islam di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, mengadakan kegiatan bedah buku. Buku yang dibedah merupakan novel sains fiksi yang diangkat dari pengalaman penulis. Buku yang menceritakan tentang penyimpangan seksual, dilihat dari segi psikologi. Dengan membaca buku ini Mahasiswa Psikologi secara tidak langsung akan mengetahui beberapa gejala atau penyebab terjadinya penyimpangan seksual pada anak. Penulis sedikit memberikan spoiler kepada mahasiswa bahwa yang menyebabkan penyimpangan seksual dalam buku ini karena pola asuh. Buku tersebut berjudul Persona yang dikarang oleh Sriwiyanti, S.Psi. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat tanggal (17/5) di gedung Rektorat Lt 4.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD), Dr. Ismail Ruslan, M.Si menyampaikan “Acara ini merupakan kegiatan pengembangan diri mahasiswa, untuk menambah wawasan dan keilmuan mahasiswa Psikologi Islam. Perguruan tinggi itu mencetak mahasiswa dan alumni, tidak seperti mendirikan menara gading yang tidak peduli dengan lingkungan dan masyakakat sekitarnya. Perguruan tinggi justru melahirkan, mahasiswa yang memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni dan memiliki kepedulian dengan persoalan-persoalan masyarakat. Salah satunya persoalan penyimpangan seksual yang akan di bahas pada hari ini.”

Ketua Program Studi Psikologi Islam, Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi, M.Psi, Psikolog mengatakan “Hari ini semoga kita tambah ilmu dengan membedah buku yang berjudul Persona. Salah satunya tentang LGBT atau penyimpangan seksual. Kalau dalam matakuliah psikologi klinis, mahasiswa akan menemukan kasus seperti ini. Bagi mahasiswa yang akan mengambil S2, ambil terapan Psikologi Klinis untuk menjadi psikolog klinis. LGBT merupakan salah satu penyimpangan psikologi kita. Kita akan kupas dengan 3 narasumber, yang semuanya merupakan alumni Psikologi dari Jogja.”

Pada kesempatan kali ini yang membedah Novel Persona adalah seorang guru yang bernama Mirdasari Maulida, S.Psi. Bu Mirda menjelaskan buku ini sangat menarik dan unik, mencerikatan tokoh yang memiliki kelainan seksual. Menceritakan dari kecil sang anak hingga usianya dewasa. Perubahan sikapnya karena polah asuh yang salah. Penyebabnya karena orang tua yang bercerai, orang tua yang bertengkar di depan anak, peran ayah dan ibu yang tidak ada. Dengan penyebab tersebut rusaklah psikologi anak yang membenci orang tuanya. Buku ini bisa dibaca semua kalangan dengan membaca buku ini kita tahu bagaimana menjadikan anak yang baik.

Maulida juga menyampaikan, seorang anak yang diasuh dengan baik bisa menjadi anak yang mandiri, percaya diri dan lain-lain. Sebaliknya anak yang diasuh dengan buruk akan merusak psikologinya. Pondasi yang paling penting adalah keluarga. Anak yang memiliki ayah dan ibu yang harmonis, orang tua bisa menjadi tempat cerita untuk anak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Itjen Tegaskan Humas Kemenag Harus Bersinergi

TANGERANG SELATAN (www.iainptk.ac.id)–Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI menggelar Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan Tingkat PTKN pada 16 s.d 18 Mei 2019 di Hotel Avairy Bintaro.

Kasubbag Tata Usaha dan Humas Inspektorat Jenderal Kemenag RI, Nurul Badruttamam, meminta agar seluruh humas pada Kementerian Agama untuk bersinergi dalam bekerja.

“Selama ini humas pada satker Kementerian Agama terkesan bekerja sendiri-sendiri. Mestinya sebagai keluarga besar Kementerian Agama kita para humas harus bersinergi dan saling membesarkan. Seharusnya kita warga Kemenag itu harus saling support dalam pemberitaan dan media sosial” tegasnya di depan 70an peserta dari utusan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se Indonesia pada Kamis (16/5) malam.

“Untuk mengokohkan peran humas tersebut, kami membuat program agar terbangun komunikasi yang intens antara humas Itjen, Kanwil Kemenag, dan PTKN. Diantara program tersebut: terbentuknya komunitas penulis dengan target satu orang, satu tahun menerbitkan satu buku. Kemudian telah dibentuk komunitas foto, vlog dan film dengan target satu orang, satu bulan melahirkan satu product. Kemudian program penguatan early warning system” jelasnya bersemangat.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Plh. Inspektur Jenderal: Humas PTKN Punya Peran Strategis

TANGERANG SELATAN (www.iainptk.ac.id)–“Humas Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) punya peran yang sangat strategis untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kampus dan Kementerian Agama”. Hal itu ditegaskan Plh. Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Dr. H. Rojikin, MH, saat membuka Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan Tingkat PTKN yang digelar Itjen Kemenag pada Kamis (16/5) siang di Hotel Aviary Bintaro.

Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat eselon IV yang menangani bidang kehumasan di tingkat PTKN se-Indonesia yang dilaksanakan mulai 16 s.d 18 Mei 2019. Tampak hadir para Kasubbag humas pada PTKN.

Dr. Rojikin menegaskan bahwa untuk melaksanakan peran kehumasan itu perlu didukung oleh para rektor/ketua PTKN dengan menyediakan anggaran yang memadai. “Rajanya dunia itu berita. Karena itu humas perlu didukung dengan anggaran yang memadai. Berita yang dipublikasikan itu sebagai bentuk akuntabilitas kinerja satker kepada masyarakat. Beritakan segala prestasi yang telah dicapai” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Plh. Inspektur Jenderal juga menyarankan agar setiap satker PTKN menjadikan Itjen sebagai sahabat. Di samping itu beliau juga meminta agar semua ASN Kemenag khususnya humas untuk bekerja dengan disiplin dan menjaga integritas.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Workshop Pemekaran FUAD IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak terus bergerak maju untuk mempersiapkan diri menjadi UIN. Beberapa bulan yang lalu IAIN Pontianak berhasil memekarkan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), menjadi Fakultas Syariah (Fasya) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Tahun ini giliran Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) ingin memekarkan diri.

Pertama menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan yang kedua Fakultas Ushuluddin dan Adab. Sebelum pemekaran tersebut terealisasi perlu adanya workshop pemekaran. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat senat pada hari Kamis, (16/5) pagi. Turut hadir Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil Rektor Bidang Administerasi Umum dan Keuangan, Kepala Biro AUAK, Pengurus Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Dekan FUAD, Wakil Dekan FUAD, Kabag, Kasubbag, Kaprodi, Sekprodi, dosen dan stakehoalder.

Nantinya Fakultas Dakwah dan Komunikasi akan menaungi Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Prodi Manajemen Dakwah (MD). Sedangkan Fakultas Ushuluddin dan Adab menaungi Prodi Psikologi Islam (PI), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) dan Prodi Studi Agama-Agama (SAA). Dengan adanya pemekaran ini diharapkan pelayanan kepada mahasiswa bisa semakin maksimal.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam pengarahannya menyampaikan, dengan pemekaran ini kita akan tingkatkan SDM, dosen yang masih melakukan studi kita support untuk segera menyelesaikan studinya. Serta dosen yang masih S2 kita dukung untuk melanjutkan S3, bagi yang sudah S3 kita akan bantu keperluannya untuk menjadi guru besar. Pelayanan kepada mahasiswa juga akan terus kita tingkatkan, sekarang mahasiswa bayar SPP bisa dari ATM tidak perlu mengantri di kampus. Kita juga sudah menyediakan gedung yang representatif untuk mahasiswa belajar.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dalam kesempatan ini mengingatkan kembali tentang Institut Agama Islam Negeri, disingkat I-A-I-N. Institut (I) menggambarkan dari simbol Akademis, apapun yang kita lakukan diwilayah ini adalah kajian akademis. Prilaku, cara berfikir, argumentasi, dan pemilaianpun harus akademis. Selanjutnya, Agama (A) itu merupakan Teologi Universal, dan Islam (I) merupakan Teologi Parsial. Rektor mengamanahkan saya untuk dibagian dua ini. Semester 1 dan 2 materi pembelajaranya lebih banyak teologi Parsial. Terakhir Negeri (N) melambangkan nilai-nilai nasionalis.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




LPM Lakukan Monev, Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pembelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin untuk melihat dan mengevalusasi pelaksanaan dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen. Pada Senin (13/5) pagi, semua unsur pimpinan LPM dan staf berkumpul untuk mempersiapkan salah satu program penting penjaminan mutu akademik, yaitu persiapan monev pembelajaran.

“Hari ini adalah jadwal koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan monev, kepada dekan di lingkungan IAIN Pontianak. Koordinasi dan sosialisasi tersebut dilakukan sebagai langkah awal persiapan monev pelaksanaan dan mutu proses pembelajaran dosen tahun 2018/2019” ujar Ketua Tim Monev, Dr. Ibrahim, MA., yang juga kepala Pusat APM.

LPM menjelaskan bahwa koordinasi dan sosialisasi ini penting dilakukan kepada para Dekan Fakultas sebagai pengayom prodi dan para dosen yang melakukan pengajaran.

“Ada beberapa hal yang perlu kami koordinasikan dan sosialisasikan kepada para dekan terkait dengan pelaksanaan monev tahun 2019, mulai dari time schedulle kegiatan, instrumen, hingga teknis pelaksanaannya”, jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua LPM menjelaskan pentingnya kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan. Monev bukan saja program rutinitas yang terus dilakukan setiap tahun oleh LPM, akan tetapi merupakan program tuntutan dari APS dan APT. Karena itu ia berharap kegiatan monev ini bisa terus ditingkatkan kualitas pelaksanaannya, baik proses maupun hasilnya.

Monev ini sendiri direncanakan berlangsung selama lebih kurang satu bulan, mulai dari persiapan, koordinasi dan sosialisasi (10-13 Mei), penyebaran instrumen pengumpulan data (14-24 Mei), hingga analisis, pelaporan dan ekspose hasil (pertengahan Juni). Monev 2019 ini secara resmi dilakukan secara online dengan menggunakan instrumen google form. Karenanya akan lebih praktis dan mudah dilaksanakan. Secara teknik, instrumennya pun sudah jauh lebih baik dibandingkan instrumen monev tahun sebelumnya.

“Kami di LPM akan terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan dalam pelaksanaan monev, termasuk instrumennya”. Papar kepala Pusat APM LPM.

Sebagai bagian penting dalam mekanisme penjaminan mutu internal, hasil monev ini akan sangat penting untuk melakukan pemantauan, penilaian, dan tentu saja perbaikan bagi proses pembelajaran yang dilakukan oleh para dosen di lingkungan IAIN Pontianak. Karena itu dukungan dan partisipasi semua pihak sangat diharapkan demi kelancaran pelaksanaan monev ini.

Sebagai pihak yang diamanahi melaksanakan tusi penjaminan mutu internal, Dr. Ibrahim, MA., berharap para dekan, direktur pascasarjana, kaprodi hingga para dosen dapat meyakinkan mahasiswa untuk berpartisipasi secara maksimal guna mengisi instrumen dan memberikan penilaian secara baik dan objektif. Karena itulah koordinasi, sosialiasasi dan komfirmasi program ini lakukan secara lebih intens.

Untuk mahasiswa sendiri sebagai respondennya, tidak perlu takut atau khawatir soal kerahasiaan data. Sebab instrumen ini tidak meminta detil nama dan identitas respondennya. Karena itu, dijamin tidak akan ada resiko negaif dari kejujuran dan objekifitas penilaian yang diberikan. Jusrtu kejujuran dan objekifitas itu akan menjadi bahan evaluasi dan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran yang dosen berikan. Selamat berpartisipasi untuk perbaikan pelaksanaan dan mutu proses pembelajaran dosen tahun 2019.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Ihya Ramadhan, One School One Book

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat (LP2M) IAIN Pontianak dengan Program Ihya Ramadhan mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri SMTI Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lt 3 pada hari Sabtu, (11/5). Puluhan siswa dengan semangat mengikuti instruksi yang diberikan oleh Pemateri, Septian Utut Sugiatno, M.Pd. Siswa diminta untuk menulis dan selanjutkan dikumpulkan kepada panitia, selanjutnya tulisan dari siswa akan dibukukan.

Ketua Panitia Didi Darmadi, M.Let dalam kata sambutannya menyampaikan dihadapan peserta “Kami dari panitia Ihya Ramadhan IAIN Pontianak. Kami ada beberapa program, pertama Marhaban yaa Ramadhan, kedua Bincang Ramadhan di TV RUAI, PonTV, di media cetak Pontianak Post dan Rakyat Kalbar. Kami juga ada program Ramadhan Go to School yang tahun ini, pertama kali dilaksanakan di SMK SMTI Pontianak. Kegiatan Ramadhan Go to School juga akan dilaksanakan di MAN 2 Pontianak, di MAN 3 Pontianak dan di Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin” paparnya.

“Tahun lalu kami berhasil membuat tiga buku yang terbit, ditulis oleh para siswa. Kami ingin hari ini kalian juga menulis. Insyaallah tulisan dari siswa juga akan dijadikan buku, maka menulislah dengan bagus. Walaupun kalian sehari-hari bergelut dengan bahan-bahan kimia, dengan mesin, tapi kalian juga sebagai kader-kader Islam harus mampu menulis. Tulisan yang sederhana dan singkat tetapi kalau dibukukan, dibaca orang lain kalian akan mendapat pahalanya yang menjadi bagian dari amal jariyah.” tambah Ketua panitia memotivasi siswa untuk menulis.

Siswa SMK SMTI Pontianak dibimbing oleh instruksi untuk membuat karya tulis, Septian Utut Sugiatno, M.Pd mengatakan “Hari ini kita akan bersenang-senang, siswa harus bahagia kalau tidak bahagia tidak bisa jadi tulisannya. Saya akan beri tips bagaimana caranya menulis. Seorang penulis harus memiliki kemauan, kemampuan dan harus ada pengetahuan. Hari ini kita akan menulis tentang pengalaman kalian di Bulan Ramadhan, pengalaman yang berharga.” katanya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Tiba di Hikmah, Sarawak-Malaysia, Peserta PPM Mandiri 2019 Pesan Berharga

SARAWAK (iainptk.ac.id)-Rombongan peserta dan pendamping Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Mandiri LP2M IAIN Pontianak Tahun 2019 tiba di Hikmah, Sarawak-Malaysia, Jum’at (3/5). Kedatangan mereka disambut oleh pejabat dan pengurus Hikmah yang hadir saat itu, di antaranya Prof. H. Abang Ahmad Rizwan, Jabatan Agama Islam Sarawak, Ustadz Haji Madehi, Pengurus Dakwah Hikmah, Ustadz Haji Idris bin Ahmad, Penolong Pegawai Kemasyarakatan Hikmah, Ustadz Haji Fadli. Seluruh peserta PPM Mandiri sebanyak 35 orang yang berasal dari 5 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia tersebut mengikuti acara seremonial dan ramah tamah sekaligus pembekalan sebelum akhirnya mengabdikan dirinya di perkampungan-perkampungan yang telah ditunjuk oleh pihak Hikmah. 35 peserta yang dimaksud berasal dari UIN Antasari Banjarmasin sebanyak 15 orang, IAIN Pontianak 12 orang, IAIN Kerinci 5 orang, IAIN Palangkaraya 2 orang, dan STIT Iqra’ Kapuas Hulu  1 orang.

Dalam sambutannya, Penolong Pegawai Kemasyarakatan Hikmah, Ustadz Haji Fadli mengungkapkan jika 35 peserta PPM Mandiri ini nantinya akan ditempatkan di 9 kampung, antara lain yaitu Kampung Pueh Kinik, Lundu, Kampung Pasir Tengah, Lundu, Kampung Biawak, Lundu, Kampung Stungkor, Lundu, Kampung Pedaun Bawah, Bau, Kampung Darul Falah, Temong Tebedu, Kampung Gawang Ulu, Simunjan, Kampung Ruan, Lama Simunjan, dan Kampung Gayau Jasa, Pantu Sri Aman.

“Kami harap disana setiap peserta mencatat setiap apapun yang berkaitan dengan sejarah Islam dan perkembangan Islam di kampung tersebut.” Ungkapnya.

Sementara itu Pengurus Dakwah Hikmah, Ustadz Haji Idris bin Ahmad mengucapkan terima kasih atas support yang selama ini diberikan oleh IAIN Pontianak dalam menyukseskan kegiatan ini. “Terima kasih kepada IAIN Pontianak. Ini merupakan tahun keempat semenjak diberlakukan kerjasama. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di akhir akan ada pembentangan laporan dari masing-masing kelompok.” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Jabatan Agama Islam Sarawak, Ustadz Haji Madehi. Ia menuturkan kesempatan mengabdikan diri di perkampungan Sarawak merupakan suatu keberuntungan yang akan diperoleh oleh setiap peserta. Karena nantinya setiap peserta akan melihat sendiri bagaimana proses Islam yang terjadi di beberapa perkampungan Sarawak yang dihuni oleh muallaf.

Ia berpesan, hal yang paling penting diterapkan nantinya yaitu akidah ahlussunnah wal jama’ah sifat 20. Adapun madzhab yang notabene dipakai oleh masyarakat yaitu Imam Syafi’i. Kemudian memiliki pegangan tasawuf dari Imam Al-Ghazali.

“Ada pantang larang dari sudut adat yang harus kita hormati. Dimanapun kita berada ada rasa hormat dan keikhlasan. Perbanyaklah bertanya sebelum bertindak. Bertanya untuk persoalan yang penting saja.” jelasnya.

Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum yang turut hadir dalam kesempatan itu berharap jika kegiatan PPM Mandiri Sarawak-Malaysia dikekalkan. Menurutnya memang ada perbedaan kebiasaan dan adat istiadat antara Indonesia dan Malaysia. Namun walau begitu ia percaya jika peserta yang berpatisipasi dalam kegiatan PPM menganut ahlu sunnah wal jamaah dan menganut paham madzhab syafi’i. “Pesan saya kepada seluruh peserta agar pandai-pandailah bersosialisasi. Jaga sikap dan tata krama. Jadilah pionir dan agen terbaik di masyarakat. Bertanya sebelum melakukan sesuatu. Jagalah nama baik kampus dan Indonesia.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Ihya’ Ramadhan, LP2M Gelar Berbagai Kegiatan

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak menggelar Ihya’ Ramadhan. Salah satunya program Marhaban yaa Ramadhan dengan tema Menata Hati Raih Ridho Ilahi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal (3/5) pagi di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud. Para undangan yang hadir adalah pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam sambutannya menyarankan “Kalau boleh di Bulan Ramadhan ini untuk ustadz dan Kiyai di IAIN Pontianak ceramahnya tentang hati, tentang akhlakul Karimah. Coba materi tentang bagaimana membina persaudaraan, perdamaian, saling berbagi dan saling membantu. Bagi para penulis juga demikian buatlah tulisan tentang akhlakul karimah. ” ujarnya.

“Tema hari ini sangat bagus tentang menata hati raih ridho Ilahi. Jangan anggap enteng materi ini, kalau mau menata hati harus tahu penyakit hati dulu. Bentuk penyakit hati adalah emosional, mudah marah, mudah tersinggung. Hanya Allah yang dapat mencabut penyakit hati di dada, jadi mestinya para ulama itu mengajak hati semua mukmin itu hadir dihadapan Allah saat beribadah. Terdapat di surah Al-Araf ayat 43.” tambah Rektor IAIN Pontianak.

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si., dalam ceramahnya menyampaikan “Hari ini kita membicarakan tentang menata hati raih ridho Ilahi. Dalam al-Quran surah Al-baqarah ayat 10, itu membicarakan soal hati. Hati sakit wajib di tata, kalau dibiarkan bisa bertambah. Kalau baca ayat jangan lempar ke orang, coba tarik ke diri kita. Jangan-jangan saya masuk wilayah ini. Cara menata hati adalah sering-sering lihat cermin diri kita, jangan banyak mengkritisi orang lain. Perbaikilah diri kita, karena yang akan mempertanggung jawabkan diri kita adalah kita.”

Selaku Ketua Panitia Ihya’ Ramadhan, Didi Darmadi, M.Let., dalam kesempatan ini melaporkan “Ini adalah rangkaian kegiatan Ihya Ramadhan yang menjadi program tahunan dari LP2M IAIN Pontianak dan hari ini kami buka kegiatan Ihya Ramadhan dengan pembinaan pegawai. Kami ada banyak program di tahun ini. Selain Marhaban yaa Ramadhan, di Bulan Ramadhan itu ada artikel yang terbit setiap hari di Pontianak Post dan Rakyat Kalbar. Ada lagi program Bincang Ramadhan yang akan tayang di Pontv dan Ruai TV. Berikutnya ada program Ramadhan Go to School dan boarding School. Kita juga ada pogram penerbitan buku dengan nama Literasi Ramadhan. Kegiatan ini dapat terlaksana atas kerjasama semua pihak.”

Penulis: Bambang Eko Prayitno
Editor: Aspari Ismail