Mahasiswa IAIN Pontianak Berpeluang Go Internasional

PONTIANAK (iainptk.ac.id) –Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Pontianak mengadakan kegiatan English Translation Workshop di Laboratorium Bahasa IAIN Pontianak.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal (15-17/3. Narasumber kegiatan ini adalah Ainur Rizki, MA dan Nining Ismayani, MA. TESOL. lulusan luar negeri.

Mahasiswa yang berjumlah 35 orang merupakan utusan dari masing-masing fakultas ada dari Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah serta dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Mereka diajarkan secara teori dan praktek untuk menerjemahkan bahasa Inggris dengan baik dan benar.

Kepala Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Pontianak, Dr. Segu, MA, dalam acara pembukaan, Jumat (15/3) pagi memberikan informasi bahwa “Ini adalah pelatihan yang sekian kalinya kita lakukan yang berkaitan dengan Translation. Kita punya beberapa program Translation, penerima abstrak, dan juga pelatihan bahasa Inggris dan bahasa Arab.” terangnya.

“Nasarumber kita ambil dua orang lulusan luar negeri. Ibu Nining Ismayani, MA. TESOL lulusan University Australia. Dalam proses pelatihan mahasiswa juga boleh menanyakan bagaimana proses mendapatkan beasiswa ke Australia. Saya rasa itu bisa menjadi motivasi untuk kalian melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Satu lagi pemateri kita dari lulusan Negara Skotlandia. Saya berharap dari hasil kegiatan ini selain mahir dalam terjemahkan bahasa Inggris, kalian juga dapat motivasi oleh narasumber untuk melamar beasiswa di luar negeri.” lanjutnya.

Salah satu mahasiswa, Ilma Cahya Khairani semester 6 yang mengikuti kegiatan ini mengatakan “Ini merupakan kegiatan positif karena diberi kesempatan beberapa mahasiswa dari perwakilan Fakultas, untuk mengembangkan dan menambah wawasan mengenai english translation ini. Karena mungkin beberapa mahasiswa masih belum mengerti beberapa kosakata dan bisa bertambah dengan adanya workshop ini.” Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) ini berharap kegiatan English Translation Workshop bisa terus berlangsung dan lebih ramai lagi pesertanya” tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Jadi Kampus Pilihan Mahasiswa Jerman

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Leon Walterman berasal dari Negara Jerman Kota Hamburg yang terletak di sebelah utara. Leon akan melakukan kegiatan visiting di IAIN Pontianak. Sebelumnya Leon Kuliah di Hamburg University Jerman Jurusan Bahasa dan Budaya Asia Tenggara dengan fokus Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab. Leon memilih IAIN Pontianak dan mengambil kuliah di Program Studi Bahasa Arab (PBA).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengatakan “Kegiatan ini sangat positif sebagai bibit dan bisa mengisi MoU kita dengan Hamburg University. Kita juga sudah melakukan MoU dengan beberapa kampus luar negeri, seperti dengan Malaysia, Brunei Darussalam serta Tunisia. Kita akan melakukan pertukaran Mahasiswa” terang rektor.

“IAIN Pontianak yang memiliki Visi memuat tentang kebudayaan Borneo, ini sangat reliable sekali untuk kita lakukan MoU.” paparnya.

Leon mengungkapkan alasan kuliah di IAIN Pontianak saat di wawancarai di ruang Wakil Rektor I pada Senin (18/3) siang “Guru saya yang mengajar Bahasa Indonesia di Jerman teman dari Pak Nur Iskandar pemimpin berita online teraju.id dan guru saya menawarkan saya untuk pergi ke Pontianak untuk melakukan magang di tempat Pak Nur Iskandar itu tahun lalu bulan Februari. Itu pertama kali saya datang ke Pontianak, dan waktu saya datang pertama kali ke sini saya jadi tertarik untuk mendalami Budaya Melayu di sini, mendalami Bahasa Pontianak, Bahasa Melayu, dan belajar tentang budaya di sini. Profesor saya juga berkata kalau bisa kita membangun MoU, dengan adanya MoU mahasiswa IAIN Pontianak bisa datang ke Hamburg” Kata Leon dengan Bahasa Indonesia yang jelas.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menegaskan “Kita sudah punya mahasiswa Malaysia yang kuliah disini. Kita inginkan Leon yang berasal dari Jerman ini bisa menjadi awal, sebagai pintu masuk bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya. saya juga akan titipkan beliau di LP2M, karena dia tertarik untuk kajian budaya Melayu, kita berharap Leon mau dan bersedia melakukan penelitian di sini.”

Rektor IAIN Pontianak berharap “Kedepannya lebih banyak lagi visitor ke IAIN Pontianak. Insyaallah kedepan dalam waktu dekat kita akan membangun komunikasi dengan Profesornya Leon untuk diadakan tindaklanjut dari kerjasama ini.” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Pertama di Indonesia, Ngaji Pasar Modal Syariah

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Lukman, S.HI, M.HI membuka kegiatan Ngaji Pasar Modal Syariah di gedung Rektorat Lt 4 pada Sabtu (16/3) pagi. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama di Indonesia dan akan menjadi percontohan untuk kampus lainnya di Indonesia.

Terdapat dua narasumber yang akan menjelaskan tentang pasar modal syariah kepada mahasiswa, pertama Taufan Fabiola, sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalimantan Barat. Narasumber kedua Alfian Winata selaku Brand Manager MNC Sekuritas Kalimantan Barat.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalimantan Barat menyampaikan “Ini merupakan program yang pertama di seluruh Indonesia yang kita jalankan. IAIN Pontianak merupakan perguruan tinggi pertama untuk program Ngaji Pasar Modal Syariah. Hal ini sangat penting karena Indonesia mayoritasnya umat Islam. Umat Islam hanya akan bisa berjaya kalau dia memiliki dua kekuatan: kekuatan politik dan kekuatan ekonomi.” ungkapnya.

“Jadi sangat penting buat mahasiswa sebagai the next generation untuk bisa mengambil peran menjadi ahli-ahli syariah di Indonesia, salah satunya yang bisa mahasiswa kuasai, perdalam adalah pasar modal syariah. Pasar modal syariah adalah the mother of financial industry. Jadi industri pasar modal itu adalah induknya industri jasa keuangan.” terangnya di hadapan mahasiswa Prodi Akuntansi Syariah FEBI semester 2 dan 4.

Kegiatan ini juga disandingkan dengan kegiatan hari jadi kedua Prodi Akuntansi Syariah. Dalam kata sambutannya Lukman, S.HI, M.HI mengatakan “Kita bangga Ngaji Pasar Modal Syariah ini adalah yang pertama di Indonesia, yang dilakukan oleh IAIN Pontianak. Ini merupakan program kita yang berkelanjutan, nanti Ramadhan ada Pesantren Pasar Modal Syariah. Tujuannya mahasiswa akan mampu untuk mewarnai pasar modal, karena ini adalah peluang yang luar biasa.”

Lukman, S.HI, M.HI menambahkan “Dalam kesempatan ini juga saya ucapkan selamat ulang tahun untuk Prodi Akuntansi Syariah, ini ulang tahun yang kedua. Saya lihat kaprodinya tangguh dan mahasiswanya hebat. Saya bisa memandang bagaimana proaktifnya prodi itu untuk menyukseskan acara ini, tak peduli siang dan tak peduli malam. Mudah-mudahan Akuntansi Syariah dan program studi yang lain bisa jauh lebih baik” tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Penghargaan untuk Mahasiswa Berprestasi Prodi Psikologi Islam

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Program Studi Psikologi Islam (PI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, mengadakan kegiatan penutupan acara ulang tahun Prodi PI yang pertama kali dirayakan dengan dua angkatan. Dalam kesempatan ini Ketua Prodi PI Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi, M.Psi Psikolog memberikan penghargaan kepada mahasiswa Program Studi PI yang memiliki prestasi akademik IPK 4.00 atas nama Silvia Khairani.

Bukan hanya itu saja dalam kegiatan ini juga terpilih duta Prodi PI, atas nama Ibdul Hajjad dan Wiwik Dewi Ariyani. Nantinya duta ini akan mewakili Prodi PI dalam kegiatan PI serta mewakili pemilihan duta FUAD IAIN Pontianak. Kegiatan ini di laksanakan di Gedung Rektorat lantai 4 pada Kamis (14/3) Siang.

Ketua Program Studi Psikologi Islam (PI) yang juga merupakan Ketua Himpsi Kalbar mengatakan “Kegiatan ini merupakan kegiatan murni yang dilakukan oleh mahasiswa yang melibatkan semua angkatan, jadi disitu ada angkatan 1 dan angkatan 2. Kita mengapresiasi sekali buat mahasiswa yang sudah melakukan kegiatan positif, dengan adanya pemilihan duta itu bahwa kita ingin ada perwakilan dari kita nantinya jika ada studi banding dan sebagainya. Tadi di acara penutupan juga kita ada memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang mendapatkan IPK 4.00. Berharap dia bisa mempertahankan IPKnya tersebut” tuturnya.

“Harapan untuk mahasiswa Prodi PI kedepan semakin aktif, kemudian tetap selalu kompak dan bisa memberikan warna yang positif. Jadi mereka bisa bersaing positif untuk memberikan yang terbaik khususnya untuk aktifitas prestasi-prestasi yang bisa di cetak di dalam prodi psikologi Islam karena kedepan kita akan menghadapi pionir, saya berharap dengan adanya salah satu kejuaraan inovasi trauma healing mahasiswa bisa berprestasi. Itulah sebenarnya kesempatan bagi mahasiswa prodi Psikologi. Kemudian di Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) sendiri juga ada yang namanya olimpiade untuk mahasiswa psikologi seluruh Indonesia. Saya berhadap dari mereka nanti punya prestasi-prestasi yang bisa kita ikutkan salah satu cabang-cabang yang ditawarkan di Himpunan Psikologi Indonesia.” tambahnya optimis.

Penulis: Bambang Eko Prasetyo
Editor: Aspari Ismail




HOAX Perspektif Fiqih Informasi

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Seminar dan Pembinaan Pegawai dengan tema “Anti Hoax dan Ujaran Kebencian: Sinergi 9 Pilar Semangat Kerja IAIN Pontianak”. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Abdul Rani Mahmud, Kamis (14/3) pagi.

Hadir menentang pegawai dan mahasiswa IAIN Pontianak, untuk menimba ilmu tentang cara menghindari kebohongan dan ujaran kebencian. Diperoleh tiga narasumber yang mengulas tentang tipuan dan ujaran kebencian. Pertama Dr. Pabali Musa, M.Ag. selaku ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalbar. Kedua Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dan terakhir Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok yang juga menjadi Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pabali Musa membahas tipuan dan ujaran kebencian dari perspektif fiqih Informasi. Ia dibuka dengan pertanyaan hoax pertama kali terjadi? dan beliau juga menjawab “yaitu kompilasi iblis memperdaya Adam sampai di usir dari surga. Setan mengatakan makanlah buah ini, buah ini adalah buah keabadian. Kalau kamu makan ini, kamu akan hidup abadi di surga. ”Ulasnya.

“Ada strategi menghadapi tipuan dan ujaran kebencian. Dapat menggunakan sosial. Menjadi tugas kita semua untuk membicarakan tipuan dan ujaran kebencian, dengan memahami arti informasi. Informasi adalah fakta atau data yang diperoleh dalam proses komunikasi. Prinsip-prinsip umum terkait dengan informasi, seperti prinsip pemberitaan yang terbuka dan transparan, prinsip selektifitas dan kehati-hatian. Prinsip keseimbangan informasi. Prinsip kebebasan dalam memproduksi, membahas dan mengakses informasi dan terakhir prinsip rasionalitas dan proporsionalitas dalam informasi. ”Tambahnya.

Dalam buku fiqih Informasi yang terbitkan pada tahun 2019 ini juga membahas tentang petunjuk praktis dalam ber-informasi. Fungsi informasi yang membahas fungsi pendidikan, fungsi pencerahan, fungsi klarifikasi atau penjelasan, fungsi persetujuan, fungsi konsultasi dan penyaradan, fungsi mengorganisir dan fungsi terakhir dialog dialog.

Ada hal-hal yang wajib ada dalam reformasi seperti tanggung jawab dan tidak tendensius dalam penghargaan informasi. Cermat dalam melakukan investigasi, reportase dan mengemas informasi. Memegang teguh etika dalam penilaian seseorang. Memperhatikan Manfaat dan mudharat dalam verifikasi informasi.

Ada juga hal-hal yang tidak boleh ada, dalam inovasi seperti dusta. Mencari-cari aib, kesalahan, dan atau hal yang tidak disetujui orang lain, kecuali untuk tujuan yang dibenarkan oleh syar’i seperti untuk penegakan hukum dan mendamaikan.

Dalam berinformasi juga tidak boleh melakukan fitnah, ghibah, mengadu domba mengolok-olok dan mencela. Pornografi, kemaksiatan dan segala yang terlarang, juga tidak diizinkan.

Pabali Musa dan juga dosen di Untan menambahkan bentuk-bentuk yang direkomendasikan di Al-Qur-an seperti perkataan yang berkesan / membekas. Perkataan yang benar, adil, jujur. Perkataan yang baik atau tidak menyakiti hati. Perkataan yang lemah lembut. Perkataan yang mulia atau baik dan lembut serta perkataan yang serius, berat dan penuh amanah.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Berbeda Bukan untuk Bermusuhan

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak kedatangan tamu istimewa Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kehadirannya dalam rangka menjadi pembicara kegiatan Seminar dan Pembinaan Pegawai dengan tema “Anti Hoax dan Ujaran Kebencian: Sinergi 9 Pilar Semangat Kerja IAIN Pontianak”. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Abdul Rani Mahmud pada Kamis (14/3) pagi.

Hadir ratusan pegawai dan mahasiswa IAIN Pontianak, untuk menimba ilmu tentang cara menghindari hoax dan ujaran kebencian.
Terdapat tiga narasumber yang mengulas tentang hoax dan ujaran kebencian. Pertama Dr. Pabali Musa, M.Ag. selaku ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalbar. Kedua Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dan terakhir Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan itu dimoderatori oleh Dr. Samsul Hidayat, Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak.

Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok yang merupakan putra kelahiran Kalbar ini menerangkan “Hoax menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berita bohong. Dalam Oxford English Dictionary hoax didefinisikan sebagai malicious deception atau kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat. Sekarang ada yang namanya manajemen hoax. Hoax sengaja di buat oleh satu atau dua orang. Ada yang bertugas membuat konten, ada yang meng-upload, ada juga yang bertugas untuk menge-share berita itu.” paparnya.

Berdasarkan hasil survey dari Polling Indonesia dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016 pengguna internet Indonesia berdasarkan usia. Paling banyak usia 25-37 tahun sebanyak 75,8%, pada usia 10-24 tahun sebanyak 75,5%, Pada usia 35-33 tahun sebanyak 54,7%, pada usia 45-54 tahun sebanyak 17,2% dan pada usia 55 tahun ke atas hanya 2%. Ini sebagai wadah dimana hoax-hoax itu tersebar” terangnya.

“Pengguna Ponsel di Indonesia pada tahun 2017 terdaftar sebanyak 371,4 Juta. Sedangkan penduduk Indonesia hanya 262 juta, jadi satu orang ada 1,2,3 hp. Pengguna internet 132,7 Juta, Pengguna Media Sosial Aktif 106 jiwa dan mengguna medsos mobile aktif 92 juta” ungkapnya.

“Ini sangat membahayakan sekali, kalau kita tidak bisa memanfaatkan internet dengan baik.
Adapun ciri berita hoax pertama tidak lengkap, informasi di potong-potong, memiliki daya tarik, tidak ada keterangan waktu, tidak ada nama pembuat dan kontak serta tidak ada link. Kedua tautannya palsu dan aneh. Ketiga hoax biasanya dibuat dengan gambar yang sederhana, agar mudah menyebar lewat media sosial. Biasanya konten hoax memiliki isu yang ramai dikalangan masyarakat dan menghebohkan sehingga membuatnya sangat mudah memancing untuk membagikannya. Keempat data palsu dan lima data statistik yang palsu, alamat palsu, tautannya juga palsu.” urainya.

“Kita ini adalah Negara multikultural, saya mengatakan belum. Kita ini masih Negara plural majemuk. Multikultural itu adalah orang yang menjunjung tinggi perbedaan dan menghargai perbedaan. Tetapi kalau plural tidak, yang penting adalah berbeda tetapi tidak saling menghargai. Kita akan mendorong semuanya menjadi masyarakat yang multikultural, masyrakat yang saling menghargai, menjunjung tinggi perbedaan dan menghargai perbedaan dan menghormati perbedaan. Itu yang kita inginkan, karena kita bersaudara” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Aman dan Damai

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif MA menjadi narasumber kegiatan Seminar dan Pembinaan Pegawai dengan tema Anti Hoax dan Ujaran Kebencian, Sinergi 9 Pilar Semangat Kerja IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Abdul Rani Mahmud pada Kamis (14/3) pagi. Hadir menentang pegawai dan mahasiswa IAIN Pontianak, untuk menimba ilmu tentang cara menghindari kebohongan dan ujaran kebencian.

Ada tiga pemateri yang mengulas tentang tipuan dan ujaran kebencian. Pertama Dr. Pabali Musa, M.Ag. selaku ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalbar. Kedua Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dan terakhir Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok yang juga menjadi Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rektor IAIN Pontianak pada kesempatan itu membahas dan memutarkan film tentang 9 pilar semangat kerja. Sembilan pilar ini di tulis oleh Dr. Syarif, MA di Masjid Agung Brunei, isinya tentang kampus yang aman dan damai. Pertama aman dan damai itu, kami saling menyapa dan menebar salam. Aman dan damai itu, kami bekerja sesuai aturan. Aman dan damai itu kampus kami bersih. Aman dan damai itu, kami saling melindungi dan menyelamatkan. Kelima aman dan damai itu, sesama kami ada kebersamaan dan kekompakan. Keenam aman dan damai itu pada kami tidak ada tipuan dan fitnah. Ketujuh aman dan damai itu kampus kami tertib. Kedelapan aman dan damai itu, di Lingkungan kami tidak ada ujaran kebencian. Kesembilan aman dan damai itu kami saling menasehati, menghormati dan memenangkan.

“Sembilan pilar itu adalah pada saat kita bisa jadikan opini, opini itu sering diucapkan, sering diwacanakan, bisa jadi yang hegemoni untuk kampus ini. Dengan sembilan pilar ini kita ingin mengikat diri kita sendiri, para jiwa, para rasa harus menjadi perhatian dalam bertindak dan mengatakan agar kita bertindak, kata-kata kita itu harus dilakukan oleh sembilan pilar ini. Kalau ini bisa kita jadikan sesuatu yang menginspirasi dalam bertindak dan berkata, IAIN Pontianak akan menjadi kampus yang kondusif” tegasnya.

“Kita mengharapkan orang-orang di IAIN ini menjadi sumber rujukan masyarakat di Kalbar, dalam rangka ikut memberi tahu Tabayun, ikut mempelopori persaudaraan, ikut memberitakan sesuatu yang ilmiah. Jika ini menjadi sikap kita bersama, ini adalah kampus indah. ”Pungkas Rektor IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Ultah Pertama Prodi Psikologi Islam, Gelar Berbagai Kegiatan

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Program Studi Psikologi Islam (PI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak merayakan ulang tahun pertama di Gedung Rektorat lantai 4, Senin (12/3) pagi. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 12 hingga 14 Maret 2019.

Ketua Program Studi Psikologi Islam (PI), Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi, M.Psi Psikolog dalam kata sambutannya mengatakan “InsyaAllah kedepan kita akan terus menerima mahasiswa-mahasiswa yang memiliki keinginan menjadi lulusan sarjana Psikologi Islam.”

Ketua Himpsi Kalbar ini juga mengatakan “Selama dua tahun sekali kita ada kegiatan yang namanya Pionir (Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset)bagi PTKIN ini akan membawa banyak mahasiswa. Salah satu tema kegiatan Pionir adalah tentang membuat strategi trauma healing dan itu adalah kesempatan mahasiswa Psikologi Islam. Akan ada juga Olimpiade Psikologi yang diadakan oleh Himpsi dua tahun sekali, ibu ingin dari kalian harus ada ibu kirim mengikuti lomba tersebut, karna akan ada dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Jadilah mahasiswa yang banyak prestasi kalau kalian masih kurang kuncinya hanya satu sebenarnya. Tidak ada manusia yang tidak bisa, tidk ada manusia yang bodoh tapi yang ada adalah manusia yang malas. Kuncinya adalah belajarlah di manapun dan banyaklah membaca.”

Doktor muda itu melanjutkan, “Ibu sebagai kaprodi sangat mengapresiasi kerja HMPS dan mahasiswa yang hadir dalam kegiatan ini karena kalian pasti akan dapat banyak hal yang bermanfaat”. Ada banyak kegiatan yang disiapkan seperti seminar tentang Kesehatan Mental dan Perspektif Cultural dengan narasumber Jauharatus Sa’diyah, S.Psi., M.Si. Selain itu akan ada juga kegiatan bedah film yang akan dilaksanakan di Ruang Teater Gedung Biro AUAK lantai 2 pada tanggal 13 Maret. Pemateri dari kegiatan bedah film ini adalah Viva Darma Putri, S.Psi, M.Psi, Psikolog. Adapun kegiatan di hari terakhir tanggal 14 Maret adalah kegiatan pencarian duta Prodi Psikologi Islam (PI).

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Psikologi Islam (HMPS PI) sekaligus ketua panitia, Febiansyah menyampaikan “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengikat tali silaturahmi antara sesama, baik hubungan dengan prodi maupun lingkungan Organisasi Mahasiswa IAIN Pontianak. Semoga dengan adanya kegiatan ini mahasiswa PI menjadi mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan serta menjadi mahasiswa yang mampu mewujudkan budaya akademik di dalam lingkungan kampus” tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Proses Pendaftaran PPM Mandiri di Sarawak Malaysia Bagi Mahasiswa Tahun 2019

PONTIANAK (iainptk.ac.id)- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak, membuka kesempatan kepada Mahasiswa IAIN Pontianak untuk berpartisipasi dalam Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Mandiri di Sarawak, Malaysia pada tahun 2019. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 30 Hari, mulai tanggal 1 sampai dengan 30 Mei 2019.

Adapun pendaftarannya mulai tanggal 13 hingga 28 Maret 2019. Dengan cara mendownload formulir di website: iainptk.ac.id. Masa seleksi akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2019. Pengumuman akan disampaikan pada tanggal 1 April 2019. Berikutnya pembekalan akan diberikan pada tanggal 30 April 2019.

Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi wajib membuat paspor pada tanggal 2 hingga 22 April 2019, melalui website http://pontianak.imigrasi.go.id. Adapun biaya yang menjadi tanggungan peserta seperti, pembuatan paspor Rp. 360.000,- Living Cost selama sebulan Rp. 1.200.000,- dan transportasi Pontianak-Kuching sejumlah Rp. 500.000,-.

Kegiatan ini direncanakan akan mengundang 6 perguruan Tinggi Islam di Indonesia seperti UIN Banjarmasin sebanyak 13 orang, IAIN Palangkaraya sebanyak 6 orang, IAIN Kerinci sebanyak 6 orang, IAIN Palapo sebanyak 8 orang, IAIN Bone sebanyak 5 orang, STIT Iqro sebanyak 2 orang. Sebagai penyelenggara IAIN Pontianak akan mengikutkan peserta sebanyak 40 orang sehingga totalnya menjadi 80 orang.

Formulir terkait dapat didownload pada link dibawah ini:
https://docs.google.com/document/d/1lK8Zkn8oMBBmwq_Kfy7Qe3Q6xVlHWXR5UehAYA9_8K0/edit?usp=sharing

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari




FUAD Gelar Kuliah Umum Bersama Wakil Gubernur Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD ) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Kuliah Umum dengan narasumber Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, MM. MH. Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa ini dilaksanakan di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada hari Senin(11/3) pagi.

Turut hadir Rektor, Wakil Rektor III, Dekan FTIK, Dekan FUAD, Wakil Dekan, Ketua Prodi, Sekretaris prodi dan Dosen di IAIN Pontianak.
Kegiatan ini mengusung tema “Peluang Lulusan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah di Kalimantan Barat”.

Dalam kata sambutannya Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si memperkenalkan Program Studi yang ada di FUAD IAIN Pontianak dengan menampilkan profil prodi seperti Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Prodi Manajemen Dakwah (MD), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT), Prodi Studi Agama-Agama (SAA) dan Prodi Psikologi Islam (PI).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam kata sambutannya mengatakan, “Kami, IAIN Pontianak mempunyai mimpi besar. Melihat perkembangan masyarakat Kalbar yang luar biasa dari segi pluralitasnya, baik suku, bangsa dan agama. Bagi kami itu adalah sesuatu yang sangat strategis untuk diakomodasi. IAIN Pontianak juga satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Kalbar” ujarnya.

Rektor menambahkan “Salah satu program unggulan IAIN dalam periode ini 2018-2022 adalah menjadikan IAIN Pontianak sebagai Laboratorium Sejarah Islam di Kalimantan Barat. Saya sudah menugaskan Prodi KPI untuk membuat Film pendek tentang asal usul Kerajaan Qadariyah.” ungkapnya bersemangat.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, MM. MH menyampaikan kuliah umum dihadapan mahasiswa FUAD IAIN Pontianak. Beliau mulai dengan melihat situasi dunia saat ini.

“Dunia kita sekarang sedang mengalami masa globalisasi, di era ini berdampak kepada kita baik positif maupun negatif. Sekarang kita sudah memasuki revolusi industri 4.0, dan berpengaruh terhadap perkembangan dunia. Kita juga berada di era bonus demografi, dimana usia produktif lebih banyak dari pada usia non produktif. Salah satu terobosan yang harus dilakukan FUAD adalah mempersiapkan sumber Daya Manusia yang handal untuk berkiprah di masyarakat, khususnya masyarakat di Kalimantan Barat” papar mantan Bupati Mempawah ini.

“Insyaallah kalau kita berusaha semaksimal mungkin, berdoa kepada Allah Subhanahuwataala, kita akan berhasil. Man jadda wa jadda. Pesan bapak gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk mencapai keberhasilan, karena waktu itu tidak akan terulang kembali. Artinya kita dikejar waktu dan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, jika kita tidak bisa, maka kita akan celaka, kita akan ketinggalan dari yang lainnya.” pesannya motivasi mahasiswa.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail