“Ngobrol Santai Bareng Mahasiswa”, Komedian Mucle: Jadilah Mahasiwa Pionir

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Komedian sekaligus artis Mucle hadir dalam acara Ngobrol Santai yang diinisiasi oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA, Rabu (27/02) di Gedung Rektorat Lantai 2 IAIN Pontianak. Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag dan Kassubbag Kemahasiswaan dan Alumni, Nur Abidah, S.Pd.I. Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai prodi, maupun organisasi di lingkungan IAIN Pontianak.

Acara ini berlangsung seru ditambah dengan guyonan Mucle yang lucu. Komedian Mucle menceritakan pengalamannya yang pernah Mondok 6 Tahun. Kemudian kuliah di Universitas Islam Negeri. Hingga menjadi artis dan komedian seperti saat ini. Sebagai seorang sarjana Perguruan Tinggi Islam, Mucle berpesan agar mahasiswa dapat memaksimalkan kesempatan menjadi mahasiswa yang mempunyai derajat tinggi sekali.

Tugas belajar itu utama, kata Mucle. Namun mengabdi di masyarakat lebih utama. Sehingga mahasiswa harus mempersiapkan diri membangun negeri. Tidak hanya itu, Mucle mengajak mahasiswa agar berprestasi, baik di akademik maupun non akademik.

“Prestasi bukan hanya di akademik saja, tapi carilah prestasi-prestasi non akademik. Itu akan membangun karakter Anda di masa depan.” ujarnya memotivasi.

“Belajar di kampus itu penting. Namun perhatikan lingkungan sebagai kepekaan kita di lingkungan luar kampus,” jelas Mucle.

Selain itu, untuk menghadapi tantangan zaman, Mucle juga mengajak mahasiswa untuk pandai melihat peluang.
“Kalau ada peluang, masuklah ke peluang itu. kalau tidak ada, cobalah ciptakan peluang itu,” katanya.

“Alfadlu lil mubtadii, wa in ahsana al-muqtadi; Walaupun orang yang mengikuti itu karirnya lebih tinggi, tapi yang utama adalah yang menciptakan yaitu pionir, maka jadilah mahasiswa pionir,” tutupnya.

Penulis: Lukman Hakim
Editor: Aspari Ismail




Informasi Perpanjangan Masa Pengisian PDSS Jalur SPAN-PTKIN

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Berdasarkan hasil kesepakatan Ketua Forum Pimpinan PTKIN dan Panitia Pusat SPAN-UM PTKIN 2019 tentang perpanjangan pendaftaran SPAN-PTKIN 2019, maka diputuskan sekaligus disampaikan kepada Panitia Lokal SPAN-PTKIN 2019 bahwa masa pengisian PDSS yang sedianya berakhir pada 28 Februari diperpanjang hingga 03 Maret 2019.

Perpanjangan tersebut bukan tanpa alasan karena terkait animo masyarakat yang berminat mengikuti Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN Tahun 2019 semakin meningkat. Rekapitulasi pendaftar SPAN-PTKIN 2019 per 21 Februari 2019 menempatkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada di urutan pertama dengan total 27.728 peminat. Sedangkan di posisi kedua dan ketiga masing-masing diikuti oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan 24.976 peminat serta UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 22.099 peminat. Sedangkan IAIN Pontianak bertengger di urutan 35 dengan jumlah total peminat sebanyak 812. Angka tersebut diyakini masih akan bertambah lantaran masih banyak sekolah baik SMA/SMK/MA/Pondok Pesantren yang ingin mengikuti SPAN-PTKIN 2019. Apalagi ditambah dengan diperpanjangnya pengisian PDSS.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Suyati, S.Ag., berharap dengan adanya perpanjangan masa pengisian PDSS, sekolah-sekolah yang belum sempat mengisi dapat segera mendaftarkannya melalui website: span-ptkin.ac.id. Ia pun berharap total peminat SPAN-PTKIN 2019 dapat melampaui capaian di tahun 2018 yaitu sebanyak 3094.
Informasi perpanjangan masa pengisian PDSS yang diinformasikan langsung oleh Ketua Umum SPAN UM PTKIN, Prof. Dr. H. Musafir, M.Si. Dengan nomor surat: B-016/SPAN-UM/II/2019.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Fungsional di IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)-Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA melantik dan mengambil sumpah jabatan kepada 10 pegawai fungsional di IAIN Pontianak, Jum’at (1/3/2019) siang di Aula Rektorat lantai 4.

Rektor Syarif mengatakan pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut merupakan amanah UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 201 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah. Adapun tatacara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan mengacu pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 tahun 2017.

Rektor IAIN Pontianak berpesan kepada pegawai yang dilantik untuk mengamalkan dan menjalani sumpah yang sudah dikatakan, serta jangan menganggap remeh janji yang sudah diucapkan.

Rektor menambahkan dihadapan peserta yang sudah dilantik “Sumpah itu bukan dasar su’uzon, itu merupakan manajemen Ilahiyah. Tinggal kita mau membaca, memahami, mengamalkan tidak apa yang kita janjikan itu, kita sebagai dosen bertugas untuk mengajar dan melakukan penelitian serta pengabdian”

Adapun 10 nama yang dilantik Dr. Rianawati, S.Ag, M.Ag Jabatan Lektor Kepala; Dr. Cucu, S.Ag, M.Ag Jabatan Lektor Kepala; Dr. Patmawati, S.Ag, M.Ag Jabatan Lektor Kepala; Muhammad Syaifullah, SE, M.Si, Jabatan Lektor Kepala; Abu Bakar, S.Hum, M.S.I Jabatan Lektor; Ana Rosilawati, S.Ag, M.Ag Jabatan Lektor Kepala dengan tugas tambahan sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI); Rahmah Yulisa Kalbarini, M.SEI Jabatan Calon Dosen dengan tugas tambahan sebagai Sekretaris Prodi Ekonomi Islam (EI); Syaiful Ilmi, S.Pd, M.S.I Jabatan Lektor dengan tugas tambahan sebagai Ketua prodi Manajemen Bisnis Syariah; Suhandi, A.Ma.Pust, S.Sos Jabatan Arsiparis Pertama; Nurniswi, S.Sos Jabatan Arsiparis Pertama.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Karya Lokal Dosen IAIN Pontianak Menjadi Pusat Perhatian di Stan Indonesia

BANDAR SERI BENGAWAN. Hari pertama Pesta Buku Brunei 2019, karya-karya lokal dosen IAIN Pontianak menjadi pusat perhatian pengunjung stan pameran Indonesia di Stadium Tertutup Kompleks Sukan Negara Hasanal Bolkiah, Berakas, Rabu (27/2).

Usai pembukaan Pesta Buku Brunei, pengunjung mulai berdatangan mengunjungi stan Indonesia. Buku-buku karya lokal terbitan IAIN Pontianak Press menjadi perhatian pengunjung, termasuk salah satu buku karya Dr. Yusriadi, MA dengan judul Identitas Orang Melayu di Hulu Sungai Sambas. “Alhamdulilah buku lokal Kalimantan Barat banyak menjadi perhatian dan peminat pengunjung, buku karya Dr. Yusriadi, MA habis terjual” ungkap Saripaini, anak Club Menulis saat menjaga stan Indonesia. Begitu juga dengan buku karya lokal lainnya yang diterbitkan oleh Top Indonesia laku terjual.

Antusias pengunjung ke stan Indonesia di Pesta Buku Brunei 2019 datang dari seorang Peneliti Budaya dan Sejarah Borneo dari Brunei, Hefni. Ia menuturkan bahwa selama ini mencari informasi tentang budaya dan sejarah Borneo, namun masih sangat kurang.

Ajang Pesta Buku Brunei 2019 menjadi momen dimana salah satu informasi buku tentang kebudayan Borneo tersedia di stan Indonesia. “Saya akan mengkoleksi buku-buku yang terkaitan tentang sejarah dan kebudayaan Borneo”, ujar peneliti dari negeri Hasanah Bolkiah ini sambil mendokumentasikan buku-buku tentang Borneo di stan Indonesia.

Pada kesempatan ini, stan Indonesia dikunjungi oleh beberapa pejabat penting mulai dari Menteri Kebudayaan Brunei Darussalam, Kedubes Indonesia Dr. Sujatmiko, MA, Kedubes Myanmar dan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Pusat, Rosidayati Rozalina. Pihak IKAPI Pusat, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan dari IKAPI Provinsi Kalimantan Barat yang bersedia hadir dalam momen tahunan ini. (Fahmi Ichwan)




Rektor Harapkan Tenaga Kontrak IAIN Pontianak Tingkatkan Kinerja.

Semua tenaga kontrak menghadiri kegiatan pembinaan pegawai oleh Rektor IAIN Pontianak, di Ruang Teater Biro AUAK IAIN Pontianak, Rabu, (27/2). Tampak hadir, para kabag dan kasubbag di lingkungan IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, S.Ag, M.A, beliau berpesan agar tenaga kontrak bekerja dengan rasa syukur dan tanggung jawab. Kita bekerja di IAIN Pontianak ini, bukan sebuah kebetulan tapi kita sedang menjani takdir. Maka, pandai-pandailah bersyukur karena kita bekerja di lingkungan Kementerian Agama, harapnya.

Selanjutnya, beliau mengajak seluruh tenaga kontrak baik yang dirolling atau masih di tempat yang lama, tingkatkan kinerja, prestasi dan kejujuran dalam bekerja. Walau saya (Rektor IAIN Pontianak) tidak bisa memantau saudara-saudara semua dalam bekerja akan tetapi kita tidak pernah lepas dari pantauan Allah SWT.

Selanjutnya, Rektor bertanya ke tenaga kontrak bagaimana masih ingat dengan gaji pertama masuk ke IAIN Pontianak bagi yang sudah lama bekerja? Karena, dari tahun ke tahun pimpinan di IAIN Pontianak berusaha pertimbangkan nasib saudara dengan menaikkan gaji tenaga kontrak yang sekarang sesuai dengan UMK kita. Oleh karena itu, mari tingkatkan pengabdian dalam bekerja di IAIN Pontianak, harapnya.

Rektor IAIN Pontianak juga berpesan agar bertabayyun atau cari klarifikasi jika mendengar sesuatu dan jangan asal sebar, karena diantara 9 spirit kerja IAIN Pontianak adalah aman damai itu diantara kami tidak hoax dan fitnah, ujaran kebencian, saling menasehati, menghormati dan menghargai. Ke depan juga akan dibentuk tim evaluasi untuk tenaga kontrak kita bisa saling menasehati, menghormati dan menghargai agar kedepan non ASN dapat menerapkan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan yang baik. Karena IAIN Pontianak terintegral dengan Kementerian Agama, tutupnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Press Ikuti Pesta Buku Brunei 2019

BANDAR SERI BEGAWAN, Menyambut Hari Kebangsaan Negara Brunei Darussalam ke 35, Penerbit IAIN Pontianak Press mengikuti kegiatan Pesta Buku Brunei 2019 yang diadakan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian dan Kebudayaan Brunei pada tanggal 27 Februari–5 Maret 2019 di Stadium tertutup, Komplek Sukan Negara Hasanal Bolkiah, Berakas.

“Kegiatan ini merupakan undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brunei Darussalam melalui Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Pusat dan ditindaklanjuti melalui IKAPI Perwakilan Kalimantan Barat, serta diteruskan ke penerbit-penerbit lokal yang ada di Kalbar, salahsatunya IAIN Pontianak Press,” ungkap Mulyadi, M.Pd selaku Ketua Penerbit IAIN Pontianak Press.

Buku-buku yang dipamerkan sebagain besar karya dosen dan mahasiswa IAIN Pontianak, baik tentang lokal konten maupun pendidikan dan keagamaan. “Sebelum dipamerkan di pesta buku Brunei terlebih dahulu buku-buku diseleksi pemerintah Brunei. Isi buku yang diizinkan masuk ke negeri Bolkiah ini sangat ketat,” tambah Mulyadi. Ada sekitar 150 an judul buku yang diikutsertakan, selain IAIN Pontianak Press juga dipamerkan buku-buku terbitan STAIN Press /Club Menulis, Top Indonesia dan Pustaka Aloy.

“IAIN Pontianak Press mendelegasikan 4 orang yang yang aktif di penerbitan yaitu, Setia Purwadi, S.EI (Sekretaris) Fahmi Ichwan (Divisi Kreatif) dan Saripaini (Club Menulis IAIN Pontianak) serta Ketua IAIN Pontianak Press” tambah Mulyadi yang juga Kasubbag di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak.
Tim IAIN Pontianak Press beserta IKAPI Kalimantan Barat bertolak ke Brunei sejak pagi Senin (25/2), melalui terminal Internasional Ambawang. Selama 27 jam perjalanan melalui trasnportasi darat sampai ke Bandar Seri Begawan Brunei Darusalam mengunakan bis Damri (Fahmi Ichwan).




Rakor PTKI 2019

JAKARTA (iainptk.ac.id)-Dilaksanakan di Jakarta tanggal 21-22 Februari 2019, rakor PTKI ini dalam meteri-materi yang disampaikan mulai dari laporan Dirjen, arahan Menag, sampai pada presentasi Direktorat PTKI, setidaknya bahwa mengiringi laju pesatnya pembangunan akses berupa beberapa fasilitas sarpras, dapat diekstraksi stressingnya pada dua hal yaitu: pertama, bagaimana mewujudkan PTKI bisa muncul ambil peran dalam konteks kekinian kebangsaan terutama yang terkait langsung dengan eksistensi PTKI dalam hal isu-isu keagamaan. Yang kedua tentang mutu atau kualitas di dalam berjalan dan eksisnye PTKI.

Dalam hal mutu ini dapat distressing pada hal-hal seperti SDM subyek pengelola PTKI seperti program percepatan peningkatan jumlah guru besar. Tentang guru besar ini dirasakan sangat lamban pencapaiannya.

Diharapkan dengan ditandatanganinya RPP akan terdorong kemudahan untuk mewujudkan percepatan jumlah Guru Besar di PTKI tanpa men-downgrade persyaratan, tetapi dengan percepatan dan kemudahan proses birokrasinya.

Berikutnya tentang Mahasiswa, dan dirasah islamiyah. Tentang mahasiswa ini yang harus menjadi stressing penting mengenai kualitas pemahaman keagamaan. Kualifikasi jenis ini sangat terkait langsung dengan kebijakan yang berkebutuhan dengan kajian atau dirasah Islamiyah. Dalam hal dirasah Islamiyah ini Dirjend Pendis berhasrat mengembalikan ruh perkuliahan dirasah Islamiyah seperti era 90-an yang sarat dengan kajian literatur primer. Beliau mengajak para rektor PTKI untuk mengembalikan dirasah Islamiyah kepada khithahnya, yaitu dimulai dari kapasity pra dosen sampai kepada kurikulumnya.

IAIN Pontianak menyambut arah peta kebijakan ini dengan telah menyiapkan Program Nyantri Mahasiswa (PNM) dan Workshop kurikulum untuk memasukan standarisasi terkait dirasah Islamiyah. Dua program ini merupakan program unggulan yang diimami oleh wakil rektor bidang akademik dan pengembangan lembaga.

Tentang PNM, sementara ma’had kampus hanya bisa menampung 200 mahasiswa, maka untuk mahasiswa angkatan 2019 ini akan diadakan dengan pola kemitraan dengan pesantren sekitar. Setidaknya dibutuhkan tidak kurang dari 10 pesantren yang menjadi sasaran pertemuan-pertemuan persiapan sejak awal tehun ini. Untuk selanjutnya, IAIN Pontianak akan memulai merintis pembangunan ma’had di tanah hibah luas 2 hektar dari alumni yang berlokasi di selat panjang Pontianak Utara Kota Pontianak yang proses balik namanya saat ini sedang berjalan.

Tentang dirasah Islamiyah, IAIN Pontianak sedang mempersiapkan workshop kurikulum yang akan menggodok rencana standarisasi kualifikasi kemampuan mahasiswa dalam kajian keislaman. Konsep dasar yang akan menjadia acuan ialah bahwa sampai semester lV mahasiswa akan diberikan kemampuan memahami kajian keislaman standar sama dan merata pada semua fakultas dan prodi. Kemudian semester V ke atas akan difokuskan pada kemampuaan spesialisasi berbasis prodi pada fakultas masing-masing.

Kebijakan ini telah dipaparkan rektor pada setiap kesempatan baik di hadapan para pejabat, para mahasiswa, maupun pada masyarakat. Terkait mutu juga rektor berkebijakan akan mencukupkan kekurangan dosen berbasis prodi dengan akan mengangkat dosen tetap non pns berbasis PMA nomor 320/2016 dan Keputusan Dirjend nomor 844/2016.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Pembinaan Pegawai, Prof. Azyumardi Azra Ajak Pegawai IAIN Pontianak Amalkan Ajaran Islam secara Komprehensif

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Ratusan pegawai IAIN Pontianak mengikuti kegiatan pembinaan pegawai. Hadir sebagai narasumber, Prof. Azyumardi Azra,MA. Kegiatan tersebut digelar di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud, Jumat (22/2/ 2019).

Prof. Azyumardi Azra merupakan Guru Besar UIN Jakarta. Tampak hadir Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Kepala Biro AUAK, para Dekan, Direktur Pascasarjana, para kabag serta para pejabat lainnya di lingkungan IAIN Pontianak.

Kegiatan pembinaan ini secara resmi di buka oleh Pelaksana Harian (Plh) Rektor. Dr. Firdaus Achmad, M.Hum yang merupakan Wakil Rektor I IAIN Pontianak.

Dalam sambutannya, Dr. Firdaus berharap kehadiran Prof. Azyumardi Azra di IAIN Pontianak menjadi “pemancing” bagi IAIN Pontianak dalam melahirkan Guru Besar atau Professor tuturnya disambut tepuk tangan yang gemuruh oleh hadirin.

“Secara khusus, rektor berpesan dan meminta agar Prof. Azyumardi Azra, atau sapaan akrab beliau Prof Azra, untuk menyampaikan tangkal atau menolak radikalisme, karena memang salah satu yang ingin dikembangkan atau diprogramkan IAIN kedepan khususnya Pengenalan budaya Akademik (PBAK) Mahasiswa baru adalah menolak radikalisme” tuturnya.

“Radikalisme merupakan isu yang sudah lama kita dengar. Akan tetapi menjadi sesuatu yang semakin menggeliat ketika ia masuk dalam tahun politik. Dalam tahun politik ini, apa saja bisa diterjemahkan orang. Seringkali hadirnya pembenaran yang dipaksakan, yang menyebabkan tidak lincahnya jalan pikiran manusia. Oleh karena itu, untuk membekali dosen dan pegawai yang akan berhadapan dengan mahasiswa baru, kami berharap kepada Prof. Azra, dapat memaparkan apa itu radikalisme dan bagaimana menangkal radikalisme” harapnya.

Mengawali pembinaan pegawai ini, Prof. Azyumardi Azra mengajak hadirin untuk senantiasa bersyukur. Karena dengan bersyukur Allah akan tambah nikmatnya. Beberapa tahun ke depan sudah harus dipertimbangkan untuk menjadi UIN Pontianak. Tentu, tetap menghadirkan etos kerja yang tinggi, harap beliau.

“Pada dasarnya, seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri mempunyai tanggung jawab khusus yaitu mengembangkan sikap moderasi atau moderasi keagamaan. Karena sesungguhnya disetiap agama itu selalu ada unsur atau elemen yang tidak keluar dari moderasi keagamaan. Lawan dari moderasi itu apa? Yaitu ekstrim dan radikal” paparnya berwibawa.

Selanjutnya beliau memaparkan, diantara penyebab atau sumber radikalisme yakni pertama, doktrin dari kitab suci yang dipahami secara literal dan dipahami secara sepotong-sepotong. Kedua, adanya orang-orang yang merasa lahir kembali dalam agama-agamanya masing, yang pada akhirnya melahirkan kekerasan. Ketiga, rasa frustasi dan dalam bidang ekonomi dan politik atau gagal dalam berintegrasi.

“Integrasi dalam masyarakatnya masing-masing. Tidak ada unsur atau jaminan paham radikalisme atau ekstrimisme itu akan lenyap, ia akan hilang sementara faktor-faktornya masih hidup atau masih ada. Oleh karena itu, sebagai yang terlibat dalam PTKIN memahami dan mengamalkan Islam secara komperehensif sangat penting, menjelaskan Islam secara historis dan sosiologis juga diperlukan dalam mencegah ekstrimisme dan radikalisme” urainya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Rapat Evaluasi 6 Bulan Kepemimpinan, Rektor: Kita Harus Lebih Baik Lagi

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA memimpin Rapat Evaluasi 6 Bulan Kepemimpinan Masa Jabatan 2018-2022, Rabu (20/02) di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Hadir dan ikut mendampingi Rektor yaitu Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, dan Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si. Hadir pula dalam kesempatan kali itu seluruh pejabat di lingkungan IAIN Pontianak, seperti Ketua Senat, Kepala Satuan Pengawasan Internal, Para Dekan, Direktur Pascasarjana, Wakil Dekan, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Kepala Pusat, Para Kabag, Sekretaris Senat, Sekretaris SPI, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi, serta para Kassubbag.

Dalam kesempatan itu Rektor IAIN Pontianak mengungkapkan jika momen ini sengaja dilaksanakan dalam rangka silaturahmi sekaligus evaluasi kinerja dari 6 bulan masa kepemimpinan Masa Jabatan 2018-2022. Dalam kesempatan itu rektor menghimbau kepada seluruh pejabat di lingkungan IAIN Pontianak untuk memahami, menyikapi, dan melaksanakan apa yang tertuang dalam Visi Misi, Motto Kerja, serta 9 Pilar Semangat Kerja IAIN Pontianak dalam setiap kesempatan dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Menurutnya hal itu penting demi hasil kegiatan yang terencana, terukur, sekaligus meningkatkan akreditasi dengan sendirinya. Di samping itu, rektor juga menekankan pentingnya bekerja sesuai regulasi dan terencana.

“Bekerja itu jangan by accident tapi by plan. Momen ini sebagai guidance bagi kita untuk berprestasi demi kemajuan IAIN Pontianak” terangnya.

Oleh karena itu, ia pun menuturkan hal pertama yang harus dilakukan yakni melakukan perencanaan yang terukur. Berikutnya membagi job description. Kemudian dilanjutkan dengan action. Selanjutnya ada control. Dalam hal ini jika ada masalah atau sesuatu yang belum dipahami, silahkan bertanya dan berdiskusi terkait persoalan dimaksud kepada warek dan unsur terkait. Terakhir yaitu evaluasi.

Pada momen ini, rektor juga menginformasikan beberapa program yang telah dicapai selama 6 bulan pertama dalam kepemimpinannya. Beberapa program tersebut seperti Penyusunan RIP (Rencana Induk Pengembangan), Renstra, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, Akreditasi Program Studi, Pengembangan Fakultas, Sinkronisasi Perencanaan, Transaksi Non Tunai, Pembayaran Daftar Ulang Secara Online melalui Edu-Pay, Upgrade Tata Kelola Kemahasiswaan (Sinkronisasi PD Dikti/Forlap Dikti), Sinkronisasi Program Terhadap Visi Misi, Progres Tower C on 80% today, on going 100% finishing, dan lainnya.

Rektor menegaskan bahwa prestasi yang telah dicapai tersebut merupakan menggenapkan ikhtiar yang telah dilakukan kepemimpinan periode sebelumnya.

“Setiap kepemimpinan punya prestasi dan kekurangan masing-masing. Karena itu, pantang bagi kita menghakimi dan menyalahkan masa lalu. Karena kita bagian dari masa lalu itu. Kepemimpinan sebelum-sebelum kita sudah berbuat yang baik sesuai kemampuan dan kebutuhan zamannya. Tugas kita sekarang adalah berikhtiar untuk berkarya dan mencapai prestasi yang lebih baik lagi” paparnya serius.

Rektor juga berpesan kepada segenap pejabat yang hadir untuk berkinerja dengan baik sekaligus menjadi pemimpin yang mampu menggugah pengurus maupun anggotanya kepada suatu tujuan tertentu.

“Kinerja bisa diukur secara ilmiah berbasis ketercapaian program dan seluruh instrument terkait. Sedang kepemimpinan adalah ruhnya kinerja, seperti menyangkut metode, gaya, style, dan lain-lain untuk menggerakkan atau menggugah pengurus dan anggota organisasi untuk merespon dan melaksanakan suatu gagasan, program, dan yang lebih besar berupa visi-misi seorang pemimpin. Jadi kepemimpinan lebih kepada yang bersifat abstrak. Maka seorang pemimpin harus belajar tiada henti.” jelasnya.

Ia menambahkan, yang dimaksud belajar tiada henti yaitu seorang pemimpin harus paham tentang dirinya menyangkut rasa dan perasaannya sendiri. Berikut tentang organisasi yang dirinya sedang berada di dalamnya. Kemudian terkait visi-misi organisasi yang dirinya menjadi subjek dari job description di dalamnya. Selain itu tentang tugas maupun tupoksi yang sedang diembannya. Terakhir tentang orang-orang yang membantu dirinya dalam menyelesaikan tupoksi termasuk hal-ihwal terkait psikologis mereka.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Informasi Pelaksanaan Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Koordinasi Biro AUAK IAIN Pontianak dengan Pimpinan di lingkungan IAIN Pontianak pelaksanaan Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019 dilaksanakan sesuai kalender akademik pada Kamis, 28 Maret 2019. Hal tersebut diinformasikan langsung oleh Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag saat ditemui usai mengikuti Rapat Persiapan Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019, Jumat (15/2) di Ruang Rapat Senat IAIN Pontianak.

Pendaftaran wisuda tahun ini hanya berlangsung kurang lebih dua minggu saja. Mulai dari 18 Februari hingga 1 Maret 2019. Tenggat waktu antara pendaftaran dan pelaksanaan wisuda cukup jauh sekitar tiga minggu. Hal ini dikarenakan pihak akademik akan berupaya dan memaksimalkan waktu yang ada untuk persiapan wisuda termasuk menerbitkan ijazah serta transkip nilai secara bersamaan saat wisuda dilaksanakan.

“Jarak antara pendaftaran dan pelaksanaan cukup panjang, diharapkan ini dapat memaksimalkan persiapan kami dalam menerbitkan ijazah dan transkip. Maka dari itu kami perlu waktu untuk mempersiapkan itu semua.” ujarnya.

Adapun tempat pendaftaran di Subbag Akademik dan Kemahasiswaan, Gedung Biro AUAK Lantai 1. Sedangkan pembayaran biaya pendaftaran wisuda di Bagian Keuangan dan BMN Lantai II. Bagi jenjang strata satu (S1) membayar sebesar Rp. 600.000 dan strata dua (S2) sebesar Rp. 750.000. Sedangkan bagi mahasiswa jenjang strata satu (S1) angkatan tahun 2013 sampai sekarang yang membayar UKT tidak dibebankan biaya pendaftaran wisuda.

Bagi calon wisudawan dan wisudawati yang ingin mengikuti wisuda, harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sebagai berikut:

  1. Mengisi formulir pendaftaran wisuda;
  2. Mengisi formulir Google Form dengan alamat URL http://bit.ly/wisudatahap12019 ;
  3. Mengisi formulir pembuatan ijazah;
  4. Surat keterangan mengikuti wisuda dari Kabag. TU fakultas masing-masing;
  5. Mengisi formulir alumni;
  6. Bukti pendaftaran Yudisium dari fakultas masing-masing;
  7. Bukti pembayaran pendaftaran wisuda dari keuangan (bagi mahasiswa sebelum angkatan 2013);
  8. Fotocopy ijazah SMA/MA/SMK/S1;
  9. Fotocopy Akta Kelahiran;
  10. Surat Keterangan Bebas Pinjam Buku dari Perpustakaan IAIN Pontianak dan Perpustakaan Wilayah;
  11. Surat tanda bukti penyerahan skripsi;
  12. Pas photo ukuran 3x 4 (background merah dan menggunakan almamater) sebanyak 4 lembar.

Seluruh berkas kemudian dimasukkan dan distaples dengan rapi dalam map. Ketentuan map yaitu FTIK map biru, FSEI map merah, FUAD map hijau, dan Pascasarjana map kuning.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail