STAI Ma’arif Sintang Studi Banding ke IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak beserta jajarannya menyambut tamu dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Sintang. Terdapat 13 Pejabat di STAI Ma’arif Sintang melakukan studi banding di IAIN Pontianak. Pada hari Selasa, (02/07) di ruang kerja rektor. Pertemuan ini juga dihadiri oleh pejabat di IAIN Pontianak. Tampak hadir Kepala Biro AUAK, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dekan Fakultas Syariah, Dekan FTIK, Direktur Pascasarjana, dan Kepala Lembaga Penjamin Mutu.

Rektor IAIN Pontianak sangat mengapresiasi kehadiran 13 pejabat dari STAI Ma’arif Sintang. Beberapa kerjasama akan dilakukan seperti KKL Kebangsaan di Malaysia, membuka kelas pascasarjana di Sintang, serta IAIN Pontianak juga akan mendampingi akreditasi, dan akan mendukung STAI Ma’arif Sintang menjadi kampus Negeri. Potensi untuk menjadi negeri sangat besar, apalagi jika Provinsi Kapuas Raya terbentuk.

Dr. H. Syarif, MA sekalu Rektor IAIN Pontianak menjelaskan “Animo masyarakat saat ini sangat tinggi untuk menyekolahkan anaknya di kampus Islam. Tahun ini peminat di IAIN Pontianak sangat banyak, namun kita batasi tahun ini hanya 2.000 mahasiswa saja. Kita sedang merancang untuk standarisasi kurikulum, nantinya semester 1 hingga 4 mahasiswa akan mendalami agama dan wawasan kebangsaan. Kami percaya STAI Ma’arif juga akan besar dan bisa menjadi IAIN, apalagi kalau Provinsi Kapuas Raya berdiri.”

Dengan jumlah mahasiswa yang banyak, perlu kami saring untuk mendapatkan mahasiswa yang moderat. Mahasiswa yang tidak anti dengan Pancasila serta mahasiswa yang tidak radikal. Ciri mahasiswa radikal adalah pemikiran dan karyanya anti pada Pancasila, anti NKRI, ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia dan ia tidak toleran kepada agama lainnya. Bukti bahwa mahasiswa itu moderat adalah mendapatkan sertifikat wawasan kebangsaan dan menandatangani surat pernyataan jika melanggar ke empat ciri tersebut akan dikeluarkan dari IAIN Pontianak. Tambah Rektor IAIN Pontianak.

Ketua STAI Ma’arif Sintang, Muhammad Faisal, M.Pd menyampaikan, “Kedatangan kami ke sini dengan tujuan ingin belajar sebanyak-banyaknya serta ingin melakukan MoU dengan IAIN Pontianak. Kami berharap dengan MoU ini, kami bisa mengundang pakar dari IAIN Pontianak untuk melakukan pelatihan terhadap dosen kami. Kami juga akan menyekolahkan pegawai kami di Pascasarjana IAIN Pontianak, untuk meningkatkan kualitas SDM di kampus kami.”

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menambahkan, kami siap untuk menindak lanjuti pembelajaran jarak jauh serta kami juga bisa mendampingi STAI Ma’arif Sintang untuk melakukan akreditasi yang saat ini sudah menggunakan standar 9. Kami memiliki pakar di Lembaga Penjamin Mutu yang bisa membantu dalam akreditasi.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. Saifuddin Herlambang,MA juga menegaskan, “Kualitas Sumber daya Manusia (SDM) sangat penting untuk perguruan tinggi. Sehingga dengan kerjasama ini, kami siap menerima dosen dan pegawai untuk melanjutkan studinya di Pascasarjana IAIN Pontianak” ujarnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Jalin Silaturahmi, Pimpinan IAIN Pontianak Kunjungi Pontianak Post

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak beserta jajarannya mengunjungi media cetak Pontianak Post pada hari Kamis (13/5) pagi. Kunjungan ini disambut hangat oleh Direktur Pontianak Post, Salman Busrah. Tampak Hadir dari IAIN Pontianak Kepala Biro AUAK, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dekan FUAD, Dekan Fakultas Syariah, Dekan FEBI, Dekan FTIK, Direktur Pascasarjana, Kepala Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak dan Kasubbag THR.

Pertemuan ini merupakan agenda silaturahmi untuk menjalin hubungan dengan mitra kerja yang sudah terbangun MoU. Kerjasama yang sudah dibangun terus ditingkatkan kualitasnya. Media Pontianak Post berharap besar dengan IAIN Pontianak, yang merupakan Perguruan Tinggi Islam Negeri satu-satunya di Kalimantan Barat. Pontianak Post menginginkan dosen-dosen IAIN Pontianak dapat menjawab permasalahan keagamaan di Kalbar. Pontianak Post memerlukan pakar-pakar keagamaan dari IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan Perkembangan IAIN saat ini yang terus meningkatkan kualitas baik dari segi Sumber Daya Dosen, Mahasiswa, mutu kurikulum, hingga fasilitas berupa gedung perkuliahan. IAIN Pontianak yang sudah membangun 3 tower (gedung perkuliahan) masing-masing 5 lantai. Tahun depan akan membuat room class digital serta gedung laboratorium terpadu.

IAIN Pontianak memiliki target yang jelas, yaitu menjadikan IAIN Pontianak beralih status ke Universitas Islam Negeri (UIN). Segala persyaratan sedang dipersiapkan dan dilakukan. IAIN Pontianak sedang mempersiapkan kampus dua. Jumlah mahasiswa tahun ini ditargetkan 2.000 mahasiswa. Ruang perkuliahan saat ini sudah dibangun dan terus ditambah. Kurikulum dalam proses peningkatan kualitas. Dosen-dosen didorong untuk melanjutkan studinya hingga menjadi profesor.

Direktur Pontianak Post, Salman Busrah, senang dengan kehadiran pimpinan IAIN Pontianak. Selama ini dosen-dosen IAIN Pontianak sudah mengisi kolom berita di Koran Pontianak Post. Beliau juga meminta rekomendasi nama dosen yang pakar dibidangnya untuk dapat menjadi rujukan dalam pemberitaan berkaitan dengan agama.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Ahmad, M.Hum menambahkan tanpa media, pembangunan dan peningkatan kualitas IAIN Pontianak tidak akan bisa diketahui oleh masyarakat luas. Pontianak Post juga dengan adanya IAIN Pontianak akan mendapatkan sumber berita keagamaan yang kredibel. Sehingga kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah pihak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Peringati Hari Lahir Pancasila

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Seluruh Pegawai IAIN Pontianak melakukan upacara yang dipimpin Plh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si. Upacara ini bertujuan untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni 2019. Pancasila yang mampu menyatukan kita semua sebagai satu bangsa dan hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upacara ini dilaksanakan di halaman Upacara IAIN Pontianak.

Plh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si. membacakan sambutan kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dihadapan ratusan peserta upacara. “Pancasila sebagai dasar Negara, Ideologi Negara dan pendangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila”.

“Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”ujarnya lantang.

“Dalam konteks itulah, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan. Pertama kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali
nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga bangsa Nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa. Sebagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah, apa yang oleh Bung Karno pernah disebut “JAS MERAH”. Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (national pride).” tegasnya.

“Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan “Piagam Jakarta” oleh “panitia kecil” tanggal 22 Juni dan pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Jadi 3 peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, kita harapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus.

Kedua, dengan merayakan hari kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai “Weitstars dinamis”, bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan. Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan,
khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa Indonesia. Bapak, Ibu, Saudara sebangsa dan setanah air.

Sebagai negara bangsa yang inklusif dan tidak chauvinis diperlukan pengelolaan unit kultural dan unit politik secara dialektis. Maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun “Tamansari Kebudayaan” yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat. Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua. Untuk itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan. Kita Indonesia, Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.

Terdapat pesan yang dititipkan untuk seluruh warga Negara Indonesia yang disampaikan oleh Plt Rektor “Melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspiratif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia. Kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia, Kita Pancasila.” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Proyek Perubahan, IAIN Pontianak Launching dan Ujicoba Aplikasi e-Baper

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Plh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si melaunching aplikasi E-Baper (Elektronik Barang Milik Negara dan Persediaan) di IAIN Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Saifuddin Zuhri Lt 2 pada Jum’at (31/5) siang.

Aplikasi ini merupakan proyek perubahan dari Ajeng Vashqie Varaulizza sebagai Kasubbag Administrasi, Umum dan Keuangan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), yang merupakan peserta Diklatpim IV Angkatan XXXIII Balai Diklat Keagamaan Jakarta Tahun 2019. Aplikasi ini bisa di akses di e-baper.zethlabs.id.

“Dengan adanya aplikasi ini akan mempermudah untuk mengetahui keadaan Barang Milik Negara (BMN) di setiap fakultas. Apakah kualitasnya masih baik atau sudah rusak. Setiap barang akan terdata secara online. Dengan begitu akan mempermudah untuk mengetahui lokasi dan jumlah BMN tersebut. Ini merupakan inovasi dalam bekerja, yang sebelumnya dikerjakan secara manual sekarang sudah ada aplikasinya” jelasnya saat kegiatan launching dan ujicoba aplikasi e-Baper.

Plh Rektor yang juga Dekan FTIK dalam sambutannya menyampaikan “Semua proyek perubahan seharusnya bisa diterapkan. Bahkan bisa dipakai terus menerus. Dengan begitu akan menjadi amal jariah untuk yang membuatnya. Aplikasi ini kedepannya akan kita link-kan di website IAIN Pontianak. Karena masa depan dalam bekerja harus berbasiskan internet.”

“Aplikasi ini sudah bagus, dan perlu adanya pengembangan sehingga bisa lebih bermanfaat. Dalam pengelolaan BMN kita sudah ada aplikasi resminya yaitu Simak BMN. Namun belum mengakomodir kebutuhan fakultas. Aplikasi E-Baper ada keunggulannya bisa masuk ke setiap fakultas bahkan setiap unit yang ada di IAIN Pontianak. Guna mengefektifkan dua aplikasi ini, Isi dari E-Baper harus bisa singkron dengan aplikasi Simak BMN.” tambahnya.

Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, S.Ag, M.Pd. dalam kesempatan ini mengatakan “Kita ada perubahan mindset. Sekarang peserta Diklatpim dituntut untuk melakukan perubahan dimasing-masing satuan kerja. Dulu tidak ada pekerjaan atau tugas untuk mengubah satuan kerja di instansi. Proyek perubahan ini tujuannya semakin mempermudah kerjaan di internal.” tuturnya.

Suhaimi berharap proyek perubahan ini jangan menguap. “Jangan sampai hanya di sini. Namun bisa diaplikasikan dan terus dikembangkan. Sebagai pembuat aplikasi Ajeng Vashqie Varaulizza harus tetap mengawal dan mensupport fakultas dan unit untuk menggunakan aplikasi ini. saya ucapkan selamat semoga sukses” paparnya.

Dalam launching Aplikasi ini juga hadir Kepala Subbag Keuangan dan BMN, Omar Mukhtar Al Assad, SE.Ak.,M.Ak “Kita lihat program Simak BMN punya keterbatasan. Aplikasi E-Baper lebih dari data perolehan dan penghapusan. Aplikasi ini harus diberi payung hukum, SOP. Dengan aplikasi ini kita bisa melihat kondisi barang. Kalau sudah rusak berat setiap semester bisa kita usulkan. Bukan hanya di fakultas tetapi di seluruh unit. Seluruh unit harus di survey ulang. Kami berharap aplikasi ini harus digunakan jangan ditinggal. Selama ini pengelolaan BMN sudah bagus, kami percaya dengan aplikasi ini akan lebih bagus. Adanya aplikasi ini menjadikan pekerjaan kami lebih mudah” katanya.

Sementara itu H. Tommy Hardiansyah, MM selaku mentor menyatakan apa yang dilakukan project leader melebihi dari milestone yang dijadwalkan saat seminar rancangan proyek perubahan. “Launching dan ujicoba aplikasi ini merupakan sesuatu yang perlu diapresiasi. Hal ini menjadi sesuatu nilai plus, karena melampaui dari target jangka pendek” tutupnya.

Usai launching, acara dilanjutkan dengan ujicoba aplikasi e-Baper tersebut. Tampak hadir para Kasubbag Administrasi, Umum dan Keuangan dari semua fakultas, operator persediaan, operator Simak BMN, dan seluruh JFU yang menangani Kerumahtanggaan dan BMN di fakultas yang ada di IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




1.286 Peserta Tes UM-PTKIN IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak telah melaksanakan seleksi mahasiswa baru jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) pada Selasa (28/5/2019) pagi.

Panitia menyediakan 3 lokasi ujian yaitu Gedung Perkuliahan Tower A dengan nomor ruang IPS 1 sd 27, Gedung Perkuliahan Tower B dengan nomor ruang IPS 28 sd 52 dan Gedung Perkuliahan J dengan nomor ruang IPS 53 sd 61. Sehingga dari 3 lokasi ujian ini akan terbagi menjadi 64 lokal yang akan digunakan calon mahasiswa.

Terdapat 1.286 siswa yang mendaftar seleksi UM-PTKIN di IAIN Pontianak. Namun ada 67 peserta yang tidak hadir saat tes berlangsung. Tampak Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mendampingi Tim Monitoring dari Panitia Nasional UM-PTKIN, Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag, Rektor UIN Raden Intan Lampung dan Prof. Dr. Ibrahim Siregar, M.CL, Rektor IAIN Padang Sidempuan meninjau langsung ke lokasi tempat pelaksanaan tes.

IAIN Pontianak memiliki 16 Program studi, yaitu: prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (PGMI), Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Prodi Manajemen Dakwah (MD), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT), Prodi Studi Agama-Agama (SAA), Prodi Psikologi Islam (PI), Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI), Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), Prodi Ekonomi Syariah, Prodi Perbankan Syariah, Prodi Manajemen Bisnis Syariah, dan Prodi Akuntansi Syari’ah.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dikesempatan berbeda mengatakan “Tahun 2019 IAIN Pontianak menargetkan 2.000 jumlah mahasiswa baru.” Dilihat dari jumlah peminat yang luar biasa dari jalur SPAN-PTKIN sebanyak 1.968 calon mahasiswa. Jalur UM-PTKIN saat ini 1.286 dan terakhir nanti jalur Ujian Mandiri yang lebih banyak lagi. IAIN Pontianak akan menyeleksi calon mahasiswa dari segi pengetahuan umum, pengetahuan agama dan terakhir menyeleksi calon mahasiswa dari segi sikap dan pemikirannya. Apakah ada yang radikal atau tidak, karena IAIN Pontianak berada di zona aman radikalisme nomor pertama di PTKIN, dan akan terus mempertahankan itu” tutur rektor.

Satu hari sebelum ujian berlangsung, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menyampaikan didepan panitia saat pembekalan “Saya ingatkan besok harus smile, tugas pengawas tidak hanya mengawasi tetapi juga melayani. Kenapa saya bilang kita harus senyum dan melayani. Kita tidak mau, peserta yang ikut tes berada di dalam posisi yang tertekan. Kita harus bisa membuat mereka merasa nyaman. Panitia juga harus mengingatkan calon mahasiswa harus teliti dan rapi. Pada tahun yang lalu ketidak telitian dan kerapian dalam mengolom membuat mereka tidak lulus” pesannya.

Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK , Suyati, S.Ag juga menambahkan “yang perlu diperhatikan oleh pengawas adalah memastikan kode-kode yang harus diisi oleh peserta. Jangan sampai ketinggalan. Terutama kode naskah soal. Pengawas wajib mengurutkan, nomor 1 sampai dengan 20. Karena sore akan kita kemas dan besok paginya akan kita bawa ke Makassar sebagai Panitia Nasional UM-PTKIN” tegasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Shilaturrahim ke Mapolda Kalbar, Ikhtiar Penguatan Wawasan Kebangsaan

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan melakukan shilaturrahim kepada Kapolda di Mapolda Kalbar, jalan Ahmad Yani Pontianak (Senin, 27/5).

Bersama Kapolda Irjen Pol. Drs. Didi Haryono, S.H., M.H yang didampingi Dir Intelkam tersebut Rektor berbincang tentang Wawasan Kebangsaan di lingkungan IAIN Pontianak. Ada beberapa strategi dan program terkait Wawasan Kebangsaan yang diterapkan dan menjadi kebijakan di IAIN Pontianak dipaparkan Rektor dihadapan Kapolda Kalbar. Kebijakan tersebut bertujuan sebagai penguatan untuk anti radikalisme dan untuk peran aktif IAIN dalam bersama-sama mengisi dan merawat NKRI.

Mengiringi pengertian radikalme saat ini yaitu semua pemikiran dan gerakan yang anti Pancasila dan UUD 1945, anti NKRI, Intoleran, dan bercita-cita mewujudkan khilafah Islamiyah, Rektor IAIN Pontianak yang juga Sekjend NU Kota Pontianak itu memaparkan ikhtiarnya untuk menangkal radikalisme.

“Bahwa pimpinan IAIN Pontianak saat ini terus mewujudkan dan mengisi ikhtiarnya seperti: telah mewujudkan Rumah Moderasi, melakukan pembinaan pegawai stressing wawasan kebangsaan, mewawancarai para calon mahasiswa yang akan kuliah di IAIN Pontianak pada semua jalur masuk SPAN PTKIN, UM-PTKIN, dan SPMB MANDIRI” terang rektor.

Di samping itu Rektor IAIN Pontianak mengeluarkan kebijakan tentang wajib sertifikasi wawasan kebangsaan bagi para pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa), dan wawancara Wawasan Kebangsaan untuk para calon dosen yang mengikuti tes CPNS.

Semua penyampaian tentang wawasan kebangsaan yang ditampilkan terutama untuk materi sertifikasi WKB (wawasan kebangsaan) untuk para pengurus ormawa, lanjut rektor, adalah tentang Pancasila dan UUD45, ke-NKRI-an, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan tentang Moderasi Beragama.

Pada saat yang sama, Kapolda Kalbar menyambut baik terhadap kebijakan rektor dalam memimpin IAIN Pontianak terkait WKB.

“IAIN Pontianak kan pusat kajian keislaman. Jadi kampus IAIN Pontianak baik itu mahasiswa, maupun para pejabatnya, terutama para dosennya harus menjadi penggerak kedamaian masyarakat. IAIN Pontianak harus menebar kesejukan kepada masyarakat dengan menyampaikan ajaran Islam yang original dan hakiki yaitu bahwa Islam itu rahmatan lil’alamin” kata Kapolda kelahiran Sambas tersebut.

Kapolda juga menyampaikan informasi tentang dosen IAIN yang perlu diajak bersama-sama dengan kepolisian dan masyarakat untuk tidak mengeluarkan statemen yang panas yang bisa memprovokasi masyarakat. Sebab Kalbar dan khususnya kota Pontianak sudah kondusif. “Maka kita mesti bersama-sama menjaga dan melanjutkan kondusifitas itu” tegas Kapolda.

Rektor menambahkan bahwa beliau berkomitmen untuk peran kedamaian dan kesejukan ini. Rektor akan mengingatkan dan mengundang dosen yang terindikasi memanas-manasi masyarakat, terutama pada saat kerusuhan pada 22 Mei yang lalu.

Disela-sela shilaturrahim tersebut disepakati bahwa pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan MoU antara Polda Kalbar dan IAIN Pontianak, sekaligus dengan mengisi program bersama dalam rangka penguatan Wawasan Kebangsaan untuk Indonesia Kuat dan NKRI utuh.

Penulis: Abdullah.
Editor: Aspari Ismail




Humas IAIN Pontianak Diamanahi Sebagai Koordinator Wilayah Kalimantan Forum Humas PTKN Se-Indonesia

JAKARTA (iainptk.ac.id) – Kasubbbag Tata Usaha, Hubungan Masyarakat, dan Rumah Tangga Bagian Umum Biro AUAK, Aspari, Ismail., diamanahi menjadi Koordinator Wilayah Kalimantan pada Forum Humas Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se- Indonesia.

Hal ini merupakan hasil dari Rekomendasi Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan PTKN Tahun 2019 di Hotel Aviary Bintaro, pada tanggal 16 s.d 18 Mei 2019. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi, komunikasi dan penguatan sumber daya humas. Rakor ini diikuti oleh 72 peserta dari berbagai PTKN di lingkungan Kemenag.

Pelaksana Harian Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Rojikin, dalam sambutannya berharap, peran humas lebih dapat ditingkatkan lagi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat. Humas ini merupakan corong lembaga, harus dapat meningkatkan perannya untuk memberikan informasi prestasi yang kita miliki. Dalam menjalankan tugasnya, tentu harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) dan anggaran yang memadai. Melalui forum ini akan kita inventarisir persoalan-persoalan dari masing-masing satker, sehingga nanti akan melahirkan rekomendasi untuk pimpinan perguruan tinggi termasuk segi anggaran. tuturnya.

Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan tingkat PTKN baru pertama kali dilaksanakan dan rencananya akan dilakukan secara rutin. Yang menarik dari kegiatan ini adalah Pelatihan Pembuatan Vlog Berbasis SmartPhone dari Narasumber professional Abdul Malik MSN, Author at Menara62 PT Menara Media Komunika. Pada sesi akhir kegiatan ini juga berhasil terbentuk Forum Humas PTKN dan menghasilkan beberapa Rekomendasi.
Rekomendasi kegiatan ini adalah Perlu dilakukan upaya-upaya yang sistematis dan terstruktur untuk meningkatan kapasitas praktisi Humas di lingkungan PTKN di bidang Pengelolaan Website, Menulis berita, Fotografi, Design Grafis, Video Grafis, Motion Grafis, Editting Video, Pengelolaan Media sosial, Jurnalistik, Management Krisis, Psikologi Media, Public Speaking, Komunikasi Public, Management Organisasi, dan PPID.

Guna mencapai fungsi humas yang diharapkan, perlu diperjuangkan secara bersama perbaikan struktur anggaran Humas dalam RKAKL. Berupa pembentukan Tim Cyber PTKN, penyusunan database praktisi kehumasan di setiap PTKN, pengoptimalan komunikasi dan koordinasi melalu WA Group. peningkatan motivasi dengan memberikan penghargaan kepada humas berprestasi melalui kegiatan Humas Award setiap tahun.

Peningkatan koordinasi publikasi antar PTKN dalam website kemenag.go.id dan melibatkan humas dalam setiap kegiatan nasional.

Berikut ini komposisi pengurus Forum Humas PTKN yang disepakati:
Koordinator:
Suhirman Adita (UIN Mataram)
Wakil Koordinator:
Abdurrahman (UIN Jambi)
Sekretaris:
Hayatul Islam (UIN Lampung)
Wakil Sekretaris:
Ismi Sabariah (UIN Makasar)
Bendahara:
Astri Amanati (UIN Semarang)
Wakil Bendahara:
Yuni Salma (UIN Medan)
Korwil 1 (Jawa):
Moch. Arifin (IAIN Cirebon)
Korwil 2 (Bali, NTB, NTT):
Ketut Kanti Iswari (IHDN Bali)
Korwil 3 (Sumatera):
Ratonggi (IAIN Padang Sidempuan)
Korwil 4 (Kalimantan):
Aspari Ismail (IAIN Pontianak)
Korwil 5 (Sulawesi):
Muhdar Ibrahim (IAIN Palu)
Korwil 6 (Papua Barat, Papua, Maluku, Maluku Utara):
Syeane Lawalata (IAKN Ambon)

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Perkuat Wawasan Kebangsaan Sivitas Akademika, Rektor IAIN Pontianak Audiensi Pangdam XII Tanjungpura

KUBURAYA (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pintianak, Dr. Syarif, MA beserta Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan; Direktur Pascasarjana; Dekan FTIK; Dekan Fakultas Syariah; Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan; Ketua Lembaga Penjamin Mutu serta Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Hubungan Masyarakat, dan Rumah Tangga berkunjung ke Pangdam XII Tanjung Pura.

Kunjungan ini selain untuk bersilaturahim sesama instansi pemerintah, IAIN Pontianak juga ingin melakukan MoU dan kerjasama dibeberapa kegiatan yang bisa disinkronkan. Rektor IAIN Pontianak menawarkan beberapa kegiatan yang bisa diisi oleh Panglima Kodam dan anggota Pangdam XII Tanjung Pura. Seperti penyampaian materi kepada mahasiswa baru tentang Pancasila, sejarah perjuangan Indonesia, dan materi tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Materi ini juga bisa disampaikan kepada Organisasi Mahasiswa yang ada di IAIN Pontianak. Kalau perlu pengurus Ormawa diinapkan 3 Hari untuk mendalami materi ini dan melatih mereka dalam hal kebersamaan dan kedisiplinan.

Rektor juga menegaskan kepada ormawa, SK pengurus tidak akan ditandatangani kalau belum mendapatkan sertifikat wawasan kebangsaan ini. Di tempat yang sama Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjung Pura, Mayjen TNI Herman Asaribab, menyambut baik kerjasama ini. kita akan merancang bersama MoU dengan segera. Pertemuan ini merupakan langkah baik untuk melakukan kerjasama. Kami siap untuk berpartisipasi memberikan materi tentang wawasan kebangsaan. Kami juga bisa menyiapkan asrama dan fasilitas berupa dapur dan kamar mandi untuk mahasiswa IAIN Pontianak yang ikut kegiatan ini. Kami senang dengan mahasiswa yang peduli dengan negaranya.

Kunjungan ke Pangdam XII Tanjungpura yang dilakukan pada Jumat, (24/5) Siang berjalan dengan lancar. Seperti dalam Sembilan Pilar semangat kerja IAIN Pontianak. Salah satunya kebersamaan dan kekompakkan. Rektor IAIN Pontianak beserta jajarannya bersama-sama dengan kompak melakukan kunjungan dan kerjasama tujuannya IAIN Pontianak yang semakin maju.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Festival Kesenian Mahasantri Ma’had IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Festival Kesenian pada tanggal 15 sd 19 Mei 2019. Kegiatan yang diselenggarakan di Aula utama Ma’had berlangsung meriah. Panitia sudah menyiapkan Piala, piagam dan THR bagi pemenang. Panitia juga telah merancang lima cabang lomba, seperti lomba nasyid, lomba kaligrafi, lomba sholawat, lomba puisi bahasa arab, dan lomba puisi bahasa inggris.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni, Dr. Abdul Mukti, MA sangat senang dengan adanya kegiatan ini. beliau berharap kegiatan seperti ini di tahun depan bisa lebih meriah dan merangkul berbagai macam stakeholder.

Ramadhan adalah bulan momentum, dengan pengertian Ramadhan sebagai bulan sedekah, bulan dimana orang-orang berlomba untuk memberi. Sehingga kegiatan bisa lebih meriah dan baik lagi, dari tahun ketahun.

“Saya beri challenge untuk mudir, pengurus dan mahasantri. Ramadhan tahun depan itu mahad harus menjadi mercusuar. Kegiatan unggulan di bulan Ramadhan itu harus diinisiasi oleh Mahad. Ini harus direncanakan mulai dari sekarang dengan matang, meskipun pelaksanaannya untuk tahun depan.” lanjut Dr. Abdul Mukti, MA

Kepala Pusat Ma’had Al-Jami’ah, Muhammad Gito Saroso, S.Ag, M.Ag menyampaikan “Mahasanti kita itu luar biasa, dari 180-an, ternyata secara kualitas mereka tidak diragukan. Hampir semuanya memiliki talenta-talenta yang luar biasa. Terbukti kemarin ketika ada kegiatan unjuk kompetensi, banyak mahasantri yang memperoleh kemenangan. Kegiatan Festival Kesenian tahun ini masih bersifat internal. Kita ingin di tahun-tahun berikutnya kegiatan ini bisa untuk se-IAIN Pontianak atau Se-Ma’had di Indonesia. Pada acara pertemuan Mudir di tingkat Nasional sudah dicanangkan ada namanya festival se-Indonesia.”

Ketua Panitia, Baihaqi, S.Hi, MA dalam kata sambutannya mengatakan “Kegiatan ini bertema ‘Dengan Seni Kita Rajut Keindahan Silaturahim’. Kami ingin ada Silaturahim di Bulan Ramadhan ini, dengan berbagai macam perlombaan kesenian. Selama kegiatan ini berlangsung mahasantri jangan bingung untuk mencari makanan berbuka puasa, kami sudah sediakan.”ujarnya disambut tepuk tangan meriah dari mahasantri IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Luar Biasa! “Literasi Santri Milenial” Berlanjut ke MAN 3 Pontianak

PONTIANAK (humas.iainptk.ac.id) – Luar biasa! Literasi Santri Milenial berlanjut. Setelah sukses melaksanakan kegiatan Ihya’ Ramadan Goes to School di SMTI Pontianak, Ponpes Hidayatul Muhsinin, dan MAN 2 Pontianak beberapa waktu lalu, Tim Ihya’ Ramadan Goes to School kembali melanjutkan safarinya di MAN 3 Pontianak, Gg. Flora, Batu Layang, Pontianak Utara, Kota Pontianak Sabtu (25/5).

Hadir sebagai narasumber dalam kesempatan kali itu, Kassubag TU LP2M, Mulyadi, M.Pd. Tampak pula segenap dewan guru beserta siswa-siswi MAN 3 Pontianak.

Ketua Panitia Ihya’ Ramadan, Didi Darmadi, M.Lett mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat mendorong setiap siswa untuk berfikir, berfantasi, berimajinasi tentang apapun yang ada dalam benaknya. Sehingga segala hal yang ditulis menjadi bagian yang tulus dan tak terlupakan. “Inti dari kegiatan ini menumbuhkan kepercayaan diri, kemauan, serta tekad setiap siswa dalam menulis. Jika selama ini dalam benaknya menulis itu susah. Namun kali ini kita buat menjadi mudah. Menghasilkan karya harus dimulai dari yang ‘sepele’. Karena yang demikian dapat memacu semangat untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi ke depannya.” ungkapnya.

Sementara itu, Kassubag TU LP2M, Mulyadi, M.Pd sekaligus narasumber Ihya’ Ramadan Goes to School di MAN 3 Pontianak mengatakan “Menulis itu sangat mudah sekali. Modal utamanya adalah kemauan. Saya teringat dengan kalimat yang terpampang jelas di beranda Facebook yaitu Apa yang Anda pikirkan? Nah, kegiatan menulis kali ini harus dimulai dengan pertanyaan tadi. Tulis segala hal yang ada dalam benak kalian. Biarkan itu mengalir apa adanya. Biasanya yang seperti itu akan berawal dari kejujuran. Jujur itu salah satu modal utama dalam menulis.” jelasnya.

Ihya’ Ramadan Goes to School merupakan terobosan terbaru yang diinisiasi oleh Panitia Ihya’ Ramadan LP2M IAIN Pontianak. Kegiatan yang dimulai semenjak tahun lalu ini mengakomodir bakat dan minat siswa melalui tulisan dan menerbitkannya menjadi sebuah buku. Semenjak dilaksanakan pada tahun 2018, kegiatan Ihya’ Ramadan Goes to School telah menghasilkan 3 buku hasil karya siswa-siswi MAN 1 Pontianak, SMA 3 Pontianak, SMK 3 Pontianak, dan SMA Haruniyah Pontianak.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail