Informasi Perpanjangan Daftar Ulang Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019

Berdasarkan hasil rapat pimpinan yang dilaksanakan pada Jum’at, 15 Februari 2019, tentang perpanjangan masa daftar ulang Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019, maka diputuskan masa daftar ulang mahasiswa semester genap Tahun Akademik 2018/2019 untuk semua fakultas akan diperpanjang sejak tanggal 18 s.d. 27 Februari 2019. Hal ini berdasarkan pengumuman nomor: B-244/In.15/PP.00.9/02/2019 yang diumumkan tanggal 15 Februari 2019.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, mengingat proses penerapan pertama kali Pembayaran Non Tunai Edupay BSM dan berdasarkan rapat pimpinan hari Jumat, 15 Februari 2019, untuk registrasi pendaftaran ulang mahasiswa semester genap Tahun Akademik 2018/2019 diperpanjang dari tanggal 18 s.d. 27 Februari 2019.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk dijadikan perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pontianak, 15 Februari 2019
Kepala Biro AUAK
Syahrul Yadi




Kabiro AUAK IAIN Pontianak Berbagi Kiat Bahagia dalam Bekerja

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Seluruh Pegawai Kontrak IAIN Pontianak mengikuti Pembinaan Pegawai, Selasa (12/02/2019) pagi di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Hadir selaku narasumber utama dalam pembinaan tersebut Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA. Selain itu narasumber lainnya Kepala Biro AUAK, Drs. Syahrul Yadi, M.Si, Kepala Bagian Umum, Sumarman, S.Ag, dan Kepala Bagian Perencanaan Keuangan dan BMN, Suhaimi, M.Pd.

Tampak hadir pada kesempatan itu para kabag, para kasubbag, pramubhakti, petugas kebersihan (cleaning service) dan para satpam di lingkungan IAIN Pontianak.

Kepala Biro AUAK, Drs. Syahrul Yadi, M.Si membagikan kiat agar bahagia dalam bekerja. “Kita harus menumbuhkan rasa syukur. Menurutnya hal pertama yang harus ditanamkan yaitu harus selalu melihat orang yang lebih sulit hidupnya dari kita. Kedua, melihat pekerjaan tetangga atau kerabat yang bekerja lebih keras demi mencari sesuap nasi. Ketiga, tanamkan rasa bahagia terhadap pekerjaan yang kita jalani. Keempat, jangan pernah sekali-kali berkata saya belum jelas nasibnya” urainya.

Lebih lanjut ia pun menghimbau kepada setiap pegawai untuk perbanyak syukur, sabar, dan ikhlas dalam menjalani kehidupan. Sebab hidup adalah perjuangan.

“Saya harap kepada pegawai yang menerima SK nanti dapat berkontribusi dan berkinerja dengan baik bagi IAIN Pontianak.”pesannya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum, Sumarman, S.Ag dalam penyampaiannya mengungkapkan berdasarkan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Pemerintah memandang perlu menerapkan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dengan pertimbangan tersebut, pada 22 November 2018, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Saat ini posisi bapak ibu berada di non ASN maupun non PPPK. Jadi bapak ibu adalah angkatan terakhir. Tidak ada pengangkatan non ASN lagi. Bagi pengangkatan terakhir ini diberi waktu 5 tahun untuk perpanjangannya. Setelah itu silahkan nanti seluruh pegawai non ASN berupaya lulus sebagai ASN maupun PPPK. Sehingga nantinya kita bisa terus bersama dan menjalin silaturahmi sebagai keluarga besar IAIN Pontianak.” ungkapnya.

Ia pun menambahkan jika masih banyak pekerjaan di IAIN Pontianak yang belum tersedia tenaganya. Hal ini juga berkenaan dengan anggaran yang belum mampu mengakomodir itu semua. Maka dari itu tenaga yang ada harus maksimal. Menurutnya alternatif yang dapat dilakukan yaitu mengadakan tenaga outsourcing.

Kepala Bagian Perencanaan Keuangan dan BMN, Suhaimi, M.Pd mengajak kepada seluruh pegawai kontrak untuk memahami beberapa hal, di antaranya yaitu seluruh pegawai diminta untuk memahami hirarki organisasi. Berikutnya, ia mengharapkan seluruh pegawai meningkatkan kinerja. Selain itu dalam pertemuan ini sebenarnya membahas tentang rolling. Ia pun memberikan pemahaman terkait roliing itu sendiri. “Rolling sesuatu hal yang biasa dan alamiah. Ini merupakan proses peremajaan kinerja. Paling penting pastikan bahwa kinerja bapak ibu meningkat demi kemajuan IAIN Pontianak.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Bina Pegawai Kontrak, Warek II IAIN Pontianak Minta Pegawai Tingkatkan Kinerja

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan IAIN Pontianak, Dr. H. Saifuddin Herlambang, M.A memberikan pembinaan kepada seluruh tenaga kontrak IAIN Pontianak. Selasa, (12/2/2019) pagi.

Seratus orang pegawai kontrak memadati ruangan auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud. Hadir pula kepala Biro AUAK, para kabag dan para kasubbag di lingkungan IAIN Pontianak.

Wakil Rektor II menegaskan, “Pembinaan pegawai kontrak hari ini bukan hanya sekedar kegiatan seremonial, bukan formalitas dan ritualistik belaka. Tetapi untuk modal dalam mem-push-up meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kita” tuturnya.

Dr. Saifuddin Herlambang mengutip kaidah usul fiqh “sesuatu yang dengannya sempurna sesuatu yang wajib, maka dia menjadi wajib” katanya. “Tenaga kontrak di IAIN Pontianak ini, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), yang memang sebenarnya tenaga kontrak disini mengerjakan pekerjaan ASN. Oleh karena itu, kewajiban dan disiplin yang melekat pada diri PNS/ASN semestinya juga melekat pada diri tenaga kontrak”, imbuhnya bersemangat.

Warek II ini mengharapkan tenaga kontrak harus berpikiran bahwa siapapun yang tidak bisa mengikuti perkembangan dan kebutuhan instansi dimana ia bekerja, ia akan tersingkir secara otomatis. Oleh karena itu, jangan pernah berpikir jika tidak bekerja maksimal akan aman-aman saja, tidak. Mungkin karena sistem belum jalan. Tetapi, jika sistem yang ditawarkan pemerintah (PP No 49 Tahun 2018) sudah berjalan, tentu mengharuskan itu” paparnya.

“Oleh karena itu, pembinaan ini dilakukan ke tenaga kontrak sebagai bukti bahwa pembinaan ini merupakan bukti bahwa pimpinan IAIN Pontianak sayang kepada bapak ibu semuanya. Ada beberapa pegawai yang datang pagi absen lalu siangnya keluar, datang lagi maghrib sudah tidak ada orang. Sebenarnya, pegawai yang seperti ini sudah ingin mundur atau ingin dikeluarkan dari IAIN. Oleh karena itu, pembinaan ini merupakan rasa sayang pimpinan terhadap ke tenaga kontrak. Maka, cara pandang dan paradigma seperti ini yang harus dibangun. Karena atensi pimpinan tinggi” jelasnya.

“Alhamdulillah, IAIN Pontianak melalui rektor dan pimpinan-pimpinan sudah memutuskan penyesuaian gaji berdasarkan UMK di tahun 2019 ini. Insya Allah, gaji tenaga kontrak naik” jelasnya disambut tepuk tangan yang gemuruh oleh hadirin.

“Kenaikan gaji tersebut tentu harus diikuti dengan peningkatan kinerja. Ia mencontohkan, betapa mulia seorang tukang. Mereka yang bekerja sebagai tukang bangunan, jauh lebih jujur. Karena jika mereka tidak masuk kerja mereka tidak pernah minta bayar ke yang tuan rumah. Sedangkan tenaga kontrak hanya masuk untuk absen sementara banyak keluarnya, bapak ibu dibayar gak? Jika ada diantara kita yang telinganya tidak bergeming dengan cerita ini, pasti ada masalah dengan imannya. Kenapa tanya beliau? Karena ini ada hubungannya dengan halal haram. Kan, suatu yang aneh jika kita sudah tidak menghiraukan halal haram pada rezeki kita” nasihatnya.

“Oleh karena itu, pembinaan ini adalah komitmen pimpinan. Jika selepas pembinaaan ini, masih ada tenaga kontrak tidak mau berubah dan meningkatkan kinerja, tentu tenaga kontrak itu sendiri yang ingin keluar dari IAIN Pontianak. karena memang pimpinan berharap di IAIN Pontianak tidak ada lagi pemecatan tenaga kontrak. Karena IAIN Pontianak sudah tidak mungkin lagi jalan di tempat, kalau IAIN jalan di tempat kita tidak mungkin jadi UIN, kesejahteran tenaga kontrak tidak mungkin bertambah. Artinya, jika tenaga kontrak bekerja dengan baik, itu berarti tenaga kontrak tersebut berusaha memperbaiki kesejahteraan bapak ibu sendiri” harapnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Begini Pesan Warek II Saat Pembinaan Tenaga Kependidikan ASN IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Sekitar 60-an Tenaga Kependidikan Aparatur Sipil Negara (ASN) IAIN Pontianak serius menyimak pesan-pesan para pimpinan saat pembinaan pegawai, Senin (11/2/2019) pagi.

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan IAIN Pontianak, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, menjadi keynote speaker dalam kegiatan tersebut. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kabag umum Sumarman, S.Ag, Kabag Perencanaan dan Keuangan Suhaimi, M.Pd, Kepala SPI Dr. Fauziah, MM. Para Kabag di fakultas, para kasubbag dan seluruh pegawai administrasi ASN IAIN Pontianak.

Dalam pembinaan tersebut Wakil Rektor II IAIN Pontianak Dr. H. Saifuddin Herlambang, M.A, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak lain mengacu kepada undang-undang dan tentu dalam semangat “watawa shaubilhaqi watawa shaubissabri“. Beliau mengajak untuk memperbaiki kinerja dan memperbaiki diri masing-masing, sembari beliau mengutip hadis Nabi Muhammad SAW, yang mengatakan bahwa “ciri-ciri orang beriman yakni yang mau dinasehati dan mau menasehati”. Dua arah ini sejajar, karena ada orang yang suka menasehati tidak mau dinasehati tentu masalah. Jika mau menasehati tetapi juga suka dinasehati tentu ini baik. Pembinaan pegawai ini merupakan amanah undang-undang untuk meningkatkan kinerja ASN.

Jebolan doktor UIN Jakarta yang meraih cumlaude itu dalam arahannya memberikan masukan, kedepan beliau berharap para atasan untuk tidak menandatangani SKP nilai bawahannya sebelum memanggil dan memberi tahu nilai sesungguh bawahannya. Dengan harapan, ada kesadaran bagi ASN bahwa ini loh, hasil kinerja pada level sekian. Beliau mencontohkan, betapa mulia seorang tukang. Mereka yang bekerja sebagai tukang bangunan, jauh lebih jujur. Karena jika mereka tidak masuk kerja mereka tidak pernah minta bayar. Sedangkan jika ada diantara kita yang hanya masuk untuk absen sementara banyak bolongnya, minta dibayar. Mana yang lebih mulia?

Oleh karena itu, beliau sangat menganjurkan bahwa rezeki yang kita berikan ke keluarga hendaknya yang jelas kehalalalnya. Beliau menceritakan “suatu hari Rasulullah pernah didatangi dan ditanya oleh seseorang yang sedang berpuasa Ramadan. seseorang pernah bertanya kenapa Ya Rasulullah, kenapa ya, saat saya berpuasa sedangkan baru jam 9 lapar. Kata Nabi, periksa makananmu? Beliau kaget? Kok periksa makanan? Apakah ada makanan yang membuat cepat lapar? Kata nabi, bukan. Periksa makananmu tadi. Ternyata tentang asal usul makanan ya ia makan. Ternyata, ia membeli makanan yang dijual dari hasil curian.

Oleh karena itu, beliau berpesan ASN harus mampu melihat dan mengukur diri terhadap kinerjanya. Sudah sesuai kah kinerja yang berikan dengan penghasilan kita saat ini? Bahkan beliau berani menantang ASN yang kinerjanya bagus dengan penilaian terukur dan diawasi oleh SPI dengan penilaian terbuka.

Begitu juga dengan yang terlambat mengantarkan SKP juga otomatis ada reportnya. Sebelum menutup arahannya, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA menyampaikan amanah dari rektor saat rapat kerja IAIN Pontianak, Tanamlah padi, pasti tumbuh rumput. Jangan tanam rumput pasti tidak akan tumbuh padi. Tebar dan tanamlah kebaikan, niscaya yang lain-lain akan datang mengikuti.

IAIN Pontianak, akan maju dan berjaya mana kala kita bekerjasama dan menjalin komunikasi baik. Karena kemajuan IAIN Pontianak, bukan prestasi pribadi, tetapi karena adanya kerjasama yang hebat di lingkungan IAIN Pontianak, tutur Dr. H. Saifuddin Herlambang, M.A berwibawa.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Dosen IAIN Pontianak Ikuti Sosialisasi Pembayaran Tunjangan Kinerja

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Dosen IAIN Pontianak mengikuti Sosialisasi Pembayaran Tunjangan Kinerja Dosen, Jumat (8/2) pagi di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud.

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA membuka sekaligus memberi sambutan dalam kegiatan tersebut. Hadir pula Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA, Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kepala SPI, Dr. Fauziah, M.Pd.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA mengucapkan terima kasih atas kehadiran dosen dalam kegiatan sosialisasi mekanisme pembayaran tunjangan kinerja dosen. Menurutnya tunjangan kinerja dosen ini diberikan oleh pemerintah sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap pejabat fungsional yang memiliki capaian kinerja yang baik dan terukur.

“Tunjangan kinerja adalah apresiasi pemerintah kepada pejabat fungsional yang memiliki capaian kinerja yang baik dalam bentuk SKP, laporan kinerja harian, dan laporan kinerja bulanan.” ungkapnya.

Ia pun menambahkan, pemberian tunjangan kinerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja. Salah satu alat ukurnya yaitu pemenuhan jam kerja melalui absen elektronik. Apabila jam kerja tidak terpenuhi sesuai aturan yang berlaku, maka akan ada pemotongan tunjangan kinerja yang besarannya tergantung pada jumlah jam yang tidak terpenuhi.

Lebih lanjut ia pun menyampaikan menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Agama, mengacu pada Peraturan Menteri Agama No. 29 Tahun 2016 tentang Pemberian, Penambahan, dan Pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Agama. Penilaian kinerja pegawai didasarkan atas kehadiran dan capaian kinerja pegawai setiap akhir bulan sesuai dengan kelas jabatannya. Ia pun menjelaskan jika tunjangan kinerja bagi Calon Pegawai Negeri Sipil dibayarkan 80% dari jumlah tunjangan kinerja pada jabatan yang akan didudukinya. Sedangkan tunjangan kinerja bagi dosen PNS yang belum tersertifikasi dibayarkan 100% dari kelas jabatannya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Informasi Daftar Ulang dan UKT

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–“Proses daftar ulang untuk semester genap tahun 2018-2019 pada prinsipnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun yang membedakan tahun ini yaitu pembayaran melalui aplikasi host to host edupay. Dengan adanya aplikasi ini, mahasiswa dimudahkan dalam pembayarannya. Tidak harus datang ke kampus untuk membayar SPP, tetapi dapat membayarnya melalui BSM Net Banking, ATM BSM, ATM Mandiri, Jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, maupun cabang-cabang BSM di seluruh Kalimantan Barat. Daftar ulang dimulai tanggal 6 sampai 15 Februari 2019”

Informasi penting tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag. Ia pun berharap dengan adanya aplikasi pembayaran Host to Host Edupay ini mahasiswa dapat membayar daftar ulang tepat waktu. “Harapannya tidak ada lagi mahasiswa yang telat membayar SPP. Daftar ulang ini terjadwal dengan matang. Apabila ada perpanjangan daftar ulang, maka akan merusak sistem dan schedule yang ada.” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia pun menanggapi sekaligus mengkonfirmasi terkait persoalan biaya Uang Kuliah Tungga (UKT) yang berbeda dari semester sebelumnya. Menurutnya perubahan biaya UKT berdasarkan verifikasi surat keterangan penghasilan orang tua yang dihimpun saat daftar ulang. “Kenaikan atau penurunan biaya UKT itu berdasarkan rasionalisasi tingkat ekonomi keluarga yang telah diverifikasi bagian akademik. Keputusan ini diawal pembayaran semester I sudah diumumkan bahwa UKT di semester II bisa saja berubah setelah akademik memverifikasi surat keterangan penghasilan orang tua.” pungkasnya.

Informasi terkait alur proses daftar ulang semester genap tahun akademik 2018-2019 bisa dilihat dipamflet berikut ini.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Cara Bayar Daftar Ulang Tahun 2019

CARA BAYAR DAFTAR ULANG TAHUN 2019 KLIK DI SINI

 




Raker IAIN Pontianak, Kapolresta Pontianak Berbagi Kiat Raih Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

SINGKAWANG (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif menargetkan tahun 2019 kampus yang dipimpinnya meraih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam moment rapat kerja IAIN Pontianak menghadirkan Kapolresta Pontianak M. Anwar Nasir, S.I.K, MH sebagai narasumber melakukan sharing pengalaman dan berbagi kiat meraih Zona Integritas WBK tersebut.

Kapolresta Pontianak pada (10/12/2018)lalu meraih penghargaan Predikat Pembangunan Zona Integritas WBK dari Kemenpan-RB yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta.

“Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) itu meliputi 8 area perubahan yang harus dipenuhi, terdiri dari: manajemen perubahan, manajemen tata laksana, manajemen Sumber Daya Manusia, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Itulah komponen pengungkit. Kemudian indikator hasil, meliputi 2 (dua) sasaran utama yakni pertama, terwujudnya pemerintahan yang bersih bebas dari KKN. Kedua, terwujudnya kualitas pelayanan publik” jelasnya.

“Untuk mewujudkannya perlu political will. Mesti ada keterlibatan pimpinan memberikan keteladanan sebagai role model. Semua pejabat mesti melaporkan harta kekayaan melalui LHKPN” tegasnya di Singkawang, ba’da Shalat Jum’at (01/02/2019).

“Bekerjalah untuk ibadah dan lakukanlah perubahan sekecil apapun. Kita bekerja bukan niat untuk raih penghargaan” imbuh lelaki yang sudah enam kali menjabat Kapolres berbagai daerah itu.

“Dimanapun posisi kita dalam bekerja, harus punya inovasi atau terobosan dalam memberikan pelayanan. Prinsipnya: ‘Low cost, hight quality, dan populis’. Berikan kemudahan dan kenyamanan pada masyarakat. Konsep pelayanan itu idealnya terpadu satu pintu. Perlu pelatihan/kursus pelayanan prima” bebernya membagikan pengalaman.

Wakil Rektor II IAIN Pontianak, Dr. Saifuddin Herlambang didaulat menjadi moderator pada sesi tersebut. Tampak para pimpinan IAIN Pontianak focus menyimak pemaparan Kapolresta Pontianak.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Matangkan PIONIR 2019, Forum Warek III PTKIN Gelar Rapat Koordinasi

MALANG (iainptk.ac.id)–Wakil Rektor III IAIN Pontianak menghadiri gala dinner kegiatan Koordinasi Forum Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia, Selasa (29/01) di Ruang Sidang Balai Kota Malang. Acara tersebut terlaksana mulai tanggal 29 s.d 31 Januari 2019. Berpusat di Atria Hotel & Conference Malang Jl. Letjen S Parman No. 87-89, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag, Kasubdit Sarana Prasarana Kementrian Agama RI Drs. Syafriansyah, Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama PTKIN Se- Indonesia Dr.H.Waryono, M.Ag, Para Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama PTKIN Se-Indonesia, Sekretaris Daerah Kota Malang dan jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh undangan yang hadir. Sebagai kota pendidikan, keberadaan perguruan tinggi yang mencapai lebih dari 60 perguruan tinggi sangat penting. Kota Malang merupakan salah satu kota yang telah banyak didatangi mahasiswa dari daerah lain maupun mancanegara untuk belajar di Malang. Dengan banyaknya mahasiswa dari luar kota maupun mancanegara, menjadikan Kota Malang sebagai miniatur nusantara. Ia pun berkomitmen akan membantu suksesnya penyelenggaraan PIONIR IX Tahun 2019 di Kota Malang.

 

“Kami merasa bangga dan insyaallah akan membantu menyukseskan even nasional bagi kalangan mahasiswa PTKIN ini,” paparnya.

Sementara itu, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag mengatakan penunjukan UIN Maulana Malik Ibrahim menjadi Tuan Rumah PIONIR IX 2019 merupakan kehormatan sekaligus harapan untuk menjaring bakat minat mahasiswa di bidang olahara, seni, dan riset.

“PIONIR merupakan ikhtiar menjadikan PTKIN unggul dan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya,” katanya.

Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada Rapat Koordinasi Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni PTKIN se-Indonesia, Safriansyah menyampaikan Kreatifitas dan inovasi mahasiswa akan terus dieksplorasi untuk menyambut tantangan era revolusi industri 4.0 dan generasi millenial yang kental dengan kemajuan teknologi informasi.

“Tantangan mahasiswa generasi millenial sangat komplek, dibutuhkan kapasitas di bidang komputer, teknologi informasi dan media sosial, dan juga kemampuan bahasa asing.” ujarnya.

Selain mengevaluasi program tahun 2018 dan mensinkronkan program kemahasiswaan antara PTKIN dan Kementerian Agama, Koordinasi Kemahasiswaan juga membahas pematangan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) ke-9 Tahun 2019.

“Melalui PIONIR kreativitas mahasiswa di bidang ilmiah, olahraga, seni dan riset akan tereksplor dengan baik,” harap Safri.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Buka Raker IAIN Pontianak, Rektor Ajak Pejabat dan Pegawai Bekerja dengan Cinta Profesi

SINGKAWANG (iainptk.ac.id)–Rapat kerja IAIN Pontianak kali ini tepat dilaksanakan usai rakernas Kemenag pada (23-25/1) lalu. Raker IAIN Pontianak digelar pada Kamis-Sabtu (31/1 s.d 2/2). Raker merupakan turunan program kerja Kemenag Republik Indonesia.

“Kesempatan raker ini akan saya sampaikan amanah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada rakernas lalu. Tiga mantra Menteri Agama yang mesti diejawantahkan dalam bekerja yakni: moderasi beragama, kebersamaan dan integrasi data” ujar rektor mengawali sambutannya dihadapan hampir 100 peserta, Kamis (31/1) malam.

Lebih lanjut Rektor Syarif mengingatkan, “Pejabat dan Pegawai IAIN Pontianak mesti bekerja menempatkan cinta profesi di atas motivasi yang lain” tegasnya mengingatkan para pejabat di lingkungan IAIN Pontianak.

“Tuhan memberikan paksaan dan ancaman. Manusia yang pamrih. Rendah derajatnya. Tuhan juga bicara tentang cinta, ikhlas dan takwa. Metode tidak dengan iming-iming. Maqom terhormat di sisi Allah. Kita hari ini dalam frame takdir Tuhan menjadi pejabat di IAIN Pontianak” paparnya bersemangat.

Rektor juga meminta “Aplikasikan pola kepemimpinan yang aplikasional. Selesai masalah diri kita sendiri. Ubahlah diri sendiri sebelum mengubah orang lain. Ubahlah derajat orang yang bekerja dengan pamrih menjadi bekerja dengan penuh cinta”

“Sekarang dunia dalam genggaman. Sangat tidak boleh kita hanya memikirkan diri kita sendiri sebagai pejabat. Mesti mampu mengidentifikasi masalah pada diri kita sendiri dan di lingkungan tusi kita”

“Kita harus mampu menjadi problem solver. Bukan malah menjadi pembuat masalah. Kita ditunjuk pemimpin untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah. Bukan untuk menambah masalah. Ini harapan kita” tuturnya.

“Kita pimpinan harus hadir sebagai pemecah masalah yang baik. Harus diingat di dada orang yang Anda pimpin itu ada amanah Allah. Jangan biarkan masalah itu berlarut-larut. Cepat selesaikan masalah. Karena pekerjaan lain masih sangat banyak. Lakukan semua itu atas dasar cinta” urainya.

“Lakukan pembinaan dulu. Jangan pernah berfikir untuk melakukan pembinasaan. Niatkan ibadah dalam bekerja. Endingnya kita berharap kemajuan IAIN Pontianak” nasihatnya.

“Jadilah speak out untuk IAIN Pontianak. Paling bagus integritas dan attitude. Pikirkanlah supaya regulasi yang terkait bisa sampai ke pelaksana. Gunakanlah leadership psikology. Tanamkan niat tulus untuk ibadah. Insya Allah keberkahan akan kita dapatkan” tutupnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail