Menag Beri FKUB Kalbar Harmony Award, Ini Pesan Dekan FUAD IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, DKI Jakarta dan Kalimantan Barat meraih Harmony Award dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan langsung penghargaan tersebut disela-sela upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke-73 Kementerian Agama di Jakarta (3/1). Sedangkan tingkat Kabupaten/Kota, penghargaan kinerja terbaik diberikan untuk FKUB Kota Bekasi, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Tasikmalaya.

Ketua FKUB Kalbar, Dr. Ismail Ruslan menceritakan ikhtiar yang telah dilakukan FKUB Kalbar hingga terpilih sebagai FKUB Berkinerja Terbaik Tingkat Provinsi. “Sejak awal tahun 2018, FKUB Kalbar mendeklarasikan diri sebagai pelopor keberagaman di Kalbar. FKUB Kalbar bersama stakeholder lainnya menggagas even to kedamaian di Kalbar. Misalnya, FKUB kerja sama dengan POLRI, POLDA Kalbar, KODAM XII Tanjungpura, KPU Kalbar, Bawaslu Kalbar mengkampanyekan Pilkada Kalbar Damai. Di samping itu, FKUB Kalbar bersama Rektor IAIN Pontianak, Kanwil Agama Provinsi Kalbar, serta tokoh agama Kalbar mendirikan Rumah Moderasi di IAIN Pontianak” urainya.

Dekan Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak itu juga memaparkan proses penilaian dari Kemenag sehingga FKUB yang diketuainya berhasil mengukir prestasi yang membanggakan tersebut. “Kami di FKUB Kalbar selalu mempublis setiap kegiatan yang dilakukan sejak Januari-Desember 2018 ke media-media di Kalbar, nasional termasuk ke website Kementerian Agama RI. Tim Kemenag menilai semua aktivitas terkait dengan peran dan fungsi FKUB secara nasional” jelasnya.

Adapun harapan FKUB Kalbar terhadap kerukunan umat beragama di tahun politik ini, Ketua FKUB Kalbar itu menegaskan “FKUB berharap semua tokoh agama di Kalbar selalu menyuarakan merajut kebersamaan umat. Masyarakat menggunakan hak konstitusional yakni memilih presiden dan wakil presiden tahun 2019”. Lebih lanjut ia berpesan, “Janganlah perbedaan pilihan menjerumuskan kita ke jurang konflik, permusuhan sesama anak bangsa. Siapapun presiden yang terpilih, kita tetaplah satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, Indonesia” tutupnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




LPM IAIN Pontianak Gelar Publikasi Monev SPMI & AMI

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan Publikasi Monitoring dan Evaluasi SPMI serta Audit Mutu Internal, Kamis (03/01) di Ruang Rapat Senat IAIN Pontianak. Hadir sekaligus membuka acara secara resmi Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA. Tampak hadir dalam kesempatan itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dan Ketua LPM, Dr. Muhammad Hasan, M.Ag beserta pejabat lainnya di LPM IAIN Pontianak. Peserta yang hadir terdiri dari pejabat non eselon dan pejabat perangkat pelaksana akademik yang ada di fakultas maupun prodi.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Muhammad Hasan, M.Ag menginformasikan jika agenda hari ini ada dua yang pelaksanaannya digabung. Dalam rangka efisiensi waktu untuk kepentingan jurusan maupun prodi. Baik SPMI maupun Audit Mutu Internal merupakan dua hal penting untuk memperbaiki manajemen dan administrasi jurusan/prodi. “Tahun ini kita akan melakukan standar 1 pada SPMI dan standar 2 pada SPMI terkait visi, misi dan pembelajaran. Karena kedua hal ini yang bersentuhan langsung dengan program studi. Hal ini yang harus disiapkan sungguh-sungguh oleh jurusan/prodi. Kemudian untuk Audit Mutu Internal jika biasanya semua jurusan/prodi diaudit, namun pada tahun ini agak berbeda. Justru yang diaudit adalah prodi yang akreditasi C, expired, dan belum terakreditasi sama sekali.” ungkapnya.

Ia pun mengungkapkan setidaknya ada 8 prodi yang akan dilakukan audit nantinya. Kedelapan prodi tersebut antara lain: Akhwalus Syahsiyah, Manajemen Bisnis Syariah dan Akuntansi, Studi Agama-Agama, Psikologi Islam, PGMI, PIAUD, Pascasarjana PAI, dan Pascasarjana Ekonomi Syariah. Nantinya prodi ini akan diaudit oleh tim ahli atau auditor yang berkompeten. Hasil audit ini nantinya menjadi skala prioritas bagi prodi masing-masing untuk perbaikan di tahun akan datang.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengatakan terkait peningkatan mutu IAIN Pontianak tidak boleh dilakukan seadanya, melainkan harus dengan kerja keras dan upaya yang maksimal. “Saya berkomitmen dan serius dari awal terkait mutu perguruan tinggi. Apapun yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu, kita akan upayakan semaksimal mungkin. Wujud dari itu semua, mengiringi rasa syukur nilai AIPT yang kita peroleh kemarin sangat memuaskan bahkan nilainya berada di atas beberapa UIN.” ujarnya.

Rektor mengungkapkan jika ikhtiar yang telah dilakukan bersama boleh sejenak dinikmati hasilnya. Namun jangan sampai terlena, ikhtiar masih harus dilakukan dengan mengawalinya dari Audit Mutu Internal. “Kita buat sistem tata kelola ini dengan terbuka. Silahkan pacu prodi-prodi yang masih akreditasi C, expired, maupun belum terakreditasi sama sekali. Saya stressing betul prodi yang kurang terupgrade. Hanya itu pilihan kita. semua harus berpartisipasi dalam meningkatkan akreditasi. Mudah-mudahan semua kerja keras ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.” tegasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Terima Penghargaan Presiden Republik Indonesia

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mendapatkan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 tahun, dari Presiden Joko Widodo, tepat di Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke 73, Kamis (03/01/2019) di Halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Penganugerahan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH., M.Hum.

Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya merupakan penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara yang telah berbakti kepada negara selama kurun waktu 10, 20, dan 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan, dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya.

Saat diwawancarai usai mendapatkan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya tersebut, Rektor Syarif mengungkapkan rasa syukur sekaligus bangga akan capaian yang didapatnya hingga saat ini. Dengan adanya penganugerahan tanda kehormatan itu, ia pun membuktikan jika kerja keras, ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran tidak ada yang sia-sia. “Alhamdulillah puji syukur kepada Allah sekaligus bahagia dengan pencapaian dan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya ini. Kebahagiaan ini tidak hanya saya tunjukkan melalui lisan saja, melainkan harus saya tunjukkan dengan memacu kinerja dengan baik.” ujarnya.

Ia pun menambahkan, dengan posisinya saat ini sebagai Rektor IAIN Pontianak, Satyalancana Karya Satya akan dijadikannya sebagai motivasi untuk memacu optimalisasi kinerja di IAIN Pontianak. Menurutnya jika setiap elemen berkinerja dengan baik, maka dengan sendirinya hasilnya juga baik. Hal ini sesuai dengan motto kerja IAIN Pontianak yaitu “Pengabdian Berbasis Kinerja dan Akhlakul Karimah, Kebersamaan dan Kekompakan Berorientasi Prestasi dan Kemajuan”. “Dengan begitu jika ini benar-benar teraplikasikan dalam kinerja kita, maka bukan tidak mungkin prestasi dan kemajuan akan diraih.” terangnya.

Rektor pun sangat surprise akan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya yang diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH., M.Hum tepat di Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke 73. Tidak hanya itu, Rektor juga diberi penghargaan untuk menyerahkan potongan tumpeng pertama kepada Gubernur Kalimantan Barat sebagai simbol Tasyakuran HAB ke 73.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Hari Amal Bakti ke 73 Kemenag RI, Rektor Harap Optimalisasi Kinerja

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Aparatur Sipil Negara di lingkungan IAIN Pontianak mengikuti Upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke 73 Kementerian Agama Tahun 2019, Kamis (03/01) di Halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Bertindak selaku Inspektur Upacara dalam kesempatan itu, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH., M.Hum.

Acara berlangsung khidmat dan seluruh peserta upacara mengikuti hingga akhir. Dalam kesempatan langka tersebut, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH., M.Hum membacakan Sambutan Menteri Agama RI. “Berdirinya Kementerian Agama adalah untuk menjaga dan memelihara, sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat kian naik peringkat. Agar tetap dan terus terjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang kian rekat. Dan pada akhirnya agar kualitas kehidupan keagamaan segenap bangsa makin meningkat.” ujarnya membacakan isi sambutan dari Menteri Agama.

Lebih lanjut ia mengatakan, “Melalui Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama, kita diingatkan kembali arti pentingnya jaminan hak beragama dalam pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pembukaan dan Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam negara kita berdasar Pancasila, bukan hanya jaminan untuk mengamalkan ajaran agama dilindungi negara, bahkan kebijakan Pemerintah tidak boleh bertentangan dengan ajaran dan kaidah agama.”

“Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun ini, yaitu “Jaga Kebersamaan Umat”, saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama, apalagi di tahun politik sekarang ini, mari senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan, dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. Ajakan yang sama kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan sesama anak bangsa. Segala ujaran, perilaku, dan sikap yang bisa menimbulkan luka bagi sesama saudara, mari kita hindari. Mari jauhi saling menebar benci, saling melempar fitnah keji, saling menyuburkan penyakit hati, dan saling melukai hati antarsesama anak negeri.” tegasnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak mengungkapkan sesuai amanat yang disampaikan oleh Menteri Agama, peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama harus dijadikan momentum oleh ASN untuk memantapkan integritas dalam bekerja. “Seperti yang disampaikan dalam sambutan Menteri Agama yang dibaca oleh Gubernur Kalimantan Barat tadi, dalam beberapa tahun terakhir Kementerian Agama telah meraih capaian signifikan kaitannya tentang Reformasi Birokrasi yang tercermin pada kenaikan penilaian mandiri Reformasi Birokrasi. Selain itu juga kepuasan publik atas pelayanan keagamaan. Hal semacam ini bisa menjadi momentum bagi ASN untuk memicu optimalisasi kinerja di lingkungan IAIN Pontianak.” harapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Pengambilan Sumpah PNS IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN pontianak Dr. Syarif. S. Ag. MA mengambil Sumpah PNS pada Rabu (2/1/2019) di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud. Usai pengambilan sumpah, rektor didampingi para Wakil Rektor dan Kepala Biro AUAK menyerahkan SK kepada 10 dosen PNS tersebut. Dosen yang diambil sumpah itu terbagi dari beberapa keilmuan yang telah lulus sebagai PNS ditempatkan sesuai bidang keilmuan kepada masing-masing fakultas.

Dalam sambutannya Rektor Syarif berharap agar PNS bisa mengikuti, memahami, mengamalkan serta mengembangkan paham moderasi beragama. Islam menerima eksistensi orang lain, membentuk akademisi yang beraklak mulia, mandiri dan berkemajuan bagi bangsa dan kemanusiaan. Moderasi beragama adalah menerima eksistensi orang lain dengan lintas suku bangsa dengan kepaham beragama. Dalam hal mengajar harus mengikuti ranah kebijakan Wakil Rektor I. Fakultas dan pascasarjana tidak boleh melakukan workshop kurikulum sebelum rektorat melakukan. Karena fakultas dan pasca menerjemahkan visi misi untuk mewujudkan akademisi yang beraklak mulia, mandiri dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Menerjemahkan hal itu lebih rinci di program studi ada spesialisasi menopang, menguatkan, mewujudkan program yang ada di institusi.

Rektor juga menegaskan agar PNS menebarkan salam, merajut kebersamaan dan kekompakan serta berkinerja dengan dedikasi yang tinggi.
“Jadi kalau sudah paham tusi tidak akan melihat kanan kiri. Fokus kepada tusi masing-masing. Diharapkan mengikuti dinamika tusi sebagai dosen untuk melakukan penelitian. Beriktiar sebisa mungkin untuk profesional demi mewujudkan IAIN berkemajuan sehingga terwujud tata kelola kampus yang mantap. Kesempatan itu rektor menyerahkan PNS yanf dilantik tersebut kepada dekan untuk dilakukan pembinaan secara kontinyu.

Tampak hadir dalam pelantikan tersebut:

  • Wakil Rektor I Dr. Firdaus Achamad. M. Hum;
  • Wakil Rektor II Dr. Saifudin Herlambang;
  • Kepala Biro AUAK Drs. Syahrul Yadi. M.Si;
  • Dekan FTIK Dr Ali Hasmy;
  • Dekan FUAD Dr. Ismail Ruslan;
  • Dakan FSEI. Fachrurrazi;
  • Wadir Pascasarjana Dr. Samsul Hidayat.

Penulis: Abdullah

Editor: Aspari Ismail




Launching Buku Club Menulis dan Penganugerahan Research Award dan Pena Mas Award LP2M IAIN Pontianak

Jumat, 28 Desember 2018 Club Menulis IAIN Pontianak dan LP2M (Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) mengadakan kegiatan penganugerahan Research Award dan Pena Mas Award LP2M serta launching Buku Club Menulis IAIN Pontianak tahun 2018. Acara ini bertempat di ruang senat, gedung rektorat lantai dua dihadiri Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA beserta beberapa pejabat, akademisi dan mahasiswa IAIN Pontianak.

Club Menulis melaunching 12 Judul buku baik fiksi maupun nonfiksi yang ditulis oleh anggota aktif dan anggota luar biasa Club menulis IAIN Pontianak. Ini adalah peluncuran ke dua di tahun 2018. Club yang didirikan tahun 2010 hingga sekarang telah melaunching 316 judul buku baik fiksi maupun non fiksi.

Buku-buku yang dilaunching dibacakan satu persatu oleh MC Khatijah, dan saat tiba waktunya dibacakan buku berjudul “Aku tak Ingin Jatuh Cinta” beberapa peserta kegiatan tertawa karena judul tersebut tampak berbeda dengan kebanyakan buku yang bernuansa lokal dan bergenre narasi yang dilaunching.

Setelah launching buku, maka dibacakanlah nama civitas akademika yang menjadi penerima penghargaan Pena Mas dan Research Award 2018 oleh Sultan, MA. Penerima Pena Mas, memiliki keterlibatan di organisasi kemasyarakatan, memiliki lembaga atau masyarakat binaan, memiliki kontribusi dalam kegiatan pengabdian di LP2M IAIN Pontianak. Yang menerima anugerah itu adalah Dr. Syarif, MA.

Sedangkan Research Award dianugerahkan kepada Dr. Ibrahim. Ibrahim memiliki ID scopus, sitasi google cendikia, buku, dan terlibat dalam penelitian LP2M.. Kategori ini akan senantiasa dikembangkan oleh pihak LP2M Karena ini merupakan pertama kalinya penganugerahan ini diadakan.

Cukup banyak hal yang disampaikan Rektor dalam amanahnya. Beliau juga mengatakan bangga dengan Club Menulis IAIN Pontianak yang telah begitu produktif selama perjalanannya.

Kita cukup bangga IAIN Pontianak punya Club Menulis yang produktif. Club Menulis juga punya sumbang sih dalam pameran di AICIS, di Tanggerang, kemarin saya bangga-banggakan karya-karyanya. Saya juga bangga mengajak relasi ke stan kami karena jarang sekali stan yang memamerkan karya tulisan mahasiswa.

Sebelum acara ditutup, panitia membacakan nomor undian yang telah dibagikan sebelumnya dari meja registrasi untuk mendapatkan doorprize. Kurang lebih 10 buku yang telah dipersiapkan oleh LP2M.

Pembina Club Menulis, Dr Yusriadi kepada kami mengingatkan tantangan yang diberikan Rektor kepada mahasiswa untuk menciptakan buku tentang damai di IAIN Pontianak. Semoga acara ini dapat memotivasi semua yang terlibat untuk terus meningkatkan kapasitas terutama di bidang akademik. (*)

Oleh: Mita Hairani




IAIN Pontianak Raih Akreditasi B

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Kabar gembira. Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) memberikan nilai 334 kepada kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan kategori terakreditasi B. Hal itu diketahui di website BAN-PT.

Berdasarkan Sertifikat Akreditasi Keputusan BAN-PT Nomor: 416/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018 yang ditandatangani Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof. T. Basaruddin tanggal 19 Desember 2018 itu dinyatakan bahwa Akreditasi dimaksud berlaku mulai 19 Desember 2018 sampai 19 Desember 2023.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif mengatakan bahwa terbitnya akreditasi itu merupakan anugerah untuk masyarakat Kalimantan Barat dan hadiah terindah bagi keluarga besar IAIN Pontianak.

“Alhamdulillah. Setelah divisitasi asesor BAN-PT pada Senin (10/12/2018) lalu, kini IAIN Pontianak telah terbit nilai akreditasinya. Kita wajib bersyukur atas capaian prestasi ini. Hal tersebut merupakan anugerah dan hadiah terindah atas kiprah dan sinergi semua pihak. Mulai dari sivitas akademika, tenaga kependidikan, alumni, stakeholders, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Mudah-mudahan dengan terbitnya akreditasi kampus ini semakin meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas lulusan” harapnya.

Rektor Syarif melanjutkan, “Atas terbitnya akreditasi itu, saya mengucapkan terima kasih kepada BAN-PT, Asesor, Kementerian Agama RI, Kemenristekdikti, alumni, stakeholders, sivitas akademika (dosen dan mahasiswa), tenaga kependidikan, serta semua pihak yang telah terlibat dan berkontribusi hingga terbitnya akreditasi ini. Semoga kita semua bisa merawat semangat kerjasama dan kebersamaan untuk memajukan kampus IAIN Pontianak” katanya sumringah.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak, Dr. Hasan mengatakan “Kami sangat bersyukur IAIN Pontianak telah terakreditasi B. Akreditasi ini merupakan hasil dari komitmen dan perjuangan bersama yang harus dipertahankan, ditingkatkan dan yang terpenting harus menjadi motivasi bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan untuk selalu memiliki budaya mutu dalam setiap aktivitas di IAIN Pontianak” tegasnya.

Sedangkan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Firdaus Achmad menuturkan “Selesai dan sukses visitasi bagi IAIN Pontianak merupakan titik awal gerak proses pemuliaan segenap sivitas academika” pungkasnya.

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/Sertefikat-Akreditasi-IAIN-Pontianak.pdf” width=”fullscreen”]

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




AMINEF Gandeng IAIN Pontianak Gelar Sosialisasi Beasiswa Fulbright

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) menggandeng IAIN Pontianak dalam kegiatan Sosialisasi Beasiswa Fulbright Fellowship Programs for Indonesians, Rabu (19/12) di Gedung Rektorat Lantai IV. Peserta yang hadir terdiri dari Dosen dan Mahasiswa IAIN Pontianak serta beberapa peserta dari luar.

Program Fulbright merupakan salah satu program beasiswa bergengsi di dunia. Program beasiswa ini dirancang dan digagas untuk pertukaran pelajar internasional untuk sarjana, pendidik, mahasiswa pasca sarjana, dan profesional yang didirikan oleh Senator Amerika Serikat, J. William Fulbright pada tahun 1946. Program ini beroperasi lebih dari 155 negara. Tercatat ada 40 alumni Fulbright berhasil memenangkan hadiah Nobel.

Program Officer AMINEF, Nurise Widjaya mengatakan program beasiswa Fulbright di Indonesia antara lain yaitu program beasiswa Fulbright Master’s Degree dan Fulbright Doctoral Degree (Ph.D), Fulbright Visiting Scholars dan Fulbright US-ASEAN Initiative, Beasiswa Pengembangan Profesional di antaranya Hubert H. Humphrey, Fulbright Foreign Language Teaching Assistant (FLTA), Fulbright Distinguished Awards in Teaching Program for International Teachers (DAI).

Ia pun mengungkapkan ketentuan dan persyaratan umum untuk mendapatkan beasiswa Fulbright, antara lain: Warga Negara Indonesia, memiliki prestasi akademis dengan IPK minimum 3.00, aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, memiliki bakat kepemimpinan, memahami kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing. Hal-hal penting lainnya yang terkait tentang beasisiwa Fulbright silahkan kunjungi situs www.aminef.or.id.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Pontianak, Segu, MA berharap Mahasiswa IAIN Pontianak dapat lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa fulbright serta memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar di Amerika.

Ia pun berpesan kepada segenap mahasiswa maupun dosen yang berkeinginan mendapatkan beasiswa fulbright atau apapun yang masih dalam naungan AMINEF agar menyakinkan diri dan tidak ragu untuk mencoba kesempatan langka tersebut. “Jangan ragu untuk mencoba karena setelah mencoba kita akan tahu dimana letak kelemahan dan kelebihan yang kita miliki. Sehingga kita dapat memperbaiki kekurangan dan mempertahankan yang telah baik.” ungkapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Kunjungi IAIN Pontianak, Rombongan SMAN 1 Selakau Disambut Meriah

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Sebanyak 230 Siswa/i beserta Dewan Guru SMAN 1 Selakau, Kabupaten Sambas berkunjung ke IAIN Pontianak, Rabu (19/12) di Rektorat Lantai IV. Rektor IAIN Pontianak menyambut secara resmi kunjungan tersebut. Tampak hadir Wakil Rektor III, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA, Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag beserta pejabat lainnya yang ada di lingkungan IAIN Pontianak.

Setibanya di kampus yang terletak di pusat Kota Pontianak itu, mereka mengelilingi dan ditunjukkan gedung perkuliahan sarana kampus di areal seluas 4 hektar tersebut.

Usai itu, rombongan disambut meriah oleh UKM Marching Band dan Pramuka di halaman gedung rektorat. Saat memasuki ruang pertemuan, seluruh rombongan SMAN 1 Selakau disambut dengan Tarian Melayu dan penampilan apik dari UKM Ray Science Band.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengucapkan selamat datang di IAIN Pontianak. Ia berharap kedatangan rombongan dari SMAN 1 Selakau dapat menjadi berkah sekaligus semakin mempromosikan IAIN Pontianak kepada masyarakat luas.

“IAIN Pontianak sedang membangun. Saat ini kita memiliki beberapa tower untuk ruang perkuliahan dan sarana pengembangan kemampuan kompetensi mahasiswa lainnya. Semuanya demi meningkatkan kualitas mutu pembelajaran sehingga menghasilkan output siap berdaya saing di masyarakat. Oleh karenanya jangan ragu untuk bergabung dan menimba ilmu di IAIN Pontianak.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




59 CPNS IAIN Pontianak Jalani Test Kompetensi Bidang

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Sebanyak 59 orang mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama RI pada IAIN Pontianak, Selasa (18/12) bertempat di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud.

Sebelumnya, peserta SKB telah mengikuti Psikotes yang dilaksanakan pada Senin (17/12) di MTs N 2 Pontianak. Rangkaian tes SKB ini berlangsung mulai 17 s.d. 19 Desember 2018. Tahapan tes yang harus diikuti oleh seluruh peserta SKB yaitu Psikotes, Praktik Kerja, dan Wawancara.

Kassubbag Organisasi Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan (OKPP) IAIN Pontianak, Adi Mulyono, S. Sos mengungkapkan jika proses SKB berjalan lancar dan kondusif. Peserta mengikuti seluruh aturan yang berlaku berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai pengumuman nomor: P-36111/SJ/B.II.2/Kp.00.1/12/2018. “Secara umum kendala tidak ada, semua berjalan sesuai harapan. Namun khusus untuk sesi wawancara saja yang membutuhkan persiapan ekstra, karena ada penguji dari pusat.” ungkapnya.

Ia pun berharap dengan dilaksanakannya proses SKD dan SKB dapat menghasilkan abdi negara terbaik dan berkualitas serta mampu mematuhi seluruh aturan yang berlaku dalam ASN. “Harapannya dengan proses SKD dan SKB ini akan terseleksi CPNS terbaik yang akan berkontribusi dalam pengembangan IAIN Pontianak khususnya dan mampu menunjang peningkatan peran Kementerian Agama dalam pembangunan nasional di Kalimantan Barat.” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peserta SKB Formasi Pranata Hubungan Masyarakat, Bambang Eko mengungkapkan Tes Seleksi Kompetensi Bidang yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut memberikan kesempatan bagi peserta menunjukkan potensi terbaik dari masing-masing formasi. Menurutnya apapun hasilnya semoga menjadi yang terbaik bagi semuanya.

Ia pun menambahkan hal yang paling penting dari itu semua yakni semoga dengan bertambahnya jumlah ASN di IAIN Pontianak semakin meningkatkan kualitas dan tentunya menjadikan IAIN Pontianak lebih baik, maju, dan terdepan.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail