Workshop Pemekaran FUAD IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak terus bergerak maju untuk mempersiapkan diri menjadi UIN. Beberapa bulan yang lalu IAIN Pontianak berhasil memekarkan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), menjadi Fakultas Syariah (Fasya) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Tahun ini giliran Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) ingin memekarkan diri.

Pertama menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan yang kedua Fakultas Ushuluddin dan Adab. Sebelum pemekaran tersebut terealisasi perlu adanya workshop pemekaran. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat senat pada hari Kamis, (16/5) pagi. Turut hadir Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil Rektor Bidang Administerasi Umum dan Keuangan, Kepala Biro AUAK, Pengurus Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Dekan FUAD, Wakil Dekan FUAD, Kabag, Kasubbag, Kaprodi, Sekprodi, dosen dan stakehoalder.

Nantinya Fakultas Dakwah dan Komunikasi akan menaungi Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Prodi Manajemen Dakwah (MD). Sedangkan Fakultas Ushuluddin dan Adab menaungi Prodi Psikologi Islam (PI), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) dan Prodi Studi Agama-Agama (SAA). Dengan adanya pemekaran ini diharapkan pelayanan kepada mahasiswa bisa semakin maksimal.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam pengarahannya menyampaikan, dengan pemekaran ini kita akan tingkatkan SDM, dosen yang masih melakukan studi kita support untuk segera menyelesaikan studinya. Serta dosen yang masih S2 kita dukung untuk melanjutkan S3, bagi yang sudah S3 kita akan bantu keperluannya untuk menjadi guru besar. Pelayanan kepada mahasiswa juga akan terus kita tingkatkan, sekarang mahasiswa bayar SPP bisa dari ATM tidak perlu mengantri di kampus. Kita juga sudah menyediakan gedung yang representatif untuk mahasiswa belajar.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dalam kesempatan ini mengingatkan kembali tentang Institut Agama Islam Negeri, disingkat I-A-I-N. Institut (I) menggambarkan dari simbol Akademis, apapun yang kita lakukan diwilayah ini adalah kajian akademis. Prilaku, cara berfikir, argumentasi, dan pemilaianpun harus akademis. Selanjutnya, Agama (A) itu merupakan Teologi Universal, dan Islam (I) merupakan Teologi Parsial. Rektor mengamanahkan saya untuk dibagian dua ini. Semester 1 dan 2 materi pembelajaranya lebih banyak teologi Parsial. Terakhir Negeri (N) melambangkan nilai-nilai nasionalis.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




LPM Lakukan Monev, Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pembelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin untuk melihat dan mengevalusasi pelaksanaan dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen. Pada Senin (13/5) pagi, semua unsur pimpinan LPM dan staf berkumpul untuk mempersiapkan salah satu program penting penjaminan mutu akademik, yaitu persiapan monev pembelajaran.

“Hari ini adalah jadwal koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan monev, kepada dekan di lingkungan IAIN Pontianak. Koordinasi dan sosialisasi tersebut dilakukan sebagai langkah awal persiapan monev pelaksanaan dan mutu proses pembelajaran dosen tahun 2018/2019” ujar Ketua Tim Monev, Dr. Ibrahim, MA., yang juga kepala Pusat APM.

LPM menjelaskan bahwa koordinasi dan sosialisasi ini penting dilakukan kepada para Dekan Fakultas sebagai pengayom prodi dan para dosen yang melakukan pengajaran.

“Ada beberapa hal yang perlu kami koordinasikan dan sosialisasikan kepada para dekan terkait dengan pelaksanaan monev tahun 2019, mulai dari time schedulle kegiatan, instrumen, hingga teknis pelaksanaannya”, jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua LPM menjelaskan pentingnya kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan. Monev bukan saja program rutinitas yang terus dilakukan setiap tahun oleh LPM, akan tetapi merupakan program tuntutan dari APS dan APT. Karena itu ia berharap kegiatan monev ini bisa terus ditingkatkan kualitas pelaksanaannya, baik proses maupun hasilnya.

Monev ini sendiri direncanakan berlangsung selama lebih kurang satu bulan, mulai dari persiapan, koordinasi dan sosialisasi (10-13 Mei), penyebaran instrumen pengumpulan data (14-24 Mei), hingga analisis, pelaporan dan ekspose hasil (pertengahan Juni). Monev 2019 ini secara resmi dilakukan secara online dengan menggunakan instrumen google form. Karenanya akan lebih praktis dan mudah dilaksanakan. Secara teknik, instrumennya pun sudah jauh lebih baik dibandingkan instrumen monev tahun sebelumnya.

“Kami di LPM akan terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan dalam pelaksanaan monev, termasuk instrumennya”. Papar kepala Pusat APM LPM.

Sebagai bagian penting dalam mekanisme penjaminan mutu internal, hasil monev ini akan sangat penting untuk melakukan pemantauan, penilaian, dan tentu saja perbaikan bagi proses pembelajaran yang dilakukan oleh para dosen di lingkungan IAIN Pontianak. Karena itu dukungan dan partisipasi semua pihak sangat diharapkan demi kelancaran pelaksanaan monev ini.

Sebagai pihak yang diamanahi melaksanakan tusi penjaminan mutu internal, Dr. Ibrahim, MA., berharap para dekan, direktur pascasarjana, kaprodi hingga para dosen dapat meyakinkan mahasiswa untuk berpartisipasi secara maksimal guna mengisi instrumen dan memberikan penilaian secara baik dan objektif. Karena itulah koordinasi, sosialiasasi dan komfirmasi program ini lakukan secara lebih intens.

Untuk mahasiswa sendiri sebagai respondennya, tidak perlu takut atau khawatir soal kerahasiaan data. Sebab instrumen ini tidak meminta detil nama dan identitas respondennya. Karena itu, dijamin tidak akan ada resiko negaif dari kejujuran dan objekifitas penilaian yang diberikan. Jusrtu kejujuran dan objekifitas itu akan menjadi bahan evaluasi dan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran yang dosen berikan. Selamat berpartisipasi untuk perbaikan pelaksanaan dan mutu proses pembelajaran dosen tahun 2019.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Ihya Ramadhan, One School One Book

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat (LP2M) IAIN Pontianak dengan Program Ihya Ramadhan mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri SMTI Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lt 3 pada hari Sabtu, (11/5). Puluhan siswa dengan semangat mengikuti instruksi yang diberikan oleh Pemateri, Septian Utut Sugiatno, M.Pd. Siswa diminta untuk menulis dan selanjutkan dikumpulkan kepada panitia, selanjutnya tulisan dari siswa akan dibukukan.

Ketua Panitia Didi Darmadi, M.Let dalam kata sambutannya menyampaikan dihadapan peserta “Kami dari panitia Ihya Ramadhan IAIN Pontianak. Kami ada beberapa program, pertama Marhaban yaa Ramadhan, kedua Bincang Ramadhan di TV RUAI, PonTV, di media cetak Pontianak Post dan Rakyat Kalbar. Kami juga ada program Ramadhan Go to School yang tahun ini, pertama kali dilaksanakan di SMK SMTI Pontianak. Kegiatan Ramadhan Go to School juga akan dilaksanakan di MAN 2 Pontianak, di MAN 3 Pontianak dan di Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin” paparnya.

“Tahun lalu kami berhasil membuat tiga buku yang terbit, ditulis oleh para siswa. Kami ingin hari ini kalian juga menulis. Insyaallah tulisan dari siswa juga akan dijadikan buku, maka menulislah dengan bagus. Walaupun kalian sehari-hari bergelut dengan bahan-bahan kimia, dengan mesin, tapi kalian juga sebagai kader-kader Islam harus mampu menulis. Tulisan yang sederhana dan singkat tetapi kalau dibukukan, dibaca orang lain kalian akan mendapat pahalanya yang menjadi bagian dari amal jariyah.” tambah Ketua panitia memotivasi siswa untuk menulis.

Siswa SMK SMTI Pontianak dibimbing oleh instruksi untuk membuat karya tulis, Septian Utut Sugiatno, M.Pd mengatakan “Hari ini kita akan bersenang-senang, siswa harus bahagia kalau tidak bahagia tidak bisa jadi tulisannya. Saya akan beri tips bagaimana caranya menulis. Seorang penulis harus memiliki kemauan, kemampuan dan harus ada pengetahuan. Hari ini kita akan menulis tentang pengalaman kalian di Bulan Ramadhan, pengalaman yang berharga.” katanya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Tiba di Hikmah, Sarawak-Malaysia, Peserta PPM Mandiri 2019 Pesan Berharga

SARAWAK (iainptk.ac.id)-Rombongan peserta dan pendamping Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Mandiri LP2M IAIN Pontianak Tahun 2019 tiba di Hikmah, Sarawak-Malaysia, Jum’at (3/5). Kedatangan mereka disambut oleh pejabat dan pengurus Hikmah yang hadir saat itu, di antaranya Prof. H. Abang Ahmad Rizwan, Jabatan Agama Islam Sarawak, Ustadz Haji Madehi, Pengurus Dakwah Hikmah, Ustadz Haji Idris bin Ahmad, Penolong Pegawai Kemasyarakatan Hikmah, Ustadz Haji Fadli. Seluruh peserta PPM Mandiri sebanyak 35 orang yang berasal dari 5 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia tersebut mengikuti acara seremonial dan ramah tamah sekaligus pembekalan sebelum akhirnya mengabdikan dirinya di perkampungan-perkampungan yang telah ditunjuk oleh pihak Hikmah. 35 peserta yang dimaksud berasal dari UIN Antasari Banjarmasin sebanyak 15 orang, IAIN Pontianak 12 orang, IAIN Kerinci 5 orang, IAIN Palangkaraya 2 orang, dan STIT Iqra’ Kapuas Hulu  1 orang.

Dalam sambutannya, Penolong Pegawai Kemasyarakatan Hikmah, Ustadz Haji Fadli mengungkapkan jika 35 peserta PPM Mandiri ini nantinya akan ditempatkan di 9 kampung, antara lain yaitu Kampung Pueh Kinik, Lundu, Kampung Pasir Tengah, Lundu, Kampung Biawak, Lundu, Kampung Stungkor, Lundu, Kampung Pedaun Bawah, Bau, Kampung Darul Falah, Temong Tebedu, Kampung Gawang Ulu, Simunjan, Kampung Ruan, Lama Simunjan, dan Kampung Gayau Jasa, Pantu Sri Aman.

“Kami harap disana setiap peserta mencatat setiap apapun yang berkaitan dengan sejarah Islam dan perkembangan Islam di kampung tersebut.” Ungkapnya.

Sementara itu Pengurus Dakwah Hikmah, Ustadz Haji Idris bin Ahmad mengucapkan terima kasih atas support yang selama ini diberikan oleh IAIN Pontianak dalam menyukseskan kegiatan ini. “Terima kasih kepada IAIN Pontianak. Ini merupakan tahun keempat semenjak diberlakukan kerjasama. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di akhir akan ada pembentangan laporan dari masing-masing kelompok.” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Jabatan Agama Islam Sarawak, Ustadz Haji Madehi. Ia menuturkan kesempatan mengabdikan diri di perkampungan Sarawak merupakan suatu keberuntungan yang akan diperoleh oleh setiap peserta. Karena nantinya setiap peserta akan melihat sendiri bagaimana proses Islam yang terjadi di beberapa perkampungan Sarawak yang dihuni oleh muallaf.

Ia berpesan, hal yang paling penting diterapkan nantinya yaitu akidah ahlussunnah wal jama’ah sifat 20. Adapun madzhab yang notabene dipakai oleh masyarakat yaitu Imam Syafi’i. Kemudian memiliki pegangan tasawuf dari Imam Al-Ghazali.

“Ada pantang larang dari sudut adat yang harus kita hormati. Dimanapun kita berada ada rasa hormat dan keikhlasan. Perbanyaklah bertanya sebelum bertindak. Bertanya untuk persoalan yang penting saja.” jelasnya.

Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum yang turut hadir dalam kesempatan itu berharap jika kegiatan PPM Mandiri Sarawak-Malaysia dikekalkan. Menurutnya memang ada perbedaan kebiasaan dan adat istiadat antara Indonesia dan Malaysia. Namun walau begitu ia percaya jika peserta yang berpatisipasi dalam kegiatan PPM menganut ahlu sunnah wal jamaah dan menganut paham madzhab syafi’i. “Pesan saya kepada seluruh peserta agar pandai-pandailah bersosialisasi. Jaga sikap dan tata krama. Jadilah pionir dan agen terbaik di masyarakat. Bertanya sebelum melakukan sesuatu. Jagalah nama baik kampus dan Indonesia.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Ihya’ Ramadhan, LP2M Gelar Berbagai Kegiatan

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak menggelar Ihya’ Ramadhan. Salah satunya program Marhaban yaa Ramadhan dengan tema Menata Hati Raih Ridho Ilahi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal (3/5) pagi di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud. Para undangan yang hadir adalah pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam sambutannya menyarankan “Kalau boleh di Bulan Ramadhan ini untuk ustadz dan Kiyai di IAIN Pontianak ceramahnya tentang hati, tentang akhlakul Karimah. Coba materi tentang bagaimana membina persaudaraan, perdamaian, saling berbagi dan saling membantu. Bagi para penulis juga demikian buatlah tulisan tentang akhlakul karimah. ” ujarnya.

“Tema hari ini sangat bagus tentang menata hati raih ridho Ilahi. Jangan anggap enteng materi ini, kalau mau menata hati harus tahu penyakit hati dulu. Bentuk penyakit hati adalah emosional, mudah marah, mudah tersinggung. Hanya Allah yang dapat mencabut penyakit hati di dada, jadi mestinya para ulama itu mengajak hati semua mukmin itu hadir dihadapan Allah saat beribadah. Terdapat di surah Al-Araf ayat 43.” tambah Rektor IAIN Pontianak.

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si., dalam ceramahnya menyampaikan “Hari ini kita membicarakan tentang menata hati raih ridho Ilahi. Dalam al-Quran surah Al-baqarah ayat 10, itu membicarakan soal hati. Hati sakit wajib di tata, kalau dibiarkan bisa bertambah. Kalau baca ayat jangan lempar ke orang, coba tarik ke diri kita. Jangan-jangan saya masuk wilayah ini. Cara menata hati adalah sering-sering lihat cermin diri kita, jangan banyak mengkritisi orang lain. Perbaikilah diri kita, karena yang akan mempertanggung jawabkan diri kita adalah kita.”

Selaku Ketua Panitia Ihya’ Ramadhan, Didi Darmadi, M.Let., dalam kesempatan ini melaporkan “Ini adalah rangkaian kegiatan Ihya Ramadhan yang menjadi program tahunan dari LP2M IAIN Pontianak dan hari ini kami buka kegiatan Ihya Ramadhan dengan pembinaan pegawai. Kami ada banyak program di tahun ini. Selain Marhaban yaa Ramadhan, di Bulan Ramadhan itu ada artikel yang terbit setiap hari di Pontianak Post dan Rakyat Kalbar. Ada lagi program Bincang Ramadhan yang akan tayang di Pontv dan Ruai TV. Berikutnya ada program Ramadhan Go to School dan boarding School. Kita juga ada pogram penerbitan buku dengan nama Literasi Ramadhan. Kegiatan ini dapat terlaksana atas kerjasama semua pihak.”

Penulis: Bambang Eko Prayitno
Editor: Aspari Ismail




Melalui Festival Literasi,  Tumbuhkan Minat Baca

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Perpustakaan IAIN Pontianak beserta Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak melakukan kerjasama dengan Dinas Perpustakaan Kota Pontianak. Kerja sama ini menghasilkan kegiatan Festival Literasi 2019, dengan rangkaian acara pameran dan bazar buku, pameran arsip, bedah buku, Seminar Nasional Perpustakaan serta workshop pembukaan prodi baru. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dimulai pada tanggal 29 April hingga 1 Mei 2019, berlokasi di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.

Staf Ahli Walikota Pontianak Bidang Pemerintahan dan Sumber Daya Manusia, Aswin Taufik, SE dalam kata sambutannya menyampaikan, “Kegiatan ini sangat relevan sebagai wahana untuk menumbuh kembangkan minat baca masyarakat. Untuk menumbuhkan minat baca di perpustakaan, perpustakaan harus menjadi tempat yang enjoy. Perlu adanya inovasi pelayanan perpustakaan dengan menyediakan e-book yang dapat dibaca melalui komputer, tablet, dan smartphone.” paparnya.

Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum  berpesan dan berharap “Perpustakaan tidak perlu khawatir karena sepi pengunjung, justru perpustakaan semestinya mengadakan penyesuaian. Alhamdulillah IAIN Pontianak sudah memiliki website perpustakaan. Sehingga perpustakaan IAIN Pontianak yang sudah terakreditasi B ini bisa melanjutkan kehidupannya dalam bentuk dunia maya. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, mahasiswa IAIN Pontianak khususnya, untuk tidak lagi mengisi fikirannya itu dengan gaya hidup milenial yang kosong. Tetapi sudah diisi dengan gaya hidup yang penuh aktivitas literasinya.”

Ketua panitia pelaksana kegiatan ini yang juga merupakan Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Kota Pontianak, Drs. H. Dwi Suryanto, M.Si dalam laporannya menyampaikan “Masyarakat berpengetahuan terbentuk bila ada daya dukung perpustakaan berupa buku, pustakawan, dan budaya literasi yang tinggi. Dunia tanpa arsip, diibaratkan dunia tanpa ingatan. Dengan adanya arsip kita dapat melihat peradaban dunia dimasa lampau, sekarang dan yang akan datang.”

“Tujuan dari diselenggarakannya festival ini, adalah untuk menggerakkan dan menumbuh-kembangkan minat baca kepada masyarakat Kota Pontianak. Selain itu sebagai wahana interaksi antar masyarakat atau pemustaka dengan perpustakaan, toko buku, dan penerbit. Dengan kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui perkembangan perbukuan  melalui seminar, bedah buku, dan melihat perkembangan hasil karya penulis di Kota Pontianak. Melalui perkenalan arsip yang berisi rangkaian jejak sejarah, dan budaya Kota Pontianak dalam bentuk koleksi foto, diharapkan dapat membangkitkan memori masa lalu yang hidup di zamannya, dan memberikan gambaran nyata kepada generasi milenial tentang kehidupan masa lalu. Dengan begitu diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan pada Kota Pontianak dan melanjutkan pembangunan Kota Pontianak di tahun-tahun mendatang.” Tambah ketua Panitia Festival Literasi 2019 dengan penuh harap.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Pelepasan Program PPM Mandiri Ke Malaysia

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak bekerja sama dengan Hikmah Sarawak-Malaysia. Mengadakan kegiatan tahunan berupa program Pengabdian pada masyarakat (PPM). Kegiatan yang sudah berlangsung selama lima tahun ini bertujuan untuk membina masyarakat muslim di wilayah Serawak-Malaysia.

Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta, ada dari UIN Antasari Banjarmasin mengutus 15 mahasiswa, dari STIT Al-Iqra’ mengutus 1 mahasiswa, dari IAIN Palangkaraya mengutus 2 Mahasiswa, dari IAIN Kerinci mengutus 5 mahasiswa, dan dari IAIN Pontianak mengutus 12 Mahasiswa. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 2 Mei hingga 31 Mei 2019.

Pada Kamis (2/5) siang di Ruang Teater, Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., membuka kegiatan ini dan berpesan “Kegiatan yang adik-adik akan ikuti tidak hanya sebuah program akademik, tetapi ada sebuah amanah yang dititipkan dipundak adik-adik. Apalagi adik-adik akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di negara tetangga. Adik-adik harus menciptakan betul satu prilaku, satu bentuk pemikiran yang memang benar-benar mewajahi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia. Amanah itu yang harus adik-adik jaga. Tunjukkan kepada mereka bahwa kita memiliki potensi untuk melaksanakan program pengabdian pada masyarakat.” nasihatnya.

Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH.,M.Hum., dalam kata sambutannya menyampaikan “Kita Insyaallah berangkat malam ini dari terminal bus internasional di Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Kami juga berpesan kepada mahasiswa karena kita akan pergi ke negeri orang, maka pandai-pandailah menjaga diri di lokasi kegiatan.” pesannya.

Kegiatan pembukaan ini dilanjutkan dengan pembekalan kepada mahasiswa program pengabdian pada masyarakat tahun 2019 dengan tema Gambaran Umum tentang PPM Mandiri dan Teknis Penyusunan Laporan. Ada dua jenis laporan yang harus mahasiswa buat. Pertama, naratif reporting dan yang kedua, laporan kelompok. Pembekalan ini disampaikan oleh Dr. Imron Muttaqin, S.Pd.I, M.Pd.I sebagai Kepala Pusat Penelitian dan penerbitan LP2M IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Profesor dari Malaysia Mengisi Kuliah Umum Bimbingan dan Konseling Karier

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) IAIN Pontianak, menggelar kegiatan kuliah umum bagi mahasiswa BKI. Kegiatan ini bertemakan Bimbingan dan Konseling Karier dalam Mengembangkan Karakter Berinovasi. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Malaysia dan Universitas Teknikal Malaysia Melaka. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (2/5) pagi hingga siang di Gedung Rektorat Lantai 4.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FUAD, Drs. H. Marsih Muhammad, M.Ag., dalam kata sambutannya menyampaikan. “Pada kesempatan yang berbahagia ini kita telah diberikan nikmat oleh Allah subhanahuwata’ala. Berupa kedatangan dua tamu dari Negara Malaysia dan kedua-duanya adalah guru besar. Kami berhadap mahasiswa dapat mendengar dengan sebaik-baiknya ilmu yang akan disampaikan oleh professor ini.” ujarnya.

Narasumber yang pertama adalah Prof. Dr. Ahmad Rozelan bin Yunus., yang juga berprofesi sebagai Konselor karir di Malaysia. Beliau menyampaikan teori serta prakter seputar kepribadian, pekerjaan dan cara menentukan pekerjaan apa yang cocok untuk karakternya. Beliau juga mengajarkan kepada mahasiswa BKI, untuk mengetahui penggunaan otak apa yang lebih dominan digunakan. Apakah otak kiri atas, otak kiri bawah, otak kanan atas atau otak kanan bawah.

“Semua manusia unik, berbeda-beda, jadi konselor harus memahami setiap klien. Walaupun klien itu pernah kita kenal sebelumnya, tapi kita harus bersamanya, untuk meninjau, memahami, dan mengetahui apa permasalahannya. Walaupun permasalahhanya sama tidak semua persoalan diselesaikan dengan cara yang sama pula karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Misi saya memartabatkan ilmu konseling dalam masyarakat, bukan saja menggunakan konseling kepada masyarakat tetapi juga membuat konseling penting untuk masyarakat.” kata Prof. Dr. Ahmad Rozelan bin Yunus.

Narasumber yang kedua adalah Datuk Dr. Sabri bin Mohammad Sharif beliau yang juga gemar membaca semua buku karya Buya Hamka dalam kesempatan ini bercerita tentang ia bertanya kepada muridnya. “Apa tujuan anda mengikuti kegiatan ini? Mahasiswa menjawab untuk mendapat ilmu, saya bertanya lagi pentingkah ilmu kepada diri Anda? Ya penting, agar mendapat kerja. Pentingkah mendapat pekerjaan? Ya penting, sebab dapat uang. Pentingkah uang itu? penting, sebab saya mau bantu ibu dan bapak yang sakit. Pentingkah membantu ibu dan ayah? Penting, sebab mendapatkan kebahagiaan dan pahala. Pentingkah kebahagiaan dan pahala itu? Penting, sebab saya mau masuk surga. Saya bertanya lagi pentingkah surge itu? Ia menjawab saya nak berjumpa dengan Allah Subhanahuwata’ala.

Pesan yang ingin disampaikan dari cerita itu adalah “Satu perkara yang sama dilakukan oleh orang lain, tetapi apabila dia memberi makna yang berbeda dan mendalam maka hasilnyapun berbeda. Sebagai seorang konselor Anda harus memberi makna yang berbeda, sehingga menghasilkan yang luar biasa”.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Mengikuti Acara Penyampaian Persetujuan Teknis NIP CPNS dan SECURITY PAPER Tahun 2018

Acara ini dihadiri oleh Sekjend Kementerian Agama, para pejabat eselon l dan eselon ll di lingkungan Kementerian Agama, para Rektor, dan para Kakanwil.

Sekjend Kementerian Agama Prof. Nurkhalis Setiawan menyampaikan arahan mewakili Menteri Agama yang sedang berada di Saudi Arabia atas urusan haji. Sekjend menyampaikan bahwa pimpinan satker harus menjadi pengawas dan pengontrol bagi CPNS yang telah lulus dan akan menjadi SDM di satkernnya. Atas ajakan itu para pimpinan yang hadir serentak menyatakan setuju.

CPNS yang telah lulus di Kementerian Agama sebanyak 14 ribu lebih akan tersebar di 4.590 satker. Mereka inilah yang harus diawasi. Adapun materi kontrol atau pengawasan itu adalah selain tentang Kompetensinya, ASN Kementerian Agama harus sudah selesai dengan paham keagamaannya, yaitu paham keagamaan harus termonitor bahwa mereka berpaham keagamaan yang moderat. Ini tidak bisa ditawar. Jika ada ASN yang nyeleneh paham keagamaannya, misalnya terindikasi kepada paham yang berafiliasi kepada radikalisme harus jangan dibiarkan. Sebelum berkembang besar, ibarat pohon sebelum tinggi maka jangan dibiarkan dan harus dipangkas.

Bagitu juga bahwa ASN Kementerian Agama harus sudah selesai dengan paham kebangsaannya. Ialah NKRI tidak bisa ditawar yakni harga mati. Para pimpinan harus memonitor mereka jangan sampai ada ASN Kementerian Agama terjebak dan dengan sengaja berafiliasi dengan aliran keagamaan dan paham kebangsaan yang sudah dilarang hidup di negeri ini.

Sekjend menegaskan bahwa hal ini harus dilakukan secara bersama. “Harus terwujud kebersamaan untuk mengawal arahan yang sangat penting ini. Sesungguhnya materi kontrol ini merupakan arahan Menteri Agama saat pertemuan menjelang penerimaan PNS” tukas Sekjend.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA saat dikonfirmasi tanggapannya terhadap araham Menteri Agama yang distressing ulang oleh Sekjend ini menyampaikan bahwa IAIN Pontianak telah menyambut dan melaksanakan arahan tersebut. Baik pada menyeleksi CPNS maupun pada momen-momen pembinaan pegawai telah ditekankan tentang isi arahan tersebut. Bahkan IAIN mewajibkan sertifikasi wawasan kebangsaan bagi para pengurus semua ORMAWA di lingkungan kampus.

Adapun isi materi sertifikasi wawasan, tegas Rektor, ialah tentang Pancasila dan UUD 1945, tentang NKRI, tentang sejarah perjuangan bangsa, dan tentang Islam wasathiyah.

IAIN Pontianak mendapatkan 36 CPNS yang lulus formasi pada tahun 2018. Terdiri dari 33 calon dosen dan 3 orang tenaga administrasi.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Ikuti Forum Dekan FUAD di Lampung

LAMPUNG (iainptk.ac.id)-UIN Raden Intan Lampung tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan Forum Dekan Fakultas Dakwah/FDIK/FUAD PTKIN se-Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 26-29 April 2019 dan diikuti oleh 170 peserta yang terdiri dari dekan, wakil dekan, kajur dan sekjur di lingkungan dakwah.

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN  Pontianak juga ikut hadir dalam kegiatan forum dekan ini, yang diwakili oleh wakil dekan III Drs. Marsih Muhammad. M.Ag. Selain itu wakil dari Prodi Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak Dr. Patmawati dan Besse Wahida, M.Pd.I juga ikut hadir dalam rangka mengikuti kegiatan Assosiasi Prodi Manajemen Dakwah PAMDI  yang merupakan rangkaian kegiatan forum dekan dakwah ini.

Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Prov. Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM.

Dalam sambutannya, Gubernur Lampung menyampaikan bahwa di era komunikasi saat ini menuntut pemikiran para akademisi sehingga perkembangan penggunaan media bisa dikontrol dengan baik. Pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan ide-ide atau pemikiran demi perkembangan bangsa dan masyarakat.

Gubernur Lampung menutup sambutannya dengan mengajak para peserta u berkunjung ke seluruh objek wisata bahari dan kuliner di sekitar bandar lampung.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail