Rektor IAIN Pontianak Coffee Morning Bersama Alumni

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak melakukan coffee morning bersama para alumni yang bergelut di bidang pendidikan, ekonomi, bisnis, dan politik di Kalimantan Barat, Rabu (27/11) bertempat Ruang Pertemuan Rektor. Pertemuan ini dalam rangka menopang dan mewujudkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) IAIN Pontianak yang tidak lama lagi akan divisitasi pada 9 s.d 11 Desember mendatang. Hadir dalam pertemuan itu juga Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA, dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Muhammad Hasan, M.Ag.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Muhammad Hasan, M.Ag menjelaskan jika AIPT merupakan hal yang sangat mendesak dan perlu kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan itu semua. Alumni merupakan salah satu aspek terpenting dari AIPT ini. “Peran alumni dalam hal ini sangat signifikan. Maka dari itu kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran bapak ibu dalam kesempatan kali ini. Setiap aspek termasuk alumni dalam AIPT ini sangat bernilai, hal ini untuk menopang aspek-aspek lainnya yang juga mendukung nilai AIPT nantinya.” jelasnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengemukakan pentingnya AIPT dalam mendukung masa depan lembaga maupun alumni. Menurutnya dengan AIPT secara tidak langsung memacu kita untuk berbuat yang lebih baik bagi lembaga ke depan. “Hadirnya alumni pada hari ini untuk mendukung salah satu borang yang berkaitan dengan AIPT nantinya. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran alumni pada hari ini. Kami tidak dapat berdiri sendiri, kami membutuhkan dukungan dan saran dari setiap alumni untuk perkembangan IAIN Pontianak ke depan.” ungkapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Jajaki Kerjasama, Rektor IAIN Pontianak Sambut Kunjungan YTM Tuanku Besar Tampin Negeri Sembilan Malaysia

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak menyambut kehadiran YTM Tunku Besar Tampin Negeri Sembilan Darul Khusus Malaysia, Tunku Syed Razman bin Tunku Syed Idrus Al-Qadri, Secretary General Tunku Besar Tampin Negeri Sembilan Darul Khusus Malaysia, Datuk Muhammad Hedar Shariff, Salah Satu Tokoh Agama Singapura, Mohamed Taifoor Mohamed, beserta rombongan dari Malaysia dan Singapura lainnya, Senin (26/11) di Ruang Pertemuan Rektor. Hadir pula dalam pertemuan tersebut yaitu Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA.

Kedatangan rombongan Malaysia dan Singapura tersebut dalam rangka mempererat silaturahmi antara IAIN Pontianak dengan Islamic University di Negeri Sembilan Malaysia. Tidak hanya itu silaturahmi ini sekaligus membuka ruang kerjasama dan peluang menjajaki investasi jangka panjang oleh kedua belah pihak nantinya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengemukakan kedatangan Raja Negeri Sembilan Malaysia seperti layaknya mendapat ‘durian runtuh’. Hal ini dikarenakan banyak sekali keuntungan dan manfaat yang akan diperoleh oleh IAIN Pontianak nantinya. “Kita akan menjajaki MoU ke beberapa kampus yang ada disana, tentunya sesuai korelasi dan relevansinya dengan IAIN Pontianak. Apalagi dengan tuntutan akreditasi ke depan dengan standarisasi 3.0 mesti banyak melakukan MoU dengan luar negeri yang berbasis output maupun outcome.” ungkapnya.

Ia pun menambahkan jika nantinya kerjasama ini merunut dan berkorelasi pula pada visi dan misi IAIN Pontianak yang mana dua di antara fokusnya yaitu, pertama, menyelenggarakan pendidikan tinggi yang ulung dalam kajian keilmuan, keislaman, dan kebudayaan Borneo. Kedua, memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama insitusional dalam upaya mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni keagamaan Islam Borneo.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Rektor Apresiasi Unjuk Kompetensi Ma’had al-Jamiah IAIN Pontianak

Pontianak(iainptk.ac.id)–Kegiatan Unjuk Kompetensi Mahasantri Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak 2018 digelar pada 12 s.d 16 November 2018.

Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, pada Senin (12/11) bertempat di Gedung BIRO AUAK Ruang Teater IAIN Pontianak.

Acara pembukaan itu dihadiri Kepala Biro AUAK, Drs, Syahrul Yadi, M,SI dan Mudir Ma’had Al-Jamiah Moh, Gito Saroso, M.Ag.

Ketua panitia Baihaqi, MA, mengungkapkan dilaksanakannya kegiatan ini dalam upaya menumbuhkembangkan atau menggali potensi serta keterampilan yang dimiliki setiap mahasantri. Pada unjuk kompetensi ini nantinya akan memperlombakan beberapa perlombaan diantaranya: Lomba Tilawatil Qur’an, Iklan Bahasa Inggris, Iklan Bahasa Arab, Puisi Bahasa Inggris, Puisi Bahasa Arab, Story Telling, Ta’birul Qissah, Drama Bahasa Arab, Drama Bahasa Inggris, dan Nasyid. Nantinya para pemenang lomba akan mendapatkan piala dan uang pembinaan juga” imbuhnya.

Mudir Ma’had Al-Jamiah, Moh, Gito Saroso, M.Ag. menjelaskan bahwa di Ma’had ini dari 200 Mahasantri mempunyai beragam latar belakang baik  daerah dan sekolah, ini merupakan potensi yang luar biasa untuk di kelola dan di poles. Oleh karenanya dianggap perlu dan penting di sediakan wadah penyaluran untuk mengembangkan potensi dari setiap mahasantri, harapannya, tidak terlepas untuk menyiapkan generasi-generasi potensial tersebut juga mesti ada atensi bersama dari Sivitas Academika IAIN Pontianak, baik sarana dan prasarana guna mendukung kondusivitas pembelajaran, selain itu perlu juga upaya penigkatan kualitas tata kelola dan kurikulum ma’had. paparnya.

Rektor IAIN Pontianak Dr, Syarif. MA. Dalam sambutannya mengapresiasi terhadap kegiatan ini.  “Ma’had Al-Jamiah harus menjadi pelopor atau pilar kreasi dan inovasi aktivitas kemahasiswaan yang berkualitas, Mahasantri Ma’had juga bisa menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya, baik dalam prestasi akademik dan non akademik maupun kebaikan akhlak. PTKIN merupakan tempat pembelajaran yang semakin diminati oleh masyarakat karena memuat keilmuan agama yang lebih berbobot. Hal ini dianggap penting untuk membendung degradasi moral sebagai akibat dari sisi buruk perkembangan teknologi dan globalisasi. Sehingga PTKIN menduduki posisi yang urgen dan strategis. Bahasa Arab, dan Inggris harus menjadi icon mahasantri Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak. Selamat dan Sukses serta terimakasih atas inisiasi kegiatan yang sangat bermanfaat ini” tegasnya mengakhiri sambutannya.

Penulis: Syuib

Editor: Aspari Ismail




Upacara Hari Pahlawan, Rektor Ajak Pegawai Berjuang Memajukan IAIN Pontianak

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Ratusan pegawai IAIN Pontianak memadati lapangan kampus mengikuti upacara Hari Pahlawan yang dilaksanakan pada Senin (12/11/2018). Para Wakil Rektor, Kepala Biro, Ketua Senat, para Dekan Direktur Pascasarjana, para kabag dan pejabat lainnya tampak hadir dalam upacara yang khidmat tersebut.

“Kita upacara hari Pahlawan ini sejatinya tanggal 10 November 2018. Namun, karena hari Sabtu dan libur, maka kita lakukan pada hari kerja sesudahnya sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor: 17029/SJ/B.VI/HM.00.7/11/2018 tentang Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2018” jelas Rektor IAIN Pontianak,  Dr. Syarif.

Dalam sambutannya Rektor Syarif mengatakan, “Sebagai intelektual, kita mesti membaca sejarah dan menonton film heroik para pahlawan. Hal itu agar terpupuk semangat pahlawan di dada kita.     Di tengah keterbatasan media komunikasi dan transportasi saat itu, para pejuang bisa bersatu, berjuang dan bersusah payah, berkorban nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa-negara Indonesia” paparnya.

“Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Kontrak sudah seharusnya kita berjuang dan bekerja sungguh-sungguh untuk memajukan IAIN Pontianak. Bekerjalah sesuai regulasi yang ada, agar kita semua selamat. Jagalah persatuan, kebersamaan dan persaudaraan. Inilah wujud kita menghargai jasa para pahlawan. Kampus inilah tempat kita beribadah, berjuang, bekerja, berkarya dan mengabdi. Niatkan semuanya untuk berorientasi pengabdian berbasis kinerja, mengharapkan keridhaan Allah Swt. Mari bersama-sama kita berjuang dan berprestasi memajukan IAIN Pontianak dan mengharumkan bangsa Indonesia. Mari kita doakan para pahlawan, para pendahulu kita di kampus ini dan saling mendoakan keselamatan di antara kita” pungkasnya.

 

Penulis: Abdullah

Editor: Aspari Ismail




Syukuran CPNS, Rektor Ajak Pegawai Amalkan Motto Kerja IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif menghimbau kepada seluruh Sivitas Akademika IAIN Pontianak untuk menerapkan sekaligus mengamalkan Motto Kerja IAIN Pontianak demi peningkatan kinerja sekaligus perkembangan IAIN Pontianak ke depan. Hal ini disampaikannya pada Acara Syukuran 10 CPNS Dosen IAIN Pontianak yang dinyatakan lulus menjadi ASN, Kamis (8/11/2018) di Ruang Teater Biro AUAK. Turut hadir dalam kesempatan tersebut para Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, para dekan fakultas, para Kabag, para Kassubbag, dosen, dan Tenaga Kependidikan di lingkungan IAIN Pontianak.

Dalam kesempatan itu, Rektor Syarif mengungkapkan jika sudah menjadi bagian keluarga besar IAIN Pontianak secara otomatis harus memikirkan dan berbuat yang terbaik bagi perkembangan IAIN Pontianak. “Bentuk pengabdian yang sesungguhnya tidak hanya sekedar teori saja melainkan harus berbasis kinerja dan akhlakul karimah. Kita harus memikirkan dan memberikan yang terbaik bagi perkembangan IAIN Pontianak ke depan. Jangan mengharapkan apa yang IAIN Pontianak berikan kepada kita.” nasihatnya.

Ia pun berpesan kepada setiap dosen dan seluruh pegawai yang hadir dalam kesempatan itu untuk berpikir positif dan optimis dalam mengupayakan segala hal. Menurutnya tidak ada yang tidak mungkin jika semua dilakukan berdasarkan asas kebersamaan dan kekompakan. “Penting kiranya kita melihat dan memahami apa yang tertulis di motto kerja IAIN Pontianak yaitu “Pengabdian Berbasis Kinerja dan Akhlakul Karimah, Kebersamaan dan Kekompakan Berorientasi Prestasi dan Kemajuan”. Dengan begitu jika ini benar-benar teraplikasikan dalam kinerja kita, maka bukan tidak mungkin prestasi dan kemajuan akan diraih.” tegasnya.

Pada momen itu pula rektor memperkenalkan sembilan prinsip kerja IAIN Pontianak yang nantinya akan menjadi bagian penting dalam mendukung Motto Kerja IAIN Pontianak. Adapun bunyi sembilan prinsip yang dimaksud: Kampus Kami Aman dan Damai. 1. Aman dan Damai itu dada Kami Tidak Ada Hoax dan Fitnah; 2. Aman dan Damai itu Lingkungan Kami Tidak Ada Ujaran Kebencian; 3. Aman dan Damai itu Kami Bekerja Sesuai Aturan; 4. Aman dan Damai itu Sesama Kami Ada Kebersamaan dan Kekompakan; 5. Aman dan Damai itu Kampus Kami Bersih; 6. Aman dan Damai itu Kampus Kami Tertib; 7. Aman dan Damai itu Kami Saling Menyapa dan Menebar Salam; 8. Aman dan Damai itu Kami Saling Melindungi dan Menyelamatkan; 9. Aman dan Damai itu Kami Saling Menasehati, Menghormati, dan Menghargai.

Penulis: Septian Utut Sugiatno
Editor: Aspari Ismail




Warek II Serahkan SK Tenaga Kontrak IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Wakil Rektor II IAIN Pontianak, Dr. Saifuddin Herlambang menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 10 Tenaga Kontrak IAIN Pontianak, Kamis (8/11/2018) sore di ruang rapat rektorat lantai II. Dalam kesempatan tersebut Dr. Saifudin menyampaikan, “Selamat bergabung untuk kawan-kawan sekalian semoga kita bisa saling bahu membahu bekerja di dalam tim sehingga kita bisa bersama-sama memajukan IAIN Pontianak ini. Saya diamanahkan oleh rektor untuk menyampaikan pesan beliau bahwa tenaga honorer betul-betul diterima berdasarkan kompetensi, bekerjalah berdasarkan profesionalisme. Jangan sungkan bertanya kepada rekan kerja dan atasan” pesannya.

“Kami berharap saudara-saudara semua untuk meningkatkan kompetensi. Kompetensi itu meliputi kapabilitas. Silahkan upgrade kemampuan adek-adek. Jangan mau menjadi orang yang stagnan saja pada tempat yang semula, sehingga jiika kita mempunyai kapabilitas di dalam bekerja itu pasti enak. Kami menempatkan Anda berdasarkan data awal yang didapatkan melalui wawancara. Tetapi terkadang dari informasi tersebut masih belum pas menempatkan pada tempat yang sekarang. Kami harap silahkan mengupgrade kapabilitas itu yang berada pada diri sendiri Anda. Dari beberapa yang saya sampaikan tadi silahkan memulai bekerja dengan niat pengabdian karena Allah, pengabdian itu adalah tujuan dari hidup ini. Mari kita mulai belajar mengabdi terhadap negara melalui institusi IAIN Pontianak ini. Jika di IAIN ini kita tidak bisa mengabdi secara totalitas maka jangan bermimpi mengabdi ditingkat yang lebih tinggi lagi. Bangunlah prinsip kerja yang aman dan damai serta sesuai dengan Motto Kerja IAIN Pontianak” tegasnya.

Penulis Syuib
Editor: Aspari Ismail




Lantik 13 Pejabat, Rektor IAIN Pontianak Launching Motto Kerja dan 9 Prinsip Kerja

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Kamis (8/11/2018) siang, Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif. S. Ag. MA, melantik 13 pejabat pada formasi Ketua dan Sekretaris Satuan Pengawas Internal (SPI), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Pusat, serta para pejabat eselon IV masa jabatan 2018-2022. Di smping itu juga dilaksanakan pengukuhan Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan menjadi Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas PMA Nomor 51 tahun 2015 tentang Statuta IAIN Pontianak.

Adapun 13 pejabat yang dilantik tersebut: Dr. Fauziah sebagai Ketua SPI; Mujiono sebagai Sekretaris SPI; Syahrani sebagai Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab; Luqman Hakim sebagai Kaprodi Ekonomi Syariah; Fitri Kusumayanti sebagai Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA); Kartini sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam; Rianda Hanis sebagai Sekretaris Prodi Perbankan Syariah dan Aulia Azimi sebgai Sekretaris Prodi Akuntansi Syariah. Sedangkan pejabat eselon IV yang dimutasi dan dipromosi adalah: Adnan sebagai Kasubbag Tata Usaha Pascasarjana; Sy. Achmad Fauzi sebagai Kasubbag Administrasi Akademik Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK; Nur’abidah sebagai Kasubbag Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama pada Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK; Teguh Haryono sebagai Kasubbag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FTIK dan Maryatul Kibtiyah sebagai Kasubbag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FSEI.

“Mari kita berfikir sehat dan rasional dalam melaksanakan tugas. Saudara dilantik untuk membantu bersama-sama menyelesaikan persoalan-persoalan yang terkait dengan tugas saudara. Jaga komunikasi dan terus berkoordinasi. Kaprodi merupakan tangan kanan dekan. Di fakultas, sebagai ujung tombak dan yang dihadapi adalah mahasiswa yang memiliki keberagaman latarbelakang. Selaku kaprodi belajar lagi terhadap mahasiswa tentang kedewasaan berfikir rasional. Belajarlah berlapang dada” pesannya.

“Motto kerja kita di IAIN Pontianak: “Pengabdian Berbasis Kinerja dan Akhlakul Karimah, Kebersamaan dan Kekompakan Berorientasi Prestasi dan Kemajuan.” Rugilah yang tidak berniat ibadah (pengabdian) dalam bekerja. Mulialah orang yang bekerja diiringi dengan akhlakul karimah. Kebersamaan merajut kekompakan. Dengan kekompakan kita ukir prestasi. Seindah-indah prestasi adalah kemajuan kampus kita, IAIN Pontianak” tegasnya.

Tampak semua unsur pimpinan IAIN Pontianak: para Wakil Rektor, Kepala Biro, para Dekan, para Kabag, Kepala Pusat dan Ketua Lembaga memadati Aula Rektorat lantai IV menyaksikan pelantikan tersebut. Ada hal yang berbeda dari pelantikan kali ini. Pembacaan “9 Prinsip Kerja IAIN Pontianak” yang diikrarkan oleh semua yang hadir pada kegiatan tersebut. 9 Prinsip dimaksud adalah sebagai berikut:

KAMPUS KAMI AMAN DAN DAMAI
1. Aman dan Damai itu pada Kami Tidak Ada Hoax dan Fitnah;
2. Aman dan Damai itu Lingkungan Kami Tidak Ada Ujaran Kebencian;
3. Aman dan Damai itu Kami Berkerja Sesuai Aturan;
4. Aman dan Damai itu Sesama Kami Ada Kebersamaan dan Kekompakan;
5. Aman dan Damai itu Kampus Kami Bersih;
6. Aman dan Damai itu Kampus Kami Tertib;
7. Aman dan Damai itu Kami Saling Menyapa dan Menebar Salam;
8. Aman dan Damai itu Kami Saling Melindungi dan Menyelamatkan;
9. Aman dan Damai itu Kami Saling Menasehati dan Menghargai.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Membanggakan! Atlit IAIN Pontianak Raih Juara I Badminton dan Juara III Tenis Lapangan di Yogyakarta

Yogyakarta, (iainptk.ac.id)–IAIN Pontianak mengutus 13 atlit pada gelaran Pekan Pancasila dan Bela Negara PTKIN se-Indonesia yang diselenggarakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai tuan rumah dari tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 November 2018. Pada kegiatan ini diisi dengan lomba karya ilmiah, seni dan olahraga antar mahasiswa, pegawai dan pimpinan PTKIN se Indonesia.

Pada pertandingan cabang olahraga IAIN Pontianak mengikuti tiga cabang olahraga yaitu badminton, tenis lapangan dan tenis meja termasuk pertandingan eksekutive yang diikuti para pimpinan PTKIN. Rektor IAIN Pontianak juga termasuk sebagai tim atlit tenis lapangan hadir mengikuti kompetisi tersebut.

Pada kesempatan tersebut, di cabang tenis lapangan atlit IAIN Pontianak berhasil meraih medali perunggu setelah kalah di semi final melawan tuan rumah. Sedangkan di cabang tenis meja atlit IAIN Pontianak harus terhenti lebih awal dibabak penyisihan, karena kalah dan berada satu pool dengan tim tuan rumah. Hasil cemerlang diraih atlit cabang badminton IAIN Pontianak yang berhasil melaju ke final dan meraih juara 1 setelah  menang melawan IAIN Samarinda dan sebelumnya mengalahkan UIN Bandung di Semifinal.

Dengan hasil ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif berharap akan menjadi motivasi baik bagi seluruh atlit IAIN Pontianak untuk terus berlatih mempersiapkan diri dalam pertandingan serupa, dan beliau meyakini IAIN Pontianak mampu menunjukkan eksistensinya di kalangan PTKIN se Indonesia.

Sementara itu Suhaimi, sebagai Ketua BAPOR IAIN Pontianak menyambut baik hasil yang diraih atlit IAIN Pontianak di pertandingan yang diselenggarakan di Yogyakarta ini. “Kami berharap untuk tahun berikutnya pada kegiatan serupa yang akan dilaksanakan di UIN Sumatera Utara sebagai tuan rumah kita harus meraih hasil yang lebih baik lagi” ucapnya bersemangat.

“BAPOR akan mendukung setiap kegiatan untuk kemajuan olahraga di IAIN Pontianak” imbuh Suhaimi yang juga atlit badminton dan sekaligus ketua kontingen IAIN Pontianak. Ia mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini.

Hal yang sama diungkapkan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Firdaus Achmad yang turut dalam kontigen IAIN Pontianak, “Kita bersyukur atas pencapaian ini karena akan menjadi nilai tambah bagi proses akreditasi lembaga. Hal yang terpenting pada setiap kegiatan yang diikuti dan program yang  diselenggarakan IAIN Pontianak akan selalu bersinergi dengan visi dan misi IAIN Pontianak” pungkasnya sumringah.

Berikut ini komposisi juara pada tiga cabang olahraga yang diikuti kontingen IAIN Pontianak:

Juara Badminton/Bulu tangkis:
1. IAIN Pontianak
2. IAIN Samarinda
3. UIN Bandung.

Juara tenis lapangan:
1. UIN Bandung
2. UIN SUKA Yogyakarta
3. IAIN Pontianak.

Juara Tenis Meja:
1. UIN Sumut
2. UIN Bandung
3. UIN SUKA Yogyakarta.

Masing-masing juara berhak atas hadiah berikut ini:
Juara 1 : Rp. 7.000.000 + Trophy
Juara 2 : Rp. 5.000.000 + Trophy
Juara 3 : Rl. 3.000.000 + Trophy.

Penulis: Rahimi
Editor: Aspari Ismail




FTIK IAIN Pontianak Gelar Kuliah Umum

Pontianak, (iainptk)–Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak menggelar kuliah umum dengan tema “Peluang dan Tantangan Pendidikan Islam di Kalimantan Barat”. Kegiatan itu diselenggarakan di Ruang Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Rabu (31/10).

Tampak Dekan, para Wakil Dekan, para Ketua Jurusan dan ratusan mahasiwa FTIK memadati kegiatan tersebut yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoA bersama Kemenag Kalbar. Ketua Panitia, Faisal Abdullah memaparkan bahwa acara tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa semester I. Tujuan kegiatan untuk menambah wawasan peserta terkait tema yang diusung.

Dr. Saifuddin Herlambang Wakil Rektor II mewakiliki rektor memberikan sambutan. “Mandatory pemerintah mengenai arah kebijakan pendidikan Islam di Indonesia agar bisa melakukan moderasi beragama. Tantangan hari ini dunia pendidikan Islam dihadapkan pada globalisasi pemikiran, sehingga mengharuskan kepada adik–adik mahasiswa harus bisa hidup di tengah-tengah perbedaan. Dalam hal ini dicontohkan beberapa negara yang terlibat dengan Arab Spring, hampir tidak ada satu negara Islam. Negara Islam berasaskan negara Islam yang hidup tenang kalau mereka tidak melakukan globalisasi pemikiran seperti contoh ada satu negara yang dipimpin oleh Raja Nam al Malik Asyyady Kota Maroko yang terkenal dengan peradaban pendidikan maupun pembaharuan buku itu sangat progresif sehingga di Arab Timur kalau tidak dilakukan perubahan pemikiran hukum Islam maka ummat Islam akan berseberangan dengan orang lain begitupula di Indonesia. Penyebab terjadinya karena ketidaksiapan Islam, berhadap-hadapan dengan obside dengan orang pemikiran ini adalah sebuah tantangan untuk pendidikan Islam pemikiran tradisional tetapi disiapkan untuk masa depan. Tetapi kalau ada orang berbicara tentang kearipan lokal sebenarnya itu adalah keinginan mempertahankan semua yang bersifat tradisional tapi disiapkan untuk digunakan untuk masa yang akan mendatang persatuan. Maka sebab itu Undang-undang hukum keluarga di Arab Timur diperbaharui.

Melakukan urbanisasi pemikiran jangan melakukan pemikiran secara ortodok itulah tantangan pendidikan Islam hari ini. Kalau tidak demikian kita menyuruh orang lain mendirikan negara sendiri . Itu sebuah kekhawatiran pemerintah dan rektor akan menyelenggarakan sertifikasi di semester satu melalui Wakil Rektor III sudah mulai menggarap ini, dan untuk mewujudkan itu semua akan berkerja sama dengan Polda, Pangdam untuk memberikan sertifikasi sehingga jika mau mengikuti ujian skripsi dengan tujuan menghindari pola-pola pemikiran yang kaku dalam Islam. Untuk saat ini yang terjadi adalah penetapan sebuah hukum tidak lepas dari kemaslahatan yang disebut dengan istilah moderasi beragama.

Wakil rektor juga menegaskan bila ada yang menggunakan cadar gunakan saja akan tetapi gunakanlah cadar tetapi hatinya moderat, pakailah jilbab tetapi hatinya moderat jangan pernah beranggapan orang itu najis, buruk, ahli neraka dan merasa sebagai pemilik ahli kebenaran. Tantangan pendidkan Islam saat ini bukan hanya di Kalimantan Barat tetapi di Indonesia melakukan agama dengan komitmen juga melakukan moderasi beragama. Berharap nantinya kalau sudah menyelesaikan study di IAIN kembali kepada tujuan kita diciptakan di muka bumi ini memiliki keyakinan dan jangan sampai dia beribadah tetapi juga menyakiti orang lain.

Wakil Rektor II ini disela-sela sebelum menutup acara tersebut menyampaikan harapannya. Terkait alumni PIAUD dan Bahasa Arab kedepannya regulasi agar bisa berpihak terhadap lulusan terutama alumni dua jurusan ini. Mengingat khusus bahasa Arab mengalami kelangkaan. Sekalipun pesantren modern belum mampu melakukan komunikasi melalui bahasa Arab harus bangga. Bahasa Arab adalah komunikasi yang bergengsi bercerita terkait pengalamannnya, sewaktu ke Arab Saudi, Iran kalau kita tidak bisa menggunakan bahasa Inggris cukup menggunakan bahasa Arab dan negara satunya-satunya yang konsisten bahasa formal hanya Sudan dan diikuti oleh Tunisia sehingga Tunis dalam konstitusinya menyebutkan bahasa Arab-bahasa resminya.

Adapun narasumber kuliah umum yang diselengarakan FTIK ini adalah Drs. H. Ridwansyah, M. Si. Selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kalimantan Barat.
Moderator oleh Eka Hendry. M.Pd.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Sambut Kunjungan Senat IAIN Kendari

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Tiga Senator IAIN Kendari, melakukan kunjungan kerja ke IAIN Pontianak. Kunjungan itu dalam rangka berkoordinasi kepada Senat IAIN Pontianak mengenai Pemilihan Rektor yang dinilai sukses dan lancar. Kunjungan tersebut diterima di ruang rapat Senat IAIN Pontianak pada Selasa, (30/10/2018) pagi.

Ketua Senat IAIN Pontianak, Dr. Hj. Nani Tursina, M.Pd. mengatakan, “Alhamdulillah kita dikunjungi Senat IAIN Kendari. Kami mengucapkan terima kasih atas silaturrahim ini dalam rangka sharing informasi pemilihan rektor. Beberapa waktu lalu, Senat IAIN Salatiga juga berkunjung ke IAIN Pontianak” jelasnya.

Senat IAIN Kendari, Dr. Kuraedah, mengatakan “Terima kasih atas penerimaan yang hangat dari IAIN Pontianak di tengah kesibukan yang padat. Tiga tempat yang kami kunjungi diantaranya Pontianak. IAIN Kendari akan menggelar pemilihan rektor dalam waktu dekat ini. Untuk itu, kami ingin berkoordinasi terkait proses tahapan pemilihan rektor di IAIN Pontianak yang punya pengalaman sukses” tuturnya.

Wakil Rektor II IAIN Pontianak, Dr. H. Saifuddin Herlambang menyampaikan amanah rektor. “Salam hormat dan permohonan maaf dari rektor yang sedang dinas di Yogyakarta. Sharing ini hal yang terbuka. Terima kasih atas kepercayaan ini. Menteri Agama memberikan pujian kepada IAIN Pontianak punya sejarah sukses dalam pemilihan rektor. Sejak pemilihan rektor hingga saat ini sivitas akademika tetap bersinergi dalam suasana kebersamaan dan bekerja sesuai tugas masing-masing” jelasnya.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Rektor II, Ketua dan Sekretaris Senat, Para Dekan Fakultas dan anggota senat lainnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail