Pertunjukan Seni Budaya Memperingati Hari Sumpah Pemuda

Pontianak, IAIN pontianak–Rektor IAIN Pontianak, Dr Syarif S.Ag MA menghadiri pertunjukan seni budaya konser sumpah pemuda dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda serta penganugerahan mahasiswa berprestasi, berlangsung di Gedung Sport Center IAIN Pontianak, Sabtu (27/10/2018) malam.

Rektor IAIN Pontiank Dr. Syarif, dalam sambutannya menyampaikan di era kemerdekaan pemuda harus mengisinya dengan berbagai pretasi.

“IAIN Pontianak maju berpretasi harus berbasis output, mahasiswa sebagai sel inti bangsa” ujarnya

Lebih lanjut Dr. Syarif menyampaikan akan menverifikasi para ketua UKM dan UKK melalui Warek Tiga, Dr Abdul Mukti dengan tujuan agar mahasiswa-mahasiswa yang berada di organisasi dalam kampus terhindari persolan radikalime.

Mewakili Gubernur Kalbar, Drs. Sugeng Hariadi MM. Kadispora Kalbar yang turut hadir memberikan apresiasi terhadap agenda luar biasa ini.

“Saya sangat mengapreasi kegiatan para pemuda ini, kami dari Dispora juga memiliki program pemuda pelopor, mari pemuda dari IAIN Pontianak juga ikuti program tersebut, dengan mengikuti persyaratan yang telah ditentukan. IAIN Pontianak semakin berkembang baik di bidang akademik maupun non akademik, hal tersebut sangat baik untuk kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Konser sumpah pemuda ini dihadiri oleh , Wakil Rektor 1 IAIN Pontianak, Wakil Rektor Tiga IAIN Pontianak, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) dan Dekan Ushuludin Adab Dan Dakwah (FUAD) serta para penonton yang memenuhi gedung sport center IAIN Pontianak.

Konser sumpah pemuda yang mengusung tema 90 menit pertunjukan untuk 90 tahun janji suci pemuda, menampilkan berbagai pertunjukan yang menarik, yakni diawali dengan Opening cermony dilanjutkan dengan solois gian flang” tanah air” kolosal kekayaan indonesia – kolosal kerukunan indenesia, Tari dan paduan suara menyanyikan lagu cik-cik periok jali-jali, manuk dadali, jempua, janger, yangko rambe amko, indonesia pusaka, hadrah, marching band, tari dayu, tari cidayu, drama laga silat, solois bunga, tilawah, tarian jiwa dan solois “damai bersamamu”, ikrar sumpah pemuda, perang seni silat tunggal dan seni ganda, proklamasi quarted – merah putih paskibra.

Penulis: Abdullah

Editor: Sukardi




Pengumuman Pemenang Call for Paper LP2M IAIN Pontianak Tahun 2018

Bismillahirrahmanirrahim.

Bersama ini diumumkan bahwa:

  1. Berdasarkan penilaian Pakar dan cek plagiarisme, nama dan judul naskah berikut ini dinilai sebagai naskah terbaik dalam lomba penulisan artikel Call for Paper LP2M IAIN Pontianak tahun 2018.
  2. Ketetapan ini adalah final, dan tidak bisa diganggu gugat.
  3. Artikel terbaik akan diterbitkan di jurnal IAIN Pontianak, dengan mempertimbangkan kesesuaian tema tulisan dan terbitan jurnal.
  4. Sertifikat dan hadiah bagi pemenang akan diproses oleh panitia. Selanjutnya para pemenang akan dihubungi melalui email yang digunakan penulis saat mengirimkan naskah.
  5. Panitia mengucapkan selamat kepada pemenang, dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para penulis artikel yang naskahnya tidak termasuk dalam penilaian naskah terbaik.
  6. Artikel yang tidak termasuk dalam kategori Naskah Terbaik menurut penilaian pakar akan dipertimbangkan untuk diterbitkan di jurnal IAIN Pontianak. Panitia akan melakukan komunikasi kepada para penulis.

Demikian pengumuman ini disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Pontianak, 26 Oktober 2018

KETUA PANITIA
Dr. YUSRIADI, S.Ag, MA
NIP. 197204102000031003

Lampiran:

DAFTAR PEMENANG
CALL FOR PAPER LP2M IAIN PONTIANAK TAHUN 2018

NO PENULIS JUDUL NASKAH KETERANGAN
1. Ihsan Rahmat dan Armin Tedy Toko Baitul Pangan: Promoting the Mosque Economy through Collaboration Strategy JUARA 1
2. Fitra Prasapawidya Purna, Sariyatul Ilyana dan Dian Friantoro Kontribusi Literasi Keuangan Syariah dalam Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia JUARA 2
3. Ardiansyah Struktur Verba-Preposisi dalam al-Quran (Analisa Linguistik al-Quran) JUARA 3

KATEGORI 15 ARTIKEL TERBAIK

NO PENULIS JUDUL NASKAH KETERANGAN
1. Umar dan Rafiuddin Gaya Kepemimpinan KH. A. Gany Masykur sebagai Tokoh Central Muhammadiyah di Bima Artikel Terbaik
2. Qolbi Khoiri Kiyai Pesantren di Provinsi Bengkulu dalam Mewujudkan Pendidikan Islam Modern Artikel Terbaik
3. Elmansyah Tasawuf sebagai Antitesa Gerakan Generasi Millennial dalam Membangun Peradaban Islam Nusantara Artikel Terbaik
4. Muhammad Syaifullah dan Listya Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Kecamatan Pontianak Kota terhadap Penggunaan Kartu Debit sebagai Instrumen Pembayaran Non Tunai Artikel Terbaik
5. Heny Anggreini Representasi Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono untuk Pendidikan Islam: Kajian Semiotik Artikel Terbaik
6. Prihantono Akad Murâbahah dan Permasalahannya dalam Penerapan di Lembaga Keuangan Syariah Artikel Terbaik
7. Buhori Strategi  Pengembangan Madrasah di Kalimantan Barat Melalui Peningkatan Partisipasi Masyarakat Artikel Terbaik
8. Ahmad Wahyu Hidayat dan Muhammad Iqbal Fasa Islamic Education Policy on Socio Political System Artikel Terbaik
9. Fahrurrozi Menumbuhkembangkan Entrepreneurship pada Generasi Milenial Muslim Di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Meningkatkan Peradaban Ekonomi Umat Artikel Terbaik
10. Muhammad Khairul Anwari Potential Application of Bai As-Salam Contract in Indonesia Islamic Banking Artikel Terbaik
11. Ahmad Lutfi Membangun Peradaban Islam:

Tawaran Paradigma Baru dalam Melerai Ideologisasi Dibalik Bungkus Pengetahuan

Artikel Terbaik
12. Sri Wahyuni Alwi dan M. Husni Arsyad Metode Pendidikan Anak Perempuan Perspektif Islam dan Psikologis dalam Q.S. Ali Imran Ayat 35-37 Artikel Terbaik
13. Achmad Tijani Populisme Islam dan Politik: Konstruk Populisme Islam dalam Wacana Media Pada Pilkada Jakarta dan Kalimantan Barat Artikel Terbaik
14. Patmawati Manajemen Dakwah Halaqah dalam Pemberdayaan Masyarakat Borneo Melalui Khatulistiwa Berbagi Artikel Terbaik
15. Zainal Aripin Islam dalam Relasi Antara Masyarakat Iban dan Melayu di Jongkong, Kapuas Hulu Artikel Terbaik



Penyusunan PAGU Alokasi Anggaran 2019

Jakarta, (iainptk.ac.id)–Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar kegiatan Penyusunan Pagu Anggaran 2019 PTKIN Program Pendidikan Islam pada tanggal 25-28 Oktober 2018 di Hotel Harris Vertu, Jakarta.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Phill. Kamaruddin Amin, membuka kegiatan tersebut. Ia memaparkan “Indonesia negara yang anggaran pendidikannya dijamin oleh undang-undang. Sehingga di Indonesia tidak perlu berdebat dengan parlemen. Beda dengan negara-negara di Asia dan Eropa. Di Indonesia anggaran pendidikan 20 persen dari APBN. Tapi mengapa kualitas pendidikan kita tidak berbanding lurus dengan besarnya anggaran. Ternyata nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita di bawah negara-negara lain. Fakta ini oleh karena kita masih membangun akses yaitu masih bergelut membangun sarpras. Belum ke arah membangun mutu. Suatu saat kita akan tiba kepada memfokuskan pembangunan mutu dan kualitas” ujarnya.

“Adapun sumber pembiayaan yaitu PHLN, SBSN, APBN. PHLN ada 4 kampus, SBSN sekitar 1,5 T dan perguruan tinggi pada kisaran 825 M. Kiranya distribusi SBSN ini dapat terwujud dengan baik, baik di madrasah maupun di perguruan tinggi. Madrasah-madrasah negeri kita harus sudah sepenuhnya berorientasi kepada kualitas. Para perencana kanwil harus perhatikan infra strukturnya” imbuhnya.

“APBN, juga didistribusi secara equal. Yang perlu diperhatikan bahwa kondisi perencaan kita jauh dari akurasi. APBN di antaranya dialokasikan untuk membayar tunjangan kinerja (tukin) guru dan dosen. Maka Kabag Perencanaan untuk menyisir anggaran belanja pegawai dan jika ada sisa akan dibayarkan tukin dosen 2018. Sedangkan tukin 2015, 2016, 2017 akan dibayarkan paling lambat Maret 2019 lewat Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN)” jelasnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif sangat menyambut baik kebijakan ini. Karena hal ini sudah bertahun-tahun dinanti oleh para dosen. “Dengan kebijakan ini kita bisa lebih memacu kinerja, dan yang sudah pasti akan menghilangkan perdebatan dan larak-lirik antara tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di kampus. Kita harus berterima kasih kepada pemerintah khususnya Bapak Menteri Agama dengan tim beliau yang telah memperjuangkan realisasi tukin dosen. Terima kasih tersebut wujudnya dengan kita terus memacu kinerja menuju kualitas dan mutu kampus kita dari semua sisi” ujarnya sumringah.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




LPM IAIN Pontianak Ekspos Hasil Monev Pembelajaran

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak menggelar kegiatan Publikasi, Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran pada Kamis (25/10/2018) pagi di ruang rapat senat gedung rektorat.

Puluhan pimpinan hadir mengikuti kegiatan tersebut. Tampak hadir para wakil rektor, para dekan, para wakil dekan, direktur pascasarjana, para ketua jurusan di lingkungan IAIN Pontianak.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Firdaus Achmad membuka kegiatan tersebut. “Para dosen mesti melakukan refleksi diri. Membuka diri untuk dikritik agar terus terjadi perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran. Dosen bukan hanya mempertahankan prestise tanpa prestasi. Dosen sejatinya memanusiakan mahasiswa dengan kebijaksanaan. Monitoring dan evaluasi pembelajaran ini mesti ada tindaklanjutnya agar tak sekadar jadi bahan konsumsi rutinitas belaka. Rektor berpesan agar ke depan skripsi mahasiswa ditargetkan layak diterbitkan jadi buku. Karena itu para dosen mesti bekerja lebih serius dalam membimbing mahasiswa menulis skripsi.” tegasnya.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Hasan menyatakan, “Monev tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Tingkat partisipasi mahasiswa yang memberikan penilaian meningkat jumlahnya. 54 persen tingkat partisipasi mahasiswa mengikuti monev ini” paparnya.

Dr. Ibrahim selaku Ketua Tim Monev Pembelajaran Dosen menjelaskan bahwa Tim ini bekerja sesuai SK Rektor IAIN Pontianak Nomor: 108 tahun 2018. Metode yang digunakan dalam monev ini dengan metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Sampel mahasiswa yang menjadi responden adalah mahasiswa semester 3 dan 5. Sedangkan penilaian pembelajaran pada semester 2 dan 4. Total responden 2.456 mahasiswa. Dengan hasil 6.617 respon.

Survey dilakukan secara online dengan tiga variable yang diajukan: aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Adapun pertanyaan yang diajukan mengacu pada Permenristekdikti Nomor: 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Semua item yang digunakan sudah lulus uji validitas pakar dan validitas konstrak serta konsistensi internal (reliabilitas).

Sumin, tim Monev menjelaskan, “Secara umum sejumlah 90 persen dosen IAIN Pontianak dinilai sudah sesuai dengan permendikti tersebut. Namun kita mesti terus memperbaiki diri” pungkasnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Pendidikan Dasar Korp Menwa Mahapura Batalyon 01 IAIN Pontianak

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Pelaksanaan Diksar Menwa Mahapura Batalyon 01 IAIN Pontianak diselenggarakan pada tanggal 25 sd 28 2018 di Kampus IAIN Pontianak dan Lapangan Tembak SPN Rasau Jaya.

Pembina Menwa, Zarkasi, ME menjelaskan, “Jumlah Peserta Yunior 21 orang dan Senior 20 orang. Acara Pembukaan dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dan di hadiri oleh Pejabat IAIN Pontianak Kabag Kemahasisswan, Kasubag kemahasiswaan, Perwakilan Dekan FSEI IAIN Pontianak. Puket 2 STIS Pontianak. Alumni Menwa IAIN Pontianak. Pejabat Polda, Kodam, Polresta, Kodim, Kementerian Pertahanan perwakilan Kalbar.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Suyati, S.Ag mengapresiasi kegiatan menwa tersebut. “Kegiatan kemahasiswaan ini penting dilaksanakan untuk mengembangkan potensi dan bakat mahasiswa” tuturnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




LPM IAIN Pontianak Gelar Publikasi, Monitoring dan Evaluasi

Pontianak, (iainptk.ac.id)–“Budayakan setiap kegiatan yang kita selenggarakan, mesti dilakukan evaluasi. Penting dilakukan refleksi diri dan instansi agar semakin baik ke depannya. Jangan pernah abaikan hal-hal kecil. Karena tidak pernah ada hal yang besar, bila tidak diawali dengan hal-hal kecil”. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak saat membuka acara Publikasi, Monitoring dan Evaluasi Kepuasan Mahasiswa terhadap Layanan Akademik dan Non Akademik yang digelar Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak, pada Rabu (24/10/2018) pagi.

Tampak hadir puluhan pejabat di ruang senat IAIN Pontianak. Mulai dari Kepala Biro AUAK, Syahrul Yadi, M.Si, para kabag, para ketua jurusan, hingga para kasubbag di lingkungan IAIN Pontianak. Mereka menyimak dengan serius hasil paparan kepuasaan stakholders yang didapat dari hasil suvey dari 1.146 responden melalui online di website www.iainptk.ac.id.

Dr. Ibrahim selaku peneliti menyampaikan bahwa metode survey melalui metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Ada 10 variabel dalam survey ini yang teruji valid: unsur fisik layanan, keandalan, daya tanggap, kecakapan, kesopanan, kepercayaan, keamanan, akses layanan, komunikasi, dan memahami pelanggan.

Secara umum hasil survey menunjukkan bahwa responden menyatakan puas atas layanan tersebut sebesar 43 sd 52 persen. Sedangkan yang tidak puas masih berkisar di atas 10 persen. Selebihnya menyatakan abstain. Titik fokus kita adalah perbaikan pelayanan dan peningkatas kualitas layanan.

Sumin, Kepala PTID IAIN Pontianak menyatakan bahwa “Hasil survey ini perlu segera dilakukan tindak lanjut oleh leading sector yang ada di kampus ini. Hal tersebut akan dapat berpengaruh terhadap penilaian akreditasi perguruan tinggi” jelasnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak: Kita Harus Berperan dan Punya Tanggungjawab Moral Mewujudkan Kedamaian

Pontianak,(iainptk.ac.id)–Senin (22/10/2018) pagi digelar Upacara Hari Santri Nasional di IAIN Pontianak. Tampak hampir seribu orang memadati halaman kampus yang terletak di pusat Kota Pontianak itu untuk mengikuti upacara. Seluruh pejabat, pegawai dan mahasiswa mengenakan pakaian santri. Laki-laki menggunakan baju koko, sarung dan kopiah.

Rektor IAIN Pontianak dalam amanatnya mengajak seluruh warga kampus untuk tidak terlibat dalam penyebaran hoax. “Jangan mudah langsung share berita yang belum jelas kebenarannya. Saring dulu baru disharing. Kita mesti lakukan konfirmasi, tabayyun bila mendapati kabar yang miring. Apalagi sebagai ASN kita harus tetap menjaga netralitas. Jangan terlibat dalam politik praktis” tegasnya.

Rektor melanjutkan, “Hari ini kita bersama memperingati hari Santri. Mengingatkan kita akan perjuangan para Ulama dan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan di republik ini. Tema yang diusung kali ini adalah ‘Bersama santri damailah negeri’. Hari santri dan resolusi jihad bukanlah milik warga NU saja, melainkan milik bangsa Indonesia” paparnya.

Santri merupakan sekelompok orang anak bangsa yg mengabdi kepada kyai. Hadiahnya santri diberi ilmu. Karena itu santri harus disiplin. Bersungguh-sungguh menuntut ilmu.
Santri adalah pejuang kebaikan. Pejuang ilmu/pengetahuan. Sebaik-baik ilmu adalah digunakan untuk kebermanfaatan diri sendiri, orangtua dan masyarakat. Kalau ada niat makar, itu artinya bukan santri.

Koridor kita adalah NKRI. Untuk itu kita punya peran dan tanggungjawab moral mewujudkan kedamaian di negeri ini” jelasnya.

Penulis: Aspari
Editor: Aspari Ismail




Malam Santriversary, Presiden Jokowi: Keutuhan Indonesia Tak Lepas dari Peran Ulama dan Santri

Bandung, (iainptk.ac.id)–Di tengah serangan faham radikal, semangat persatuan dalam berbangsa dan bernegara harus dijaga lebih kuat. Salah satu elemen bangsa yang berhasil mengawinkan keberagamaan dan semangat kebangsaan adalah kaum santri. Demikian diingatkan Presiden Jokowi pada acara malam puncak peringatan Hari Santri Nasional 2018 di lapangan Gasibu Bandung (21/10) pukul 19.30.

Presiden Jokowi yang mengenakan sarung, peci, dan baju koko dibalut jas hitam meminta semua elemen bangsa menjaga rumah bersama yang bernama NKRI. “Aset kita yang terbesar adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan, maka mari kita jaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wataniyah,” katanya di depan 10 ribu pengunjung yang memadati lapangan Gasibu sejak sore.

Indonesia, lanjut Jokowi, adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan salah satu elemen terpenting yang menjaga keutuhan NKRI adalah kaum santri. “Kita patut bersukur karena bangsa indonesia dipandu tradisi kesantrian yang kuat,” katanya.

Bangsa Indonesia itu berbeda-beda, jangan sampai perbedaan itu memecah belah. Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 263 juta penduduk yang terdiri dari 714 suku, 5 agama, dan 1100 bahasa. Menurut Jokowi, orang sering lupa bahwa kita saudara sebangsa dan setanah air.

Menurut Presiden, persatuan Indonesia yang terbangun sejauh ini tak lepas dari peran ulama. Sejarah mencatat peran besar mereka pada masa perjuangan kemerdekaan kemudian menjaga pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam pidatonya Jokowi menyampaikan, peringatan Hari Santri Nasional merupakan penghormatan dan rasa terima kasih negara kepada para alim ulama, kiyai, habaib, ajengan dan para santri serta seluruh komponen bangsa yang mengikuti keteladanan mereka. “Menjadi santri adalah menjadi islam yang cinta bangsa, muslim yang relijius, dan pelajar yang ahlaqul karimah sebagaimana diteladankan para kiyai kita,” katanya.

Untuk itu pemerintah telah memiliki beberapa program yang mendorong kemajuan pesantren secara kongkrit, misalnya Bank Wakaf Mikro dan Balai Latihan Ketrampilan yang saat ini tengah diuji coba. “Kita akan terus mengevaluasi apakah itu semua berguna atau tidak. “Persaingan antar negara yang begitu ketat membutuhkan sumberdaya manusia yang tidak saja berahlaqul karimah tetapi juga berskill tinggi,” katanya.

Menteri Agama yang juga berbicara pada acara itu mengatakan, isu perdamaian diangkat guna merespon kondisi bangsa yang sedang ditimpa berbagai persoalan hoax, ujaran kebencian, propaganda kekerasan, dan terorisme.

Acara Hari Santri Nasional 2018 yang bertema “Bersama Santri Damailah Negeri” ini, kata Menag, bukan hanya seremoni belaka, tetapi penegasan bahwa bernegara itu sama pentingnya dengan beragama. “Di malam Santriversary ini saya mengajak seluruh santri agar jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” katanya.

Peringatan Hari Santri Nasional pertama kali dilakukan tahun 2015 lalu, setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Kepres No 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober.

Press Release:
Tim Humas Hari Santri Nasional 2018
Kementerian Agama RI

Editor: Aspari Ismail




Pengumuman

Kepada Yth Bapak/Ibu Peserta Lomba Call for Paper
LP2M IAIN Pontianak
di – Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Panitia Call for Paper Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyampaikan permohonan maaf kepada para peserta lomba, karena Pengumuman Nama Pemenang Lomba Artikel CfP LP2M tahun 2018 yang semula dijadwalkan hari ini, Sabtu, 20 Oktober 2018, ditunda hingga Sabtu, 27 Oktober 2018. Harap dimaklumi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pontianak, Sabtu, 20 Oktober 2018

Panitia CfP




HMJ PAI IAIN Pontianak Sukses Laksanakan Meet and Greet

Pontianak, (iainptk.ac.id)—Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak gelar kegiatan Meet and Greet pada Ahad, 14 Oktober 2018 di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud Al Yamani. Kegiatan yang melibatkan sebagian besar mahasiswa angkatan 2018 sukses digelar secara meriah.

Kegiatan yang mengusung tema “Semangat Kebersamaan untuk Meraih Prestasi Terbaik” diisi oleh berbagai penampilan bakat dan kemampuan mahasiswa PAI angkatan 2018, di antaranya penampilan grup hadrah Ma’had Al-Jami’ah, pembacaan puisi, stand-up comedy, mash up, nasyid, sholawat, lagu daerah, dan berbagai penampilan lainnya. Ratusan mahasiswa memadati ruangan kegiatan. Tampak pula Ketua Jurusan PAI dan beberapa demisioner HMJ PAI turut menikmati suasana kemeriahan tersebut.

Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Pontianak H. Ma’ruf, S. Ag., M. Ag menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. “Saya selaku Ketua Jurusan PAI sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dengan kegiatan ini, saya berharap dapat mengasah kreatifitas dan meningkatkan skill mahasiswa PAI sebagai calon guru profesional,” Ia juga menyampaikan pesan penting agar seluruh mahasiswa PAI terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya. “Meningkatkan kualitas guru sama dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Dan pendidikan inilah yang akan membawa perubahan kualitas manusia Indonesia ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.

Ketua panitia Krisdandi mengaku sangat gembira karena dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sukses. “Saya mewakili teman-teman panitia merasa senang dapat melaksanakan kegiatan meet and greet ini. Selain sebagai wadah berekspresi kawan-kawan mahasiswa baru, kegiatan ini juga memaksa kami untuk belajar memanage organisasi,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah bekerja keras dalam menyukseskan kegiatan ini. “Moto kerja organisasi kami adalah kemandirian. Sehingga kami berusaha untuk memperoleh pendanaan kegiatan ini dengan upaya membuka kantin kejujuran HMJ PAI. Sebagian besar keuntungan dari hasil penjualan kami gunakan untuk menjalankan roda organisasi dan termasuk mendanai kegiatan ini,” tuturnya dengan semangat.

Tidak hanya sekedar melangsungkan acara temu sapa, HMJ PAI juga melaunching Kotak Aspirasi Mahasiswa PAI sebagai salah satu moment penting dalam kegiatan tersebut. Kotak aspirasi tersebut bertujuan sebagai sarana dan wadah mahasiswa PAI dalam menyampaikan segala aspirasi yang mereka miliki. “HMJ PAI sangat berkomitmen dalam membantu segala permasalahan akademik mahasiswa PAI. Hal tersebut berangkat dari kesadaran kami bahwa hakikat organisasi adalah sebagai alat perjuangan,” ujar Ryan Fernanda sebagai ketua umum HMJ PAI periode 2018-2019.

Penulis: Andry Fitriyanto
Editor: Aspari Ismail