Petakan Kekayaan Kuliner Borneo, LIPI Gandeng IAIN Pontianak

Mempawah, (iainptk.ac.id)–LP2M IAIN Pontianak berkesempatan menjadi mitra Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Direktorat Riset dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pendataan Kekayaan Kuliner Tradisional Secara Partisipatif di Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (19/10).

Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari mulai 19 s.d 21 Oktober 2018.

Peneliti Ahli Utama LIPI Bidang Kajian Budaya, M. Ali Humaedi mengungkapkan setelah sukses menyelenggarakan kegiatan serupa di Wonogiri pada awal Oktober lalu, Mempawah menjadi lokasi pendataan kuliner berikutnya. Mempawah merupakan daerah yang memiliki kekayaan kuliner unik atas jejaring kebudayaan antara budaya Dayak, Melayu, dan China. Mempawah dapat dikatakan sebagai “Pusat Gravitasi Kebudayaan Kuliner” dari berbagai wilayah sekitarnya, seperti Pontianak, Singkawang, Kubu Raya, Sanggau, dan daerah lainnya.

Ia juga menambahkan, jika kekayaan kuliner Indonesia yang beragam inilah menuntun LIPI bersama BEKRAF untuk melakukan pendataan kuliner secara partisipatif. “Kegiatan ini akan diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan untuk menjaga warisan budaya kuliner. Dalam proses penyelenggaraan kegiatan ini, kami mengandeng mitra lokal yakni LP2M IAIN Pontianak untuk berkolaborasi mendukung pendataan kuliner tradisional.” ungkapnya.

Selain itu ia juga memaparkan bahwa kegiatan ini nantinya tidak hanya mengangkat warisan budaya kuliner saja, melainkan Bimtek ini juga akan mengangkat kekayaan seni budaya Indonesia. Selanjutnya malam harinya, Jumat, 19 Oktober 2018, Bimtek ini juga akan dimeriahkan oleh pangelaran Lenggang Senade.

“Kegiatan ini akan dikemas secara dinamis yakni dengan pengabungan antara pembekalan materi dengan ekspedisi “Panganan Kampung” yang disertai Live-In. Output akhir dari kegiatan ini adalah adanya 3000 data kuliner yang mencakup makanan pokok, lauk pauk, kue/jajanan dan minuman. Data kuliner tersebut akan tersimpan dalam ensiklopedia kuliner yang dapat diakses melalui Portal http://dapurrakyat.id.” terangnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




LP2M IAIN Pontianak Sambut Kunjungan Peneliti LIPI

PONTIANAK, (iainptk.ac.id)—Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak menerima kunjungan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kamis (18/10). Kunjungan tersebut dalam rangka rangkaian kegiatan LIPI di Kalimantan Barat.

Penyambutan dihadiri oleh Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum didampingi Sekretaris LP2M, Dr. Yusriadi, MA, Kasubbag TU, Mulyadi, M.Pd, dan Staf LP2M, Fathaniah, S.Pd.I, serta dua Wakil Dekan FSEI Rasiam, MA dan Dr. Syahbudi, M.Ag. Sedangkan Peneliti LIPI yang hadir dalam kesempatan tersebut, Dr. Alie Chumaedi, Jalu Lintang, dan Tedi.

Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum menyambut terbuka kedatangan tamu dari LIPI.

Menurutnya, kunjungan Peneliti LIPI dapat membuka ruang untuk dilakukannya kegiatan dan kerjasama yang baik ke depannya. “Banyak hal yang dapat dilakukan bersama oleh kedua lembaga ini, terutama dalam kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat. Apalagi Kalimantan Barat sebagai daerah perbatasan memiliki daya tarik dalam banyak hal.” Ujarnya.

Sementara itu, Peneliti LIPI, Alie Chumaedi mengatakan kunjungannya ke LP2M IAIN Pontianak dalam rangka kegiatan bersama Bimbingan Teknik Penelitian Bidang Kuliner Nusantara di Kalimantan Barat. Nantinya kegiatan ini dilaksanakan di Mempawah pada 19-21 Oktober 2018. Dalam hal ini LP2M IAIN Pontianak sebagai mitra LIPI dalam kegiatan di Mempawah tersebut.

“Melalui kegiatan ini LIPI mendata kekayaan kuliner yang ada di tengah masyarakat. Peserta kegiatan ini, terdiri dari kalangan muda, diharapkan belajar meneliti dan menginput data kuliner. Mereka akan tinggal bersama warga di lokasi kegiatan, di Kelurahan Tanjung, Mempawah.” Paparnya.

Penulis: Yusriadi
Editor: Aspari Ismail




Dirjen Pendis Berikan Motivasi pada Humas PTKIN

JAKARTA, (iainptk.ac.id)—Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Phill. Kamaruddin Amin, MA menghimbau kepada segenap Humas PTKIN se-Indonesia untuk meningkatkan branding di perguruan tingginya masing-masing. Hal tersebut disampaikannya pada FGD Humas dan Publikasi Pendidikan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama RI, Kamis (18/10) di Hotel Golden Tulip Passer Baroe, Jakarta Pusat.

Menurutnya, peran Humas menjadi sangat penting dalam mempromosikan dan menginformasikan keberadaan dan keeksisan suatu lembaga perguruan tinggi di tengah masyarakat. Lebih dari itu Humas harus selalu mengembangkan dan meningkatkan kualitas dirinya sebagai corong informasi suatu institusi. “Zaman sekarang penggunaan internet dan media digital merupakan kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya jika Humas tidak menangkap peluang dan tantangan ini, bersiap untuk termarginalkan oleh zaman. Maka dari itu peran saudara sekalian sangat penting untuk berkompetisi dalam rangka menarik perhatian masyarakat.” ujarnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Rakornas BPJPH, Ini Arahan Menteri Agama

Jakarta, (iainptk.ac.id)—Rapat Koordinasi Nasional Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama digelar pada 17-19/10/2018 di Melenium Hotel Jakarta. Kegiatan dihadiri Oleh Menteri Agama dan para pejabat eselon satu, Ketua Komisi Vlll DPR RI, para Kakanwil, dan para Rektor PTKIN.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA hadir dalam kegiatan tersebut. Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan, “Para rektor berpartisipsi membentuk lembaga halal sebagai amanah undang-undang serta terbantuknya Halal Center. Ada dukungan konkrit dari para rektor dan kakanwil untuk sosialisasi kepada masyarakat. Agar kakanwil membentuk perwakilan BPJPH.

Ketua Komisi VIII menyampaikan bahwa Kementerian Agama sangat dinamis dan sejuk. Dalam konteks ini riset terkait produk halal harus dikuatkan. Semua yang terkait dengan produk halal harus terus dilakukan. Kita bercita-cita Indonesia menjadi laboratorium produk halal dunia. Kita secara konsisten harus membangun semua yang terkait peoduk halal.

Menteri Agama sebelum membuka rakornas menyampaikan amanah secara khusus dihadiri oleh para kakanwil dan para rektor supaya punya kesamaan persepsi bagaimana mengawal jaminan produk halal ini di Indonesia. Perguruan tinggi dibutuhkan untuk turut memberikan jaminan produk halal di Indonesia karena undang-undang  melibatkan perguruan tinggi. Indonesia adalah negara dengan matoritas muslim penduduknya membutuhkan jaminan kepastian kehalalan produk. Undang-undang ini sebagai hasil serapan DPR atas aspirasi rakyat.  Para rektor harus menguasai undang-undang 33/14 ini. Karena ke depan PTKIN akan menjadi rujukan atau sumber referensi.

Menteri juga memberikan klarifikasi tentang sebagian masyarakat yang miring terhadap sertifikasi halal. Mestinya yang disertifikasi yang haram bukan yang halal. Sebenarnya ada benarnya pandangan masyarakat itu. Tetapi undang-undang ini untuk memberikan jaminan kepastian halal atas produk yang digunakan oleh masyarakat, termasuk produk yang asalnya halal, harus pasti kehalalannya.  Inilah kewajiban negara dengan sertifikasi halal. Tetapi juga tidak berarti bagi produk yang belum dapat sertifikasi halal lalu dikatakan halal. Tidak demikian, tidak begitu. Nah kebutuhan kepastian kehalalan inilah latar belakang lahirnya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Tiga hal yang harus dilakukan oleh BPJPH. Rancangan PP harus selesai selambatnya akhir tahun. Kemudian Turunan PP yaitu rancangan PAS terkait produk halal. Selanjutnya disiapkan pembangun sistem halal (sihalal).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA sangat menyambut baik pelaksanaan dan tujuan kegiatan ini. Kebijakan negara yang akan menjadi pijakan Kementerian Agama membentuk BPJPH. IAIN siap menyambut kebijakan ini dan siap untuk mendirikan Lembaga Pemeriksa Produk Halal dengan telah dibuat dan diserahkannya proposal pendirian kepada Kementerian Agama RI. IAIN Pontianak siap menjalankan mandatori negara untuk turut memberikan jaminan kepastian kehalalan produk di Kalimantan Barat. Mengingat di Kalbar Muslim juga mayoritas keberadaannya. Pontianak akan siapkan pembangunan infra strukturnya dan sistem halam conected kepada   produk halal yang sedang siapkan oleh Kementerian Agama.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Humas IAIN Pontianak Ikuti FGD Ditjen Pendidikan Islam

JAKARTA, (iainptk.ac.id)—Humas IAIN Pontianak berkesempatan mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Humas dan Publikasi Pendidikan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2018, yang dibuka pada Rabu (17/10/2018) di Hotel Golden Tulip Passer Baroe, Jl. Pintu Air V No.53, Pasar Baru, Sawah Besar Jakarta Pusat.

Sebanyak 50 peserta dari kalangan Humas PTKIN se-Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Sekretaris Ditjen Pendis Kemenag RI, Dr. Imam Syafe’i membuka secara resmi acara yang berlangsung pada 17 s.d 18 Oktober 2018.

Sekretaris Ditjen Pendis Kemenag RI, Dr. Imam Syafi’e mengungkapkan lembaga pendidikan yang unggul yang memiliki kekhasan atau image maupun branding yang dapat ditonjolkan dan dikenal oleh masyarakat luas. Bangunlah branding atau trademark pada institusi masing-masing. “Tugas bapak-ibu sekalian mengekspose dan memperkenalkan branding yang dibangun pada institusi masing-masing. Pekerjaan Humas dituntut untuk profesional dan memoles branding atau trademark yang menonjol di masyarakat. Untuk menciptakan branding yang baik diperlukan kerjasama dan fokus yang baik dari semua pihak, mulai dari petugas kebersihan, satpam, hingga rektor.” jelasnya.

Ia pun menambahkan Kegiatan kali ini merupakan perwujudan bagian dari usaha untuk menciptakan branding yang unggul. “Teknologi semakin hari semakin berkembang. Begitu juga tuntutan dan tantangan ke depan juga semakin kompleks. Oleh karenanya Humas harus menciptakan peluang dan kreatifitas agar tidak ketinggalan zaman.” ujarnya.

Dalam kesempatan itu ia pun berpesan kepada setiap peserta yang hadir bahwa ada tiga prinsip yang selalu menjadi perhatiannya yaitu, the best, the first, dan different. “Lakukan program terbaik untuk kemajuan dan perkembangan suatu lembaga. Jadilah sebagai orang yang pertama menggagas suatu hal yang berbeda walaupun belum populer. Jadikan semua itu sebagai bentuk ikhtiar maksimal dalam rangka membangun branding yang kuat.” terangnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Gubernur Kalbar Apresiasi Kegiatan FEGAS IAIN Pontianak

PONTIANAK, (iainptk.ac.id)–Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, SH.M.Hum mengapresiasi terlaksananya kegiatan Festifal Gaye Syariah (FEGAS) FSEI IAIN Pontianak, Senin (15/10/2018) malam. Dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalimantan Barat membuka acara secara resmi sekaligus menandatangani prasasti Sharia Economics, Business and Investors Forum FEGAS IAIN Pontianak bertempat di Gedung Perkuliahan Tower B Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dilaksanakan selama enam hari, mulai 15 s.d. 20 Oktober 2018. Acara tersebut dihadiri oleh kalangan pejabat di IAIN Pontianak. Ratusan mahasiswa turut menyukseskan acara tersebut. Kegiatan ini merupakan kali kedua dilaksanakan oleh FSEI IAIN Pontianak, setelah tahun sebelumnya diselenggarakan kegiatan serupa.

Kegiatan yang ditujukan menjalin silaturahmi Keluarga Besar FSEI IAIN Pontianak didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak, serta disponsori oleh Otoritas Jasa Keungan, IDX, Philips, LG, Bank Kalbar Syariah, Bank Kalbar, Bank Muamalat, MNC Securities, BNI Syariah, PT. Fachri Property Land, Mandiri Syariah, Mandiri, Palang Merah Indonesia, Yuk Nabung Saham, Inklusi Keuangan, Fachroes Foundation, Pontianak Post, Equator, Tribun Pontianak, Kompas TV.

Adapun rangkaian kegiatan seperti lomba debat, lomba akustik, stand up comedy, festival 10.000 origami, festival akustik syariah dan budaya, festival LED Bersama Philips, Seminar Jago Speaking, Lomba Debat Ekonomi Syaraiah, Jalan Santai, dan Donor Darah. Tema FEGAS kali ini yaitu “Mengekspresikan Semangat Generasi Milenial yang Kreatif, Inovatif, dan Bergaya Syariah”.

Dalam sambutannya Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, M.Hum mengapresiasi kegiatan FEGAS. Ia juga menyatakan bahwa para pegiat ekonomi syariah harus memiliki kualitas dan kapasitas yang baik agar mampu bersaing dengan para pegiat ekonomi konvensional. Hal ini merupakan langkah penting karena seharusnya ekonomi syariah dapat berlaku sebagai tulang punggung perekonomian umat Islam. Contohnya pemberdayaan keuangan masjid bisa saja diperuntukkan untuk menggerakkan roda perekonomian umat. Hal ini terasa lebih bermanfaat dibandingkan dana tersebut hanya mengendap di bank saja.

Gubernur berharap IAIN Pontianak khususnya FSEI dapat mencetak generasi unggulan yang bergerak di bidang ekonomi syariah. Fakultas Syariah harus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pasar modal maupun lembaga perekomian syariah, sehingga nantinya dapat mempraktekkan hal tersebut dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA salut dan bangga terlaksananya kegiatan ini. Ia pun mengatakan mahasiswa harus terbiasa dengan teknologi maupun aplikasi lainnya yang menunjang dengan perekonomian maupun aktivitas keuangan dimanapun dan kapanpun, khususnya aplikasi non tunai dalam setiap transaksi mahasiswa di perguruan tinggi. “IAIN harus menjadi penggerak utama ekonomi syariah di Kalimantan Barat. Fakultas Syariah harus menangkap kebutuhan masyarakat dengan cara membuka prodi baru yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.” ungkapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




FTIK IAIN Pontianak Gelar Praktikum Dasar Mahasiswa, Warek I Ajak Mahasiswa untuk Fokus dan Serius

PONTIANAK, (iainptk.ac.id)–Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak melaksanakan kegiatan Pembukaan Praktikum Dasar bagi Mahasiswa FTIK Semester III, Jumat (12/10) di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum. Acara itupun dihadiri oleh Dekan FTIK, Dr. Ali Hasmy, M.Si beserta para wakil dekan lainnya dan instruktur serta peserta praktikum itu sendiri.

Ketua Panitia, M. Rahmatullah, M.Ag melaporkan praktikum dasar merupakan kegiatan rutin yang dilakukan FTIK dalam rangka membekali mahasiswa akan materi-materi yang dianggap penting untuk menambah wawasan sebagai calon pendidik atau guru. “Jumlah peserta yang berpartisipasi kurang lebih 510 mahasiswa. Terdiri dari 284 Mahasiswa PAI, 51 Mahasiswa PBA, 143 Mahasiswa PGMI, 31 Mahasiswa PIAUD. Dalam hal ini akan dilaksanakan praktikum qira’ah ibadah, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan komputer dasar.” Jelasnya.

Ia menambahkan, “Semoga dengan kegiatan praktikum ini dapat terlaksana sesuai rencana. Dengan adanya praktikum harapannya kualitas dan kuantitas Mahasiswa FTIK semakin hari semakin meningkat bukan malah semakin merosot.” Harapnya.

Dalam sambutannya Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum mengungkapkan semua kegiatan apapun yang dilakukan oleh lembaga maupun fakultas harus berorientasi pada akreditasi perguruan tinggi. “Saya menghimbau kepada FTIK untuk mengelola dan menghadirkan alumni yang berkualitas. Dalam hal pengelolaan kegiatan ini harus fokus. Kegiatan ini membekali kalian bagaimana membaca Al-Qur’an dengan baik, bahasa Inggris dan Arabnya baik, serta memahami dan mampu mengoperasikan komputer dengan baik.” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam rangka mengevaluasi akademik di IAIN Pontianak. Salah satu diantaranya penyusunan pedoman skripsi mahasiswa. Dalam waktu dekat akan ada surat edaran dari Rektor terkait skripsi mahasiswa. “Skripsi mahasiswa didorong untuk bisa menjadi buku dan diramu dalam bentuk artikel yang dimuat pada jurnal terakreditasi. Oleh karenanya mahasiswa harus fokus dan serius dalam meraih itu semua.” ujarnya mengakhiri sambutan.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Semarakkan Hari Sukan, Konsulat Malaysia Gelar Pertandingan Badminton dengan Bapor IAIN Pontianak

PONTIANAK, (iainptk.ac.id)–Dalam rangka ikut menyemarakkan Hari Sukan Negara, Tim Konsulat Malaysia menggelar pertandingan persahabatan dengan Tim Badminton Bapor IAIN Pontianak, Jumat (12/10) di Gedung Sport Centre IAIN Pontianak.

Pertandingan persahabatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Sukan Negara Konsulat Malaysia. Dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA ikut menyambut kedatangan rombongan Tim Konsulat Malaysia sekaligus memberi sambutan serta memberi cinderamata kepada Konsulat Malaysia, H. Mohiuddin Ghazali.

Dalam sambutannya Konsulat Malaysia, H. Mohiuddin Ghazali mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas sambutan dari IAIN Pontianak. Kegiatan ini merupakan realisasi dari rencana yang diusung tahun lalu. “Pertandingan persahabatan badminton ini merupakan kegiatan yang dicanangkan tahun lalu bersama Dr. Zaenuddin ketika itu. Hari ini kita bejaye merealisasikan perlawanan persahabatan ini. Untuk makluman kami adakan kegiatan ini untuk menyambut hari sukan negare yaitu hari olahraga negare yang dilakukan di peringkat nasional. Jadi bagi perwakilan kerajaan Malaysia di luar negare kami diwajibkan untuk mengadakannya. Kami mengucapkan terima kasih bukan hanya warga negara Malaysia, tapi warga IAIN Pontianak juga menyambut bersama kegiatan ini.” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh Rombongan Konsulat Malaysia yang berkenan hadir dan melaksanakan pertandingan persahabatan. “Kami berterima kasih atas kepercayaan Konsulat Malaysia melakukan pertandingan persahabatan dengan IAIN Pontianak. Mudah-mudahan dengan pertandingan persahabatan ini dapat meningkatkan kerjasama dan menyumbangkan hal yang positif bagi kedua belah pihak. IAIN Pontianak mengucapkan selamat Hari Sukan Olahraga Negara Konsulat Malaysia. Selamat bertanding dengan sportif dan sukses untuk kita semua.” ujarnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Bawaslu Kota Pontianak Sambangi IAIN Pontianak

PONTIANAK, (iainptk.ac.id)–Komisioner Bawaslu Kota Pontianak bersilaturahmi sekaligus roadshow ke IAIN Pontianak, Kamis (11/10) disambut langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA di ruangannya. Kehadiran kelima Komisioner Bawaslu Kota Pontianak ini dalam rangka silaturahmi dan mensosialisasikan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Pontianak, Budahri, S.EI mengatakan kegiatan hari ini merupakan Roadshow Pemilu Partisipatif Perguruan Tinggi di Kalimantan Barat termasuk IAIN Pontianak. “Perguruan tinggi merupakan salah satu elemen penting dalam pemilu partisipatif. Hal ini dikarenakan banyaknya pemilih pemula yang sedianya harus diberikan pemahaman sekaligus sosialisasi mengenai pemilu itu sendiri. Tidak hanya itu peran perguruan tinggi sangat penting demi meningkatkan partisipasi masyarakat akan pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada 17 April 2019 mendatang.” ungkapnya.

Ia pun menambahkan, dengan adanya audiensi ini secara tidak langsung Bawaslu Kota Pontianak menggandeng IAIN Pontianak untuk bersama menyukseskan Pemilu Serentak Tahun 2019. “Kita ingin mengajak semua masyarakat, khususnya seluruh sivitas akademika IAIN Pontianak untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pemilu. Tidak hanya menjadi pemilih saja, namun juga turut berperan aktif mengawasi jalannya pemilihan umum nantinya. Satu suara dari masyarakat sangat berarti demi kemajuan demokrasi lima tahun akan datang.” ujarnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengapresiasi niat dan inisiatif dari Bawaslu Kota Pontianak yang melakukan roadshow ke kampus-kampus di Kota Pontianak. Peran Sivitas Akademika IAIN Pontianak dalam pemilu sangat strategis, karena tidak hanya berlaku sebagai pemilih saja, namun juga ikut berperan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat pada pemilu itu sendiri. “Seluruh elemen yang ada di kampus ini, termasuk mahasiswa harus mengetahui dan memahami aturan dalam pemilu. Sehingga tercipta penyelenggaraan pemilu yang berkualitas. Oleh karenanya, mari kita sukseskan bersama seluruh tahapan pemilu yang puncaknya akan dilaksanakan pada 17 April 2019.” ajaknya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Modernisasi Kampus, IAIN Pontianak Gelar Brainstorming Sistem Informasi Online Terintegrasi

PONTIANAK, (iainptk.ac.id)–PT. Gama Techno Yogyakarta dimediasi oleh Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak melaksanakan Kegiatan Brainstorming Sistem Informasi Online Terintegrasi Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Rabu (10/10) di Ruang Rapat Senat, Rektorat Lantai II. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh Tim IT Gama Techno Universitas Gajah Mada Yogyakarta atas pembicaraan Rektor IAIN Pontianak dengan Pihak PT. Gama Techno untuk segera mewujudkan Sistem Informasi Online Terintegrasi (SIOT) di IAIN Pontianak. Peserta yang mengikuti kegiatan ini para pemangku kebijakan baik yang ada di institut maupun fakultas, seperti: Para Warek, Dekan, Direktur Pasca, Kajur/Kaprodi, Kabag, Kassubbag, Ketua Lembaga, dan Kepala Pusat di lingkungan IAIN Pontianak.

 

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum.

Kepala PTID IAIN Pontianak, Sumin, M.Si mengatakan bahwa “Kegiatan brainstorming ini bertujuan untuk mapping kebutuhan sekaligus sharing pendapat antara pemegang kebijakan di institut maupun fakultas dengan Tim IT GAMA Techno terkait Sistem Infomrasi Online Terintegrasi (SIOT) yang dibutuhkan oleh IAIN Pontianak. Harapannya sistem informasi ini akan membuat pekerjaan kita semakin mudah bukan malah semakin sulit atau malah hanya buang-buang anggaran. Oleh karenanya kami minta Tim IT GAMA Techno untuk mendesain sebuah sistem yang tepat guna, efektifi, dan efisiens bagi civitas akademika IAIN Pontianak dan pihak lain yang berkepentingan.” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum mengungkapkan jika salah satu pemenuhan hasrat untuk menjadi kampus Islam yang modern salah satunya yaitu pemenuhan kebutuhan teknologi. Ia mengungkapkan hari ini IAIN Pontianak menjadikan teknologi sebagai kebutuhan primer bagi perkembangan IAIN Pontianak. “Ada dua hal yang ingin diwujudkan dalam kegiatan ini. Pertama, hasrat untuk memodernisasikan kampus IAIN Pontianak sebagai kampus Islam negeri pertama di Kalimantan Barat. Kedua, kita ingin mewujudkan visi dan misi IAIN Pontianak dalam bentuk yang lebih aplikatif.” ungkapnya.

“Mudah-mudahan apa yang nantinya disampaikan oleh Tim IT GAMA Techno UGM Yogyakarta bisa termanfaatkan sedemikian rupa. Hal ini bisa dimulai dengan sharing pendapat tentang kebutuhan sistem informasi yang dibutuhkan nantinya.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail