FUAD Gelar Kuliah Umum Bersama Wakil Gubernur Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD ) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Kuliah Umum dengan narasumber Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, MM. MH. Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa ini dilaksanakan di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada hari Senin(11/3) pagi.

Turut hadir Rektor, Wakil Rektor III, Dekan FTIK, Dekan FUAD, Wakil Dekan, Ketua Prodi, Sekretaris prodi dan Dosen di IAIN Pontianak.
Kegiatan ini mengusung tema “Peluang Lulusan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah di Kalimantan Barat”.

Dalam kata sambutannya Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si memperkenalkan Program Studi yang ada di FUAD IAIN Pontianak dengan menampilkan profil prodi seperti Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Prodi Manajemen Dakwah (MD), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT), Prodi Studi Agama-Agama (SAA) dan Prodi Psikologi Islam (PI).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam kata sambutannya mengatakan, “Kami, IAIN Pontianak mempunyai mimpi besar. Melihat perkembangan masyarakat Kalbar yang luar biasa dari segi pluralitasnya, baik suku, bangsa dan agama. Bagi kami itu adalah sesuatu yang sangat strategis untuk diakomodasi. IAIN Pontianak juga satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Kalbar” ujarnya.

Rektor menambahkan “Salah satu program unggulan IAIN dalam periode ini 2018-2022 adalah menjadikan IAIN Pontianak sebagai Laboratorium Sejarah Islam di Kalimantan Barat. Saya sudah menugaskan Prodi KPI untuk membuat Film pendek tentang asal usul Kerajaan Qadariyah.” ungkapnya bersemangat.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, MM. MH menyampaikan kuliah umum dihadapan mahasiswa FUAD IAIN Pontianak. Beliau mulai dengan melihat situasi dunia saat ini.

“Dunia kita sekarang sedang mengalami masa globalisasi, di era ini berdampak kepada kita baik positif maupun negatif. Sekarang kita sudah memasuki revolusi industri 4.0, dan berpengaruh terhadap perkembangan dunia. Kita juga berada di era bonus demografi, dimana usia produktif lebih banyak dari pada usia non produktif. Salah satu terobosan yang harus dilakukan FUAD adalah mempersiapkan sumber Daya Manusia yang handal untuk berkiprah di masyarakat, khususnya masyarakat di Kalimantan Barat” papar mantan Bupati Mempawah ini.

“Insyaallah kalau kita berusaha semaksimal mungkin, berdoa kepada Allah Subhanahuwataala, kita akan berhasil. Man jadda wa jadda. Pesan bapak gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk mencapai keberhasilan, karena waktu itu tidak akan terulang kembali. Artinya kita dikejar waktu dan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, jika kita tidak bisa, maka kita akan celaka, kita akan ketinggalan dari yang lainnya.” pesannya motivasi mahasiswa.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Awali Perkuliahan, FTIK Gelar Shalawat

PONTIANAK (iainptk.ac.id)-Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga membuka acara Shalawat bersama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak. Dalam rangka dimulainya perkuliahan semester genap tahun akademik 2018/2019. Di gedung Syaifuddin Zuhri lantai dasar pada Jum’at (8/3) pagi. Perkuliahan FTIK akan dimulai pada tanggal 11 Maret hingga 8 Juli 2019.

Ratusan mahasiswa dan dosen menghadiri acara ini dengan hikmat. Dekan FTIK, Dr. Ali Hasmy, M.Si mengatakan “Salah satu sifat dari Rosul yaitu Tabligh, kita semua berada pada ranah pewaris dari sifat tersebut. Karna kita guru menyampaikan walaupun satu ayat, sekaligus sebenarnya kita itu seorang pendai. Pendai bagi diri sendiri, di lingkungan dan lingkup yang lebih luas.”jelasnya.

“Dalam penyusunan skripsi kita tidak membatasi mahasiswa terpaku dalam konteks pendidikan dalam tafsiran sempit wilayahnya. Kita boleh melakukan penelitian tentang pemilu, perbankan, siaran televisi, dan lain-lain selama tinjauannya adalah bidang ilmu masing-masing. Contohnya kalau PAI analisis pemilu dari sisi pendidikan Agama Islam.”urainya.

Acara yang dipadati para calon pendidik ini dibuka oleh Wakil Rektor I, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum “Acara seperti ini menjadi budaya baru yang begitu menarik di lingkungan IAIN Pontianak. Saya pikir ini dapat kita pertahankan, kita inovasi, kita kreasi ke arah yang lebih menarik lagi.”

Wakil Rektor I juga mengapresiasi FTIK, karena di Jalur SPAN prodi PAI menjadi Prodi tervaforit dengan jumlah 341 peminat di pilihan pertama dengan kuota yang akan di terima 108 mahasiswa.

“MAU adalah sebuah energi yang bisa membuat Anda menjadi apa dan bagaimana. Tanpa tiga huruf itu Anda tidak akan pernah menjadi apa-apa. Kalau tidak ada kemauan tidak pernah Anda temukan jalan keluar dari setiap masalah. Oleh karenanya Anda harus bangun dulu rasa mau itu. Kata mau juga dapat menghindari Anda dari satu virus yaitu virus asal. Virus asal itu merontokkan semua potensi. Ada mahasiswa yang terkena virus asal, asal masuk kelas, asal belajar, asal ikut ujian, asal lulus, asal wisuda. Virus asal bisa di tolak hanya dengan tiga huruf MAU berubah.” nasihatnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




CDC IAIN Pontianak Hadir untuk Mahasiswa dan Alumni

PONTIANAK (iainptk.ac.id)- Rektor IAIN Pontianak, Dr, Syarif, MA menghadiri kegiatan Sosialisasi Career Development Center (CDC) yang diselenggarakan oleh Wakil Rektor III, Dr. Abdul Mukti, MA pada hari Selasa (5/3) siang di Ruang Rapat Rektorat IAIN Pontianak. Turut hadir Wakil Rektor I, Kepala Biro, para Dekan, Direktur Pascasarjana dan Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan.

Rektor IAIN Pontianak menyambut baik dengan lahirnya CDC di IAIN Pontianak. Dr, Syarif memberi pesan jangan sampai CDC sebagai serimoni apalagi terkesan ritualistik. Selain itu jangan melalaikan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, karena dengan komunikasi yang baik kita bisa berencana, bergerak dan berhasil secara integral.

Rektor menambahkan “Kita ingin CDC ini bisa membantu Institut dalam rangka memenuhi ekspektasi di masyarakat yang menitipkan anaknya ke kita serta mudah-mudahhan ikhtiar kita menambah kebaikan, untuk nama baik IAIN Pontianak dan kemajuan kita bersama” harapnya.

Dr. Abdul Mukti, MA selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni mengatakan “Career Development Center atau pusat karir secara kelembagaan sudah sah berdasarkan SK Rektor nomor 273 tahun 2018. Kita akan memberdayakan alumni semaksimal mungkin selama periode ini. Kami menargetkan dan diskusi kepada teman-teman CDC bahwa target kami di bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni itu pada akhir periode ini kita sudah memiliki data based alumni secara online dan itu harus di cicil setiap tahun melalui program-program yang terarah.” jelasnya.

Angga Riska, selaku Ketua Career Development Center (CDC) menyampaikan, “CDC merupakan wadah untuk mahasiswa mengembangkan potensi sebelum masuk ke dunia kerja dan menjadi tempat informasi karir bagi alumni IAIN Pontianak. Dengan terbentuknya CDC diharapkan mahasiswa dan alumni dapat dengan mudah memperoleh informasi terkait dengan pekerjaan di perusahaan swasta, wirausaha, dan birokrasi yang sesuai dengan kompetensi yang ia miliki. Adapun visi dari CDC adalah menjadi pusat layanan informasi yang responsif serta mampu menciptakan lulusan mahasiswa yang profesional dan berdaya saing global” tuturnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Seminar Internasional Resolusi Konflik, Rektor: IAIN Pontianak Komitmen Jaga Kedamaian

PONTIANAK (iainptk.ac.id) –IAIN Pontianak menjadi tuan rumah kegiatan Seminar Internasional dan Kuliah Umum dengan tema Manajemen Transformasi dan Resolusi Konflik: Menjaga dan Membangun Perdamaian, Selasa (5/3) malam. Kegiatan ini digagas Yayasan Al-Qadri Center bekerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi dan organisasi masyarakat di Kalbar.

Lebih dari 200-an peserta memadati ruangan Auditorium Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Terdapat tiga pemateri yang membahas tentang menjaga dan membangun perdamaian dari konflik: Prof. Dr. Timo Kivimaki; Prof. Dr. Syarif Ibrahim Al Qadrie; dan Prof. Dr. Delsy Ronnie.

Sambutan dari pengurus Al Qadrie Center, Dr. Yapandi Ramli, menjelaskan salah satu tujuan terbentuknya Al Qadrie Center adalah untuk mencegah terjadinya keresahan umat manusia dengan konflik ras, suku, sehingga Prof. Dr. Syarif Ibrahim Al Qadrie melakukan kerjasama dengan Prof. Dr. Timo Kivimaki dan terwujudlah kegiatan pada malam hari ini.

Sekretaris Yayasan Al-Qadri Center yang juga sebagai dosen IAIN Pontianak itu menambahkan “Al Qadrie Center akan menciptakan Kalbar sebagai sentral multikultural yang berada di Indonesia dan dapat diaplikasikan di provinsi-provinsi, serta kabupaten-kota. Kegiatan ini juga nanti dilanjutkan di Kota Singkawang pada tanggal 7 dan 8 mengundang para stakeholder dari pemerintah Kabupaten-Kota dan Kepolisian Kabupaten-Kota.”

Rektor IKIP PGRI Kalimantan Barat, Rustam, M.Pd Kons “Tadi kami menyepakati hal ini tidak hanya sebatas di dalam seminar internasional seperti ini, kita akan tindak lanjuti dengan MoU, dengan kerjasama agar semua masyarakat yang berada di Kalimantan Barat dengan multi kulturalnya, multi budayanya dapat meningkatkan multi kulturalismenya, idealismenya, indahnya hidup bersama dengan orang yang berbeda. Itu yang akan kita wujudkan.” pungkasnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA, diberikan kesempatan untuk membuka kegiatan ini. “Alhamdulillah selama 19 tahun ini kita dalam keadaan kondusif, tapi yang namanya penyakit manusia antar etnis itu pasti ada, maka walaupun sudah kondusif kita harus ikhtiarkan dengan instrument-instrument yang valid kemudian menopang pemahaman masyarakat tentang keberagaman. Terutama di Kalimantan Barat yang sudah sangat kondusif di mana Kalbar hari ini tercatat 17 suku besar dan ada 17 nominasi suku yang lebih besar lagi dan dapat hidup dengan baik.”

Dr. Syarif menambahkan “IAIN Pontianak akan mengambil peran strategis untuk ikut berpartisipasi dalam membuat masyarakat kondusif” jelasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Hadiri Rapat Persiapan KAIB 2019

JAKARTA (iainptk.ac.id)-Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti memenuhi undangan untuk menghadiri “Mesyuarat Penganjuran Konferensi Antarabangsa Islam Borneo (KAIB-12)” di Hotel Holyday Inn Wahid Hasyim Jakarta, pada Senin (4/3).

Rektor IAIN Pontianak diberikan kesempatan untuk menyampaikan evaluasi KAIB XI di IAIN Pontianak. Tahun ini KAIB akan dilangsungkan di Brunai Darussalam yang kemungkinan akan digelar di bulan September 2019.

Tahun ini akan ada tambahan peserta KAIB di antaranya IAIN Palangkaraya dan IAIN Samarinda.

Rektor IAIN Pontianak melalui Wakil Rektor III menjelaskan, “Bagi IAIN Pontianak, keikutsertaan KAIB ini merupakan penguatan dan pelaksanaan visi misi IAIN Pontianak itu sendiri” jelasnya.

Abdul Mukti menambahkan “IAIN Pontianak sangat berkepentingan untuk: Perluasan kerjasama antar negara-negara ASEAN dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kemudian karena pengembangan keilmuan terutama yang lebih spesifik: Islam dan budaya Borneo” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Pelantikan Pengurus Sema, Dema, HMPS FEBI IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pontianak, Dr. H. Fachrurrazi, MM melantik Pengurus SEMA, DEMA, HMPS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Senin (4/3/2019) pagi di gedung Auditorium Abdurrani Mahmud. Dekan FEBI dengan semangat mengatakan kita akan membuka bersama-sama perkuliahan untuk pertama kali dalam sejarah IAIN Pontianak satu Fakultas yang bernama Ekonomi dan Bisnis Islam di tahun 2019 di tanggal 4 bulan Maret 2019, Anda semuanya adalah pelaku dan saksi sejarah.

Dalam kesempatan yang sama Dekan menambahkan landasan FEBI kedepan dengan mengucap bismillahirrahmannirrahim, saya tetapkan FEBI yang FAST. FEBI yang Fathonah, FEBI yang Amanah, FEBI yang Siddiq dan FEBI yang Tabligh. Bersama-sama kita jalankan Sunnatullah dan Sunnah Rasulullah dengan mencontoh segala macam bentuk apapun yang sudah digariskan oleh Rasullah kepada kita.

Hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, dalam kapasitas sebagai Plh.Rektor–  memberikan semangat untuk mahasiswa dan Pengurus SEMA, DEMA, HMPS yang baru. Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menyampaikan “Mahasiswa yang sudah dipercayai memimpin organisasi intra kampus. Ingat di pundak Anda ada amanah. Bisa berjalan atau tidak kepengurusan tergantung bagaimana pola dijalankannya. Jadilah pemimpin yang humanis, yang menjadikan pekerjaan, dan tugas dikerjakan bersama” pesannya.

Ketua DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Muhammad Ridwan mengatakan suatu kehormatan bagi saya bisa dilantik dihadapan pejabat kampus dan mahasiswa FEBI yang penuh dengan semangat. Ketua DEMA FEBI ini juga menambahkan “harapan untuk FEBI dan IAIN Pontianak semoga dengan adanya penambahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bisa meningkatkan nilai jual IAIN di masyarakat dan bisa menunjukkan eksistensi dari fakultas dan kampus”.

Dalam SK yang dibacakan, tugas dari pengurus yang baru adalah untuk membantu Fakultas dan Program Studi melakukan pembinaan kepada mahasiswa dalam kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan ditutup dengan doa dan foto pejabat bersama Pengurus SEMA, DEMA dan HMPS.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Siswa Sekolah Rendah Ramaikan Stan Indonesia di Brunei

BANDAR SERI BENGAWAN. Memasuki hari keempat (2/3) Pesta Buku Brunei 2019, siswa Sekolah Rendah masih mendominasi kunjungan ke stan pameran. Pagi-pagi bus-bus sekolah telah terparkir rapi di halaman stadion yang terletak di Kompleks Sukan Negara Hassanal Bolkiah, sementara tujuh delapan bus belum menurunkan siswa-siswi.

Kami bergerak pelan menuju stan di antara kerumunan anak-anak yang mengantri untuk mendapat buku gratis dari meja urusan setia atau sekretariat. Sesampai di stan idepun bermunculan untuk meramaikan acara pesta buku. Tim IKAPI Kalbar berinisiasi untuk membuat permainan dengan memberikan dooprize bagi pengunjung stan, “kita buat games, yang bisa menjawab pertanyaan kita berikan buku gratis,” ungkap Dwi Safriyanti salah satu delegasi IKAPI Kalbar. Sementara itu penjaga stan lainnya sibuk memilih buku-buku yang bisa dan kira-kira cocok dibaca oleh anak-anak untuk diberikan secara gratis kepada mereka yang bisa menjawab pertanyaan.

Dalam beberapa saat stan Indonesia dipenuhi anak-anak berseragam merah putih bersiap mengikuti games. Dwi Safriyanti memberikan instruksi mengunakan bahasa Inggris, namun salah seorang anak meminta agar beliau menggunakan bahasa Melayu sebab mereka orang Melayu.

Permainannya sederhana, anak-anak hanya diberikan pertanyaan pengetahuan tentang Indonesia, nama Ibu kota hingga nama presiden Indonesia saat ini, dari 5 pertanyaan hanya 1 soal yang tidak bisa dijawab yakni pertanyaan tentang bahasa Indonesia.

Beberapa hari pesta buku berlangsung, sebelumnya stan Indonesia memang sangat jarang dikunjungi oleh anak-anak yang datang membeli buku, kecuali untuk melihat-lihat dan pergi tanpa penawaran. “Di pameran ini kami memang tidak menyediakan buku khusus anak-anak seperti buku dongeng, novel dan buku sastra anak. Padahal pengunjung yang paling mendominasi acara ini adalah anak-anak”, ujar Setia Purwadi yang juga delegasi IKAPI mewakili penerbit IAIN Pontianak Press.

Sejak hari pertama pesta buku berlangsung hingga memasuki hari ke empat, orang-orang yang antusias membeli buku adalah untuk kebutuhan penelitian mengenai Kalimantan Barat atau pulau Borneo, selepasnya hanya melihat-lihat, sebab tidak ada yang cocok.

Sulitnya buku-buku yang berlabel agama masuk ke negeri Hassanal Bolkiah ini menjadi minimnya jumlah stok buku yang dibawa oleh IKAPI Kalbar, bahkan hingga hari ke empat buku-buku masih di kantor imigrasi. Menurut Toni, staf KBRI bahwa di negara ini barang atau buku yang masuk seleksinya sangat ketat, “satu buku, bisa memakan waktu 3 bulan untuk di tahfidz,” tambahnya. (Saripaini/Fahmi)




Wakil Rektor III Ajak Ormawa IAIN Pontianak Berbenah

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Ratusan pengurus Ormawa IAIN Pontianak mengikuti acara 2019 Ormawa berbenah, Senin (25/02) di Gedung Teater Biro AUAK Lantai II.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiwaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA menjadi pembicara utama dalam kesempatan tersebut. Turut hadir Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag serta Kassubbag Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Nur ‘Abidah, S.Pd.I.

Dr. Abdul Mukti, MA, menyampaikan kenapa ada istilah Berbenah, karena dilapangan kita menemukan ada persoalan-persoalan yang perlu kita benahi bersama. Bukan dibenahi Wakil Rektor, Bu Kabag atau Bu Kasubbag saja, tetapi dibenahi secara bersama-sama” paparnya bersemangat.

“Ada tiga aspek atau persoalan yang harus kita capai dan benahi. Pertama, pembenahan tata kelola, agar menjadi organisasi yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan penyamaan periodisasi kepengurusan, pembenahan dan pembaharuan logo ormawa, ketetapan dalam menyusun program dan laporan tahunan, Penyusunan Program dan kegiatan Berbasis akreditasi, Penguataan Prestasi, dan Inovasi” jelas Wakil Rektor III.

Selanjutnya Ia memaparkan, Kedua: Inovasi dan prestasi. Hal ini dilakukan dengan Kegiatan ORMAWA, Dokumentasi ORMAWA, Medsos ORMAWA, Waktu Kegiatan ORMAWA, Daftar Prestasi ORMAWA. Artinya Seluruh kegiatan harus didokumentasikan dan dipublikasikan melalui saluran komunikasi internal dan eksternal sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalistik yang kredibel serta kualitas dokumentasi yang baik dan diviralkan melalui media sosial yang ada. Termasuk berupa buletin dan channel youtube. Setiap pengurus Ormawa wajib memiliki saluran medsos minimal 2 akun sebagai media untuk mempublikasikan saluran kegiatan secara mandiri. Setiap Ormawa juga wajib memiliki daftar kegiatan mingguan, bulanan,turun tahunan (timeline). Setiap ormawa juga wajib mengisi daftar prestasi (format seragam yang diseragamkan).

Ketiga, Bersama dan bersatu untuk semua. Anda berprestasi masing-masing itu penting. Tapi berprestasi bersama itu juga penting. Contohnya kita melakukan bulan kampus bersih. Contohnya juga memiliki sekretariat bersama yang bersih, asri, nyaman, dan menginspirasi. Saya punya cita-cita jika tanpa uang, kita bisa berinovasi dan berkreasi. Tahun 2019 ormawa berbenah dengan aksi bersih dan destinasi wisata kampus. Ini merupakan tugas kita bersama misalnya mewujudkan Taman ORMAWA dan lain-lain, harap beliau dengan senyuman khasnya disambut tepuk tangan yang meriah oleh mahasiswa.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




“Ngobrol Santai Bareng Mahasiswa”, Komedian Mucle: Jadilah Mahasiwa Pionir

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Komedian sekaligus artis Mucle hadir dalam acara Ngobrol Santai yang diinisiasi oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA, Rabu (27/02) di Gedung Rektorat Lantai 2 IAIN Pontianak. Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag dan Kassubbag Kemahasiswaan dan Alumni, Nur Abidah, S.Pd.I. Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai prodi, maupun organisasi di lingkungan IAIN Pontianak.

Acara ini berlangsung seru ditambah dengan guyonan Mucle yang lucu. Komedian Mucle menceritakan pengalamannya yang pernah Mondok 6 Tahun. Kemudian kuliah di Universitas Islam Negeri. Hingga menjadi artis dan komedian seperti saat ini. Sebagai seorang sarjana Perguruan Tinggi Islam, Mucle berpesan agar mahasiswa dapat memaksimalkan kesempatan menjadi mahasiswa yang mempunyai derajat tinggi sekali.

Tugas belajar itu utama, kata Mucle. Namun mengabdi di masyarakat lebih utama. Sehingga mahasiswa harus mempersiapkan diri membangun negeri. Tidak hanya itu, Mucle mengajak mahasiswa agar berprestasi, baik di akademik maupun non akademik.

“Prestasi bukan hanya di akademik saja, tapi carilah prestasi-prestasi non akademik. Itu akan membangun karakter Anda di masa depan.” ujarnya memotivasi.

“Belajar di kampus itu penting. Namun perhatikan lingkungan sebagai kepekaan kita di lingkungan luar kampus,” jelas Mucle.

Selain itu, untuk menghadapi tantangan zaman, Mucle juga mengajak mahasiswa untuk pandai melihat peluang.
“Kalau ada peluang, masuklah ke peluang itu. kalau tidak ada, cobalah ciptakan peluang itu,” katanya.

“Alfadlu lil mubtadii, wa in ahsana al-muqtadi; Walaupun orang yang mengikuti itu karirnya lebih tinggi, tapi yang utama adalah yang menciptakan yaitu pionir, maka jadilah mahasiswa pionir,” tutupnya.

Penulis: Lukman Hakim
Editor: Aspari Ismail




Informasi Perpanjangan Masa Pengisian PDSS Jalur SPAN-PTKIN

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Berdasarkan hasil kesepakatan Ketua Forum Pimpinan PTKIN dan Panitia Pusat SPAN-UM PTKIN 2019 tentang perpanjangan pendaftaran SPAN-PTKIN 2019, maka diputuskan sekaligus disampaikan kepada Panitia Lokal SPAN-PTKIN 2019 bahwa masa pengisian PDSS yang sedianya berakhir pada 28 Februari diperpanjang hingga 03 Maret 2019.

Perpanjangan tersebut bukan tanpa alasan karena terkait animo masyarakat yang berminat mengikuti Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN Tahun 2019 semakin meningkat. Rekapitulasi pendaftar SPAN-PTKIN 2019 per 21 Februari 2019 menempatkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada di urutan pertama dengan total 27.728 peminat. Sedangkan di posisi kedua dan ketiga masing-masing diikuti oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan 24.976 peminat serta UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 22.099 peminat. Sedangkan IAIN Pontianak bertengger di urutan 35 dengan jumlah total peminat sebanyak 812. Angka tersebut diyakini masih akan bertambah lantaran masih banyak sekolah baik SMA/SMK/MA/Pondok Pesantren yang ingin mengikuti SPAN-PTKIN 2019. Apalagi ditambah dengan diperpanjangnya pengisian PDSS.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Suyati, S.Ag., berharap dengan adanya perpanjangan masa pengisian PDSS, sekolah-sekolah yang belum sempat mengisi dapat segera mendaftarkannya melalui website: span-ptkin.ac.id. Ia pun berharap total peminat SPAN-PTKIN 2019 dapat melampaui capaian di tahun 2018 yaitu sebanyak 3094.
Informasi perpanjangan masa pengisian PDSS yang diinformasikan langsung oleh Ketua Umum SPAN UM PTKIN, Prof. Dr. H. Musafir, M.Si. Dengan nomor surat: B-016/SPAN-UM/II/2019.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail