Warek II Serahkan SK Tenaga Kontrak IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Wakil Rektor II IAIN Pontianak, Dr. Saifuddin Herlambang menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 10 Tenaga Kontrak IAIN Pontianak, Kamis (8/11/2018) sore di ruang rapat rektorat lantai II. Dalam kesempatan tersebut Dr. Saifudin menyampaikan, “Selamat bergabung untuk kawan-kawan sekalian semoga kita bisa saling bahu membahu bekerja di dalam tim sehingga kita bisa bersama-sama memajukan IAIN Pontianak ini. Saya diamanahkan oleh rektor untuk menyampaikan pesan beliau bahwa tenaga honorer betul-betul diterima berdasarkan kompetensi, bekerjalah berdasarkan profesionalisme. Jangan sungkan bertanya kepada rekan kerja dan atasan” pesannya.

“Kami berharap saudara-saudara semua untuk meningkatkan kompetensi. Kompetensi itu meliputi kapabilitas. Silahkan upgrade kemampuan adek-adek. Jangan mau menjadi orang yang stagnan saja pada tempat yang semula, sehingga jiika kita mempunyai kapabilitas di dalam bekerja itu pasti enak. Kami menempatkan Anda berdasarkan data awal yang didapatkan melalui wawancara. Tetapi terkadang dari informasi tersebut masih belum pas menempatkan pada tempat yang sekarang. Kami harap silahkan mengupgrade kapabilitas itu yang berada pada diri sendiri Anda. Dari beberapa yang saya sampaikan tadi silahkan memulai bekerja dengan niat pengabdian karena Allah, pengabdian itu adalah tujuan dari hidup ini. Mari kita mulai belajar mengabdi terhadap negara melalui institusi IAIN Pontianak ini. Jika di IAIN ini kita tidak bisa mengabdi secara totalitas maka jangan bermimpi mengabdi ditingkat yang lebih tinggi lagi. Bangunlah prinsip kerja yang aman dan damai serta sesuai dengan Motto Kerja IAIN Pontianak” tegasnya.

Penulis Syuib
Editor: Aspari Ismail




Lantik 13 Pejabat, Rektor IAIN Pontianak Launching Motto Kerja dan 9 Prinsip Kerja

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Kamis (8/11/2018) siang, Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif. S. Ag. MA, melantik 13 pejabat pada formasi Ketua dan Sekretaris Satuan Pengawas Internal (SPI), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Pusat, serta para pejabat eselon IV masa jabatan 2018-2022. Di smping itu juga dilaksanakan pengukuhan Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan menjadi Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas PMA Nomor 51 tahun 2015 tentang Statuta IAIN Pontianak.

Adapun 13 pejabat yang dilantik tersebut: Dr. Fauziah sebagai Ketua SPI; Mujiono sebagai Sekretaris SPI; Syahrani sebagai Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab; Luqman Hakim sebagai Kaprodi Ekonomi Syariah; Fitri Kusumayanti sebagai Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA); Kartini sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam; Rianda Hanis sebagai Sekretaris Prodi Perbankan Syariah dan Aulia Azimi sebgai Sekretaris Prodi Akuntansi Syariah. Sedangkan pejabat eselon IV yang dimutasi dan dipromosi adalah: Adnan sebagai Kasubbag Tata Usaha Pascasarjana; Sy. Achmad Fauzi sebagai Kasubbag Administrasi Akademik Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK; Nur’abidah sebagai Kasubbag Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama pada Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK; Teguh Haryono sebagai Kasubbag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FTIK dan Maryatul Kibtiyah sebagai Kasubbag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FSEI.

“Mari kita berfikir sehat dan rasional dalam melaksanakan tugas. Saudara dilantik untuk membantu bersama-sama menyelesaikan persoalan-persoalan yang terkait dengan tugas saudara. Jaga komunikasi dan terus berkoordinasi. Kaprodi merupakan tangan kanan dekan. Di fakultas, sebagai ujung tombak dan yang dihadapi adalah mahasiswa yang memiliki keberagaman latarbelakang. Selaku kaprodi belajar lagi terhadap mahasiswa tentang kedewasaan berfikir rasional. Belajarlah berlapang dada” pesannya.

“Motto kerja kita di IAIN Pontianak: “Pengabdian Berbasis Kinerja dan Akhlakul Karimah, Kebersamaan dan Kekompakan Berorientasi Prestasi dan Kemajuan.” Rugilah yang tidak berniat ibadah (pengabdian) dalam bekerja. Mulialah orang yang bekerja diiringi dengan akhlakul karimah. Kebersamaan merajut kekompakan. Dengan kekompakan kita ukir prestasi. Seindah-indah prestasi adalah kemajuan kampus kita, IAIN Pontianak” tegasnya.

Tampak semua unsur pimpinan IAIN Pontianak: para Wakil Rektor, Kepala Biro, para Dekan, para Kabag, Kepala Pusat dan Ketua Lembaga memadati Aula Rektorat lantai IV menyaksikan pelantikan tersebut. Ada hal yang berbeda dari pelantikan kali ini. Pembacaan “9 Prinsip Kerja IAIN Pontianak” yang diikrarkan oleh semua yang hadir pada kegiatan tersebut. 9 Prinsip dimaksud adalah sebagai berikut:

KAMPUS KAMI AMAN DAN DAMAI
1. Aman dan Damai itu pada Kami Tidak Ada Hoax dan Fitnah;
2. Aman dan Damai itu Lingkungan Kami Tidak Ada Ujaran Kebencian;
3. Aman dan Damai itu Kami Berkerja Sesuai Aturan;
4. Aman dan Damai itu Sesama Kami Ada Kebersamaan dan Kekompakan;
5. Aman dan Damai itu Kampus Kami Bersih;
6. Aman dan Damai itu Kampus Kami Tertib;
7. Aman dan Damai itu Kami Saling Menyapa dan Menebar Salam;
8. Aman dan Damai itu Kami Saling Melindungi dan Menyelamatkan;
9. Aman dan Damai itu Kami Saling Menasehati dan Menghargai.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Membanggakan! Atlit IAIN Pontianak Raih Juara I Badminton dan Juara III Tenis Lapangan di Yogyakarta

Yogyakarta, (iainptk.ac.id)–IAIN Pontianak mengutus 13 atlit pada gelaran Pekan Pancasila dan Bela Negara PTKIN se-Indonesia yang diselenggarakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai tuan rumah dari tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 November 2018. Pada kegiatan ini diisi dengan lomba karya ilmiah, seni dan olahraga antar mahasiswa, pegawai dan pimpinan PTKIN se Indonesia.

Pada pertandingan cabang olahraga IAIN Pontianak mengikuti tiga cabang olahraga yaitu badminton, tenis lapangan dan tenis meja termasuk pertandingan eksekutive yang diikuti para pimpinan PTKIN. Rektor IAIN Pontianak juga termasuk sebagai tim atlit tenis lapangan hadir mengikuti kompetisi tersebut.

Pada kesempatan tersebut, di cabang tenis lapangan atlit IAIN Pontianak berhasil meraih medali perunggu setelah kalah di semi final melawan tuan rumah. Sedangkan di cabang tenis meja atlit IAIN Pontianak harus terhenti lebih awal dibabak penyisihan, karena kalah dan berada satu pool dengan tim tuan rumah. Hasil cemerlang diraih atlit cabang badminton IAIN Pontianak yang berhasil melaju ke final dan meraih juara 1 setelah  menang melawan IAIN Samarinda dan sebelumnya mengalahkan UIN Bandung di Semifinal.

Dengan hasil ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif berharap akan menjadi motivasi baik bagi seluruh atlit IAIN Pontianak untuk terus berlatih mempersiapkan diri dalam pertandingan serupa, dan beliau meyakini IAIN Pontianak mampu menunjukkan eksistensinya di kalangan PTKIN se Indonesia.

Sementara itu Suhaimi, sebagai Ketua BAPOR IAIN Pontianak menyambut baik hasil yang diraih atlit IAIN Pontianak di pertandingan yang diselenggarakan di Yogyakarta ini. “Kami berharap untuk tahun berikutnya pada kegiatan serupa yang akan dilaksanakan di UIN Sumatera Utara sebagai tuan rumah kita harus meraih hasil yang lebih baik lagi” ucapnya bersemangat.

“BAPOR akan mendukung setiap kegiatan untuk kemajuan olahraga di IAIN Pontianak” imbuh Suhaimi yang juga atlit badminton dan sekaligus ketua kontingen IAIN Pontianak. Ia mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini.

Hal yang sama diungkapkan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Firdaus Achmad yang turut dalam kontigen IAIN Pontianak, “Kita bersyukur atas pencapaian ini karena akan menjadi nilai tambah bagi proses akreditasi lembaga. Hal yang terpenting pada setiap kegiatan yang diikuti dan program yang  diselenggarakan IAIN Pontianak akan selalu bersinergi dengan visi dan misi IAIN Pontianak” pungkasnya sumringah.

Berikut ini komposisi juara pada tiga cabang olahraga yang diikuti kontingen IAIN Pontianak:

Juara Badminton/Bulu tangkis:
1. IAIN Pontianak
2. IAIN Samarinda
3. UIN Bandung.

Juara tenis lapangan:
1. UIN Bandung
2. UIN SUKA Yogyakarta
3. IAIN Pontianak.

Juara Tenis Meja:
1. UIN Sumut
2. UIN Bandung
3. UIN SUKA Yogyakarta.

Masing-masing juara berhak atas hadiah berikut ini:
Juara 1 : Rp. 7.000.000 + Trophy
Juara 2 : Rp. 5.000.000 + Trophy
Juara 3 : Rl. 3.000.000 + Trophy.

Penulis: Rahimi
Editor: Aspari Ismail




FTIK IAIN Pontianak Gelar Kuliah Umum

Pontianak, (iainptk)–Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak menggelar kuliah umum dengan tema “Peluang dan Tantangan Pendidikan Islam di Kalimantan Barat”. Kegiatan itu diselenggarakan di Ruang Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Rabu (31/10).

Tampak Dekan, para Wakil Dekan, para Ketua Jurusan dan ratusan mahasiwa FTIK memadati kegiatan tersebut yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoA bersama Kemenag Kalbar. Ketua Panitia, Faisal Abdullah memaparkan bahwa acara tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa semester I. Tujuan kegiatan untuk menambah wawasan peserta terkait tema yang diusung.

Dr. Saifuddin Herlambang Wakil Rektor II mewakiliki rektor memberikan sambutan. “Mandatory pemerintah mengenai arah kebijakan pendidikan Islam di Indonesia agar bisa melakukan moderasi beragama. Tantangan hari ini dunia pendidikan Islam dihadapkan pada globalisasi pemikiran, sehingga mengharuskan kepada adik–adik mahasiswa harus bisa hidup di tengah-tengah perbedaan. Dalam hal ini dicontohkan beberapa negara yang terlibat dengan Arab Spring, hampir tidak ada satu negara Islam. Negara Islam berasaskan negara Islam yang hidup tenang kalau mereka tidak melakukan globalisasi pemikiran seperti contoh ada satu negara yang dipimpin oleh Raja Nam al Malik Asyyady Kota Maroko yang terkenal dengan peradaban pendidikan maupun pembaharuan buku itu sangat progresif sehingga di Arab Timur kalau tidak dilakukan perubahan pemikiran hukum Islam maka ummat Islam akan berseberangan dengan orang lain begitupula di Indonesia. Penyebab terjadinya karena ketidaksiapan Islam, berhadap-hadapan dengan obside dengan orang pemikiran ini adalah sebuah tantangan untuk pendidikan Islam pemikiran tradisional tetapi disiapkan untuk masa depan. Tetapi kalau ada orang berbicara tentang kearipan lokal sebenarnya itu adalah keinginan mempertahankan semua yang bersifat tradisional tapi disiapkan untuk digunakan untuk masa yang akan mendatang persatuan. Maka sebab itu Undang-undang hukum keluarga di Arab Timur diperbaharui.

Melakukan urbanisasi pemikiran jangan melakukan pemikiran secara ortodok itulah tantangan pendidikan Islam hari ini. Kalau tidak demikian kita menyuruh orang lain mendirikan negara sendiri . Itu sebuah kekhawatiran pemerintah dan rektor akan menyelenggarakan sertifikasi di semester satu melalui Wakil Rektor III sudah mulai menggarap ini, dan untuk mewujudkan itu semua akan berkerja sama dengan Polda, Pangdam untuk memberikan sertifikasi sehingga jika mau mengikuti ujian skripsi dengan tujuan menghindari pola-pola pemikiran yang kaku dalam Islam. Untuk saat ini yang terjadi adalah penetapan sebuah hukum tidak lepas dari kemaslahatan yang disebut dengan istilah moderasi beragama.

Wakil rektor juga menegaskan bila ada yang menggunakan cadar gunakan saja akan tetapi gunakanlah cadar tetapi hatinya moderat, pakailah jilbab tetapi hatinya moderat jangan pernah beranggapan orang itu najis, buruk, ahli neraka dan merasa sebagai pemilik ahli kebenaran. Tantangan pendidkan Islam saat ini bukan hanya di Kalimantan Barat tetapi di Indonesia melakukan agama dengan komitmen juga melakukan moderasi beragama. Berharap nantinya kalau sudah menyelesaikan study di IAIN kembali kepada tujuan kita diciptakan di muka bumi ini memiliki keyakinan dan jangan sampai dia beribadah tetapi juga menyakiti orang lain.

Wakil Rektor II ini disela-sela sebelum menutup acara tersebut menyampaikan harapannya. Terkait alumni PIAUD dan Bahasa Arab kedepannya regulasi agar bisa berpihak terhadap lulusan terutama alumni dua jurusan ini. Mengingat khusus bahasa Arab mengalami kelangkaan. Sekalipun pesantren modern belum mampu melakukan komunikasi melalui bahasa Arab harus bangga. Bahasa Arab adalah komunikasi yang bergengsi bercerita terkait pengalamannnya, sewaktu ke Arab Saudi, Iran kalau kita tidak bisa menggunakan bahasa Inggris cukup menggunakan bahasa Arab dan negara satunya-satunya yang konsisten bahasa formal hanya Sudan dan diikuti oleh Tunisia sehingga Tunis dalam konstitusinya menyebutkan bahasa Arab-bahasa resminya.

Adapun narasumber kuliah umum yang diselengarakan FTIK ini adalah Drs. H. Ridwansyah, M. Si. Selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kalimantan Barat.
Moderator oleh Eka Hendry. M.Pd.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Sambut Kunjungan Senat IAIN Kendari

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Tiga Senator IAIN Kendari, melakukan kunjungan kerja ke IAIN Pontianak. Kunjungan itu dalam rangka berkoordinasi kepada Senat IAIN Pontianak mengenai Pemilihan Rektor yang dinilai sukses dan lancar. Kunjungan tersebut diterima di ruang rapat Senat IAIN Pontianak pada Selasa, (30/10/2018) pagi.

Ketua Senat IAIN Pontianak, Dr. Hj. Nani Tursina, M.Pd. mengatakan, “Alhamdulillah kita dikunjungi Senat IAIN Kendari. Kami mengucapkan terima kasih atas silaturrahim ini dalam rangka sharing informasi pemilihan rektor. Beberapa waktu lalu, Senat IAIN Salatiga juga berkunjung ke IAIN Pontianak” jelasnya.

Senat IAIN Kendari, Dr. Kuraedah, mengatakan “Terima kasih atas penerimaan yang hangat dari IAIN Pontianak di tengah kesibukan yang padat. Tiga tempat yang kami kunjungi diantaranya Pontianak. IAIN Kendari akan menggelar pemilihan rektor dalam waktu dekat ini. Untuk itu, kami ingin berkoordinasi terkait proses tahapan pemilihan rektor di IAIN Pontianak yang punya pengalaman sukses” tuturnya.

Wakil Rektor II IAIN Pontianak, Dr. H. Saifuddin Herlambang menyampaikan amanah rektor. “Salam hormat dan permohonan maaf dari rektor yang sedang dinas di Yogyakarta. Sharing ini hal yang terbuka. Terima kasih atas kepercayaan ini. Menteri Agama memberikan pujian kepada IAIN Pontianak punya sejarah sukses dalam pemilihan rektor. Sejak pemilihan rektor hingga saat ini sivitas akademika tetap bersinergi dalam suasana kebersamaan dan bekerja sesuai tugas masing-masing” jelasnya.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Rektor II, Ketua dan Sekretaris Senat, Para Dekan Fakultas dan anggota senat lainnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Pertunjukan Seni Budaya Memperingati Hari Sumpah Pemuda

Pontianak, IAIN pontianak–Rektor IAIN Pontianak, Dr Syarif S.Ag MA menghadiri pertunjukan seni budaya konser sumpah pemuda dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda serta penganugerahan mahasiswa berprestasi, berlangsung di Gedung Sport Center IAIN Pontianak, Sabtu (27/10/2018) malam.

Rektor IAIN Pontiank Dr. Syarif, dalam sambutannya menyampaikan di era kemerdekaan pemuda harus mengisinya dengan berbagai pretasi.

“IAIN Pontianak maju berpretasi harus berbasis output, mahasiswa sebagai sel inti bangsa” ujarnya

Lebih lanjut Dr. Syarif menyampaikan akan menverifikasi para ketua UKM dan UKK melalui Warek Tiga, Dr Abdul Mukti dengan tujuan agar mahasiswa-mahasiswa yang berada di organisasi dalam kampus terhindari persolan radikalime.

Mewakili Gubernur Kalbar, Drs. Sugeng Hariadi MM. Kadispora Kalbar yang turut hadir memberikan apresiasi terhadap agenda luar biasa ini.

“Saya sangat mengapreasi kegiatan para pemuda ini, kami dari Dispora juga memiliki program pemuda pelopor, mari pemuda dari IAIN Pontianak juga ikuti program tersebut, dengan mengikuti persyaratan yang telah ditentukan. IAIN Pontianak semakin berkembang baik di bidang akademik maupun non akademik, hal tersebut sangat baik untuk kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Konser sumpah pemuda ini dihadiri oleh , Wakil Rektor 1 IAIN Pontianak, Wakil Rektor Tiga IAIN Pontianak, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) dan Dekan Ushuludin Adab Dan Dakwah (FUAD) serta para penonton yang memenuhi gedung sport center IAIN Pontianak.

Konser sumpah pemuda yang mengusung tema 90 menit pertunjukan untuk 90 tahun janji suci pemuda, menampilkan berbagai pertunjukan yang menarik, yakni diawali dengan Opening cermony dilanjutkan dengan solois gian flang” tanah air” kolosal kekayaan indonesia – kolosal kerukunan indenesia, Tari dan paduan suara menyanyikan lagu cik-cik periok jali-jali, manuk dadali, jempua, janger, yangko rambe amko, indonesia pusaka, hadrah, marching band, tari dayu, tari cidayu, drama laga silat, solois bunga, tilawah, tarian jiwa dan solois “damai bersamamu”, ikrar sumpah pemuda, perang seni silat tunggal dan seni ganda, proklamasi quarted – merah putih paskibra.

Penulis: Abdullah

Editor: Sukardi




Pengumuman Pemenang Call for Paper LP2M IAIN Pontianak Tahun 2018

Bismillahirrahmanirrahim.

Bersama ini diumumkan bahwa:

  1. Berdasarkan penilaian Pakar dan cek plagiarisme, nama dan judul naskah berikut ini dinilai sebagai naskah terbaik dalam lomba penulisan artikel Call for Paper LP2M IAIN Pontianak tahun 2018.
  2. Ketetapan ini adalah final, dan tidak bisa diganggu gugat.
  3. Artikel terbaik akan diterbitkan di jurnal IAIN Pontianak, dengan mempertimbangkan kesesuaian tema tulisan dan terbitan jurnal.
  4. Sertifikat dan hadiah bagi pemenang akan diproses oleh panitia. Selanjutnya para pemenang akan dihubungi melalui email yang digunakan penulis saat mengirimkan naskah.
  5. Panitia mengucapkan selamat kepada pemenang, dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para penulis artikel yang naskahnya tidak termasuk dalam penilaian naskah terbaik.
  6. Artikel yang tidak termasuk dalam kategori Naskah Terbaik menurut penilaian pakar akan dipertimbangkan untuk diterbitkan di jurnal IAIN Pontianak. Panitia akan melakukan komunikasi kepada para penulis.

Demikian pengumuman ini disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Pontianak, 26 Oktober 2018

KETUA PANITIA
Dr. YUSRIADI, S.Ag, MA
NIP. 197204102000031003

Lampiran:

DAFTAR PEMENANG
CALL FOR PAPER LP2M IAIN PONTIANAK TAHUN 2018

NO PENULIS JUDUL NASKAH KETERANGAN
1. Ihsan Rahmat dan Armin Tedy Toko Baitul Pangan: Promoting the Mosque Economy through Collaboration Strategy JUARA 1
2. Fitra Prasapawidya Purna, Sariyatul Ilyana dan Dian Friantoro Kontribusi Literasi Keuangan Syariah dalam Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia JUARA 2
3. Ardiansyah Struktur Verba-Preposisi dalam al-Quran (Analisa Linguistik al-Quran) JUARA 3

KATEGORI 15 ARTIKEL TERBAIK

NO PENULIS JUDUL NASKAH KETERANGAN
1. Umar dan Rafiuddin Gaya Kepemimpinan KH. A. Gany Masykur sebagai Tokoh Central Muhammadiyah di Bima Artikel Terbaik
2. Qolbi Khoiri Kiyai Pesantren di Provinsi Bengkulu dalam Mewujudkan Pendidikan Islam Modern Artikel Terbaik
3. Elmansyah Tasawuf sebagai Antitesa Gerakan Generasi Millennial dalam Membangun Peradaban Islam Nusantara Artikel Terbaik
4. Muhammad Syaifullah dan Listya Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Kecamatan Pontianak Kota terhadap Penggunaan Kartu Debit sebagai Instrumen Pembayaran Non Tunai Artikel Terbaik
5. Heny Anggreini Representasi Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono untuk Pendidikan Islam: Kajian Semiotik Artikel Terbaik
6. Prihantono Akad Murâbahah dan Permasalahannya dalam Penerapan di Lembaga Keuangan Syariah Artikel Terbaik
7. Buhori Strategi  Pengembangan Madrasah di Kalimantan Barat Melalui Peningkatan Partisipasi Masyarakat Artikel Terbaik
8. Ahmad Wahyu Hidayat dan Muhammad Iqbal Fasa Islamic Education Policy on Socio Political System Artikel Terbaik
9. Fahrurrozi Menumbuhkembangkan Entrepreneurship pada Generasi Milenial Muslim Di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Meningkatkan Peradaban Ekonomi Umat Artikel Terbaik
10. Muhammad Khairul Anwari Potential Application of Bai As-Salam Contract in Indonesia Islamic Banking Artikel Terbaik
11. Ahmad Lutfi Membangun Peradaban Islam:

Tawaran Paradigma Baru dalam Melerai Ideologisasi Dibalik Bungkus Pengetahuan

Artikel Terbaik
12. Sri Wahyuni Alwi dan M. Husni Arsyad Metode Pendidikan Anak Perempuan Perspektif Islam dan Psikologis dalam Q.S. Ali Imran Ayat 35-37 Artikel Terbaik
13. Achmad Tijani Populisme Islam dan Politik: Konstruk Populisme Islam dalam Wacana Media Pada Pilkada Jakarta dan Kalimantan Barat Artikel Terbaik
14. Patmawati Manajemen Dakwah Halaqah dalam Pemberdayaan Masyarakat Borneo Melalui Khatulistiwa Berbagi Artikel Terbaik
15. Zainal Aripin Islam dalam Relasi Antara Masyarakat Iban dan Melayu di Jongkong, Kapuas Hulu Artikel Terbaik



Penyusunan PAGU Alokasi Anggaran 2019

Jakarta, (iainptk.ac.id)–Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar kegiatan Penyusunan Pagu Anggaran 2019 PTKIN Program Pendidikan Islam pada tanggal 25-28 Oktober 2018 di Hotel Harris Vertu, Jakarta.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Phill. Kamaruddin Amin, membuka kegiatan tersebut. Ia memaparkan “Indonesia negara yang anggaran pendidikannya dijamin oleh undang-undang. Sehingga di Indonesia tidak perlu berdebat dengan parlemen. Beda dengan negara-negara di Asia dan Eropa. Di Indonesia anggaran pendidikan 20 persen dari APBN. Tapi mengapa kualitas pendidikan kita tidak berbanding lurus dengan besarnya anggaran. Ternyata nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita di bawah negara-negara lain. Fakta ini oleh karena kita masih membangun akses yaitu masih bergelut membangun sarpras. Belum ke arah membangun mutu. Suatu saat kita akan tiba kepada memfokuskan pembangunan mutu dan kualitas” ujarnya.

“Adapun sumber pembiayaan yaitu PHLN, SBSN, APBN. PHLN ada 4 kampus, SBSN sekitar 1,5 T dan perguruan tinggi pada kisaran 825 M. Kiranya distribusi SBSN ini dapat terwujud dengan baik, baik di madrasah maupun di perguruan tinggi. Madrasah-madrasah negeri kita harus sudah sepenuhnya berorientasi kepada kualitas. Para perencana kanwil harus perhatikan infra strukturnya” imbuhnya.

“APBN, juga didistribusi secara equal. Yang perlu diperhatikan bahwa kondisi perencaan kita jauh dari akurasi. APBN di antaranya dialokasikan untuk membayar tunjangan kinerja (tukin) guru dan dosen. Maka Kabag Perencanaan untuk menyisir anggaran belanja pegawai dan jika ada sisa akan dibayarkan tukin dosen 2018. Sedangkan tukin 2015, 2016, 2017 akan dibayarkan paling lambat Maret 2019 lewat Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN)” jelasnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif sangat menyambut baik kebijakan ini. Karena hal ini sudah bertahun-tahun dinanti oleh para dosen. “Dengan kebijakan ini kita bisa lebih memacu kinerja, dan yang sudah pasti akan menghilangkan perdebatan dan larak-lirik antara tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di kampus. Kita harus berterima kasih kepada pemerintah khususnya Bapak Menteri Agama dengan tim beliau yang telah memperjuangkan realisasi tukin dosen. Terima kasih tersebut wujudnya dengan kita terus memacu kinerja menuju kualitas dan mutu kampus kita dari semua sisi” ujarnya sumringah.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




LPM IAIN Pontianak Ekspos Hasil Monev Pembelajaran

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak menggelar kegiatan Publikasi, Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran pada Kamis (25/10/2018) pagi di ruang rapat senat gedung rektorat.

Puluhan pimpinan hadir mengikuti kegiatan tersebut. Tampak hadir para wakil rektor, para dekan, para wakil dekan, direktur pascasarjana, para ketua jurusan di lingkungan IAIN Pontianak.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Firdaus Achmad membuka kegiatan tersebut. “Para dosen mesti melakukan refleksi diri. Membuka diri untuk dikritik agar terus terjadi perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran. Dosen bukan hanya mempertahankan prestise tanpa prestasi. Dosen sejatinya memanusiakan mahasiswa dengan kebijaksanaan. Monitoring dan evaluasi pembelajaran ini mesti ada tindaklanjutnya agar tak sekadar jadi bahan konsumsi rutinitas belaka. Rektor berpesan agar ke depan skripsi mahasiswa ditargetkan layak diterbitkan jadi buku. Karena itu para dosen mesti bekerja lebih serius dalam membimbing mahasiswa menulis skripsi.” tegasnya.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Hasan menyatakan, “Monev tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Tingkat partisipasi mahasiswa yang memberikan penilaian meningkat jumlahnya. 54 persen tingkat partisipasi mahasiswa mengikuti monev ini” paparnya.

Dr. Ibrahim selaku Ketua Tim Monev Pembelajaran Dosen menjelaskan bahwa Tim ini bekerja sesuai SK Rektor IAIN Pontianak Nomor: 108 tahun 2018. Metode yang digunakan dalam monev ini dengan metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Sampel mahasiswa yang menjadi responden adalah mahasiswa semester 3 dan 5. Sedangkan penilaian pembelajaran pada semester 2 dan 4. Total responden 2.456 mahasiswa. Dengan hasil 6.617 respon.

Survey dilakukan secara online dengan tiga variable yang diajukan: aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Adapun pertanyaan yang diajukan mengacu pada Permenristekdikti Nomor: 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Semua item yang digunakan sudah lulus uji validitas pakar dan validitas konstrak serta konsistensi internal (reliabilitas).

Sumin, tim Monev menjelaskan, “Secara umum sejumlah 90 persen dosen IAIN Pontianak dinilai sudah sesuai dengan permendikti tersebut. Namun kita mesti terus memperbaiki diri” pungkasnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Pendidikan Dasar Korp Menwa Mahapura Batalyon 01 IAIN Pontianak

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Pelaksanaan Diksar Menwa Mahapura Batalyon 01 IAIN Pontianak diselenggarakan pada tanggal 25 sd 28 2018 di Kampus IAIN Pontianak dan Lapangan Tembak SPN Rasau Jaya.

Pembina Menwa, Zarkasi, ME menjelaskan, “Jumlah Peserta Yunior 21 orang dan Senior 20 orang. Acara Pembukaan dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dan di hadiri oleh Pejabat IAIN Pontianak Kabag Kemahasisswan, Kasubag kemahasiswaan, Perwakilan Dekan FSEI IAIN Pontianak. Puket 2 STIS Pontianak. Alumni Menwa IAIN Pontianak. Pejabat Polda, Kodam, Polresta, Kodim, Kementerian Pertahanan perwakilan Kalbar.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Suyati, S.Ag mengapresiasi kegiatan menwa tersebut. “Kegiatan kemahasiswaan ini penting dilaksanakan untuk mengembangkan potensi dan bakat mahasiswa” tuturnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail