Penuh Haru dan Kebanggaan, IAIN Pontianak Gelar Wisuda XX dengan Semangat Iman, Ilmu, dan Akhlak Mulia

Pontianak (iainptk.ac.id)  – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menggelar prosesi Wisuda, kali ini ke 20 pada Kamis, 7 Agustus 2025, bertempat di Sport Center IAIN Pontianak. Sebanyak 407 wisudawan dan wisudawati dari berbagai program studi resmi dikukuhkan. Wisuda kali ini mengusung tema “Dengan Iman, Ilmu, dan Akhlak Mulia, Alumni IAIN Pontianak Memerankan Diri Membangun Bangsa.”

Kegiatan ini menjadi istimewa karena pada tahun 2025, IAIN Pontianak merencanakan penyelenggaraan tiga kali wisuda untuk memberikan ruang lebih cepat dan efektif dalam proses kelulusan mahasiswa.

Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. KH. Syarif, S.Ag., MA, dalam sambutannya mengungkapkan harapan besar agar para alumni dapat menjadi representasi positif lembaga di tengah masyarakat.

“Diharapkan alumni IAIN menjadi duta IAIN Pontianak, duta dalam bingkai atau basis kemanfaatan dengan modal iman, ilmu, dan akhlakul karimah. Berbuatlah sekuat tenaga, bahkan dalam hal yang tampak kecil, karena dari sanalah manfaat besar bisa lahir,” ungkap Rektor.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat turut hadir dalam kegiatan tersebut. Gubernur Kalbar diwakili oleh Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah, Drs. Alfian, M.M., yang menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi.

“Pemprov Kalbar mengajak para lulusan untuk terus mengembangkan kompetensi, baik dari segi pengetahuan, keterampilan digital, komunikasi lintas budaya, hingga sikap adaptif dan inovatif,” pesannya.

Dari 21 mahasiswa terbaik perwakilan setiap program studi, Ashila Dwi Farida, S.Pd., dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris, FTIK, dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik IAIN Pontianak. Ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yang menjadi bukti nyata kualitas akademik dan dedikasi tinggi dalam menempuh studi.

Pada momentum ini, IAIN Pontianak juga mengukuhkan dua pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan pascasarjana.

Dr. Nurmy AR, S.S., M.Pd., menyelesaikan studi S3 Ilmu Linguistik di Universitas Hasanuddin Makassar dengan IPK 3,95, dan

Adi Mulyono, S.Sos., M.AP., lulus dari Universitas Tanjungpura pada program Magister Administrasi Publik dengan IPK 3,91.

Kedua pegawai tersebut menjadi teladan dan inspirasi bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia di lingkungan IAIN Pontianak.

Terdapat moment haru menyelimuti wisuda saat nama Rio Fanderi disebut dalam prosesi pemanggilan wisudawan. Rio tidak dapat hadir karena telah berpulang ke rahmatullah sebulan sebelum wisuda digelar. Sebagai bentuk penghormatan, ijazah Rio diterima langsung oleh ibu dan neneknya yang naik ke panggung dengan penuh tangis haru. Momen ini menjadi pengingat mendalam tentang perjuangan, cinta keluarga, dan semangat mempelajari ilmu.

Prosesi Wisuda XX ini mencerminkan semangat akademik, integritas, dan nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh IAIN Pontianak. Seluruh sivitas akademika berharap, para alumni dapat menjadi pelita bagi masyarakat, membangun bangsa dengan bekal ilmu, iman, dan akhlak mulia.

Penulis : Fitria

Editor : Bambang




Senator DPD Kalbar Daud Yordan Dukung Transformasi IAIN Pontianak Menjadi UIN

Pontianak (iainptk.ac.id) — Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dari Kalimantan Barat, Daud Yordan, melakukan kunjungan ke IAIN Pontianak dalam rangka membahas program transformasi IAIN Pontianak menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Pertemuan berlangsung di Ruang Rektor IAIN Pontianak, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari upaya percepatan alih status IAIN Pontianak yang selama ini tengah dipersiapkan secara serius. Dalam pertemuan tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., memaparkan rencana strategis kampus dan langkah-langkah yang telah ditempuh dalam memenuhi syarat transformasi.

Rektor menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh yang diberikan Senator Daud Yordan.
“Kami mengundang Bapak Daud Yordan untuk berdiskusi mengenai program IAIN Pontianak menjadi UIN. Dukungan beliau sangat berarti, terlebih beliau berkomitmen bersama senator lainnya akan memberi dukungan hingga ke tingkat Menteri Agama dan Menteri PAN-RB,” ujar Rektor.
Diskusi juga menyoroti pentingnya sinergi dengan senator dari daerah lain, khususnya untuk mempercepat akselerasi usulan transformasi bagi kampus yang tengah diproses.
“Insyaallah, kami akan ke Jakarta untuk membahas lebih lanjut terkait hal ini bersama Bapak Daud Yordan yang berkantor di Senayan, agar program ini dapat segera terwujud,” tambahnya.

Sementara itu, Senator Daud Yordan menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh upaya IAIN Pontianak dalam proses alih status tersebut. Dukungan ini akan diwujudkan melalui koordinasi dengan kementerian terkait di tingkat pusat.
Kunjungan ini memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan perwakilan daerah dalam memperjuangkan peningkatan status kelembagaan, sekaligus menjadi langkah konkret dalam mewujudkan IAIN Pontianak sebagai UIN yang berdaya saing nasional dan internasional.
Transformasi IAIN Pontianak menjadi UIN diharapkan dapat memperluas cakupan keilmuan yang tidak hanya fokus pada studi keislaman, tetapi juga membuka peluang program-program studi umum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Hal ini akan memperkuat daya saing lulusan, meningkatkan reputasi akademik, serta menjadikan kampus ini sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman yang moderat.

Dengan adanya dukungan penuh dari Senator Daud Yordan serta sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, optimisme akan terwujudnya IAIN Pontianak sebagai UIN semakin menguat. Kunjungan ini menjadi langkah konkret dalam mempererat kerja sama dan mempercepat proses transformasi menuju universitas yang unggul, berdaya saing, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.




Jamuan Makan Malam di Kuching Simbol Eratnya Persahabatan IAIN Pontianak dan UNIMAS

Kuching, Sarawak (iainptk.ac.id) – Suasana penuh keakraban tercipta dalam jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh pihak Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) di Hotspot Kuching, Sarawak, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Jamuan ini dihadiri langsung oleh pimpinan dan dosen dari UNIMAS serta IAIN Pontianak. Dari pihak UNIMAS hadir Dr. Dilah bin Tuah dan Prof. Dr. Zaimuariffudin Shukri bin Nordin. Sementara dari pihak IAIN Pontianak turut hadir Dr. Yapandi, M.Pd., Dr. Hj. Fauziah, M.Pd., Dr. Erwin Mahrus, M.Ag., Dr. Wahab, M.Ag., Dr. Yulia, S.E.I., M.Ag serta Dr. Bistari B., M.Pd..

 

Dalam kesempatan ini, Dr. Dilah menyampaikan bahwa acara tersebut mampu menciptakan momen yang layak disimpan dan dikenang. Beliau mengapresiasi eratnya hubungan kerja sama yang telah terjalin dengan IAIN Pontianak.

Sementara itu, Dr. Yapandi secara langsung menyampaikan undangan kepada pihak UNIMAS untuk berkunjung ke IAIN Pontianak. Ajakan tersebut disambut dengan antusias oleh perwakilan UNIMAS, yang menyatakan kesiapan untuk memperluas kerja sama di masa mendatang.

Jamuan makan malam ini tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi juga memperlihatkan hubungan yang akrab dan penuh kehangatan antara kedua institusi. Suasana perbincangan yang santai, disertai canda tawa, menggambarkan eratnya persahabatan yang telah terjalin antara IAIN Pontianak dan UNIMAS.

Sebagai penutup, pihak IAIN Pontianak menyerahkan dua buku masing-masing berjudul Karya Pusaka Maharaja Imam Sambas dan Manuskrip Nusantara Asal Sambas Kalimantan Barat karya Dr. Erwin Mahrus, M.Ag. sebagai kenang-kenangan kepada Dr. Dilah bin Tuah dan Prof. Dr. Zaimuariffudin Shukri bin Nordin. Pemberian ini menjadi simbol penghargaan sekaligus ikatan budaya dan sejarah yang menyatukan kedua lembaga.

Jamuan makan malam ini tidak hanya menandai akhir kegiatan, tetapi juga memperkuat hubungan persahabatan antara IAIN Pontianak dan UNIMAS. Pertemuan ini menjadi momen yang akan terus dikenang, membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih luas di masa depan.

Penulis : Arif Ramadhan




IAIN Pontianak Gelar Audiensi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk Sukseskan KAIB ke-16

Pontianak (iainptk.ac.id) — Menjelang pelaksanaan Kongres Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) ke-16, Rektor IAIN Pontianak bersama jajaran kepanitiaan melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang berlangsung di Ruang Sekretaris Daerah (Sekda) Kantor Gubernur Kalbar, pada Senin, 4 Agustus 2025.

Audiensi ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. Syarif, S.Ag., M.A., Ketua Panitia KAIB ke-16, Eka Hendry AR, S.Ag., S.Pd., M.Si., serta jajaran kepanitiaan. Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat koordinasi serta dukungan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan kegiatan berskala internasional ini.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAIN Pontianak menyampaikan rencana kegiatan KAIB ke-16 kepada Pemerintah Provinsi Kalbar yang diwakili oleh Sekda serta beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar. Rektor menegaskan bahwa KAIB ke-16 yang mengusung tema “Perdamaian Dunia, Krisis Lingkungan Hidup dan Dialog Antar Peradaban Gelombang Kedua” merupakan ajang strategis untuk memperkuat kerja sama akademik dan kebudayaan antarnegara, khususnya di Kawasan Borneo.

Selanjutnya, Ketua Panitia KAIB ke-16 memaparkan secara teknis mengenai pelaksanaan kegiatan, termasuk agenda, lokasi, dan rangkaian acara yang akan melibatkan berbagai pihak dalam dan luar negeri.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar memberikan apresiasi serta dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendukung penuh pelaksanaan KAIB ke-16. Kami akan menyampaikan informasi ini kepada Gubernur Kalimantan Barat dan memastikan dukungan yang dibutuhkan untuk kesuksesan acara ini dapat terpenuhi,” ujarnya.

Acara pembukaan KAIB ke-16 direncanakan akan dilaksanakan di Pendopo Gubernur Kalbar, menghadirkan tamu kehormatan, di antaranya Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Agama Sarawak, Sabah, dan Brunei Darussalam, serta para Rektor perguruan tinggi mitra KAIB dan PTKIN se-Indonesia.

Dengan dukungan pemerintah daerah, pelaksanaan KAIB ke-16 diharapkan berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi pengembangan kerja sama internasional, peningkatan reputasi akademik, serta memperkuat peran IAIN Pontianak sebagai pusat kajian keagamaan dan kebudayaan di tingkat global.

Penulis : Fitria




Penutupan dan Pembentangan Hasil PKM Kolaboratif Mahasiswa IAIN Pontianak di Al-Hikmah Malaysia

Kuching, Sarawak (iainptk.ac.id)– Suasana penuh kehangatan dan rasa kebersamaan mewarnai kegiatan pembentangan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaboratif mahasiswa IAIN Pontianak yang dilaksanakan di Bilik Serbaguna, Ibu Pejabat Al-Hikmah Malaysia pada Jum’at, 1 Agustus 2025.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dr. Hj. Fauziah, M.Pd., Ketua PKM IAIN Pontianak, Andre Fitrianto, M.UD., Sekretaris PKM IAIN Pontianak, Dr. Yapandi, M.Pd., Koordinator PKM Kolaboratif IAIN Pontianak & Al-Hikmah, serta para dosen pendamping lainnya. Kehadiran mereka memberikan dukungan moral sekaligus memperkuat hubungan kerja sama antar lembaga.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ust. Muhammad Ariffin, Bidang Kontributor Da’i Al-Hikmah, yang menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya program ini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara Al-Hikmah dan IAIN Pontianak menjadi sarana yang efektif dalam mempererat hubungan keilmuan dan sosial antarbangsa.

Koordinator PKM Kolaboratif IAIN Pontianak menyampaikan kebanggaan kepada seluruh mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan dengan penuh dedikasi.

“Kami bangga kepada mahasiswa IAIN Pontianak yang telah melaksanakan berbagai kegiatan positif, memberikan kontribusi nyata, dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat,” ungkapnya.

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak terbagi dalam empat kelompok yang disebar ke Kampung Biawak, Kampung Jangkar, Kampung Temaga Dayak, dan Kampung Pueh. Selama pengabdian, mahasiswa melaksanakan beragam kegiatan, mulai dari kegiatan keagamaan seperti mengaji, sholat, serta belajar berhitung dan bahasa Arab, hingga kegiatan olahraga bersama masyarakat dan gotong royong yang penuh suka dan duka.

Dalam acara ini, diputar video laporan hasil kegiatan dari setiap kelompok KKL PKM Kolaborasi yang menggambarkan dinamika serta keakraban mahasiswa bersama masyarakat. Tayangan tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Al-Hikmah yang secara humoris menyampaikan,

“Walaupun nampak cuma banyak makan-makan saja, namun itu adalah daya tarik kepada masyarakat,” ucapnya sambil tersenyum.

Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada IAIN Pontianak karena telah mengirimkan mahasiswa-mahasiswi untuk mengabdi di Malaysia. Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Penutupan mahasiswa PKM Kolaboratif ini tidak hanya menjadi akhir dari kegiatan pengabdian, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara IAIN Pontianak dan Al-Hikmah Malaysia. Sinergi ini diharapkan terus terjalin, memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan, sosial, dan budaya kedua negara serumpun.

Penulis : Arif Ramadhan




Siswa Natuna Antusias untuk Kuliah di IAIN Pontianak

Natuna (iainptk.ac.id) – Ratusan siswa SMA dan Madrasah Aliyah di Kabupaten Natuna menunjukkan antusiasme tinggi untuk melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kunjungan promosi perdana yang dilakukan tim IAIN Pontianak ke sekolah-sekolah di Natuna, Mulai Senin-Kamis, 28-31 Agustus 2025, menjadi momentum yang membangkitkan semangat generasi muda kepulauan untuk kuliah di kampus Islam negeri ini.

Tim promosi yang dipimpin Muhammad Syahrun, selaku Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik, mengunjungi SMA Negeri 2 Natuna, MAN 1 Natuna, Man 2 Natuna dan SMA 1 Natuna. Dalam sosialisasi tersebut, siswa tampak serius menyimak paparan mengenai 19 program studi unggulan, jalur masuk, fasilitas kampus, hingga beragam beasiswa seperti KIP Kuliah, Tahfidz Al-Qur’an, Prestasi Nasional/Internasional dan beragam beasiswa lainnya.

> “Anak-anak Natuna memiliki potensi besar untuk berkembang di IAIN Pontianak. Dengan jarak yang relatif dekat dibanding kampus Islam negeri lainnya, ini kesempatan emas untuk meraih pendidikan tinggi berkualitas,” ujar Syahrun.

Tayangan video profil kampus semakin menambah ketertarikan siswa, yang ingin merasakan atmosfer akademik IAIN Pontianak. Banyak di antara mereka yang menyatakan minat melanjutkan studi di program keislaman, kependidikan, ekonomi, hukum, dan sosial yang tersedia di kampus IAIN Pontianak.

Dukungan terhadap semangat siswa ini datang dari Kantor Kementerian Agama Natuna. Selain siswa para pegawai Kemenag bahkan tertarik untuk melanjutkan studi di Program Pascasarjana IAIN Pontianak melalui skema blended learning, sehingga dapat tetap menjalankan tugas sehari-hari.

Promosi perdana ini menjadi langkah penting IAIN Pontianak dalam membuka akses pendidikan tinggi Islam bagi wilayah kepulauan terdepan Indonesia yang dekat dengan IAIN Pontianak. Dengan semangat siswa yang tinggi dan dukungan Kemenag serta pemerintah daerah, IAIN Pontianak optimistis akan menjadi pilihan masyarakat Natuna untuk meraih masa depan akademik yang lebih cerah.

Penulis : BEP




Promosi IAIN Pontianak ke Natuna Disambut Hangat Sekolah dan Pemerintah Daerah

Natuna (iainptk.ac.id) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan promosi perdana ke Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, sebagai bagian dari komitmen memperluas jangkauan pendidikan tinggi Islam ke wilayah kepulauan. Sesuai dengan tema Tim Promosi edisi khusus kali ini, “IAIN Pontianak Go Natuna, Bersama Membangun Masa Depan”.

Tim promosi diberangkatkan dari Pontianak pada Sabtu, 26 Juli 2025 dan dijadwalkan kembali pada Senin, 4 Agustus 2025, menempuh perjalanan lebih dari 24 jam melalui jalur laut.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas dari Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA. Kali ini yang melaksanakan sosialisasi ke Madrasah Aliyah, SMA sederajat di Kabupaten Natuna. Muhammad Syahrun, SE., M.M. (Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik), Syarif Akhmad Fauzi, ST (Kepala Subbagian Layanan Akademik), Bambang Eko Priyanto, S.Kom.I (Pranata Humas), Abd Hasan, SH (Penata Layanan Operasional), dan Farli Afif (Pengelola Layanan Kehumasan).

Memasuki hari pertama pelaksanaan promosi pada Senin, 28 Juli 2025, tim melakukan sosialisasi di dua sekolah, yaitu SMA Negeri 2 Natuna dan MAN 1 Natuna. Ratusan siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka menyimak pemaparan tentang program studi, keunggulan kampus, jalur masuk, dan peluang beasiswa yang ditawarkan IAIN Pontianak. Tampilan video profil kampus turut memperkenalkan atmosfer akademik, kehidupan mahasiswa, dan fasilitas kampus Islam negeri pertama di Kalimantan Barat tersebut.

 

Dalam presentasinya, Muhammad Syahrun menyampaikan bahwa IAIN Pontianak saat ini memiliki lima fakultas dan program pascasarjana, meliputi lebih dari 19 program studi (S1) dari rumpun ilmu keislaman, kependidikan, ekonomi, Hukum, hingga sosial.

Mahasiswa juga memiliki kesempatan mendapatkan berbagai beasiswa seperti KIP Kuliah, Beasiswa Tahfidz Al-Qur’an, Prestasi internasional/nasional, beasiswa untuk anak yatim, penyandang disabilitas, hingga beasiswa lainnya hasil dari kerjaaama dengan lembaga mitra lainnya.

“Ini bukan sekadar sosialisasi kampus, tetapi ikhtiar membuka akses pendidikan tinggi Islam yang berkualitas dan menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini belum banyak tersentuh dan dari segi jarak lebih dekat dengan IAIN Pontianak, dibandingkan dengan kampus negeri Islam lainnya. Anak-anak di Natuna memiliki potensi besar, dan kami ingin IAIN Pontianak menjadi pintu bagi mereka,” ujar Syahrun saat ditemui usai kegiatan.

Usai kegiatan di sekolah, tim berkunjung ke Kantor Bupati Natuna dan disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, beserta jajaran. Dalam pertemuan tersebut, Sekda menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari IAIN Pontianak, sekaligus mengapresiasi keberadaan kampus Islam negeri yang dinilai dapat menjadi harapan b
bagi siswa-siswa di Natuna.

Ia menjelaskan bahwa selama ini pendidikan tinggi Islam di Natuna hanya tersedia melalui kampus swasta STAI, sehingga banyak lulusan SMA dan MA harus merantau ke daerah yang lebih jauh. untuk menempuh pendidikan yang sesuai dengan minat dan potensi mereka. Menurutnya, dengan jarak yang relatif dekat antara Pulau Serasan,Pulau Subi dan natuna ke Kota Pontianak, IAIN Pontianak menjadi pilihan rasional bagi masyarakat setempat.

Sekda juga menyampaikan harapan agar kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Natuna dan IAIN Pontianak dapat ditindaklanjuti secara resmi melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS). Untuk proses lanjutan, komunikasi akan dilakukan dengan Kepala Bagian Kerja Sama, Bapak Faizal.

Kegiatan promosi ini menjadi langkah penting bagi IAIN Pontianak dalam menjangkau wilayah-wilayah terdepan Indonesia yang dekat dengan IAIN Pontianak. Dengan sambutan hangat dari sekolah dan pemerintah daerah, kegiatan ini diharapkan membuka jalan bagi semakin banyak generasi muda Natuna dan kepulauan lainnya untuk melanjutkan pendidikan tinggi Islam yang unggul dan terjangkau.

Penulis : BEP




Pegawai Kemenag Natuna Antusias Lanjut Studi S2 di IAIN Pontianak melalui Program Blended Learning

Natuna (iainptk.ac.id) 31 Juli 2025 – Minat pegawai di Kabupaten Natuna untuk melanjutkan studi pascasarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak semakin meningkat. Hal ini terungkap saat kunjungan dan sosialisasi yang dilakukan oleh tim Promosi IAIN Pontianak ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Natuna pada Kamis (31/7/2025).

Rombongan IAIN Pontianak dipimpin oleh Muhammad Syahrun, M.M., selaku Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik Biro AUAK, didampingi Syarif Akhmad Fauzi sebagai Subbagian Umum dan Layanan Akademik, serta tim Humas yang terdiri dari Bambang Eko Priyanto, Abd. Hasan, dan Farli Alif.

Kehadiran dari perwakilan IAIN Pontianak disambut hangat oleh jajaran Kemenag Natuna, yaitu Rifah (Kasubbag Tata Usaha), Muhammad Shabirin (Kasi Pendidikan Islam), Nasoha (Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh), Renaldi (Pengawas Madrasah), dan Hajjuardi (Perencana).

Dalam pertemuan tersebut, para pegawai Kemenag Natuna menyampaikan ketertarikan mereka untuk melanjutkan studi di jenjang Magister (S2), dengan harapan dapat mengikuti perkuliahan secara online atau melalui skema blended learning (gabungan tatap muka dan daring).

Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, Prof. Zainuddin, MA, saat dihubungi via WA menyambut positif antusiasme tersebut.

> “IAIN Pontianak siap memfasilitasi kelas khusus untuk Natuna dengan sistem hybrid. Jika ada minimal 10 orang pendaftar di salah satu Prodi, kami siap membuka kelas Magister khusus natuna. Studi Islam dengan konsentrasi sesuai kebutuhan, misalnya Hukum Islam. Program Magister Bahasa Arab juga bisa disiapkan jika ada peminat,” jelas Prof. Zainuddin.

Sementara itu, Muhammad Syahrun selaku pimpinan rombongan, mengajak para pegawai dan guru di lingkungan Kemenag Natuna untuk menjadikan IAIN Pontianak sebagai pilihan utama dalam melanjutkan pendidikan tinggi.

> “Secara geografis, IAIN Pontianak lebih dekat dengan Natuna dibandingkan kota-kota besar lain di Kalimantan dan Sumatera. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualifikasi akademik tanpa harus meninggalkan tugas pokok dalam waktu lama,” ujarnya.

Rencana tindak lanjut akan dilakukan melalui penandatanganan MoU dan pembukaan kelas khusus bagi pegawai Kemenag Natuna pada tahun akademik mendatang. Kehadiran program ini diharapkan menjadi jembatan bagi masyarakat Natuna untuk mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas di perguruan tinggi Islam negeri yang terus berkembang.

Penulis : BEP

Editor : Bambang




Seminar Internasional Sesi Kedua: IAIN Pontianak dan UNIMAS Perkuat Sinergi Akademik Melalui Pertukaran Gagasan Inovatif

Kuching, Sarawak (iainptk.ac.id) – Seminar Internasional yang merupakan bagian dari kegiatan kolaborasi antara Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, serta Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) berlanjut pada sesi kedua yang dilaksanakan pada 1 Agustus 2025 di Kampus UNIMAS.

Sesi ini dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan Pendidikan (FPBK) UNIMAS, Dr. Zaimuariffudin Shukri bin Nordin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan kerja sama akademik antara perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia.

 

Pada sesi ini, lima dosen IAIN Pontianak mempresentasikan riset terkini mereka dengan beragam tema yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat global, yaitu:
1. Nia Zulinda, S.E.I., M.A. – “Peran Transparansi sebagai Mediasi dalam Efektivitas Zakat Digital”
2. Dina Khairunnisa, M.H. – “Analisis Perbandingan Regulasi dan Praktik Industri Makanan Halal di Kalimantan Barat dan Serawak dalam Perspektif Muamalah”
3. Eka Junila Saragih, M.S.I. – “Perlindungan Konsumen dalam Layanan ‘Buy Now, Pay Later (BNPL)’ Menurut Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Positif”
4. Izza Karunia Putri, S.E., M.Ak. – “Dampak Konflik Israel-Palestina terhadap Harga Saham PT. Fast Food Indonesia (KFC Indonesia): Analisis Teknikal Periode 2022–2025”
5. Andre Fitrianto, M.UD. – “The Social Capital of Religious Harmony: A Study of Desa Sadar Kerukunan in Ilir Kota, Sanggau Regency, West Kalimantan”

6. Reni Helvira M.E., – “Strategi Ekonomi Umat : Pengaruh Fatwa MUI tentang Solidaritas Global dan Prioritas Produksi Nasional terhadap Perilaku Konsumen di Kalimantan Barat”.

Paparan para dosen tersebut mendapatkan sambutan antusias dari peserta, karena mengangkat isu-isu aktual dengan pendekatan ilmiah yang mendalam.

Selain pemaparan dari dosen IAIN Pontianak, dua mahasiswa UNIMAS turut berpartisipasi dalam sesi seminar ini, yaitu:
* Lenny Zafirah Jong Abdullah – “Teaching and Learning in Remedial Context — MUET Speaking English Test”
* Noor Raihan binti Ahmad – “Implementing Final Academic Session Assessment (UASA) under School-Based Assessment (SBA): Teachers’ Readiness and Challenges”

Partisipasi mahasiswa UNIMAS menambah dimensi internasional dalam seminar ini, sekaligus menunjukkan semangat akademik lintas generasi yang terjalin erat dalam forum ilmiah tersebut.

Dengan terselenggaranya sesi kedua ini, seluruh rangkaian Seminar Internasional IAIN Pontianak – UNIMAS telah resmi berakhir. Acara ditutup dengan suasana penuh keakraban dan apresiasi, menandai keberhasilan kegiatan dalam memperkuat jejaring riset serta membuka peluang kolaborasi di masa mendatang.

Rangkaian kegiatan internasional masih akan berlanjut dengan PKM Kolaborasi, Research Camp, dan Visiting Class hingga 3 Agustus 2025, yang diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusi IAIN Pontianak di kancah global.

Penulis : Arif Ramadhan




IAIN Pontianak Perkuat Jejaring Internasional melalui Seminar, PKM Kolaborasi, Research Camp, dan Visiting Class di UNIMAS & HIKMAH Sarawak 2025

Kuching, Sarawak – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak bersama Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak resmi mengikuti rangkaian kegiatan internasional bertajuk Seminar Internasional, Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Kolaborasi, Research Camp, dan Visiting Class yang diselenggarakan di Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan HIKMAH Sarawak pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi perguruan tinggi di Kalimantan Barat untuk memperkuat kolaborasi akademik lintas negara, khususnya dengan Malaysia yang memiliki kedekatan sejarah, budaya, dan geografis.

Rangkaian kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari Dekan Fakultas Psikologi dan Pendidikan (FPBK) UNIMAS, Prof. Dr. Dilah bin Tuah. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan rasa senang atas kehadiran delegasi dari IAIN Pontianak dan Untan.

“Melalui seminar ini, kita memperkuat tali silaturahmi antarbangsa, terutama di antara ‘warga setanah’ yang memiliki akar budaya serumpun,” ujar Prof. Dilah.

Beliau juga menegaskan bahwa FPBK UNIMAS memiliki empat program studi S1 dan tiga program studi S2 yang terbuka untuk kolaborasi internasional.

Wakil Dekan FPBK UNIMAS, Dr. Zaimuariffudin Shukri bin Nordin, turut memberikan sambutan. Ia mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dan berharap kegiatan ini dapat menghasilkan riset serta publikasi yang bermanfaat bagi kedua negara.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Pontianak, Dr. Yapandi, M.Pd., mewakili kampus dalam memberikan sambutan.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas riset, publikasi, serta memperluas jejaring akademik internasional,” tegas Dr. Yapandi.

Pada sesi pertama Seminar Internasional, para dosen IAIN Pontianak mempresentasikan berbagai topik riset unggulan, di antaranya:

* Dr. Yapandi, M.Pd. – “Warsaya as a Parenting Model for Generation Z: Rationality, Universality, and Kafahikratilah”
* Dr. Hesty Nurrahmi, M.Pd. – “Layanan Advokasi Bimbingan Konseling Penanganan Perilaku Kekerasan Seksual”
* Dr. Patmawati, M.Ag. – “Pembinaan Keagamaan terhadap Lansia melalui Program Day Care”
* Dr. Hj. Fauziah, M.Pd. – “Pengabdian Berterusan dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Islam di Kalimantan Barat”
* Dr. Randi Saputra – “Socratic Dialogue to Strengthen Critical Thinking Skills of Students”
* Barriyati, M.Pd. – “Resilience! Mualaf Thiongoa”
* Dr. Erwin Mahrus, M.Ag. – “Islamic Education Policy in the Malay Sultanate: A Historical Study Based on the 1926 Diary Manuscript of Shaykh Muhammad Basiuni Imran”
* Dr. Usman, M.Pd.I. – “Ideologi Kebijakan Pendidikan Islam pada Dinasti Saljuk”
* Ari Widiati, M.M., – “Studi Komparatif Pengelolaan Zakat dan Wakaf antara BAZNAS Kalimantan Barat dan Majlis Agama Islam Negeri Sarawak”

* Ema Elisa, S.E.I., M.E.I., – “Transformasi Digital dalam Perbankan Syariah: Studi Kualitatif tentang Dampaknya terhadap Layanan dan Kepuasan Nasabah”
* Ain Rahmi, S.E.I., M.E.I. – “Tantangan dan Peluang Perbankan Syariah dalam mendukung keuangan berkelanjutan (Sustainable Finance), dan ESG (Environmental, Social, and Governance) di Tingkat Global”.
* Dr. Ita Nurcholifah, S.E.I., M.M., – “Kesiapan Wisata Halal di Provinsi Kalimantan Barat”.
* Heny Hidayati, S.E.I., M.M. – “Analisis SWOT Pariwisata Halal di Kalimantan Barat”.
* Hani Meilita, S.E., M.Ak., AWP. – “The Role of Sharia Accounting Standards (PSAK Syariah) in Fintech Islamic Peer-to-Peer Lending in Indonesia”.
* Dr. Yulia, S.E.I., M.Ag. – “Digitalisasi Layanan Bank Syariah : Analisis Kualitas E-Banking dan Dampaknya terhadap Kepuasan Nasabah di Pontianak”.
* Dr. Wahab, M.Ag. – “Pendidikan Moderasi Beragama Melalui Kearifan Lokal Besaprah di Sekolah Perbatasan Sambas-Malaysia”.

Seminar Internasional sesi pertama ditutup dengan pembacaan pantun penuh makna oleh Dr. Wahab, M.Ag.: “Ikan sepat ikan gabus, ikan panten dimasak pakai kuah. Makin cepat makin bagus, tapi yang paling penting hikmah betuah.”

Rangkaian kegiatan internasional ini akan berlanjut dengan Seminar Internasional sesi kedua yang dijadwalkan berlangsung pada besok, 1 Agustus 2025. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat jejaring kerja sama akademik antara Indonesia dan Malaysia serta menghasilkan kolaborasi riset yang berdampak positif bagi kedua negara.

Penulis : Arif