LPM IAIN Pontianak Inisiasi Workshop Pengelolaan Mutu Perguruan Tinggi Berbasis IT bagi PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat

Pontianak (IAIN Pontianak)–Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada zaman sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi. Sebuah organisasi modern yang maju, mau tak mau—suka ataupun tidak, mesti mengakrabi Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. Begitu juga dalam pengelolaan Perguruan Tinggi. Saat ini, penyelenggaraaan pendidikan tinggi telah banyak menggunakan berbagai aplikasi sebagai alat bantunya, seperti e-learning, e-nilai, e-library, e-monev dan sebagainya.

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak Sapendi,M.Pd. menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan public dan akademik pada IAIN Pontianak belum banyak menggunakan aplikasi, kecuali SIAKAD (Sistem Informasi Akademik). Berdasarkan latar belakang itulah, LPM IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Workshop Pengelolaan Mutu Perguruan Tinggi Berbasis Information Tecnology (IT) bagi PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak.

Kegiatan workshop ini menjadi bagian dari upaya IAIN Pontianak untuk berkontribusi secara aktif dalam upaya mengembangkan kesadaran akademika PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat tentang pentingnya pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT. Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah blue print sistem pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT bagi PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat.

Wakil Rektor I, Dr. Hermansyah, dalam sambutannya menyampaikan mimpi besar yang diharapkan segera terwujud di IAIN Pontianak. “Saya bermimpi, di ruang Rektor terdapat satu layar touchscreen yang berukuran 2×2 M yang di dalamnya apabila Rektor ingin melihat jumlah dosen tinggal klik, sebarannya di mana saja, apa saja keahliannya, apa penelitiannya, bukunya dan jurnalnya. Apabila Rektor mau lihat berapa dana kita tahun ini, sebarannya di mana saja, di unit mana, untuk kegaitan apa saja, sudah terealisasi atau belum, tinggal klik,”tuturnya.

Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, maka harus diprogramkan,” tambahnya. Warek I berharap sistem pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT di IAIN Pontianak dapat terealisasikan dalam jangka waktu 2 atau 3 tahun kedepan. “Ini merupakan pekerjaan yang besar, tapi harus dimulai. Dengan adanya sistem pengelolaan mutu berbasis IT ini bukannya menambah pekerjaan dan untuk mempersulit, tetapi sebaliknya untuk mempermudah pekerjaan. Saya berharap kurang lebih 2 tahun atau 3 tahun yang akan datang, sistem pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT di IAIN Pontianak segera terwujud,” harapnya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 27 s/d 29 April 2017 dan diikuti oleh dari Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Pejabat-Pejabat di lingkungan IAIN Pontianak, serta perwakilan dari PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat. Selama tiga hari, para peserta dibimbing oleh Asep Wahyudin, S.Kom., MT., Dosen Tetap Universitas Pendidikan Indonesia Bandung secara intensif dari awal kegiatan sampai tercapainya output yang ingin dihasilkan dari kegiatan ini. (Lutfi)




Rektor UIN Aceh Jamu Pimpinan PTKIN Se-Indonesia

Banda Aceh (IAIN Pontianak)–Pasca pembukaan PIONIR ke VIII, Rektor UIN Arraniry Prof. Dr. Farid Wajdi, MA menjamu seluruh unsur Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Nizar Ali, para Rektor/Ketua beserta Wakil Rektor III/Wakil Ketua III dari 55 PTKIN Se-Indonesia. Jamuan tersebut dilaksanakan pada Rabu (26/4) malam di rumah dinas rektor yang berada dalam komplek kampus UIN Arraniry Banda Aceh. Selain menyuguhkan hidangan makan malam, tuan rumah juga mempersilahkan seluruh tamu yang hadir untuk menikmati suasana keindahan kampus, panggung seni budaya dan pameran produk kreatifitas mahasiswa yang telah meraih beberapa penghargaan yang membanggakan. Dalam sambutannya, Rektor UIN Arraniry meminta maaf atas segala kekurangan dalam seluruh rangkaian kegiatan PIONIR ke VIII.

Kegiatan jamuan ini juga dirangkaikan dengan pembukaan Pertemuan Forum Wakil Rektor/ Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN Se-Indonesia yang dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Nizar Ali. Ketua Forum yang juga merupakan Wakil Rektor III UIN Maliki Malang, Agus Maemun, menyatakan bahwa agenda yang akan dibahas pada pertemuan tersebut di antaranya tentang kelanjutan PIONIR yang akan datang, penguatan posisi Wakil Rektor/Wakil Ketua III dalam menunjang akreditasi prodi dan institusi, merumuskan rekomendasi standarisasi pendanaan kemahasiswaan, dan upaya meningkatkan daya saing PTKI dan PTKIN. (Andry)




PIONIR VIII PTKIN Resmi Dibuka Menteri Agama

ACEH (IAIN Pontianak)– Agenda dua tahunan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia secara resmi dibuka Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Dihadapan lebih dari 4000 peserta dan undangan yang hadir dari Sabang sampai Merauke pada pembukan kegiatan tersebut, Menag mengingatkan pentingnya menjaga kebhinnekaan dan tantangan bangsa Indonesia yang semakin komplek.

Menurutnya, jumlah penduduk yang besar dan beragam, gugusan pulau yang luas dari Sabang sampai Merauke, serta kekayaan alam yang melimpah ruah menjadi peluang mengantarkan Indonesia sebagai negara besar dan maju. Namun demikian, semua itu juga merupakan tantangan.

“Munculnya kelompok intoleran, merebaknya radikalisme serta kelompok yang ingin mengganti idiologi Pancasila dengan paham lain, menguji kita semua, agar tali NKRI harus lebih dikuatkan,” petuah Menag di Aceh, Rabu (26/04).

“Perasaan bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia, harus dikedepankan. Semangat kebersamaan dan menghormati kebhinekaan harus diutamakan dan menjadikan agama dan budaya sebagai perekat persatuan harus dikukuhkan,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Menteri Agama RI menyatakan bahwa PIONIR diharapkan mampu meningkatkan pembinaan keilmuan dan mencari mahasiswa unggul baik dalam prestasi akademik maupun keolahragaan, seni dan riset serta memperkuat silaturahim dan kerukunan antar mahasiswa se-Nusantara. Ia berharap melalui even ini akan muncul olahragawan, seniman, dan peneliti-peneliti muda yang ahli di bidangnya sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara kita.

Dalam perjalanannya, kegiatan PIONIR diselenggarakan oleh IAIN Raden Patah Palembang pada tahun 2002, IAIN Walisongo Semarang tahun 2004, IAIN Sunan Gunung Jati Bandung (sekarang UIN) tahun 2006, STAIN Pontianak (sekarang IAIN) tahun 2008, IAIN Watampne tahun 2010, IAIN Banten tahun 2013, IAIN Palu tahun 2015 dan UIN Aceh 2017.

Pada tahun ini UIN Arraniry Banda Aceh dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan PIONIR ke VIII yang akan berlangsung pada 26 April sampai dengan 1 Maret 2017. Kegiatan ini diikuti oleh 3070 mahasiswa yang berasal dari 56 PTKIN seluruh Indonesia. Dari 56 PTKIN se-Indonesia itu, ikut berlaga pada PIONIR kali ini IAIN Pontianak yang mengutus 22 atlit yang siap bertanding untuk memperebutkan medali.

PIONIR 2017 kali ini akan memperebutkan 162 medali yang terdiri dari 54 emas, 54 perak, dan 54 perunggu. Juara pertama, kedua, ketiga dan keempat dari setiap cabag perlombaan akan mendapat bantuan beasiswa prestasi. Sedangkan Juara umum akan mendapatkan piala bergilir dari Kemenag RI. Tema yang diusung penyelenggara adalah “Sportif dalam prestasi – damai dalam kebersamaan”.

PIONIR mencakup empat bidang perlombaan, yaitu bidang ilmiah, bidang olahraga, bidang seni, dan bidang riset. Bidang ilmiah terdiri dari empat cabang perlombaan, yaitu debat bahasa Arab, debat bahasa Inggris, Musabaqah Makalah Quran (MMQ), Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK). Bidang olahraga terdiri dari sepuluh cabang pelombaan, yaitu futsal, volleyball, tenis meja, badminton, catur, panjat dinding, sepak takraw, pencak silat, basket ball dan karate. Bidang seni terdiri dari delapan cabang perlombaan, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifzil Quran (MHQ), kaligrafi, pop solo islami, desain dan peragaan busana muslim, puitisasi al Quran, mawaris, Musabaqah Syahril Quran (MSQ). Sedangkan bidang riset terdiri dari dua cabang perlombaan, yaitu Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Karya Inovatif Mahasiswa. Dari dua puluh dua cabang tersebut, Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) dan Karya Inovatif Mahasiswa merupakan dua cabang baru yang diperlombakan pada ajang kali ini.

Selain membuka kegiatan PIONIR ke VIII, Menteri Agama RI juga diagendakan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Arraniry Aceh, serta meresmikan Laboratorium Fakultas Adab dan Humaniora dalam bentuk rumah adat aceh yang dihibahkan oleh mayarakat Aceh kepada pihak kampus.

Kegiatan PIONIR ke VIII kali ini disemarakkan dengan beberapa agenda lain, yaitu Pertemuan Alim Ulama Se-Aceh, Pertemuan Forum Pimpinan PTKIN Se-Indonesia, Pertemuan Dharma Wanita PTKIN Se-Indonesia, Pertemuan Pengelola Jurnal PTKI dan Penguatan Jurnal Honorer Kemenag, pameran dan bazar kreatifitas mahasiswa yang menampilkan karya mahasiswa dan unit usaha kreatif di Aceh, diskusi program kerja dengan Kementerian Agama RI, panggung apresiasi seni dan budaya, parade etno karnival nusantara.




Rektor IAIN Pontianak Lepas 22 Atlet untuk Berlaga di PIONIR PTKI ke-VIII di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Dua puluh dua Atlet IAIN Pontianak siap berlaga di Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) ke VIII di UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tanggal 26 April s/d 01 Mei 2017. Kesiapan 22 Atlet IAIN Pontianak berlaga di PIONIR PTKI ke-VIII ditandai dengan penyerahan Bendera Kontingen dari Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M. Ag. kepada Ketua Kontingen IAIN Pontianak, Suyati, S. Ag.

Dengan didampingi oleh 8 Official dari IAIN Pontianak, 22 Kontingen Atlet IAIN Pontianak secara resmi dilepas oleh Rektor IAIN Pontianak dalam sebuah upacara pelepasan di Ruang Teater Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak pada Rabu, 19 April 2017. Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak berpesan kepada seluruh anggota kontingen untuk menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap pertandingan yang diikuti.

Diharapkan keberangkatan kontingen ini tidak hanya sekedar berpartisipasi saja, melainkan dapat mengharumkan nama besar IAIN Pontianak dengan meraih medali-medali kemenangan. Saya juga berpesan kepada para Atlet dan Official IAIN Pontianak untuk selalu menjaga kebugaran fisik dan mempersiapkan mental, mengingat waktu pertandingan semakin dekat,” pesannya.

Ada 14 cabang kompetisi yang akan diikuti oleh ke-22 Atlet IAIN Pontianak pada PIONIR PTKI ke-VIII di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ke-14 cabang kompetisi tersebut ialah Tenis Meja, Bulu Tangkis, Puitisasi Islam, Karya Tulis Ilmiah, Musabaqah Tilawah al-Qur’an (MTQ), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ), Musabaqah Makalah al-Qur’an (MMQ), Kaligrafi, Debat Bahasa Arab, Pop Islami, Peragaan Busana Muslim, Catur, dan Panjat Tebing.

Salah seorang dari Official IAIN Pontianak, Adnan, S.E, menuturkan bahwa persiapan keberangkatan kontingen IAIN Pontianak cukup optimal. Beberapa kendala teknis sudah dapat diatasi dengan baik. Para atlet yang diikutsertakan cukup memiliki pengalaman di kejuaraan lokal. Target peraihan medali semoga dapat disumbangkan dari seluruh cabang perlombaan yang diikuti, terutama pada dua cabang unggulan, yaitu bulu tangkis dan catur.




Studium General dan Penandatanganan MoU/MoA Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUAD IAIN Pontianak

Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengadakan Studium General pada hari Selasa, 18 April 2017 di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Studium general dengan Tema, “Tafsir dalam Bingkai Sejarah” ini menghadirkan pakar ahli sejarah dari UIN Alauddin Makassar, yaitu Dr. H. Abdullah Renre, M.Ag.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. Rektor IAIN Pontianak dan dihadiri 100 undangan meliputi; mahasisswa, dosen dan pejabat di lingkungan FUAD IAIN Pontianak. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan, khususnya bagi mahasiswa IAT FUAD IAIN Pontianak tentang tafsir Al-Qur’an dengan pendekatan sejarah. Dengan menempatkan Al-Qur’an sebagai objek kajiannya, kegiatan ini mencoba untuk mengelaborasi dan mengeksplorasi apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dalam “kaca mata” sejarah.

Pada akhir acara pembukaan studium general, diselingi dengan penandatanganan MoU/MoA antara Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUAD IAIN Pontianak dengan beberapa stake holders yang diundang dalam kegiatan tersebut. Mereka ialah Direktur Pendidikan Ulama Tarjih Unismuh Makassar, Dr. H. Abdullah Renre, M.Ag., Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Dakwah Al-Adaby, Muhammad Azman Alka, M.Ag., Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Mahyajul Qurra’ dan Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Baitul Qur’an, H. Abdul Wahab Al-Hafizh.

Nota kesepahaman bersama antara Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUAD IAIN Pontianak dengan beberapa stake holders tersebut berisi tentang kesepakatan untuk mengadakan kerja sama dalam bidang pendidikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan fungsi serta kewenangan masing-masing pihak, guna kelancaran pelaksanaan tugas kedua belah pihak.

Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, MA. berharap nota kesepahaman bersama ini akan terus berlanjut dan dapat ditingkatkan dengan mitra-mitra yang lain.

Kita sangat mengadalkan kerja sama seperti ini untuk menjadi mitra dari FUAD, karena mahasiswa membutuhkan lokasi praktek kerja nyata yang biasa kita lakukan dalam kegiatan PPL dan KKL. Mudah-mudahan kedepan, kerja sama seperti ini akan terus berlanjut dan akan kita tingkatkan dengan mitra-mitra yang lain,” tutupnya.




Rektor IAIN Pontianak Lantik 6 Pejabat dan 3 PNS

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag., melantik tiga Pejabat Antar Waktu, tiga Jabatan Pelaksana Akademik Perangkat Rektor dan tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan IAIN Pontianak, Senin, 17 April 2017. Kegiatan ini berlangsung secara khidmat di Ruang Teater Lantai II Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak yang dihadiri oleh seluruh pejabat IAIN Pontianak.

Acara pelantikan ini dimulai dengan Pembukaan, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pengambilan Sumpah PNS oleh Rektor IAIN Pontianak, Pembacaan Surat Keputusan Rektor IAIN Pontianak, Pelantikan Jabatan oleh Rektor IAIN Pontianak, Sambuatan oleh Rektor IAIN Pontianak, dan diakhiri dengan pembacaan do’a.

Dalam sabutannya, pertama-tama Rektor mengucapkan selamat kepada Para Pejabat dan PNS di lingkungan IAIN Pontianak yang dilantik hari ini. Rektor menekankan bahwa jabatan ini merupakan sebuah amanah dan mudah-mudahan dapat melaksanakannya dengan baik.

Saya ingin menyampaikan bahwa jabatan yang Bapak dan Ibu emban ini merupakan sebuah amanah dan jenjang karier bagi Bapak dan Ibu sekalian. Mudah-mudahan amanah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,” paparnya.

Jangan terlalu takut dan tidak usah ragu dalam melaksanakan jabatan, karena manusia tepat salah dan lupa. Silahkan berkarya dengan berpedoman pada aturan-aturan dan mekanisme-mekanisme yang ada, serta berkoordinasi dengan pejabat yang lain. Mudah-mudahan akan ada bantuan keselamatan bagi Bapak dan Ibu semua,” pesan Rektor. “Saya yakin dalam jabatan yang baru ini Bapak dan Ibu mempunyai kompetensi yang mumpuni, dan saya berharap dalam melaksanakan jabatan tersebut, Bapak dan Ibu dapat menjalankan amanat itu dengan baik,” harapnya.

Adapun tiga Pejabat Antar Waktu yang dilantik ialah Suhaimi, S.Ag, M.Pd sebagai Kabag Keuangan dan Perencanaan; Noviansyah, S.Pd.I sebagai Kasubbag Perencanaan; dan Ajeng Vashqie Varaulizza, S.Kom sebagai Kasubbag Administrasi, Umum dan Keuangan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Tiga Jabatan Pelaksana Akademik Perangkat Rektor ialah Dr. H. Fachrur Razi, MM sebagai Kaprodi Ekonomi Syariah Pascasarjana; Isyatul Mardiyati, S.Psi, M.Psi, sebagai Ketua Jurusan Psikologi Islam; dan Verdianti, SE, M.Sc.Ak sebagai Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah. Sedangkan tiga Pegawai Negeri Sipil yang dilantik ialah Dian Kartika Sari, S.Kom.I, Devita Elisa Dwi Jayanti, S.Pd, dan Abu Bakar, S.Hum, M.S.I.




Info KKL 2017 IAIN Pontianak Kelas Reguler

Tempat & Waktu Pendaftaran

Tempat pendaftaran di Sekretariat LP2M IAIN Pontianak, selama jam kerja:

  1. FTIK : 25 April – 01 Mei 2017
  2. FSEI : 02 Mei – 06 Mei 2017
  3. FUAD : 08 Mei – 10 Mei 2017 

 

Syarat Pendaftaran

  1. Minimal semester VI (enam)
  2. Mengisi Formulir Pendaftaran KKL Tahun 2017 ( [highlight] unduh [/highlight] );
  3. Mengisi Curriculum Vitae ( [highlight] unduh [/highlight] );
  4. Mengisi Surat Pernyataan Izin OrangTua / Wali / Suami / Isteri yang dibubuhi materai 6000 ( [highlight] unduh [/highlight] );
  5. Pas photo warna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar;
  6. Fotocopy slip setoran daftar ulang semester genap 2016;
  7. Keterangan Sakit dari dokter jika memiliki penyakit kronis;
  8. Kelengkapan Persyaratan di atas disusun secara berurutan dan dimasukkan ke dalam map dan menuliskan kode nama masing-masing Jurusan, sebagai berikut:
  1. Untuk Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK): Map Warna Biru (Kode PAI / Kode PBA / Kode PGMI / Kode PIAUD)
  2. Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI): Map Warna Merah (Kode EI / Kode PS / Kode MUA / Kode AS)
  3. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD): Map Warna Hijau (Kode BKI / Kode KPI / Kode MD / Kode IAT)




Penelitian Kompetitif Berbasis Publikasi Artikel Jurnal IAIN Pontianak 2017

Penelitian merupakan jantung perguruan tinggi, oleh karena itu idealnya harus mampu membawa perubahan nyata di masyarakat. Pembahasan riset tanggal 6-8 April di Bali menginingkan riset di perguruan tinggi agar mem-publish hasil penelitian pada jurnal-jurnal ilmiah dan

Berdasarkan regulasi peraturan terkait dengan penelitian, Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Pontianak berupaya terus meningkatkan kualitas dan publikasi ilmiah Civitas Akademika melalui penelitian berbasis publikasi artikel jurnal tahun 2017.

Penelitian tahun ini difokuskan pada output berupa laporan hasil penelitian dan outcome berupa Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan artikel yang dipublikasikan pada jurnal dengan penilaian submitted, accepted, dan published sesuai dengan jurnal yang menjadi persyaratan pada masing-masing skema penelitian.

Melalui regulasi yang banyak menuntut perubahan, penelitian tahun 2017 ini didesain untuk membantu akreditasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian digunakan sebagai bahan yang akan didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual peneliti, selain itu hasil penelitian berupa outcome artikel yang sudah dipublish di jurnal.

Desain penelitian tahun 2017 merupakan ikhtiar bersama menuju visi IAIN Pontianak melalui penelitian dan publikasi yang didalamnya juga terdapat diseminasi hasil penelitian agar manfaatnya dapat langsung dipergunakan oleh stakeholder kampus.  Penelitian juga akan diukur menggunakan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) dengan level 1 sampai dengan 9 sebagai realisasi dari Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 42 Tentang kegiatan hasil riset dan teknologi. Adapun Tema-tema penelitian di-breakdown dari RIRN (Rencana Induk Riset Nasional) khusus bidang humaniora, seni dan pendidikan yang dipadukan dengan visi IAIN Pontianak.

Pengumuman dan Petunjuk Teknis penelitian berbasis publikasi artikel jurnal tahun 2017 hasil revisi pada dasarnya tidak banyak perubahan, masukan dan saran pada pertemuan yang difungsikan sebagai sosialisasi menghasilkan perbaikan pada aspek-aspek yang belum termuat pada petunjuk teknis sebelumnya.

Lebih jelasnya, pengumuman dan juknis penelitian dapat didownload pada link berikut;

Download pengumuman penelitian ( DOWNLOAD )
Download juknis penelitian revisi ( DOWNLOAD )




Kegiatan Jurusan PIAUD Sukses, Diramaikan 78 Kajur PIAUD dan Dosen, serta 20 mahasiswa dari 35 Peruguan Tinggi se-Indonesia.

Direktur Pendidikan Tinggi Islam dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Dr Nizar Ali M Ag resmi membuka Konferensi Internasional dan Pertemuan Tahunan Ke-III Asosiasi Program Studi PIAUD Indonesia yang digelar di Hotel Haris Pontianak, 18-20 April 2017.

Dalam sambutannya, Prof Dr Nizar Ali M Ag mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut, sebagai usaha yang berkontribusi pada pengembangan akademik dan peningkatan pendidikan yang berkualitas.

“Idealnya mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) ketika lulus adalah menjadi guru yang profesional, untuk menjadi guru yang profesional harus melalui input dan proses yang bagus”, kata Prof Dr Nizar Ali M Ag.

Terlebih saat ini, pengembangan jurusan PIAUD tidak hanya pada jenjang pendidikan S1, namun juga pada program pascasarjana (S2) sebagaimana pernah ia lakukan di Universitas Islam Negeri Jogyakarta.

Persoalan lainnya yang tidak kalah pentingnya bagi Prof Dr Nizar Ali M Ag adalah pemenuhan kebutuhan dosen PIAUD dan peningkatan kualitas dosen melalui karya-karya ilmiah yang dimuat pada jurnal-jurnal yang terakreditasi dan terindeksasi.

Selain itu, ia juga mendorong setiap PTKIN se-Indonesia untuk mengembangkan lembaga akreditasi mandiri, saat ini Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI sudah membahas Lembaga Akreditasi Mandiri Agama.

Mengacu pada Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, ada perubahan peran Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terkait akreditasi. Penjaminan mutu pendidikan tinggi lewat akreditasi dilaksanakn BAN-PT untuk perguruan tinggi, sedangkan program studi dilaksanakan lembaga akreditasi mandiri (LAM) yang direkomendasikan BAN-PT kepada pemerintah.

Prof Dr Nizar Ali M Ag berharap pada tahun 2018 LAM Agama dapat terealisasi dan bisa melakukan akreditasi sendiri terhadap program studi.

Rangkaian acara pembukaan diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran dan tarian sambut yang diperagakan oleh mahasiswi Jurusan PIAUD IAIN Pontianak, selanjutnya diisi dengan sambutan ketua panitia, dekan FTIK, Rektor IAIN Pontianak, dan sambutan dan orasi ilmiah sekaligus membuka acara.

Sesi pagi 19 April 2017 dilanjutkan dengan kegiatan Konferensi Internasional PIAUD, empat pakar dari empat negara membentangkan paper mereka, yaitu; Yakni; Fauziah Fauzan EL M SE Akt M Si, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang-Indonesia; Dr Abdulrazak Panaemalae School of Library Arts Walailak University-Thailand; Dr Hazmin Taha (Brunei) Kolej University Pendidikan Ugama Seri Begawan (KUPU SB)-Brunei Darussalam; dan Dr H Abang Ishar AY M Sc Hikmah Serawak-Malaysia. Baru pada siang agenda dilanjutkan diskusi paralel dan selanjutnya pertemuan tahunan ke 3 asosiasi program studi PIAUD Indonesia.

Sebelum city tour sebagai agenda penutup yakni pada tanggal 20 April 2017, namun acara secara resmi ditutup lebih awal, 19 April 2017 pukul 23.00 ditutup oleh wakil dekan I FTIK IAIN Pontianak, Eka Hendri AR. Dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan berterima kasih dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut yang berjalan lancer tanpa menemukan hambatan. Sebelum menutut sambutannya Eka Hendri mempersembahkan satu buah puisi yang berjudul Adinda, puisi tersebut menurutnya sengaja ia buat khusus untuk para peserta kegiatan.

Selain pertemuan konferensi dan pertemuan tahunan Asosiasi Program Studi PIAUD, kegiatan ini dirangkaikan dengan kegiatan akademik mahasiswa yakni Kongres Mahasiswa PIAUD pertama yang diikuti sebanyak 20 mahasiswa dari berbagai PTKIN se-Indonesia.




Konferensi Internasional dan Pertemuan Tahunan Ke-III Asosiasi Program Studi PIAUD se-Indonesia

Jurusan PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) IAIN Pontianak dan PPs PGRA Indonesia hari ini (18/4) menggelar kegiatan International Conference on Islamic Early Childhood Education & The 3rd Annual Meeting of Association of Indonesian Islamic Kindergarten Teacher Education Program Study. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 18-20 April 2017 di hotel Haris Pontianak.

Dalam konferensi internasional dan pertemuan tahunan ke 3 asosiasi program studi PIAUD Indonesia yang digelar di Hotel Haris Pontianak, akan membahas hasil karya ilmiah dan ide kreatif para pakar dalam dan luar negeri, dan dosen PIAUD-PAUD yang diikuiti oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Umum se-Indonesia.

Acara akan dibuka pada pukul 19.00  di hotel Haris Pontianak, hadir sebagai keynote speaker Prof Dr Nizar Ali M Ag Direktur Pendidikan Tinggi Islam dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintahan Kota Pontianak, para akademisi, dosen PIAUD dari berbagai Perguruan Tinggi.

Untuk membahas berbagai hal terkait pendidikan anak usia dini, pada sesi konfrensi internasional menghadirkan panel ahli dari 4 negara yaitu Indonesia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Yakni;  Fauziah Fauzan EL M SE Akt M Si, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang-Indonesia; Dr Abdulrazak Panaemalae School of Library Arts Walailak University-Thailand; Dr Hazmin Taha (Brunei) Kolej University Pendidikan Ugama Seri Begawan (KUPU SB)-Brunei Darussalam; dan Dr H Abang Ishar AY M Sc Hikmah Serawak-Malaysia.

Menurut Ketua Panitia, Nur Hamzah yang juga Ketua Jurusan PIAUD IAIN Pontianak, kegiatan ini diharapkan melahirkan rekomendasi strategis bagi pengembangan dan kebijakan pemerintah terhadap penyelenggaraan Pendidikan Pra-sekolah, adanya kesepakatan-kesepakatan tentang Kurikulum KKNI di lingkungan Jurusan/Program Studi PIAUD se-Indonesia, jurnal, kegiatan nasional dan lain sebagainya,

Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang diskusi dan mengkaji ide dan gagasan ilmiah terkait dengan pengembangan pendidikan Islam anak usia dini melalui acara seminar dan diskusi paralel. Hingga saat ini ada 70 abstrak yang akan dibahas.

Nur Hamzah menambahkan bahwa konferensi ilmiah ini menjadi sangat tepat untuk sosialisasi penyajian hasil penelitian rekan-rekan dosen jurusan dan prodi PIAUD, peneliti, dan akademisi, sekaligus memperoleh masukan pengembangan yang lebih baik.

Mengingat peserta konferensi adalah rekan-rekan dari berbagai negara yang memiliki kepakaran dan peminatan kajian yang relevan.

“Pelaksanaan konferensi internasional dan diskusi paralel ini dirasakan semakin relevan mengingat perhatian terhadap pendidikan anak usia dini semakin besar, baik dari pemerintah mapun lembaga pendidikan anak usia dini. Perhatian tersebut diklaim memberikan kontribusi masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang”, tutup Nur Hamzah.