Pengumuman Calon Penerima Beasiswa Bidikmisi Jalur SPAN-PTKIN Tahun 2017

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan ini mengumumkan calon penerima Beasiswa BIDIKMISI Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) Tahun 2017 (daftar nama sebagaimana terlampir).

Kepada mereka yang namanya tercantum dalam lampiran surat ini, diharapkan dapat hadir pada:

Hari/Tanggal     :    Selasa dan Rabu 23 – 24 Mei 2017

Waktu                :    08:00 s.d. 16:00 wib

Tempat              :    Ruang Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK IAIN Pontianak

Kegiatan            :    Verifikasi data calon penerima BIDIKMISI Jalur SPAN PTKIN Tahun 2017

Persyaratan      :

  1. Memiliki potensi akademik berdasarkan surat rekomendasi dari Kepala Madrasah/Sekolah/Pesantren Muadalah;
  2. Foto copy prestasi akademik (nilai rapor dari semester 1 s.d. semester 6);
  3. Foto copy piagam/sertifikat prestasi non akademis minimal pada level kabupaten/kota (jika ada);
  4. Foto copy Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN);
  5. Kartu Tanda Peserta SPAN-PTKIN Tahun 2017;
  6. Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;
  7. Surat Pernyataan (contoh terlampir);
  8. Foto copy Kartu Keluarga;
  9. Foto keadaan rumah (tampak utuh sisi depan, samping kiri, samping kanan, dan belakang).

Pengumuman hasil verifikasi calon penerima BIDIKMISI Jalur SPAN-PTKIN Tahun 2017 akan ditayangkan di website IAIN Pontianak: http://www.iain.ptk.ac.id pada tanggal 31 Mei 2017.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, untuk perhatian dan dilaksanakan.

Link Download:

  1. Daftar Nama Calon Penerima Beasiswa BIDIKMISI Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) Tahun 2017;
  2. Surat Pernyataan;



LPM IAIN Pontianak Sosialisasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada 09 Mei 2017 di Lantai IV Hotel Harris Pontianak. Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian kedua dari kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Internal IAIN Pontianak, selanjutnya adalah pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

SPMI IAIN Pontianak 2016 ini disusun oleh Tim Lembaga Penjaminan Mutu Internal dibawah Koordinator Pusat Pengembangan Standar Mutu IAIN Pontianak, Dr. Muhammad Edi Kurnanto, S.Ag., M.Pd. Hasil dari penyusunan SPMI tersebut selanjutnya wajib disosialisasikan kepada semua sivitas akademika di lingkungan IAIN Pontianak, mulai dari unsur pimpinan sampai di tingkat unsur yang paling rendah.

Disusunnya SPMI IAIN Pontianak ini merupakan amanat dari Undang-Undang Republik Indonesia yang mewajibkan setiap Perguruan Tinggi, termasuk IAIN Pontianak, untuk merumuskan Sistem Penjaminan Mutu Internal. Selain bagian dari tugas LPM, SPMI juga merupakan arah kebijakan Rektor tentang Penjaminan Mutu IAIN Pontianak, karena di dalamnya memuat kebijakan mutu, standar mutu, manual mutu dan standar operasional prosedur.

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. Dalam sambutannya, Rektor menghimbau bahwa SPMI ini bukan hanya sekedar dokumen, tetapi harus menjadi pedoman kerja untuk meningkatkan mutu IAIN Pontianak.

Saya berharap Sistem Penjaminan Mutu Internal IAIN Pontianak ini bukan hanya dijadikan sebatas dokumen atau wacana saja, tetapi dapat menjadi bagian dari kerja yang kita lakukan dalam rangka untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi kita, khususnya IAIN Pontianak. Baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat atau di bidang lain yang berkaitan dengan penjaminan mutu perguruan tinggi,” harap Rektor. “Kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini adalah kegiatan yang baik dan patut kita syukuri untuk dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi yang ada di IAIN Pontianak,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh 50 peserta dari semua unsur pimpinan yang ada di lingkungan IAIN Pontianak, dengan tujuan untuk menjadikan IAIN Pontianak lebih baik kedepannya. (luthfy)




Pengumuman Hasil Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) Tahun Akademik 2017/2018

Berikut kami sampaikan Daftar Hasil Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) Tahun Akademik 2017/2018 Pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Informasi ini juga dapat dilihat di laman www.span-ptkin.ac.id. dan website: www.iainptk.ac.id

Kepada calon mahasiswa yang dinyatakan LULUS, dapat melakukan registrasi/daftar ulang dengan jadwal sebagai berikut:

Daftar ulang             :    Selasa s.d. Rabu,

                                        23 s.d. 24 Mei 2017

Waktu                        :    Pukul 08:00 s.d. 16:00 WIB.

Tempat                      :    Bank Kalbar Syari’ah Kantor Kas IAIN Pontianak

                                        Jl. Letjen. Soeprapto No. 19 Pontianak

Jadwal dan Prosedur Registrasi/Daftar Ulang Mahasiswa Baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Tahun Akademik 2017/2018

A. Jadwal Registrasi / Daftar Ulang

  1. Jalur SPAN-PTKIN :    23 s.d. 24 Mei 2017
  2. Jalur UM-PTKIN :    19 s.d. 23 Juni 2017
  3. Jalur SPMB IAIN Pontianak :    14 s.d. 21 Agustus 2017

B. Prosedur Registrasi/Daftar Ulang

  1. Melakukan transaksi pembayaran daftar ulang sebesar Rp. 1.335.000,- (Satu Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah) melalui Bank Kalbar Syari’ah Kantor Kas IAIN Pontianak Letjen. Soeprapto No. 19 Pontianak;
  2. Menyerahkan salinan kuitansi daftar ulang kepada Bendahara penerimaan (Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak Lt.2) untuk divalidasi sebagai mahasiswa aktif;
  3. Mengisi formulir data mahasiswa dan diserahkan kembali di ruang pelayanan Bagian Akademik dan Kemahasiswaan (Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak Lt. Dasar) dengan menunjukkan bukti setoran daftar ulang.
  4. Menyerahkan berkas pendaftaran mahasiswa, sebagai berikut:
    1. Foto Copy Nilai Rapor dari semester 1 s.d. 6 (Bagi pendaftar yang lulus di jalur SPAN-PTKIN);
    2. Foto Copy Ijazah atau Surat Keterangan Lulus dari Sekolah;
    3. Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 : 4 lembar;
    4. Foto Copy Kartu Keluarga (KK);
    5. Foto Copy Akta Kelahiran;
    6. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  5. Cetak Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) di Ruang Pelayanan Bagian Akademik dan Kemahasiswaan.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama diucapkan terima kasih.

Link Download:

Hasil Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) Tahun Akademik 2017/2018




PIONIR PTKIN VIII, Tenis Meja Double Putri Harumkan IAIN Pontianak

Banda Aceh (IAIN Pontianak)–Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset (Pionir) ke VIII Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia di Banda Aceh ditutup pada Ahad (30/4/2017).

Tim atlet tenis meja double putri sumbang medali perunggu bagi IAIN Pontianak. Pencapaian tersebut diraih setelah tim tenis meja putri IAIN Pontianak berhasil mengalahkan tim tenis meja putri IAIN Tulungagung dengan skor 3-0. Sedangkan medali emas dan perak masing-masing diraih oleh tim tenis meja putri IAIN Metro Lampung dan IAIN Pekalongan.

Ditemui seusai pertandingan, atlet tenis meja IAIN Pontianak Dewi Ona dan Zulfa Indah mengungkapkan kegembiraan atas pencapaiannya. “Senang sekali dapat mempersembahkan medali pertama bagi IAIN Pontianak”, ujar Zulfa. Sedangkan Dewi Ona memberikan tanggapannya atas pertandingan yang baru saja selesai mereka lakoni, “Kami senang dapat bermain all out, sehingga cukup puas dengan hasil pertandingan. Peraihan ini cukup untuk dapat mengobati kekecewaan kami pada kekalahan cabang tenis meja single putri.” Ia menyampaikan harapannya agar persiapan tim dan atlet dalam PIONIR yang akan datang dapat lebih optimal. “Hendaknya pencarian dan pembinaan bibit atlet baru harus menjadi perhatian serius. Kemenangan dan prestasi yang diraih adalah dampak dari proses perhatian dan pembinaan yang baik”, tuturnya. Dalam PIONIR ke VIII kali ini, Dewi Ona dan Zulfa Indah diturunkan dalam dua cabang pertandingan tenis meja, yaitu single putri dan double putri.

Sementara itu, official tenis meja IAIN Pontianak Gito Saroso menuturkan rasa syukurnya atas pencapaian atletnya. “Alhamdulillah atlet kita bisa bermain maksimal dan sportif sehingga bisa menang walau hanya juara tiga.” Ia juga menuturkan harapannya agar perencanaan dan pembinaan atlet tenis meja lebih dioptimalkan. Mengingat tenis meja merupakan cabang olahraga andalan IAIN Pontianak dalam kegiatan PIONIR.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag mengatakan “Kontingen IAIN Pontianak sudah berjuang dengan serius dan maksimal dalam setiap pertandingan dan perlombaan. Saya kira perlu diapresiasi dan jangan berkecil hati, karena kita sudah menampilkan perjuangan yang terbaik. Namanya pertandingan, ada yang menang dan ada yang belum beruntung” katanya saat diwawancarai di Banda Aceh.  (Andry)




Ketum MUI: Sekarang Adalah Era Baru Ekonomi Syari’ah Indonesia

Pontianak (IAIN Pontianak)–Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) & Dewan Syari’ah Nasional (DSN), Dr. KH. Ma’ruf Amin mengatakan bahwa sekarang adalah era baru dalam Ekonomi Syari’ah Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam acara Seminar Nasional dengan tema, “Ekonomi Syari’ah dan Pembangunan Ekonomi Bangsa” di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Senin, 01 Mei 2017.

Saya katakan bahwa sekarang ini adalah era baru dalam ekonomi syari’ah. Sekarang ini adalah “golden moment” ekonomi syari’ah di Indonesia. Karena sekarang sudah terbentuk Komite Nasional Keuangan Syari’ah yang dipimpin sendiri oleh Bapak Ir. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.

Komite Nasional Keuangan Syari’ah yang disingkat dengan KNKS ini beranggotakan dari para Menteri, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). KNKS bertugas untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara semua institusi dan regulator terkait dengan industri keuangan syar’iah dengan tujuan untuk mengembangkan industri keuangan syari’ah di Indonesia.

Selanjutnya, KH. Ma’ruf Amin menjelaskan tentang terjadi ketimpangan ekonomi yang luar biasa di Indonesia. Menuruntya, terjadi ketimpangan ekonomi yang luar biasa ini disebabkan kesalahan arah dalam pembangunan.

Dulu arah pembangunannya adalah top-down, kemudian dari top tersebut diharapkan dapat netes (berkontribusi) ke bawah. Ternyata yang dari atas tersebut, tidak netes-netes ke bawah. Jadi, perputaran ekonomi itu hanya berputar dari atas ke atas saja, tidak ke bawah. Sehingga terjadi kesenjangan dan tidak ada prinsip keadilan. Adapun yang paling parah terkena dampaknya adalah ekonomi umat. Oleh karena itu, harus ada gerakan ekonomi umat (harakatul ummah) yang menggerakkan perekonomian dari bawah ke atas (bottom-up),” paparnya.

Ketua Dewan Syari’ah Nasional ini kemudian menekankan kembali bahwa sekarang telah terjadi proses dan arus baru ekonomi syari’ah yang pembangunannya dipusatkan ke pada umat. “Kenapa umat? Karena umat pemiliknya adalah umat Islam. Bangsa adalah ummat, ummat ya bangsa. Kalau umatnya lemah, maka bangsanya juga lemah, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, harus ada perubahan, kebijakan, regulasi dari pemerintah untuk menjembatani ini semua. Jadi, tidak lagi top-down, tetapi bottom-up. Ini menjadi tonggak pembangunan ekonomi bangsa, melalui arus balik ekonomi Indonesia,” tegasnya di hadapan ratusan peserta seminar.

Kegiatan seminar nasional ini diselenggarakan atas kerjasama antara IAIN Pontianak dengan Pengurus Nahdlatul Ulama Cab. Kota Pontianak yang didukung oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat. Hadir pula Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Rodoni sebagai narasumber kedua yang menjelaskan tentang Peluang dan Tantangan Pasar Keuangan Syari’ah Tahun 2017. Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta, baik dari sivitas akademika IAIN Pontianak maupun para tamu undangan dari beberapa instansi pemerintah yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. (Lutfi)




LPM IAIN Pontianak Inisiasi Workshop Pengelolaan Mutu Perguruan Tinggi Berbasis IT bagi PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat

Pontianak (IAIN Pontianak)–Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada zaman sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi. Sebuah organisasi modern yang maju, mau tak mau—suka ataupun tidak, mesti mengakrabi Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. Begitu juga dalam pengelolaan Perguruan Tinggi. Saat ini, penyelenggaraaan pendidikan tinggi telah banyak menggunakan berbagai aplikasi sebagai alat bantunya, seperti e-learning, e-nilai, e-library, e-monev dan sebagainya.

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak Sapendi,M.Pd. menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan public dan akademik pada IAIN Pontianak belum banyak menggunakan aplikasi, kecuali SIAKAD (Sistem Informasi Akademik). Berdasarkan latar belakang itulah, LPM IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Workshop Pengelolaan Mutu Perguruan Tinggi Berbasis Information Tecnology (IT) bagi PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak.

Kegiatan workshop ini menjadi bagian dari upaya IAIN Pontianak untuk berkontribusi secara aktif dalam upaya mengembangkan kesadaran akademika PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat tentang pentingnya pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT. Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah blue print sistem pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT bagi PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat.

Wakil Rektor I, Dr. Hermansyah, dalam sambutannya menyampaikan mimpi besar yang diharapkan segera terwujud di IAIN Pontianak. “Saya bermimpi, di ruang Rektor terdapat satu layar touchscreen yang berukuran 2×2 M yang di dalamnya apabila Rektor ingin melihat jumlah dosen tinggal klik, sebarannya di mana saja, apa saja keahliannya, apa penelitiannya, bukunya dan jurnalnya. Apabila Rektor mau lihat berapa dana kita tahun ini, sebarannya di mana saja, di unit mana, untuk kegaitan apa saja, sudah terealisasi atau belum, tinggal klik,”tuturnya.

Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, maka harus diprogramkan,” tambahnya. Warek I berharap sistem pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT di IAIN Pontianak dapat terealisasikan dalam jangka waktu 2 atau 3 tahun kedepan. “Ini merupakan pekerjaan yang besar, tapi harus dimulai. Dengan adanya sistem pengelolaan mutu berbasis IT ini bukannya menambah pekerjaan dan untuk mempersulit, tetapi sebaliknya untuk mempermudah pekerjaan. Saya berharap kurang lebih 2 tahun atau 3 tahun yang akan datang, sistem pengelolaan mutu perguruan tinggi berbasis IT di IAIN Pontianak segera terwujud,” harapnya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 27 s/d 29 April 2017 dan diikuti oleh dari Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Pejabat-Pejabat di lingkungan IAIN Pontianak, serta perwakilan dari PTKIN/PTKIS Se-Kalimantan Barat. Selama tiga hari, para peserta dibimbing oleh Asep Wahyudin, S.Kom., MT., Dosen Tetap Universitas Pendidikan Indonesia Bandung secara intensif dari awal kegiatan sampai tercapainya output yang ingin dihasilkan dari kegiatan ini. (Lutfi)




Rektor UIN Aceh Jamu Pimpinan PTKIN Se-Indonesia

Banda Aceh (IAIN Pontianak)–Pasca pembukaan PIONIR ke VIII, Rektor UIN Arraniry Prof. Dr. Farid Wajdi, MA menjamu seluruh unsur Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Nizar Ali, para Rektor/Ketua beserta Wakil Rektor III/Wakil Ketua III dari 55 PTKIN Se-Indonesia. Jamuan tersebut dilaksanakan pada Rabu (26/4) malam di rumah dinas rektor yang berada dalam komplek kampus UIN Arraniry Banda Aceh. Selain menyuguhkan hidangan makan malam, tuan rumah juga mempersilahkan seluruh tamu yang hadir untuk menikmati suasana keindahan kampus, panggung seni budaya dan pameran produk kreatifitas mahasiswa yang telah meraih beberapa penghargaan yang membanggakan. Dalam sambutannya, Rektor UIN Arraniry meminta maaf atas segala kekurangan dalam seluruh rangkaian kegiatan PIONIR ke VIII.

Kegiatan jamuan ini juga dirangkaikan dengan pembukaan Pertemuan Forum Wakil Rektor/ Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN Se-Indonesia yang dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Nizar Ali. Ketua Forum yang juga merupakan Wakil Rektor III UIN Maliki Malang, Agus Maemun, menyatakan bahwa agenda yang akan dibahas pada pertemuan tersebut di antaranya tentang kelanjutan PIONIR yang akan datang, penguatan posisi Wakil Rektor/Wakil Ketua III dalam menunjang akreditasi prodi dan institusi, merumuskan rekomendasi standarisasi pendanaan kemahasiswaan, dan upaya meningkatkan daya saing PTKI dan PTKIN. (Andry)




PIONIR VIII PTKIN Resmi Dibuka Menteri Agama

ACEH (IAIN Pontianak)– Agenda dua tahunan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia secara resmi dibuka Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Dihadapan lebih dari 4000 peserta dan undangan yang hadir dari Sabang sampai Merauke pada pembukan kegiatan tersebut, Menag mengingatkan pentingnya menjaga kebhinnekaan dan tantangan bangsa Indonesia yang semakin komplek.

Menurutnya, jumlah penduduk yang besar dan beragam, gugusan pulau yang luas dari Sabang sampai Merauke, serta kekayaan alam yang melimpah ruah menjadi peluang mengantarkan Indonesia sebagai negara besar dan maju. Namun demikian, semua itu juga merupakan tantangan.

“Munculnya kelompok intoleran, merebaknya radikalisme serta kelompok yang ingin mengganti idiologi Pancasila dengan paham lain, menguji kita semua, agar tali NKRI harus lebih dikuatkan,” petuah Menag di Aceh, Rabu (26/04).

“Perasaan bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia, harus dikedepankan. Semangat kebersamaan dan menghormati kebhinekaan harus diutamakan dan menjadikan agama dan budaya sebagai perekat persatuan harus dikukuhkan,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Menteri Agama RI menyatakan bahwa PIONIR diharapkan mampu meningkatkan pembinaan keilmuan dan mencari mahasiswa unggul baik dalam prestasi akademik maupun keolahragaan, seni dan riset serta memperkuat silaturahim dan kerukunan antar mahasiswa se-Nusantara. Ia berharap melalui even ini akan muncul olahragawan, seniman, dan peneliti-peneliti muda yang ahli di bidangnya sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara kita.

Dalam perjalanannya, kegiatan PIONIR diselenggarakan oleh IAIN Raden Patah Palembang pada tahun 2002, IAIN Walisongo Semarang tahun 2004, IAIN Sunan Gunung Jati Bandung (sekarang UIN) tahun 2006, STAIN Pontianak (sekarang IAIN) tahun 2008, IAIN Watampne tahun 2010, IAIN Banten tahun 2013, IAIN Palu tahun 2015 dan UIN Aceh 2017.

Pada tahun ini UIN Arraniry Banda Aceh dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan PIONIR ke VIII yang akan berlangsung pada 26 April sampai dengan 1 Maret 2017. Kegiatan ini diikuti oleh 3070 mahasiswa yang berasal dari 56 PTKIN seluruh Indonesia. Dari 56 PTKIN se-Indonesia itu, ikut berlaga pada PIONIR kali ini IAIN Pontianak yang mengutus 22 atlit yang siap bertanding untuk memperebutkan medali.

PIONIR 2017 kali ini akan memperebutkan 162 medali yang terdiri dari 54 emas, 54 perak, dan 54 perunggu. Juara pertama, kedua, ketiga dan keempat dari setiap cabag perlombaan akan mendapat bantuan beasiswa prestasi. Sedangkan Juara umum akan mendapatkan piala bergilir dari Kemenag RI. Tema yang diusung penyelenggara adalah “Sportif dalam prestasi – damai dalam kebersamaan”.

PIONIR mencakup empat bidang perlombaan, yaitu bidang ilmiah, bidang olahraga, bidang seni, dan bidang riset. Bidang ilmiah terdiri dari empat cabang perlombaan, yaitu debat bahasa Arab, debat bahasa Inggris, Musabaqah Makalah Quran (MMQ), Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK). Bidang olahraga terdiri dari sepuluh cabang pelombaan, yaitu futsal, volleyball, tenis meja, badminton, catur, panjat dinding, sepak takraw, pencak silat, basket ball dan karate. Bidang seni terdiri dari delapan cabang perlombaan, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifzil Quran (MHQ), kaligrafi, pop solo islami, desain dan peragaan busana muslim, puitisasi al Quran, mawaris, Musabaqah Syahril Quran (MSQ). Sedangkan bidang riset terdiri dari dua cabang perlombaan, yaitu Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Karya Inovatif Mahasiswa. Dari dua puluh dua cabang tersebut, Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) dan Karya Inovatif Mahasiswa merupakan dua cabang baru yang diperlombakan pada ajang kali ini.

Selain membuka kegiatan PIONIR ke VIII, Menteri Agama RI juga diagendakan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Arraniry Aceh, serta meresmikan Laboratorium Fakultas Adab dan Humaniora dalam bentuk rumah adat aceh yang dihibahkan oleh mayarakat Aceh kepada pihak kampus.

Kegiatan PIONIR ke VIII kali ini disemarakkan dengan beberapa agenda lain, yaitu Pertemuan Alim Ulama Se-Aceh, Pertemuan Forum Pimpinan PTKIN Se-Indonesia, Pertemuan Dharma Wanita PTKIN Se-Indonesia, Pertemuan Pengelola Jurnal PTKI dan Penguatan Jurnal Honorer Kemenag, pameran dan bazar kreatifitas mahasiswa yang menampilkan karya mahasiswa dan unit usaha kreatif di Aceh, diskusi program kerja dengan Kementerian Agama RI, panggung apresiasi seni dan budaya, parade etno karnival nusantara.




Rektor IAIN Pontianak Lepas 22 Atlet untuk Berlaga di PIONIR PTKI ke-VIII di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Dua puluh dua Atlet IAIN Pontianak siap berlaga di Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) ke VIII di UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tanggal 26 April s/d 01 Mei 2017. Kesiapan 22 Atlet IAIN Pontianak berlaga di PIONIR PTKI ke-VIII ditandai dengan penyerahan Bendera Kontingen dari Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M. Ag. kepada Ketua Kontingen IAIN Pontianak, Suyati, S. Ag.

Dengan didampingi oleh 8 Official dari IAIN Pontianak, 22 Kontingen Atlet IAIN Pontianak secara resmi dilepas oleh Rektor IAIN Pontianak dalam sebuah upacara pelepasan di Ruang Teater Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak pada Rabu, 19 April 2017. Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak berpesan kepada seluruh anggota kontingen untuk menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap pertandingan yang diikuti.

Diharapkan keberangkatan kontingen ini tidak hanya sekedar berpartisipasi saja, melainkan dapat mengharumkan nama besar IAIN Pontianak dengan meraih medali-medali kemenangan. Saya juga berpesan kepada para Atlet dan Official IAIN Pontianak untuk selalu menjaga kebugaran fisik dan mempersiapkan mental, mengingat waktu pertandingan semakin dekat,” pesannya.

Ada 14 cabang kompetisi yang akan diikuti oleh ke-22 Atlet IAIN Pontianak pada PIONIR PTKI ke-VIII di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ke-14 cabang kompetisi tersebut ialah Tenis Meja, Bulu Tangkis, Puitisasi Islam, Karya Tulis Ilmiah, Musabaqah Tilawah al-Qur’an (MTQ), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ), Musabaqah Makalah al-Qur’an (MMQ), Kaligrafi, Debat Bahasa Arab, Pop Islami, Peragaan Busana Muslim, Catur, dan Panjat Tebing.

Salah seorang dari Official IAIN Pontianak, Adnan, S.E, menuturkan bahwa persiapan keberangkatan kontingen IAIN Pontianak cukup optimal. Beberapa kendala teknis sudah dapat diatasi dengan baik. Para atlet yang diikutsertakan cukup memiliki pengalaman di kejuaraan lokal. Target peraihan medali semoga dapat disumbangkan dari seluruh cabang perlombaan yang diikuti, terutama pada dua cabang unggulan, yaitu bulu tangkis dan catur.




Studium General dan Penandatanganan MoU/MoA Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUAD IAIN Pontianak

Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengadakan Studium General pada hari Selasa, 18 April 2017 di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Studium general dengan Tema, “Tafsir dalam Bingkai Sejarah” ini menghadirkan pakar ahli sejarah dari UIN Alauddin Makassar, yaitu Dr. H. Abdullah Renre, M.Ag.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. Rektor IAIN Pontianak dan dihadiri 100 undangan meliputi; mahasisswa, dosen dan pejabat di lingkungan FUAD IAIN Pontianak. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan, khususnya bagi mahasiswa IAT FUAD IAIN Pontianak tentang tafsir Al-Qur’an dengan pendekatan sejarah. Dengan menempatkan Al-Qur’an sebagai objek kajiannya, kegiatan ini mencoba untuk mengelaborasi dan mengeksplorasi apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dalam “kaca mata” sejarah.

Pada akhir acara pembukaan studium general, diselingi dengan penandatanganan MoU/MoA antara Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUAD IAIN Pontianak dengan beberapa stake holders yang diundang dalam kegiatan tersebut. Mereka ialah Direktur Pendidikan Ulama Tarjih Unismuh Makassar, Dr. H. Abdullah Renre, M.Ag., Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Dakwah Al-Adaby, Muhammad Azman Alka, M.Ag., Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Mahyajul Qurra’ dan Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Baitul Qur’an, H. Abdul Wahab Al-Hafizh.

Nota kesepahaman bersama antara Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUAD IAIN Pontianak dengan beberapa stake holders tersebut berisi tentang kesepakatan untuk mengadakan kerja sama dalam bidang pendidikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan fungsi serta kewenangan masing-masing pihak, guna kelancaran pelaksanaan tugas kedua belah pihak.

Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, MA. berharap nota kesepahaman bersama ini akan terus berlanjut dan dapat ditingkatkan dengan mitra-mitra yang lain.

Kita sangat mengadalkan kerja sama seperti ini untuk menjadi mitra dari FUAD, karena mahasiswa membutuhkan lokasi praktek kerja nyata yang biasa kita lakukan dalam kegiatan PPL dan KKL. Mudah-mudahan kedepan, kerja sama seperti ini akan terus berlanjut dan akan kita tingkatkan dengan mitra-mitra yang lain,” tutupnya.