IAIN Pontianak Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman IAIN Pontianak, 30 Oktober 2017. Tema yang diusung dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89 Tahun 2017 adalah Pemuda Indonesia Berani Bersatu dan Tagline/Hastag Peringatan Hari sumpah Pemuda Ke-89 adalah #BERANIBERSATU.

Pelaksanaan upacara ini diselenggarakan atas tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: 10.13.1/MENPORA/DII/X/2017 Tentang Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89 Tahun 2017. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. H. Hermansyah, M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga sebagai Pembina Upacara.

Adapun petugas upacara tersebut dimulai dengan Pengibaran Bendera Merah Putih oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 601 IAIN Pontianak yang diikuti dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Pembina Upacara untuk mendoakan para arwah pemuda pejuang Indonesia yang terdahulu.

Selanjutnya ialah Pembacaan Teks Pancasila yang dibacakan oleh Pembina Upacara dan diikuti oleh semua peserta upacara. Sedangkan Pembacaan Teks Undang-Undang Dasar 1945 dibacakan oleh Suyati, S.Ag., Kabag. Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK IAIN Pontianak, Pembacaan Teks Sumpah Pemuda dibacakan oleh Didi Darmadi, Analis Produk Hukum Subbag OKPP, dan terakhir pembacaan doa oleh Rahimi, Pengelola Data Anggaran dan Perbendaharaan Subbag Kuangan dan BMN.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan peserta upacara, terdiri dari unsur pimpinan, Aperatur Sipil Negara, Dosen Non-ASN dan pegawai kontrak. Upacara berlangsung dengan khidmad.




IAIN Pontianak Gelar Penyamaan Persepsi BKD bagi Assessor dan Calon Assessor

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dosen berkewajiban melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

Berkenaan dengan hal tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar kegiatan Penyamaan Persepsi Beban Kerja Dosen (BKD) bagi Assessor dan Calon Assessor di lingkungan IAIN Pontianak, 27 Oktober 2017. Narasumber yang dihadirkan ialah Prof. Dr. Engkus Kuswarno, MS., Direktur Pengembangan Karir dan Kompetensi SDM Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) dan Mustakim, S.Ag., M.Pd. Kasubdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Islam Kemenag RI.

Mustakim melaporkan dalam sambutannya bahwa kegiatan penyamaan persepsi BKD bagi assessor dan calon assessor sangat ditunggu-tunggu oleh perguruan tinggi yang lain. Hal ini didasarkan pada berbagai pertimbangan keperluan akan tenaga assessor di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sangat diharapkan dan dibutuhkan. “Akhirnya pada hari ini untuk tahun 2017, kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dimulai dari IAIN Pontianak. Saya berharap dari Prof. Kuswarno dan teman-teman dari Kemenristek Dikti dapat memberikan pokok-pokok pikiran tentang bagaimana pelaksanaan BKD dan proses rekruitment assessor BKD di PTKI,” harapnya.

Mustakim selanjutnya menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang assessor minimal harus memiliki 2 persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pertama, Nomor Identifikasi Registrasi Asesor (NIRA). NIRA ini diterbitkan oleh Kemenristekdikti yang merupakan satu kesatuan pangkal data dari Forlap Dikti. Setelah terbitnya NIRA dari Kemenristekdikti, kemudian Direktur Jenderal Keagamaan Islam kemudian meng-SK-kan dan kemudian akan divalidasi lagi oleh Kemenristekdikti. Kedua, melakukan kegiatan penyamaan persepsi. “Kalau 2 point itu sudah dilaksanakan, maka kebutuhan akan assessor dapat dipenuhi sepanjang ketentuan-ketentuan lain yang bersifat administratif dapat terpenuhi,” jelasnya.

Sebelum membuka acara secara resmi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Hermansyah, M.Ag., mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Engkus Kuswarno, MS., dan Mustakim, S.Ag., yang telah menfasilitasi terlaksananya kegiatan ini.

Kami sangat mengharapkan kegiatan ini berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan seperti apa yang dilaporkan oleh Ketua LPM IAIN Pontianak tadi bahwa IAIN Pontianak sekarang ini hanya memiliki 8 orang assessor BKD. Jumlah tersebut merupakan sangat terbatas dan beban yang diberikan kepada aseseor yang ada terlalu banyak. Oleh karena itu, tambahan assessor ini sangat diperlukan dan diharapkan,” harap Warek.

Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 08.00 s/d 11.00 WIB dan dihadiri oleh puluhan Dosen (Pegawai Negeri Sipil) PNS dan Non-PNS di lingkungan IAIN Pontianak dengan sangat antusias. Kemudian pada pukul 13.00 WIB, dilanjutkan dengan materi selanjutnya  khusus bagi calon assessor yang diundang oleh LPM IAIN Pontianak.




Kunjungi Malaysia, IAIN Pontianak Tandatangani LOI dengan ITE Batu Lintang Campus Alumni

Rabu, 26 Oktober 2017, Rombongan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengunjungi Institute of Teacher Education (ITE) Batu Lintang Campus Alumni dalam rangka kegiatan Kolokium Penyelidikan di IPGK Batu Lintang, Kuching, Serawak, Malaysia, 26 Oktober 2017. Tema yang diusung ialah “Pendidikan Berkualiti Melalui Penyelidikan.”

Dalam kunjungannya, IAIN Pontianak bersepakat menjalin kerja sama dengan ITE Batu Lintang Campus Alumni yang tertuang dalam Surat Kesepahaman Minat Kerjasama (Letter of Intent). Letter of Intent (LOI) tersebut ditandatangani oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA. dan Dr. Hj. Rosana bin Bolhassan, Chairman ITE Batu Lintang Campus Alumni, Kuching, Sarawak.

Ada beberapa hal yang disepakati antara IAIN Pontianak dengan ITE Batu Lintang Campus Alumni. Pertama, menyelenggarakan Forum Akademik Keempat Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) Tahun 2019 di ITE Kampus Batu Lintang Campus Alumni, Kuching, Sarawak. Kedua, penelitian kolaboratif dalam hal pertukaran artikel dan tulisan akademis di antara dosen dengan mahasiswa. Ketiga, pertukaran gagasan dan informasi lainnya. Keempat, kegiatan lain yang relevan dari waktu ke waktu.

Dengan adanya Surat Kesepahaman Minat Kerjasama ini, Warek III berharap IAIN Pontianak dapat terus meningkatkan diri sesuai dengan visi yang diusung. “Saya berharap IAIN Pontianak dapat terus meningkatkan diri sesuai visi yang diusung, yaitu menjadi ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman serta kebudayaan Borneo,” harap Warek. “Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan peluang ke pada dosen dan mahasiswa untuk mengupgrade diri yang pada gilirannya dapat berkarya di kancah yang lebih luas, seperti Borneo dan dunia secara umum,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, terdapat 4 mahasiswa IAIN Pontianak yang papernya lolos seleksi dan diundang secara langsung untuk mempersentasikan paper mereka di kancah Internasional.  4 mahasiswa IAIN Pontianak tersebut terdiri dari 3 mahasiswa dari FUAD dan 1 mahasiswa FTIK IAIN Pontianak. Selain itu, Kepala Pusat Pengabdian pada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, M.Hum., juga mendampingi Warek III untuk membicarakan kemungkinan program Perkhidmatan pelajar bagi kedua belah pihak.




96 CPNS Dosen Kemenag RI Tahun 2017 Ikuti Ujian SKD di IAIN Pontianak

Sebanyak 96 CPNS Dosen Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2017 mengikuti Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Laboratorium Komputer IAIN Pontianak, 23 Oktober 2017. Terdapat 21 orang yang tidak hadir mengikuti Ujian SKD CPNS Dosen Kemenag Tahun 2017 dari 117 orang perserta terdaftar yang terdiri dari 103 orang formasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan 14 orang untuk Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKatN) Pontianak.

Dari 96 peserta yang mengikuti Ujian SKD dengan menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT) tersebut, hanya 22 orang saja yang memenuhi passing grade (penilaian) dan 1 orang dengan formasi cumlaude (ringking) yang berhak mengikuti ke tahap selanjutnya (Test Kompetensi Bidang). Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sukses atas kerjasama dan dukungan Rektor dan Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Ketua STAKatN, Tim CAT BKN, Pemantau Kemenag, serta seluruh tim seleksi IAIN Pontianak dan STAKatN Pontianak. Sebelum pelaksanaan test dimulai, Rektor IAIN Pontianak di dampingi Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, memberikan arahan kepada panitia dan peserta.

Kasubbag. Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan IAIN Pontianak, Adi Mulyono, S.Sos., menjelaskan bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh para peserta sebelum mengikuti Ujian SKD. “Tahap pertama, para pesera melakukan verifikasi dengan menyerahkan print out kartu peserta ujian dan KTP asli/Kartu Keluarga/Surat Keterangan Pengganti Identitas yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Setelah melakukan verifikasi, Tim I selanjutnya memberikan nomor peserta dan kartu kecil yang berfungsi untuk penitipan barang.”

Tahap kedua, para pesera memasuki ruang I untuk menitipkan barang-barang yang dibawa dengan menggunakan kartu kecil yang telah diberikan sebelumnya kepada Tim II. Barang-barang yang diperbolehkan untuk dibawa masuk hanya kartu ujian dan KTP. Tahap ketiga, para peserta melakukan scaning fisik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang dipilah sesuai dengan jenis kelamin,” urainya.

Adi menambahkan, “Tahap keempat, para peserta memasuki ruang II dan mendapatkan pin I yang terhubung dari server tes dari Tim IV. Tim IV juga berkewajiban untuk mengecek kembali apakah peserta sesuai dengan identitas yang dibawa atau tidak. Di ruang II tersebut, para peserta melihat simulasi yang ditayangkan secara berulang dan kemudian digeser ke ruang ujian 15 menit sebelum ujian. Di ruang ujian, semuanya ditangani full oleh Tim BKN. Ujian berjalan selama 90 menit dan para peserta dapat mengetahui hasilnya secara langsung.”

Adi berharap Ujian SKD ini dapat menghasilkan putra-putri terbaik bangsa. “Dengan dilaksanakannya tes yang transparan ini, kami berharap dapat menghasilkan putra-putri terbaik bangsa yang akan berkontribusi secara maksimal untuk membangun IAIN Pontianak dan STAKatN sebagai PTKN yang ada di Kalimantan Barat pada khususnya. Secara umum, kami berharap mereka dapat berkontribusi dalam peningkatan kapasitas SDM yang ada di Kalbar, karena kedua PTKN ini akan menciptakan generasi yang lebih bermutu di Kalbar,” harapnya.

Para peserta yang yang memenuhi passing grade dan berhak mengikuti ke tahap selanjutnya (TKB) diharapkan bersabar. Hal ini karenakan, sampai hari ini masih ada di titik tertentu yang masih mengikuti ujian dan kemudian akan dihimpun seluruhnya oleh panitia seleksi kementerian pusat. “Bagi para peserta yang memenuhi passing grade agar terus memantau portal/website Kemenag RI dan kemudian akan direlay di website IAIN Pontianak untuk mendapatkan informasi resmi terbaru tentang pelaksanaan tes tahap selanjutnya,” tegasnya.




Alumni STAIN-IAIN Pontianak Akan Gelar Reuni Akbar

Sabtu, 4 November 2017 mendatang para alumni STAIN-IAIN Pontianak akan menggelar Reuni Akbar. Sejak berdiri dari IAIN Fillial Syarif Hidayatullah Jakarta,  jumlah alumni STAIN-IAIN Pontianak sudah mencapai lebih dari 20 ribu orang.

Kasiono, Ketua Panitia Reuni Akbar mengatakan, “Pada pertemuan reuni nanti akan dilaksanakan beberapa agenda kegiatan. Pada pagi harinya Sabtu, (4/11) pukul 08.00 di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak akan diselenggarakan Seminar Nasional dengan menghadirkan pembicara yang berkompeten. Kami sudah mendapatkan kepastian beberapa pembicara, H. Sukiman, MM (Anggota DPR-RI) dan H. Sutarmidji, M.Hum (Walikota Pontianak) sudah menyatakan kesediaan untuk hadir.”

Sedangkan Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA (Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI) masih dalam konfirmasi. Tema yang diusung dalam seminar tersebut adalah: “Masa Depan Perguruan Tinggi Islam dalam Mengemban Misi Keummatan dan Kebangsaan.”  Moderatornya Dr. Rully Nashrullah, alumni IAIN Pontianak yang saat ini bekerja sebagai dosen di UIN Jakarta.

Kasiono melanjutkan,  “Pada siang harinya ditempat yang sama (red: kampus IAIN Pontianak) akan dilakukan Sidang Pleno pembahasan AD/ART dan Pemilihan Ketua Ikatan Alumni (ILUNI) IAIN Pontianak. Kemudian pada malam harinya akan dilaksanakan kegiatan Gala Dinner semua angkatan alumni STAIN-IAIN Pontianak di Hotel Kapuas Palace Pontianak,” terangnya.

Muhammad HD, sekretaris panitia menambahkan, “Kami berharap kepada semua alumni STAIN-IAIN Pontianak  dimanapun berada untuk hadir dan menyukseskan kegiatan Reuni Akbar ini. Inilah saatnya kita merajut tali silaturrahmi dan bersama berkontribusi memajukan kampus kita tercinta,” katanya bersemangat.




Rektor Hamka Lantik 11 Pejabat IAIN Pontianak

Sebanyak 11 pejabat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak pada Jum’at (20/10) dilantik oleh Rektor,  Dr. Hamka Siregar. Pelantikan ini dihadiri oleh Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Ketua Senat, Wakil Rektor, Direktur Pasca Sarjana, Dekan, Wakil Dekan,  Kabag, Ketua Lembaga, Ketua Jurusan dan seluruh Kasubbag di lingkungan IAIN Pontianak.

Adapun pejabat antar waktu yang dilantik adalah: H. Ma’ruf, M.Ag (Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/FTIK), Dr. H. Syaifuddin Herlambang (Ketua Jurusan Ekonomi Syariah pada Pasca Sarjana), Dr. Wahab (Ketua Jurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir), Dr. Rianawati (Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam), Dr. Sahri (Mudir/Kepala Mahad al-Jamiah), Slamet Widodo, M.I.kom (Kepala Perpustakaan), M.Tisna Nugraha, M.Si  (Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini).

Sedangkan pejabat administrator/Eselon III yang dilantik adalah H. Tommy Hardiansyah, SE., MM (Kepala Bagian Tata Usaha pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan) serta satu orang pengawas/eselon IV, Dessy Nurul Fajariah, SE (Kasubbag pada Lembaga Penjaminan Mutu).

Pada kesempatan tersebut untuk pertama kalinya IAIN Pontianak juga melantik dua pejabat fungsional dosen atas kenaikan jabatan dari lektor ke lektor kepala, yaitu Dr. Ali Hasmy dan Dr. Harjani. Hal ini diungkapkan Adi Mulyono, S.Sos., Kasubbag Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan IAIN Pontianak, “Pelantikan pejabat hari ini mengacu pada Perka BKN No.7 tahun 2017 tentang Tatacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Administrasi, Jabatan Pengawas, Jabatan Fungsional dan Jabatan Pimpinan Tinggi,” ujarnya.

Usai diambil sumpah jabatan, dilanjutkan dengan penandatangan Berita Acara Pelantikan yang diteken oleh para pejabat yang dilantik, Rektor serta Wakil Rektor II, Dr. Syarif, dan Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Syahrul Yadi, M.Si, masing-masing sebagai saksi.

Rektor Hamka dalam arahannya kepada semua pejabat yang hadir mengingatkan untuk bekerja dengan integritas dan sesuai dengan regulasi. “Saya yakin dan percaya Bapak/Ibu semua adalah orang-orang pilihan. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, patuhi regulasi dan jangan hiraukan cibiran orang lain. Karena mustahil bagi setiap pejabat dalam setiap keputusan yang diambil akan membuat semua orang gembira. Tentu akan ada yang pro dan kontra. Karena itu, bersegeralah lakukan inovasi dan gebrakan selagi diberi amanah,” pungkasnya. *(AI)




IAIN Pontianak Gelar Upacara Menyambut Hari Santri

Pagi yang cerah menghangatkan bumi. Suasana kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak pada Jum’at (20/10) terasa berbeda; tak seperti biasanya. Ratusan warga kampus berkumpul di lapangan dan terlihat sumringah.

Para pegawai dan mahasiswa berpenampilan menarik dengan mengenakan pakaian ala santri. Laki-laki memakai sarung, baju koko dan berpeci. Sedangkan perempuan menggunakan baju gamis dan busana muslimah yang menawan.

Tepat jam 08.00 digelar upacara bendera dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional. Rektor IAIN Pontianak sebagai Pembina Upacara juga tampil dengan mengenakan kopiah, baju batik yang dipadukan dengan syal  dan bersarung warna putih.

Rektor Hamka Siregar dalam arahannya mengajak para peserta upacara untuk berkontribusi membangun  negeri ini dengan kerja bersama yang produktif untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

Inti dari Hari Santri ini adalah bagaimana kita menghargai Resolusi Jihad yang digaungkan para Ulama pada 22 Oktober 1945. Fakta  membuktikan bahwa sejarah negara ini tak dapat dipisahkan dari peran ulama dan santri dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus, jangan pernah meninggalkan sejarah.”

Rektor melanjutkan, “Tugas kita mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan bekerja mewujudkan cita-cita para pejuang. Bekerjalah dengan produktif dan hindari konflik yang tidak membawa kebaikan,” pungkasnya.

Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak menjelaskan, “Upacara ini digelar lebih awal, mengingat Hari Santri pada 22 Oktober 2017 jatuh pada hari Minggu. Karena itu, agak sulit menghadirkan peserta dalam jumlah yang ramai bila upacara digelar di hari libur,” terangnya. (AI)




Semarakkan Hari Santri, Kabiro AUAK IAIN Pontianak Berikan Tausiah Subuh

Jam masih menunjukkan pukul 04.00. Suhu dingin begitu kentara. Namun hal itu tak menyurutkan ratusan mahasantri ma’had al-jamiah dan pegawai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak untuk berkumpul di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud.

Jama’ah shalat wajib lima waktu di masjid kampus yang berlokasi di jantung Kota Pontianak itu memang tak pernah sepi. Termasuk shalat Subuh yang selalu dihadiri lebih dari ratusan orang.

Pada Subuh Jum’at, 20/10/2017 terasa spesial. Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si menjadi imam dan memberikan tausiah. Dalam tausiahnya Kepala Biro menyuntik motivasi mahasantri dan mengajak jamaah untuk saling mendoakan kebaikan.

Kunci sukses menjadi santri itu adalah mesti raih keridhaan kedua orangtua. Dengan begitu insyaAllah pintu-pintu kesuksesan akan terbuka lebar. Karena itu, sebagai anak, kita mesti mendoakan orangtua kita. Begitu pula sebagai orangtua, kita mesti mendoakan anak-anak kita agar menjadi orang yang shaleh, berbakti dan menyejukkan mata. Karena anak itu disatu sisi sebuah anugerah. Namun disisi lain, anak kadang bisa menjadi musuh bagi orangtuanya,” ujar mantan Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat itu.

Kegiatan tausiah tersebut masih dalam rangkaian menyemarakkan Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi. (AI)




Sambut Hari Santri Nasional, IAIN Pontianak Gelar Aneka Kegiatan

Civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar aneka kegiatan dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Santri Nasional Tahun 2017 yang diperingati pada 22 Oktober mendatang.

Aspari Ismail selaku Kasubbag Tata Usaha, Hubungan Masyarakat dan Rumah Tangga IAIN Pontianak menjelaskan, “Civitas akademika IAIN Pontianak ikut menyemarakkan Hari Santri Nasional Tahun 2017 dengan penuh suka cita. Di antara kegiatan yang dilaksanakan yakni: Dzikir dan Tausiah yang disampaikan oleh Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si., Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak pada Subuh Jum’at (20/10/2017) di Masjid Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.

Kemudian pada hari yang sama jam 08.00 digelar Upacara Bendera Hari Santri Nasional oleh warga kampus. Ratusan peserta upacara tampil beda dari hari kerja biasanya. Semuanya mengenakan pakaian ala santri. Laki-laki memakai sarung, baju koko dan peci. Sedangkan yang perempuan menggunakan pakaian gamis dan busana muslimah. Suasana upacara terasa semakin istimewa dengan hadirnya kelompok rebana yang tampil lengkap dengan alat musiknya bersenandung shalawat yang menyejukkan jiwa”.

Aspari menambahkan, “Selanjutnya pada Sabtu-Minggu, 21-22 Oktober 2017 Dewan Mahasantri Mahad Al-Jamiah akan melaksanakan kegiatan Pentas Seni dan Festival Shalawat di Masjid Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.  Hal tersebut dilakukan sebagai wujud tindaklanjut  Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: 22664/SJ/DT.I.IV/01/10/2017  tertanggal 13 Oktober 2017  tentang Hari Santri Nasional Tahun 2017,” pungkasnya.




Daftar Peserta, Lokasi dan Jadwal Ujian SKD CPNS Dosen IAIN Pontianak Tahun 2017

Menindaklanjuti Pengumuman Nomor P-62783/SJ/B.II.2/Kp.00.1/10/2017 tanggal 05 Oktober 2017 tentang Ralat Jadwal dan Lokasi Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kementerian Agama Tahun 2017 dan Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Negara Nomor K.26-30/V.119-8/15 tanggal 05 Oktober 2017 perihal Penggunaan Sistem Computer Assisted Test (CAT), kini Sekretariat Jenderal Kemenag Republik Indonesia resmi menerbitkan Pengumuman Nomor P-63305/SJ/B.II.2/Kp.00.1/10/2017 tentang Daftar Peserta, Lokasi dan Jadwal Ujian SKD CPNS Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2017.

Dalam lampiran pengumuman tersebut, ujian SKD CPNS Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak akan dilaksanakan pada Senin, 23 Oktober 2017 bertempat di Laboratorium Komputer IAIN Pontianak dengan kode lokasi 30120017. Jumlah peserta yang mengikuti ujian SKD CPNS Dosen IAIN Pontianak sebanyak 117 peserta yang dibagi menjadi 4 sesi. Sesi ujian pertama mulai pukul 08.00 s/d 09.30 WIB, sesi ujian kedua mulai pukul 10.00 s/d 11.30 WIB, sesi ujian ketiga mulai pukul 12.00 s/d 13.30 WIB, dan sesi ujian keempat mulai pukul 14.00 s/d 15.30 WIB. Adapun nama-nama peserta ujian SKD CPNS Dosen IAIN Pontianak tahun 2017 dapat dilihat pada link berikut ini (https://kemenag.go.id/myadmin/public/data/files/users/1/files/30120017.pdf).

Kabag. Umum IAIN Pontianak, Sumarman, S.Ag., mengingatkan kepada peserta untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini:

  1. Peserta wajib hadir mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sesuai lokasi dan jadwal ujian yang telah ditentukan;
  2. Peserta wajib hadir 60 menit sebelum pelaksanaan ujian SKD dimulai;
  3. Peserta wajib mengisi daftar hadir yang telah disiapkan oleh Panitia;
  4. Peserta harus registrasi sebelum ujian SKD dimulai;
  5. Peserta wajib membawa print out kartu peserta ujian dan KTP asli/Kartu Keluarga/Surat Keterangan Pengganti Identitas yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang yang mencantumkan NIK sesuai dengan yang terdaftar di SSCN BKN;
  6. Peserta wajib menyerahkan kartu ujian yang telah dicetak masing-masing dan menukarkannya kepada Panitia pada saat mengisi daftar hadir;
  7. Peserta harus sesuai dengan foto yang ada di kartu peserta yang telah disahkan oleh Panitia Ujian;
  8. Peserta yang tidak sesuai dengan identitasnya dengan data yang terdapat pada kartu ujian, tidak dapat mengikuti ujian;
  9. Peserta wajib menggunakan pakaian yang rapi dan sopan (bagi pria menggunakan kemeja putih dan celana gelap, wanita menyesuaikan. Kaos, celana jeans dan sandal tidak diperkenankan);
  10. Peserta duduk pada tempat yang telah ditentukan;
  11. Peserta yang terlambat tidak diperkenankan masuk untuk mengikuti ujian (dianggap gugur).

Keputusan Panitia bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Kelalaian dalam membaca dan memahami pengumuman menjadi tanggung jawab peserta. Apabila ada pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dalam motif apapun, maka hal tersebut adalah penipuan dan diluar tanggung jawab panitia. Pengumuman ini ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si., selaku Ketua Panitia di Jakarta, 17 Oktober 2017. Adapun pengumuman selengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini (https://kemenag.go.id/myadmin/public/data/files/users/1/files/01_Pengumuman%20SKD%20Kemenag%202017(1).pdf).