Prof. Dr. Dede Rosyada: PAI Menjadi Bagian untuk Memperkuat Profesionalisme dalam Dunia Kerja

Pascasarjana IAIN Pontianak pada Jum’at, 23 Desember 2016 menggelar Studium General. Adapun tema yang diusung pada kegiatan itu adalah, “Kompetensi Guru PAI dalam Era Globalisasi (Peluang & Tantangan).” Prof. Dr. Dede Rosyada, Rektor UIN Jakarta–hadir sebagai pembicara  yang dilaksanakan di Ruang Teater Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak.

“Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat memperkuat moral, mental, sikap (attitude), dan tingkah-laku (behavior) untuk menjadi pekerja yang profesional (profesional worker). Artinya, agama dapat menjadi bagian untuk memperkuat profesionalisme dalam dunia kerja. Peran PAI masuk dalam profesionalisme bekerja, maka bekerja adalah ibadah. Mereka bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing dan PAI mendorong mereka untuk bekerja profesional.” jelas Prof. Dr. Dede Rosyada, MA dihadapan ratusan para peserta Studium General.

Dalam pendahuluannya, Rosyada mengutip pendapat Robert Coe yang menyatakan bahwa setidaknya ada enam komponen yang bisa membuat proses pembelajaran yang baik. Enam komponen tersebut adalah pedagogical content of learning, quality of instruction, classroom climate, classroom management, teacher belief, dan professional behaviours. Oleh karena itu, untuk menjadi pengajar yang great teaching (mengajar dengan hebat) harus memenuhi keenam komponen tersebut.

Selanjutnya, Rosyada menjelaskan tugas dari guru PAI berdasarkan PP Nomor 55 Tahun 2007, yaitu mempersiapkan manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan mengembangkan serta memelihara toleransi. Dalam menjalankan tugas dari guru PAI tersebut, Rosyada menekankan bahwa guru PAI harus mempersiapkan lingkungan sekolah dan mempengaruhi diri sendiri, sesama guru dan kepala sekolah untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi, serta merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran PAI.

Dalam menjelaskan tantangan bagi guru PAI, Rosyada memberi contoh pejabat pemerintah yang melakukan tindak pidana korupsi.

Sebagai contoh, banyak sekali koruptor yang ada di Indonesia. Ketika mereka sekolah di tingkat SD-SMP-SMA sampai di Perguruan Tinggi, mereka mendapatkan Pendidikan Agama Islam di setiap jenjangnya yang diajar oleh guru PAI.” paparnya. “Kalau negara ini ingin menjadi negara yang clear goverment dan berkomitmen untuk menjadi negara yang bebas korupsi, maka peran guru PAI itu sangat strategis. Akan bagus negara Indonesia kalau guru PAI-nya terrevitalisasi fungsinya.” tegasnya.




Publikasi Hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembelajaran Dosen IAIN Pontianak 2016

Kegiatan publikasi hasil monitoring dan evaluasi (Monev) pembelajaran dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak pada tanggal 21 Desember 2016 di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak merupakan tahapan terakhir dari empat tahapan Monev pembelajaran dosen IAIN Pontianak semester ganjil tahun akademik 2016-2017. Sebelumnya, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak telah melakukan tahapan penyebaran instrumen monitoring, tahapan analisis data dan tahapan pelaporan data yang sudah dianalisis.

Monev pembelajaran dosen yang diadakan oleh LPM IAIN Pontianak ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi aktual dan signifikan tentang proses pembelajaran dosen IAIN Pontianak. Data-data tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan, dan/atau perubahan terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh dosen di Jurusan dan Program Studi di lingkungan IAIN Pontianak.

Adapun objek pelaksanaan monev pembelajaran dosen ini ialah dosen aktif berstatus PNS maupun non-PNS (dosen tetap non-PNS) pada tiga fakultas di lingkungan IAIN Pontianak. Jumlah dosen yang dimonev adalah 120 dosen dari 14 jurusan di lingkungan IAIN Pontianak, termasuk jurusan di Pascasarjana IAIN Pontianak. Ke-120 dosen tersebut dinilai oleh 2965 responden atau mahasiswa aktif IAIN Pontianak.

Hasil dari Monev pembelajaran dosen IAIN Pontianak semester ganjil tahun akademik 2016-2017 adalah sebagai berikut. Sebagian besar dosen FTIK, FSEI dan FUAD telah memiliki perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sesuai dengan standar. Hanya ada 2 dosen dari FTIK yang dipersepsikan kurang standar oleh mahasiswa tentang perencanaan pembelajan dosen, 1 dosen dari FSEI dan 1 dosen dari FUAD. Di antara 120 Dosen IAIN Pontianak yang dimonev proses pembelajarannya oleh LPM, dosen yang memiliki tingkat proses pembelajaran yang paling tinggi dengan nilai rata-rata 2.99487 ialah Zulkarnai, S.Si., M.Pd. dari PGMI FTIK dan Sukardi, S.H., M.Hum. dari MUA FSEI.

Setelah melalui Monev pembelajaran dosen IAIN Pontianak tahun 2016 ini, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Hermansyah, M.Ag. berharap pada semester depan Monev pembelajaran dosen dilakukan oleh jurusan masing-masing.

Pada dasarnya, Monev pembelajaran dosen dilakukan di jurusan masing-masing dan dilakukan di setiap semester. Sekarang, Monev masih dilakukan oleh LPM IAIN Pontianak. Saya berharap semester depan sudah harus dilakukan di tingkat jurusan masing-masing di setiap fakultas dan para dosen juga sudah mendapatkan rapornya masing-masing untuk meningkatkan proses pembelajaran di semester berikutnya.” Harap Warek I.




FUAD IAIN Pontianak Sukses Gelar “Jalan Sehat Menuju Baitullah”

Even “Jalan Sehat Menuju Baitullah” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dimenangi oleh Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam FSEI IAIN Pontianak, Desti Jumiati. Mahasiswa asal Ketapang ini mendapat hadiah utama umrah setelah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh MADA Organizer pada tanggal 18 Desember 2016 di Lapangan IAIN Pontianak.

Hadiah umroh yang keberangkatannya dilaksanakan pada Maret 2017 ini disponsori oleh OJA Travel dan diserahkan langsung oleh Dekan FUAD IAIN Pontianak yang didampingi oleh Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak dan perwakilan dari OJA Travel. Hadiah umrah ini dipersembahkan oleh Desti untuk ibunya.

Nanti hadiah umrahnya akan saya berikan kepada orang tua, khususnya ibu saya. Karena sejak dari MTs dulu saya sudah punya keinginan untuk memberangkatkan orang tua saya umrah.” Paparnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh ribuan peserta jalan sehat dan 40 peserta pemilihan putra-putri IAIN Pontianak ini dimulai pada pukul 06.30 WIB dan dibuka langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. Kegiatan ini juga difasilitasi oleh Jurusan Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak dan beberapa sponsor besar seperti OJA Travel dalam hal pendanaan dan hadiah-hadiah yang diberikan.

Event ini diselenggarakan oleh MADA Organizer bentukan mahasiswa semester lima Jurusan Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak untuk mengambil nilai mata kuliah Event Organizer. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan oleh MADA Organizer dan mendapat apresiasi yang sangat tinggi oleh Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, S.Ag., MA., karena menilai even ini dilaksanakan dengan sukses.

Selain even “Jalan Sehat Menuju Baitullah”, diadakan juga acara Grand Final Pemilihan Putra dan Putri IAIN Pontianak Tahun 2016. Juara I dan Juara Favorit Putra IAIN Pontianak Tahun 2016 ialah M. Verdy Talenta Bahermansyah, Juara II adalah M. Dzulfiqar Wiraputra, dan Juara III adalah Mahrozi. Sedangkan Juara I Putri IAIN Pontianak Tahun 2016 ialah Wahyu Kusuma Dewi, Juara II dan Favorit Putri adalah Nurul Aini, serta Juara III adalah Lini Larasati.




Parade Drama Bahasa Asing Jurusan Pendidikan Bahasa Arab & Kegiatan Kesenian Mahasantri

Belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing bagi sebagian mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dianggap sebagai “momok” yang menakutkan. Mereka beranggapan bahwa belajar bahasa asing itu adalah hal yang sulit dan sukar untuk dilakukan.

Anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar jika kita belajar bahasa asing dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Inilah yang telah dilakukan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Kegiatan Kesenian Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak dengan menggelar Parade Drama Bahasa Asing di Gedung Teater IAIN Pontianak 08 s/d 15 Desember 2016. Tujuannya ialah untuk mempermudah mahasiswa IAIN Pontianak belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Kegiatan ini merupakan salah satu variasi mempermudah belajar bahasa asing dengan menggunakan metode drama. Caranya ialah dengan mengkolaborasi ilmu drama dengan ilmu bahasa menjadi satu kesatuan (all in one system). Karena belajar bahasa kedua yang bukan bahasa sendiri (bahasa asing) itu sangat rumit dan sukar dipelajari jika tidak ada perasaan enjoy, happy (senang), rasa kebersamaan dan harus belajar secara bersama. Dengan menggunakan metode ini, mereka dapat belajar bahasa asing dengan cara yang menyenangkan.” Papar Rahnang, M.Pd.I., selaku produser dan ketua panitia dalam kegiatan ini.

Ada lima tema drama bahasa asing yang ditampilkan dalam kegiatan ini dan disaksikan dengan sangat antusias oleh civitas akademika di lingkungan IAIN Pontianak yang ingin menonton dan sambil belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Empat tema drama berbahasa Arab; Al-Rihalah (Berpindah-Pindah), Al-Khata’ Fi Al-Kitabah (Kesalahan dalam Tulisan), Syahid Al-Maut (Saksi Mati), Inhiyar Al-Mushalana (Robohnya Surau Kita) dan satu berbahasa Inggris, yaitu Games (Permainan). Kelima drama bahasa asing tersebut telah dipersiapkan selama satu bulan oleh para mahasiswa dan mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak.

Pada acara evaluasi dan penutupan kegiatan Parade Drama Bahasa Asing ini dihadiri dan ditutup langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA, MA. Dalam sambutannya, Warek III memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada panitia dan seluruh yang mendukung terselenggaranya kegiatan yang menimbulkan kreatifitas mahasiswa seperti ini.

Kami mendukung dan memberikan apresiasi kepada panitia yang menyelenggarakan kegiatan seperti ini. Saya berharap kegiatan ini diadakan evaluasi dan diagendakan kegiatan serupa yang lebih besar dari ini dengan melibatkan pihak luar, seperti dari Pondok Pesantren se-Kalimantan Barat sebagai salah satu bentuk promosi IAIN Pontianak.” harap Warek III. Terakhir, Warek III berterima kasih kepada panitia dan penonton yang mendukung kegiatan ini sekaligus menutup kegiatan ini secara langsung.




Rektor IAIN Pontianak Terima DIPA 2017 Langsung dari Gubernur Kal-Bar

Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, M.H., menyerahkan Dana DIPA Tahun Anggaran 2017 secara langsung kepada Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag. pada hari Selasa, 13 Desember 2016 di Gedung Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat.

Penyerahan DIPA tahun anggaran 2017 di Provinsi Kalimantan Barat ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Rektor IAIN Pontianak dan 84 Penerima DIPA lainnya di Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2016 berdasarkan lampiran surat Gubernur Kalimantan Barat Nomor: 050/5126/Monevdal-BAPPEDA. Selain penyerahan DIPA tahun anggaran 2017, dilaksanakan juga pemberian Penghargaan Tata Kelola Keuangan Tahun 2016 bagi Pemerintah Daerah dan Satuan Kerja yang bekinerja baik.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan 27 point pidato Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, di Jakarta pada tanggal 7 Desember 2016. Dalam 27 point tersebut, prioritas dana DIPA dianggarkan pada bidang pendidikan sebesar 20% dari APBN tahun anggaran 2017. Presiden berharap anggaran pendidikan tersebut supaya dikelolah secara efisien dan efektif dengan fokus untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan.

Anggaran pendidikan ini agar dikelolah secara efesian dan efektif dengan fokus untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan. Diantaranya ialah melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), bantuan biaya pendidikan yang ditujukan bagi calon mahasiswa tidak mampu berupa BIDIKMISI, Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), Bantuan Oprasional Perguruan Tinggi Negeri dan rehabilitasi ruangan kelas.” Papar Gubernur Kal-Bar.

Penyerahan DIPA ini merupakan awal dari rangkaian proses pelaksanaan APBN tahun anggaran 2017 yang telah disepakati oleh DPR bersama Pemerintah pada akhir Oktober 2016. Penyerahan lebih awal DIPA tahun anggaran 2017 ini bertujuan agar pelaksanaan pembangunan dan pencairan anggaran di Pusat dan Daerah dapat lebih baik lagi dari tahun 2016, guna menunjukan langkah nyata serta manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.




IAIN Pontianak Gandeng Universitas Ezzitouna Tunisia Gelar Studium General

tunisia

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak bekerja sama dengan Universitas Ezzitouna Tunisia mengadakan Studium General dengan tema “Kontradiksi antara Kaum Konservatif dan Liberal dalam Menganalisis Perkembangan Problematika Fiqh Kontemporer dan Hukum Islam Saat Ini”, di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada Kamis, 08 Desember 2016.

Studium General ini merupakan wujud nyata dari kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) antara IAIN Pontianak dengan Universitas Ezzitouna Tunisia tertanggal 5 November 2015 yang lalu.  Perguruan Tinggi yang telah melakukan kerja sama dengan Universitas Ezzitouna Tunisia di Indonesia baru lima perguruan tinggi, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UII Yogyakarta dan IAIN Pontianak. Adapun isi kerjasama itu antara lain adalah pertukaran antar mahasiswa; penelitian dan kunjungan dosen tamu antara IAIN Pontianak dengan Universitas Ezzitouna, Tunisia.

Kegiatan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag. Dalam sambutannya, Rektor menekankan bahwa kerja sama antara IAIN Pontianak dengan Universitas Ezzitouna Tunisia dalam rangka untuk mempererat tali silaturrahmi dan meningkatkan kualitas institusi masing-masing. “Diadakan kegiatan ini dalam rangka kerja sama antara IAIN Pontianak dengan Universitas Ezzitouna Tunisia. Kerja sama dengan Universitas Ezzitouna Tunisia ini selain untuk meningkatkan kualitas kita (IAIN Pontianak), juga untuk lebih mempererat tali silaturrahmi yang telah terjalin antara kerajaan-kerajaan Islam Borneo dengan Islam di Kawasan Timur Tengah yang tercatat dalam sejarah. Mudah-mudahan, kerja sama ini dapat mempererat romantisme sejarah dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.” harap Rektor.

dsc_2437Ada dua narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan Stadium General ini, yaitu Rektor Universitas Ezzitouna Tunisia, Prof. Hichem Grissa, Ph.D. dan Wakil Direktor Ma’had Ali li al Hadharah Ushuluddin Universitas Ezzitouna Tunisia, Prof. Ilyess Goussem, Ph.D. Kedua narasumber tersebut sama-sama saling membedah tema yang telah disajikan, yaitu tentang Kontradiksi antara Kaum Konservatif dan Liberal dalam Menganalisis Perkembangan Problematika Fiqh Kontemporer dan Hukum Islam Saat Ini. Menurut Prof. Hichem, Islam yang moderat dan progresif merupakan pilihan yang strategis dalam menampilkan wajah Islam yang rahmatan lil’alamin. Jadi, tidak terlalu konservatif dan tidak pula terlalu liberal.

Pada akhir acara, Rektor Universitas Ezzitouna Tunisia, Prof. Hichem Grissa, Ph.D. memberikan cindra mata kepada Rektor Pontianak berupa Jurnal Musykah Terakreditasi Nasional (Muhakkam) yang terbit setahun sekali dan Majalah Az-Zaituniyyah yang terbit setiap tiga bulan sekali. Rektor Universitas Ezzitouna Tunisia berharap civitas akademika di lingkungan IAIN Pontianak dapat ikut berpartisipasi untuk mengirimi tulisan-tulisan ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal tersebut.




Seminar Ekonomi Islam: Menyingkap Tabir Hegemoni Kapitalis dalam Penguasaan Aset Ekonomi Internasional Melalui Konflik Horizontal di Dunia Ketiga

dsc_8329

Timur Tengah adalah kawasan yang mempunyai posisi geografis yang sangat penting bagi dunia, karena kawasan ini adalah poros dari jalur dunia antara Benua Eropa, Asia dan Afrika. Selain itu, Timur Tengah juga dikenal sebagai kawasan yang menyimpan reserve minyak yang paling besar dibandingkan dengan kawasan lain dan menjadi “magnet” tersendiri bagi negara-negara lain, terutama dari negara-negara Barat. Terjadinya konflik besar-besaran di beberapa Negara Timur Tengah dewasa ini tidak terlepas dari posisi dan kondisi yang dimilikinya, yaitu faktor ekonomi. Hal itu dikarenakan, seringkali ada aktor-aktor kuat di luar pelaku utama yang terlibat mengatur, merencanakan dan mengambil keuntungan dari konflik besar tersebut.

dsc_8324Untuk dapat menganalisis dan mengupas secara tuntas problematika tersebut menjadi lebih ilmiah, Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Pontianak menggelar Seminar Ekonomi Islam dengan tema, Menyingkap Tabir Hegemoni Kapitalis dalam Penguasaan Aset Ekonomi Internasional Melalui Konflik Horizontal di Dunia Ketiga, di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada tanggal 05 Desember 2016.

Kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh langsung oleh Dekan FSEI IAIN Pontianak, Dr. H. Ichsan Iqbal, SE. MM. mewakili Rektor IAIN Pontianak. Selain itu, seminar Ekonomi Islam ini juga dihadiri oleh para peserta yang sangat antusias dengan tema yang diusung, yaitu dari mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam FSEI, Dosen Ekonomi Islam FSEI, perwakilan dari masing-masing HMJ, dan civitas akademika di lingkungan IAIN Pontianak.

Tujuan diadakannya seminar Ekonomi Islam ini untuk memberikan informasi-informasi kepada para mahasiswa tentang dinamika dan peta politik ekonomi dunia dewasa ini. Hal ini diangap penting, karena mereka akan menjadi cikal-bakal pemikir-pemikir muda yang menjadi pembaharu dalam sistem ekonomi kapitalis ini dengan perspektif Islam. Harapannya, dapat mengubah sistem tersebut secara bertahap dengan strategi-strategi yang tidak radikal dan tidak bertentangan dengan konsideran-konsideran yang disepakati oleh dunia.

Seminar Ekonomi Islam ini dibagi menjadi dua sesi dan menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing. Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Musa Kazhim, M.Si., dengan judul, Strategi Kapitalisme Menghegemoni Dunia: Proses Sekularisasi dan Dehumanisasi Kehidupan. Pada sesi kedua, materi disampaikan oleh Dr. Dina Y. Sulaeman, M.Si. dengan judul, Arab Spring dan Skema Penguasaan Sumber Daya Timur Tengah.

Setelah mengikuti seminar ini, diharapkan para mahasiswa mendapatkan informasi dan sekaligus dapat membuka wawasan tentang hegemoni kapitalisme dan zionisme internasional dalam menguasai ekonomi dunia. “Diharapkan mahasiswa dapat memperoleh informasi dan membuka wawasan mereka terkait bagaimana hegemoni sistem kapitalisme dan pergerakan zionisme internasional dalam menguasai ekonomi dunia global saat ini secara fair, faktual, tidak tadensi, dan diperoleh dari data-data yang diambil tanpa ada intervensi dari pihak-pihak lain.” Harap Fathan Munim, S.Ag., MA., Ketua Jurusan Ekonomi Islam FSEI IAIN Pontianak.




Rektor IAIN Pontianak Melepas 28 Mahasiswa Program PPM ke Serawak-Malaysia

program-ppm

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag. melepas 28 mahasiswa Program PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) ke Serawak-Malaysia di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak, 02 Desember 2016. Program PPM ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, dimulai pada tanggal 04 s/d 30 Desember 2016 di Serawak-Malaysia.

dsc_8253Program PPM ini merupakan kegiatan kedua pada tahun 2016, sebelumnya kegiatan serupa (pertama) telah dilaksanakan pada bulan Juli 2016, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh IAIN Pontianak bekerja sama dengan Harakah Islamiah (HIKMAH) Serawak dan diikuti oleh 28 mahasiswa, meliputi 21 mahasiswa dari IAIN Pontianak, 5 mahasiswa dari IAIN Palopo Sulawesi Selatan, dan 2 mahasiswa dari IAIN Kerinci Jambi. Ke-28 mahasiswa tersebut sudah melewati rangkaian seleksi yang sangat ketat di kampusnya masing-masing.

Di Serawak-Malaysia, para peserta akan ditempatkan di desa-desa untuk membina para muallaf (orang yang baru masuk Islam). Di antara tugas-tugas mereka ialah mengajarkan dasar-dasar ajaran agama Islam, baca Al-Qur’an, praktek ibadah seperti cara wudhu, tayammum, sholat dan sebagainya. Oleh karena itu, salah satu syarat yang harus dimiliki oleh para peserta adalah memiliki pengetahuan agama Islam, bisa ceramah, kultum, dan yang paling penting ialah bisa baca-tulis Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Rektor memberikan arahan dan motivasi kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan yang sangat langka ini guna mencari pengalaman dalam mengabdikan diri kepada masyarakat. “Selamat kepada adik-adik mahasiswa yang telah lulus seleksi untuk mengikuti Program PPM ke Serawak-Malaysia ini. Kalian adalah orang-orang yang beruntung yang diberikan kesempatan yang sangat langka. Jadikanlah momen ini untuk mencari pengalaman dan dalam mengabdikan diri kepada masyarakat.” Ujar Rektor.

Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan permintaan kerjasama dari HIKMAH Serawak kepada IAIN Pontianak. Dikarenakan HIKMAH Serawak mempunyai kosentrasi pada kegiatan-kegiatan di bidang pembinaan ummat, secara geografis dekat dengan IAIN Pontianak dan IAIN Pontianak adalah salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang berkewajiban melakukan Tri Darma Perguruan Tinggi (Pengabdian pada Masyarakat), maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak memfasilitasi Program PPM tersebut.

 




Pembekalan Keterampilan Pengamanan bagi Satpam IAIN Pontianak

satpam

Sekitar 14 Satuan Pengamanan (Satpam) yang tiap harinya menjaga keamanan kampus di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menjalani Pembekalan Keterampilan Pengamanan. Kegiatan yang diadakan oleh Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaaan IAIN Pontianak ini dilaksanakan selama dua hari, 26 s/d 27 November 2016 di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.

dsc_2395Kegiatan ini sudah direncanakan sejak lama, akan tetapi karena keterbatasan anggaran, kegiatan ini baru bisa dilaksanakan tahun ini. Kegiatan pembekalan keterampilan pengamanan ini sebagai tindakan preventif dan untuk menyegarkan tugas pokok, fungsi dan peranan keamanan yang diharapkan mampu memberikan rasa kondusif, baik yang terjadi di dalam kampus maupun yang datang dari luar kampus, serta meningkatkan kedisiplinan para satpam IAIN Pontianak.

Narasumber dan pelatih dalam kegiatan pembekalan ini bekerjasama dengan Kepolisian Sektor Pontianak Selatan, yaitu Rohim, Kanit Bimas Polsek Pontianak Selatan (Narasumber), Atep Permana dan Dede Kurniawan, Babinkamtibmas Polsek Pontianak Selatan (Pelatih). Materi-materi yang disampaikan selama dua hari ialah Urgensi dan Kontribusi Satpam bagi Terciptanya Rasa Aman dan Ketertiban bagi Lingkungan Masyarakat atau Tempat Tugas; Tugas Pokok, Fungsi, Peranan dan Etika Satpam; Protap Kesatpaman; Latihan Keterampilan Fisik; dan Standar Pelayanan Satpam.

dsc_2436Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plh. Kepala Biro AUAK, Sumarman, S.Ag. Dalam sambutannya, Sumarman menggambarkan kondisi keamanan dan kendala-kendala yang selama ini terjadi di IAIN Pontianak. Puncaknya ialah terjadi pada tanggal 10 November 2016 lalu, terjadi tindak kriminal berupa perampokan tepat di depan Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak. Oleh karena itu, Sumarman berharap narasumber dapat memberikan arahan dan bimbingan terutama tentang prosedur tetap penanganan tindak kriminal yang dimungkinkan terjadi di IAIN Pontianak.

Kami mengharapkan arahan dan bimbingan narasumber dan pelatih dari Polsek Pontianak Selatan, terutama dalam hal prosedur tetap penanganan tindak kriminalitas, baik yang terjadi dari dalam kampus maupun yang datang dari luar kampus. Hasil dari pembekalan ini, semoga dapat meningkatkan kerja keamanan dan ketertiban dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dari satpam,” harapnya.




Pedoman Penilaian Kinerja Akademik Dosen Sebagai Alat Peningkatan Kinerja

lpm-kinerja-dosen

Menghadapi perkembangan dunia pendidikan yang kompetitif, setiap lembaga pendidikan seperti IAIN Pontianak membutuhkan personil, terutama tenaga dosen yang mempunyai kualitas dan prestasi tinggi. Pada saat yang sama, setiap dosen memerlukan umpan balik atas kinerja yang mereka lakukan sebagai pedoman bagi tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan seharusnya menggambarkan kinerja personil masing-masing dosen. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat menunjukkan apakah SDM yang ada telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki lembaga, baik dilihat dari kualitas maupun kuantitas.

Selama ini, para dosen sudah diukur melalui Beban Kerja Dosen (BKD) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) bagi Pegawai Negeri Sipil, akan tetapi dalam konteks keseluruhan ada beberapa hal yang perlu dilihat yang hasilnya nanti bisa menjadi alat untuk meningkatkan kinerja para dosen. Kita perlu membuat pedoman penilaian kinerja akademik dosen dan diberlakukan, kemudian akan keluar index kinerja masing-masing dosen dari penilaian yang diberikan oleh para mahasiswa. Dengan begitu, para dosen akan tahu kinerja mereka secara objektif.

dsc_1925Inilah yang disampaikan oleh Ketua Pantia Workshop Penyusunan Pedoman Penilaian Kinerja Akademik, Dr. M. Edi Kurnanto, S.Ag., M.Pd. Dalam rangka meningkatkan kinerja dosen tersebutlah, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Workshop Penyusunan Pedoman Penilaian Kinerja Akademik Dosen PTKIN dan PTKIS se-Kalimantan Barat. Kegiatan ini dilaksanakan secara intensif selama dua hari, 23 s/d 24 November 2016 di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag. dan melibatkan seluruh pejabat di lingkungan IAIN Pontianak yang ada kaitannya dengan kinerja akademik dosen, mulai dari Dekan, Wakil Dekan I, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Kasubag Akademik di fakultas masing-masing. Selain itu, kegiatan ini juga mengundang PTKIN dan PTKIS se-Kalimantan Barat dengan harapan dapat mempererat tali silaturahmi sesama PTKI se-Kalimantan Barat yang berkomitmen membangun peradaban masyarakat Kalimantan Barat.

Rektor menekankan bahwa membangun keahlian lebih penting dari pada membangun yang berbentuk fisik (tampak). “Pembangunan fisik berbentuk bangunan itu mudah dan kelihatan, tetapi membangun jiwa dan keterampilan itu yang lebih penting. Oleh karena itu, hari ini kita melaksanakan workshop penyusunan pedoman penilaian kinerja akademik dosen dalam rangka meningkatkan kinerja dosen, lebih khususnya dosen-dosen di lingkungan IAIN Pontianak sehingga dapat melahirkan generasi-generasi muda yang berkualitas di Kalimantan Barat,” himbaunya.

Nara sumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dr. H. Saefuddin, M.Si., Ketua Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia. Selama dua hari, Saefuddin memberikan materi dan bimbingan teknis kepada para peserta yang berkaitan dengan membangun kinerja akademik dosen, urgensi penilaian kinerja akademik dosen dalam sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi, konstruk pedoman penilaian kinerja akademik dosen, bimbingan teknis penyusunan pedoman penilaian kinerja akademik dosen, dan paparan hasil praktek penyusunan pedoman kinerja dosen.

Output dari kegiatan workshop ini ialah menghasilkan sebuah pedoman penilaian kinerja akademik dosen yang dapat digunakan dan diterapkan oleh masing-masing perguruan tinggi. Pedoman penilaian kinerja akademik dosen ini dapat digunakan sebagai alat untuk mendongkrak kinerja dosen, sehingga pelayanan perguruan tinggi kepada mahasiswa bisa disebut dengan pelayanan yang prima dan betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.