Sambutan Dekan Fakultas dan Direktur Pascasarjana pada Raker IAIN Pontianak

Raker 2015

Rapat kerja (Raker) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak diadakan di Aula Dekopinwil Kalimantan Barat, jalan Letjend Soetoyo No. 125, pada tanggal 10-12 Pebruari 2015. Dalam sesi pembukaan Raker IAIN Pontianak, masing-masing Dekan Fakultas TIK, SEI, UAD dan Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak menyampaikan pendapatnya dalam Raker IAIN Pontianak.

Mendapat kesempatan pertama, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd mengatakan bahwa Raker IAIN Pontianak dapat mengamankan semua kebijakan Rektor dan para Wakil Rektor (Warek) dan secara bertahap dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut.

Dr. Ali Hasmy (Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak)
Dr. Ali Hasmy (Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak)

Selanjutnya ia juga mengharapkan bahwa agenda Raker ini dapat menghantarkan rencana-rencana strategis pada masing-masing fakultas dan pascasarjana terutama dalam menyiapkan peningkatan nilai akreditasi masing-masing fakultas dan pascasarjana.

Menurutnya reformasi birokrasi dan penguatan akuntabilitas perlu dilakukan, di samping perlu menyusun core belief dan core values. Tentu saja IAIN Pontianak tidak hanya menjadi kampus terkemuka di Indonesia tapi juga menjelma menjadi world class university.

Sementara Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, MA menyampaikan bahwa Raker ini penting bagi FUAD, terutama dalam menyatukan orientasi fakultas dengan orientasi IAIN Pontianak.

“Kami di FUAD berharap pihak lembaga mendukung kebijakan-kebijakan FUAD yang berbasis riset, di mana mensinergikan soft skill dan hard skill secara integral, sehingga tahun 2016 sudah berbasis produk”, ucap Samsul.

Tugas besarnya sekarang adalah memikirkan bagaimana FUAD dapat tersosialisasi dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian, problematika yang muncul dari promosi juga perlu dipikirkan.

“Hemat saya, gencarnya promosi yang dilakukan jika tidak diiringi dengan ketersediaan SDM dosen, sementara peminat FUAD meningkat, juga akan menimbulkan masalah, kami di FUAD berharap jajaran pimpinan mendukung program-program FUAD. Saya takut motivasi yang tinggi ini tidak didukung sarana dan prasarana yang baik”, demikian Dekan FUAD menjelaskan.

Berikut menurut Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), Dr. Ichsan Iqbal, MM, menuturkan, Raker ini jangan hanya menjadi ajang bermimpi saja. IAIN Pontianak harus menjadi perguruan tinggi yang realistis bukan perguruan tinggi yang kaya mimpi.

Tahun 2015 FSEI kita hanya akan menerima 6 kelas, namun demikian, akan memaksimalkan pelayanan.

Selain itu, Dekan FSEI menyatakan keberpihakannya pada kebijakan Warek I, Dr. H. Hermansyah, M.Ag yang menginginkan manajemen Fakultas harus berbasis akreditasi.

Kemudian, tambahnya, “SIA sudah harus kita mulai dan implementasikan”.

Terakhir, Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, Menurut Dr. Ali Hasjmi, dari Raker ini, ada rekomendasi-rekomendasi Raker yang secara strategis bermanfaat bagi pengembangan Pascasarjana IAIN Pontianak.

“Adanya SOP yang jelas dan efektivitas ICT perlu menjadi agenda. Hal lainnya, perlu maksimalisasi web sebagai media aktualisasi dosen dan mahasiswa. Pengelola Pascasarjana IAIN Pontianak juga berharap ke depan Pascasarjana memiliki program studi baru. Untuk itu, saat ini Pascasarjana telah menyiapkan verifikasi program studi”, pungkasnya.




Jasin: Semua Satker Harus Melaksanakan Reformasi Birokrasi, Pejabat IAIN Pontianak Tandatangani Pakta Integritas

M Jasin

Fakta integritas antikorupsi sebagai wujud komitmen untuk menciptakan dan mengimplementasikan good governance dan clean government. Hal ini merupakan komitmen pribadi untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada pemegangnya dengan sebaik-baik nya.

Sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan kinerja yang bersih, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), Rektor IAIN Pontianak, Wakil-wakil Rektor, diikuti kepala Biro AUAK, dan pejabat Fakultas dan struktural lainnya menandangani pakta integritas. Ini merupakan bentuk komitmen moral semua pejabat di IAIN Pontianak dalam pelaksanaan tugas dan tang­gung jawab tugas yang melekat pada jabatan.

Irjen Kemenag RI, M. Jasin, dalam arahannya mengatakan, beberapa satker sudah membuat dokumen integritas berupa penandatangan pakta integritas yakni janji untuk jujur, dan tidak melakukan suatu penyimpangan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Beberapa waktu yang lalu, ungkap M. Jasin menceritakan, “Badan Litbang, Dirjen Pendidikan Islam, Dirjen penyeleng garaan ibadah haji melakukan hal yang sama, ini untuk apa, apakah perlu seremonial seperti ini, ujarnya bertanya? Kita perlu mengetahui potret pakta integritas secara utuh dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi”.

Jasin, mengaku, jika melihat pelaksanaan reformasi birokrasi saat ini kemenag sudah ketinggalan dibandingkan Kementerian lainnya yang telah lebih dahulu memulai beberapa tahun lalu sejak pada tahun 2007. Pelaksanaan reformasi birokrasi lebih dahulu dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Mahkamah Agung, dan BPK.

Pada tahapan pakta integritas, M. Jasin, menerangkan, syarat untuk pengajuan untuk menjadi WBK dan WBBM pada Kementerian Agama harus mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK atas laporan keuangan.

Pada level satuan kerja unit Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, harus memilik fungsi dan peran layanan strategis, dan dianggap telah melaksanakan program-program reformasi birokrasi secara baik.

Dia menyebut, Saat ini, baru beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di lingkungan Kementerian Agama yang diikutkan pada program penilaian reformasi birokrasi, yaitu; UIN Jakarta dan Yogyakarta, IAIN yaitu Sumatera Selatan, NTB, dan Kemudian STAIN Aceh dan Jember.

Jasin menegaskan, semua harus melaksanakan reformasi birokrasi, jika belum melaksanakan program reformasi birokrasi secara baik maka tidak akan dinominasikan atau tidak dipilih dalam penilaiaan.

Saat ini Kementerian Agama memiliki 120 satker yang menjadi piloting, di kalangan kampus harus mengetahui membaca update informasi secara nasional, apa yang terjadi sekarang dan program apa yang ada di Kementerian Agama sekarang, bahwa kita harus mencanangkan, mau dinilai, dan penilaian secara priodik dan tahunan.

Semua satker dan tingkat eselon I dan II harus ikut reformasi birokrasi sesuai tingkat kesiapannya, jika tidak maka akan tertinggal dan image lembaga menjadi tidak bagus atau tidak taat dan tunduk terhadap aturan dan undang-undang baru untuk memperbaiki lembaga.

Berdasarkan Peraturan Nomor 52 tahun 2014, maka komponen pengungkitnya terdapat enam bagian, diantaranya; manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, Penguatan akuantabilitas kinerja, Penguatan pengawasan, dan penguatan kualitas pelayanan publik.

Untuk mencapai perubahan, IAIN Pontianak harus membentuk tim kerja pelaksanaan reformasi birokrasi, setiap satker setelah membuat tim kerja berhubungan secara online dengan Irjen dan Sekjen Kemenag, karena peran dari Irjen kemenag adalah penggerak integritas.

Selanjutnya adalah adanya dokumen rencana pembangunan zona integritas, yaitu perencanaan strategis masing-masing ­satker, dan dokumen pakta integritas yang telah ditanda tangani oleh seluruh jajaran.

Dokumen lainnya adalah hal-hal yang menunjukkan penataan integritas, misalnya; membuat aturan yang paling baru yang berkaitan dengan beban kerja dosen merujuk pada Permendikbud Nomor 49 tahun 2014, SKP, dan lain-lain.

Berikutnya adalah harus siap dievaluasi, secara internal dan akan dievaluasi pula oleh Irjen Kemenag, pungkas M. Jasin.




Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru TA. 2015/2016

Info Penerimaan Mahasiswa

Jalur SPMB IAIN Pontianak

Pendaftaran SPMB IAIN Pontianak:
03 s.d. 28 Agustus 2015

Pelaksanaan Tes SPMB IAIN Pontianak:
01 s.d. 02 September 2015

Tempat Pendaftaran:
Bagian Akademik dan ­Kemahasiswaan IAIN ­Pontianak
Jl. Letjen. Soeprapto No. 19 Pontianak Telp/Fax. (0561) 734170 Pontianak 78121

Pengumuman Hasil SPMB IAIN Pontianak:
08 September 2015

Pendaftaran ulang yang diterima Jalur SPMB IAIN Pontianak:
09 s.d. 11 September 2015

Tata Cara Pendaftaran SPMB IAIN Pontianak

Pendaftaran Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dilakukan secara langsung dengan tahapan-­tahapan sebagai berikut:

1. Membayar biaya pendaftaran seleksi sebesar Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) melalui Bank Kalbar Syari’ah Kantor Kas IAIN Pontianak Jl. Letjen. Soeprapto No. 19 Pontianak.

2. Mengisi formulir pendaftaran seleksi dengan melampirkan berkas-berkas pendukung, sebagai berikut:
~ Foto copy ijazah yang telah di­legalisir sebanyak 2 (dua) lembar, atau Surat Keterangan Lulus dari Kepala Sekolah/Madrasah.
~ Foto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar.
~ Formulir serta berkas pendaf­taran lainnya dimasukkan ke dalam map, kemudian diserahkan kepada panitia untuk mendapat­kan Kartu Tanda Peserta Seleksi dan Nomor Seleksi/Ujian SPMB IAIN Pontianak Tahun Akademik 2015-2016.
~ Formulir pendaftaran harus sudah dikembalikan kepada Panitia SPMB IAIN Pontianak paling lambat tanggal 28 Agustus 2015.

 Brosur 1-

Brosur 2-




Ifthar dan Tarawih Saat Malam Nuzul Qur`An di Ma`Had Al-Jami`Ah

 27.1

Dalam rangka menjadikan bulan Ramadhan menjadi lebih bermakna Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak melaksanakan kegiatan Ifthar dan Tarawih Bersama dimalam Nuzulul Qur`an, acara ini bertempat di Ma`had Al-Jami`ah.

27.2Kegiatan ini merupakan rangkaian Program Ihya` Ramadhan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan 1436 Hijriah ini. Acara ini diisi dengan ceramah oleh Ustadz H. Udi Yuliarto, Lc, MA, dilanjutkan dengan buka buasa bersama dan Sholat Maghrib berjamaah serta makan malam dan Tarawih.

Hadir dalam kegiatan ini santri Ma’had Al Jamiah, mahasiswa dan dosen IAIN Pontianak, Ketua LP2M, Luqman Abdul Jabbar, M.Si, dalam sambutannya ia berharap kegiatan ini benar-benar bisa menjadi “ihya ramadhan” menghidupkan dan menyemarakkan malam-malam Ramadhan.

Ketua panitia Faizal Amin, M.Ag. mengatakan kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas keimanan, pengetahuan, semangat kompetisi dalam beribadah, dan berbagi terhadap sesama bagi masyarakat umum, semoga member manfaat dan menjadi pintu kesadaran beribadah.




Asah Soft Skill Mahasiswa Melalui Praktikum Dasar FTIK

22.1

Guna mengembangkan soft skill mahasiswa, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan menyelenggarakan Praktikum Dasar Mahasiswa yang meliputi beberapa keahlian yaitu Komputer, Ibadah dan Qiraah, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.

Kegiatan yang dibuka pada tanggal 22 Juni 2015 kemarin diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa FTIK semester II sejumlah 440 orang. Wakil Dekan I bidang Akademik, yang dalam acara pembukaan tersebut mewakili Dekan FTIK, Eka Hendry AR, M. Si, menegaskan bahwa kuliah di dalam kelas masih belum cukup untuk mahasiswa mengasah soft skill yang diperlukan.

“Perlu ada basic treatment bagi mahasiswa untuk menguasai beberapa keahlian yang diperlukan sebagai calon sarjana IAIN Pontianak, oleh karena itu praktikum dasar menjadi bagian penting dalam pengembangan akademis di luar dari perkuliahan formal”, terangnya.

22.2Senada dengan Wadek I FTIK, Kepala Bagian Tata Usaha FTIK, Sohorman, dalam kesempatan tersebut menyampaikan progress report panitia, mengungkapkan bahwa ternyata masih ada keluhan dari masyarakat tentang keahlian yang dimiliki mahasiswa maupun alumni IAIN Pontianak.

Dari beberapa lokasi KKL yang pernah disinggahi mahasiswa IAIN, tuturnya, banyak keluhan yang menyatakan bahwa mahasiswa IAIN Pontianak masih ada yang menolak saat ditunjuk menjadi imam, khatib, hingga memimpin tahlil.

Karenanya, “Agar mahasiswa-mahasiswa FTIK mampu menguasai beberapa keahlian dasar tersebut, maka diselenggarakanlah kegiatan Praktikum Dasar, diawali dengan praktikum komputer di bulan ini, hingga beberapa bulan kedepan dengan materi praktikum yang berbeda seperti Ibadah dan Qiraah, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris,” pungkas Sohorman.




Rektor IAIN Pontianak Lakukan Pembinaan Kepada Pengurus UKM dan UKK

pembinaan ukm

Momentum bulan Ramadhan digunakan para pimpinan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak untuk melakukan kegiatan yang penuh manfaat. Selain melakukan pembinaan kepada tenaga kependidikan, pembinaan khusus tenaga kontrak, juga dilakukan pembinaan kepada Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) di Lingkungan IAIN Pontianak.

Kegiatan yang digagas oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juni 2015 di Ruang Aula Lt.IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak. Zaenuddin mengatakan “Kegiatan ini bertujuan agar memotivasi kepada seluruh Pengurus UKM dan UKM agar dapat melaksanakan kepengurusan organisasi dengan lebih semangat dan penuh kreativitas serta spiritualitas terus terjaga.  Di samping itu juga dirangkaikan dengan kegiatan berbuka puasa bersama agar terjalin hubungan yang erat antara Rektor, Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, Para Dekan dengan para Pengurus UKM dan UKK” katanya.

26.2Selain dihadiri oleh Pengurus UKM dan UKK , tampak pula hadir Kepala Biro AUAK, H. Khairunas, SH. MH, para Dekan; Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd; Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, Dr. Ichsan Iqbal, dan Dekan Fakultas Adab dan Dakwah Dr. Samsul Hidayat; Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Sumarman, S.Ag dan Kasubbag Tatausaha, Humas dan Rumahtangga, Aspari, S.Pd.I.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, didaulat untuk memberikan tausiah. Dalam tausiahnya Rektor mengajak seluruh Pengurus UKM dan UKK untuk serius dalam belajar, perbanyak membaca dan mengkaji, kembangkan tradisi akademik yaitu membaca, menulis dan berdiskusi, harus  bisa memenej waktu dengan baik antara keperluan akademik dengan tugas sebagai pengurus organisasi. Jangan sampai aktivis kampus justru telat menyelesaikan skripsi. Demikian beliau mengingatkan dengan penuh semangat.




Pembinaan Tenaga Kontrak

Pembinaan honorer

Dalam rangka memberikan motivasi  kepada para tenaga kontrak baik itu tenaga Administrasi, Tenaga Satpam dan Tenaga Cleaning Service, IAIN Pontianak memberikan pembinaan kepada seluruh tenaga kontrak. Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Jum`at 3 Juli 2015. Hadir pada acara pembukaan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga,  Dr. H. Hermansyah, M.Ag, dalam sambutannya menyampaikan agar selaku seorang muslim kita harus meneladani Rasulullah dalam menjalani kehidupan dan saat kita melaksanakan tugas agar hidup kita senantiasa diberkahi.

“Beliau menegaskan Masalah pekerjaan kita harus bekerja dengan baik maka kebaikan jugalah yang akan kita terima. Imbalan akan menyesuaikan dengan niat dan usaha kita. Pekerjaan yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak dihadapan Allah Swt”, tegasnya sekaligus mengutip firman Allah dalam QS. Yasin, ayat 65.

Selanjutnya, kepala Biro AUAK, H. Khairunas, SH., MH., memberikan arahan, betapa pentingnya kita meningkatkan semangat kerja karena dengan semangat itulah yang akan mendatangkan balasan untuk kita juga, contohnya uang saku peserta yang akan diberikan usai kegiatan ini merupakan kebaikan yang diberikan IAIN Pontianak dalam rangka memberikan yang terbaik buat tenaga kontrak.

Khairunas, juga menekankan kepada tenaga kontrak untuk melaksanakan lima budaya kerja Kementerian Agama yaitu dengan memiliki integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan memiliki keteladanan.

Pada akhir penyampaiannya, Khairunas, meminta maaf pada seluruh tenaga kontrak jika selama ia menjadi Kepala Biro AUAK banyak kekhilafan, karena pada saat hari lebaran nanti beliau akan merayakan idul fitri bersama keluarga tercinta di Jakarta.




Pembinaan Pegawai, Rektor Beri Tausiyah Jelang Buka Puasa Bersama

 buka bersamaSetelah sukses mengadakan silaturahmi dan pembinaan seluruh pegawai pada saat menyambut Ramadhan (17/6), IAIN Pontianak kembali mengadakan Pembinaan Pegawai Tenaga Kependidikan yang dirangkaikan dengan Peringatan Nuzulul Qur’an pada 2 Juli 2015 atau 15 Ramadhan 1436H bertempat di ruang teater IAIN Pontianak.

Kegiatan ini diadakan atas inisiasi dari Kepala Biro AUAK, H. Khairunas, SH., MH., dalam rangka membina mental para pegawai di lingkungan IAIN Pontianak, serta untuk memanfaatkan momentum bulan Ramadhan guna meningkatkan spiritualitas dalam kinerja sehari-hari.

24.2Acara yang diselenggarakan ini dihadiri seluruh Pegawai Struktural, hadir juga Kepala Biro AUAK, dan para Kabag dan Kasubbag. Acara diawalai dengan bersama-sama membaca al-Quran 30 Juz, khatamul Qur-an  dan mendengarkan tausiyah.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag memberikan tausyiah pada acara tersebut, mengingatkan bahwa puasa diperintahkan Allah dalam Qur-an hanya untuk orang yang beriman bukan kepada manusia keseluruhan.

Menurutnya, ini sarat dengan makna, karena yang mengetahui bahwa kita puasa hanyalah diri kita sendiri, atau bahkan kita sendiri tidak pernah tahu apakah kita puasa atau tidak, ini artinya butuh keyakinan yang kuat untuk menjalankan ibadah puasa.

Berkenaan dengan kinerja bahwa puasa juga merupakan perjuangan, lanjutnya, maka lakukanlah dengan ikhlas agar perjuangan itu bisa mengubah kita kearah yang lebih baik, disitulah bisa dilihat perbedaan sifat orang yang puasa dengan yang tidak puasa.

Hamka, merujuk Firman Allah SWT dalam QS. Quraisy, ayat 2-5 bahwa jangan kita menjadi orang yang tidak konsisten, jadilah orang yang teguh dalam bertindak dan bekerja. Jadikanlah al-Qur’an dan hadist sebagai pedoman dalam kehidupan, katanya.




Testimoni Peserta Ujian UM-PTKIN

UM-PTKIN#3

Muhammad Saparudin, alumni SMA Negeri 2 Sekadau mengaku lega sekaligus was-was setelah mengikuti ujian tertulis Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2015 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak pada hari Selasa, 23 Juni 2015.

“Perasaan saya otomatis lega bercampur deg-degan, mampu atau tidaknya saya menjawab ujian”. Ceritanya setelah mengikuti ujian tes Keislaman.

Mengisi jawaban pada lembaran soal menjadi kekhawatiran untuknya, terlebih pria berkulit sawo matang ini bukan berasal dari pendidikan Madrasah. Tes Kebahasaan, terutama Bahasa Arab merupakan tes yang paling ia khawatirkan.

“Jujur, saya kesulitan di bahasa Arab, apalagi saya ini dari SD, SMP, SMA bukan Madrasah tetapi sekolahnya umum, jadi pusing, sangat pusing”, akunya.

Mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru, celana panjang berbahan kain warna hitam, potongan rambut pendek menunjukan keseriusan peserta yang mendaftar di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), sebab dalam poin disiplin ditentukan peserta harus berpakaian rapi, tidak mengenakan celana jeans dan sandal.

“Saya berharap dapat lulus di sini. Saya sudah menjadi alumni tahun lalu, jadi melanjutkan baru tahun ini. Saya juga tidak ada mendaftar di tempat lain, hanya di sini di IAIN”, harapnya dengan suara yang terbata-bata.

“Mohon doanya, semoga saya lulus di sini”, tutupnya.

Tidak jauh berbeda dengan Saparudin, pada hari terakhir ujian tertulis, Rabu, 24 Juni 2015, peserta lain bernama Rudi Kurniadi, mengatakan mantap, PAI sebagai jurusan yang dipilihnya. Pendidikan Agama Islam menjadi sangat penting untuk menyeimbangkan pergaulan yang semakin modern.

“Saat ini banyak anak muda yang lebih memilih hal-hal yang modern dibandingkan dengan untuk akhirat. Jadi sangat diperlukan pendidikan agama Islam, akhirat dapat dunia dapat, jelas alumni SMK Negeri 7 Pontianak ini.

Membaca soal melalui internet merupakan cara yang dipilih oleh Nunung Zakiyah. Peserta yang memilih Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (KPI-FUAD) tersebut mengaku tidak mengalami kendala saat ujian. Gadis yang berasal dari Galing-Sambas ini datang tiba pukul 06.15 agar tidak telat.

Berdasarkan data dari Panitia Pusat UM-PTKIN didapat data bahwa peminat yang mendaftar     di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Mayoritas pendaftar di PTKIN justru berasal dari sekolah umum yang mengalahkan jumlah pelamar dari madrasah/pondok pesantren.




Seleksi Penerimaan Tenaga Kontrak Administrasi dan Cleaning Service

seleksi penerimaan honorer

Proses seleksi penerimaan tenaga kontrak IAIN Pontianak dilakukan pada 1 Juli 2015 diikuti sebanyak 30 orang. Tim penyeleksi terdiri dari Wakil Rektor II Dr. Syarif, MA, Kabiro AUAK, H. Khairunas, SH., MH., dan Kabag Umum, Nuriahman, M.Ag.

Kepala Biro AUAK, H. Khairunas, SH., MH., mengatakan, “Proses penerimaan tenaga kontrak ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan penerimaan tenaga kontrak dilakukan untuk mengisi kekosongan di beberapa tempat pada bidang administrasi dan cleaning service, dan tujuan seleksi untuk mendapatkan tenaga kontrak yang benar-benar memenuhi kualifikasi yang diperlukan; harus memiliki komitmen dan integritas tinggi dengan pekerjaan yang akan dilakukan.”

Menurut dia, semua peserta yang dipanggil mengikuti seleksi telah memenuhi kriteria yaitu sudah lama mengirimkan lamaran dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan lembaga. Kemudian, masing-masing penguji membagi tugas seleksi yang terdiri dari materi komitmen dan integritas kerja, wawasan, pengetahuan agama, perilaku dan etika.

Penilaian diberikan murni merupakan kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan tim penguji, tegas Khairunas, maka untuk penentuan kelulusan ditentukan oleh perolehan nilai dari penguji dan selanjutnya dihitung total nilai yang diperoleh dari ketiga orang penguji.

Untuk pengumuman kelulusan, Khairunas belum dapat memastikan kapan akan diinformasikan, akan tetapi diupayakan dalam waktu dekat, merujuk kepada kerja panitia pelaksana. Bagi peserta yang dinyatakan lulus seleksi akan dikonfirmasi melalui surat pemberitahuan.

Peserta yang dinyatakan lulus, lanjutnya, akan diberikan pembinaan dan arahan terkait dengan beban kerja yang akan dilakukan. Pada bulan Agustus 2015 semua peserta yang lulus telah mulai melakukan aktivitasnya sebagai tenaga kontrak di IAIN Pontianak.