Tasawuf, Menjawab Tantangan Global

 Tasawuf

Mengutip website www.darulfaizin.org, Eric Fromm mengatakan bahwa karakter masyarakat modern diwarnai oleh orientasi pasar, dimana keberhasilan seseorang tergantung pada sejauh mana nilai jualnya dipasar. Akibatnya, setiap oarng termotivasi untuk berjuang keras menjadi pekerja-pekerja sukses dan kaya raya untuk membuktikan keberhasilannya. Kemakmuran melambangkan tingginya nilai jual, sementara kemiskinan dimaknai sebaliknya.

Kebaikan, kejujuran, kesetiaan pada kebenaran dan keadilan bagai tidak bernilai jika tidak memberikan manfaat untuk kesuksesan dan kemakmuran. Jika kondisi ekonomi seseorang tidak makmur, maka dinilai sebagai orang yang belum sukses, bahkan gagal dalam kehidupan. Pendek kata, segala sesuatu diukur dengan berpatokan kepada keberhasilan dalam mencapai kekayaan materi, tidak lagi berpijak kepada kualitas kemanusiaan.

Banyak cara yang diajukan para ahli untuk mengatasi problematika masyarakat modern. Salah satu cara yang banyak disepakati para ahli adalah dengan mengembangkan kehidupan yang berakhlak dan bertasawuf. Salah satu pengusung gagasan ini adalah Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA, guru besar tasawuf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bukunya Tasawuf Menjawab Tantangan Global yang dibedah di kampus STAIN Pontianak (6/13).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Trans Pustaka, bekerjasama dengan STAIN Pontianak dan Yayayan Pendidikan Islam Darul Faizin. Dikatakan ketua panitia Ir. Bambang Mulyantono dalam pengantar sambutannya, buku ini sangat relevan dengan situasi dan persoalan kehidupan kita dewasa ini, karna globalisasi selain membawa kemaslahatan bagi kehidupan manusia, juga membawa kecemasan dan problematika.

Dalam rangka merespon problematika masyarakat modern, Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA menuangkan pandangan-pandangan cemerlangnya dalam bukunya tersebut. Dalam buku itu, Penulis yang tak lain penyusun Ensikolpedi Tasawuf juga menguraikan secara rinci bagaimana mengamalkan tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern dan bagaimana tasawuf membangun karakter Muslim.

Tasawuf merupakan belahan dalam dari ajaran Islam, belahan luarnya adalah fikih. Di dalam shalat ada belahan luar dan ada belahan dalam. Belahan luarnya itu bacaan dan gerakan, sedangkan belahan dalamnya menghadap kepada Allah, merasakan kehadiran Allah, ikhlas, khusuk, berdialog dengan Allah. Jadi tasawuf tidak bisa dipisahkan dengan fiqih. Tidak bisa mengambil aspek dalamnya saja lalu mengabaikan aspek luar. Karena agama itu luar dan dalam.

Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA menggambarkan bangunan Islam yang utuh itu sebagai segitiga sama sisi. Sisi dasar atau pondasi adalah  iman, penjabarannya pada rukun iman yang enam perkara. Lalu pondasi keimanan diaktualisasikan pada sisi kedua yakni islam, dengan pelaksanaan yang terinci pada rukun islam yang lima itu. Sisi ketiga disebut ihsan. Dalam sebuah hadist,  Rasulullah menerangkan ihsan adalah sikap bahwaengkau menyembah (beribadah) kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya; jika kau tidak dapat (merasakan) melihatNya, sesungguhnya Allah melihatmu. Jadi, ihsan adalah penghayatan mendalam dari pelaksanaan Islam.

Dijelaskan Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA tasawuf itu ingin mengokohkan tiga hal yaitu satu aqidah, dua syariat, dan tiga akhlak, fokus tawasuf itu Allah yang dipahami sebagai tuhan. Ketika menjalankan nilai ketiga hal ini, tujuan tasawuf adalah mensucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah, bagaimana merasakan hidup dengan kehadiran Allah.

Terkait dengan peran penting apa yang dimainkan oleh tasuwuf dalam menjawab tantangan global dewasa ini, penulis menegaskan bahwa dunia tasawuf dapat memberikan kontribusi pada tiga hal: Pertama mengokohkan keislaman, sehingga keislamannya menjadi Islam yang santun, Islam yang ramah, Islam yang manusiawi. Kedua meneguhkan perlunya mengembangkan umat dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Ketiga membangun solidaritas umat Islam yang sekaligus akan memperkuat bangsa ini karena bangsa ini mayoritas muslim.

Selanjutnya, bagaimana uraian lengkap buku tersebut, mungkin anda dapat membaca lansung dengan membelinya ditoko buku terdekat.




Alih Status IAIN Pontianak, Dorong Jurusan Bentuk Prodi baru

Perpres No. 53 Tahun 2013 Tentang IAIN Pontianak

PAI

Baru-baru ini STAIN Pontianak telah membuka Prodi baru, yaitu Prodi Tafsir Hadits dan Prodi Manajemen Dakwah di Jurusan Dakwah , dan Prodi Perbankan Syariah di Jurusan Syariah. Menyusul Jurusan Tarbiyah hampir dipastikan segera membuka Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) pada tahun mendatang dan tentunya ini selangkah dengan kesiapan alih status STAIN ke IAIN Pontianak yang telah memasuki babak akhir setelah keluarnya Perpres nomor 53 tahun 2013 tentang IAIN Pontianak, dan selanjutnya menunggu keluarnya Ortaker (Organisasi dan tata kerja) dari Menpan dan surat Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia.

PAI#2Rencana pembukaan prodi baru di jurusan Tarbiyah terungkap dalam visitasi pembukaan prodi PGMI STAIN Pontianak yang digelar pada 10 Juni lalu. Hadir untuk meninjau persiapan pembukaan prodi PGMI adalah reviewer Kemenag RI Prof. Dr. Hj. Amani Lubis, MA., sekaligus ketua tim ahli penilai proposal.

Kegiatan merupakan salah satu rangkaian dari proses pembukaan prodi PGMI STAIN Pontianak, visitasi diperuntukkan untuk melihat persiapan pembukaan prodi. Disela agenda utama kegiatan visitasi, kehadiran Prof. Dr. Amany Lubis, MA, juga mendapat kehormatan untuk mengisi studium general jurusan Tarbiyah dengan tema sejarah perkembangan peradaban Islam dan bahasa Arab.

Dra Yusdiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah dalam sambutannya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada tim visitasi yang bersedia hadir untuk melihat kesiapan pembukaan prodi PGMI STAIN Pontianak.

Dra Yusdiana, M.Si., dihadapan tim visitasi mengemukakan bahwa kehadiran tim visitasi untuk pembukaan prodi PGMI STAIN Pontianak ini adalah sebuah langkah maju bagi jurusan Tarbiyah, dimana belum ada prodi PGMI di Kalimantan barat, pemilihan prodi PGMI ini setelah melakukan studi kelayakan, dan melihat beberapa PTAIN yang ada serta banyaknya permintaan dari madrasah-madrasah yang ada di Kalimantan Barat, sehingga atas pertimbangan tersebut dipandang perlu untuk dibuka prodi PGMI STAIN Pontianak di bawah jurusan Tarbiyah.

Hal serupa diungkapkan Prof. Dr. Amani Lubis, MA., tim ahli Kemenag RI selaku penilai proposal pembukaan prodi PGMI, mengapresiasi prodi PGMI sudah siap untuk dibuka melihat kebutuhan banyak sekali, dirinya merasa yakin penting sekali dan ada kekhususan bahwa PGMI itu dibutuhkan, bukan hanya lulusan PAI yang bisa jadi guru madrasah tsanawiyah dan aliyah, akan tetapi lulusan PGMI kedepannya khusus untuk guru madrasah ibtidaiyah.

PAI#3Diakui Prof. Dr. Amani Lubis, MA., tugas utamanya berkunjung ke STAIN Pontianak adalah untuk memvisitasi dan melihat langsung secara nyata kondisi kampus dan menyaksikan kesiapan pembukaan prodi PGMI di STAIN Pontianak. Ini merupakan upaya positif STAIN Pontianak untuk memperbaiki pendidikan Islam di Kalimantan Barat, agar dapat terlaksana dan untuk memajukan kedepannya adalah perjuangan sesungguhnya.

Dikatakan Prof. Dr. Amani Lubis, MA., khusus untuk pembukaan prodi PGMI ada enam hal yang akan diteliti dan dilihat kesiapannya, yakni; kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, tenaga administrasi, sarana dan prasarana, pendanaan, dan manajemen akademik. Jika keenam persyaratan tersebut dapat terpenuhi maka secepatnya kita berharap prodi PGMI segera dibuka di STAIN Pontianak.

Dengan demikian kedepannya, kehadiran prodi PGMI lahir sebagai bentuk tanggung jawab akademik dan atas banyaknya kebutuhan guru untuk madrasah ibtidaiyah di Kalimantan Barat. Pendidikan keguruan pada prodi PGMI tentu diharapkan mampu mengoptimalkan keahlian khususnya bagi guru madrasah ibtidaiyah yang berkualitas dan mempunyai keahlian yang khusus.




Unit Perencanaan Gelar Pelatihan Implementasi Data Dukung (KAK/TOR & RAB)

Penyusunan rencana kerja dan anggaran Kementrian Agama dan standar biaya adalah satuan biaya yang diterapkan. Seyogyanya kegiatan ini menghasilkan produk atau KAK/TOR dan RAB 2014 namun karena waktu yang terlalu sedikit dan beberapa masih harus mendapat perbaikan.

perencanaan

Idealnya proses penyusunan anggaran disemua instansi pemerintah melakukan pola yang sama, karena proses tersebut diatur dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Oleh karena itu setiap usulan pembiayaan wajib dilengkapi dengan KAK/TOR dan RAB sebagai dasar rasionalitas dari kegiatan yang diajukan dan akan dilaksanakan. Kelengkapan administrasi dalam proses penyusunan anggaran diharapkan tidak terjadi lagi pemblokiran anggaran seperti yang terjadi di Kementerian Agama pada tahun 2013 ini.

perencanaan#2Oleh karena itu, Unit Perencanaan STAIN Pontianak pada tahun ini sepertinya tidak ingin hal tersebut terjadi dan terulang untuk kedua kalinya. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap aktivitas kelembagaan seperti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing unit terhambat. Sebagai informasi bahwa pemblokiran anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan dan DPR RI untuk tahun 2013 terhadap Kementerian Agama terjadi sampai pertengahan Juli 2013.

Melalui kegiatan pelatihan Implementasi Data Dukung KAK/TOR dan RAB pada Satuan Kerja STAIN Pontianak yang digelar di hotel Peony Pontianak(7-8/7/13) diharapkan menjadi solusi alternatif terhadap kendala tersebut. Kegiatan ini melibatkan staf administrasi disetiap unit kerja STAIN Pontianak. Staf administrasi yang dimaksud adalah staf yang ditunjuk dan direkomendasikan oleh pimpinan unit.

Dikatakan Kepala Unit Perencanaan STAIN Pontianak, Suhaimi, M.Pd, diselenggarakannnya kegiatan Implementasi Data Dukung (KAK/TOR dan RAB) bagi Satuan Kerja STAIN Pontianak adalah sebagai respon atas tuntutan Kementerian Keuangan sebagai bendahara umum negara Republik Indonesia terhadap Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mengakurasikan, mensinergiskan data dukung (KAK/TOR dan RAB) sebagai bahan pertimbangan dalam usulan anggaran program dan kegiatan.

Dalam keterangannya, Suhaimi menyebutkan selama ini data dukung yang disampaikan oleh unit senantiasa berubah-ubah, dan berdasarkan pada kebutuhan riildi lapangan, disamping format yang digunakan bervariasi tanpa menggunakan standarisasi yang jelas.

Dengan kondisi seperti ini jelasnya, sangat sulit untuk melakukan rasionalisasi anggaran yang diinginkan apalagi harus dipertanggung jawabkan, karena akan berimplikasi pada kelebihan dan bahkan kekurangan anggaran yang akan di alokasikan bagi unit dan ini menjadi stigma negatif bagi Kementerian Agama secara umum.

Unit Perencanaan STAIN Pontianak berupaya untuk melakukan langkah konkrit untuk melakukan perubahan dengan menggagas kegiatan standarisasi format KAK/TOR dan RAB (Kerangka Acuan Kerja/Term of Reference) dan Rincian Anggaran Biaya dalam pengusulan anggaran bagi unit-unit kerja di Satuan Kerja STAIN Pontianak, tegasnya menambahkan.

perencanaan#3Dijelaskan Suhaimi, M.Pd., urgensi dari kegiatan yang diselenggarakan ini akan memberikan kemudahan dalam pertanggung jawaban penggunaan anggaran, rasionalisasi yang tepat, akurasi data yang terukur, dan standarisasi format usulan anggaran yang digunakan seragam.

Pada acara penutupan pelatihan Noviansyah, S.Pd.I Ketua Panitia Pelatihan mengatakan Penyusunan rencana kerja dan anggaran Kementrian Agama dan standar biaya adalah satuan biaya yang diterapkan. Seyogyanya kegiatan ini menghasilkan produk atau KAK/TOR dan RAB 2014 namun karena waktu yang terlalu sedikit dan beberapa masih harus mendapat perbaikan.

Diakuinya, apa yang semestinya dihasilkan dalam kegiatan ini tidak berlarut-larut, karna ada batasan waktunya, selama kegiatan tersebut beberapa pegawai atau honorer mempunyai pekerjaan lain yang juga memerlukan penyelesaian pekerjaan dengan cepat. Kita harapkan pekerjaan yang dibebankan kepada rekan-rekan peserta pelatihan menjadi tanggung jawab bersama, ini sangat penting, dan dimintakan hingga 12 juli mendatang semua TOR/TOR dan RAB sudah dapat diserahkan, harap Noviansyah kepada peserta pelatihan.




KKL Integratif STAIN Pontianak

KKL (Kuliah Kerja Lapangan) STAIN Pontianak adalah suatu kegiatan perkuliahan dan kerja lapangan, merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi.

 KKL P3M#2.

KKL STAIN Pontianak pada tahun 2013 ini, selain dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun dan juga dilaksanakan pada dua kabupaten atau daerah yang berbeda. KKL pertama yang dilaksanakan pada bulan maret s/d Mei lalu dilaksanakan dikabupaten Kubu Raya, dan untuk yang keduanya akan dilaksanakan di kabupaten Landak.

KKL P3M#3.Dikatakan Lukman Hakim, M.Si, Ketua panitia KKL STAIN Pontianak kali ini berbeda dengan KKL sebelumnya, selain dilaksanakan dua kali dalam setahun, kami juga mengusung tema KKL Integratif yang merupakan modifikasi dari KKL berbasis PAR yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya.

Ketua panitia KKL juga mengungkapkan bahwa konsep dasar KKL Integratif adalah bagaimana melakukan penguatan pada kompetensi masing-masing program studi dan jurusan yang ada di STAIN Pontianak dengan tetap mengacu pada tri dharma perguruan tinggi. Pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara pragmatis, berdimensi luas melalui pendekatan interdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral.

Diakuinya, “sejauh ini KKL lebih berfokus pada program-program kerja partisifatif dan bersifat aksidental, program-program seperti ini lebih bersifat tangiable dan memang hasilnya lebih nyata. Namun kompetensi akademik mahasiswa kurang berkembang secara maksimal”.

Ketika disinggung lebih dalam soal KKL Integratif, Lukman Hakin, M.Si, memaparkan KKL Integratif akan menekankan pada penguatan kompetensi akademik mahasiswa, hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan dan mengkontekstualisasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama dibangku perkuliahan.

KKL P3M#4Kemudian mahasiswa juga harus mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian tentang persoalan-persoalan yang ril dalam masyarakat, dan dapat menemukan solusi bagi persoalan yang ada. Melalui penelitian singkat tersebut diharapkan dapat melatih kemampuannya dalam melakukan penelitian dan membantu mahasiswa dalam mempercepat masa studi. Selanjutnya, hal yang tidak kalah penting adalah aplikasi pengabdian kepada masyarakat dengan penekanan pada pengembangan aspek kemandirian, kemampuan problem solving, tanggung jawab sosial (social responsibility) dan keterampilan hidup (live skill).

Selain itu, Lukman Hakim, ketua panitia KKL menyampaikan ada beberapa prinsip yang menjadi paradigm dari KKL Integratif yang harus mahasiswa ketahui, diantaranya; mengintegrasikan ketiga aspek tri dharma perguruan tinggi menjadi satu kesatua yang utuh dan menopang satu sama lain; penguatan kompentensi masing-masing jurusan dan prodi, dimana mahasiswa berusaha menterjemahkan nilai kompetensi studi dalam bentuk kegiatan dimasyarakat; bersifat interdisipliner-kolaboratif, kegiatan dilakukan dengan lintas jurusan dan program studi ; kontekstual, implementasi KKL harus melihat persoalan dan kecenderungan sosial yang ril dihadapi masyarakat, kemampuan merespon dan mencermati kondisi ril di lapangan menjadi pra syarat penting; dan tangible-measurable, dalam membuat pencapaian program dapat dilihat dan dirasakan masyarakat manfaatnya.

Dengan demikian, Lukman Hakim, M.Si berharap, program KKL Integratif STAIN Pontianak pada tahun ini dapat terlaksana dan tercapai sesuai dengan perencanaan, sehingga keberhasilan dan manfaat KKL dapat dirasakan bersama. “Keberhasilan KKL ini juga merupakan keberhasilan kita bersama” ujarnya optimis.




Siapkan Perbankan Syari’ah Jadi Prodi Unggulan

promosi#2

Jurusan Syari’ah kini tengah berbenah dengan prodi baru, yaitu Prodi Perbankan Syari’ah. Tahun 2012 lalu Prodi Perbankan Syari’ah telah menerima pengalihan mahasiswa baru, tahun ini sudah menerima secara langsung calon mahasiswa baru.

Dikatakan Rasiam, MA Ketua Pembentukan Prodi Perbankan Syari’ah (30/5), “diperkirakan pada tahun 2013 ini, Prodi Perbankan Syari’ah akan banyak diminati mahasiswa, kehadiran Prodi Perbankan Syari’ah ini tidak hanya marketable akan tetapi juga untuk menjawab kebutuhan pasar hal ini karne berbanding lurus dengan perkembangan pasar Perbankan Syariah”.

promosi#3
Rasiam, MA. Ketua Pembentukan Prodi Perbankan Syari’ah STAIN Pontianak

Menurutnya, awal pembentukan memang ada beberapa pilihan prodi yang cukup tepat untuk dipilih. Antara lain terdapat beberapa program studi baru yang diusulkan, di Jurusan Syariah misalnya terdapat dua program studi lain yaitu Manajemen Syariah dan Ahwal al Syakhshiyah.

Dua program studi ini sudah masuk sidang pertama yaitu periode April tahun 2013, dan insya Allah jika tidak ada kendala, sudah akan ada informasi pada pertengahan tahun ini yaitu kira-kira pada bulan Juli nanti. Akan tetapi jika masih ada koreksi untuk diperbaiki maka akan diusulkan kembali (tentunya setelah perbaikan) dan akan diusulkan kembali agar bisa masuk pada sidang kedua. Sidang kedua ini akan berlangsung pada bulan Agustus 2013 mendatang, paparnya.

Dijelaskan Rasiam, MA dibanding dengan dua prodi tadi, Prodi Perbankan Syari’ah lebih cepat mendapat izin operasionalnya, bahkan untuk saat ini sudah berjalan mahasiswa semester 3. Seiring dengan perkembangan pasar dirinya berkeyakinan Prodi Perbankan Syari’ah akan dapat bertahan lebih lama dan harus dimaksimalkan manajemen dan kerjasama dengan stakeholder.

Kendati lebih cepat Prodi Perbankan Syari’ah sudah menjalani tahap-tahapan selama pembentukan, dimulai dari pembentukan panitia pembukaan Prodi Perbankan Syari’ah , pembuatan proposal, studi banding ke UIN, UII dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah Yogyakarta, UIN Jakarta, dan Tazkia Bogor. Selanjutnya beberapa kegiatan workshop kurikulum, terakhir finishing proposal dan studi kelayakan dan diajukan ke Kementrian Agama Pusat Jakarta, cerita Rasiam, MA.

Diakuinya, saat ini sudah ada kerjasama dengan pihak perbankan syariah, dengan demikian SDM dari luarkan pun kita libatkan sebagai tenaga pengajar. Prodi Perbankan Syari’ah terbuka untuk umum, bukan hanya untuk tenaga pengajar saja, namun juga mempersiapkan mahasiswa lulusan yang siap terjun ke dunia kerja seiring dengan kebutuhan terhadap tenaga perbankan dengan pengetahuan ekonomi syari’ah yang kiat meningkat dan berbanding lurus dengan meningkatnya aktivtas perbankan syari’ah.

Dia optimis, pada tahun pertama prodi tersebut akan mendapat banyak peminat oleh calon-calon mahasiswa baru dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi prodi unggulan. Harap Rasiam, MA.




Mahasiswa STAIN Pontianak Terpilih Sebagai Duta Genre BKKBN Kalbar 2013

Duta genre

Pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe), yang diadakan BKKBN Provinsi Kalbar tahun 2013, diikuti mahasiswa/mahasiswi se Kalimantan Barat di Hotel Dangau, Kubu Raya Senin (8/04) malam, berlangsung cukup meriah.

Duta genre#2Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Ir.Dwi Listyawardani M.Sc melalui Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Drs.Gugus Suprayitno M.Si, menjelaskan pemilihan duta mahasiswa GenRe kali ini dipersiapkan untuk bersaing pada pemilihan tingkat nasional.

Lebih lanjut Gugus Suprayitno mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan Duta Mahasiswa GenRe ini antara lain untuk membantu pemerintah dalam mensukseskan program keluarga berencana dan keluarga sejahtera, dan mengkampanyekan Triad KRR, serta mempersiapkan remaja sebagai generasi cemerlang, generasi masa depan yang sehat, berkualitas, sehingga mampu bersaing di era globalisasi.

Sebanyak 39 mahasiswa dari kabupaten dan kota se Kalbar dinyatakan lolos seleksi administrasi, masing-masing 22 perempuan dan 17 orang lelaki. Mereka maksimal berusia 22 tahun dan mahasiswa semester 4 yang tergabung dalam Pusat Informasi & Konseling Mahasiswa (PIK-M). Tercatat sejumlah peserta berasal dari PIK-M di kota Pontianak, Kubu Raya, Ketapang dan kabupaten Sintang. Seluruh peserta memasuki masa karantina, mulai dari tanggal 7–8 April dan diinapkan di Hotel Dangau.

Adapun perwakilan masing-masing kampus yang dinyatakan lolos diantaranya dari Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah Pontianak, STIKES Negeri Pontianak, STAIN Pontianak, Politeknik Negeri Pontianak, dan tidak lupa pula dari daerah lain yaitu AKPER Pemkab Ketapang dan AKPER Kapuas Raya Sintang.

Duta genre#3Agenda rutin yang menjadi gawe Perwakilan BKKBN Propinsi Kalbar ini sebelum pemilihan memberikan pembekalan kepada para peserta mengenai kebudayaan dan kewarganegaraan, public speaking, psikologi dan tentu saja tentang kesehatan reproduksi remaja serta kaitannya dengan program kependudukan dan keluarga berencana.

Dalam acara puncak pemilihan duta Genre, semua peserta tampil maksimal dengan busana menawan dan penuh warna. Dari keseluruhan peserta, dilakukan penyaringan hingga akhirnya tersisa 6 pasang saja. Disini, mereka sudah mulai menerima pertanyaan langsung yang dilontarkan oleh para juri yang memang handal di bidangnya, termasuklah didalamnya ada Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Kalbar, Dwi Listyawardani. Dari hasil penilaian juri, dieliminasi lagi hingga tersisa 3 putra dan 3 putri saja.

Grand Final pemilihan Duta Mahasiswa GenRe ini cukup menegangkan peserta yang tersisa, hingga pada akhirnya pada pemilihan tersebut menobatkan Clarissa dan Angga Ariska sebagai pemenang pertama Duta Mahasiswa GenRe Kalbar tahun 2013.

Terpilihnya Angga Ariska mahasiswa STAIN Pontianak sebagai duta Genre BKKBN provinsi Kalbar tahun 2013, selain akan tampil pada pemilihan tingkat nasional nantinya, prestasi ini cukup membanggakan civitas akademika STAIN Pontianak.

Ketika berkunjung ke ketua STAIN Pontianak, Angga Ariska didampingi kepala lab. Mikro konseling STAIN Pontianak Dra. Hj. Fauziah, M.Pd., dan rekan-rekan mahasiswa, Angga Ariska mendapat ucapak selamat yang disampaikan langsung ketua STAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar diruang kerjanya.

Dalam bincang-bincangnya bersama ketua STAIN Pontianak, Angga Ariska mengaku senang dan tidak menyangka atas keberhasilan dirinya terpilih sebagai duta Genre BKKBN provinsi Kalbar. Dengan persiapan minim dan bermodal kesederhaan tidak menjadi penghalang untuk menjadi yang terbaik.




Ragam Kegiatan Pusat Studi Wanita (PSW) STAIN Pontianak

ragam psw

Kajian dan kegiatan seputar gender masih perlu dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan dalam upaya menemukan konsep yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Melalui PSW STAIN Pontianak pada tahun 2013 ini menggelar berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk memajukan kaum perempuan.

ragam psw#2Secara umum ada beberapa kegiatan yang akan maupun sudah dilakukan oleh PSW STAIN Pontianak di tahun 2013 ini, seperti seminar, diskusi internal, Jalan santai untuk keluarga besar STAIN Pontianak serta kegiatan mewarnai untuk Siswa/Siswi TK se-kota Pontianak.

Fitri Kusumayanti, M.Si ketua PSW STAIN Pontianak mengatakan, beberapa kegiatan yang diusung PSW bertujuan untuk meningkatkan kualitas wanita, anak dan remaja. Peningkatan kualitas disini dimaksudkan adalah meningkatkan kedudukan, peran, kemampuan dan kemandirian wanita dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Guna membedah tema besar yang ada dilingkungan STAIN Pontianak, kegiatan yang dilakukan diklasifikasikan dalam sub tema kecil. Sub tema kecil dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan PSW STAIN Pontianak dimaksudkan agar dapat mencapai tujuan dari masing-masing kegiatan, dan bermuara untuk mendorong kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan.

Wujud nyata partisipasi PSW STAIN Pontianak dalam memberdayakan potensi wanita dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan jurnalistik yang melibatkan aktivis perempuan di beberapa LSM, organisasi perempuan, UKM, dan praktisi perempuan yang ada di kota Pontianak.

ragam psw#3Meski kajian dan studi gender gencar dilakukan berbagai civitas akademika dan ilmuwan sosial, namun persoalan gender masih menyisakan bias-bias yang harus terus mendapat perhatian. Kegiatan pelatihan jurnalistik yang diadakan PSW STAIN Pontianak, mendorong kaum wanita untuk terampil dan tampil untuk menulis, terutama di media massa.

Kegiatan pelatihan ini tidak hanya diikuti dari kalangan aktivis perempuan, akan tetapi juga diikuti mahasiswi dari beberapa perguruan tinggi yang ada di kota Pontianak.

Selain itu, bertempat dilantai dasar UPT STAIN Pontianak, dalam rangka memeriahkan hari kartini, anak-anak TK terlihat antusias mewarnai di tempat duduk masing-masing yang tersusun rapi. Kegiatan mewarnai kali ini diikuti siswa/I TK se-kota Pontianak.

Selain dalam rangka memeriahkan hari kartini beberapa waktu lalu, lomba mewarnai yang diikuti berbagai siswa-siswi TK ini berjalan seru. Dimana masing-masing peserta tertib dan fokus serta suasana yang meriah dalam kegiatan mewarnai, ini menjadi tontonan yang mengasyikan bagi orangtua peserta dan panitia.

Masih dalam semarak hari kartini, PSW STAIN Pontianak melanjutkan rangakaian kegiatan jalan santai yang diikuti keluarga besar STAIN Pontianak tidak kurang dari 500 peserta.

Fitri Kusumayanti mengatakan, jalan santai ini sengaja kami rancang dari rangkaian kegiatan PSW STAIN Pontianak, tujuan utamanya adalah untuk menjalin silaturrahmi keluarga besar STAIN dari pejabat, pegawai, UKM, dan mahasiswa.

Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri dan dibuka langsung oleh ketua STAIN Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag beserta istri. Dalam kesempatan tersebut melalui pengantar singkatnya, ketua STAIN berharap dengan adanya kegiatan ini silaturahmi keluarga besar STAIN Pontianak dapat terjalin lebih dekat lagi. Kegiatan jalan santai ini cukup banyak menyediakan door prize mulai dari hadiah terkecil berupa buku, dan perlengkapan praktis lainnya hingga menyediakan kulkas sebagai hadiah utama.

Dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, dalam beberapa waktu kedepan PSW STAIN Pontianak akan menggelar kegiatan lainnya yang sedang dipersiapkan, ujar Fitri Kusumayanti.




Studium General Bersama Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah

Kuliah umum pascasarjana

Kuliah umum pascasarjana#2Dalam kata sambutan pada acara pembuka studium general PPs (Program Pascasarjana) STAIN Pontianak (14/5). Direktur PPs  STAIN Pontianak menjelaskan diadakannya kegiatan ini dengan mengangkat tema Penguatan peran pendidikan Islam yang rasional-fungsional dalam menginternalisasikan nilai-nilai anti kekerasan dan inklusivisme di masyarakat.

Tema ini dilatarbelakangi beberapa kasus radikalisme keagamaan yang sering terjadi belakangan ini, dan masih aktual untuk diperbincangkan.Apalagi dalam konteks multikultural dan multireligius di Kalimantan Barat yang rentan terjadi konflik.

“Tema ini berangkat dari kegelisahan terhadap fenomena-fenomena anak bangsa yang akrab dengan tindak kekerasan. Bahkan kekerasan justru terjadi didunia pendidikan. Nyaris setiap hari media massa menyiarkan tentang kekerasan. Pemberitaan orangtua melakukan kekerasan pada anaknya atau kekerasan yang terjadi diantara anak-anak. Guru melakukan kekerasan pada peserta didiknya, tawuran antar pelajar dan lain-lainsebagainya” Papar Dr. H. Haitami Salim, M.Ag

Tema yang diangkat panitia stadium general PPs STAIN Pontianak yaitu Penguatan peran pendidikan Islam yang rasional-fungsional dalam mengintegrasikan nilai-nilai anti kekerasan dan inklusivisme. Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah memberikan materi yang diberi judul “Berbagi Ruang Di Era Multikultural: Pendidikan Agama Anti Kekerasan dan Inklusif”.

Kuliah umum pascasarjana#3Dijelaskan Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, bahwa dalam studi sosial-keagamaan terdapat teori ruang yang perlu dipahami. Berkaitan dengan itu adalah: pertama, tubuh ruang. Seorang muslim perlu adanya kesadaran ruang dalam beragama; kedua, dimensi ruang. Kesadaran dimensi seperti dimensi mayoritas umat Islam di Barat dan atau dimensi ruang mayoritas umat Islam di Timur. Ketiga, sifat. Prinsip multidimensi tetap terbuka dan dinamis. Agama juga perlu imajinasi yang kreatif, jangan hanya keimanan yang statis tapi juga keimanan yang dinamis, Imajinasi yang kreatif tentang hakikat ruang agama, sosial, ekonomi, dan ilmu pengetahuan menjadi penting.

Menanggapi pendidikan agama anti kekerasan,  Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah munuturkan bahwa nilai agama itu tidak statis tapi dinamis. Secara konseptual dia mencontohkan agama Islam amat menghargai hak-hak perempuan, karenanya aksi/secara tindakan juga harus memuliakan hak-hak itu, dan hak-hak manusia secara keseluruhan. Demikian pula ketika dosen-dosen mengajar berpatokan pada silabi, dan tidak menyesuaikan dengan usaha menyelesaikan pada problem sosial masyarakat setempat, supaya nilai-nilai menjadi dinamis.
Diakuinya, Aplikasi teori ruang dalam teori hubungan antar agama, tak ada agama yang sama. Agama berbeda-beda, karena itu komunikasi dan dialog menjadi sesuatu yang penting. Kata kunci dari inklusif adalah ketika kita bersedia menerima kritikan dari yang lain.

Menurutnya, ada empat komponen dalam pengajaran agama di era multikulturalisme yang perlu dicatat; pertama, iman (harus kuat); kedua, rasionalitas; ketiga, metode (harus menarik dan menyisipkan nilai-nilai multikultural); dan keempat, nilai-nilai (yang harus dinamis; tidak boleh statis). Inilah menjadi tantangan pendidikan Islam ke depan. Basic Character Building (Soft Skills) Bagi Guru/Dosen dan pemimpin era multikultural maka menjadi keharusan.




Jasa Raharja Bersinergi Gelar Seminar Bersama

Jasa raharja

PT. Jasa Raharja Cabang Kalbar bekerjasama dengan Ditlantas Polda Kalbar, Pemprov Kalbar, Dishub Kalbar, Dinas PU provinsi Kalbar, Pontianak Post, dan STAIN Pontianak. Menyelenggarakan seminar Police & Jasa Raharja Go To Campus dengan tema: ”Budaya Keselamatan dan Tertib Berlalu Lintas”. Kegiatan ini diadakan di Gedung UPT Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak.

Jasa raharja#2Tidak kurang dari 200 mahasiswa STAIN dan Politeknik Negeri Pontianak dari berbagai jurusan yang menjadi peserta. Mahasiswa dari dua perguruan tinggi ini terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga dipenghujung acara, Seminar tersebut diselingi dengan stand up comedy dan door price yang memanjakan peserta seminar dengan berbagai macam hadiah menarik mulai dari helm, printer, laptop, hingga sepada serta berbagai macam hadiah menarik lainnya.

Seminar yang berlangsung dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang ini, mengangkat tema ”Budaya Keselamatan dan Tertib Berlalu Lintas”. Tujuan diadakan Police & Jasa Raharja Go To Campus adalah untuk lebih memasyarakatkan, serta mengoptimalkan Visi dan Misi Perusahaan kepada masyarakat dan ikut mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas.

Bapak Eko Setyanto, Kepala Cabang Jasa Raharja Kalbar dalam sambutannya mengatakan, Police & Jasa Raharja Go To Campus, merupakan kegiatan bersama dalam rangka sinergitas dan akselerasi dalam mendorong terwujudnya secara konkret, tidak saja dalam konteks terbentuknya perubahan mind-set akan pentingnya keselamatan berlalu lintas, tetapi juga diharapkan akan terbentuk pelopor-pelopor keselamatan berlalu lintas dikalangan civitas akademika sebagai salah satu unsur stakeholder dibidang lalu lintas.

Jasa raharja#4Dikatakan Bapak Eko Setyanto, Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diamanahkan untuk mengelola Undang Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya memberikan dana santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum, tetapi secara aktif terus meningkatkan peran dibidang pencegahan kecelakaan dan keselamatan berlalu lintas

Pada kesempatan yang sama Bapak Dr. Hermasnyah, M.Ag mewakili STAIN Pontianak memaparkan bahwa kesadaran lalu lintas harus dimulai dari diri sendiri. Diakuinya diera sekarang ini dapat dikatakan pelanggar lalu lintas adalah mayoritas orang berpendidikan dan bersekolah serta mengerti aturan berkendaraan.

Dr. Hermansyah, M.Ag, menjelaskan ada nilai yang berbeda diajarkan dibangku sekolah dengan dilingkungan masyarakat. Mengambil sebuah contoh siswa diajarkan tentang etika, peraturan, sikap disiplin dan lain sebagainya. Namun ketika pulang sekolah siswa di jemput oleh orang tua, kakak atau pun abang mereka tidak memberikan contoh dengan tidak melanggar lampu merah atau melanggar rambu lalu lintas yang ada.

Jasa raharja#3Dalam kesempatan tersebut, Pembantu Ketua III STAIN Pontianak berharap, sosialisasi dan terus mengkampanyekan kesadaran lalu lintas penting untuk tetap dilaksanakan, agar budaya keselamatan dapat terwujud sebagai suatu kebutuhan yang harus dikembangkan dan dijaga secara bersama-sama.

Diakhir acara, Kepala Cabang Jasa Raharja Provinsi Kalbar, memberikan cindra mata berupa gambar gedung kantor pusat jasa raharja kepada narasumber, dan kepada peserta dimeriahkan dengan pengundian Door Prize.




Wisuda 2013 Masih Didominasi Mahasiswa Tarbiyah

Yudisium Tar

Alumni STAIN Pontianak masih didominasi lulusan Tarbiyah, begitu pula pada wisuda yang dilaksanakan setiap tahunnya, serta tidak terkecuali pada wisuda mahasiswa tahap pertama pada bulan Mei tahun 2013 masih didominasi jurasan tarbiyah.

Yudisium Tar#2Ketua jurusan tarbiyah, Drs. Yusdiana, M.Si pada kesempatan memberikan kata sambutan dalam acara yudisium jurusan Tarbiyah menjelaskan, untuk kesekian kalinya STAIN Pontianak menggelar wisuda, wisudawan dan wisudawati kali ini ibarat asmaul husna yakni berjumlah 99 orang yang terdiri dari prodi PAI regular 51 mahasiswa, kelas khusus 8 mahasiswa, kelas kualifikasi 25 orang, dan mahasiswa prodi PBA sebanyak 15 orang.

Ketua jurusan tarbiyah mengingatkan kepada mahasiswa jurusan tarbiyah, “ke depan tantangan akan semakin berat, mahasiswa harus lebih tekun belajar mengingat standar penerimaan guru dipemerintahan minimal harus memiliki IPK 3,50”.

Untuk itu segenap civitas akademika jurusan tarbiyah juga berupaya meningkatkan kualitas agar kita menjadi lebih baik lagi. Jadi mahasiswa lulusan jurusan tarbiyah tidak hanya unggul dari sisi kuantitasnya tapi juga unggul secara kualitas dan mampu memenuhi standar pendidikan yang diamanatkan dalam undang-undang, ungkap Yusdiana.

Drs. Yusdiana, M.Si, merasa yakin apabila mahasiswanya mampu menguasai empat kompetensi guru yang sudah dibekalkan, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, dan mampu mengaplikasikan kemampuan dan ilmunya dengan baik maka alumni jurusan Tarbiyah tidak akan mudah kalah bersaing ketika berada di tengah masyarakat.

Yudisium Tar#3Pada kesempatan yudis­ium tersebut, Ketua Jurusan Tarbiyah mengucapkan terima kasih kepada orang tua/wali dari mahasiswa yang telah mempercayakan anaknya sebagai anak didik dan telah mengikuti studi di jurusan Tarbiyah.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Yusdiana sekali lagi berpesan kepada mahasiswanya setelah menjalani prosesi wisuda nanti, agar mampu mengaplikasikan kompetensi yang dimiliki ketika menjadi alumni kelak ditengah masyarakat.