Pelaksanaan Ujian Seleksi Dosen CPNS di IAIN Pontianak: Integrasi Sistem Online dan Offline

Pontianak, (iainptk.ac.id) 19/12/2023 – Hari ini, IAIN Pontianak menyelenggarakan ujian seleksi bidang dosen untuk Calon Pegawai nNegeri Sipil (CPNS) dengan formasi khusus dosen Hukum Islam. Ujian ini dilaksanakan di lokasi IAIN Pontianak dan dimulai pukul 09:00 WIB.

Tahun ini, IAIN Pontianak membuka 2 formasi penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN), yakni CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Proses seleksi CPNS tahun 2023 dimulai dari yang mendaftar sebanyak 59 orang, yang melakukan submit hanya 46, sedangkan yang lulus administrasi 39 pelamar, hingga saat ini yang mengikuti SKB 3 peserta untuk satu formasi yang dibutuhkan, yaitu dosen hukum Islam. Dari jumlah peserta tersebut, hanya 1 orang yang akan dipilih untuk mengisi posisi tersebut.

Seleksi ini terdiri dari beberapa tahap, termasuk tes psikotes, keterampilan kerja, dan wawancara. Proses ujian dilaksanakan dalam satu hari, dengan persyaratan peserta harus lulus passing grade untuk bisa mengikuti tahap lanjutan. Dari 3 peserta, 3 besar yang lulus passing grade akan dipilih untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Adi Mulyono, S.Sos., panitia seleksi ASN, menyatakan, “3 besar ini yang akan kita seleksi nanti hasilnya menjadi 1 orang dosen hukum Islam.”
Menariknya, sistem seleksi ini menggunakan pendekatan terpusat yang mengintegrasikan sistem online dan offline. Sistem terpusat tersebut berbasis di Jakarta, sehingga semua penguji terhubung dengan aplikasi pusat, termasuk dalam pelaksanaan tes psikologi. Peserta ujian hadir secara offline di lokasi, namun data dan hasil ujian langsung terintegrasi secara online, memastikan keakuratan dan real-time monitoring.

beliau yang juga merupakan Analis Kepegawaian Ahli Muda IAIN Pontianak menjelaskan, “Sistem seleksinya mix online dan offline sistem, jadi kita menggunakan sistem terpusat dari Jakarta. Peserta hadir di semua PTKN, termasuk IAIN Pontianak, di sisi lain semua penguji terhubung dengan aplikasi pusat, baik Psikotes, Praktik Kerja maupun Wawancara. Semua menggunakan aplikasi yang terhubung dengan pusat, ” tambah Adi Mulyono, S.Sos.

Penulis : Asip

Editor : Omar Mukhtar




LPTK IAIN Pontianak Kembali Kukuhkan 248 Guru Profesional Tahun 2023

Pontianak (iainptk.ac.id) Sebanyak 248 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah Dalam Jabatan (Daljab) Batch 1 Tahun 2023 Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak  mengikuti Pengukuhan Guru Profesional pada Kamis, (14/12/2023) bertempat di Hotel Harris Pontianak. Hadir dalam acara pengukuhan tersebut Kepala Kantor Kementian Agama Kalimantan Barat Dr. Muhammad Muhajirin Yanis, M.Pd.I., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Ali Hasmy, M.SI., Wakil Dekan I Eka Hendry AR, S.Ag., S.Pd., M.Si., M.Pd, Ketua Prodi PPG, Ana Rosilawati, M.Ag.,  jajaran Dosen, Guru Pamong, tamu undangan, dan jajaran pengelola Prodi PPG.

Dalam laporannya, Kaprodi PPG menyampaikan secara rinci mahasiswa yang dikukuhkan sebagai Guru profesionial. Beliau juga menyampaikan  selamat kepada seluruh mahasiswa PPG yang akan dikukuhkan. Tak lupa beliau juga mengingatkan bahwa setelah dikukuhkan sebagai guru profesional, semakin banyak tanggung jawab yang diemban.

“Perlu kami laporkan kepada Bapak Kepala Kantor Kementian Agama Kalimantan Barat, Rektor dan Dekan bahwa mahasiswa PPG Batch 1 Daljab Tahun 2023 LPTK IAIN Pontianak tercatat 248 dinyatakan lulus UKMPPG baik retaker maupun fristaker dengan rincian 45 mahaiswa (77,59) rekter, 203 mahasiswa (86,39%) fristaker. Dan dari  total peserta yang akan mengikuti pengukuhan guru profesional secara langsung sebanyak 171, sedangkan 77 peserta mengikuti daring melalui platform zoom dan kanal Youtube IAIN Pontianak. Adapun rincian pendanaan pelaksanaan PPG tahun ini, 110 mahasiswa PAI dengan biaya APBD, 100 mahasiswa madrasah dengan biaya APBN dan 35 PAI APBN. Oleh sebab itu, sebagai bagian pimpinan, kami menyampaikan selamat kepada Bapak-ibu atas dikukuhkannya sebagai guru profesional.” Lapornya

Tak lupa beliau juga mengingatkan juga berpsan kapada mahaiswa yang akan dikukuhkan bahwa setelah dikukuhkan sebagai guru profesional, semakin banyak tanggung jawab yang diemban.

“Dengan telah dikukuhkannya sebagai guru profesional, Bapak/Ibu akan semakin banyak tanggung jawab yang akan diemban. Namun begitu, kami yakin Bapak/Ibu sejatinya sudah menjadi guru profesional dan kompeten di bidang masing-masing.” Pesan Ana sapaan akrab Kaprodi PPG mengkiri laporannya.

Semetara itu, Eka Hendry dalam sambutannya menyampaikan agar para mahasiswa yang telah dikukuhkan menjadi guru profesional agar memberikan yang terbaik untuk anak didiknya serta mampu memanfaatkan perkmbangan teknologi.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, guru menjadi aktor terpenting dalam pendidikan. Kurikulum mau sebagus apa pun kalau guru tidak bisa memeberikan yang terbaik untuk siswanya tentu tidak akan bisa mengasih yang terbaik untuk anak didiknya. Guru menjadi aktor terpenting dalam keterampilan, kecakapan, daya kritis dan daya juang peserta didik.” terangnya

“Guru harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dan menghasilkan pembelajaran yang menarik untuk siswa, sehingga kedepannya guru mampu menghasilkan modul dan media pembelajaran yang menarik, serta memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan kemampuan pembelajaran.  Bapak/Ibu adalah guru-guru yang beruntung bisa mengikuti PPG mengingat di luar sana ada sekitar 151 ribu yang antri untuk mengikuti PPG, Oleh sebeb itu , jika hanya mengharapkan anggaran yang disediakan oleh Kementerian Agama akan lama menyelesaikan antrean tersebut, tentu dukungan pemerintah daerah dalam bentuk memberikan anggaran atas program ini tentu sangat diperlukan untuk mempercepat program peningkatan kualitas guru menjadi guru professional.” Imbunya penuh harap.

Pada kesembapatan yang sama, Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I dalam sambutannya menympaikan bahwa salah satu amanah dalam Undang-undang ‘45 adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Salah satu poin penting dalam menyukseskan amanah Undang-undang tersebut diantaranya harus memiliki guru yang berkualitas yang bersertifikat sebagai guru profesional.

“Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian di bidangnya, guru yang mampu berkreasi dan berinovasi atas pembelajaran serta mampu beradaptasi pada tiap perubahan dan perkembangan zaman,” tutur Muhajirin Yanis.

Perkembangan zaman mengakibatkan semakin banyak tantangan yang dihadapi tidak terkecuali dunia pendidikan, dan tantangan ini dapat dijawab dan diatasi salah satunya dengan meningkatkan kemampuan guru menjadi guru yang profesional.

“Sertifikat yang akan bapak dan ibu terima ini adalah legitimasi atas pengakuan negara bahwa bapak ibu telah menjadi guru profesional. Jangan berpuas diri atas apa yang sudah didapat, terus tingkatkan kualitas diri bapak dan ibu, maka kualitas kesejahteraan pun akan meningkat pula. Program PPG tidak akan pernah habis kalau tidak didukung oleh semua pihak. Kita berharap khususnya guru agama yang diangkat oleh Pemerintah Daerah yang mengajar di sekolah-sekolah negeri agar dapat diberikan support oleh Pemerintahan Daerah setempat,” pungkas Muhajirin mengakhiri sambutannya.

Sedangkan Dr. Ali Hasmy, M.SI., mewakili Rektor yang sedang menerima Penyerahan KMA Guru Besar di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta, juga menyampaikan selamat kepada para guru yang telah dikukuhkan sebagai guru profesional.

“Hari ini adalah hari yang membahagiakan karena ibu dan bapak memasuki ranah pengakuan (rekognisi) negara melalui pengukuhan sebagai guru profesional. Oleh karena itu, saya menyampaikan tahniah selamat buat Ibu dan Bapak, selain sudah melalui proses panjang, masa penantiannya juga sudah sangat panjang bahkan ada yang mendekati 20 tahun pengabdian dan saya mendengar juga ada yang tinggal beberapa tahun lagi masa pengabdian,”,” Ucapnya penuh bahagia

“Profesi guru sangat mulia. Jadikan guru sebagai passion, dan harus mampu membangun suasana yang kondusif dan menyenangkan bagi anak didik di sekolah, sehingga anak-anak bahagia belajar. Jangan malas belajar dan tingkatkan kompetensi sebagai guru.” Pungkasnya akhiri sambutan.

Penulis: Abd. Hamid/ Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Membanggakan! IAIN Pontianak Tambah 5 Profesor Baru

Pontianak – Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sedang berbahagia. Pasalnya, lima Dosen IAIN Pontianak ditetapkan dan diangkat oleh Menteri Agama menjadi Guru Besar atau Profesor.

Hal itu diketahui dari surat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah melakukan Penilaian Angka Kredit (PAK) Guru Besar Rumpun Ilmu Agama.

Menteri Agama Republik Indonesia telah menandatangi Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) Penetapan Guru Besar. Penyerahan KMA Guru Besar ini dilaksanakan di Jakarta, pada 14 Desember 2023.

Di surat Kementerian Agama itu, terdapat 63 penerima gelar Guru Besar dari berbagai kampus PTKIN yang ada di Indonesia. Dan lima diantaranya ada Dosen di kampus IAIN Pontianak, Kalimantan Barat.

Diantara yang menerima gelar tersebut adalah Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dan empat orang dosen lainnya. Dengan demikian, maka menambah jumlah Guru Besar yang ada di IAIN Pontianak. Sebelumnya, sudah ada Prof. Dr. Hatami Salim (Almarhum), dan Prof. Dr. H. Hamka Siregar (Almarhum).

Pada akhir tahun 2022 IAIN Pontianak memiliki guru besar, Prof. Dr. Zaenudin, MA., Prof. Dr. Ibrahim, MA., Prof. Dr. Wajidi Sayadi, Tahun 2023 ini ada Prof. Dr. Rianawati. Terbaru kali ini menerima KMA Guru Besar dari Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Prof. Dr. H. Hermansyah, S.Ag. MA., Prof. Dr. Dahlia Ma’u, M.H.I., Prof. Dr. Dwi Surya Atmaja. MA., dan Prof. Dr. Muhammad Hasan, M.Ag.

Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dikesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Menteri Agama RI, Gus Yaqut Cholil Qoumas, Sekjend Kemenag, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag., Dirjend Pendis, Prof. Dr. M. Ali Ramdhani, S.TP, M.T., Direktur PTKI, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M. Ag., Kasubdit Ketenagaan Bapak Dr. Ruchman Basori, M.Ag., serta seluruh civitas academica IAIN Pontianak, yang telah mendukung saya dan teman-teman untuk mencapai gelar akademik ini.

Insyaallah di akhir tahun ini akan muncul profesor baru, sehingga totalnya akan ada 10 profesor di IAIN Pontianak. Hal ini merupakan bagian dari prestasi, capaian, kemajuan dan menunjukkan bahwa SDM IAIN Pontianak mampu bersaing dengan SDM di kampus lain.

Rektor juga menyampaikan pesan kepada para profesor lainnya, “Bagi teman-teman yang sudah mencapai gelar profesor, menurut saya kita harus dapat berbagi pengalaman dengan teman-teman yang lain. Bisa menjadi mentor jika diperlukan, karena kebaikan dan pencapaian ini seharusnya tidak hanya untuk diri kita sendiri. Kampus kita masih sangat membutuhkan kualifikasi akademik tingkat profesor. Oleh karena itu, teman-teman yang memiliki pengalaman dalam menulis, mengurus, dan menjalin jaringan terkait jurnal scopus seharusnya berbagi pengetahuan dengan teman-teman yang belum mengetahuinya.

Beliau menambahkan “Dosen yang belum mengetahui juga tidak perlu ragu untuk bertanya. Kita adalah keluarga besar yang bisa saling berkonsultasi dengan santai, yang terpenting adalah mencapai tujuan bersama,” pungkasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar

 




Upgrade Kemampuan dan Taat Aturan: IAIN Pontianak Dorong Pegawai untuk Beradaptasi dengan Sistem Baru

Pontianak (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak melalui Organisasi Kepegawaian dan Penyesuaian Peraturan (OKPP) menyelenggarakan kegiatan Implementasi Sistem Presensi Online Kemenag (Pusaka) dan Kegiatan Pengelolaan Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Berbasis Aplikasi e-Kinerja BKN. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud, Kamis (14/12/2023).

Terdapat ratusan ASN IAIN Pontianak yang diundang untuk menghadiri kegiatan penting ini. Dengan menghadirkan dua narasumber, Yogie Pribadi, ST., M.Kom., dan Irawan Febrianto, S.Si., M.Si., dari Biro Kepegawaian Kemenag RI.

Dalam kegiatan ini, Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Dr. H. Ridwansyah, M.Si.,  menyampaikan, “Kita menghadirkan Narasumber dari pusat untuk menjelaskan tentang penggunaan aplikasi Presensi Pusaka dan e-kinerja BKN. Kedepan kita ada perubahan sistem absensi. Sistem fingerprint yang saat ini kita gunakan, akan berubah ke online menggunakan aplikasi Pusaka. Ini kaitannya juga dengan sistem penggajian kita. 1 Januari 2024 kita akan menggunakan aplikasi Pusaka,” jelasnya.

Beliau menambahkan, “Melalui kegiatan ini, kita berharap seluruh peserta dapat mengambil informasi hingga paham. Sehingga ketika sistem ini berjalan, kita sudah familiar. Jangan sampai masih bingung dan tidak paham setelah kegiatan ini,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (Warek II) Dr. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag., MA., menjelaskan, pada akhir tahun 2022, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sudah meluncurkan aplikasi Pusaka super APPS di Jakarta. Pada waktu itu kita sudah menggunakan aplikasi e-presensi yang kita buat di internal. Tapi, kami lihat keinginan kementerian untuk ada aplikasi satu pintu. Sehingga kita tidak mengguanakan e-presensi buatan internal lagi, beralih ke fingerprint,” tuturnya.

Beliau melanjutkan “Hari ini kita akan belajar melakukan perekaman kehadiran menggunakan aplikasi Pusaka. Kita ingin membayar pegawai berbasis data, bukan manual dengan tujuan efisiensi. Kita harus sama-sama meng-upgrade kemampuan kita, oleh sebab itu kegiatan ini dilakukan sehingga tidak ada yang merasa terzolimi karena tidak paham atas perubahan yang terjadi,” ujarnya.

Warek II mengingatkan, “ASN itu abdi negara, sehingga kita harus taat dan patuh pada aturan yang sudah dibuat. Satu sisi ini lebih memudahkan dosen / pegawai dalam memberikan laporan kehadiran. Transisi ini juga pasti akan menimbulkan perubahan dalam pola hidup. Setiap perubahan akan menghasilkan dampak. Melalui forum ini, kami mengajak kita semua untuk berubah dari manual menuju online. Saya berharap ini tidak hanya sekali, tetapi dapat berulang-ulang dengan narasumber dari internal,” harapnya.

Informasi penggunaan presensi Pusaka dapat dilihat di bawah ini :

[embeddoc url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2023/12/Tata-Cara-Pengelolaan-Sistem-Presensi-Online-Kementerian-Agama-Revisi-5.pdf”]

Penulis : Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Fakultas Syariah UIN Malang Laksanakan Tracer Study ke Fasya IAIN pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) –  Institut Agama Islam Negeri Pontianak melalui Fakultas Syariah menerima kunjungan tamu dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, di Ruang Pertemuan Fakultas Syariah, Rabu, 13/12/2023.

Pada kesempatan ini Dekan Fakultas Syariah Berhalangan Hadir karena bertepatan hari ini juga beliau sedang dinas luar yang tak bias ditinggalkan. Tampak terlihat Tamu dari UIN Malang ini disambut langsung oleh Wakil Rektor III IAIN Pontianak Dr. Ismail Ruslan, M.Si., dan Wakil Dekan II Fakultas Syariah Bapak Abu Bakar, M.S.I., para Kaprodi Sekprodi beserta Kabag TU dan Staf.

Turut Hadir Rombongan dari UIN Malang Dekan Fakultas Syariah UIN Malang Bapak Prof. Dr. Sudirman Hasan, M.A., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Bapak Dr. M. Aunul Hakim, M.H.., Ketua Prodi Hukum Tata Negara Bapak Dr. Musleh Harry, M.Hum., serta Abdul Azis, M.HI sebagai dosen/Ketua Ikatan Alumni Fakultas Syariah (IKAFASYA).

Wakil Rektor III IAIN Pontianak Dr. Ismail Ruslan,  M.Si., menyampaikan Terimakasih kepada Bapak Dekan beserta rombongan Fakultas Syariah UIN Malang yang telah hadir di IAIN Pontianak.

“Perlu diketahui bahwa IAIN Sekarang sudah berbenah, sudah banyak pembangunan, Fakultas Syariah juga sekarang sedang di bangun. Fakultas Syariah Juga Baru Mendapatkan dua Profesor dan mudah-mudahan IAIN ini dapat berubah status menjadi UIN,” ungkapnya.

Lanjutya, Dr. Islamil Ruslan, M.Si., juga menyampaikan bahwa Kami kemarin MoU dengan Kampus Luar negeri Universiti Teknologi Mara serawak Malaysia dan juga alhamdulillah dihadiri Juga oleh pak rektor UIN Malang, dan Alhamdulillahnya lagi ada alumni UIN Malang yang berasal dari Fakultas Syariah di Luar Negeri, jika berkenan saya merekomendasikan bapak ibu mumpung ke Pontianak silahkan jalan jalan ke serawak Malaysia untuk mentracer alumni yang berkarir di sana, tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Syariah UIN Malang Bapak Prof. Dr. Sudirman Hasan, M.A sangat senang selama berada di kota Pontianak, beliau menyampikan terimakasih atas sambutan yang hangat oleh Fakultas Syariah, beliau juga menyampaikan bahwa Pontianak ini adalah tempat yang notabene sama dengan malang dari aspek lingkungannya.

“Tentunya kami sangat senang, tujuan kami kesini adalah silaturrahim, dan ingin mengetahui system tracer study yang ada di Fakultas Syariah agar kedepannya bisa menjadi perbandingan, sehingga kami tidak lagi kesulitan dalam akreditasi.

Lanjutnya Prof. Dr. Sudirman Hasan, M.A juga akan mentracer alumni Fakultas Syariah UIN Malang yang berada atau yang sedang berkerja di IAIN Pontianak dengan mempertanyakan 9 indikator pertanyaan di dalam Tracer Studi yang sudah dibuat.

Wadek II Fasya Bapak Abu bakar menyampaikan Terimakasih dan apresiasinya kepada rombongan yang telah sudi hadir ke IAIN Khususnya Fakultas Syariah, karena kedatangan UIN Malang ini tidak hanya berbagi informasi pengetahuan dan layanan, tetapi juga kami bisa mengambil hal yang sama dari pihak UIN Malang.

“Kebetulan atau tidak kunjungan ini pertanda baik untuk kita, kebetulan kami di fakultas syariah khususnya di Program Studi Hukum Keluarga mempunyai dua Guru Besar/Profesor Baru yang akan di tetapkan besok, karena untuk mencapai UIN, kami harus mempunya dua Program Studi yang terakreditasi Unggul, mumpung Bapak Dekan UIN Malang dan jajaran hadir disini, kita akan sharing tips tips agar mendapat akreditas unggul, karena yang paling mendekati nilai unggul adalah Program studi HKI dari Fasya”,ungkapnya

Penulis : Tyo

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Kembali Miliki Lima Profesor Baru Salah Satunya Rektor Prof. Dr. Syarif, S.Ag., MA

Pontianak (iainptk.ac.id) – Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sedang berbahagia. Pasalnya, lima Dosen IAIN Pontianak ditetapkan dan diangkat oleh Menteri Agama menjadi Guru Besar atau Profesor.

Hal itu diketahui dari surat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah melakukan Penilaian Angka Kredit (PAK) Guru Besar Rumpun Ilmu Agama.

Menteri Agama Republik Indonesia telah menandatangi Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) Penetapan Guru Besar. Penyerahan KMA Guru Besar ini akan dilaksanakan di Jakarta, pada 14 Desember 2023 mendatang.

Di surat Kementerian Agama itu, terdapat 63 penerima gelar Guru Besar dari berbagai kampus PTKIN yang ada di Indonesia. Dan lima diantaranya ada Dosen di kampus IAIN Pontianak, Kalimantan Barat.

Diantara yang menerima gelar tersebut adalah Rektor IAIN Pontianak, Dr H Syarif. MA dan empat orang dosen lainnya. Dengan demikian, maka menambah jumlah Guru Besar yang ada di IAIN Pontianak. Sebelumnya, sudah ada Prof. Dr Hatami Salim (Almarhum), Prof Dr H.Hamka Siregar (Almarhum).

Prof Dr Zaenudin, MA, Prof Dr Ibrahim, Prof Dr Wajidi Sayadi dan Prof Dr Rianawati. Berikut Daftar nama penerima KMA Guru Besar dari Kementerian Agama RI, DI Kampus IAIN Pontianak. Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag.MA., Prof. Dr.H. Hermansyah, S.Ag.MA., Prof. Dr. Dahlia Ma’u, M.H.I., Prof. Dr. Dwi Surya Atmaja. MA., Prof. Dr. Muhammad Hasan, M.Ag

Penulis : Bambang

Editor : Omar Mukhtar




56 Calon PPPK Kementerian Agama Ikuti Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) di IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 12 Desember 2023, Kementerian Agama mengadakan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) untuk calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Gedung Rektorat IAIN Pontianak. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian seleksi yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Partisipasi dalam SKTT di IAIN Pontianak diikuti oleh 56 peserta. Dr. H. Ridwansyah, M.Si, selaku Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, hadir untuk meninjau dan memastikan kelancaran kegiatan ini.

Dari jumlah peserta tersebut, tiga orang di antaranya membutuhkan fasilitas khusus. Berbeda dengan peserta lainnya yang mengikuti tes di lantai 3 gedung rektorat, ketiga peserta tersebut ditempatkan di klinik IAIN Pontianak, yang terletak di lantai dasar gedung rektorat, untuk memudahkan akses mereka.

 

Adi Mulyono, S.Sos., selaku Ketua Tim Organisasi, Kepegawaian, dan Penyusunan Peraturan Biro AUAK IAIN Pontianak, menjelaskan, “Peserta yang membutuhkan fasilitas khusus, seperti yang memiliki kendala kesehatan atau dalam kondisi hamil dan baru saja melahirkan, ditempatkan di ruangan khusus di lantai 1. Pemberian informasi ini telah disampaikan melalui grup untuk memastikan kenyamanan dan aksesibilitas peserta. Dalam sesi 1, terdapat 1 orang peserta, dan dalam sesi 2, terdapat 2 orang peserta.”

Lebih lanjut, Adi Mulyono menyebutkan bahwa IAIN Pontianak memiliki 8 formasi yang tersedia. “Dari 8 formasi tersebut, satu diantaranya adalah untuk formasi dosen umum, dan satu lagi untuk formasi khusus. Kami akan menunggu informasi resmi dari pusat terkait hasil kompilasi dan pengumuman akhirnya. Selain itu, masih ada satu formasi lagi yang akan diisi oleh CPNS. Jadwal seleksi kompetensi bidang akan ditentukan sesuai jadwal yang akan diumumkan oleh pusat,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Adi Mulyono berharap dapat mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kinerja terbaik untuk IAIN Pontianak dan Kementerian Agama RI. “Harapan saya adalah, dengan adanya formasi ini, kami akan mendapatkan SDM yang menjadi ASN dengan gaji yang sesuai. Kami berharap SDM yang bergabung nantinya adalah yang terbaik, mampu memberikan kinerja terbaik, sehingga IAIN Pontianak dan Kementerian Agama secara keseluruhan dapat meraih manfaat maksimal. Serta, bagi individu yang bersangkutan, dapat mendapatkan imbalan yang sepadan dengan kontribusinya,” tutupnya.

Penulis : Farli/ bambang

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Lakukan Tracer Study Lacak Lulusan Tiga Tahun Kebelakang

PONTIANAK – IAIN Pontianak melalui Koordinator Pusat Karir melakukan Tracer Study mulai 02 Oktober 2023 sampai akhir tahun 2023.

Tujuannya untuk menemukan informasi dinamika dan transisi dunia kerjabagipara alumni.

Tracer Study IAIN Pontianak di tahun 2023 ini memiliki target untuk melacak lulusan dalam jangka waktu tiga tahun kebelakang.

Koordinator Pusat Karir, Rizki Susanto, M.Pd., selaku ketua panitia mengatakan kegiatan Tracer Study IAIN Pontianak tahun 2023 ini akan menggunakan beberapa kategori survey kepada alumni, perusahaan pengguna alumni dan kepuasan kersajama dengan IAIN Pontianak.

Survet ntuk alumni bertujuan untuk mendapatkan umpan balik dar ipelaksanaan program yang telah dijalankan oleh Program Studi baik oleh lulusan maupun penggun alulusan.

Survey ini dapat diakses di https://iainptk.ac.id/tracerstudy/index.php/644959

Pelacakan lulusan perguruan tinggi atau tracer study menjadi indikator utama dalam mendongkrak pemeringkatan program studi selain tiga indikator utama lainnya, yaitu SDM, kurikulum, dan penjaminan mutu.

Hasil dari tracer study ini bahkan dapat menjadi bahan evaluasi hasil pendidikan, mengetahui kiprah lulusan, pemetaan pasar kerjalulusan, kesesuaian antar pasar kerja dengan profil dan capaian pembelajaran, lama masa tunggu mendapatkan pekerjaan, evaluasi kurikulum, dan bahan masukan bagi perumusan kebijakan pendidikan.

Seluruh informasi pribadi pengisi tracer study ini hanya akan dipergunakan untuk keperluan tracer study dan tidak akan dipergunakan atau disebarluaskan untuk keperluan lain.

Selanjutnya Survey khusus Instansi / Perusahaan yang memperkerjakan Alumni IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka evaluasi yang diperlukan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berkaitan dengan profil lulusan /Alumni, kompetensi soft skill dan pemetaan lulusan.

Kami mohon partisipasi dan bantuan dari para pengguna alumni IAIN Pontianak untuk dapat mengisi angket Tracer Study, sebagai bentuk masukan kepada kami untuk memperbaiki mutu dan kualitas IAIN Pontianak di masa yang akan datang.

Data yang diisi hanya akan kami pergunakan sebagai bahan evaluasi dan tidak untuk disebarluaskan. Survey kepuasan pengguna alumni ini dapat diakses di https://iainptk.ac.id/tracerstudy/index.php/422518

Kategori ketiga Survey Kepuasan Kerjasama dengan IAIN Pontianak.

Kepada Bapak/Ibu Mitra IAIN Pontianak. Kami Bagian Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama IAIN Pontianak melakukan Survey Kepuasan Kerjasama terhadap kualitas layanan dan pelaksanaan kerja sama selama ini.

Kuesioner ini dibuat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan kerja sama IAIN Pontianak yang akan datang.

Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sesuai dengan pengalaman selama bekerjasama dengan kami.

Informasi yang didapatkan dari survei ini akan dijaga kerahasiaannya. Atas kerja sama yang baik, kami sampaikan terima kasih.Survey Kepuasan Kerja sama ini dapat diakses di https://iainptk.ac.id/tracerstudy/index.php/744221?lang=en

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Tingkatkan Substansi dan Manajemen Pengelolaan, Rumah Jurnal IAIN Pontianak Gelar Workshop Jurnal Ilmiah Bereputasi

Pontianak (iainptk.ac.id) LP2M IAIN Pontianak melalui Pusat Rumah Jurnal menggelar Workshop Jurnal Ilmiah Bereputasi, Senin (11/12/2023) di Gedung Rektorat Lt. IV. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I APL, Dr. Ali Hasmy, M.Si. Kegiatan ini menghadirkan Editor in Chief Jurnal Ulumuna, Prof. Dr. M. Abdun Nasir, MA dan Koordinator Daerah Rumah Jurnal Indonesia (RJI) Kalimantan Barat, Fenny Supriadi, S.E., M.M. Peserta yang hadir perwakilan seluruh jurnal yang ada di IAIN Pontianak.

Dalam laporannya, Koordinator Pusat Rumah Jurnal, Dr. Nur Hamzah, M. Pd mengungkapkan Workshop Jurnal Ilmiah Bereputasi IAIN Pontianak merupakan kegiatan kedua sekaligus terakhir di tahun ini. “Memang harus diakui kami harus akselerasi untuk mengejar ketertinggalan dalam rangka meningkatkan akreditasi nasional maupun internasional setiap jurnal yang ada,” ungkapnya.

Menurutnya, setidaknya ada 2 jurnal yang akan submit dalam waktu dekat yaitu Al Albab dan JIL. Pada tahun 2024 kemungkinan ada 10 jurnal baru yang akan dimigrasi untuk memeroleh akreditasi. Ia berharap semoga di tahun 2025 semua jurnal sudah terakreditasi. Oleh karenanya ia mohon dukungan dan sokongan pihak terkait untuk mewujudkan itu semua.

Ketua LP2M, Dr. Yusriadi, MA menyampaikan jika dilihat dari sekup Kalimantan, IAIN Pontianak tertinggal karena masih banyak jurnal yang belum terakreditasi. Oleh karenanya kedatangan Prof. Dr. M. Abdun Nasir, MA Sangat membantu dan mengobarkan semangat kepada setiap pengelola jurnal dalam mengembangkan jurnalnya. Ia berharap semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan sesuai yang diharapkan.

Menurut Wakil Rektor I Bidang APL, Dr. Ali Hasmy, M.Si, menurut teori konspirasi ada beberapa orang yang tidak ingin menulis apapun pada jurnal terindeks Scopus, karena ada isu bahwa Scopus ingin menguasai data atau penelitian. Padahal nyatanya saat ini Scopus diadopsi menjadi sistem persyaratan bagi dosen yang hendak menjadi Guru Besar. Maka dari itu Rektor IAIN Pontianak selalu mengingatkan untuk meningkatkan jurnal yang ada di IAIN Pontianak dengan cara mengurus ISSN, lalu ditingkatkan kembali dengan menaikkan artikel berbahasa Indonesia menjadi bahasa asing. Kemudian lakukan upaya akreditasi, hasilnya nanti akan masuk pada jurnal bereputasi nasional bahkan internasional.

“Kami tadinya berharap setiap prodi memiliki 2 jurnal. 1 jurnal untuk dikembangkan menjadi jurnal bereputasi, 1 jurnal lagi untuk mahasiswa yang mana setiap skripsi harus dijadikan artikel berdasarkan buku pedoman akademik,” terangnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd / Aditya

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Miliki Pusat Layanan Kesehatan, Berikan Kebaikan Bagi Civitas Academica

Pontianak (iainptk.ac.id) Pusat Layanan kesehatan IAIN Pontianak berikan akses kesehatan kepada seluruh civitas akademika IAIN Pontianak. Sejarah singkat Pusat Layanan kesehatan IAIN Pontianak adalah unit layanan kesehatan yang sederhana yang merupakan cikal bakal untuk berdirinya klinik Pratama IAIN Pontianak, awalnya layanan kesehatan ini di mulai pada bukan Maret 2022 di bawah naungan Ma’had Al Jami’ah Pontianak kemudian  pada bulan April 2023 disahkan menjadi Pusat Layanan kesehatan IAIN Pontianak dan berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M).

Perlu diketahui, tujuan dibentuknya pusat layanan kesehatan ini ialah pertama, Memberikan akses kesehatan kepada seluruh civitas akademika IAIN Pontianak. Kedua, Membantu program pemerintah dalam bidang kesehatan di wilayah Institusi Pendidikan. Ketiga, Cikal bakal berdirinya Fakultas Kesehatan ataupun kedokteran kedepannya di IAIN Pontianak.

Kegiatan yang telah dan akan dilakukan pertama; Program Telemedicine dimana program ini sudah berjalan sejak berada di bawah naungan ma’had al jamiah, program ini berupa konsultasi dengan dokter langsung di luar jam layanan kesehatan. Kedua; Program kerjasama dan pendampingan dalam akreditasi Klinik Pertama. Program ini telah berjalan dimana telah dilakukan pendampingan akreditasi klinik oleh kepala pusat ke beberapa klinik. Ketiga, Program Mitra Sehat. Program ini adalah program kerjasama dengan beberapa penyedia layanan kesehatan utk dapat melaksanakan kegiatan di Pusat Layanan kesehatan IAIN Pontianak, telah berlangsung Pemeriksaan mata, Pencegahan Penyakit Tidak menular di layanan kesehatan IAIN Pontianak. Keempat; IAIN Pontianak peduli Kesehatan Pesantren. Program ini akan dilaksanakan kedepannya sebagai bentuk pengabdian masyarakat yaitu memberikan layanan kesehatan dan sosialisasi kepada santri di beberapa pesantren di Kalimanta Barat. Kelima,  Penyuluhan Kesehatan di Tiap Fakultas. Program ini akan dilaksanakan kedepannya utk menjalankan program promotif dan preventif.

Disamping itu, Pusat Layanan Kesehatan IAIN Pontianak mempunya program ungggulan Program Telemedicine dan Program IAIN Peduli Kesehatan Pesantren. Diantara keuntungan dan manfaat  akan didapatkan mahasiswa dan civitas academica/masyarakat ialah Mahasiswa dan civitas akademika akan mendapatkan Layanan kesehatan yang lebih dekat. Dapat merasakan pelayanan gawat darurat apabila kasus kegawatdaruratan yang dapat di tangani lebih dini.

Koordinator Pusat Layanan kesehatan IAIN Pontianak ialah dr. Fawaid Akbar CH,CHt. Pria Kelahiran Pontianak, 21 November 1993 merupakan Sarjana Profesi Dokter Untan dengan Motto hidupnya Terus Tebar Manfaat dimanapun kita berada.

Penulis : Heriansyah

Editor : Omar Mukhtar