Rektor IAIN Pontianak Ungkap Manfaat CWLS dan Ajak Civitas Akademika Berinvestasi

Pontianak (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak kembali menjalin kerjasama dengan Tim Direktorat Pembiayaan Syariah terkait Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel di Gedung Rektorat lantai 4 IAIN Pontianak, pada 10 November 2023. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang telah terjalin pada tahun 2022.

Kegiatan kali ini berupa diskusi terkait CWLS Ritel antara Tim Direktorat Pembiayaan Syariah dengan pimpinan di civitas academica IAIN Pontianak. Berkaitan dengan hal ini, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menyampaikan, “Pertemuan ini akan memperluas wawasan kita terkait cash, waqf, linked, dan sukuk. Kami juga sebelumnya telah merasakan manfaat berupa pembangunan Gedung dari CWLS ini. Pengetahuan ini perlu disampaikan kepada keluarga besar IAIN Pontianak oleh sebab itu saya mengundang para pejabat. Kami perlu memahami, mendalami, dan mengaplikasikannya dalam amaliyah nyata. Jika ini dikelola dengan baik, akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ungkapnya.

Rasiam, MA., sebagai Dosen IAIN Pontianak, memandu langsung kegiatan ini, dengan Narasumber Dwi Irianti Hadiningdyah, S.H., MA., yang menjabat sebagai Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Ibu Dwi mengungkapkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mengajak keluarga besar IAIN Pontianak dapat berinvestasi di sukuk wakaf. Investasi ini nantinya akan disalurkan kepada penerima yang benar-benar layak. Sukuk wakaf atau Cash Waqf Linked Sukuk adalah sukuk yang diterbitkan dalam rangka mengoptimalkan manfaat aset wakaf dan/atau imbal hasilnya untuk kepentingan umum yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Selain itu, “Melalui sukuk pemerintah dapat memberikan instrumen yang aman kepada masyarakat. Melalui investasi aman di perintah, sama saja kita ikut membangun negara kita, dalam mewujudkan cita-cita para pahlawan kita, tanpa angkat senjata,” ujarnya yang bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional. Beliau juga meminta kepada IAIN Pontianak untuk dapat berkontribusi dalam membuat riset yang berkaitan dengan CWLS. Selain itu, diharapkan IAIN Pontianak dapat menjadi investor sukuk. Beliau meminta adanya kegiatan nyata dari Inkubator Wakaf Preneur di IAIN Pontianak yang sudah dibuat pada tahun lalu.

Penulis: Bambang Eko Priyanto

Editor: Omar Mukhtar




Lakukan Kolaborasi Wujudkan IAIN Pontianak Sebagai Kampus Inklusi

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak melalui Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi bersama Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Humas, dan dua mahasiswa sebagai ‘pejuang inklusi’, melakukan kolaborasi perdana dengan Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat (DPPKB). Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat DPPKB pada 7 November 2023.

Dewan Pendidikan merupakan Lembaga Negara Non-Pemerintah yang Independen, sebagai organisasi masyarakat di bidang pendidikan yang memiliki komitmen, loyalitas, dan kepedulian terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Salah satu program kerjanya berkaitan dengan Pendidikan Inklusi.

Menyadari hal ini, Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi yang dikomandani oleh Andry Fitriyanto, M.Ud., bersama rombongan melakukan audiensi sebagai bentuk penjajakan kerjasama dengan DPPKB. Salah satu perbincangan adalah tentang bagaimana menyusun blue print yang memungkinkan cita-cita dan hak-hak disabilitas untuk mendapatkan pendidikan inklusif yang sesuai. Mereka juga berupaya menyebarkan hak-hak disabilitas dalam pendidikan secara massif dan memastikan disabilitas mendapat tempat di ruang publik.

Andry Fitriyanto, M.Ud., menjelaskan, “Pusat layanan ini baru terbentuk pada awal tahun 2023. Alhamdulillah, sejak pendiriannya, pusat layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi di IAIN Pontianak telah lebih intens mengawal dan mendampingi mahasiswa di bidang Pendidikan. Setelah melakukan pendataan, kami menemukan bahwa terdapat 14 mahasiswa penyandang disabilitas di IAIN Pontianak, meliputi disabilitas sensorik, fisik, mental, dan intelektual,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Barat, Dr. H. Muhammad Ali, M.Si, M.Psi, menyatakan bahwa masalah layanan disabilitas dan pendidikan inklusif di Kalimantan Barat sangat kompleks dan merupakan puncak gunung es, sehingga membutuhkan perhatian bersama. Dukungan akademisi di Perguruan Tinggi terhadap hal ini menjadi poin penting dalam konteks ini.

IAIN Pontianak memberikan Perhatian khusus seputar disabilitas dan pendidikan Inklusi, diantaranya memberikan bantuan beasiswa kepada penyandang disabilitas mulai dari masuk kuliah hingga selesai. Selain itu terdapat Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memiliki mata kuliah Inklusi dengan beban studi sebanyak 2 SKS. Ini merupakan komitmen Perguruan Tinggi untuk memastikan guru Agama Islam memiliki pemahaman yang baik mengenai inklusi.

Silaturahmi ini diakhiri dengan penyerahan draf MoU dari IAIN Pontianak kepada Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat agar dapat disesuaikan dengan program kerja DPPKB, baik dalam bentuk pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Kerjasama Antara Pascasarjana UIN SGD Bandung dan Pascasarjana IAIN Pontianak: Langkah Menuju Pendidikan Berkualitas

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pimpinan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyambut hangat kehadiran rombongan dari Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kunjungan ini dilakukan untuk menindaklanjuti Memorandum of Agreement (MoA) antara Pascasarjana UIN SGD Bandung dengan Pascasarjana IAIN Pontianak. Pertemuan ini berlangsung di Gedung Rektorat Lantai 4 pada tanggal 1 November 2023.

Pascasarjana UIN SGD Bandung saat ini memiliki 18 Program Studi Pascasarjana. Dalam kesempatan ini, para delegasi berasal dari Program Studi Agama-Agama (S2 dan S3) serta Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (S2). Diharapkan, mahasiswa S1 IAIN Pontianak dapat melanjutkan pendidikan di UIN SGD Bandung. Beberapa Dosen IAIN Pontianak juga merupakan lulusan dari UIN SGD Bandung, antara lain Dr. Ahmad Jaiz, Dr. Tisna Nugraha, dan Dr. Wahab.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyambut dengan gembira kehadiran 16 pimpinan, dosen, dan pegawai administrasi dari Pascasarjana UIN SGD Bandung di IAIN Pontianak. Beliau, yang pernah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, bertujuan untuk memperkuat kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi guna meningkatkan kualitas di IAIN Pontianak.

“Kami atas nama Rektor IAIN Pontianak mengucapkan selamat datang kepada Wakil Rektor 1 beserta rombongan di IAIN Pontianak. Saya juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu semua,” ujar Wakil Rektor III.

Wakil Rektor III juga memaparkan kondisi terkini IAIN Pontianak, “IAIN Pontianak memiliki luas lebih dari 4 hektar. Kami memiliki 4 fakultas S1 dan 2 Program Studi Pascasarjana, yaitu Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah. Kami berharap dengan bimbingan Prof. Dr. Zaenuddin, MA., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, kami dapat melahirkan beberapa Program Studi baru. Kami sudah mengusulkan beberapa Program Studi Pascasarjana (S2 dan S3). Mohon doanya agar IAIN Pontianak dapat mencapai tingkat kualitas yang sebanding, setidaknya tidak jauh berbeda dengan UIN Bandung.”

Lebih lanjut, Wakil Rektor III mengungkapkan, “IAIN Pontianak tengah berupaya mewujudkan kampus kedua. Kami juga berusaha mengubah status menjadi UIN. Hanya ada satu syarat lagi yang harus dipenuhi, yaitu memiliki satu Program Studi Unggul. Semoga hal ini dapat tercapai dalam waktu dekat.”

Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak menyampaikan bahwa dalam tahun ini pihaknya telah mengajukan 3 Program Studi S2 dan 1 Program Studi S3, meliputi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Magister Pendidikan Bahasa Arab, Magister Studi Islam, serta Program Studi S3 Studi Islam.

Wakil Direktur 1 UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., menyatakan, “Tujuan kami datang ke sini adalah untuk menjalin silaturahmi karena itu dianjurkan dan dapat memberikan pencerahan bagi siapapun. Kerjasama antar lembaga pendidikan sangat penting untuk saling belajar dari pengalaman masing-masing. Pilihan kami datang ke Pontianak, terutama bagi dosen Studi Agama-Agama, karena kami melihat kerukunan agama dan moderasi beragama di sini cukup baik. Kami melihat adanya kerukunan antar komunitas etnis dan agama di Pontianak. Pengembangan keagamaan di IAIN Pontianak cukup berperan. Kami juga ingin melihat secara langsung keragaman keagamaan dan masyarakat etnis di Pontianak.”

Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan MoA, serah terima plakat, dan sesi foto bersama, menandai langkah awal kerjasama yang erat antara Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan IAIN Pontianak.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Surveillance ISO Tahun 2023 Resmi Dibuka, Dr. Ali Hasmy, M.Si Harapkan Continuous Improvement

Pontianak (iainptk.ac.id) – Surveillance ISO 2023 secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak di Aula Abdurrani Mahmud pada rabu 1 November 2023. Acara pembukaan ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan dan pejabat di lingkungan IAIN Pontianak, termasuk Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Kepala Biro AUAK, para Dekan se-IAIN Pontianak, serta para jajaran lainnya. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung hingga Rabu, 3 November mendatang.

 

 

 

 

 

Dr. Ali Hasmy, M.Si, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, menjelaskan bahwa lembaga mereka telah memperoleh 2 sertifikat ISO dalam beberapa waktu lalu. Ini merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjend Pendis).

“Sejak beberapa tahun lalu, inisiatif sertifikasi ISO diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Kami telah memperoleh 2 sertifikat ISO. Namun, kami berbeda dengan PTKIN lain yang sudah tersertifikasi. Mereka memiliki sertifikasi ISO untuk berbagai unit, sedangkan kami menggunakan sertifikasi ISO secara institut atau keseluruhan,” ungkapnya.

 

 

 

 

 

Dr. Ali Hasmy, M.Si juga menambahkan bahwa mereka menargetkan untuk menyelesaikan temuan yang ada pada surveilans tahun sebelumnya.

“Karena kami merupakan satu kesatuan, temuan yang ada di berbagai fakultas dianggap sebagai temuan seluruh institut. Semua temuan harus ditutup. Tahun lalu, kami memiliki temuan surveilans untuk progres dan temuan-temuan minor. Mudah-mudahan surveilans audit kali ini akan memiliki temuan yang tetap minor. Karena jika menjadi temuan mayor, itu akan menjadi masalah,” jelasnya.

Beliau berharap bahwa dengan 2 sertifikat ISO ini, mereka dapat terus konsisten dalam perbaikan yang berkelanjutan, yang disebut sebagai Continuous Improvement.

“Semoga Continuous Improvement di lingkungan IAIN Pontianak yang dipandu oleh ISO 9001:2015 dan ISO 20001:2018 dapat kami laksanakan dengan baik, meskipun untuk tahun ini ada banyak wajah-wajah baru di berbagai posisi jabatan. Mudah-mudahan mereka dapat beradaptasi, terutama pejabat di korpus di LPM, supaya terus mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir untuk meningkatkan pemahaman tentang Continuous Improvement yang dipandu oleh ISO. Kemudian, apa yang kami harapkan dari Continuous Improvement dapat membuat manajemen kami terus membaik,” harapnya.

Muhammad Ainun Najib, yang merupakan auditor, menjelaskan mengenai Surveillance Audit. Ia menyatakan bahwa ini adalah surveilans kedua setelah surveilans pertama tahun lalu.

 

 

 

 

 

“Jadi ini adalah rangkaian audit sertifikasi, dan sudah satu siklus. Sertifikasi ISO biasanya memiliki siklus 3 tahun. Ada audit tahap pertama, surveilans pertama, dan kali ini adalah surveilans kedua. Ke depannya, akan dijadwalkan untuk re-sertifikasi atau pembaharuan sertifikat,” ungkap Ainun Najib.

Penulis : Farli

Editor : Omar Mukhtar




Pengurus AOS BUAF Bertemu Warek III Bahas Rencana Kegiatan Nasional dan Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) 31 oktober 2023 – Pengurus baru Acociation of Scholar (AoS) Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) IAIN Pontianak melakukan pertemuan secara langsung dengan Wakil Rektor III yakni Dr. Ismail Ruslan, M.Si., dalam pertemuan tersebut hadir tim AOS BUAF IAIN Pontianak dari 4 Fakultas di lingkup IAIN Pontianak yakni FUAD (Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah) diwakili oleh Siti Zahraini, FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) diwakili oleh Ayu Mulyani, FTIK (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan) Diwakili oleh Siti Nurhaliza, Dan FASYA ( Fakultas Syariah) di Wakili Oleh Nindira Putri.

Dalam pertemuan tersebut Pengurus AOS BUAF IAIN Pontianak membicarakan mengenai beberapa agenda kedepan yakni membahas peningkatan prestasi akademik di even tahunan tingkat Nasional maupun Internasional, sekaligus membahas seputar kepengurusan AOS BUAF dan rencana gerakan kedepan. Kegiatan Borneo Undergraduate Academic Forum merupakan kegiatan tahunan yang telah di ikuti oleh mahasiswa/i IAIN Pontianak, dan kegiatan ini akan dilaksanakan pada tahun depan 2024 tepatnya di UINSI Samarinda Kalimantan Timur, serta membahas mengenai Student Mobility yang rencananya akan dilakukan di Serawak Malaysia.

Wakil Rektor III, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., juga mengharapkan pada pengurus AOS BUAF IAIN Pontianak bisa membantu dalam mensukseskan seleksi internal yang akan dilaksanakan di IAIN Pontianak. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Beliau juga menyebutkan perlunya peran alumni BUAF untuk terus menjaga budaya akademik di kampus merupakan salah satu hal yang positif. Pimpinan Kampus IAIN Pontianak akan sangat terbantu, terutama mempersiapkan kader literasi baru yang akan mengikuti kegiatan akademik baik tingkat regional, Nasional maupun Internasionaldi Kalbar. Semoga ke depan akan lahir mahasiswa yang memiliki kemampuan literasi yang mumpuni, ujar Warek III.

Penulis : Bambang Eko

Editor: Omar Mukhtar




Ketua DWP IAIN Pontianak Ikuti TOT ‘Kusemai Nilai’ Tahap II Itjen Kemenag RI

Jakarta (iainptk.ac.id) 27/10/2023 – Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI kembali menggelar Training of Trainer (ToT) “Kusemai Nilai.” Acara yang bertajuk “Berlandaskan Nilai, Membangun Budaya” bergulir atas kerjasama Itjen Kemenag bersama Srikandi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Itjen Kemenag dan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia. Ketua DWP UIN Sunan Amepl (UINSA) Surabaya, Ny. Erna Mawati secara khusus hadir dalam kegiatan yang dibuka pada Kamis, 26 Oktober 2023 tersebut.

Ketua DWP Itjen Kemenag, Cut Haslinar mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan komitmen pencegahan korupsi berbasis keluarga yang dimulai dari perempuan. “Program ini menjadikan perempuan sebagai titik awal pendidikan nilai-nilai antikorupsi yang dimulai dari keluarga dan terus meluas ke jejaring di lingkungan sosial masing-masing,” tuturnya pada agenda pembukaan program ToT Kusemai Nilai di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

“Harapannya, dari program ini dapat menjadi gerakan internal Kemenag yang dapat menjadi pengungkit percepatan pembangunan budaya berintegritas,” tandasnya.

Inspektur Jenderal Kementerian Agama, yang diwakili Plt. Sekretaris Itjen Kemenag Kastolan dalam arahannya menyampaikan, bahwa peran keluarga terutama isteri sebagai pendamping suami harus mampu memainkan perannya sebagai benteng pertahanan pertama dalam pencegahan korupsi.

“Bagi kaum ibu yang saat ini suaminya sedang diberi tanggung jawab beserta jabatan yang melekat, agar mampu menjadi support system, sehingga tercipta lingkungan pemerintahan yang bersih dan tidak koruptif,” pesannya.

“Pada momentum kegiatan yang baik ini, sesuai dengan nama acara “Kusemai Nilai”, maka kita semua yang hadir diharapkan bisa menyemai hal-hal baik terutama mencegah perilaku koruptif beserta turunan-turunannya,” tegas Kastolan.

Sementara itu, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat-KPK Johnson R. Ginting mengapresiasi inisiasi program ini. “Kita berada di sini untuk membangun budaya antikorupsi, dan kita berkomitmen saling menjaga satu sama lain,” pungkasnya.

Gelaran ToT Kusemai Nilai ilaksanakan pada 26-28 Oktober 2023. Hadir sebagai peserta Pegawai Kemenag, Pengurus DWP Kemenag, Pengurus DWP Itjen, Ketua DWP Kanwil 34 Provinsi, Perwakilan DWP PTKN, dan Perwakilan satuan kerja lainnya.

Berkaitan kegiatan ini Ketua DWP IAIN Pontianak, Vina Lusiana S.H., MKn., menyampaikan “Kegiatan ‘Kusemai Nilai’ sangat bermanfaat, dimana wanita sangat memegang peranan penting dalam pencegahan tindakan Korupsi sejak dini baik dalam keluarga dan masyarakat sekitar, ” ungkapnya.

Penulis : Bambang

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Lelang 2 Unit Kendaraan Dinas Roda Dua

Pontianak (iainptk.ac.id) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pontianak, akan melaksanakan penjualan di muka umum (lelang) melalui e-Auction Open Bidding terhadap objek lelang berupa Barang Milik Negara, terdapat 2 objek barang yang dilelang, berikut penjabarannya:

Nama barang pertama, 1 (satu) Paket Kendaraan Dinas Roda dua berupa 1 Honda Revo/NF 100TD (KB 2158 HJ) Kode 3020104001 NUP.14 dan 1 Honda Revo/NF 100 TD (KB 2163 HJ) Kode 3020104001 NUP.19 yang berlokasi di IAIN Pontianak, Jl. Letjend Soeprapto No.19, Pontianak. Nilai Limit (Rp) 2.000.000,- Uang Jaminan (Rp) 800.000,- dengan keterangan rusak berat. Penawaran Lelang ini dibuka dan ditutup pada Senin, 30 Oktober 2023, Pukul 08.30-09.30WIB (waktu server ALI). Tempat pelaksanaan lelang di KPKNL Pontianak, Jalan Letjen Sutoyo No. 19, Pontianak.

Syarat dan Tata Cara Pelelangan :

  1. Penawaran Lelang dilakukan tanpa kehadiran peserta (e-Auction) dengan penawaran terbuka (Open Bidding) yang ditayangkan pada Aplikasi Lelang Internet (ALI) pada domain http://www.lelang.go.id/. Tata cara dapat dilihat pada menu “Prosedur Lelang” dan “Syarat dan Ketentuan” pada domain tersebut.
  2. Calon peserta lelang mendaftarkan diri dan mengaktifkan akun di http://www.lelang.go.id/ dengan merekam dan mengunggah softcopy KTP, NPWP, dan nomor rekening atas nama sendiri (apabila kalah uang jaminan akan dikembalikan langsung ke nomor rekening tersebut).
  3. Peserta lelang wajib menyetor uang jaminan dengan ketentuan jumlah yang disetorkan harus sama dengan uang jaminan yang disyaratkan dalam pengumuman lelang ini, dan disetorkan sekaligus (bukan dicicil) serta harus sudah efektif diterima KPKNL Pontianak selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang.
  4. Uang jaminan lelang disetorkan ke nomor Virtual Account (VA), Tbk masing-masing peserta lelang yang dapat dilihat pada menu status lelang setelah berhasil melakukan pendaftaran dan data identitas dinyatakan sesuai dokumen yang diberikan.
  5. Harga penawaran belum termasuk bea lelang 2% dari harga penawaran/pokok lelang dan biaya resmi lainnya.
  6. Pemenang lelang harus melunasi kewajibannya paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, apabila tidak dilunasi (wanprestasi), maka uang jaminan seluruhnya akan disetor ke Kas Negara sebagai Pendapatan Jasa Lainnya.
  7. Obyek dilelang dengan ketentuan dan kondisi apa adanya (as is).
  8. Peserta lelang dapat melihat barang yang akan dilelang di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Jl. Letjend Soeprapto No.19, Pontianak pada hari dan jam kerja sebelum pelaksanaan lelang.
  9. Lelang dapat dibatalkan sesuai ketentuan dan peserta lelang tidak berhak menuntut ganti rugi atau tuntutan dalam bentuk apapun kepada KPKNL Pontianak atau Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
  10. Pembeli diwajibkan untuk mengambil barang hasil lelang paling lama 3 minggu setelah pelaksanaan lelang.
  11. Penjelasan tata cara mengikuti lelang ini dapat ditanyakan langsung ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak No. Telepon (0561) 740601 atau KPKNL Pontianak, Jalan Letjend Sutoyo No.19 Pontianak, pada hari kerja, atau dapat dibuka pada alamat http://www.lelang.go.id/

Berikut surat resminya :

[embeddoc url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2023/10/Pengumuman-Lelang.pdf”]




Tingkatkan Kesadaran Hukum, IAIN Pontianak dan Kanwil Kemenkumham Kalbar Sinergi dalam Program Desa Sadar Hukum

Pontianak (iainptk.ac.id) – Fakultas Syariah IAIN Pontianak dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak telah mengukuhkan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat.

Kegiatan yang berlangsung di aula Kanwil Kemenkumham ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Syariah, Sekretaris LP2M IAIN Pontianak, serta kepala Kanwil Kemenkumham beserta jajaran.

Kerjasama ini adalah bagian dari program yang dicanangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang bertujuan meningkatkan kesadaran hukum melalui pembentukan desa sadar hukum di Kalimantan Barat.

Firdaus Achmad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Syariah, sangat mendukung program kerjasama ini. Menurutnya, Kanwil Kemenkumham Kalbar dan IAIN Pontianak, khususnya Fakultas Syariah, memiliki visi yang sejalan dan mampu berkolaborasi untuk mewujudkan program tersebut.

“Penandatanganan kerjasama ini adalah berkah bagi kami karena merupakan upaya konkret dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah kami miliki. Kami percaya bahwa semangat kedua lembaga ini sejalan dengan ajaran Rasulullah, yaitu mengupayakan penerapan ilmu yang dimiliki oleh IAIN Pontianak, khususnya di Fakultas Syariah, dengan pengalaman dan pengetahuan Kemenkumham.Kita percaya bahwa ilmu sejati tidak hanya teori semata, melainkan harus diterapkan. Oleh karena itu, kami sangat positif dalam menyambut ajakan kerjasama dari Kemenkumham Kalbar”,ujarnya.

 

Firdaus Achmad juga menekankan bahwa kegiatan perkuliahan di Fakultas Syariah IAIN Pontianak akan difokuskan pada pengabdian kepada masyarakat, termasuk dalam bentuk pendekatan desa sadar hukum dan penelitian atau penelitian. Sebagai penutupnya, ia berharap agar program kerjasama ini dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Kami percaya bahwa di Syariah, terutama dalam setahun terakhir, perlu ada perubahan dalam pola pikir dosen, staf administrasi, dan mahasiswa kami. Mereka harus memahami bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di Fakultas kampus. Ide ini telah ada sebelum program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) diberlakukan. Oleh karena itu, kami merevisi sinkronisasi kami dengan tujuan mengurangi beban SKS, mengurangi tatap muka, dan meningkatkan kegiatan di luar kampus. Salah satu bentuk nyata dari perubahan ini adalah dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami percaya bahwa pelayanan ini tidak Hanya berhenti pada tingkat desa sadar hukum, melainkan juga melibatkan penelitian. Kami berharap bahwa kerjasama ini akan membawa manfaat besar dan akan menghubungkan Fakultas Syariah IAIN Pontianak dengan Kemenkumham Kalimantan Barat”, harapnya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalbar, Muhammad Tito Andrianto, SH, MH, turut berharap bahwa kerjasama ini dapat meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui program desa sadar hukum yang akan disinkronkan dengan program yang dimiliki oleh IAIN Pontianak. Beliau menyatakan, “Kami sangat berharap bahwa kerjasama antara Kemenkumham dan IAIN Pontianak akan berjalan dengan lancar dan bersama-sama akan membantu meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam rangka membentuk desa atau kelurahan sadar hukum. Hal ini akan diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi, kajian dan penelitian hukum, pemahaman undang-undang, konsultasi, dan pemberian bantuan hukum yang akan diselaraskan dengan program yang dimiliki oleh IAIN Pontianak. Kami akan melibatkan sivitas akademika dan akan menjalankan salah satu dari tiga tugas perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.”

Beliau juga mengungkapkan bahwa Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia akan meresmikan sekitar 61 desa dan 30 kecamatan di 14 kabupaten sebagai desa sadar hukum di Kalbar pada tanggal 23 November mendatang. “Insyaallah pada tanggal 23 November, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia akan mengunjungi Kalimantan Barat untuk meresmikan sekitar 61 desa dan 30 kecamatan di 14 kabupaten sebagai desa sadar hukum,” ungkapnya.

Beliau menekankan bahwa salah satu strategi untuk mempercepat pembentukan desa sadar hukum adalah melalui kerjasama dengan mitra yang memiliki program intelektual untuk meningkatkan kesadaran hukum dan budaya hukum. Dalam konteks ini, Fakultas Syariah IAIN Pontianak dan LP2M IAIN Pontianak menjadi mitra yang signifikan. Sebagai langkah nyata dalam mempercepat pembentukan desa sadar hukum, salah satu strategi di Kanwil Kemenkumham Kalbar adalah berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki program intelektual untuk meningkatkan kesadaran hukum dan budaya hukum. Dalam kerjasama ini, civitas akademika IAIN Pontianak, khususnya Fakultas Syariah dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, memegang peranan penting,”pungkasnya.

Penulis : Farli
editor : Omar Mukhtar




Sambut Hari Santri, Kalbar Bersholawat Sukseskan Agenda Melangitkan Satu Miliar Shalawat Nariyah

Pontianak (iainptk.ac.id) -IAIN Pontianak bersinergi dengan Kanwil Kemenag Kalbar dan PWNU Kalbar menggelar kegiatan bertajuk Kalbar Bersholawat di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud, Ahad (21/10/2023) malam.

Kegiatan itu diawali dengan shalat Isya berjamaah. Rektor IAIN Pontianak yang juga Ketua PWNU Kalbar Dr. Syarif , S.Ag., MA., didampingi Kakanwil Kemenag Kalbar Dr. H. Muhajirin Yanis memimpin pembacaan tawassul dan shalawat. Selanjutnya secara bergantian dipandu oleh Kabid Papkis Nahruji dan Ketua Pengurus Masjid Syeikh Abdul Rani H. Dulhadi hingga selesai. Kemudian ditutup doa oleh Rais Syuriyah PWNU Kalbar KH. Ismail Ghofur.

Rektor IAIN Pontianak menjelaskan, “Kegiatan Kalbar Bersholawat ini merupakan kerjasama IAIN Pontianak, Kanwil Kemenag Kalbar dan PWNU Kalbar ini dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional. PBNU menyerukan seluruh pengurus dan warga NU untuk menyelenggarakan Pembacaan Satu Miliar Shalawat Nariyah sebagai sebuah ikhtiar untuk Kedigdayaan Bangsa. Pembacaan Satu Milyar Sholawat Nariyah ini dilaksanakan serempak seluruh Indonesia pada malam ini,” terangnya.

Tampak hadir Penjabat Gubernur Kalbar yang diwakili Kepala Biro Kesra Mulyadi, Kabag Tata Usaha Kaharudin, Kabid Papkis Nahruji, Kabid Penaiszawa Rohadi, Kabid Penmad Sipni, Kabid Urais Ekhsan, Kabid PHU Kamaludin, Kepala Kemenag Kota Pontianak Mi’rad, para pejabat IAIN Pontianak dan ratusan santri yang penuh semangat melangitkan Shalawat Nariyah.

Acara itu merupakan bagian dari rangkaian untuk memeriahkan dan menyambut Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2023. Sebelumnya pada tanggal 18-19 Oktober lalu, diselenggarakan kegiatan Expo dan Seminar Kemandirian Pondok Pesantren di kampus IAIN Pontianak. Puncak perayaan Hari Santri akan dilakukan upacara di halaman Kanwil Kemenag Kalbar pada esok hari, Ahad, 22 Oktober 2023 pagi.




IAIN Pontianak Meriahkan Hari Santri Nasional dengan Beragam Kegaiatan

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak bekerjasama dengan Kanwil Kemenag Kalbar dan PWNU Kalbar menggelar kegiatan Expo dan Seminar Kemandirian Pondok Pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2023. Berlangsung meriah di kampus IAIN Pontianak, Rabu (18/10/2023).

Kegiatan Expo Kemandirian Pondok Pesantren dibuka secara resmi yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Rektor IAIN Pontianak yang juga merupakan Ketua PWNU Kalbar, bersama Kakanwil Kemenag Kalbar. Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan expo dan seminar kemandirian pondok pesantren tersebut diadakan untuk memeriahkan Hari Santri Nasional yang diperingati pada tanggal 22 Oktober 2023.

“Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 15 Oktober 2015, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Pada tanggal 22 Oktober 1945, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari, seorang ulama sekaligus pahlawan nasional Indonesia, mencetuskan fatwa resolusi jihad. Tindakan tersebut diambilnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang kembali diserang oleh Sekutu,” ujar Rektor.

Beliau menambahkan, berdasarkan latar belakang sejarah tersebut, PBNU mengusulkan pemilihan tanggal 22 Oktober sebagai momen untuk mengenang dan menghormati resolusi jihad KH Hasyim Asy’ari,” ungkap Rektor dengan penuh semangat.

Usai pemotongan pita, acara dilanjutkan dengan peninjauan ke stan-stand yang disiapkan oleh para santri. Kakanwil Kemenag Kalbar memberikan apresiasi kepada para santri atas kreativitas mereka dalam menyajikan produk makanan dan menghasilkan karya tulis berupa buku-buku berkualitas.

“Saya menghargai dan memberikan apresiasi atas kreativitas dan karya-karya yang dihasilkan oleh para santri Pondok Pesantren di Kalbar. Semoga mereka semakin produktif dan menghasilkan karya yang lebih berkualitas,” ungkap Dr. H. Muhajirin Yanis. M.Pd.I., selaku Kakanwil Kemenag Kalbar.

Tidak kurang dari 20 stan hadir dalam acara expo ini, termasuk dari Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda, Ponpes Al-Husna, Ponpes Al-Shighor, Ponpes Al Faqihil Muqaddam II, Ponpes Ash Shomadiyah, Ponpes Modern Nurul Amin, Ponpes Abdussalam, Ponpes Hidayatullah Ketapang Kalbar, Ponpes Darun Naim, Ponpes Al-Iman, dan Ponpes Hidayatul Mubtadiin, LAZIZNU Kalbar, IAIN Pontianak, FTIK, FEBI, FUAD, Fasya, Mahad, Pascasarjana, dan LP2M IAIN Pontianak.

Beberapa saat kemudian, dilangsungkan kegiatan Seminar Kemandirian Pondok Pesantren di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama adalah kemandirian pesantren. Oleh karena itu, melalui program bantuan inkubasi bisnis pesantren, diharapkan pesantren bisa menjadi lebih mandiri dan memberdayakan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat saat menjadi narasumber pada kegiatan Seminar Kemandirian Pondok Pesantren dengan tema: “Membangun Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren di Kalimantan Barat.” Menurut Muhajirin Yanis, sejak 2021 hingga 2023, Kemenag Kalbar telah memberikan bantuan inkubasi kepada 53 Pondok Pesantren.

“Tujuan bantuan inkubasi ini antara lain adalah memperkuat fungsi pesantren dalam mencetak Sumber Daya Manusia yang unggul dalam ilmu agama, keterampilan kerja, dan kewirausahaan. Selain itu, juga sebagai upaya untuk memperkuat pesantren dalam mengelola unit bisnis sebagai sumber ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” jelas Muhajirin Yanis.

Kegiatan seminar ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif. Hadir juga KH. Abdullah Faqir, ME, Pimpinan Pondok Pesantren Mambaul Khairat Kabupaten Ketapang Kalbar, yang berbagi pengalaman mengenai kiat-kita membangun kemandirian pesantren. Turut hadir Kabid Papkis Nahruji, para Wakil Rektor, Kepala Kemenag Kota Pontianak Mi’rad, Kepala Kemenag Kabupaten Kubu Raya Ruslan, para Dekan, dan ratusan mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh perhatian.

Beberapa hari kedepan akan di gelas Sholawat pada Sabtu, 21 Oktober 2023 di Masjid Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak (Magrib berjamaah) dan pada hari Minggu, 22 Oktober 2023, akan di gelar Upacara memperingati Hari Santri Nasional di Lapangan Upacara Kanwil Kemenag kalbar.

Penulis : Bambang dan Bella

Editor : Omar Mukhtar