Kegiatan Internasional : IAIN Pontianak Kirim 36 Mahasiswa  ke- IAIN Palangkaraya

Pontianak (iainptk.ac.id) Ikhtiar untuk selalu mensupport Akreditasi Institut tahun 2023 dan Program Studi di lingkungan IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dan Kerjasama (Warek 3) Dr. Ismail Ruslan, M.Si., mempersiapkan kegiatan Internasional bagi mahasiswa IAIN Pontianak. Kegiatan dimaksud adalah The 7 TH Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF), akan dilaksanakan di Palangkaraya, 11 – 14 September 2023.

Wakil Rektor 3, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menjelaskan bahwa keikutsertaan IAIN Pontianak pada kegiatan BUAF merupakan komitmen Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., untuk merawat iklim akademik di lingkungan IAIN Pontianak baik dosen mauapun mahasiswa.

BUAF ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh PTKIN yang berada di pulau Borneo. Namun peserta yang mengikuti kegiatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa PTKIN di nusantara dan mahasiswa luar negeri.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa sejak bulan Maret sampai Agustus 2023, IAIN Pontianak telah melaksanakan seleksi terbuka untuk seluruh mahasiswa IAIN Pontianak.

Alhamdulillah mahasiswa sangat antusias mengikuti proses ini.  Ada 184 mahasiswa IAIN Pontianak yang mengikuti seleksi BUAF tahun 2023 ini. Alhamdulillah setiap Program studi (dari 18 Prodi) meloloskan dua orang, sehingga peserta yang ikut berjumlah 36 mahasiswa

Untuk menjaga objektifitas dalam seleksi ini, Warek 3 IAIN Pontianak membentuk Tim seleksi beranggotakan Warek 3, Prof. Zaenudin, MA., Kabag ULA, Dosen Pembina BUAF saudara Ghazali, Saripaini dan Elmansah. Tuga stim ini melakukan seleksi meliputi  kemampuan menulis jurnal, presentasi hingga submit tulisan masing-masing. Warek 3 Berharap “Kami berhadap kegiatan ini berkontribusi terhadap nilai Akreditasi Institut tahun 2023 ini dan Akreditasi program Studi di IAIN Pontianak,” jelasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor  : Omar Mukhtar




Rektor Auto Bangga, Mahasiswa IAIN Pontianak Toreh Prestasi Ajang MTQ XXXI Provinsi Kalbar

Pontianak (iainptk.ac.id) 04 Agustus 2023 – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menorehkan prestasi pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sanggau, yang berlangsung dari tanggal 25-31 Agustus 2023. Prestasi ini untuk yang kesekian kali ditorehkan oleh mahasiswa karena memang IAIN Pontianak lumbungnya mahasiswa berprestasi di MTQ dan merupakan perguruan tinggi agama negeri satu-satunya di Kalimantan Barat. Keikutsertaan mahasiswa juga merupakan wujud kerjasama yang telah terjalin selama ini dengan pemerintah provinsi Kalimantan Barat melalui Lembaga pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Kalimantan Barat.

Dr. H. Syarif, M.A. Rektor IAIN Pontianak turut bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa dalam ajang tersebut. Ini juga menjadi bukti bahwa kita unggul dalam bidang keagamaan, terutama dalam bidang tilawah, tahfidz, kaligrafi, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.

“Alhamdulillah mahasiswa IAIN Pontianak kembali menorehkan prestasi. Informasi yang kami terima tidak kurang dari 18 mahasiswa yang mendapat prestasi terbaik atau juara dicabang lomba masing-masing pada ajang MTQ XXXI tingkat Provinsi Kalbar di Sanggau. Ini menjadi kebanggaan kampus, apalagi kita bisa borong juara pada cabang KTIQ. Ini tentu menjadi pemicu mahasiswa lain untuk dapat berprestasi disetiap even perlombaan dan pertandingan,” ucap beliau yang juga Ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar bangga.

Rektor juga menghimbau kepada para pejabat, khususnya ditingkat fakultas, terutama pejabat yang menangani tugas dan fungsi kemahasiswaan agar dapat melakukan pembinaan kepada mahasiswa yang memiliki bakat khusus agar lebih berprestasi lagi, dan juga perlu dibuat kegiatan dengan menampilkan dalam event-event hari besar nasional dan sebagainya.

“Untuk mahasiswa khususnya yang punya keterampilan atau bakat khusus, saya menghimbau kepada pejabat yang punya tusi pembinaan mahasiswa dimasing-masing unit terutama fakultas, terhadap mahsiswa yang demikian, kalau perlu dibuat lomba pada event hari-hari besar nasional. Dengan demikian sehigga kedepan lebih banyak lagi mahasiswa IAIN Pontianak yang bisa berprestasi. Saya ucapkan selamat kepada anak-anakku sekalian yang telah berpartisipasi dan berprestasi, teruslah kita mengharumkan kampus tercinta IAIN Pontianak”, ucap Rektor bahagia dan bangga dengan prestasi yang ditorehkan mahasiswa IAIN Pontianak.

Informasi yang berhasil dihimpun pengelola Web IAIN Pontianak, merujuk Keputusan Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 Di Kabupaten Sanggau Nomor: 08/KEP.DH/MTQ-XXXI/PROV/VIII/2023 Tentang Penetapan Peserta Terbaik I, II, III Harapan I, II, dan III Pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 di Kabupaten Sanggau. Berikut daftar nama-nama mahasiswa yang berhasil menjadi yang terbaik pada cabang lomba masing-masing ajang MTQ XXXI Tingkat Provinsi Kalimantan Barat, yang diselenggarakan di Kabupaten Sanggau, dengan rincian sebagaimana berikut:
1. Mauliza Dhea, Terbaik I Putri untuk cabang Kaligrafi Kontemporer, dari Program Studi PAI, mewakili dari Kafilah Kabupaten Sanggau;
2. M. Dai Maftuh, Terbaik II cabang Golongan Tilawah Remaja Putra, dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), mewakili dari Kafilah Kota Pontianak;
3. Nanda Meilisa Fitri, Qira’ah Terbaik II Golongan Tuna Netra Putri, dari Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), mewakili dari Kafilah Kabupaten Sintang;
4. Ferry Firmansyah, Terbaik I cabang KTIQ Putra, dari Program Studi Manajemen Dakwah (MD), mewakili dari Kafilah Kabupaten Sanggau;
5. Diaz Ataya Larsen Wijaya, Terbaik II cabang KTIQ, dari Program Studi IAT, mewakili dari Kafilah Kota Pontianak;
6. Riski Fathurrahman, Terbaik III untuk cabang KTIQ Putra, dari Program Studi PAI, mewakili dari Kafilah Kabupaten Sambas;
7. Muhammad Ihsanul Arif, Harapan I, cabang KTIQ, dari Program Studi Hukum Kelaurga Islam (HKI), mewakili dari Kafilah Kabupaten Landak;
8. Agus Suyudi, Harapan II, cabang KTIQ Putra, dari Program Studi IAT, mewakili dari Kafilah Kabupaten Kapuas Hulu;
9. Izhar Hanafiarani, Harapan III cabang KTIQ Putra, dari Program Studi IAT, mewakili dari Kafilah Kabupaten Melawi;
10. Weny Ridayana, Terbaik I cabang KTIQ Putri, dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI), mewakili dari Kafilah Kabupaten Mempawah;
11. Pratiwi Amalia Putri, Terbaik II cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) Putri, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), mewakili dari Kafilah Kabupaten Landak;
12. Cindy Surya, Terbaik III cabang KTIQ Putri, dari Program Studi KPI, mewakili dari Kafilah Kabupaten Sambas;
13. Siti Zahraini, Harapan I cabang KTIQ Putri, dari Program Studi IAT, mewakili dari Kafilah Kabupaten Kubu Raya;
14. Septi Nurhafidza, Harapan III, cabang KTIQ Putri, dari Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), mewakili dari Kafilah Kabupaten Sanggau;
15. Wildatun Azh Zhikriyyah, Harapan I, cabang Qari’ah Golongan Remaja Putri, dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, mewakili dari Kafilah Kabupaten Landak;
16. Hidayatul Rizki, Harapan II, cabang Hafalan 500 Hadits Tanpa Sanad Putra, dari Program Studi PBA, mewakili dari Kafilah Kabupaten Mempawah.
17. Andi Safira Atira, Harapan III, cabang Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Golongan 10 Juz Putri, dari Program Studi KPI, yang mewakili Kafilah Kota Pontianak;
18. Uswatul Hasanah, Harapan III, cabang MHQ Golongan 20 Juz Putri, dari Program Studi IAT, yang mewakili Kafilah Kabupaten Sanggau;

Penulis: D. Darmadi JA
Editor: Omar Mukhtar




Kerjasama Internasional : Dekan FTIK IAIN Pontianak Sambut Hangat Mahasiswa Jerman

Pontianak, (iainptk.ac.id) – 1 September 2023 – Dekan dan para Wakil Dekan serta pimpinan Program Studi di lingkungan Fakulas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak hari ini menggelar pertemuan istimewa dalam rangka mewujudkan kerjasama dengan pengelola Projek Stahlendes Lächeine e.V Jerman yang telah ditandatangani sebelumnya. Pada pertemuan ini, mewakili pihak Projek, Esie Hanstein membawa serta seorang ahli manuskrip Indonesia dan pakar Bahasa Arab Dr. Thoralp Hanstein yang bekerja di Oriental Departement Berlin State Library. Selain Esie dan Dr. Thoralf Hanstein, datang juga bersama mereka seorang mahasiswa yang berasal dari Leipzig Universitat, Jerman untuk mengadakan praktikum di FTIK IAIN Pontianak. Mahasiswa tersebut adalah Aaron Wolfgang Hauenschild. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat FTIK lantai 3. Pertemuan berlangsung cair, masing-masing pihak bertukar ide dan gagasan.

Pertemuan ini membahas detail kegiatan selama mahasiswa dari Leipzig Universitat yang difasilitasi oleh Stahlendes Lächeine e.V. tersebut selama di FTIK IAIN Pontianak. Acara dimulai dengan pengantar dari Kabag TU FTIK, Tomy Hardiansyah yang memperkenalkan seluruh Pegawai FTIK yang hadir. Dilanjutkan dengan sambutan Dekan FTIK, Dr. Hermansyah, M.Ag., yang menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada tamu spesial dari luar negeri ini serta beberapa tawaran kegiatan kerjasama yang dapat dilakukan.

Dalam sambutannya, Dr. Hermansyah mengatakan, “Sebagai bentuk tindak lanjut dari perjanjian kerjasama yang ditandatangani beberapa bulan yang lalu. Kami bersyukur dan sangat berterima kasih atas kesediaan Anda untuk hadir dalam pertemuan ini. Sambutan ini dilanjutkan oleh oleh pimpinan Fakultas yang lain seperti Eka Hendri AR, Wakil Dekan bidang Akademik dan Dr. Sahrani Wakil Dekan Kerjasama dan Kemahasiswaan serta beberapa Kaprodi dan pimpinan yang lainnya. Dr. Thoralf Hanstein, merespons dengan hangat, “Saya merasa senang dan sangat bersemangat untuk dapat bekerja sama dalam meningkatkan kualitas mahasiswa, terutama dalam hal berbahasa.”

Selain menyambut kedatangan mahasiswa praktikum tersebut, pertemuan juga merintis kemungkinan perluasan kerjasasama IAIN Pontianak dengan lembaga lain di Jerman. Salah satu kemungkian kerjasama lanjutan yang ditawarkan oleh Dr. Thoralf adalah memanfaatkan salah satu metode pembelajaran Bahasa Arab terbaik di dunia yang ada di Leipzig Universitat. Pada kesempatan itu Dr. Thoralf memberikan akses secara langsung kepada tiga orang dosen dari Prodi Bahasa Arab untuk dapat mengakses metode pembelajaran tersebut secara gratis bersama.

Dr. Thoralf juga memberikan kesempatan kepada IAIN Pontianak berpromosi untuk menjadikan institusi ini sebagai destinasi utama praktikum mahasiswa Jerman di luar negeri. Suatu saat kita berharap terpampang di universitas-universiat di Jerman tulisan “IAIN Pontianak siap menerima mahasiswa dan dosen Jerman melakukan penelitian dan magang,” kata Dr. Thoralf. Bahkan jika memungkinkan di buka program Pendidikan Bahasa Jerman di IAIN Pontianak dengan dosen-dosen dari Jerman. Beliau juga bersama Esie sebagai kepala Projek dan sekaligus istrinya bersedia membantu memfasilitasi kemungkinan pertukaran mahasiswa dan dosen IAIN Pontianak dengan beberapa universitas di Jerman, terutama Leipzig Universitat dan Humbolt Universitat. Pada kesempatan ini Dr. Thoralf juga menyataan kesediaannya menjadi reviewer salah satu jurnal di FTIK IAIN Pontianak.

Khusus untuk praktikum, selama di IAIN Pontianak, Aaron akan memberikan kuliah umum tentang Budaya Jerman dan memberikan kuliah Bahasa Inggris. Agenda lain yang akan dilakukan Aaron adalah mengadakan pengabdian masyarakat bersama beberapa program studi di lingkungan FTIK IAIN Pontianak. Pada saat yang sama Aaron akan belajar Bahasa dan kebudayaan Indonesia Bersama dosen dan mahasiswa IAIN. Direncanakan pula untuk menghasilkan karya akademik bersama antara Aaron dengan dosen dan mahasiswa FTIK. Aaron sendiri sangat senang di Pontianak. Sebagai mahasiswa etnologi dia terkesan dengan budaya di Kalimantan Barat yang tidak terbayangkan di benaknya.

Sementara itu, wujud lain dari kerjasama ini adalah pihak FTIK IAIN Pontianak membantu kegiatan kemanusiaan Stahlendes Lächeine e.V di Pontianak. Pada akhir pertemuan, Dr. Hermansyah, Dekan FTIK IAIN Pontianak mengucapkan terima kasih terutama kepada Esie Hanstein sebagai pimpinan projek sekaligus dosen di dua universitas terkemuka di Jerman Leipzig dan Humbolt yang telah membawa projek ini ke IAIN Pontianak sekaligus membuat peluang perluasan kerjasama ini. Dekan juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Dwi Surya Atmaja, dekan FTIK sebelumnya yang telah mengenalkan FTIK kepada Esie dan projek ini. Di akhir sesi, Esie mengatakan bahwa projek ini dibawa ke Pontianak sebagai bentuk kecintaannya kepada tanah kelahirnnya. Pertemuan ini diakhiri dengan sesi foto bersama.

Penulis : Aditya dan Bambang




Kerjasama Sukses: IAIN Pontianak, UIN Jember, dan UIN Mataram dalam KKL Kolaboratif Nasional

Pontianak (iainptk.ac.id) – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga (Warek 1) IAIN Pontianak secara resmi menutup pelaksanaan KKL Kolaboratif Nasional di Wilayah Kalimantan Barat selama 40 hari. Mulai dari tanggal 20 Juli hingga 31 Agustus 2023. Acara penutupan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat IAIN Pontianak pada tanggal 1 September 2023. Selain melibatkan 1.497 mahasiswa IAIN Pontianak, kegiatan ini juga diikuti oleh 8 mahasiswa dari UIN Jember dan 3 mahasiswa dari UIN Mataram.

Wakil I IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmi, M.Pd., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa setiap perjalanan adalah kesempatan untuk belajar, setiap momen adalah pelajaran, dan setiap orang adalah guru. Ia menekankan pentingnya menjalani pengalaman di berbagai tempat dan memahami keragaman untuk meningkatkan pengetahuan. Kegiatan KKL Kolaboratif Nasional ini adalah salah satu model KKL yang ada di IAIN Pontianak. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan Misi IAIN Pontianak, yang menekankan pembentukan akademisi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan.

Ketua panitia, Dr. Fauziah, M.Pd., yang juga merupakan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LP2M IAIN Pontianak, menjelaskan bahwa KKL Kolaboratif Nasional ini melibatkan kerjasama antara IAIN Pontianak, UIN Jember, dan UIN Mataram. Ia juga mengumumkan rencana untuk mengadakan kegiatan serupa tahun depan dengan melibatkan PTKIN di Indonesia.

Selama kegiatan KKL, mahasiswa diminta untuk membuat tulisan tentang pengalaman mereka selama berada di wilayah KKL. Tulisan-tulisan ini akan dipublikasikan di website IAIN Pontianak dan dapat berisi tentang apa yang mereka lihat, rasakan, dan lakukan,  serta pengalaman khusus yang mereka dapatkan selama pelaksanaan KKL.

Ketua panitia juga mengungkapkan perubahan yang terlihat pada wajah mahasiswa dari awal hingga akhir kegiatan. Awalnya, banyak di antara mahasiswa tampak bingung, cemas, dan ragu-ragu karena akan ditempatkan di perbatasan negara. Namun, pada hari penutupan, wajah mahasiswa terlihat cerah, penuh cinta terhadap orang tua dan kampung halaman. Ketua panitia meminta mahasiswa untuk menyampaikan salam kepada orang tua  dan pimpinan kampus masing-masing sebagai tanda terimaksih.

Selain itu, ada juga pesan dan kesan dari salah satu mahasiswa UIN Jember, Zainur, yang mengungkapkan kesan selama KKL. Ia menyebut bahwa KKL tahun ini sangat berkesan, disertai dengan tantangan seperti sinyal internet yang sulit diakses. Namun, mahasiswa juga memberikan kontribusi positif dengan menghidupkan PTQ (Pendidikan Pendidikan al-Quran) di lokasi KKL yang sebelumnya vakum dan sekarang sudah dilanjutkan oleh masyarakat setempat.

Fidya, perwakilan mahasiswa dari UIN Mataram, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan dan panitia dari IAIN Pontianak atas kesempatan belajar dan bisa berkontribusi selama KKL. Ia menyoroti perbedaan budaya, suku, dan cuaca sebagai faktor pembelajaran yang berharga. Pesan dan kesan dari pengalaman mereka akan ditulis dan dipublikasikan di website IAIN Pontianak.

Kegiatan KKL Kolaboratif Nasional ini telah sukses dilaksanakan dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi semua peserta. IAIN Pontianak berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman pembelajaran dan pengabdian yang berharga bagi mahasiswanya serta berkontribusi pada masyarakat dan bangsa.

Penulis : Bambang Eko Priyanto




Harapan Penuh Rektor untuk Mahasiswa Baru : Penutupan PBAK IAIN Pontianak 2023

Pontianak (iainptk.ac.id) 31 Agustus 2023 – Penutupan PBAK IAIN Pontianak 2023 berlangsung, Rektor membahas terkait tema PBAK 2023 dengan harapan mahasiswa dapat menerapkan prinsip-prinsip dalam berpendidikan di lingkungan kampus maupun sebagai mahasiswa.

Dalam sambutan pada penutupan PBAK 2023, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif., S.Ag., MA., menyampaikan kepada mahasiswa baru sebagai masyarakat intelek dan tahap awal diharapkan agar mahasiswa baru mampu membentuk karakter dalam diri, yaitu berakhlak mulia. Dalam konteks ini, berakhlak mulia adalah mahasiswa yang memiliki perasaan yang tajam, memiliki timbang rasa dalam segala perbuatan.

Kedua, mahasiswa baru diharapkan menjadi mahasiswa yang intelek, berada di dunia akademik dengan menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, menggagas, serta mempertanyakan dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan ilmu pengetahuan. “Manusia intelek adalah manusia berakhlak; jika hanya intelek saja tapi tidak berakhlak, tidak ada gunanya,” ucapnya di hadapan pimpinan senat dan mahasiswa baru.

Beliau melanjutkan Ketiga, harus ada modernitas dalam mahasiswa, mampu mengikuti perkembangan zaman dalam perkembangan IT yang luar biasa sebagai penopang keintelektualan. Selanjutnya, pada poin keempat, Rektor menyampaikan moderat. “Moderat adalah sikap dan akhlak, tidak ekstrem kanan dan tidak ekstrem kiri,” ujarnya. Dalam beragama, mahasiswa yang berkarakter moderat belajar memahami agamanya secara utuh dan memegang keyakinan serta keimanan dengan kuat, namun juga tidak menunjukkan perilaku memaksa, memaki kepada mereka yang berbeda pemahaman dan keyakinan darinya.

Kelima, yakni nasionalis. Dalam kesempatan ini, Rektor mengajukan pertanyaan kepada beberapa mahasiswa baru secara acak dengan memberikan pertanyaan terkait daerah mahasiswa baru. Beberapa di antaranya mengangkat tangan dalam sambutan penutupan untuk menyampaikan tempat tinggalnya yang jauh dari IAIN Pontianak, ada yang dari Sintang, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, hingga Natuna.

Karakter nasionalis pada mahasiswa memegang erat Pancasila sebagai dasar negara. Dalam keberagaman tempat tinggal mahasiswa baru. Dari pertanyaan Rektor, ini tentunya untuk menyatukan keberagaman suku dan budaya diperlukan karakter yang mampu menjaga dan mempertahankan perbedaan dalam persatuan bernegara.

Diakhir sambutannya, Rektor menyampaikan kembali bahwa mahasiswa harus memiliki karakter yang berakhlak mulia, intelek, modern mengikuti perkembangan zaman, bersifat moderat, menjadikan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin penuh rahmat dan kasih sayang secara menyeluruh, dan yang terakhir, nasionalis.

Pada penutupan sambutannya, ini menyampaikan beberapa pesan, “Selamat datang dan selamat menjadi akademisi di lingkungan kampus IAIN Pontianak. Syukuri kepercayaan orang tua kalian itu, dengan sungguh-sungguh menjaga nama baik kalian dan keluarga, sekaligus menjaga nama baik nama kampus kita tercinta,” tutupnya.

Penulis : Ridho dan Bambang




Dekan FTIK IAIN Pontianak Tekankan Pentingnya Pengembangan Diri dan Bakat Mahasiswa

Pontianak (iainptk.ac.id) 31/08/2023 – Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Dr. Hermansyah, M.Ag, berbicara dalam sebuah wawancara mengenai Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2023. Kegiatan ini adalah langkah penting dalam memajukan pendidikan tinggi di IAIN Pontanak.

Dalam wawancara tersebut, Dr. Hermansyah menekankan pentingnya pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan kepada mahasiswa baru. Meskipun ada upaya yang sudah dilakukan untuk memberikan gambaran umum kepada mahasiswa baru, Dr. Hermansyah mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan.

Tujuan utama dari program PBAK ini adalah membuat mahasiswa baru merasa nyaman dan terlibat dalam kehidupan kampus. Dr. Hermansyah berharap melalui orientasi ini, mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya akademik dan kemahasiswaan kampus.

Selain itu, Dr. Hermansyah mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi mahasiswa di kampus. Ia menyatakan bahwa IAIN Pontianak khususnya FTIK memiliki sejumlah mahasiswa yang sangat berpotensial.

Ia berharap mahasiswa berprestasi bisa memperoleh beasiswa atau bantuan biaya Pendidikan seperti Uang Kuliah Tunggal (UKT) 0 rupiah. Ia yakin bahwa IAIN Pontianak akan memberikan penghargaan dan dukungan kepada mahasiswa berprestasi ini, dengan harapan prestasi mereka akan menjadi inspirasi bagi yang lain.

Dr. Hermansyah juga menekankan pentingnya mahasiswa terus mengembangkan diri. Ia ingin melihat mahasiswa yang telah menonjol dalam tahfidz (penghafalan Al-Quran) terus melatih diri mereka agar kemampuan mereka tetap terasah. Menurutnya, kemampuan ini harus dapat ditularkan kepada yang lain.

Beliau menegaskan bahwa IAIN Pontianak akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu mahasiswa berprestasi dalam memperoleh fasilitas yang mereka butuhkan. Ia juga berharap mahasiswa bisa pengembangan bakat dan minat melalui klub-klub yang ada di IAIN Pontianak.

Terakhir, Dr. Hermansyah mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam mengenalkan budaya akademik dan kemahasiswaan kepada mahasiswa baru. Ia berharap agar kegiatan ini dapat dikemas lebih baik di masa depan untuk memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi mahasiswa.

Dr. Hermansyah berharap, upaya ini akan memotivasi mahasiswa untuk terus berkembang, berprestasi, dan memberikan kontribusi positif pada lingkungan kampus IAIN Pontianak.

Sebelum wawancara, sudah berlangsung secara meriah pengenalan PBAK di setiap Fakultas yang ada di IAIN Pontianak, salah satunya dari FTIK.

Penulis : Maulana dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Mahasiswa Baru, Ayo Raih Prestasi dan Gapai Cita-Citamu Bersama FUAD IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2023, dengan tema Membentuk Karakter Mahasiswa yang Berakhlak Mulia, Intelek, Modern, dan Nasionalis. Kegiatan PBAK berlangsung dari tanggal 29-31 Agustus 2023. Pada hari terakhir PBAK, mahasiswa baru dikenali dengan fakultas, program studi, dan layanan tata usaha masing-masing, tak terkecuali pengenalan tentang Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak.

Dr. Cucu, M.Ag., yang menjabat sebagai Dekan FUAD mengawali dengan ucapan rasa bangganya atas kehadiran mahasiswa baru. Dekan juga berpesan kepada mahasiswa baru untuk komitmen menjalankan amanah orangtuanya untuk bersungguh-sungguh kuliah hingga menjadi sarjana yang membanggakan orangtua dan kampus FUAD IAIN Pontianak.

“Mahasiswa baru FUAD yang kami banggakan, mahasiswa baru yang luar biasa, kalian hebat. Apakah kalian senang menjadi mahasiswa FUAD IAIN Pontianak? Senang jawab mahasiswa kompak. Kami mengingatkan kepada mahasiswa sekalian agar serius menjalani amanah orangtua untuk kuliah hingga menjadi sarjana. Kalian kesini bukan untuk pacaran, mencari jodoh, tetapi menjadi seorang sarjana, agar semangat maka tulislah dipojok kamar masing-masing cita-cita untuk menjadi sarjana. Jadi bersungguh-sungguhlah memenuhi harapan orangtua untuk menjadi yang terbaik di FUAD IAIN Pontianak,” hantar Dekan yang juga pendakwah ini.

Cucu juga menegaskan, kami akan mengawal mahasiswa sekalian untuk menjadi sarjana yang ulung sesuai program studi masing-masing. Selanjutnya Dekan FUAD juga mengenalkan jajaran pimpinan dekanat dan juga pimpinan dibagian TU.

“Kami akan selalu mendampingi dan mengawal kualitas akademik dalam perkuliahan di FUAD IAIN Pontianak. Kami juga telah persiapkan sarana prasarana untuk menunjang mutu perkuliahan. Kemudian juga kami akan mengawal juga urusan kemahasiswaan dan kerjasama, untuk mendukung peningkatan prestasi dan melatih keterampilan serta jaringan yang luas melalui kerjasama dengan berbagai lembaga dan instansi baik skala nasional maupun internasional,” jelas Bu Cucu.

Dr. Faisal Amin, M.Ag yang memangku jabatan sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik mengajak mahasiswa baru untuk bersyukur dengan bertanggungjawab menjalani kuliah. Mereka juga diminta secara sukarela membuat pernyataan untuk kuliah selesai tepat waktu.

“Kita harus selalu bersyukur dalam setiap kesempatan, salah satunya ketika kalian sudah menjadi mahasiswa. Salah satu bentuk syukur yaitu dengan bertanggungjawab dalam melaksanakan perkuliahan, totalitas, berkomitmen dalam menyelesaikan studi. Kami minta mahasiswa secara sukarela menandatangani pernyataan kesanggupan dan komitmen menyelesaikan studi tepat waktu. Adapun isi pernyataan tersebut yaitu saya mahasiswa FUAD menyatakan kesanggupan untuk manaati seluruh aturan/tata tertib dan panduan akademik yang berlaku, mengikuti program Ma’had Al-Jami’ah sesuai ketentuan dan saya bersedia menerima sanksi untuk dianggap mengundurkan diri dengan sukarela apabila: Memperoleh IPK kurang dari 2.00 selama 4 semester berturut-turut, tidak melakukan daftar ulang 2 semester berturut-turut (kecuali cuti), dan tidak sanggup menyelesaikan studi selama tujuh tahun atau 14 semester,” jelas Dosen yang sudah berhasil menembus beberapa jurnal scopus internasioanl ini.

Pada kesempatan yang sama, Dr. H. Yapandi, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) FUAD IAIN Pontianak menjelaskan bahwa sarana perkuliahan di FUAD sangat lengkap. Ia juga mengingatkan agar mahasiswa sekalian dapat menjaga ketertiban dan kebersihan gedung FUAD IAIN Pontianak.

“Fasilitas perkuliahan di FUAD cukup lengkap, gedungnya lantai 5, ada eskalator, ber AC, jaringan internet baik, ada kantin-kantin. Namun saya pelu tegaskan agar mahasiswa sekalian bisa tertib kuliah dan juga memarjirkan kenadaraannya, jangan asal parkir, berpikirlah agar orang lain bisa lewat dan dapat parkir dengan rapi juga. Kami juga ingatkan agar para mahasiswa sekalian dapat menjaga kebersihan baik didalam kelas maupun dilingkungan gedung dan kampus tercinta ini,” ingat Yapandi Ramli, yang hingga saat ini masih menjadi aktivis diberbagai organisasi.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ria Hayatunnur Taqwa, M.Si menjelaskan tentang pentingnya mahasiswa dalam pengembangan diri diuar rutinitas perkuliahan. Kami selalu mendorong mahasiswa untuk aktif diberbagai organisasi internal kampus maupun eksternal kampus, mengikuti ajang kompetisi sehingga meraih prestasi nasional maupun internasional.

“Kami selalu mensupport adik-adik mahasiswa di FUAD untuk mengembangkan aktif diberbagai organisasi internal maupun eksternal kampus. Kami akan selalu mendorong mahasiswa untuk meningkatkan skill dan kompetensi diberbagai level baik nasional maupun internasional. Oh ya adik-adik mahasiswa, FUAD ini tempatnya mahasiswa berprestasi, mahasiswa FUAD banyak yang berhasil duduk dijabatan HMPS, DEMA, SEMA (tingkat fakultas hingga institut). Banyak juga mahasiswa yang berhasil berprestasi diajang MTQ, BUAF, Lomba Video, OASE, dan sebagainya,” jelas Wadek III yang selalu bersahaja dan ramah.

Penulis: D. Darmadi JA

Editor : Omar Mukhtar




Inovasi Pembelajaran Al-Quran, IAIN Pontianak Kolaborasi dengan Qara’a untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pada hari kedua acara PBAK IAIN Pontianak, Rabu, 30 Agustus 2023, pihak kampus bergandengan tangan dengan Qara’a – Bejalar Quran, memulai kolaborasi yang dinamis dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran mahasiswa sekaligus memperkenalkan pendekatan inovatif ini kepada mahasiswa baru angkatan 2023.

Qara’a, sebuah aplikasi pembelajaran Al-Quran yang mutakhir, siap mengubah cara mahasiswa berinteraksi dengan Al-Quran. Ini menawarkan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, memungkinkan mahasiswa untuk menjelajahi ayat-ayat Al-Quran kapan saja, di mana saja, berkat aplikasi Qara’a yang mudah digunakan pada smartphone.

Selama orientasi dan demonstrasi Qara’a, para fasilitator memperkenalkan beragam metode yang terintegrasi dalam aplikasi ini. Ini termasuk pembagian tingkatan bacaan Al-Quran, animasi yang menarik, dan bantuan visual yang menggambarkan pengucapan huruf Arab yang benar.

Meskipun ada persepsi bahwa pembelajaran berbasis aplikasi seringkali memiliki interaksi yang terbatas, Qara’a mematahkannya. Aplikasi ini menyediakan fitur di mana mahasiswa dapat mengirimkan bacaan mereka untuk koreksi langsung oleh para penghafal Al-Quran yang bersertifikat. Selain itu, aplikasi ini menawarkan beragam fitur panduan dalam metodologi pembelajaran Al-Quran.

Kerja sama baru antara IAIN Pontianak dan Qara’a bertujuan memberdayakan mahasiswa angkatan 2023. Tujuannya adalah melengkapi mahasiswa ini dengan kemampuan dan kepercayaan diri untuk menggunakan aplikasi Qara’a secara efektif, sehingga meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran di antara mereka.

Selain itu IAIN Pontianak sendiri juga memiliki program khusus yang dikelola oleh Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak, untuk meningkatkan kemampuan mambaca Al-Quran bagi mahasiswa baru yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Sehingga lulusan dari IAIN Pontianak akan lebih dekat dengan Al-Quran dan ilmu keIslaman lainnya.

Penulis : Ridho dan Bambang




Mahasiswa Baru IAIN Pontianak Semakin Cinta Tanah Air Melalui PBAK 2023

Pontianak, (iainptk.ac.id) 30 Agustus 2023 – Semangat cinta tanah air semakin berkobar di kalangan mahasiswa baru IAIN Pontianak melalui rangkaian kegiatan PBAK Tahun 2023. Acara ini tidak hanya memberikan pemahaman yang mendalam tentang negara Indonesia, tetapi juga menghadirkan narasumber berkompeten dari Kodam XII Tanjungpura dan Polda Kalimantan Barat.

Salah satu momen penting dalam PBAK kali ini adalah penyampaian materi tentang Teritori dan Perangkat Pengamanan dalam Berbangsa dan Bernegara oleh Bapak Sri Sadono, yang mewakili Pangdam XII Tanjungpura. Dalam pidatonya, beliau menekankan peran Kodam dalam menjaga kedaulatan negara dan mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam memperkuat karakter bangsa yang jujur serta menjaga ketertiban.

Tak kalah menarik, materi tentang Pancasila dan UUD 1945 sebagai jati diri bangsa Indonesia disampaikan oleh Bapak Hasbullah AR, mewakili Kapolda Kalimantan Barat. Beliau mengingatkan mahasiswa bahwa belajar dengan sungguh-sungguh adalah bukti nyata dari semangat bela negara, dan mahasiswa adalah bagian dari para pejuang yang harus berhasil, bahkan menjadi pahlawan dari diri sendiri.

Pada sesi ini, Bapak Hasbullah juga melakukan tes terhadap hafalan Pancasila mahasiswa baru, dengan tujuan memastikan bahwa semangat dan nilai-nilai dasar negara tidak pernah terlupakan. Beliau berpesan agar mahasiswa tetap fokus pada perkuliahan dan menjauhi narkoba, musuh bersama yang harus dilawan bersama-sama.

Keseruan PBAK 2023 ini juga terlihat dari antusiasme yang tinggi dari para mahasiswa terhadap kedua pemateri tersebut. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan kepada kedua narasumber dari Kodam dan Polda.

Dengan semangat yang membara, para mahasiswa baru IAIN Pontianak siap untuk memperkuat cinta mereka terhadap Tanah Air dan menjadi generasi yang berperan aktif dalam menjaga keutuhan negara Indonesia.

Penulis : Heriansyah




Kisah Penghafal Al-Qur’an 30 Juz, Syf. Ummi Kalsum Kuliah di IAIN Pontianak

Di sebuah desa kecil yang terletak di tepian sungai, hiduplah seorang gadis muda bernama Syarifah Ummi Kalsum. Nama itu mungkin terdengar sederhana, tetapi kisah hidupnya, oh, sungguh luar biasa.

Dari lahir, Syarifah Ummi Kalsum tumbuh di Kabupaten Kuburaya. Air sungai menyertai langkah-langkahnya saat dia belajar berjalan dan berbicara. Pendidikan dasar dia mulai di SDN 27 Sungai Udang, mengikuti jejak ke SMPN 2 Sungai Kakap, dan terakhir melanjutkan SMA di SMAN 2 Sungai Kakap. Tetapi saat selesai SMA, dia memutuskan untuk mengikuti panggilan hatinya yang unik.

Begitu lulus SMA, dia tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi seperti kebanyakan orang. Sebaliknya, dia memilih untuk mendalami pendidikan agama di Pondok Pesantren PPTQ Al-Mustaqimiyyah di Bogor, Jawa Barat. Itu adalah keputusan yang berani. Di sana, dalam kurun waktu empat tahun, dia mencurahkan dirinya untuk memahami dan menghafal Al-Qur’an dari juz 1 sampai juz 30. Itu bukan tugas yang mudah, tetapi dia gigih.

Di PPTQ Al-Mustaqimiyyah, dia juga memperdalam pemahaman tentang berbagai ilmu agama. Ketika tamat, dia pulang ke Kalimantan Barat dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di IAIN Pontianak.

“Menjadi penghafal Al-Qur’an adalah sunnah, tapi menjaganya adalah kewajiban,” begitu dia berkata. Dia tahu betul betapa besar ujian penghafal Al-Qur’an, terutama ketika godaan malas dan berbagai rintangan datang silih berganti. Untuk mempertahankan hafalannya, dia menjadwalkan membaca Al-Qur’an setidaknya lima jus sehari atau hatam enam kali dalam sebulan. Baginya, Al-Qur’an bukan hanya bacaan rutin, tetapi sahabat yang selalu menemaninya.

Motivasi dia sederhana: “Dengan menghafal Al-Quran, saya berharap dapat syafa’at Al-Quran di akhirat dan memberikan hadiah terbaik bagi orang tua saya, terutama ibu saya yang telah tiada.” Bagi Ummi, belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya adalah cara untuk memuliakan kedua orang tuanya.

Pilihan kuliahnya di IAIN Pontianak bukanlah keputusan sembarangan. Dia memilih Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) FTIK IAIN Pontianak dengan alasan yang jelas. Menurutnya, Prodi PAI lebih memungkinkan untuk mendalami ilmu agama. Dia bermimpi menjadi seorang pendidik yang mampu menyampaikan ilmu dengan baik dan benar. Keputusan ini bukan hanya dari dirinya, tetapi juga dukungan dari keluarga tercinta.

Lahir dari keluarga sederhana, orang tuanya adalah petani padi. Meski hanya lulus SD, mereka berhasil menyekolahkan anak-anak mereka hingga menjadi sarjana. Mereka ingin anak-anaknya melampaui apa yang mereka capai. Ummi selalu mendapatkan dukungan tanpa tekanan.

Salah satu anugerah besar dalam hidupnya adalah mendapatkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 0 di IAIN Pontianak hingga selesai kuliah. Ini sangat membantu keluarganya, terutama ayahnya yang sudah tua dan tidak dapat bekerja keras seperti dulu. Ini adalah bantuan besar dalam masalah ekonomi.

Ummi memiliki cita-cita besar. Dia ingin menerapkan ilmu yang dia pelajari, baik dalam aspek umum maupun agama, untuk membentuk generasi yang Qur’ani, berakhlakul karimah, beretitut, dan berwawasan luas. Dia adalah bukti hidup bahwa semangat, tekad, dan cinta kepada ilmu dapat membawa seseorang jauh melampaui batas yang pernah mereka bayangkan.

Mengikuti langkah-langkahnya yang penuh semangat, kita semua dapat belajar untuk tak pernah menyerah dalam mengejar impian kita, serta berbagi kebaikan dengan orang lain. Syarifah Ummi Kalsum adalah contoh hidup yang menginspirasi, dan semoga perjalanannya terus menerangi jalan bagi yang lain.

IAIN Pontianak saat ini memiliki Program UKT 0 bagi Tahfidz, Penyandang Disabilitas dan Tidak Mampu. Terdapat puluhan mahasiswa IAIN Pontianak yang memperoleh UKT 0, Ummi merupakan satu contoh diantaranya. Saat ini Ummi sedang mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2023 di IAIN Pontianak.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar