Mahasiswa IAIN Pontianak Giat Pengabdian Kolaboratif Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) 5 Juni 2023 – IAIN Pontianak mengadakan pembekalan sebelum berangkat ke Kuching Malaysia untuk mengikuti program Pengabdian Kolaboratif Internasional. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berharga kepada para mahasiswa dalam membantu masyarakat dan memperluas pemahaman mereka tentang pengetahuan dan budaya di negara tetangga.

Dalam program ini, yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri Pontianak bekerja sama dengan lembaga Al-Hikmah Kuching Malaysia, sebanyak 21 mahasiswa dari berbagai Program Studi akan menghabiskan waktu selama kurang lebih satu bulan di beberapa wilayah di Kuching Malaysia. Mereka akan bekerja sama dengan Komunitas Keluarga Baru (komunitas muallaf) untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah sosial, memperkenalkan budaya Indonesia, serta berdakwah menyampaikan ajaran agama Islam kepada masyarakat muallaf Malaysia.

Salah satu mahasiswa IAIN Pontianak, Qory Fasdatul Jannah, mengatakan antusiasme mengikuti giat ini.

“Saya sangat bersemangat untuk berpartisipasi dalam program ini. Saya percaya bahwa melalui Pengabdian Kolaboratif Internasional, kami dapat memberikan dampak positif dan belajar banyak dari pengalaman ini. Selain itu, kami juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Malaysia,” ujar Qory.

Para mahasiswa akan terlibat dalam berbagai proyek yang berfokus pada bidang-bidang seperti pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mereka akan bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga lokal untuk merancang dan melaksanakan kegiatan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.

Dr. Faizal Amin, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FUAD IAIN Pontianak sekaligus pendamping yang terlibat dalam program ini, mengatakan bahwa program ini dalam rangka menambah wawasan akademis mahasiswa untuk jaringan luar negeri.

“Program pengabdian masyarakat internasional ini merupakan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka, meningkatkan kesadaran lintas budaya, dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh negara lain. Saya sangat berharap program ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Malaysia, khususnya bagi Komunitas Keluarga Baru,” ujarnya.

Program ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman, diharapkan dapat terjalin kerja sama yang lebih erat antara kedua negara dalam berbagai bidang.

Setelah kurang lebih sebulan mengabdikan diri di Malaysia, para mahasiswa akan kembali ke Indonesia dengan pengalaman dan wawasan baru yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karir mereka di masa depan.

Dengan semangat pengabdian dan keberagaman budaya yang dimiliki oleh mahasiswa Indonesia, program pengabdian masyarakat internasional ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang nyata bagi masyarakat di Malaysia dan memperkuat ikatan antara kedua negara.

Penulis: Didi Darmadi/Frieza Aristilana
Editor: Omar Mukhtar




Perjalanan Cemerlang Menuju Final, Tim Psikologi Mahasiswa IAIN Pontianak Siap Ikuti OASE PTKI II

Pontianak (iainptk.ac.id) Tim mahasiswa Program Studi Psikologi Islam IAIN Pontianak telah melawati babak seleksi dan masuk ke babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II tingkat nasional. Tim ini terdiri dari Anis Muthoharoh, Raden Tirta Yudistira, dan Hani Masrurina, mahasiswa semester 6 yang telah berhasil bersaing hingga masuk ke 10 besar. Babak Final akan berlangsung pada 14-17 Juni 2023 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam persiapan menuju babak final, Anis, Hani, dan Tirta telah melakukan latihan intensif untuk presentasi di depan dewan juri. Meskipun mereka sudah sering melakukan presentasi selama kuliah, persentasi di babak final ini membawa tekanan yang berbeda. Namun, mereka tetap bersemangat dan yakin bahwa kegiatan OASE PTKI ini akan memberikan pengalaman dan pembelajaran berharga bagi mereka.

Anis Muthoharoh mengungkapkan kegembiraannya terhadap kegiatan OASE PTKI ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat menarik karena mampu menggali kemampuan mahasiswa dan membantu mereka dalam mengembangkan potensi. Meskipun belum pernah mengikuti kegiatan serupa sebelumnya, Anis merasa antusias dan yakin bahwa OASE ini akan memberikan pengalaman dan pembelajaran yang berharga bagi dirinya.

Hani Masrurina menekankan bahwa persiapan tim lebih berfokus pada cara penyampaian materi dalam presentasi. Karena bidang psikologi adalah presentasi dalam babak final, mereka berusaha untuk menyampaikan materi dengan baik dan profesional.

Proses keikutsertaan dalam OASE PTKI dimulai dengan rekomendasi dari teman sekelas dan pertanyaan dari dosen terkait kesiapan dan keinginan Anis untuk berkompetisi. Melihat kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pengalaman yang dapat membantu masa depannya, Anis memutuskan untuk bergabung dalam tim.

Raden Tirta Yudistira menyadari bahwa OASE ini merupakan perlombaan tingkat nasional yang menantang. Baginya, ini adalah tantangan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan diri ke tingkat yang lebih tinggi. Hani Masrurina juga mengikuti kompetisi ini dengan motivasi mencoba hal baru di luar aktivitas sehari-hari.

Dalam waktu persiapan yang terbatas, sekitar 2 minggu, tim berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Mereka berhasil menyelesaikan desain investasi dan menyusun paper yang diunggah dua hari sebelum batas waktu upload, tanpa mengalami kendala teknis.

Anis, Tirta, dan Hani memiliki harapan besar untuk babak final OASE PTKI. Mereka berharap dapat memberikan yang terbaik dalam presentasi mereka dan berharap agar tim mereka, bersama dengan tiga cabang lainnya, dapat meraih hasil yang membanggakan. M

ereka ingin mengharumkan nama Program Studi Psikologi Islam IAIN Pontianak dan institut mereka.

Wira Nugraha, M. Psi., Psikolog selaku pendamping dan dosen di program studi Psikologi Islam IAIN Pontianak, mengungkapkan proses yang dilaluinya bersama tim. Meskipun dibentuk dalam waktu yang terbatas, dua minggu dari proses seleksi, semangat dan kerja keras tim ini luar biasa sehingga berhasil mencapai tahap babak final.

Wira Nugraha berharap dan yakin bahwa mahasiswa yang ia dampingi dapat mencapai hasil maksimal dalam kompetisi ini. Ia berharap agar tim dapat menikmati tahap final dan tetap menjadi diri mereka sendiri, yakin bahwa dengan menjadi diri sendiri, mereka akan mencapai hasil maksimal.

Tim mahasiswa Psikologi Islam IAIN Pontianak tetap semangat dan berharap agar mereka dapat memberikan yang terbaik dalam babak final OASE PTKI. Mereka berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung mereka dalam perjalanan ini dan memberikan semangat kepada semua tim yang berpartisipasi dalam OASE 2023.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Menuju Kemenangan Tingkat Nasional, Surya Arianingsih Lanjut ke Babak Final OASE PTKI II Cabang Da’i Putri

Pontianak (iainptk.ac.id) Surya Arianingsih, mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, sedang merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Ia secara mengejutkan telah dinyatakan lolos ke babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II se-Indonesia yang akan diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pencapaian ini didapat setelah Surya berhasil masuk ke dalam 10 besar peserta dalam cabang perlombaan Da’i Putri. Ini bukanlah pencapaian yang mudah, mengingat ia harus bersaing dengan 55 peserta dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia.

Surya menganggap kegiatan OASE ini sebagai ajang yang dapat membangkitkan semangat mahasiswa untuk menunjukkan keterampilan mereka di tingkat nasional, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Menurutnya, OASE memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membuktikan bahwa mereka tidak hanya fokus pada pembelajaran di kelas atau kegiatan organisasi, tetapi juga bisa bersaing di tingkat nasional.

Untuk mempersiapkan diri menjelang babak final, Surya tidak hanya memastikan materi yang akan dibawakan, tetapi juga menjaga asupan makanan agar dapat menjaga performa fisiknya. Ia mengurangi minum es dan makanan berminyak untuk menjaga kesehatan suara, karena kontrol suara sangat penting dalam kompetisi semacam ini.

Orang tua merupakan alasan utama Surya untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. Baginya, prestasi adalah cara terbaik untuk memberikan sesuatu kepada orang tua, dan mereka selalu menjadi sistem dukungan terbaik dalam segala hal.

Selain berhasil memukau juri dalam tahap seleksi, Surya juga telah mencatatkan prestasi dalam Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) ke VI di Banjarmasin. Ia berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu kategori “best paper” dan “best presentation” dalam kompetisi karya tulis ilmiah tersebut. Selama di MTs, Surya juga pernah mengikuti lomba serupa, seperti cabang syarhil Qur’an dan lomba ceramah.

Dengan optimisme, Surya berharap dapat menunjukkan keterampilannya di hadapan pesaing-pesaingnya di tingkat nasional dan juga memperkenalkan kampus yang dicintainya saat ini. Ia tertarik dengan kompetisi tingkat nasional dan tergoda dengan kesempatan untuk pergi ke Jakarta.

Melalui kompetisi ini, Surya berharap mendapatkan dukungan penuh dari IAIN Pontianak dalam setiap tahap kompetisi. Ia berharap adanya dukungan positif dari lembaga, baik dalam kompetisi besar maupun kecil.

Bob Andrian, S.Th.I., M.Sos., dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) serta pendamping Surya, mengungkapkan perjalanan yang dilalui oleh mahasiswinya. Prosesnya cukup dramatis, mulai dari rendahnya kepercayaan diri hingga mengalami sakit. Meskipun demikian, Bob berharap Surya dapat meraih juara pertama, dan hal ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa IAIN Pontianak untuk meraih prestasi di tingkat nasional hingga internasional.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Berhasil Lewati Seleksi, Mahasiswa IAIN Pontianak Lanjut Berlaga di Final OASE PTKI II Cabang KTI Al-Qur’an

Pontianak (iainptk.ac.id) Tiga mahasiswa dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) IAIN Pontianak, yaitu Qory Fasdatul Jannah, Nadia Rahmattika, dan Diaz Ataya Larsen Wijaya, siap berlaga di babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II Cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Qur’an. Ketiganya telah melewati serangkaian seleksi dan berhasil melaju hingga babak final kompetisi tingkat nasionalm pada 14 s.d 17 Juni 2023.

Qory Fasdatul Jannah, mahasiswa semester 6, menyampaikan bahwa persiapan menjelang babak final sedang dilakukan meskipun terkendala oleh jadwal yang bertabrakan dengan Kegiatan Kuliah Lapangan (KKL). Dia merasa sangat bersyukur atas kegiatan OASE PTKI ini, karena dianggap sangat bermanfaat dalam melatih kemampuan mahasiswa. Qory telah memiliki pengalaman mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebelumnya, seperti Phytoplasm, B2N, BUAF, dan MTQ.

Nadia Rahmattika, mahasiswa IAT lainnya, juga merasakan dampak positif dari kegiatan serupa. Meskipun persiapan untuk babak final belum terlalu matang karena terhambat oleh KKL di Kuching, dia tetap bersemangat untuk menghadapi kompetisi ini. Sebelumnya, Nadia pernah mengikuti kegiatan serupa yang berbentuk online dan konferensi presentasi hasil tulisan. Kali ini, dia akan berkompetisi dalam cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.

Diaz Ataya Larsen Wijaya, mahasiswa semester 6 IAT, juga mengungkapkan persiapannya menjelang babak final OASE PTKI. Meskipun ada kendala koordinasi karena bersamaan dengan KKL di Malaysia, dia berusaha untuk tetap fokus dan siap menghadapi kompetisi. Diaz belum pernah mengikuti kegiatan serupa sebelumnya, namun dia telah lolos seleksi dan melalui tahap penelitian lapangan dan studi literatur untuk mencapai babak final.

Ketiga mahasiswa ini memiliki alasan masing-masing mengapa mereka mengikuti kegiatan OASE PTKI. Bagi Qory, selain untuk mengembangkan kemampuan diri, dia juga melihat kesempatan ini sebagai bentuk berdakwah (syiar). Nadia berharap dapat membangun self-branding dan memajukan semangat dan motivasi dalam diri sendiri dan orang lain. Sementara Diaz ingin mencetak momen berharga selama kuliah, mengukir prestasi, dan membangun relasi.

Para mahasiswa ini berharap dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan karya dan meningkatkan kualitas akademik mereka. Mereka juga berharap agar potensi mahasiswa IAIN Pontianak dan kolaborasi dengan para dosen dapat menjadi sumber sinergi yang kuat dan terus berkembang. Dalam babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset PTKI ini, mereka berharap dapat memberikan yang terbaik dan berharap bahwa keikutsertaan mereka dapat bermanfaat bagi umat dan memperluas minat masyarakat dalam literasi.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Tiga Mahasiswa IAIN Pontianak Melaju ke Babak Final OASE PTKI II Cabang Fahmil Qur’an

Pontianak (iainptk.ac.id) Tiga mahasiswa IAIN Pontianak, yaitu Ismail Fauzi, Ferdy Hasan Haswin, dan Ferry Harry Haswin, telah berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan melangkah ke babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II tingkat nasional Cabang Lomba Fahmil Qur’an. Kompetisi bergengsi ini akan berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 hingga 17 Juni 2023.

Keberhasilan ketiga mahasiswa ini tidak bisa diremehkan, mengingat mereka berhasil meraih posisi 12 besar di antara semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Ismail Fauzi, yang sedang menempuh semester 4 dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), telah mempersiapkan dirinya secara maksimal untuk menghadapi babak final OASE PTKI II. Persiapan yang dilakukannya melibatkan peningkatan pengetahuan, pembenahan mental, dan aspek lain yang sangat penting untuk menghadapi kompetisi bergengsi ini.

Ferry Harry Haswin, mahasiswa semester 2 Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, juga tak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Ia menyampaikan rasa syukur dan kesiapannya untuk melanjutkan perjuangan di babak final. Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pembina Fahmil Qur’an, Pak Hepni Putra Lc, M.Ag, yang telah memberikan dukungan penuh selama perjalanan mereka dalam kompetisi ini. Semua anggota kontingen ini berharap dapat membawa nama baik IAIN Pontianak hingga ke babak final dan meraih prestasi yang gemilang.

Partisipasi dalam OASE PTKI II ini memiliki manfaat besar bagi para mahasiswa IAIN Pontianak dalam mempersiapkan masa depan mereka. Ismail Fauzi melihat kegiatan ini sebagai stimulus yang mendorong mahasiswa lain untuk terus berkreasi dalam bidang studi masing-masing. Selain itu, Ismail juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pihak kampus dalam meningkatkan nilai afektif dan psikomotorik mahasiswa.

Pengakuan serupa juga datang dari Ferdy Hasan Haswin, saudara dari Ferry Harry Haswin, yang juga mahasiswa semester 2 Program Studi Hukum Ekonomi Syariah. Baginya, kegiatan OASE PTKI ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa IAIN Pontianak saat ini maupun di masa depan. Acara ini menjadi ajang yang memotivasi dan menguji kemampuan mahasiswa di bidang studi masing-masing.

Pengalaman sebelumnya dalam kegiatan serupa telah memberikan nilai tambah dalam persiapan Ismail Fauzi menghadapi OASE PTKI II. Ia sebelumnya telah mengikuti Fahmil Qur’an pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi pada tahun 2018. Sementara itu, haswin bersaudara juga telah merasakan pengalaman serupa saat berpartisipasi dalam Fahmil Qur’an Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi tahun 2022.

Ismail Fauzi menyampaikan bahwa proses yang ia jalani selama mengikuti kompetisi ini telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dukungan yang diberikan oleh para pembimbing dalam penguasaan materi telah membantu Ismail tampil maksimal dalam kompetisi ini.

Ismail dan Haswin bersaudara memiliki tujuan yang kuat untuk tampil maksimal dan berharap dapat menjadi juara dalam babak final OASE PTKI II. Namun, yang terpenting bagi mereka adalah memberikan yang terbaik bagi IAIN Pontianak serta sebagai bentuk apresiasi kepada para dosen yang telah memberikan ilmu dan pengajaran kepada mereka.

Ketiga mahasiswa ini juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pembina mereka, yaitu Hepni Putra, LC., MA., dan juga kepada kedua orang tua mereka yang tidak mungkin dapat terbalas kebaikannya. Mereka juga berterima kasih kepada teman-teman mereka dan sosok seseorang yang menjadi inspirasi bagi mereka.

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, Ismail, Ferry dan Ferdy siap menghadapi babak final OASE PTKI II. Harapan mereka adalah meraih prestasi gemilang dan membawa kebanggaan bagi kampus mereka. Semoga sukses untuk kontingen IAIN Pontianak dalam babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset PTKI II.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Siap Kirim 4 Tim Unggulan ke Final OASE PTKI Tahun 2023

Pontianak – (iainptk.ac.id) Kontingen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berhasil melangkah ke fase final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II se-Indonesia. Sebanyak empat tim cabang perlombaan siap berkompetisi di putaran final yang akan dihelat oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Empat cabang perlombaan yang berhasil lolos ke babak final adalah Tim Psikologi yang terdiri dari Anis Muthoharoh, Raden Tirta Yudistira, dan Hani Masrurina. Selanjutnya, dari Cabang Fahmil Qur’an terdiri dari Ferdy Hasan Haswin, Ismail Fauzi, dan Ferry Harry Haswan. Selain itu, ada juga Karya Tulis Al-Qur’an yang diemban oleh Diaz Ataya Larsen Wijaya, Qory Fasdatul Jannah, dan Nadia Rahmattika. Terakhir, Surya Arianingsih menjadi Finalis Da’i Putri.

Menanggapi prestasi ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak segera mengadakan pertemuan terkait persiapan keberangkatan menuju lokasi final. Rapat persiapan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Administrasi Umum dan Pelayanan Akademik, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M), serta sejumlah peserta dan pendamping.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan tersebut sehingga dapat melangkah hingga ke babak final. Menurut Dr. Ismail Ruslan, M.Si., prestasi ini sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh mahasiswa IAIN Pontianak yang sangat mumpuni untuk bersaing di tingkat Nasional.

“Saya mengucapkan selamat kepada mahasiswa kita yang telah berhasil melangkah ke babak final. Melihat prestasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa kita memiliki kapasitas yang sangat baik untuk bisa bersaing di tingkat nasional. Ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan dan Rektor beserta jajaran mengapresiasi hal tersebut,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama juga berharap pencapaian ini menjadi awal mula dari prestasi yang lebih besar dan berkelanjutan bagi IAIN Pontianak. “Kita merasa bangga dengan adik-adik mahasiswa dan seluruh tim yang telah bekerja keras. Semoga prestasi ini menjadi awal mula dari kesuksesan IAIN Pontianak dan terus berkembang lebih baik ke depan,” harapnya.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak dan UiTM Sarawak Sepakat Tingkatkan Kerjasama Lewat Program TOT Halal dan Internship

Pontianak (iainptk.ac.id) Dr. Ismail Ruslan, M.Si, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama  IAIN Pontianak menjelaskan bahwa Pejabat Universitas Teknologi MARA (UiTM) Serawak menawarkan Kembali program Training of Trainer (TOT) Halal bagi dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini sebagai tindaklanjut MoU antara dua perguruan Tinggi ini dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang menyertakan dosen dan mahasiswa.

Lebih lanjut dijelaskan Warek III, “UiTM memiliki program TOT bagi dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada civitas academica IAIN Pontianak untuk menggali ilmu pengetahuan sekaligus praktek, ikut serta secara langsung dalam proses ‘menilai’ produk halal,” ujarnya.

Beliau menambahkan “Programa kedua, UiTM juga memberikan kesempatan kepada IAIN Pontianak untuk program Internship. Kegiatan ini ditawarkan bagi mahasiswa yang ingin magang selama dua bulan di kampus UiTM Serawak,” ungkap Warek III.

Warek III menjelaskan bahwa peserta TOT Halal dan Internship berasal dari 4 Fakultas /18 Prodi. “Silakan Prodi yang berkepentingan untuk akreditasi, mendaftarkan mahasiswanya kepada Kabag Umum dan Layanan Akademik Biro AUAK IAIN Pontianak, Muhammad Syahrun, S.E., M.M.

Kerjasama kali ini juga sesuai sesuai arahan Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., beberapa bulan yang lalu saat UiTM bertandang ke IAIN Pontianak. Beliau berharap dengan kedatangan rombongan dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), dapat terjalin kerjasama dalam beragam kegiatan. “Kita dapat melakukan beberapa Kerjasama dengan Fakultas dan Unit yang ada di IAIN Pontianak. Seperti kolaborasi siret, pengabdian kepada masyarakat dan yang berkaitan dengan Pendidikan,” ungkapnya.

Dimomen tersebut beliau menambahkan “Banyak yang bisa dikerjasamakan, sehingga harus ada pembicaraan yang lebih teknis lagi setelah kegiatan ini,” harapnya. Rektor juga menyampaikan, dari kunjungan dan diskusi ini membuka peluang kerjasama yang besar antara dua negara yang berada di Pulau Borneo. Hal itu juga senafas dengan visi IAIN Pontianak “Ulung dan Terbuka dalam Kajian dan Riset Keilmuan, Keislaman serta Kebudayaan Borneo”.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




PTKIN Se-Indonesia bersama UNIMAS dan UiTM Malaysia Akan Lakukan Penandatanganan MOU Serentak di IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id)-Perluasan jaringan Internasional masih terus diperkuat. Setelah bertandang ke Universiti Teknologi MARA (UiTM) dalam kegiatan Come Discover Bumi Kenyalang (CDBK), kini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali akan menjalin kerjasama dengan 2 perguruan tinggi kebanggaan negara tetangga Malaysia, yaitu Universiti Malaysia Sarawak dan Universiti Teknologi MARA (UiTM).

Berkenaan dengan itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama menindak cepat hal tersebut dengan menggelar rapat di ruang Eakil Rektor III. Pada pembahasan tersebut, turut hadir kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK), kepala Satuan Pengawas Internal (SPI), Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Kepala Bagian Admistrasi Umum dan Akademik, dan perwakilan setiap fakultas.

 

 

Tak cuma antara IAIN Pontianak dan kedua perguruan tinggi itu saja. Namun akan digelar secara bersamaan dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lainnya. Pasalnya, beberapa pimpinan PTKIN telah menyetujui untuk diadakannya penandatanganan MOU tersebut.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Wakil Rektor III IAIN Pontianak menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan di IAIN Pontianak, ini merupakan arahan dari Direktur Jenderal Pendikan Islam. Kendati demikian, kegiatan tersebut akan dihadiri oleh sejumlah pimpinan PTKIN.

“IAIN Pontianak bekerjasama dengan UiTM Malaysia sudah memasuki sesi kedua. Sebelumnya, pada sesi pertama mereka memberikan kita kesempatan untuk mengikuti kegiatan Come Discover Bumi Kenyalang itu. Kemudian untuk sesi kedua ini mereka akan menandatangani. Namun kemarin pada saat kegiatan CDBK itu pak Rektor belum dapat hadir. Oleh karena itu akan diadakan secara serentak bersama para rektor PTKIN seluruh Indonesia. Kemudian ada arahan dari pak direktur, tidak diperkenankan untuk berangkat rombongan ke luar negeri. Jadi mou nya akan diadakan di IAIN Pontianak saja,” jelasnya.

Kerjasama ini merupakan hal yang tepat untuk memperluas jaringan. Sebab, kedua perguruan tinggi tersebut memiliki rangking yang cukup fantastis dikawasan Asia. Oleh karena itu, Dr.Ismail mengatakan bahwa dengan kriteria yang dilihat dari ranking tersebut masuk dalam kriteria Direktur Jenderal Pendikan Islam.
“Alhamdulillah UiTM ini masuk kedalam kriteria yang diarahakan oleh pak direktur. Kemudian unimas ini di terletak di posisi 271 untuk regional asia,”tuturnya.

Beliau juga menyebutkan IAIN Pontianak akan melaksanakan kerjasama untuk pertama kalinya bersama UNIMAS dan kedua kalinya bersama UiTM.

“Dua perguruan tinggi ini yang bekerjasama dengan kita, jika UiTM ini sudah memasuki sesi kedua, sedangkan UNIMAS akan segera disepakati dan ditandatangani dibulan Juli mendatang. Setelah dilihat, ternyata kita belum pernah jalin kerjasama dengan UNIMAS dan pada waktu itu kita sudah kesana dan mereka sudah siap,” katanya.

Penulis : Farli

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Bersatu Merayakan Hari Lahir Pancasila dengan Semangat Nasionalisme

397Pontianak (iainptk.ac.id) – Memperingati hari lahir Pancasila, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melangsungkan upacara bendera di lapangan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pontianak, Kamis (01/06/2023)@.

Kegiatan upacara ini dihadiri oleh seluruh pegawai dan mahasiswa. Pelaksanaan upacara kali ini tampak berwarna. Terlihat dari pakaian yang digunakan, ASN menggunakan seragam khas KORPRI, sedangkan non-ASN mengenakan baju putih dan celana hitam. Mahasiswa pun berbalut dengan almamaternya.

Selain itu, beberapa personel dari Resimen Mahasiswa Batalyon 01 IAIN Pontianak ikut ambil bagian sebagai komandan upacara dan pengibar sang saka merah putih.

Tampak berdiri tegak di atas mimbar, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dalam sesi amanatnya menyampaikan secara lantang naskah sambutan Presiden Joko Widodo.

Pada naskah sambutan tersebut, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi barometer pertumbuhan perekonomian di dunia. Terutama akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri serta paling berpengaruh di zona Asia Pasifik.

“Saat ini bangsa Indonesia telah berhasil melewati masa kritis pandemi COVID-19. Hal ini membuktikan kekuatan Pancasila dan kekuatan bangsa Indonesia. Ke depan, kita akan mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan impian Indonesia 2085, yaitu menjadi bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia, menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan nilai-nilai etika; menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia; masyarakat dan penyelenggara negara yang bebas dari perilaku korupsi; terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia; menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik; dan Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia,” ucap Rektor.

Selain itu, Presiden Joko Widodo dalam naskahnya juga menghimbau masyarakat Indonesia untuk bersinergi dalam merawat kerukunan serta mewujudkan nilai kemanusiaan dan solidaritas. Hal ini disampaikan mengingat penyelenggaraan pesta demokrasi secara serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2024.

“Tahun depan kita juga akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan pemilihan umum 2024. Untuk itu saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang jujur, aman, dan damai. Kita harus menjaga kerukunan dan keutuhan untuk menciptakan suasana yang kondusif sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Jiwa dan roh Pancasila harus diaktualisasikan dalam cara berpikir, bertindak dan berelasi setiap individu manusia Indonesia sehingga akan terwujud nilai kemanusiaan dan solidaritas bangsa kita. Setiap komponen bangsa harus menyadari pentingnya membangun karakter bangsa yang bersandikan nilai-nilai Pancasila. Sebagaimana yang dikatakan Bung Karno bahwa nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme harus terus dibangun dan diwariskan pada generasi selanjutnya,” ujarnya.

Mengakhiri sambutan, beliau berharap dalam memperingati hari jadi ini dapat menjadi pemicu semangat dalam meningkatkan kinerja, mengukir prestasi, serta menghadirkan terobosan baru bagi Indonesia hingga seterusnya.

“Saya ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian kita. Semoga melalui peringatan hari lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2023 ini dapat lebih meningkatkan kinerja, mencapai prestasi, menciptakan terobosan, dan menumbuhkan pembaharuan di tahun 2023 dan di tahun-tahun yang akan datang. Semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk kepada kita semua, untuk kejayaan bangsa dan negara,” pungkasnya.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Lantik 2 Pejabat, Rektor IAIN Pontianak Tegas Utamakan Integritas

Pontianak (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar pelantikan bagi dua pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) di IAIN Pontianak. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat senat IAIN Pontianak, lantai IV gedung rektorat IAIN Pontianak, Rabu (31/05/2023).

Pelantikan tersebut dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK), para dekan, para ksbag dan pejabat ASN lainnya.

Kegiatan ini dilangsungkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang diterima dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Surat tersebut menetapkan Suyati, S.Ag., yang sebelumnya menjabat sebagai kepala bagian akademik dan kemahasiswaan, menggantikan Muhammad Syahrun, S.E., MM., sebagai kepala bagian tata usaha Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak.

Sebaliknya, Muhammad Syahrun, S.E., MM., diangkat untuk menjabat sebagai Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Pontianak.

Agenda sakral tersebut berlangsung khidmat dengan membacakan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dan dilanjutkan dengan pembacaan sembilan pilar semangat kerja.

Selain itu, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., memberikan pesan dan menegaskan pentingnya mengedepankan integritas dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan.

“Kita sebagai ASN harus selalu berintegritas, di manapun kita bertugas. Itu merupakan tanggung jawab dan kewajiban kita dalam menjalankan tugas, bukan besar kecilnya kerja kita. Jika kita menjadi pegawai negara, apalagi pejabat negara, kita harus selalu berusaha bekerja maksimal dalam melaksanakan tanggung jawab. Tantangan itu pasti ada,” ucap Rektor.

Tak hanya menyampaikan pesan tentang integritas dalam bekerja, Rektor juga berharap dengan dilantiknya kedua pejabat tersebut, mereka dapat saling bersinergi demi kemajuan IAIN Pontianak.

“Saya ingin mengucapkan selamat bertugas di tempat baru dan mari kita selesaikan persoalan-persoalan yang mungkin ada, demi kampus yang kita cintai ini. Kita akan menyelesaikannya bersama-sama. Semoga dari kegiatan pelantikan yang berlangsung pada hari ini, keduanya mendapatkan kekuatan dan keberkahan dalam menjalankan jabatan barunya,” harapnya.

Penulis : Farli dan Abd. Hasan

Editor : Omar Mukhtar