Pengalaman Berkesan Mahasiswa IAIN Pontianak di Ajang Internasional CDBK 2023

Malaysia (iainptk.ac.id) Come Discover Bumi Kenyalang (CDBK) 2023, yang berlangsung pada tanggal 15-19 Mei 2023 secara daring, dan 21-26 secara tatap muka. Pada kegiatan ini terdapat tiga kampus asal Kalimantan Barat, yaitu Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak, Universitas Panca Bakti (UPB) Pontianak, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, berpartisipasi, serta utusan dari Negeri Kamboja, yaitu National University of Management Cambodia (NUM).

IAIN Pontianak mengutus beberapa mahasiswa, salah satunya adalah Aby Sefwiedtry Bitarsa dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI). Aby, mahasiswa BKI yang akrab dipanggil Aby, untuk pertama kalinya ikut serta dalam kegiatan internal kampus dan menjabat sebagai ketua kelompok kontingen IAIN Pontianak.

Ketika mendapat kabar tentang adanya kegiatan internasional di Sarawak, Aby merasa sangat senang hingga akhirnya mencoba mendaftarkan diri agar bisa mengikuti kegiatan tersebut. Awalnya, Aby merasa sedikit takut karena khawatir akan kesulitan berbaur dan berkomunikasi dengan delegasi dari universitas lain maupun panitia yang ada di sana. Namun, itu diluar dugaan Aby. Kami merasa sangat senang saat tiba di Universitas Teknologi Mara (UiTM) Sarawak. Kami disambut dan dilayani dengan hangat.

“Sejak hari pertama hingga hari terakhir, kami dilayani dengan baik oleh volunters (Panitia), mereka sangat memperhatikan kebutuhan kami di sana,” ujar Aby.

Selain pelayanan yang sangat baik dan ramah dari volunters, teman-teman dari universitas lainnya juga sangat baik dan menyenangkan.

“Waktu yang sangat singkat membuat saya ingin tinggal di sana lebih lama lagi dan melakukan kegiatan bersama teman-teman dari delegasi lainnya. Salah satu kegiatan yang membuat saya berkesan adalah saat kami bermain kayak bersama. Dari situ, kami berbaur satu sama lain, menyusuri sungai yang cukup panjang dan memakan waktu sekitar 5 jam perjalanan menyusuri sungai,” katanya.

“Tidak hanya kayak, saat membuat kerajinan tangan dari daur ulang sampah, kita bisa membuat gelang, kalung, dan berbagai macam aksesoris yang dapat kita kreasi sendiri. Kami juga diberikan bahan-bahan tersebut agar bisa dibawa pulang dan dijadikan kerajinan setelah pulang,” ujar Aby.

 

“Besar harapan saya, semoga CDBK tidak hanya berhenti di sini saja, tetapi akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan melibatkan mahasiswa secara lebih luas lagi,” jelas Aby.

Penulis : Aby Sefwiedtry Bitarsa dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Rektor UIN KHAS Jember Puji Pelaksanaan SSE UM-PTKIN di IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) Pelaksanaan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Titik Lokasi (Tilok) IAIN Pontianak dimonitor oleh dua Rektor. Pertama, ada Prof. Dr. Babun Suharto, SE., MM., Rektor UIN KHAS Jember. Kedua, Prof. Dr. Mukhamad Ilyasin, M.Pd, Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, serta Dr. Tri Cahyanto, M.Si., selaku Anggota Pokja Penjaminan Mutu dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

SSE UM-PTKIN Tilok IAIN Pontianak berlangsung di Laboratorium Komputer Gedung Rektorat Lantai 3. Fasilitas yang disediakan oleh panitia lokal IAIN Pontianak berupa 60 unit laptop setiap sesinya. Setidaknya ada 892 peserta yang akan mengikuti tes mulai dari 29 Mei hingga 6 Juni 2023. Pelaksanaan ini juga berlangsung secara serentak di 59 PTKIN seluruh Indonesia.

Turut mendampingi dalam monitoring ini, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga (Warek I), Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (Warek II), Kepala Biro AUAK, Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Kasubbag Akademik serta Panitia Lokal SSE UM-PTKIN Tilok IAIN Pontianak.

Berkaitan dengan hal ini, Rektor UIN KHAS Jember menyampaikan, “Saya melihat secara langsung Ujian SSE UM-PTKIN di IAIN Pontianak. Alhamdulillah, di IAIN Pontianak ujiannya berjalan dengan baik. Tentunya hal ini berkat kerjasama oleh semua pihak, baik dari Panitia Lokal maupun Panitia Pusat. Mudah-mudahan ujian Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur UM-PTKIN di IAIN Pontianak bisa terus berjalan dengan baik dan sukses selalu,” ungkapnya.

Monitoring ini dilakukan dalam rangka penjaminan mutu penyelenggaraan UM-PTKIN Tahun 2023. Sehingga Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN mengutus tim untuk melakukan Monitoring Pelaksanaan UM-PTKIN Tahun 2023 di IAIN Pontianak.

Salah satu peserta UM-PTKIN Tilok IAIN Pontianak, Tarisha Nayla Dayanah dari Madrasah Aliyah Baitulmal Pancasila Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, mengungkapkan, “Saya berkesan dengan pelayanan yang ramah, fasilitas kampus yang lengkap, dan ruangan ujian juga sangat nyaman. Semoga saya dapat diterima dan menjadi Mahasiswa IAIN Pontianak, sesuai dengan Prodi yang saya minati,” harapnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto

Editor: Omar Mukhtar




Pascasarjana Targetkan Submit Jurnal Sinta Melalui Workshop KTI Mahasiswa Bagi Dua Angkatan

Pontianak (iianptk.ac.id) Pascasarjana IAIN Pontianak kembali menggelar kegiatan Pengembangan Kapasitas Mahasiswa Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi mahasiswa Program Studi Magister Ekonomi Syariah bagi angkatan 2021 dan 2022. Langkah ini sebagai support pimpinan pascasarjana guna mempersiapkan mahasiswa agar lebih aware dalam karya tulis ilmiah.

Beberapa mahasiswa terkesan stagnan dalam penyelesaian studi berdasarkan evaluasi akademik salah satunya disebabkan masih rendahnya literasi culture dan sedikitnya Karya Tulis Ilmiah yang dilahirkan. Budaya literasi masih belum menjadi “darah daging” dan habit bagi sebagian mahasiswa pascasarjana.

Guna mengatasi realitas tersebut perlu dilakukan effort yang kuat sehingga bukan hal yang mustahil merubah mindset pentingnya mahasiswa dalam menghasilkan karya-karya tulis ilmiah. Demikian, latarbelakang urgensi diselenggarakannya KTI yang diungkapkan Ketua Program Studi MES, Luqman Hakim.

KTI yang diselenggarakan ini lebih pada guidance penulisan Jurnal ilmiah, dengan menargetkan artikel tulisan jurnal scope Ekonomi Syariah yang tersubmit Jurnal SINTA (Science and Technology Index).

KTI diselenggarakan mulai tanggal 27 hingga 28 Mei 2023 di gedung Pascasarjana, turut menghadirkan sebagai narasumber eksternal yang kompeten, Dr. Maswadi, SP.., M.Sc sebagai praktisi penulis jurnal sekaligus sebagai Chief Editor Jurnal Social Economic of Agriculture, Universitas Tanjungpura.

KTI ini seyogyanya menjadi best practice bagi peserta (mahasiswa) agar memiliki pengalaman langsung bagaimana teknik, trik dan kiat-kiat memahami sistematika jurnal yang sesuai ketentuan ilmiah, bagaimana membangun maping previous jurnal, bagaimana strategi / kiat menulis jurnal “match” dengan scope dan juga tentunya sesuai gaya selingkung jurnal yang dituju.

Ekspektasi bagi mahasisa S2 tidak hanya lulus dengan mengantongi ijazah dan menyandang gelar strata dua semata, namun bagaimana upaya membangun mindsetmahasiswa bahwa lulus dengan meninggalkan legacy serta menjadikan budaya literasi sebagai habits baru.

Mahasiswa pascasarjana dan alumninya harus memiliki tipologi penghasil pemikiran gagasan yang memiliki kebaharuan, menjadikan literacy culture sebagai habit. Bukan hal mustahil alumni pascasarajana dapat turut andil dalam kompetisi karya ilmiah bergengsi level nasional dan internasional.

Penulis : Noviansyah dan Abd. Hasan

Editor : Omar Mukhtar




Hebat! IAIN Pontianak Raih Juara 1 dengan Masakan Khas Kalbar di PWN XVI Gorontalo

Gorontalo (iainptk.ac.id) Hebat, Masakan Khas Kalbar yang dibuat oleh Mahasiswa IAIN Pontianak Menjadi Kuliner Terbaik 1 di Ajang Kuliner Nusantara PWN XVI di Gorontalo tahun 2023. Para peserta disibukkan dengan banjirnya permintaan para pengunjung yang penasaran ingin mencicipi aneka rasa makanan khas Kalimantan Barat, Jumat (26/05/2023).

Pesta Kuliner Nusantara ini disajikan dengan penampilan pakaian khas daerah masing-masing peserta sebagai pramusaji di acara Kuliner Nusantara yang berjumlah 58 Perguruan Tinggi.

Masing-masing peserta diberi kesempatan untuk memperkenalkan makanan khas daerahnya. Di saat yang sama, para tim penilai mencoba satu per satu masakan yang disajikan serta meminta penjelasan singkat terkait bahan dan resep yang digunakan.

Peserta IAIN Pontianak Kalimantan Barat mengenalkan berbagai masakan khasnya yang terdiri dari: Jeruk Madu Pontianak, Kerupuk Basah, Bubur Pedas, Sayur Keladi (Sayo’ Keladi = Bahasa Melayu), Bubur Rempah, Kue Batang Burok, Pacri Nanas, Manisan Lidah Buaya, dan Es Jeruk Sambal.

Pengunjung yang hadir beramai-ramai mencicipi aneka ragam sajian tersebut. Bahkan sebagian pengunjung meminta untuk menambah setelah mencicipi dan merasakan nikmatnya kuliner khas Kalimantan Barat. Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Ida, salah satu pengunjung, terkait kepuasannya terhadap aneka rasa masakan khas Pontianak Kalimantan Barat yang luar biasa. “Enak sekali ya, masakannya. Buat tutorialnya dong,” ungkapnya penuh harap.

Sesuai harapan dan kerja keras peserta IAIN Pontianak, berhasil dinobatkan sebagai Kuliner Nusantara terbaik. Penobatan tersebut diumumkan pada akhir acara penutupan Perkemahan Wirakarya Nasional ke-16 yang dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M. Si. Beliau (Wamenag) juga memberikan penghargaan secara langsung kepada M. Syahrun, selaku Pembina Gugus Depan 04.079 Racana Abu Nuwas berpangkalan di IAIN Pontianak.

Syahrun selaku pembina merasa bangga dan bahagia akan prestasi tersebut. Menurutnya, tidak sia-sia kerja keras peserta dalam mempersiapkan segala kebutuhan untuk kuliner nusantara ini. “Tentunya kita bersyukur dan berbangga atas keberhasilan kontingen yang selama ini intens mempersiapkan keikutsertaannya dalam PWN kali ini dengan sungguh dan tekat yang kuat. Hal ini terbukti dengan kedisiplinan berlatih dan koordinasi yang solid antar tim,” ungkapnya.

“Saya berharap ke depan gugus depan Syarif Hidayatullah yang berpangkalan di IAIN Pontianak dapat lebih berkembang dan memberikan sumbangsih yang lebih baik untuk IAIN Pontianak,” tambahnya.

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Omar Mukhtar




Membanggakan! Prodi PIAUD launching 40 Komik, 240 Buku, dan 115 APE Karya Mahasiswa di UKM

Pontianak (iainptk.ac.id) Membanggakan! Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FTIK IAIN Pontianak berhasil melaunching karya mahasiswa di antaranya, 40 komik, 240 buku, dan 115 APE (Alat Permainan Edukatif) dalam kegiatan Unjuk Kompetensi Mahasiswa, Kamis (25/05/2023) di Auditorium Syeikh Abdul Rani Machmud. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni, Dr. Sahrani, M.Pd. Dihadiri pula Ketua Perhimpunan Pusat PIAUD, Dr. Nur Hamzah, M.Pd, Ketua Prodi PIAUD, Rahnang, M.Pd.I, dan Sekretaris Prodi PIAUD, Farninda Aditya, M.Pd. Para audience yang hadir mulai dari Dosen dan Mahasiswa PG PAUD UNTAN, Muhammdiyah, Yarsi, Guru TK, IAIN, dan masyarakat umum.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai Rabu sampai dengan Jumat, tanggal 24 sampai dengan 26 Mei 2023. Dengan rincian kegiatan geladi bersih, Unjuk Kompetensi, dan Final. Kegiatan ini menjadi bagian dari penilaian praktikum yang diberikan dan menjadi nilai tambah pada mata kuliah Seni Tari, Musik dan Lagu, Mendongeng, dan Pagelaran Karya.

Ketua Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak, Rahnang, M.Pd.I mengungkapkan, Unjuk Kompetensi tahun 2023 mengangkat tema “Kembalikan Dunia Anak”. Menurutnya tema tersebut merefleksi dunia anak yang sesungguhnya dimana anak bermain, mendapat kasih sayang, mengoptimalkan tumbuh kembangnya tanpa beban. Saat ini dunia bermain anak pun bersaing dengan berkembangnya teknologi.

“Teknologi adalah teman kita, kita pun mengasuh menyesuaikan zaman anak kita. Unjuk Kompetensi ini mengenalkan dan membuka memori masa kecil,” ungkapnya.

Rahnang menambahkan bahwa kegiatan Unjuk Kompetensi Mahasiswa ini diprogramkan oleh prodi sebagai kegiatan wajib yang harus diikuti dan didapati oleh mahasiswa. Melalui kegiatan ini, prodi dapat menggali, mengarahkan, dan menampilkan bakat dan minat kesenian mahasiswa.

“Kita memberikan pengalaman kesenian dan keterampilan dengan pendampingan para praktisi kesenian agar mahasiswa kita menjadi guru yang terampil, aktif, dan kreatif”.

Kegiatan ini selain menjadi ajang penilaian, penguatan, juga menjadi apresiasi atas kompetensi yang didalami mahasiswa. Mahasiswa peserta Unjuk Kompetensi akan menunjukan piawainya dalam Menari, Pantomim, Paduan Suara, Menari, dan Mendongeng, serta Drama. Pada acara tersebut dilakukan launching buku karya mahasiswa Prodi AUD yakni buku Komik AUD, Buku Bacaan AUD, dan Buku Aktivitas hasil dari mata kuliah Konsentrasi Menulis.

Pencapaian yang diperoleh oleh Prodi PIAUD ternyata mendapat apresiasi dari Ketua Perhimpunan Pusat PIAUD, Dr. Nur Hamzah, M.Pd. Menurutnya kegiatan tersebut menjadi praktik nyata dari sebuah media pembelajaran di PIAUD. Sebab sejatinya jika diklasifikasi di PIAUD harus ada teori dan praktik. Teorinya ada kreativitas dan praktiknya berupa kegiatan seperti seni tari, seni suara, buku atau karya yang ditulis oleh mahasiswa. “Kegiatan seperti ini harus terus didukung dan difasilitasi oleh prodi. Karena nantinya akan banyak karya-karya yang lahir yang dapat dilihat, ditonton, dibaca oleh anak usia dini yang akan membantu perkembangan mereka secara positif,” ujarnya.

Ia menambahkan, apa yang dilakukan oleh prodi ini adalah cara prodi untuk menyiapkan guru TK/RA yang kompeten dan siap mengajar di lembaga tersebut. Selain itu kegiatan ini tentu memberi dampak posistif pada akrediasi prodi karena bagaimanapun spirit akreditasi pelaksanaan program studi berdasarkan mutu. Apabila orientasi yang dilakukan prodi berdasarkan mutu maka outputnya berbasis mutu.

“Mudah-mudahan di even-even yang akan datang kreativitasnya lebih baik lagi, buku/karya yang dihasilkan juga lebih banyak lagi. Kualitas isinya juga lebih baik lagi. Tentu ini pencapaian luar biasa. Artinya mereka punya potensi untuk menjadi penulis, komikus, tutor penari anak usia dini, pendongeng, dan lainnya. Secara umum pagelaran semalam memfasilitasi semuanya,” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Editor : Omar Mukhtar




Peran Sentral LPM IAIN Pontianak dalam Mewujudkan Panduan Tata Pamong 2023

Pontianak (iainptk.ac.id) Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak menggelar kegiatan yang begitu penting, yaitu penyusunan Panduan Tata Pamong IAIN Pontianak tahun 2023. Selama dua hari, mulai dari 24 hingga 25 Mei 2023, para peserta berkumpul di Hotel Orchardz Jl. Gajah Mada Pontianak untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam menciptakan panduan resmi untuk tata pamong di IAIN Pontianak.

Suasana yang tenang dan penuh antusias menyelimuti ruangan saat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Ali Hasmy, M.Si., membuka kegiatan ini secara resmi. Dimomen ini, beliau mengubah satu kata dalam nama kegiatan tersebut. Sebelumnya dikenal sebagai Penyusunan Pedoman Tata Pamong IAIN Pontianak, kata yang tepat ternyata adalah Panduan Tata Pamong. Dengan penuh penjelasan, beliau mengungkapkan bahwa kata “pedoman” hanya diterapkan di wilayah pusat, sementara untuk perguruan tinggi, kata “panduan” lebih tepat digunakan. Perubahan tersebut memberikan sentuhan baru yang menarik dan menunjukkan kepedulian beliau terhadap keakuratan istilah yang digunakan.

Kegiatan ini terbagi menjadi 2 pembahasan. Pada hari pertama setelah acara pembukaan, peserta fokus pada pembahasan Draf Panduan Tata Pamong IAIN Pontianak. Pada hari kedua, setiap tim mempresentasikan dan mereview hasil pembahasannya. Acara diakhiri dengan penutupan resmi oleh Ketua LPM IAIN Pontianak.

 

 

Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, Dr. M. Edi Kurnanto, S.Ag., M.Pd., saat menutup acara mengungkapkan, “Mudah-mudahan sesuai dengan harapan kita bersama, bahwa kegiatan kita menghasilkan dokumen yang bermanfaat. Kita juga sudah bersama-sama mengikuti pembahasan dari 4 Bab panduan yang sudah kita susun,” ungkapnya.

Beliau melanjutkan, “Alhamdulillah berdasarkan paparan dari setiap tim, jika saya persenkan sudah selesai 80%. Tinggal finalisasi atau penyusunan draf finalnya. Oleh karena itu, atas capaian ini, saya selaku Ketua LPM mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu sekalian,” ucapnya.

Beliau juga berharap, “Semoga apa yang kita kerjakan selama 2 hari ini dinilai baik oleh Allah SWT, dan tentu ini menjadi pedoman yang sama-sama kita pedomani, baik dalam tata pamong di IAIN Pontianak maupun mendukung Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan Akreditasi Program Studi (APS) di IAIN Pontianak,” pungkasnya.

Turut diundang dalam kegiatan ini 35 peserta yang merupakan pimpinan, pejabat, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Institut, dan tim penyusunan Panduan Tata Pamong IAIN Pontianak.

Salah satu peserta dalam kegiatan ini, Amiruddin, yang juga merupakan Ketua Dema IAIN Pontianak, menyampaikan, “Kegiatan penyusunan Panduan sistem tata pamong IAIN Pontianak yang melibatkan mahasiswa di dalam pelaksanaannya sangat luar biasa baik, karena di dalamnya juga membahas tentang organisasi mahasiswa itu sendiri,” ujarnya.

Amir, nama panggilannya, juga melanjutkan, “Saya sebagai salah satu mahasiswa yang diundang dalam kegiatan tersebut sangat bangga dan bersyukur sekali karena bisa melihat dan menyaksikan langsung keseriusan para petinggi kampus yang sangat konsen untuk mewujudkan IAIN Pontianak menjadi kampus terbaik di tingkat PTKIN. Ini sungguh menjadi pengalaman yang sangat tidak bisa saya lupakan, banyak sekali ilmu di dalamnya, banyak sekali hal-hal baru yang saya tahu. Kampus tercinta saya memiliki orang-orang hebat untuk mewujudkan harapan dan keinginan mahasiswa,” katanya penuh bangga.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Pesona Tari dan Puisi Pramuka IAIN Pontianak Memukau Panggung PWN XVI di Gorontalo

Gorontalo (iainptk.ac.id) – Eksplorasi Tari dan Puisi yang Disajikan oleh Kontingen Pramuka IAIN Pontianak Gemparkan Gorontalo. Hiruk pikuk dan teriakan penonton menyambut meriah untaian puisi khas Melayu sebagai pembuka penampilan dalam ajang Pentas Seni Budaya Nusantara yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan PWN XVI PTK Tahun 2023 di IAIN Sultan Amai Gorontalo, Rabu (24 Mei 2023).

Sambutan tepuk tangan menggemuruh dan teriakan penonton seolah tak sadarkan diri sesaat menyaksikan penampilan kontingen Pramuka IAIN Pontianak. Tampil dengan seni tari perpaduan antara Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Tari ini mengisahkan tentang keberagaman budaya dan agama di Kalimantan Barat, namun tetap hidup berdampingan, saling menghormati dan menghargai budaya, keyakinan, dan suku bangsa.

Menariknya penampilan peserta dalam pentas seni kali ini tersusun dengan rapi sehingga tidak menghilangkan essensi, namun lebih kepada pengisahan kehidupan di Kalimantan Barat yang rukun damai. Sapaan dengan pantun, dilanjutkan dengan tari adat Dayak sebagai mahluk pribumi, kemudian ada tari Melayu, dan terakhir Tionghoa. Yang disempurnakan dengan tari kolaborasi antar ketiganya yang sama-sama menunjukkan kekompakan dan keserasian dengan kibaran bendera yang menyatu sebagai tanda kebersatuan mengakhiri pertunjukan ini.

Ketua Gugus Depan 04.079 Racana Rabiatul Adawiyah pangkalan IAIN Pontianak, Syarifah Sahara selaku pelatih mengungkapkan, “bahwa sajian tari kali ini lebih mengutamakan makna kebersamaan di Kalimantan Barat yang terjalin baik dalam masyarakat yang multi-etnis, keyakinan, dan budaya. Dengan harapan menjadi pemahaman bersama, terutama bagi generasi muda, bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersama-sama memajukan bangsa tercinta,” jelasnya.

Seolah tak ingin ketinggalan momen, para penonton juga berebut foto bersama dengan para penari setelah turun dari pentas. Oscar merasa tersanjung dengan hal tersebut. “Tentu saja ini menjadi hal istimewa bagi kami karena dengan kejadian tersebut mengartikan bahwa penampilan kami membekas dalam jiwa mereka,” ujarnya.

Kurnia Purnamasari, salah satu penari, merasa bahagia dan bersyukur bisa tampil di atas panggung sehingga dapat memperkenalkan keberagaman budaya di Kalimantan Barat kepada seluruh peserta perkemahan nusantara dan para hadirin serta simpatisan. “Alhamdulillah dengan penampilan ini saya merasa bahagia karena bisa memperkenalkan budaya kami, dengan harapan semoga menjadi pengetahuan bagi teman-teman peserta tanpa terkecuali,” ungkapnya.

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Omar Mukhtar




Misi Penghijauan dan Bakti Sosial: Peserta PWN XVI IAIN Pontianak di Desa Tilihuwa Gorontalo

Gorontalo (iainptk.ac.id) Aksi Bakti Sosial dan penanaman pohon serentak di desa Tilihuwa Kecamatan Limboto menjadi ajang pengabdian bagi peserta PWN XVI perwakilan IAIN Pontianak. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat membantu mengurangi polusi udara dan membantu masyarakat sekitar untuk beribadah dengan nyaman. Kegiatan ini merupakan salah satu program pengabdian terhadap masyarakat yang diagendakan oleh panitia penyelenggara PWN XVI-Gorontalo pada Selasa (23/5/2023).

Kegiatan pengabdian masyarakat ini terbagi di empat desa, yaitu Desa Daenaa, Desa Pentadio, Desa Tilihua, dan Desa Botubarani, dengan jarak tempuh kurang lebih dua kilometer dari bumi perkemahan. Perwakilan kontingen IAIN Pontianak ditugaskan tepatnya di desa Tilihuwa Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian di masing-masing kontingen karena padatnya kegiatan perkemahan. Sebagian tetap berada di perkemahan utama, sedangkan sebagian lagi melakukan pengabdian di masyarakat dalam kurun waktu sehari semalam, seperti yang dijelaskan oleh Pembina Gugus Depan 04.080, Syarifah Sahara. “Jadi mereka melakukan kegiatan bergantian, baik putra maupun putri. Separuh peserta berada di camp utama, sementara sebagiannya lagi melakukan pengabdian di masyarakat,” jelasnya dengan semangat.

Kegiatan pengabdian terhadap masyarakat dilaksanakan selama satu hari, dari pagi hingga sore. Menurut Ririn Oktavonika, salah satu peserta putri yang bertugas di sana, kegiatan pengabdian ini dimulai pada pagi hari, tepatnya jam 08.00. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah membersihkan masjid di sekitar Desa Tilihua bersama-sama dengan kelompok lain. “Alhamdulillah, berkat kerjasama yang baik antar kelompok dan semangat bakti yang kuat, kegiatan bersih-bersih di masjid ini selesai pada jam 11.00,” ungkapnya.

Setelah selesai membersihkan masjid, semua kelompok istirahat untuk melaksanakan sholat dhuhur dan istirahat makan siang. “Tepat pada jam 13.00, kami melanjutkan agenda berikutnya, yaitu penanaman pohon mangga secara serentak sampai pada jam 16.00. Selain untuk membantu mengurangi polusi udara, semoga pohon-pohon ini nantinya dapat berbuah sehingga dapat dinikmati bersama oleh masyarakat sekitar,” tambahnya.

Pada malam harinya, peserta perkemahan melakukan kegiatan ramah tamah dengan kepala desa dan masyarakat setempat. Masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan peserta perwakilan IAIN Pontianak dalam kegiatan pengabdian kali ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya sambutan berupa hidangan selama melakukan pengabdian.

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Memukau dengan Pakaian Adat dalam PWN PTKN di Gorontalo

Gorontalo (iainptk.ac.id) tampil menawan dengan Budaya Adat Melayu Dayak yang mengiringi defile kontingen perwakilan IAIN Pontianak. Kegiatan ini diikuti oleh 68 kontingen perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang digelar di Bumi Perkemahan Kampus 2 IAIN Sultan Amai, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada hari Senin (22/5/2023).

Kegiatan Defile Kontingen menutup acara pembukaan dengan menghadirkan berbagai selebrasi pakaian adat khas daerah masing-masing peserta, serta pertunjukan tari-tarian khas Gorontalo. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi peserta PWN XVI IAIN Pontianak, yang tampil memukau dan menarik perhatian para tamu undangan dalam kegiatan tersebut.

Penampilan peserta perwakilan IAIN Pontianak disambut dengan tepuk tangan oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Pimpinan Kontingen Suyati, S.Ag., Pembina Gudep 04.079 Racana Abu Nuwas, Muhammad Syahrun, SE., MM, dan Pembina Gudep 04.080 Racana Rabiatul Adawiyah Syarifah Syahara.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menyampaikan harapannya terkait pentingnya berkolaborasi dalam saling mengenalkan adat dan budaya, demi menjaga persatuan dan keutuhan NKRI. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menanamkan kecintaan kepada budaya sendiri sebagai wujud kecintaan kita kepada Negara ini,” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Haris Setiawan, salah satu peserta Gudep 04.079 Racana Abu Nuwas Pangkalan IAIN Pontianak yang berstatus mahasiswa aktif Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam. Ia merasa terharu dan bangga dengan hal tersebut. Menurutnya, keberagaman antar suku bangsa sangat dirasakan dalam acara ini. Demikian juga kebersatuan yang kuat antar suku bangsa dengan keanekaragaman budaya menjadi kekayaan tersendiri yang dimiliki bangsa ini. “Saya merasa terharu dan bangga sekali dengan kegiatan ini. Adanya kegiatan ini mengenalkan kita pada budaya daerah lain yang sangat menakjubkan. Saya juga merasa senang bisa memperkenalkan budaya khas Kalimantan Barat kepada saudara-saudara tanah air,” jelasnya.”

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Siap Menghadapi Akreditasi: Mengoptimalkan Kegiatan Review Borang Akreditasi Perguruan Tinggi

Pontianak (iainptk.ac.id), Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, mengadakan kegiatan review Borang Akreditasi Perguruan Tinggi pada Kegiatan Persiapan Akreditasi Perguruan Tinggi IAIN Pontianak tahun 2023. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektor lantai 4 pada Senin, 22 Mei 2023.

Dalam kesempatan ini, Pelaksana Harian (Plh) Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag., M.A., yang juga merupakan Wakil Rektor II, menceritakan, “Saya teringat 4 setengah tahun yang lalu, IAIN ini baru dua bulan mengangkat pejabat baru, salah satunya saya. Waktu itu saya mendapat amanah untuk mengadakan pembiayaan akreditasi yang sebelumnya tidak dianggarkan. Poin terpentingnya adalah, semua itu bisa kita lalui dengan syarat kekompakan. Terasa betul saat itu kita memiliki cita-cita yang sama, bagaimana akreditasi ini dapat dilakukan. Alhamdulillah kita meraih Predikat B (baik) hingga saat ini,” ungkapnya.

Beliau melanjutkan, “Saya yakin teman-teman yang ada di sini adalah pejuang-pejuang akreditasi. Percuma kalau kita memiliki Gedung yang bagus, infrastruktur yang lengkap, tetapi akreditasinya tidak bagus. Ini merupakan kerja yang berat, kerja yang luar biasa. Mari kita bersama-sama berjuang dan meningkatkan lagi kinerja hingga kita bisa memperoleh dan mempertahankan akreditasi unggul,” harapnya.

Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd., yang merupakan Ketua LPM IAIN Pontianak, menyampaikan, “Hari ini kita akan mereview hasil kerja tim seluruh dokumen akreditasi IAIN Pontianak. Saya hadirkan Pak Rosihan Aslihuddin sebagai tim pendamping kita untuk melihat apa yang sudah kita susun bersama ini. Kira-kira berapa persen capaian dan apa saja yang harus kita perbaiki dan sempurnakan, supaya dalam beberapa minggu ke depan dokumen itu bisa menjadi dokumen yang lengkap. Mudah-mudahan bulan depan kita sudah bisa submit,” ujarnya.

Dalam momen ini, beliau juga mengucapkan terima kasih, “Sehubungan dengan itu, saya mengucapkan terima kasih terutama kepada Pak Rektor yang sudah memfasilitasi kerja teman-teman di tim ini. Kemudian, terima kasih juga kepada Cak Ro (nama panggilan Rosihan Aslihuddin) yang sudah menyempatkan diri untuk mendampingi kita mereview hasil kerja kita hadir di IAIN Pontianak. Kepada tim saya ucapkan terima kasih sudah bekerja untuk mensukseskan persiapan akreditasi kita,” pungkasnya.

Dalam pembahasannya, Rosihan Aslihuddin, M.A.B., yang merupakan Staf Profesional Penjaminan Mutu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, menyampaikan tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi kepada tim akreditasi IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar