Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak Gelar FGD Pedoman Ma’had dan SOP Tahun Akademik 2024-2025

Pontianak (iainptk.ac.id) – Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pedoman Ma’had dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tahun Akademik 2024-2025 pada 14 Oktober 2024 di Aula A Rani IAIN Pontianak. Acara ini bertujuan untuk membahas penyusunan pedoman Ma’had dan SOP baru bagi mahasiswa. Dua narasumber utama dihadirkan dalam diskusi ini, yaitu Prof. Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd., dan Dr. Fauziah, M.M.

Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag.,M.A., Dalam sambutannya, mengapresiasi upaya Ma’had Al-Jami’ah dalam melaksanakan FGD ini. Beliau menyampaikan pentingnya Ma’had dalam membina mahasiswa baru serta menekankan bahwa kemudahan yang diberikan kepada mahasiswa, seperti dispensasi, namun harus tetap melalui verifikasi yang valid.

Rektor menggarisbawahi pentingnya pengelolaan Ma’had yang baik, khususnya terkait keamanan dan tata kelola kehidupan di asrama. Ia mengingatkan bahwa Ma’had harus mampu meminimalkan potensi pelanggaran sekaligus menjaga kualitas pendidikan agama. Lebih lanjut, Rektor berharap hasil FGD ini dapat dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Rektor agar menjadi pedoman resmi untuk diimplementasikan ke depannya.

Mudir Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak Dr. Muhammad Gito Saroso menyampaikan bahwa FGD ini diselenggarakan untuk membahas rancangan pedoman Ma’had dan SOP bagi mahasiswa baru. Ia menjelaskan bahwa mulai tahun akademik 2024-2025, mahasiswa baru diwajibkan untuk tinggal di Ma’had selama empat bulan, yang dibagi dalam empat sesi. Setiap sesi akan diikuti oleh sekitar 450 mahasantri.

Mudir juga mengapresiasi kerja keras para panitia, terutama Mudabbir dan Mudabbirah, yang telah berperan aktif dalam membantu pelaksanaan FGD ini. Ia berharap bahwa diskusi ini dapat menghasilkan pedoman dan SOP yang komprehensif serta meningkatkan kepercayaan berbagai pihak terhadap pengelolaan Ma’had.

FGD ini dihadiri oleh sekitar 60 peserta, termasuk pengelola Ma’had, perwakilan pondok pesantren, dan organisasi mahasiswa. Harapannya, hasil diskusi ini dapat memperkuat sistem pengelolaan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak dan memberikan landasan yang kuat bagi kebijakan Ma’had pada tahun akademik 2024-2025.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik Muhammad Syahrun, S.E., M.M., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Dr. Sahrani, M.Pd., serta perwakilan dari pondok pesantren Tahfidz Ashqaf, Nahdlatus Syubhan, dan Al-Murabbi. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri.

Penulis : Firman dan Farli
Editor : Bambang




Kolaborasi IAIN Pontianak dan Kemenag Kalbar Siap Sukseskan Hari Santri Nasional

Pontianak (iain.ac.id)– IAIN Pontianak berkolaborasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kalimantan Barat dalam rangka mempersiapkan perayaan Hari Santri Nasional yang akan berlangsung pada 22 hingga 24 Oktober 2024. Berbagai kegiatan telah dirancang untuk memeriahkan acara ini, dengan fokus utama pada upacara, expo pondok pesantren, dan peringatan Hari Santri di Kalimantan Barat.

Sambutan dari Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar, H. Kaharuddin, S.Ag., yang mewakili Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, menekankan pentingnya perencanaan yang matang. “Jika perencanaan terlaksana dengan baik, maka kegiatan pasti akan terlaksana dengan baik juga,” ujarnya di ruang pertemuan lantai 3, Kantor Kanwil Kemenag Kalbar.

Kepala Bidang Pakis Drs. H. Nahruji, M.Si., menjelaskan bahwa saat ini terdapat 64 pondok pesantren di Kalimantan Barat yang sedang diminta kesanggupannya untuk mengikuti kegiatan expo di IAIN Pontianak.

Terkait hal ini, Kabag ULA IAIN Pontianak, M. Syahrun, M.M., menyampaikan bahwa kegiatan expo pondok pesantren ini tidak hanya menampilkan stan-stan pondok pesantren, tetapi juga akan ada seminar, sholawat, dan beberapa perlombaan. Beberapa perlombaan yang akan diadakan antara lain: musikalisasi puisi, fotografi kegiatan di pesantren, dan peragaan busana. Acara ini akan diawali dengan upacara peringatan Hari Santri pada 22 Oktober pukul 08.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan Hari Santri dan seminar yang akan dilaksanakan di Aula IAIN Pontianak pada pukul 10.00,” ujarnya pada 11 Oktober 2024.

 

Ketua DPW Geninusa Kalbar, Dewi Puryanti, M.E., yang juga merupakan salah satu panitia, melaporkan bahwa sudah ada sembilan tenda dan sistem suara yang berhasil diperoleh secara gratis. Ia juga mengupayakan untuk bekerja sama dengan Bulog dan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. “Kami juga sedang berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk dukungan lebih lanjut. Kami berharap expo dapat dilaksanakan di IAIN Pontianak, mengingat lokasi ini akan ramai dikunjungi oleh mahasiswa dan masyarakat umum,” ungkapnya.

Selain itu, kegiatan ini juga direncanakan akan mengundang partisipasi dari sekolah-sekolah di Kalbar untuk mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan. Pengunjung yang hadir diharapkan berasal dari masyarakat umum, siswa, mahasiswa IAIN Pontianak, rekan kerja, serta pegawai di lingkungan Kementerian Agama, sehingga expo ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat luas.

Sebagai penutup, H. Kaharuddin menyampaikan pentingnya publikasi acara Hari Santri ini melalui berbagai media massa. “Kami ingin memeriahkan Hari Santri ini dan memastikan acara ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat,” ujarnya.

Dengan persiapan yang matang, kolaborasi yang erat, dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan perayaan Hari Santri Nasional 2024 di IAIN Pontianak akan berlangsung meriah dan sukses.

Kegiatan ini juga mengundang perwakilan dari IAIN Pontianak, Ketua IPI Kalbar, Ketua FKPP Kalbar, Ketua Geninusa Kalbar, Ketua RMI Kalbar, Katim Humas Kanwil, dan ASN Bidang Pakis.

Penulis : Firman/Farli

Editor : Bambang




Dua Dosen IAIN Pontianak Berikan Visiting Lecture di UNIMAS Malaysia

Malaysia (iainptk.ac.id) Kamis, 11 Oktober 2024, dua dosen IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan dan Eka Hendry Ar., M.Si., M.Pd., memberikan kuliah tamu di Pusat Islam Tun Abang Salahuddin (PITAS) UNIMAS. Kuliah tersebut disampaikan di hadapan mahasiswa PITAS dari beberapa angkatan.

Kuliah dibuka dengan sambutan oleh Dr. Dillah bin Tuah, Dekan Fakultas Pendidikan, Bahasa, dan Komunikasi. Acara tersebut juga dihadiri oleh Profesor Madya Dr. Zaimuariffudin Shukri Nordin, salah satu dosen di PITAS.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Dillah menyampaikan sambutan dan sekaligus memberikan motivasi kepada semua mahasiswa yang hadir agar membuka diri, bergaul dengan dunia yang lebih luas guna mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak.

Dr. Ismail Ruslan menyampaikan presentasi tentang Ekonomi Melayu di Kota Pontianak, berdasarkan hasil penelitian beliau, baik dari disertasi maupun penelitian-penelitian terbarunya. Beliau membahas perkembangan etos ekonomi orang Melayu dalam tinjauan sosiologis dan kebudayaan. Dr. Ismail menjelaskan etos orang Melayu dalam perspektif teori Max Weber tentang *The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism* dan Robert N. Bellah tentang Tokugawa.

Sementara itu, Eka Hendry Ar. menyampaikan materi tentang Metodologi Studi Islam, yang menjelaskan berbagai epistemologi studi Islam dalam perspektif Mohammed Abed al-Jabri (Bayani, Burhani, dan ‘Irfani). Eka mengatakan bahwa meskipun dalam konteks teori kita bisa membedakan berbagai pendekatan dalam Islam, baik membedakan antara wilayah eksoteris dan esoteris dalam beragama maupun dalam konteks epistemologinya, namun dalam konteks praktis, semuanya hendaknya dipahami secara holistik dan integral. Eka merekomendasikan agar Perguruan Tinggi Keagamaan atau pusat kajian keislaman mengedepankan pendekatan yang holistik dalam hal-hal tersebut. Di akhir presentasi, Eka merekomendasikan pendekatan holistik yang pernah disampaikan oleh Suhrawardi al-Maqtul tentang teori al-Isyraq (pencerahan) dan Mulla Sadra Shirazi tentang Hikmah Muta’aliyyah.

Kuliah tamu ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama antara IAIN Pontianak dan UNIMAS Malaysia dalam bidang akademik, di samping kerja sama lainnya seperti *Student Mobility*, *Matching Grant* Penelitian, dan Program Doktor *by Research*. Sebelumnya, beberapa dosen dari UNIMAS juga memberikan kuliah tamu di berbagai fakultas di IAIN Pontianak. Diharapkan ke depannya semakin banyak kerja sama yang terjalin baik dalam bidang akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Penulis : Eka / BEP

Editor : Bambang




Gelar Workshop Kurikulum Pascasarjana: Wakil Rektor II Berharap Pascasarjana IAIN Pontianak Dapat Menciptakan Kurikulum yang Adaptif

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pascasarjana IAIN Pontianak menggelar kegiatan workshop kurikulum tahun 2024 yang bertempat di Hotel Orchad Gajah Mada, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Rabu, 09/10/2024.

Workshop Kurikulum Pascasarjana IAIN Pontianak merupakan kegiatan yang urgen dalam menjamin mutu program studi. Eksistensi Pascasarjana di tengah persaingan global ditentukan oleh implementasi kurikulum yang dirancang secara adaptif dalam merespons perubahan. Untuk menghasilkan kurikulum yang berkualitas, panitia menghadirkan narasumber dari UNTAN Prof. Dr. Sulistiorini, M.Si. dan beberapa pemangku kepentingan yang berpengalaman dalam memimpin lembaga pendidikan.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor II, Prof. Dr. Saifuddin Herlambang, M.A., Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, para dekan fakultas, Kepala Lembaga Penjamin Mutu, para Kaprodi dan Sekprodi Pascasarjana, korpus penjamin mutu Pascasarjana, para dosen Pascasarjana, Kasubag, Kepala Kemenag Kota Pontianak, pemangku kepentingan, serta seluruh staf Pascasarjana IAIN Pontianak.

Prof. Dr. Zaenuddin, M.A., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Rektor II dan seluruh undangan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan workshop kurikulum tersebut.

Prof. Dr. Zaenuddin, M.A., menyampaikan bahwa kegiatan workshop kurikulum ini adalah proses yang perlu dilakukan untuk meninjau ulang kurikulum agar dapat mengakomodasi perkembangan-perkembangan yang mencakup hal-hal berkaitan dengan akreditasi, termasuk di dalamnya adalah peninjauan RPS (Rencana Pembelajaran Semester).

Kemudian, beliau menyampaikan bahwa pelaksanaan workshop kurikulum ini juga bertujuan untuk mengakomodasi perkembangan-perkembangan baru, termasuk standar-standar yang ada. Oleh karena itu, kita berharap penyampaian dari narasumber yang memang ahli di bidang ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi kita semua. Ungkap Prof. Zae.

Prof. Zae juga melaporkan terkait progres di Pascasarjana bahwa dari empat program studi yang ada, alhamdulillah, program studi baru, yaitu MPBA dan MSI, sudah terakreditasi semua. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kaprodi dan sekprodi MPAI serta seluruh pihak yang terlibat atas capaian predikat unggul.

Kemudian, untuk program studi MES, beliau menyampaikan bahwa prodi tersebut sedang dalam proses pengajuan ke LAMEMBA, dan kita menargetkan pada tahun ini prodi MES bisa disubmit dan diasesmen. Ujar Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak.

Wakil Rektor II, Prof. Dr. Saifuddin Herlambang, M.A., dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kurikulum sangat berpengaruh terhadap kualitas alumni itu sendiri. Oleh sebab itu, saya kira momen kegiatan kurikulum ini adalah kesempatan baik untuk dimanfaatkan sebagai dialog interaktif di antara kita, guna menciptakan kurikulum yang adaptif. Saya berpikir bahwa kurikulum ini harus terus direview meskipun hari ini sudah final. Kita bisa memfinalisasi pembuatan kurikulum untuk Pascasarjana IAIN Pontianak, tetapi tentu itu harus terus dilakukan review ulang agar dapat disempurnakan dan lebih adaptif. Tutur Prof. Dr. Saifuddin Herlambang, M.A.

Penulis : Syamsul

Editor : Bambang




IAIN Pontianak dan UNIMAS Menindaklanjuti Kerja Sama Program S3

Malaysia (iainptk.ac.id) 10 Oktober 2024  diadakan pertemuan antara pihak IAIN Pontianak yang diwakili oleh Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama., Eka Hendry Ar., sebagai PIC Program S3 UNIMAS, dan Suhaimi bagian Perencanaan IAIN Pontianak dengan pihak UNIMAS Malaysia guna menindaklanjuti hal-hal teknis terkait Program Scholarship Doctor by Research. Pihak UNIMAS dihadiri langsung oleh Timbalan Naib Conselor (Akademik dan Antarbangsa) Prof. Dr. Fitri Suraya Mohammad Hapni Joblie, Pengarah Pusat Pengajian Siswazah (Prof. Dr. Mohammad Affendy Arip), Pengarah Bahagian Hal Ehwal Antarabangsa UNIMAS Global Encik Thian Foong Fatt, Pegawai Bahagian Hal Ehwal Antarabangsa Encik Boniface Anak Banta, Dekan Fakulti Pendidikan, Budaya, dan Komunikasi (Dr. Dillah bin Tuah), Dekan Fakulti Pendidikan, Bahasa dan Komunikasi (Profesor Madya Dr. Faisal Ali bin Anwarali Khan), Ketua Jabatan Pendidikan Fakulti Pendidikan, Bahasa, dan Komunikasi (Profesor Madya Dr. Zaimuariffudin Shukri Nordin), Pensyarah Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan (Dr. Haslina Hashim), Pegawai UNIMAS Edn Sdn Bhd (Dr. Siti Mariam Abdullah), dan Pengurus Keuangan (Puan Patemah Sulong).

Pada pertemuan yang dilaksanakan di Bilik Musyawarah Utama Rumah University tersebut, dibahas beberapa hal mendasar, seperti proses pendaftaran calon mahasiswa S3, mekanisme keuangan, rencana program metodologi riset, serta kesiapan masing-masing fakultas untuk menjalankan dan mendukung program tersebut. Program ini, insyaallah, akan mulai dilaksanakan pada sekitar bulan November (untuk semester pertama). Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ismail menyampaikan pesan dari Rektor IAIN Pontianak yang berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan dan kerja sama ini. Dr. Ismail berharap program ini dapat berjalan sesuai dengan waktu yang diberikan, yaitu selama 3 tahun.

Sementara itu, Timbalan Naib Conselor UNIMAS (Bidang Akademik dan Antarbangsa) Prof. Dr. Fitri Suraya Mohammad Hapni Joblie menyambut baik kedatangan delegasi. Beliau menyatakan bahwa UNIMAS akan membantu menyukseskan kerja sama ini. Beliau juga mengingatkan semua pihak di UNIMAS, mulai dari Pusat Pengajian Siswazah, para dekan fakultas, Bahagian Hal Ehwal Antarabangsa, dan pengurus keuangan untuk memastikan dan membantu kelancaran program. Para pejabat UNIMAS yang hadir juga menyatakan dukungan penuh untuk menyukseskan program tersebut.

Eka Hendry Ar, selaku PIC (Penanggung Jawab Program S3 by Research UNIMAS), menyampaikan beberapa persoalan teknis yang dihadapi oleh para calon mahasiswa. Menurut Eka, alhamdulillah, beberapa persoalan sudah jelas dan menunggu proses penyelesaian akhir, seperti pembayaran SPP dan pengurusan visa pelajar serta asuransi kesehatan. Eka juga menjelaskan bahwa sekembalinya dari UNIMAS, ia akan segera mensosialisasikan hal ini kepada semua calon mahasiswa.

Penulis : Eka/ BEP

Editor : Bambang




Pascasarjana IAIN Pontianak Gelar Workshop Kurikulum 2024 untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pascasarjana IAIN Pontianak menyelenggarakan workshop kurikulum tahun 2024 pada Rabu, 9 Oktober 2024, bertempat di Hotel Orchad Gajah Mada, Pontianak. Acara ini bertujuan untuk meninjau dan memperbarui kurikulum pascasarjana agar lebih adaptif terhadap perubahan dan persaingan global.

Workshop tersebut menghadirkan narasumber dari Universitas Tanjungpura (UNTAN), Prof. Dr. Sulistiorinim, M.Si., serta beberapa stakeholder berpengalaman di bidang pendidikan. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor II IAIN Pontianak, Prof. Dr. Saifuddin Herlambang, M.A., Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, para Kaprodi dan Sekprodi Pascasarjana, dosen, serta sejumlah pemangku kepentingan pendidikan lainnya.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Zaenuddin, M.A., Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, menekankan pentingnya workshop ini sebagai langkah krusial untuk meninjau ulang kurikulum agar sesuai dengan perkembangan terbaru, termasuk standar akreditasi dan peninjauan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). “Kegiatan ini diharapkan memberikan masukan yang konstruktif untuk pengembangan kurikulum kita,” ujarnya

Beliau juga melaporkan perkembangan positif di Pascasarjana IAIN Pontianak, dengan akreditasi baru untuk program studi MPBA dan MSI, serta target akreditasi untuk Program Studi MES yang sedang dalam proses pengajuan ke LAMEMBA.

Sementara itu, Wakil Rektor II, Prof. Dr. Saifuddin Herlambang, M.A., menekankan bahwa kurikulum memiliki pengaruh besar terhadap kualitas alumni. “Kurikulum yang adaptif adalah kunci untuk menciptakan lulusan yang kompetitif di era global,” ungkapnya. Ia juga menekankan perlunya tinjauan berkala terhadap kurikulum untuk menjamin relevansinya di masa depan.

Acara workshop ini diharapkan mampu menciptakan kurikulum yang lebih responsif terhadap perkembangan zaman, sekaligus menjaga mutu pendidikan di Pascasarjana IAIN Pontianak.

Penulis : Maulvi/Farli

Editor : Bambang




Visiting Class Mahasiswa PIAUD IAIN Pontianak dan UNIMAS Bahas Kekayaan Budaya Borneo

Pontianak (iainptk.ac.id) – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Visiting Class yang mengangkat tema kebudayaan Borneo, bekerja sama dengan mahasiswa riset dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) pada 7 Oktober 2024. Acara berlangsung di ruang 313 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dihadiri oleh 22 mahasiswa PIAUD dari IAIN Pontianak dan 6 mahasiswa dari UNIMAS, dengan arahan dari Bayu Fitra Prisuna, M.Pd., selaku dosen pendamping, serta Dr. Yapandi Ramli, M.Pd., pengampu mata kuliah Islam dan Budaya Borneo.

Bayu Fitra Prisuna, M.Pd., memaparkan tentang proses riset yang dilakukan oleh mahasiswa IAIN Pontianak dan UNIMAS dalam acara Festival Budaya yang digelar oleh Kerajaan Pakunegara Tayan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana kedua universitas berkolaborasi untuk memperdalam pemahaman tentang tradisi dan budaya lokal di Tayan, Kalimantan Barat.

Dalam diskusi, Dr. Yapandi Ramli, M.Pd., mengungkapkan pentingnya memahami hubungan antara Islam dan budaya lokal di kawasan Borneo. “Budaya lokal di Indonesia dikenal sebagai budaya Nusantara. Di Malaysia, kita melihat beragam budaya seperti kucing Sarawak, dan banyak kesamaan dalam adat istiadat, seperti budaya anak lake (ritual tujuh bulanan saat hamil pertama) dan adat pernikahan,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa budaya Borneo, yang meliputi Kalimantan, Sarawak, Brunei Darussalam, dan Sabah, memiliki kesamaan yang kuat. “Ketika kita membahas Borneo, budayanya sangat kaya dan beragam, namun tetap terhubung satu sama lain,” tambahnya.

Mahasiswa UNIMAS turut mempresentasikan hasil riset mereka yang berfokus pada kebudayaan di Kabupaten Tayan. Mereka menyoroti adat istiadat lokal seperti Perang Ketupat sebagai bentuk perayaan tolak balak dan mandi bunting, yang menunjukkan kesejajaran antara adat di Tayan dan Sarawak. Selain itu, mereka juga mempelajari makam raja-raja di Tayan yang pernah menjadi khalifah di wilayah tersebut.

Diskusi ini disambut antusias oleh mahasiswa PIAUD. Salah seorang mahasiswa mengatakan, “Saya tidak tahu bahwa banyak kesamaan antara budaya di Tayan dan Sarawak. Ini membuat saya lebih menghargai adat istiadat kita.” Sementara mahasiswa lainnya menambahkan, “Sungguh menarik mengetahui bagaimana bahasa Melayu di Tayan dan Sarawak memiliki banyak kesamaan, yang memperlihatkan pengaruh silang budaya di kawasan perbatasan.”

Melalui acara ini, para peserta memperoleh wawasan baru tentang kekayaan budaya Borneo dan diharapkan dapat mempererat kolaborasi lintas negara dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pertukaran budaya di masa depan.

Penulis : Rosi/Farli
Editor : Bambang




Prodi Hukum Ekonomi Syariah Sukses Selenggarakan Visiting Class pada Mata Kuliah Budaya Lokal Borneo

Pontianak (iainptk.ac.id) – Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Pontianak, sukses melaksanakan kegiatan Visiting Class pada Senin-Selasa, 7-8 Oktober 2024. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Fakultas Syariah dan dihadiri oleh mahasiswa serta dosen yang antusias mengikuti rangkaian acara.

Visiting Class kali ini diselenggarakan dalam mata kuliah Budaya Lokal Borneo dan menghadirkan 6 mahasiswa dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS). Mereka mempresentasikan hasil penelitian mereka terkait Research Camp yang dilaksanakan di Tayan, Kalimantan Barat.

Mahasiswa UNIMAS ini memaparkan temuan dan pengalaman mereka selama penelitian, yang melibatkan aspek-aspek budaya lokal masyarakat Borneo serta dinamika ekonomi syariah di wilayah tersebut.

Hafizul selaku salah satu peserta Visiting Class yang berasal dari Student UNIMAS nyatakan bahwa suasana pembelajaran di IAIN Pontianak sangat mendukung perkembangan mahasiswa disebabkan cara pembelajaran yang amat baik. Hal ini kerana adanya sesi diskusi dan pertukaran pendapat antara mahasiswa UNIMAS dan IAIN Pontianak.

Sesi kuliah yang disampaikan oleh bapak Abu Bakar memberi pengetahuan yang lebih mendalam berkenaan budaya suku kaum di Tayan Hilir. Sambutan mahasiswa di IAIN Pontianak juga amat baik kerana memberi layanan tanpa mengira perbedaaan. ” ujar hafizul.

Abu Bakar, S.Hum., M..S.I selaku dosen pengampu matakuliah Islam dan Budaya Lokal Borneo menyampaikan bahwa “Kegiatan ini, tidak diragukan lagi manfaatnya, baik secara akademik maupun lainnya, seperti hubungan antarbangsa. Harapannya, kegiatan ini bukan untuk pertama dan terakhir, tapi ada kelanjutan yang terus disempurnakan” ujar nya abu bakar

Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat kerja sama antara Institut Agama Islam Negeri Pontianak dan UNIMAS, serta mendorong pertukaran pengalaman dan ide dalam kajian hukum dan budaya antar negara di kawasan Borneo. Mahasiswa peserta dari kedua universitas tampak antusias berdiskusi, terutama dalam konteks aplikasi hukum syariah dalam tradisi lokal.

Moch Fadil S.H. M.H selaku kepala prodi menyatakan “kegiatan ini kita ikhtiarkan sebagai bentuk perjumpaan mahasiswa Internasional dalam memperkuat dialektika khazanah keborneoan. Sebelumnya mahasiswa Prodi HES telah mengikuti Student Mobility ke UNIMAS Malaysia dan Research Camp for International Students, maka kehadiran mahasiswa UNIMAS Malaysia sebagai mahasiswa asing dalam mata kuliah Islam dan Budaya Borneo adalah bentuk kerjasama ideal dalam penguatan Prodi HES dan peranannya di kancah Global” ujar ketua prodi HES

Penulis : Ferdy/Farli
Editor : Bambang




Visiting Class Psikologi Islam IAIN Pontianak dan UNIMAS Bahas Kebudayaan Lintas Negara

Pontianak (iainptk.ac.id) – Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan visiting class yang melibatkan mahasiswa dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan mahasiswa Psikologi Islam dari FUAD IAIN Pontianak pada 7-8 Oktober 2024.

Kegiatan ini berlangsung dengan sangat antusias, dihadiri oleh peserta yang tidak hanya tertarik pada materi yang disampaikan, tetapi juga pada kesempatan untuk berdiskusi lintas negara yang memperlihatkan persamaan dan perbedaan dalam berbagai aspek kebudayaan. Diskusi ini dipandu oleh Prof. Dr. Ibrahim, M.A., yang bertindak sebagai dosen pendamping sepanjang diskusi tersebut.

Prof. Dr. Ibrahim, M.A., menyatakan bahwa program ini merupakan langkah positif dalam upaya membangun kolaborasi dan kerja sama internasional. “Ini adalah kelas internasional, dan program ini sangat bagus. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan lebih matang agar diskusi dapat berjalan lebih optimal. Ke depannya, tidak hanya mahasiswa yang akan terlibat, tetapi juga dosen serta pihak akademisi lainnya,” ungkap Prof. Ibrahim.

Salah satu mahasiswa dari UNIMAS, Izzati, mengungkapkan rasa terkejut dan kegembiraannya ketika mengetahui bahwa di daerah Tayan, Kalimantan Barat, terdapat masyarakat Melayu yang memiliki budaya hampir sama dengan Malaysia.

“Awalnya, saya tidak tahu bahwa di Tayan ada Melayu seperti di Malaysia. Setelah tiba di sana, saya sangat bersemangat karena menemukan budaya yang sama, meskipun ada juga perbedaan. Saya sangat senang bisa belajar tentang kebudayaan Indonesia,” ujar Izzati dengan antusias.

Sebagai pembuka rangkaian acara diskusi tentang kebudayaan lintas negara, sesi foto bersama diadakan sebelum diskusi dimulai, dihadiri oleh sekitar 30 peserta.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya masing-masing, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan, penelitian, program pertukaran budaya, dan aspek-aspek lainnya yang melibatkan kerja sama internasional.

Penulis: Najla/Farli
Editor : Bambang




Mahasiswa IAIN Pontianak dan UNIMAS Gali Nilai Budaya Kerajaan Tayan dalam Visiting Class

Pontianak (iainptk.ac.id) – Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah IAIN Pontianak, menggelar kegiatan Visiting Class dan diskusi bertajuk “Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya Kerajaan Tayan.” Acara yang dilangsungkan di Ruang VIP A Rani pada 7-8 oktober 2024 pukul 08:00 WIB hingga selesai ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa IAIN Pontianak dan Universiti Islam Malaysia Sarawak (UNIMAS), bertujuan menggali pengetahuan sejarah dan budaya antara dua negara.

Diskusi ini dipandu oleh Suhardiman, S.Pd.I, M.S.I, dosen Hukum Keluarga Islam sekaligus pembimbing, dan dihadiri oleh 32 mahasiswa Hukum Keluarga Islam IAIN Pontianak serta 5 mahasiswa UNIMAS. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya mengenal budaya lokal, baik bagi mahasiswa Indonesia maupun Malaysia, sebagai langkah memperkuat pemahaman lintas budaya.

Acara diawali dengan rangkaian presentasi dari mahasiswa UNIMAS. Mohamad Iqzman Addif bin Sujaidi membuka diskusi dengan mengulas sejarah berdirinya Kerajaan Tayan dan silsilah keturunan Raja Tayan. Sonia Anak Nelson kemudian menyampaikan perbandingan antara Kerajaan Tayan dan kerajaan-kerajaan di Malaysia, menyoroti persamaan dan perbedaan struktur kerajaan.

Diskusi semakin kaya dengan paparan dari Amarya Gunim Anak Runjin, yang menjelaskan perkembangan sektor sosial dan ekonomi di Kecamatan Tayan Hilir, serta Nurain Najihah Binti Ajoi, yang membahas seni tari dan makanan khas Tayan sebagai bagian dari budaya lokal. Presentasi ditutup oleh Noor Adam Bin Md Zainal, yang memaparkan tradisi unik Kerajaan Tayan, seperti Mande’ Bedil dan Perang Ketupat sebagai perayaan tolak bala.

Diskusi ini berlangsung interaktif dengan antusiasme dari kedua belah pihak. Suhardiman menyampaikan bahwa mahasiswa UNIMAS sangat tertarik dengan penjelasan tentang budaya Kalimantan Barat yang disampaikan mahasiswa IAIN Pontianak. “Mahasiswa UNIMAS begitu antusias mendengarkan presentasi mengenai kebudayaan di Kalimantan Barat, begitu pula sebaliknya, mahasiswa IAIN juga tak kalah antusias saat mendengar paparan hasil research camp dari mahasiswa UNIMAS,” katanya.

Dalam pandangannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang budaya, tetapi juga membangun hubungan baik antara kedua lembaga pendidikan. “Kegiatan ini sangat positif bagi mahasiswa IAIN Pontianak dan mahasiswa UNIMAS karena mereka bisa saling mengenal kebudayaan masing-masing daerah. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk lebih menggali budaya lokal ketika diminta menjelaskan tentang kebudayaan di daerah mereka,” tambah Suhardiman.

Selain diskusi yang menggali sisi historis dan kultural, interaksi yang terjadi antar mahasiswa kedua universitas turut meningkatkan dinamika forum. Para peserta saling berbagi wawasan, yang memperluas pemahaman mereka tentang nilai-nilai budaya di Borneo dan Malaysia.

Suhardiman menutup acara dengan memberikan apresiasi terhadap program ini. “Saya sangat mengapresiasi program visiting class ini. Selain memberikan nilai positif bagi mahasiswa IAIN dan UNIMAS, saya berharap program seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan,” tuturnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk terus memperdalam pemahaman tentang sejarah dan budaya lokal, serta mengupayakan pelestariannya di masa depan.

 

Penulis : Sandrina/Farli
Editor : Bambang