Menyelaraskan Pendidikan dengan Dunia Kerja: Workshop OBE-MBKM di FUAD IAIN Pontianak

Pontianak (iainprk.ac.id) Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak membuka kegiatan Workshop Desain Pembelajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Bermawy Munthe, M.A., dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Workshop yang berlangsung dari 12 hingga 15 November 2024 ini mengusung tema “Rekonstruksi Desain Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Lulusan”. Acara ini diikuti oleh dosen FUAD dan dosen dari STAKATN Pontianak.

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan para dosen dalam mengimplementasikan OBE dan MBKM dalam kurikulum. Diharapkan, penerapan ini mampu meningkatkan kualitas lulusan di era globalisasi dan perubahan cepat dalam dunia kerja.

Workshop ini resmi dibuka oleh Wakil Rektor I IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Ali Hasmy menyampaikan bahwa perkembangan kurikulum harus menyesuaikan dengan dinamika dunia pendidikan global. Ia menganalogikan proses perubahan kurikulum dengan take-off dan landing sebuah pesawat terbang, di mana penerapan konsep baru harus dikelola secara cermat agar dapat berjalan mulus dan membawa hasil yang baik.

“Perubahan kurikulum ini menuntut kesiapan dari seluruh elemen pendidikan, bukan hanya satu dosen saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Kami berharap, dengan OBE-MBKM, kita bisa menghasilkan lulusan yang kompetitif dan relevan dengan perkembangan dunia saat ini,” ujar Dr. Ali Hasmy.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, terutama dari Dekan FUAD, Dr. Cucu, M.Ag., yang menyatakan bahwa perubahan kurikulum berbasis OBE adalah langkah penting untuk menyelaraskan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Dr. Cucu menjelaskan, “Landasan dari kegiatan ini adalah komitmen kami di Unit Pengelola Program Studi (UPPS) FUAD untuk mendukung program institusi terkait perubahan kurikulum. Sebelumnya, kurikulum kami masih berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), tetapi pada tahun 2025, institut akan beralih ke kurikulum berbasis OBE. Tentunya, kami di UPPS menyambut baik perubahan ini, namun kami juga memahami bahwa penerapan kurikulum baru ini memerlukan strategi pembelajaran yang tepat agar para dosen bisa mendukung proses belajar mengajar secara optimal,” ungkapnya.

Salah satu peserta workshop, Suko, M.Pd., dosen dari STAKATN Pontianak, mengungkapkan harapannya terhadap penerapan OBE dalam desain pembelajaran ini. Menurutnya, “Pembelajaran berbasis OBE ini memberikan ruang untuk proses belajar yang inovatif. Dalam konteks pembelajaran ini, kami berharap bisa menghadirkan metode pengajaran yang baru dan kreatif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran”.

Penulis: Asip/Imansyah

Editor : Bambang




Pelatihan PPPK Angkatan XXXIV: 8 Pegawai IAIN Pontianak Siap Tingkatkan Profesionalisme

Pontianak (iainptk.ac.id) 11 November 2024 – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag., M.A., secara resmi membuka Pelatihan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Angkatan XXXIV. Acara pembukaan pelatihan ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pontianak dan berlangsung dari 11 hingga 14 November 2024.

Dalam sambutannya, Prof. Saifuddin Herlambang menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi dan kebersamaan dalam pelaksanaan pelatihan ini, yang selaras dengan prinsip moderasi beragama. Beliau menyampaikan, “Saya berpesan kepada saudara sekalian bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam pelatihan ini, pentingnya kebersamaan tidak dapat diabaikan. Kebersamaan dapat menciptakan suasana yang nyaman, saling toleransi, dan saling menghormati. Perbedaan apa pun harus dicari kesamaannya untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.

Pelatihan orientasi ini diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta dan diikuti oleh 536 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan serentak mulai 6 November hingga 1 Desember 2024, terbagi dalam beberapa angkatan, yaitu dari Angkatan XXIX hingga XLIV.

H. Sahro Wardi, Lc., M.A.P., selaku Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Diklat Keagamaan Jakarta, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan orientasi ini adalah untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada para peserta, termasuk mengenai wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, serta budaya organisasi pemerintahan. Selain itu, orientasi ini juga bertujuan untuk mengenalkan fungsi, tujuan, serta nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).

Di antara peserta yang mengikuti orientasi pada Angkatan XXXIV, terdapat delapan pegawai IAIN Pontianak dengan rincian sebagai berikut:

  1. Dewa Ruci, Asisten Ahli pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
  2. Setia Purwadi, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama
  3. Ulil Absor, Penerjemah Ahli Pertama
  4. Fitri Mardiani, Analis SDM Aparatur Ahli Pertama
  5. Arief Al Mansyah, Pranata Komputer di Pascasarjana
  6. Nur Khosyiyah, Arsiparis Ahli Pertama
  7. Tio Rizki Kurniawan, Perencana Ahli Pertama
  8. Erika Sulistia Maidaningsih, Pranata Humas Ahli Pertama

Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bekal yang bermanfaat bagi para peserta untuk menjalankan tugas mereka sebagai PPPK dengan profesionalitas dan integritas yang tinggi.

Penulis: Erika SM/ Holil

Editor : Bambang




Dukung Visi IAIN Pontianak, Dosen FTIK Dampingi Penyusunan Buku Aktivitas Berbasis Budaya Lokal Bagi Guru AUD

Pontianak (iainptk.ac.id) – Sejumlah TK dan RA di sekitar tepian Sungai Kapuas Pontianak mengikuti kegiatan Pendampingan Penyusunan Buku Aktivitas Anak Usia Dini (AUD) Berbasis Budaya Lokal pada Sabtu (09/11/2024) di Gedung Saifuddin Zuhri Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada 9 hingga 10 November 2024, dan diprakarsai oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak yang terdiri dari Farninda Aditya, M.Pd., dan Septian Utut Sugiatno, M.Pd.

Dalam kegiatan ini, beberapa narasumber kompeten hadir untuk memberikan panduan dan wawasan dalam penyusunan buku aktivitas berbasis budaya lokal bagi anak-anak. Narasumber pertama, Gunawan, M.Pd., dari Pusaka Rumah Aloy, memulai sesi dengan materi berjudul “Sungai dan Budaya Lokal sebagai Bahan dalam Menyusun Buku Ajar.”

Ia menjelaskan bahwa Sungai Kapuas bukan hanya ikon Pontianak, tetapi juga menyimpan banyak aspek budaya yang bisa diangkat, seperti permainan rakyat, cerita rakyat, hingga kuliner tradisional. Gunawan mengajak para guru untuk menggali dan mengidentifikasi materi lokal yang relevan dengan budaya Sungai Kapuas sebagai inspirasi untuk buku aktivitas.

Melanjutkan materi ini, narasumber kedua, Redha Rahmani, M.Pd., dari Yayasan Khatulistiwa, memberikan panduan teknis dalam menulis buku aktivitas anak. Redha menyarankan berbagai aktivitas seperti teka-teki silang, menghubungkan titik, menyusun gambar, hingga labirin (maze) yang dapat diadaptasi agar menarik bagi anak usia dini. Para guru kemudian dikelompokkan untuk menentukan fokus tematik yang akan dituangkan dalam buku mereka, dengan beberapa tema budaya khas Pontianak, seperti Sampan, Meriam Karbit, dan Bingke.

Narasumber ketiga, Farli, S.Pd., pendiri Enggang Media, memberikan pelatihan tentang desain buku aktivitas berbasis budaya. Ia mengarahkan para guru untuk menggunakan aplikasi Canva, aplikasi desain yang mudah diakses dan digunakan melalui perangkat Android. Dalam sesi ini, Farli, didampingi mahasiswa Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), memandu para guru untuk mempraktikkan desain buku aktivitas di Canva sesuai konsep yang telah disusun.

Para guru terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, fokus mengaplikasikan konsep yang telah mereka identifikasi dan tentukan dalam kelompok. Farninda Aditya, M.Pd., selaku panitia, menyampaikan harapannya agar buku aktivitas berbasis budaya lokal ini mampu menumbuhkan cinta budaya daerah sejak dini pada anak-anak di sekitar tepian Sungai Kapuas.

Penulis: Septian Utut/BEP
Editor : Bambang




IAIN Pontianak Gelar Upacara dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan Nasional

Pontianak (iain.ptk.ac.id) – Pada Senin, 11 November 2024, diadakan upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional. Upacara ini dilaksanakan di halaman gedung FEBI IAIN Pontianak dan dihadiri oleh seluruh tenaga kerja di lingkungan kampus.

Upacara dimulai dengan laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara, yaitu Dr. H. Ridwansyah, M.Si., selaku Kepala Biro AUAK di IAIN Pontianak. Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan pembacaan amanat pembina upacara.

Dalam amanatnya, pembina upacara menyampaikan beberapa hal penting tentang menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur. Beliau menyampaikan, “Bagi kita umat beragama dan berbangsa, sudah sepatutnya kita menghargai jasa-jasa pahlawan, baik pahlawan negara maupun pahlawan di IAIN Pontianak,” ujarnya.

Dalam amanatnya, beliau juga mengungkapkan tentang implementasi semangat juang dalam hal kebersihan. “Kemarin tim ISO telah melakukan audit di kampus kita. Namun, ada satu hal yang paling prinsip dari audit itu, yaitu tentang semangat kebersihan. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kesadaran kita semua, baik kalangan ASN, non-ASN, maupun mahasiswa,” ucapnya.

Upacara yang berlangsung khidmat itu ditutup dengan pembacaan 9 Pilar IAIN Pontianak, doa, serta laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara. Diharapkan, amanat dari pembina upacara tersebut dapat meningkatkan semangat seluruh komponen kampus dalam menjaga kebersihan kampus.

Penulis : Yuni Hendiana / Aditya

Editor : Bambang




Penutupan Resertifikasi ISO: IAIN Pontianak Siap Berbenah Menuju Standar Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) – Acara penutupan resertifikasi ISO di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak resmi berlangsung pada hari Jumat, bertempat di ruang rapat senat lantai 4 gedung rektorat pada hari jumat 8 November 2024.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat kampus, seperti kepala biro AUAK IAIN Pontianak, Dr. H. Ridwansyah, M.Si., wakil rektor bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. H. Saifudin Herlambang, MA., dekan fakultas, hingga kepala unit-unit di lingkungan IAIN Pontianak, sebagai penutup dari rangkaian proses audit yang telah berlangsung selama dua hari sebelumnya.

Prof. Dr. H. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd., salah satu auditor, memberikan beberapa rekomendasi penting terkait audit kinerja dan mutu yang telah dilakukan. Beliau menekankan perlunya peningkatan fasilitas sebagai pendukung utama dalam menunjang kualitas kinerja di lingkungan kampus. “Fasilitas yang memadai adalah faktor penting dalam mencapai standar ISO yang kita targetkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Perencanaan, dan Keuangan IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Saifudin Herlambang, MA., turut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada tim auditor atas masukan serta rekomendasi yang telah disampaikan selama proses audit berlangsung.

“Terima kasih atas partisipasi dan kerja keras dari seluruh pihak, terutama kepada Prof. Sugeng dan Pak Najib atas kehadiran dan dedikasinya. Kami juga mengapresiasi semua rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam proses resertifikasi ini,” ungkap Prof. Herlambang.

Beliau menambahkan “dengan adanya rekomendasi yang disampaikan oleh auditor, kita jadi tahu apa yang harus kita perbaiki untuk kampus ini. Tentu ini kita jadikan motivasi untuk kita terus berbenah demi institusi yang kita cintai ini”,tambahnya.

Sebagai penutup, Prof. Saifudin juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama acara berlangsung dan berharap hasil audit ini dapat mendorong kampus dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu sesuai standar ISO. Acara pun ditutup secara resmi dengan mengucap syukur dan harapan untuk keberlanjutan kualitas pendidikan dan fasilitas di IAIN Pontianak.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




IAIN Pontianak Jalin Kerjasama Strategis dengan Central Philippine University (CPU)

Filipina (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Central Philippine University (CPU) di Filipina secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Penandatanganan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen IAIN Pontianak dalam memajukan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penandatanganan kerjasama ini berlangsung pada hari kamis, 7 november 2024 di Central Philippine University (CPU) Filipina.

Kerjasama ini mencakup berbagai bentuk kolaborasi, seperti penelitian bersama, konferensi, dan publikasi ilmiah; pertukaran informasi dan bahan perpustakaan; serta pertukaran dosen dan mahasiswa. Bentuk kerja sama lainnya adalah pertukaran layanan masyarakat dan kegiatan sosial-budaya, serta kunjungan pejabat untuk mengembangkan mekanisme kerja sama lebih lanjut.

Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA., menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menguatkan sinergi antar kedua perguruan tinggi.

“MoU dengan CPU dalam rangka kerjasama dua kampus, yakni IAIN Pontianak dengan Central Philipin Universiti. Kita saling mengajak supaya MoU ini diisi dengan mewujudkannya ke dalam bentuk yang real. Oleh karena itu digagas untuk dan dalam bentuk Visiting Student dari Pascasarjana IAIN Pontianak ke CPU. Bentuk lain telah didiskusikan untuk mewujudkan kolaborasi riset tentang hubungan antar agama, dan dalam bentuk penerbitan jurnal dan buku-buku terkait,”ujar Prof. Syarif.

Beliau menambahkan, akan mengundang kampus tersebut dalam kegiatan Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) yang diperkirakan akan dilaksanakan pada mei 2025 mendatang.

“kita akan mengundang mereka dalam kegiatan KAIB yang akan kita laksanakan sekitar bulan mei 2025,” ungkap Prof. Syarif.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menuturkan bahwa kerja sama ini membuka peluang besar bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di tingkat internasional.

“Kerjasama antara IAIN Pontianak dan Central Philippine University ini mempererat Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk riset kolaboratif, seminar internasional, serta pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.

Dr. Ismail menambahkan bahwa kerja sama ini juga memungkinkan adanya kegiatan lintas budaya, di mana hubungan antara agama dan budaya antara Filipina dan Indonesia bisa dikembangkan lebih dalam.

“Insyaallah, dosen dan mahasiswa IAIN Pontianak, terutama dari Pascasarjana, akan berkolaborasi dalam seminar dan penelitian internasional. CPU juga membuka ruang kegiatan antara Fakultas Ekonomi dan Pendidikan,” tambahnya.
Kerjasama ini akan berlaku selama lima tahun sejak ditandatangani, dengan rincian pelaksanaan proyek yang akan dikembangkan bersama oleh kedua pihak. Semua aspek pendanaan akan dinegosiasikan berdasarkan ketersediaan dana, dengan harapan agar setiap program dan kegiatan dapat berjalan optimal serta bermanfaat bagi kedua kampus dan komunitas yang terlibat.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




TOF Bela Negara : Upaya Wujudkan Peran Strategis Fasilitator Bela Negara dalam Menumbuhkan Nilai-Nilai Luhur Bangsa

Bogor (iainptk.ac.id) 4 November 2024 – Semangat 50 peserta dari berbagai latar belakang seperti TNI, ASN, dan masyarakat sipil yang mengikuti kegiatan Training of Fasilitator (TOF) Bela Negara di Bogor terus membara. Acara ini diselenggarakan mulai tanggal 28 Oktober 2024 hingga 11 November 2024. Sebagai Salah satu peserta dari kegiatan ini adalah Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik di IAIN Pontianak, Muhammad Syahrun, S.E., M.M merasa sangat bersyukur berkesempatan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, serta wawasan baru dalam memperkuat semangat dan nilai-nilai bela negara.

Kegiatan TOF ini bertujuan mencetak fasilitator-fasilitator bela negara yang siap mengemban peran strategis dalam menumbuhkan kesadaran bela negara di berbagai lini masyarakat. TOF yang kini memasuki minggu kedua ini menghadirkan pemateri berpengalaman dari Lembaga Administrasi Negara (LAN), Lemhannas, serta Widyaiswara Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan. Melalui paparan dari para pemateri, peserta dibekali dengan teori kepemimpinan, wawasan kebangsaan, serta pengetahuan mendalam terkait bela negara.

Selama pelatihan, berbagai materi strategis disampaikan, mulai dari tantangan dan peluang dalam mengembangkan kesadaran bela negara di era digital, hingga strategi pendekatan bagi generasi muda. Tidak hanya itu, peserta juga dilibatkan dalam diskusi kelompok dan simulasi untuk menerapkan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja maupun masyarakat luas.

Salah satu pemateri dari Lemhannas menggarisbawahi pentingnya peran fasilitator dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membentuk karakter bela negara. “Fasilitator tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga harus menjadi teladan yang mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli dan berkontribusi pada ketahanan nasional,” ujarnya.

Diharapkan, setelah TOF ini berakhir, para peserta mampu mengimplementasikan wawasan yang telah diperoleh untuk memperkuat semangat nasionalisme dan patriotisme di lingkungan masing-masing. Sebagai salah satu perwakilan dari lingkungan akademis, saya berkomitmen membawa nilai-nilai yang telah dipelajari ke dalam aktivitas kampus, agar dapat membangun karakter mahasiswa yang berjiwa patriotik dan cinta tanah air.

TOF Bela Negara ini menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara berbagai lembaga dan institusi dapat mewujudkan tujuan bersama, yaitu menciptakan bangsa yang lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan di masa depan.

Selain itu Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik (Kabag ULA) di IAIN Pontianak, Muhammad Syahrun, S.E., M.M., juga berkesempatan memberikan amanat pada apel pagi peserta Diklat TOF Bela Negara Gelombang 2 di Pusdiklat Kemenhan.

Beliau menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk “mengembangkan semangat cinta tanah air dalam hidup sehari-hari, berawal dari diri kita dengan memberikan teladan dalam implementasi nilai-nilai Bela Negara, khususnya di IAIN Pontianak. Nilai-nilai ini sangat berguna dan wajib dikembangkan,” ujarnya.

Penulis : BEP

Editor : Bambang




IAIN Pontianak Lakukan Reakreditasi Sertifikasi ISO untuk Perpanjangan Sertifikat Mutu Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar reakreditasi sertifikasi ISO di Aula Abdul Rani pada 6 November 2024.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan IAIN Pontianak, termasuk Kepala Biro AUAK, Dr. H. Ridwansyah, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Ali Hasmy, M.Si., dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. H. Saifudin Herlambang, MA., yang mewakili Rektor IAIN Pontianak, serta seluruh pejabat fakultas di lingkungan IAIN Pontianak.

Prof. Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd., Kepala Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Pontianak, mengungkapkan bahwa proses reakreditasi ini akan berlangsung hingga 8 November 2024. Reakreditasi ini melibatkan audit yang bertujuan untuk memperpanjang sertifikat ISO yang pertama kali diraih oleh IAIN Pontianak pada tahun 2021.

Dua auditor turut serta dalam proses ini, yaitu Prof. Dr. H. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd., yang hadir secara langsung, dan Mr. M. Ainun Najib, yang bergabung secara daring pada hari kedua.

“Mulai hari ini sampai dua hari ke depan kita akan diaudit untuk memperpanjang sertifikat ISO yang kita dapatkan pada 2021. Kita menghadirkan dua auditor yang akan memastikan proses ini berjalan hingga Jumat nanti,” ujar Prof. Edi.

Saat pembukaan, Prof. Dr. H. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd., menekankan pentingnya konsistensi dalam menjaga sertifikasi mutu ISO, terutama karena sertifikasi ini berfokus pada kualitas proses.

“Tidak terasa sudah reakreditasi kedua. Semoga tidak ada penurunan kualitas. Sertifikasi ini mengutamakan konsistensi dan proses sebagai prioritas utama, bukan sekadar pencapaian keunggulan sesaat,” jelas Prof. Sugeng.

Prof. Dr. H. Saifudin Herlambang, MA., yang mewakili rektor dalam kegiatan ini, juga menegaskan pentingnya menjaga komitmen terhadap standar ISO sebagai tolok ukur peningkatan kinerja di IAIN Pontianak.

“ISO ini penting untuk kita pertahankan. Kita perlu konsistensi dan komitmen dalam mempertahankan hal ini, karena sertifikasi ISO berdampak positif pada peningkatan kinerja lembaga kita. ISO ini adalah standar internasional yang diakui di seluruh dunia,” ujarnya.

Proses reakreditasi sertifikasi ISO ini menjadi salah satu langkah IAIN Pontianak dalam mempertahankan standar mutu dan kinerja yang diakui secara internasional.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




PKBH Al Jami’ah IAIN Pontianak Sosialisasikan Pentingnya Pemahaman Hukum di Lingkungan Kampus

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) Al Jami’ah IAIN Pontianak mengadakan sosialisasi hukum untuk organisasi mahasiswa di lingkungan kampus. Acara ini melibatkan berbagai elemen mahasiswa seperti Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Acara ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA. di Aula Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada Senin (04/11/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa tingkat institut dan fakultas serta para ketua HMPS dari berbagai jurusan. Beberapa tokoh kampus turut hadir, seperti Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Prof. Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA., Dekan Fakultas Syariah Dr. Firdaus, SH., M.Hum, serta narasumber Dr. Sukardi, SH., M.Hum., dan Qomaruzzaman, M.Si. Serta Koordinator PKBH Al Jamiah, Vinna Lusiana, SH., M.Kn., juga hadir untuk memimpin acara ini.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Syarif mengungkapkan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap peraturan pendidikan yang berlaku. “Beberapa aturan penting seperti Perpres, PMA, KMA, hingga Peraturan Rektor harus dipahami agar tercipta lingkungan pendidikan yang kondusif,” ujarnya. Beliau berharap PKBH dapat mendukung kebijakan pemerintah dan memastikan mahasiswa terlindungi secara hukum di lingkungan IAIN Pontianak.

Vinna Lusiana, Koordinator PKBH, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menampung aspirasi mahasiswa terkait pelaksanaan program pendidikan di IAIN Pontianak. “Kami ingin agar PKBH Al Jami’ah menjadi wadah bagi mahasiswa yang menghadapi persoalan hukum serta mendukung tenaga pendidik dan kependidikan di IAIN Pontianak,” ungkapnya.

Dengan kegiatan ini, diharapkan pemahaman hukum di kalangan mahasiswa IAIN Pontianak semakin meningkat, sehingga tercipta suasana kampus yang lebih tertib dan terlindungi secara hukum.

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Bambang




IAIN Pontianak dan RA An-Naim Meliau Jalin Kerjasama untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini

Pontianak (iainptk.ac.id) — Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak mempererat kemitraan dengan RA An-Naim, satu-satunya lembaga pendidikan anak usia dini berbasis Islam di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan pada 2 Oktober 2024, dalam rangka mendukung peningkatan mutu pendidikan anak usia dini di daerah.

Kaprodi PIAUD, Rahnang, M.Pd.I.,  memimpin langsung kunjungan bersama dua dosen ahli, Dr. Yusdiana, M.Si., dan Dr. Nur Hamzah, M.Pd., serta dua mahasiswi PIAUD, Agustina dan Anggy Saskia. Kunjungan ini menjadi bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang telah dirancang Prodi PIAUD tahun ini, dengan tujuan memberikan bimbingan dalam aspek-aspek penting pendidikan, termasuk pengembangan kurikulum, metode pembelajaran inovatif, serta pengasuhan yang efektif.

Dalam sesi pembinaan, Dr. Yusdiana, yang memiliki keahlian dalam psikologi anak, berbagi wawasan tentang pentingnya memahami perkembangan psikologis anak usia dini dan cara merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai. Sementara itu, Dr. Nur Hamzah memberikan tips parenting yang bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Kepala RA An-Naim, Huzaimah, menyambut hangat kerjasama ini. Ia berharap kolaborasi dengan IAIN Pontianak akan berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolahnya. “Ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh tim PIAUD sangat membantu kami dalam memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak,” ujarnya.

Kerjasama ini juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu mereka di lapangan. Agustina dan Anggy Saskia mengaku antusias dapat berkontribusi secara langsung dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini di Meliau.

Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di RA An-Naim, tetapi juga memberi manfaat jangka panjang dalam mendukung pembentukan generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.

Penulis : Farli
Editor : Bambang