Seminar Moderasi Beragama Pembuka Rangkaian PWN Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) XV di UIN Raden Fatah Palembang.
PALEMBANG (iainptk.ac.id) — Dalam rangka memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan washatiyah, Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menggelar Dialog Lintas Iman. Dialog tersebut dilaksanakan bagian rangkaian pembuka kegiatan bagi peserta perkemahan sebelum dilaksanakan pembukaan secara resmi oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pada hari Kamis, (11/11/2021).
Dialog Lintas Iman ini dilaksanakan di Aula Wisma Atlet Jakabaring Sport City hari Rabu taggal 10 November 2021, dialog yang di ikuti oleh peserta dari Perguruan Tinggi Keagamaan di seluruh Indonesia ini khusus diperuntukkan bagi para peserta perkemahan sebagai pembekalan dan penanaman nilai-nilai moderasi beragama.
Menurut Dr. H. Saefudin Latief, S.Ag, M.Si sebagai narasumber pada kegiatan tersebut menyatakan bahwa, hendaknya kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa mengedepankan agama yang lebih inklusif dan penuh toleransi Sehingga nantinya pemuda tidak mudah untuk mengklaim bahwa dirinya yang paling benar dan dapat menerima perbedaan pandangan diantara sesama. Indonesia adalah negara multikultural (majemuk) yang terdiri dari berbagai etnis, bahasa, adat istiadat hingga agama. Kemajemukan tersebut pada satu sisi merupakan kekuatan sosial dan keragaman yang indah apabila antara satu dengan yang lainnya saling bersinergi dan saling bekerjasama untuk membangun bangsa. Namun kemajemukan jika tidak dikelola dan dibina dengan tepat dan baik akan menjadi pemicu sekaligus penyulut konflik kekerasan. Agama yang ditampilkan di Indonesia hendaknya lebih bersifat inklusif, toleran, dan terbuka dalam proses demokratisasi yang sedang dibangun oleh negara ini. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perjuangan Indonesia yang mana para pendahulu rela mengorbankan jiwa dan raga demi mempertahankan kemerdekaan dan eksisnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu Menurut Kasubag Humas Kemenag Provinsi Sumatera Selatan tersebut menyatakan bahwa dialog ini sangat bagus dan mesti diberikan atensi yang sebesar-besarnya untuk panitia penyelenggara yang telah mengupayakan adanya materi tentang moderasi beragama ini. Kedepanya harapan kami melalui peserta perkemahan nasional ini semoga bisa menjadi corong untuk mesosialisasikan moderasi beragama terhadap lingkungan sekitar, kelompok maupun oraganisasi-organisasi yang ada dimana pun berada tutup pengurus FKUB Sumatera Utara Tersebut. Adapaun menurut salah satu peserta seminar Ajeng Lestari yang merupakan anggota kontingen dari Racana IAIN Pontianak Kalimantan Barat mengatakan dengan diadaknya dialong moderasi beragama ini kami tahu bahwa didalam beragama itu tidak boleh ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Prinsip moderasi beragama menyeimbangkan kebaikan yang berhubungan dengan Tuhan dengan kemaslahatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Selain itu Ajeng juga menyampaikan bahwa moderasi beragama merupakan upaya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, yakni untuk menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia.
Penulis : Sueib dan Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar