SKD CPNS Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat TA 2021 Tahap III di Tilok IAIN PONTIANAK Berjalan Tertib dan Lancar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Senin, 25 Oktober 2021 pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan Computer Assisted Test (CAT) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2021 Tahap III di titik lokasi Gedung Rektorat IAIN Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat berjalan dengan lancar. Kegiatan ini dijadwalkan hingga Rabu, 27 Oktober 2021.

Terdapat total 428 peserta yang terdaftar dan akan mengikuti SKD di Titik Lokasi (Tilok) penyelenggaraan IAIN Pontianak. Untuk setiap satu hari tes SKD, panitia sudah mempersiapkan pembagian 4 sesi dengan masing-masing sesi diisi maksimal 40 peserta. Khusus untuk di IAIN Pontianak terdapat 114 peserta yang akan bersaing merebutkan 9 formasi. Formasi tersebut adalah Ahli Pertama – Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, Ahli Pertama – Pustakawan, Analis Organisasi Perguruan Tinggi, Asisten Ahli – Dosen Hukum Bisnis, Asisten Ahli – Dosen Ilmu Komunikasi, Asisten Ahli – Dosen Matematika, Asisten Ahli – Dosen Perpajakan, Asisten Ahli – Dosen PGMI, terakhir Lektor – Dosen Ekonomi Islam.

Informasi dari penyelenggara SKD di IAIN Pontianak, menyatakan sesi 1 yang tidak hadir 5 peserta. Sesi 2 yang tidak hadir 3 peserta dan sesi ke 3 yang tidak hadir 4 peserta. Semua peserta adalah formasi dari IAIN Pontianak. Sesi 4 dan sesi berikutnya peserta dari STAKATN, Kanwil Kemenag Prov. Kalbar dan Kemenag luar Kalbar.

Setiap peserta yang hadir mengikuti prosedur sesuai dengan ketentuan yang sudah diumumkan sebelumnya. Mulai dari registrasi dan pemberian PIN peserta. Peserta juga menitipkan barang yang tidak perlu dibawa keruangan tes, sebelum masuk ruangan tunggu steril peserta di body checking.  Setelah waktu tes tiba sesuai jadwal, peserta pindah dari ruang steril ke ruang ujian CAT yang dikelola langsung oleh petugas dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal ujian untuk masing-masing peserta selama 100 menit.

Sesuai dengan pernyataan Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., berharap “Formasi yang menjadi jatah IAIN Pontianak dapat terpenuhi dengan pegawai yang terbaik.” Sesuai ketentuan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menetapkan Keputusan Menteri PANRB No. 1023/2021 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Pengadaan PNS Tahun Anggaran 2021 harus memenuhi nilai standar penilaian dalam bentuk nilai ambang batas (passing grade) 65 untuk tes wawasan kebangsaan (TWK), 80 untuk tes intelegensia umum (TIU), dan 166 untuk tes karakteristik pribadi (TKP) atau secara total 311. Tak hanya itu, bagi nilai yang tertinggilah yang dapat lanjut ke tahap selanjutnya.

Salah satu peserta SKD CPNS di IAIN Pontianak, Lisna yang memilih formasi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, mengungkapkan apa yang dirasakannya “Proses SKD berjalan dengan tertib, tidak ada gerombolan, serta memenuhi protokol kesehatan.” Lisna yang juga alumni dari Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta, menyambut baik kebijakan untuk memperbolehkan peserta membawa kendaraan sendiri.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




KIIS Seri-54, Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Pentingnya Moderasi Beragama

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak menyampaikan materi tentang ASN, Integritas dan Moderasi Beragama di Program Kreatif Inspiratif Inovatif Solutif (KIIS) seri-54 hasil kerjasama antara Inspektorat Jenderal Kementarian Agama, IAIN Pontianak Prov. Kalbar, UIN Maulana Malik Ibrahim Prov. Jatim, Kantor Kementarian Agama Kota Dumai Prov. Riau, yang dilaksanapakan pada hari Rabu (20/10/2021).

Turut hadir melalui Zoom keynot speaker pada seri ini, Dr. Hilmi Muhammadiyah. Beliau juga merupakan Inspektur Wilayah III Itjen Kemenag RI. Selain itu ada juga Pemantik dalam kegiatan ini Bapak Nurul Badruttamam. Kegiatan ini dipandu oleh host dari Humas IAIN Pontianak, Bambang Eko Priyanto, dan Drs. Ade Ay Yani, Kasubbag TU dari Kankemenag Kota Dumai.

Kegiatan yang disiarkan secara langsung melalui Zoom, channel Youtube serta Facebook Inspektorat Jenderal Kemenag. Menghadirkan narasumber dari satker Kemenag. Pada kesempatan kali ini yang menjadi narasumber pertama ada, Rektor IAIN Pontianak. Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., Kedua ada Kepala Kankemenag Kota Dumai Riau, Drs. H. Syafwan, Narasumber ketiga ada Kepala SPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jatim, Dr. H. Muhammad In’am Esha, M.Ag.

 

Rektor IAIN Pontianak, dikesempatan kali ini menyampaikan pentingnya ASN yang memiliki integritas dan moderasi dalam beragama. Dalam hal moderasi beragama dan toleransi beliau menjelaskan “Moderasi beragama adalah sikap tawasuth dalam meyakini, memahami dan mengamalkan agama; tidak ekstrim kiri dan tidak ekstrim kanan. Hal ini sesuai dengan (Q.S. Al-Baqarah/2:143).”

Beliau melanjutkan “Moderasi beragama melahirkan toleransi dalam beragama, yaitu sikap seseorang yang mapan/teguh dalam meyakini, memhami, dan mengamalkan agama yang dianutnya, namun pada saat yang sama merelakan dan menghormati orang lain untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan agamanya.”

Beliau juga membedakan antara radikalisme dan fanatisme beragama. Dalam penyampaiannya beliau mengungkapkan “Harus dibedakan antara radikal dan fanatik dalam beragama. Radikal berbasis pengkajian yang mendalam, sedangkan fanatik berbasis doktrinasi yang cenderung melahirkan ketidak adilan. Sedangkan radikal identik dengan kedalaman berfikir dan pemahaman, sedangkan fanatik identik dengan kedangkalan.”

 

Beliau juga menyinggung prihal terorisme “Terorisme berbasis agama sesungguhnya buah dari fanatisme kefahaman beragama. Tindakan teror lahir dari kedangkalan dalam pemahaman agama / fanatik.”

Tak kalah penting, beliau juga menjelaskan perbedaan secara fundamental antara radikal dalam agama dan radikal dalam politik. “Radikalme dalam pengetetahuan artinya memahami sesuatu (obyek kajian) secara mendalam samapai ke akar-akarnya. Radikalisme dalam beragama sesungguhnya akan melahirkan pengetahuan yang dalam, maka akan melahirkan toleransi.”

“Sedangkan radikal dalam politik dan bernegara berupa ikhtiar dan hajat mengambil alih kekuasaan secara ekstrim dan kekerasan, seperti kudeta dan lain-lain. Radikalisme dalam bernegara melahirkan terorisme yang memperalat fanatiseme beragama,” pungkas beliau.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Wajib Diketahui, Berikut Panduan Peserta Tes SKD CPNS Kementerian Agama Republik Indonesia di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Sesuai dengan Pengumuman Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia selaku Ketua Panitia, nomor P-4642/SJ/B.11.2/KP .00.2/10/2021 tentang Jadwal dan lokasi pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2021 Tahap III.

Peserta yang dinyatakan lulus Seleksi Administrasi pasca masa sanggah, wajib mengikuti SKD sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah ditentukan. Peserta tidak diperkenankan mengubah jadwal dan lokasi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan rekomendasi Ketua Satgas Penanganan COVID-19, bahwa pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2021 wajib dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat. Guna mencegah menyebaran covid-19, peserta wajib melakukan Swab test PCR (Polymerase Chain Reaction) kurun waktu maksimal 2×24 jam atau Rapid Test Antigen kurun waktu maksimal 1×24 jam dengan hasil negatif/non reaktif sebelum mengikuti ujian. Peserta juga diwajibkan menggunakan masker kain 3 lapis (3 ply) dan ditambah masker kain di bagian luar (double masker).

Memakai kemeja putih polos tanpa corak, bawahan gelap (bukan jeans/kodorey), sepatu tertutup, jilbab warna hitam (khusus peserta yang menggunakan hijab), dan pita merah putih yang dikaitkan di lengan sebelah kiri. Selain itu peserta juga harus menjaga jarak (physical distancing) minimal 1 (satu) meter. Serta cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer.

Khusus bagi peserta yang terkonfirmasi positif COVID-19 diatur dalam surat Badan Kepegawaian Negara nomor 13165/B-KS.04.01/SD/E/2021 tanggal 19 Oktober 2021 hal Pelaksanaan SKD CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK NonGuru bagi Peserta Terkonfirmasi Positif Covid-19. Pelaksanaan ujian secara khusus bagi peserta terkonfirmasi positif Covid-19 akan dilaksanakan pada hari terakhir (Rabu, 27 Oktober 2021) pada sesi terakhir di titik lokasi sesuai pengumuman di awal. Peserta yang terkonfirmasi positif COVID-19 langsung masuk ruang ujian. Pemberian PIN dan pengarahan dilakukan by Zoom. Pengawasan ujian dilakukan dari luar ruangan tes.

Peserta diharapkan sudah makan terlebih dahulu dan hadir di lokasi ujian 90 (sembilan puluh) menit sebelum waktu ujian sesuai sesi masing-masing, karena setiap peserta akan mengikuti tahapan registrasi, pemberian PIN, penitipan barang, body checking, dan menyaksikan video utorial tata cara pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) di ruang tunggu steril, sebelum memasuki ruang ujian.

Registrasi dan pemberian PIN bagi peserta akan ditutup 45 (empat puluh lima) menit sebelum pelaksanaan ujian SKD sesuai sesi masing-masing. Peserta yang terlambat hadir, tidak hadir, dan/ atau tidak mengikuti tahapan seleksi dengan alasan apapun pada jadwal dan lokasi yang telah ditentukan, maka dinyatakan gugur.

 

Pada saat pelaksanaan SKD, peserta diwajibkan dalam kondisi sehat dan bersedia mengikuti protokol kesehatan. Serta membawa kartu peserta ujian seleksi CPNS 2021, KTP/Surat keterangan, hasil swab test PCR, formulir deklarasi sehat, alat tulis pribadi (pensil kayu).

Khusus bagi yang tes di lokasi IAIN Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, penyelenggara menghimbau untuk tidak membawa barang berharga seperti perhiasan. Selain barang tersebut tidak dapat masuk saat tes berlangsung, juga untuk mengindari resiko kehilangan. Penyelenggara menganjurkan hanya membawa perlengkapan yang diperlukan saja. Tim penyelenggara tes SKD, juga berharap peserta untuk membaca secara teliti dan tuntas segala bentuk aturan yang sudah ada.

Tes SKD akan berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Mulai dari Senin-Rabu (25 sampai 27 Oktober 2021). Satu hari akan berlangsung 4 sesi, setiap peserta akan mengikuti tes sesuai jadwal yang sudah diumumkan.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA berharap “Formasi yang menjadi jatah IAIN Pontianak dapat dapat terpenuhu dengan pegawai yang terbaik.” Selain itu sebagai tuan tumah Rektor IAIN Pontianak juga mengucapkan “Selamat berjuang bagi CASN, pasti yang terbaik akan terpilih. Karena kegiatan ini sudah kita berkoordinasikan secara baik dengan STAKATN, Kanwil Kalbar dan UPT BKN Pontianak.”

Bagi seluruh pelamar agar selalu memantau perkembangan proses pelaksanaan seleksi CPNS Kementerian Agama melalui laman https://kemenag.go.id atau laman
https://casn.kemenag.go.id, dan laman https://sscasn.bkn.go.id serta media sosial resmi
lnstagram: @kemenag_ri I @casnkemenag, Twitter: @Kemenag_RI, Telegram
@casnkemenag. Pelayanan dan penjelasan informasi terkait pelaksanaan seleksi CPNS
dapat menghubungi Ca// Center Panitia melalui, telepon (021) 3802800 (ext 231) pada jam kerja.

Seluruh pelamar wajib mematuhi dan mengikuti seluruh ketentuan yang ditetapkan. Kelalaian pelamar dalam membaca dan memahami pengumuman menjadi tanggung jawab pelamar. Apabila di kemudian hari pelamar terbukti memberikan data yang tidak sesuai dengan fakta atau melakukan manipulasi data baik pada setiap tahapan seleksi maupun setelah diangkat menjadi CPNS/PNS maka kelulusan yang bersangkutan dinyatakan batal dan/atau yang bersangkutan diberhentikan sebagai CPNS/PNS.

Adapun PENGUMUMAN Nomor: P-4642/SJ/B.11.2/KP.00.2/10/2021 TENTANG JADWAL DAN LOKASI PELAKSANAAN SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2021 TAHAP III  dapat di download dibawah ini.




IAIN Pontianak Perjelas Program Pesantren Kampus bagi Mahasiswa Baru

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak menyelenggarakan program Ma’had, sesuai dengan Instruksi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor : Dj.I/Dt.I.IV/PP.00.9/2374/2014 tentang Instruksi Penyelenggaraan Pesantren Kampus (Ma’had Al Jami’ah).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA menegaskan “Prinsipnya, semua mahasiswa itu tak terkecuali pandai atau tidak pandai mengaji wajib masuk mahad selama 2 semester. Karena  sudah menjadi syarat untuk seminar proposal. Saat ini dipilah pandai dan tidak pandai mengaji, karena gedung kita belum cukup menampung seluruh mahasiswa baru.”

 

“Sesuai instruksi Dirjen Pendis tentang penyelenggaraan pesantren kampus, mahasiswa wajib ikut mahad secara luring. Saat ini masih dipilah yang bisa dan tidak bisa mengaji sebagai indikator mukim di mahad. Namun, jika Gedung Mahad yang baru selesai dibangun, tidak ada alasan masiswa baru tidak ikut program mahad,” tutur beliau.

Setiap mahasiswa yang mukim (tinggal) di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak dikenakan biaya sebesar Rp. 625.000,-per mahasiswa per semester untuk mendapatkan pelayanan guest house sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 70 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Pengelompokan Kategori/Kelas tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Perguruan Tinggi Agama Negeri.

 

Dr. Usman, M.Pd.I selaku Mudir Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak menyampaikan “Sesuai arahan dari pimpinan dan aturan yang sudah ada. Maka, kita menyiapkan instrumen untuk mahasiswa. Karena kapasitas ma’had kita terbatas, maka instrumen itu penting. Instrumen itu adalah tes baca dan tulis Al-Quran, yang sudah dilakukan oleh tim ma’had.”

Hasil dari  tes tersebut dibagi menjadi 4 kategori. Ada yang merah dengan poit di bawah 50% dan wajib di ma’had-kan, sesuai dengan SK Rektor. Bagi mahasiswa yang dikategorikan warna orange dan kuning wajib mengikuti program ma’had. Mereka ada yang dimahadkan dan ada yang tinggal dirumahnya masing-masing. Bagi mahasiswa yang dikategorikan warna hijau dapat mengajarkan temannya dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.

Mudir ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak juga menekankan “Mahasiswa yang wajib membayar Rp. 625.000,-per mahasiswa per semester adalah mahasiswa yang mukim di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak. Kalau dibagai 6 bulan / 1 semester, perharinya mahasiswa hanya bayar Rp. 3.500,- itu termasuk murah, karena di kampus-kampus lain mahal,” jelasnya.

 

“Kami memberi ruang kepada mahasiswa yang merasa bisa dan nilainya rendah dikarenakan kualitas file video mengaji yang tidak maksimal untuk tes ulang. Kami memperi waktu Kamis dan Jumat (21-22/10/2021), kita persilahkan datang ke ma’had untuk di uji. Lewat dari tanggal yang ditentukan, mahasiswa sudah tidak bisa melakukan tes ulang. Hal ini sudah sesuai dengan kesepakatan dengan mahasiswa dan rektor IAIN Pontianak,” tambahnya.

Bagi mahasiswa yang memiliki unsur syar’i dan tidak bisa mukim di ma’had. “Kami memberikan kelonggaran untuk tidak tinggal di ma’had, tapi tidak melepas kewajiban mereka sebagai mahasantri serta tidak menghilangkan tugas-tugas yang diberikan untuk mereka. Seperti hafal-hafal ayat-ayat pendek di Juz 30. Mahasantri juga harus lulus praktik ibadah, jangan sampai alumni dari IAIN tidak bisa sholat dengan benar. Tentu mahasantri akan dibekali ilmu tentang mengaji, dan mendalami kitab fiqih, dan kitab akhlak,” pungkas mudir mahad.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Perpustakaan dan Pustakawan IAIN Pontianak Raih Prestasi FPPTI Tingkat Nasional

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Setelah menyabet 2 penghargaan bergengsi yaitu masing-masing Juara 1 kategori Academic Library Innovation Award (ALIA) dan Juara 1 Pustakawan kategori Indonesian Academic Librarian Award (IALA) 2021 yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Kalimantan Barat.

Kembali Perpustakaan IAIN Pontianak mengirimkan Pustakawan terbaiknya, yaitu Tatik Hartati, M.IP yang merupakan Juara 1 IALA Tahun 2021 Tingkat Provinsi Kalimantan Barat untuk mengikuti kompetisi pustakawan perguruan tinggi tingkat nasional. Adapun peserta lomba ini merupakan para pemenang IALA dari seluruh Indonesia.

 

Setelah melalui kompetisi yang panjang, akhirnya Pustakawan IAIN Pontianak meraih kategori Juara Harapan 1 dan Perpustakaan IAIN Pontianak meraih kategori Juara Harapan II. Pengumuman ini disiarkan secara langsung melalui Zoom dan Channel Youtube FPPTI Pusat.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA mengucapkan “Civitas acamemica IAIN Pontianak, ucapkan terimakasih kepada pengelola perpustakaan, kepada Warek I yang telah membidangi itu. Mudah-mudahan kedepan kita akan mencapai prestasi yang lebih baik lagi. Kita bersyukur IAIN Pontianak masih masuk ke nominasi yang cukup membanggakan.”

Beliau juga mengungkapkan sebagai apresiasi “Kedepan kita akan namakan Gedung yang terakhir dibangun dengan nama Gedung Perpustakaan Terpadu. Selain itu tahun ini kita alokasikan anggaran di perpustakaan untuk mencukupi fasititas yang kurang di perpustakaan seperti PC dan lain-lain.”

 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum merasa bangga dan mengucapkan selamat kepada kawan-kawan di perpustakaan. “Walaupun dengan fasilitas sederhana, tetapi kaya dengan inovasi dan kreasi. Sehingga mereka berhasil meraih prestasi. Baik itu secara individu sebagai pustakawan, maupun secara kolektif sebagai perpustakaan yang penilaiannya dilihat dari kreatifitas dan inovasi kerja kawan-kawan di perpustakaan.”

Slamet Widodo, S.IP, M.Ikom, selaku Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak, sebelumnya pernah menyampaikan hasil inovasinya yang bernama Layanan SIPANDAWA, “Layanan SIPANDAWA (Sistem Informasi Digital Mahasiswa) diterapkan, sebagai solusi dari kondisi new normal dan tren era disrupsi digital. Dengan adanya Sipandawa, layanan perpustakaan menjadi lebih mudah diakses oleh pemustaka khususnya di civitas academica IAIN Pontianak.”

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Sukseskan Program Merdeka Belajar, Dosen FTIK IAIN Pontianak Lulus Pelatih Ahli Sekolah Penggerak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak lulus sebegai Pelatih Ahli Sekolah Penggerak. Adalah Sulaiman, M. Pd, dosen sekaligus Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak berhasil lolos seleksi dari sekitar 17.000 pendaftar. Seleksi yang diselenggarakan dari bulan Mei hingga Oktober 2021 ini diikuti oleh unsur akademisi, praktisi, dan dinas pendidikan. Para peserta yang terpilih akan menjadi Pelatih Ahli yang mendampingi 406 sekolah di seluruh Indonesia.

Program Sekolah Penggerak merupakan program transformasi sekolah yang fokus pada pengembangan sumber daya sekolah, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.

Program Merdeka Belajar Episode Ketujuh ini telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim dan turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Muhammad Hudori, dan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda pada 1 Februari 2021 lalu sebagai satu di antara program untuk mewujudkan visi transformasi pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adapun rekrutmen ini akan menyaring 600 Pelatih Ahli se-Indonesia dengan kualifikasi terbaik untuk bersama memberikan dampak bagi cita-cita besar pendidikan Indonesia. Pendaftaran dan rekrutmen tahap pertama pelatih ahli program Sekolah Penggerak mulai dibuka pada April hingga Oktober 2021, yang terdiri dari pengisian biodata diri, pengisian esai, dan seleksi administrasi.

Selanjutnya, pada tahap kedua yaitu meliputi simulasi melatih dan wawancara dan mengunggah surat kesehatan dan bimbingan teknis kepada yang lolos seleksi tahap kedua. Tahap terakhir adalah pengumuman dan penetapan hasil seleksi pelatih ahli angkatan pertama pada sekitar September 2021 dan tanda tangan kontrak dan kerjasama serta penyerahan SK dilakukan pada tanggal 12 s.d 14 Oktober 2021 di Hotel Horison Grand Serpong, Tangerang.

 

Sulaiman amat bersyukur sebagai Pelatih Ahli setelah melewati suka duka mengikuti seleksi. Terlebih, pesertanya hanya sedikit dari unsur dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Bahkan di Kalimantan hanya ia sendiri yang lolos dari PTKIN.

“Saya amat bersyukur bisa lulus pada program ini, semoga bisa membuka jalan bagi para dosen PTKIN yang ingin berkontribusi di dunia pendidikan,” ujarnya.

Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA, mengucapkan selamat dan sukses kepada Sulaiman yang lolos seleksi dan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan sekolah penggerak.

“Dari awal saya sangat mendukung dosen-dosen FTIK untuk berkreasi dan berinovasi di bidang tri dharma perguruan tinggi. Saya harap apa yang dilakukan Sulaiman bisa bermanfaat untuk masyarakat luas,” tutur Dwi.

Sulaiman yang lulus sebagai pelatih ahli ini menjelaskan, dirinya sangat bersyukur dan senang bisa ikut seleksi dan lolos sebagai Pelatih Ahli di Indonesia.

”Keberhasilan ini juga berkat dukungan dari Rektor IAIN Pontianak dan Dekan FTIK IAIN Pontianak serta seluruh sivitas IAIN Pontianak,” pungkas Sulaiman.

Oleh: Dian KS
Editor: Omar Mukhtar




Sukses, Haru, dan Bangga dalam Penutupan Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) Ke – 5 Tahun 2021 di IAIN PONTIANAK

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF)  Ke – 5 di IAIN Pontianak resmi di tutup langsung oleh Dr. Abdul Mukti Rouf, M.Ag. selaku wakil rektor III (bidang kemahasiswaan dan kerjasama) IAIN Pontianak (14/10/2021). Kegiatan yang dilangsungkan selama tiga hari penuh mulai dari tanggal 12 sampai tanggal 14 oktober tahun 2021 ini banyak mendapatkan sambutan dan apresiasi yang luar biasa baik dari dalam maupun luar negeri.

Closing ceremonial BUAF  ke – 5 yang digelar di Aula Syekh Abdul Rani IAIN Pontianak ini turut di hadiri oleh tamu undangan baik  itu dari dalam maupun luar civitas akademika IAIN Pontianak, adapun yang turut hadir pada kegiatan tersebut meliputi  Prof. Dr. H. Mubiburrahman, MA. (Rektor UIN Antasari Banjarmasin), Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd (Wakil Rektor III UIN Antasari Banjarmasin) beserta rombongan, UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda beserta Rombongan, IAIN Palangkaraya beserta rombongan, UIN Raden Mas Said Surakarta Beserta Rombongan.

Berdasarkan laporan ketua panitia BUAF ke – 5 yang diwakili oleh Prof. Dr. Ibrahim, S.Ag,. M.A bahwa BUAF telah terlaksana dengan singkat, padat dan berkesan. Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa tercatat ada sekitar 97 presenter yang turut memeriahkan kegiatan BUAF ke – 5 di IAIN Pontianak ini dengan menghadirkan 10 negara menjadi narasumber.

“Partisipasi dalam kegiatan BUAF cukup membanggakan dari awal sampai akhir, dan tercatat yang turut  berpartisipasi aktif di BUAF ialah ada 21 kampus baik itu dalam maupun luar negeri serta sampai hari terakhir, setelah 3 hari pelaksanaan kegiatan BUAF ini hampir semuanya berpartisipasi di dalam BUAF. Ada 97 presenter yang tercatat oleh panitia selama kegiatan BUAF baik dari dalam maupun luar negeri dan alhamdulilah semuanya bisa presentasi  makalah karya tulis ilmiah di forum BUAF ini dengan baik. hanya ada beberapa yang tidak bisa presentasi di karenakan ada masalah gangguan jaringan, itu akan menjadi bahan evaluasi kita di BUAF yang akan dating,” jelasnya.

Ibrahim menambahkan bahwa di kegiatan BUAF Ke – 5 ini ada beberapa penghargaan yang akan diberikan kepada para peserta yang telah berpartisipasi aktif.

“Terimakasih juga kepada semua peserta yang tidak hadir secara langsung di tempat berlangsungnya ceremonial penutupan BUAF ke – 5 ini (Virtual) walaupun demikian tidak mengurangi rasa terimakasih dan bangga kami kepada kalian semua.  Adapun beberapa penghargaan yang perlu kami sematkan kepada para peserta di kegiatan BUAF ke – 5 ini yaitu meliputi, ada penghargaan penulis paper terbaik, persentasi terbaik, penghargaan presenter termuda, penghargaan delegasi terbanyak, penghargaan delegasi terjauh untuk kampus, baik dari dalam maupun luar negeri, delegasi terjauh yang luring dan daring. Walau tidak bernilai secara material akan tetapi ini adalah bentuk apresiasi kami dari panitia kepada semua peserta bahwa kami sangat menghargai dengan tulus atas partisipasi kalian semua dalam kegiatan BUAF kali ini,” tambahnya.

Sebelumnya sampai kepada BUAF (Borneo Undergraduate Academic Forum) Ke – 5 ini, BUAF pertama sampai Ke – 4 turut menuntun sebuah sejarah yang panjang. dan sejarah daripada BUAF ini sendiri terlahir di kampus IAIN Pontianak dengan para aktor-aktor besar dibelakangnya salah satu aktor tersebut ialah Prof. Dr. Zainuddin, MA. Untuk itu di BUAF Ke – 5 ini disebut juga dengan BUAF putaran kedua karena kembali di adakan di tempat terinisiasinya kegiatan besar yang bernama BUAF ini.

BUAF ini telah melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang cinta akan karya tulis ilmiah, hal itu sangatlah penting bagi mahasiswa dan kampus itu sendiri sebab prestasi-prestasi yang bersifat akademika juga bisa menjadi penunjang meningkatnya akreditasi kampus untuk lebih baik. di kegiatan ceremonial penutupan BUAF ke -5 yang di adakan mulai dari pukul 19:30 sampai pukul 22:30 Tersebut disambut meriah oleh para peserta dan para pejabat di Kampus IAIN Pontianak dan juga baik melalui online maupun offline.

 

Dr. Abdul Mukti Rouf, M.Ag menjelaskan dalam sambutan penutupnya bahwa BUAF Ini adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat terutama dalam menyambung silaturahmi dan persahabatan di antara kita.

“Saya mengucapkan haru dan bangga kepada adik-adik semua yang ikut berpartisipasi dan mendapat juara karena usaha dan kerja keras adik-adik semua. Saya ingin membuat catatan yang terpenting di BUAF ke – 5 yang mana catatan terpenting di kegiatan BUAF ini adalah silaturahmi dan persahabat,  juara adalah bonus untuk kita semua sebab dari forum silaturahmi dan persahabatan inilah yang menjadikan ada yang namanya juara dalam setiap kompetisi di BUAF. yang lebih penting dari ini semua supaya silaturahmi dan persahabatan bisa terjalin lebih erat, terkhusus bagi keluarga besar PTKAIN di zona Kalimantan agar terus terbangun dengan baik,  terus ketemu, terus berkarya, terus berprestasi untuk PTKAIN bagi Indonesia bahkan untuk peradaban dunia” jelasnya

Pada kesempatan ini Abdul Mukti Rouf juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para kontingen serta ucapan selamat jalan kepada semua kontingen yang akan beranjak pulang ke daerahnya masing-masing.

“Yang terakhir saya ingin mengucapkan selamat jalan kepada seluruh kontingen yang turut hadir, saya yakin sudah 3 hari cukup melelahkan tapi pada saat yang sama juga cukup membahagiakan, bahkan tadi sore kita sudah jalan-jalan menelusuri sungai kapuas tentu waktu yang sangat terbatas bagi kita semua tapi mudah-mudahan itu bisa mengobati rasa lelah setelah mempresentasikan semua karya-karya terbaiknya. atas nama civitas akademika IAIN Pontianak BUAF keenam sedang kita konsulidasikan mudah-mudahan yang menjadi tuan rumah tidak lagi didalam negeri akan tetapi sudah diluar negeri, dan juga mudah-mudahan kita bisa ke Serawak dan Brunai Darussalam sehingga kita bisa jalan-jalan keluar negeri meskipun tetangga dalam kegiatan BUAF ini,” pungkas beliau.

Pada kegiatan penutupan yang turut di hadiri kurang lebih 79 orang dengan protokol kesehatan yang ketat di Aula Syekh Abdul Rani ini juga turut di sampaikan bahwa selain dari Malaysia dan Brunai Darussalam, ada juga Thailand sebagai negara yang ada di Asia Tenggara yang juga turut memeriahkan BUAF ke – 5 di IAIN Pontianak, bahkan kegiatan BUAF bisa GO Internasional seperti ini baru bisa dan ada di BUAF ke – 5 atau putaran kedua di kampus IAIN Pontianak Kalimantan Barat, tidak terlepas juga bahwa di BUAF tahun ini ialah BUAF yang sekaligus Launching alumninya mulai dari angkatan pertama 2016 sampai sekarang.

Oleh : Bambang & Rahmad
Editor : Omar Mukhtar




Meriah, IAIN Pontianak Tuan Rumah Borneo Undergruade Academic Forum (BUAF) ke-5

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Gelar pembukaan Borneo Undergruade Academic Forum ke-5 (BUAF) di gedung aula Syekh Abdul Rani, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Jl. Letjend Suprapto No.14 Benua Melayu Darat Kec. Pontianak Sel, Kota Pontianak. Kalimantan Barat pada selasa (12/10/2021)

Forum akademisi sarjana dan calon sarjana bergengsi yang berskala regional Kalimantan ini juga dihadiri peserta dari dalam dan luar negeri. Adapun acara pembukaan ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji, S.H., M.Hum, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Nizar Ali, Wakil Walikota Pontianak, Bahasan, SH, sejumlah rektor serta para wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.

BUAF ke-5 kali ini menghadirkan pembicara dari bebarapa kampus dari luar negeri seperti Dr. Labi Hadji Sarip Riwarung dari Mindano State University The Philippines, Jenny Lundt Abaarso School Of Science and Technology, Hargeysa (Somalia Africa) Dr. Saimi Bujang Universiti Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Serawak, Shoqi Al-Maktari Independent Researcher Egypt, Yemen and Belgium, Prof. Mumanto Alqutuby, ph. D. King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia, Dr. Paranjoy Bordoloi dari Fulbright Conflict Resolution Fellow, India, Dr. Sharifah Nooraida Binti Wan Hasan dari Institut Aminuddin Baki Cawangan Srawak, Malaysia, Ustadz Sahrin Bin Haji Masrie dari University Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Negara Brunai Darussalam.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, H. Nizar Ali menyampaikan apresiasi dalam sambutannya, “Saya Mengapreasi dan memberi penghargaan sedalam-dalamnya. Forum ini merupakan hal inspiratif, karena mendukung di hal akademi ilmiah. BUAF merupakan event regional. Tidak mudah namun bukan berarti mustahil, melalui BUAF ini semoga mahasiswa mampu menuangkan ide gagasan dan solusi untuk perguruan tinggi islam,” sambut beliau.

Senada dengan tema pembukaan BUAF di sampaikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji berharap tulisan-tulisan ini bisa membuat orang-orang paham akan pentingnya menjaga protokol kesehatan dan mengikuti vaksin.

“Covid, menantang. Saya harap pertemuan penulis, bisa menghasilkan tulisan postif agar masyarakat bisa memahami pentingnya pemahaman terkait pandemi covid-19. Semoga forum ini bisa melahirkan pemimiran-pemikiran. Kita harus berbicara sesuatu dengan berdasarkan data yang ada, tanpa data mustahil kita bisa melakukan sesuatu.”

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA menyambut hangat kedatangan para rektor se- Indonesia, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang.

“Terima kasih dan selamat datang untuk semua yang hadir di kampus sederhana IAIN Pontianak ini yang memiliki cita-cita besar, kami masuk sembilan besar webometrics dari 58 PTKIN di Indonesia, kami juga mendapatkan predikat pengelola keuangan terbaik nomor 2 di Kalimantan barat 763 satker dan nomor 1 kampus dengan Keterbukaan Informasi Publik di Kalimantan barat. Kampus sederhana yang menuju cita-cita besar, semoga BUAF kedepannya bisa menjadi ajang akademik seperti di zona Sumatera yang bukan hanya akademik tapi ada  seni dan olah raganya,” pungkas beliau.

Presentasi dari masing-masing pembicara/penyaji dapat disaksikan secara online melalui kanal Youtube IAIN Pontianak.




Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset, Dosen IAIN Pontianak Implementasikan Temuannya yang Fenomenal

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Dosen IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, MA melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berbasis riset melalui penerapan metode cepat baca Al-Quran metode Quantum Hijaiyah yang ditemukannya pada tahun 2008. Kegiatan PKM dilakukan di Desa Mengkading Amboyo Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak pada tanggal 1-3 Oktober 2021.

Melewati jalan hutan sawit yang rusak berat, selama 1 jam lebih Samsul Hidayat dan warga setempat menuju lokasi dakwah dengan susah payah. Sesampainya di tepian sungai Landak, Samsul harus menaiki motor air yang sudah disiapkan warga menuju perumahan penduduk tempat kegiatan pembinaan yang ditempuh sekitar 20 menit.

Setelah sampai di lokasi, kegiatan dimulai dengan silaturahmi dengan warga Mengkading yang hanya berjumlah 17 KK. Pada malam pertama, Samsul mengisi pengajian kepada masyarakat setempat yang mengangkat thema seputar pentingnya umat Islam belajar agama dengan menyeluruh. Salah satu yang perlu di pelajari adalah membaca ayat-ayat Al-Quran. Kemuliaan membaca Al-Quran adalah salah satu peluang yang dapat diraih umat Islam melalui upaya membaca dan memahami ayat-ayat Al-Quran dengan baik.

Pada Sabtu 2 Oktober 2021, kegiatan bina cepat baca Al-Quran di mulai sejak pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 16.30. Peserta kegiatan pelatihan berjumlah 30 orang yang terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa. Selama kegiatan, peserta sangat antusias dan bergembira karena mendapatkan ilmu pengetahuan cara cepat baca Al-Quran yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Salah seorang peserta kegiatan, Pak Dodi yang sekaligus merupakan ketua RT di situ mengucapkan terimakasih dan merasa sangat beruntung karena bisa mendapatkan ilmu bimbingan cepat baca Al-Quran. Pak Dodi berharap agar pak Samsul Hidayat bisa datang kembali ke Mengkading memberikan siraman rohani dan pengajaran Al-Quran pada masyarakat Mengkading.

 

Pada malam hari kedua, Samsul Hidayat kembali menyambangi warga di Masjid AlKhairaat dengan menyampaikan pengajian bada maghrib dengan thema meraih rizki yang halal dan baik. Sebagian besar masyarakat Mengkading adalah nelayan dan pemilik lahan sawit disekitar tinggal mereka. Dengan kondisi lingkungan yang terisolir, masyarakat berusaha hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada seperti mencari ikan dan udang yang masih cukup banyak di daerah tersebut.

Pada hari kedua, 3 Oktober 2021, kegiatan bina cepat baca Al-Quran metode Quantum Hijaiyah memasuki modul ke 2 dan ke 3, dalam hal ini setelah dikenalkan dengan cara menguasai 28 huruf hijaiyah di hari pertama, peserta diajarkan mengenal tanda-tanda baca huruf, tajwid dasar dan praktek membaca ayat-ayat al-Quran dengan perlahan-lahan.

Salah seorang peserta, ibu Yanti mengaku merasakan banyak perbedaan cara belajar dan terdapat peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam membaca ayat-ayat Al-Quran. Menurut Yanti, metode Quantum Hijaiyah sangat membantu mereka yang hampir semuanya belum bisa membaca Al-Quran dengan benar.

Pak Suriadi selaku tokoh masyarakat Mengkading juga tidak ketinggalan menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian dari pak Samsul Hidayat selaku Dosen IAIN Pontianak yang sudah jauh-jauh datang ke desa terpencil dan terdalam di Kecamatan Ngabang. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa memberikan layanan seperti penginapan dan makanan yang layak kepada ustadz Samsul karena memang kondisi Mengkading yang sangat sederhana, bahkan dengan keterbatasan listrik di daerah itu.

Tepat pukul 15.00 tanggal 3 Oktober 2021, setelah sholat Ashar berjamaah, dosen sekaligus pendakwah Samsul Hidayat pamit kepada warga untuk meninggalkan Mengkading dan kembali ke Pontianak. Masyarakat berkerumun dan menyampaikan salah perpisahan, mengantarkan sampai keluar dari sungai Mengkading, menuju Sungai Landak dan kembali ke Ngabang. Sebuah perjalanan pengabdian yang berkesan, karena selain dapat mengimplementasikan ilmu yang dimiliki, juga dapat berinteraksi dan membina masyarakat yang sangat membutuhkan ilmu agama seperti pengetahuan dan pemahaman tentang Al-Quran.




Meriah dan Penuh Pesan, Sambut Pembukaan Perkuliahan FTIK IAIN Pontianak Tahun Akademik 2021/2022

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar pembukaan perkuliahan FTIK dan evaluasi Perkuliahan Semester Genap tahun akademik 2021/2022 di Gedung Saifudin Zuhri IAIN Pontianak.

 

Kegiatan ini di hadiri langsung oleh Dekan FTIK, Dr. Dwi Surya Atmaja, MA dan didampingi langsung oleh para Wakil Dekan FTIK, para pejabat, dan dosen di lingkungan FTIK. Turut hadir para perwakilan HMPS se-FTIK, serta mahasiswa baru dan mahasiswa semester tiga pada Senin (04/10/2021).

Dwi Surya Atmaja memulai sambutannya dengan menyuarakan istighfar serta syair abu nawas, serta mengucapkan selamat datang kepada 605 mahasiswa baru FTIK.

“Pertama selaku wakil seluruh civitas akademika FTIK IAIN Pontianak kami ucapkan selamat datang 605 Mahasiswa baru FTIK IAIN Pontianak,” sambut beliau.

 

Ia juga mengatakan bahwa “Kampus ini, khususnya di FTIK IAIN Pontianak, anda di sambut oleh 3000 mahasiswa lama, 57 dosen tetap FTIK IAIN pontianak, 105 dosen luar biasa FTIK IAIN Pontianak, dan tenaga kependidikan.” jelasnya.

Beliau juga menyampaikan mahasiswa harus menyadari kebebasan dan kemerdekaan itu melekat pada setiap mahasiswa. Hakikat mahasiswa dalam menuntut ilmu itu ada tiga yaitu kata ulung, taqwa dan budaya. Ulung atau unggul jangan di anggap sebagai persaingan karena akan ada yang menang dan kalah, karena itu di FTIK ulung dimaknai sebagai unggul tanpa mengalahkan siapa pun.

 

Dalam kesempatan kali ini, Ketua Unit Penjamin Mutu FTIK, Dr. Istiqamah S.Ag, MA mengatakan bahwa perkuliahan semester ganjil tahun 2021 akan menerapkan perkuliahan hybrid. Beliau menuturkan “Sampailah pada masa awal permulahan semester ganjil setelah pendemi, semoga keselamatan dan kesehatan selalu menyertai kita semua. Berharap selalu menjaga kesehatan, kegiatan ini adalah uji coba di tengah-tengah wabah Covid-19. Tentunya kita berharap perkuliahan ini akan mendatangkan keselamatan, kesehatan untuk kita semua, karena mulai senin ini akan dilakukan perkuliahan hybrid, Perkuliahan hybrid mengkombinasikan Perkuliahan online dan perkuliahan tatap muka,” pesan beliau.

Oleh : Bambang dan Uswatun Hasanah
Editor : Omar Mukhtar