Penyerahan SK dan Pembinaan Pegawai Administrasi Non ASN IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Jumat, 14 Januari 2022 Rektor IAIN Pontianak memberikan penyerahan SK kepada 137 pegawai Non ASN di IAIN Pontianak. Kegiatan ini berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud dan dihadiri oleh beberapa pejabat seperti Kepala BIRO AUAK, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Madya pada Biro AUAK, dan turut hadir para perwakilan pimpinan unit Kabag TU fakultas di IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., dalam kegiatan pembinaan pegawai menyampaikan “Saudara sekalian harus meng-upgrade diri menjadi lebih baik, harus melakukan transformasi diri serta mental, karena kedepan saya akan melaunching E-Presensi sebagai cara penanganan dalam ketidakhadiran pegawai di lingkungan IAIN Pontianak”.

Beliau juga mengungkapkan hasil rapat mengenai kehadiran dan kinerja pegawai IAIN Pontianak dengan membuat target dan beliau juga tidak segan-segan akan memecat pegawai yang memang tidak memiliki kinerja yang baik. Hal ini dilakukan karena mengingat perkembangan IAIN Pontianak yang semakin maju dan mewujudkan Smart Campus.

Senada dengan Rektor IAIN Pontianak, Drs. H. Ridwansyah, M.Si., selaku Kepala Biro IAIN Pontianak mengajak “Bagi teman-teman pegawai Non ASN yang sudah bergabung di ruang lingkup IAIN Pontianak mari kita tunjukkan peningkatan dalam kinerja kita kearah yang lebih baik, karena jika hari ini masih sama dengan yang kemarin, maka kita termasuk orang yang merugi apalagi kalau kinerja malah semakin buruk”.

Beliau melanjutkan ‘Teman-teman pegawai Non ASN IAIN Pontianak harus bersyukur karena sistem yang ada sekarang adalah sistem kontrak yang tidak memerlukan pihak ketiga atau outsourcing, hal ini merupakan sebuah kesempatan untuk kita dalam lebih meningkatkan kinerja dan mengembangkan karir”.

Penyerahan-SK-dan-Pembinaan-Pegawai-Administrasi-Non-ASN-IAIN-Pontianak

Sumarman, S.Ag., yang menjabat sebagai Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Madya pada Biro AUAK, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Biro AUAK memberikan informasi bahwa IAIN Pontianak mengikuti standar Upah Minimum Kota (UMK) sehingga akan selalu ada kenaikan dan akan ada pembeda setiap masa kerja 5 tahun. Peningkatan gaji bagi setiap pegawai yang telah mencapai masa pengabdian dalam lima tahun akan mendapatkan peningkatan gaji sebesar 2% dan jika dalam hitungan 10 tahun maka akan meningkat sebesar 4%, jika 15 tahun maka akan meningkat sebanyak 6%.

Penulis : Bambang dan Arif

Editor : Omar Mukhtar

 

 




Pembinaan Pegawai Rektor Sampaikan : Moderasi Beragama Bukan Mendangkalkan Aqidah

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak kembali sampaikan pemahaman dan penguatan tentang moderasi beragama. Kegiatan ini dirangkai dengan kegiatan pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pembaharuan kontrak Dosen Tetap Bukan (DTB) PNS 2016 untuk penyesuaian standar hak dan kewajiban, serta ada penyerahan SK Penyesuaian Masa Kerja.

Sehingga Kali ini yang menjadi peserta pembinaan pegawai adalah para PNS yang baru saja diserahkan SK PNS dan diambil sumpahnya. Selain itu ada juga peserta dari DTBPNS dan PNS Angkatan 2020. Turut hadir para pimpinan mulai dari Para Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK dan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Madya pada Biro AUAK. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud, pada Jumat (14/01/2021) berjalan lancar.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA di awal arahannya menyampaikan bahwa 7 program prioritas Kementerian Agama, salah satunya adalah tentang Penguatan Moderasi Beragama. “Moderasi beragama bukan mendangkalkan aqidah, justru akan mengokohkan aqidah. Hal ini akan terwujud jika kita memahami moderasi beragama secara benar.” Tegasnya.

Adapun hal-hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan program itu dengan cara penguatan cara pandang, sikap dan praktik moderasi;  Penguatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama; Penyelarasan relasi Agama dan Budaya; Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; dan Pengembangan ekonomi dan sumber daya keagamaan.

“Indonesia itu termasuk ke dalam salah satu negara yang paling damai dalam sisi keagamaan. Guna mempertahankan hal itu, orang yang beragama harus radikal. Justru yang tidak paham  dengan agamanya itulah yang akan dangkal aqidahnya. Moderasi beragama itu bukan mendangkalkan agama kita. Anda wajib radikal, radikal itu paham sedalam-dalamnya. Anda harus fundamental, wajib konservatif (mempertahankan tradisi-tradisi keagamaan) dan wajib fanatik, orang yang tidak berpegang dengan kokoh itu yang dangkal.”

Beliau menegaskan “Radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam beragama tidak sama dengan radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam bernegara. Adapun yang dilarang di Indonesia itu adalah Radikalisme bernegara dengan cara ekstrim mengambil kekuasaan.”

Moderasi itu tidak melampaui batas atau ekstrim. Seseorang yang dibilang moderat itu memiliki jiwa toleransi, komitmen kebangsaan, anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal. Beliau berharap dengan adanya penyampaian ini pegawai IAIN Pontianak, sudah tidak ada lagi yang tidak paham tentang moderasi beragama

Pembinaan-Pegawai-Rektor-Sampaikan-Moderasi-Beragama-Bukan-Mendangkalkan-Aqidah

Beliau menceritakan bahwa, “Saya menyampaikan hal ini karena amanah dari Menteri Agama dan Menteri Agama menerima amanah dari Presiden RI tentang moderasi beragama. Saya dulu mendapatkan program pelatihan ini bersama 25 Rektor dalam satu angkatan. Kami, para Rektor dilatih dalam materi moderasi beragama, karena kampus menjadi kiblatnya pemikiran. Tujuannya jangan sampai anda (peserta) menjadi prokokator dan jangan salah dalam pemahaman tentang Radikal.”

Oleh : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar

 




Tindak Lanjuti Hasil Evaluasi Kinerja, IAIN Pontianak Lakukan Pembinaan

Pontianak (iainptk.ac.id) Terdapat 39 Pegawai Kontrak di IAIN Pontianak yang mendapatkan pembinaan khusus. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi kinirja tahun 2021. Pembinaan ini dilakukan untuk meningkatkan disiplin dan meningkatkan kinerja, sehingga muncul semangat pegawai di tahun 2022 ini untuk lebih baik.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud, pada Selasa (11/01/2022). Turut hadir dalam pertemuan ini Wakil Rektor II, Kepala Biro AUAK, Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Madya pada Biro AUAK, dan Analis Kepegawaian Muda pada Sub Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Aturan.

Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, menyampaikan dihadapan pegawai yang dibina “Saya orang pertama yang menolak outsourcing jika melihat orang yang maksimal dalam bekerja. Serta saya juga orang pertama yang setuju sistem outsourcing ketika melihat kinerja pegawai yang tidak maksimal.

Beliau melanjutkan Saya dipinta oleh Pak Rektor untuk mengajak cleaning service (CS) IAIN Pontianak untuk melakukan studi banding di bandara.” beliau menginginkan IAIN Pontianak dapat sebersih di Bandara. Selain itu beliau juga meminta kepada bagian keamanan atau security untuk melakukan cek suhu tubuh kepada setiap tamu yang datang, serta mengetahui, siapa saja tamu yang datang.

Beliau juga menegaskan “Pertemuan hari ini yang di panggil adalah yang butuh komitmen lagi. Saya sampaikan ini secara keras karena sayang kepada teman-teman semua. Saya mohon kepada taman-teman, tahun ini sebagai tahun komitmen teman-teman. Siapa tahu ada kebijakan, pegawai kontrak menjadi pegawai P3K.”

Beliau juga meminta “Apa yang saya sampaikan ini masukkan kedalam hati teman-teman. Serta jangan melihat bagaimana saya menyampaikannya, tapi lihatlah niat saya. Saya ingin membuat teman-teman menjadi lebih baik,” ujarnya.

 

 

Tindak-Lanjuti-Hasil-Evaluasi-Kinerja-IAIN-Pontianak-Lakukan-Pembinaan

Ridwansyah, M.Si., Kepala Biro IAIN Pontianak, dikesempatan kali ini memberikan motivasi kepada para pegawai untuk bekerja dan berkinerja secara baik. Beliau juga mengingatkan bahwa bekerja juga bagian dari ibadah. “Jadi ketika kita sudah kominten untuk bekerja sekaligus ibadah, kita akan mendapatkan berkah dari Allah. Apa lagi kalian bekerja di IAIN Pontianak, yang berbasis pendidikan. Mulia pekerjaan kita disini, membantu dalam mencetak generasi yang sholeh dan solehah.”

“Jangan sibuk mengurusi tugas pimpinan. Kita fokus saja dengan tugas kita dengan memahami visi dari lembaga kita. Ketika kita menyadari wewenang kita di situ, disitulah tugas kita. Jadilah pelaksana yang baik, yang ahli di bidangnya,” ungkapnya.

Beliau juga menanyakan “Apa yang bisa kita kontribusikan untuk meningkatkan IAIN Pontianak? Bagaimana caranya kita bekerja lebih baik? Semua itu dimulai dari kehadiran yang sesuai dengan aturan. Selanjutnya kinerja yakni hasil dari pekerjaan kita. Hal ini dilakukan supaya hidup kita berkah.”
Tindak-Lanjuti-Hasil-Evaluasi-Kinerja-IAIN-Pontianak-Lakukan-Pembinaan

Sumarman, S.Ag., selaku Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Madya pada Biro AUAK, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Biro AUAK menyampaikan bahwa “Kita bekerja di instansi pemerintah, terlebih lagi pemerintah pusat. Maka, segala sesuatunya serba diatur. Saya pernah bilang, selamat datang di dunia aturan. Banyak hal yang harus diketahui, baik itu SOP serta tugas dan fungsi di pekerjaan kita masing-masing.”

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Upacara HAB 76, Rektor Sampaikan Pentingnya Transformasi Layanan Umat

Pontianak (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak mengadakan Upacara Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Tahun 2022 yang ke 76. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Upacara Gedung Tower B, pada Senin (03/01/2022) pagi. Upacara ini dihadiri oleh pegawai ASN dan Non-ASN di Lingkungan IAIN Pontianak. Serta para pegawai ASN yang mendapatkan penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., yang dalam kesempatan kali ini menjadi Pembina Upacara membacakan katasambutan dari Menteri Agama RI, dilanjutkan dengan pemyampaiannya prihal transformasi layanan umat di IAIN Pontianak.

Beliau mengunkapkan “Inti dari katasambutan dari Menteri Agama ini tentang transformasi layanan umat. Hal ini perlu diterjemahkan ke kampus kita dalam bentuk aksi. Transformasi yang kita lakukan adalah transformasi diri dari Ego ke Eco. Dari Egoisme yang memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok menuju Ekosistem yang berfikiran untuk sesuatu yang lebih besar dan luas dari diri kita.”

 

“Kita harus memberikan layanan terbaik kepada stakeholder kita yaitu masyarakat, khususnya anaknya yang dititipkan disini yaitu mahasiswa. Saya selalu sampaikan bahwa, saya dan kita harus berpihak kepada mahasiswa. Harus tidak ada lagi prilaku-prilaku yang menganiaya dan diskriminasi kepada mahasiswa. Kita ada disini saat ini, karena ada mereka. baik sebagai Rektor, Dosen, dan Tenaga Kependidikan. Jangan ada pegawai yang melakukan tindakan seenaknya,” ujarnya tegas.

Selain itu dikesempatan kali Rektor IAIN Pontianak, mengucapkan selamat kepada bapak dan ibu yang mendapat penghargaan dari Presiden RI, atas dharma baktinya menjadi ASN. Rektor menyerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 12 pegawai di IAIN Pontianak. Adapun nama, Pangkat serta jabatan dan masa kerjanya sebagai berikut.

  1. H. Munawar, M.Si., Lektor Kepala pada Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, Satya Lencana 30 Tahun.
  2. H. Dwi Surya Atmaja, MA., Lektor Kepala/Dekan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak, Satya Lencana 30 Tahun.
  3. H. Fahrul Razi, M.Pd., Lektor Kepala pada Prodi Pendidikan Profesi Guru Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, Satya Lencana 30 Tahun.
  4. Ahmad Syarif., Pengelola Keamanan dan Ketertiban pada Pusat Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak, Satya Lencana 20 Tahun.
  5. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag, M.A., Lektor Kepala/Wakil Rektor pada Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.
  6. Sukardi, SH., M.Hum., Lektor/Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.
  7. Syaiful Ilmi, S.Pd.I., M.S.I., Lektor pada Prodi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.
  8. Rasiam, S.E.I, MA., Lektor/Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Syariah IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.
  9. Rina Mandara Harahap, S.E, M.M., Lektor pada Prodi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.
  10. Rahmida, S.Ag., Kepala pada Sub Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Bagian Tata Usaha Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.
  11. Verdianti, SE, M.Sc.Ak., Lektor/Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.
  12. Muslim Fikri, S.Kom.I., Penata Keuangan pada Sub Bagian Umum dan Keuangan Bagian Tata Usaha Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak, Satya Lencana 10 Tahun.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Rektor Sampaikan Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama pada Dialog Publik IPNU Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak menjadi pembicara dalam kegiatan Dialog Publik, yang bekerjasama antara IAIN Pontianak dengan Majelis Alumni IPNU Kalbar, DPD-RI Dapil Kalbar, dan Badan Intelijen Negara di Daerah Kalbar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (20/12/2021) di Aula Gedung Rektorat Lantai 4.

Dialog ini mengangkat tema “Wawasan Kebangsaan dan Moderasi beragama dalam Upaya Menangkal Radikalisme dan Terorisme.” Sehingga kegiatan ini layak untuk menghadirkan Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA karena beliau sudah diamanahkan menjadi master training moderasi beragama dari Kementerian Agama.

 

Turut menjadi Narasumber dalam kegiatan ini anggota DPD-RI Dapil Kalbar, Drs. H. Sukiryanto, S.Ag yang juga merupakan alumni dari IAIN Pontianak. Selain itu juga ada Kepala Badan Intelijen Negara di Daerah Kalbar, Brigjen Pol Rudi Tranggono S.ST., M.K.

Rektor IAIN Pontianak, sebelumnya sudah menyampaikan prihal moderasi beragama di lingkungan dosen dan pegawai di IAIN Pontianak, kali ini di hadapan peserta yang mayoritas mahasiswa. “Saya menjadi master training moderasi beragama dari Kementerian Agama. Berharap, kalian juga dapat menjadi juru bicara. Kita berada di wilayah akademik. Harus mampu sharing tentang pemahaman-pemahaman beragama,” ungkap beliau menyemangati.

 

Beliau menyadarkan bahwa “Banyak orang yang tidak mendalami agama, banyak orang yang berprasangka buruk, begitu juga berprasangka dengan Moderasi Beragama. Beragama itu harus menyebarkan kedamaian, tidak boleh melampawi batas atau keluar frame. Kita sama-sama datang dari Tuhan dan sama-sama memiliki potensi berbuat baik.”

Bagi yang dalam dirinya ingin melakukan makar, beliau mengingatkan “Tidak ada 1 ajaran Agama Islam-pun yang dilarang di Indonesia. Jadi tidak perlu merubah 4 pilar kebangsaan, semua itu sudah diatur (red: diwariskan) oleh founding fathers.” Beliau juga meminta kepada mahasiswa untuk menjadi anak-anak yang baik dan membanggakan orang tua, jangan berfikir sempit, jangan mendalami dan belajar agama hanya dari medsos. Tanyakan dan diskusikan juga kepada dosen-dosen yang paham dibidangnya.

 

Ketua Majelis Alumni IPNU Kalbar, Suhut Usnata dalam kegiatan pembukaan ini menyampaikan kepada para peserta Dialog Publik, untuk menyerap dengan baik ilmu yang akan didapatkan, karena ilmu seperti ini sulit untuk didapatkan dibangku perkuliahan. Beliau juga menyampaikan nasionalisme yang dilakukan oleh NU tidak diragukan lagi dari awalnya berdiri hingga saat ini.

 

Kepala Badan Intelijen Negara di Daerah Kalbar, dikesempatan kali ini mengungkapkan “Kita sebagai warga negara Indonesia harus sadar bahwa, kita juga warga negara dunia. Jangan hanya berfikir Pontianak saja atau diri sendiri saja, tapi harus berfikir secara global.” beliau juga menyampaikan informasi-informasi global yang dampaknya juga dapat dirasakan di Indonesia mulai dari berbagai macam aliran keagamaan, perang ekonomi, peran politik, hukum, dan kesehatan yang saat ini menjadi perhatian dunia.

 

Berkaitan dengan kondisi di Kalbar beliau mengingatkan “Kita berada diperbatasan antar negara, masih ada kasus penyelundupan manusia, penyelundupan narkoba.” Beliau juga tidak memungkiri masih adanya sikap intoleran terhadap sesama agama dan suku di beberapa daerah di Kalbar. Aliran keagamaan yang mengaku dirinya Islam, namun tak sesuai ajaran Islam juga masih ada hingga saat ini. hal ini bisa mengganggu kehidupan beragama dan bernegara kita. Sejarah konflik juga masih jadi tantangan di masyarakat-masyarakat Kalbar.

 

Sukiryanto, S.Ag mengingatkan kepada peserta yang mayoritas mahasiswa “Kita bisa terus belajar tentang wawasan kebangsaan dan moderasi beragama. Mencegah radikalisme dan terorisme itu dapat diatasi dengan cara moderasi beragama. Kita sebagai generasi milenial, harus dapat memahami apa tujuan dari moderasi beragama itu. Kita berada di negara dengan beribu-ribu Suku, didalam Suku terdapat berbagai agama.” Beliau juga mengajak, “Ayo kita tanamkan diri kita, kita adalah kaula muda yang harus belajar. Bukan hanya belajar di Prodi kita saja, tapi kita harus meluaskan wawasan kita,” pungkasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Komitmen Dukung Penuh Asesmen Lapangan Prodi Akuntansi Syariah FEBI

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) kembali memulai kegiatan Asesmen Lapangan. Sebelumnya sudah berlangsung Asesmen Lapangan Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS), kali ini giliran Program Studi Akuntansi Syariah (AKS). Hal ini dilakukan setelah mendapatkan surat dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor 3643/BAN-PT/SPT-AK/P/2021, tanggal 13 Desember 2021. Berisikan tentang pemberitahuan asesmen lapangan BAN-PT. Kegiatan asesmen lapangan berlangsung pada hari Senin-Selasa (20-21/12/2021), secara luring dan daring.

Turut hadir secara luring di Ruang Dekanat FEBI, Gedung Rektorat, Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dekan FEBI, beserta jajarannya. Melalui Zoom Turut hadir Para Wakil Rektor, Ketua Senat beserta anggotanya, Kabiro IAIN Pontianak dan para pejabat dan pegawai dilingkungan IAIN Pontianak. Asesor dikegiatan kali ini, pertama ada Dr. H. Slamet Haryono, SE., M.Si., Ak., CA dan Dr. H. Rizal, M.Ag., CRP.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag, MA pada pembukaan kegiatan ini menyampaikan “Saya atas nama pimpinan IAIN Pontianak menyampaikan terimakasih yang tak terhinggakan kepada bapak asesor yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk melakukan asesmen lapangan di Prodi Akuntansi Syariah ini. Semoga Prodi yang saat ini di asesori mendapat nilai seperti yang diharapkan.”

Beliau juga mengungkapkan komitmennya sebagai pimpinan “Saya dan pimpinan lainnya akan mem-backup penuh atas apa yang bapak-bapak sarankan untuk dipenuhi. Supaya hasilnya layak untuk penilaian sebuah Prodi yang Unggul. Saya akan mem-backup dan berkomitmen bahwa saya mendukung untuk itu semua. Berharap ikhtiar kita pada hari ini memperoleh hasil yang seperti kita harapkan secara baik.” dengan membacakan surah Al-Fatihah, kegiatan asesmen lapangan secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak.

Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, M.Ag mengungkapkan “Kami di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bersyukur atas terselenggaranya satu kegiatan akademik yang sangat penting, yaitu pelaksanaan asesmen lapangan Program Studi Akuntansi Syariah. Dikegiatan ini juga akan dihadiri selain dari Pimpinan, dosen, mahasiswa dan stakeholder di FEBI, juga akan hadir secara offline dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), juga akan hadir beberapa unit yang mendukung kegiatan pengelolaan Prodi Kami.” Beliau juga berharap “Semoga kegiatan asesmen lapangan ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.”

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Berikan Penguatan Moderasi Beragama pada Kegiatan Pembinaan Pegawai

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak sampaikan pemahaman dan penguatan tentang moderasi beragama. Penyampaian ini berlangsung pada kegiatan pembinaan pegawai sekaligus kegiatan Finalisasi dan Sosialisasi Petunjuk Pelaksana Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) Mandiri. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdulrani Mahmud, pada Kamis, (16/12/2021). Turut diundang dalam kegiatan ini para wakil rektor, serta tim kerja SAKIP IAIN Pontianak tahun 2021 yang berjumlah 126 pegawai.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA di awal arahannya menyampaikan bahwa “Hari ini memang saya pinta kegiatan pembinaan pegawai, dirangkai dengan kegiatan Finalisasi dan Sosialisasi Petunjuk Pelaksana Evaluasi atas Inplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Mandiri. Karena kegiatan finalisasi kemarin yang berlangsung di Hotel Orchardz Gajahmada Pontianak, pada Senin (13/12/2021) dengan jumlah yang terbatas.”

 

Beliau juga menjelaskan “Materi tentang moderasi beragama itu, yang baru tersistematis memang dari Kementerian Agama. Serta dari Kementerian Agama jugalah yang menjadi juru dakwahnya, untuk menyampaikan tentang moderasi beragama.”

Rektor menampilkan 7 program prioritas Kementerian Agama, salah satunya Penguatan Moderasi Beragama. Adapun hal-hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan program itu dengan cara penguatan cara pandang, sikap dan praktik moderasi;  Penguatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama; Penyelarasan relasi Agama dan Budaya; Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; dan Pengembangan ekonomi dan sumber daya keagamaan.

 

“Indonesia itu termasuk ke dalam salah satu negara yang paling damai dalam sisi keagamaan. Guna mempertahankan hal itu, orang yang beragama itu harus radikal. Justru yang tidak paham  dengan agamanya itulah yang akan dangkal aqidahnya. Moderasi beragama itu bukan mendangkalkan agama kita. Anda wajib radikal, radikal itu paham sedalam-dalamnya. Anda harus fundamental, wajib konservatif (mempertahankan tradisi-tradisi keagamaan) dan wajib fanatik, orang yang tidak berpegang dengan kokoh itu yang dangkal.”

Beliau menegaskan “Radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam beragama tidak sama dengan radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam bernegara. Adapun yang dilarang di Indonesia itu adalah Radikalisme bernegara dengan cara ekstrim mengambil kekuasaan.”

Moderasi itu tidak melampaui batas atau ekstrim. Seseorang yang dibilang moderat itu memiliki jiwa toleransi, komitmen kebangsaan, anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal. Beliau berharap dengan adanya penyampaian ini pegawai IAIN Pontianak, sudah tidak ada lagi yang tidak paham tentang moderasi beragama.

Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




SPI IAIN Pontianak Selenggarakan Finalisasi dan Sosialisasi SAKIP Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan pembahasan finalisasi, sekaligus sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi atas Inplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) IAIN Pontiank. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Orchardz Gajahmada Pontianak, pada Senin (13/12/2021).

Hadir dalam kegiatan ini Rektor IAIN Pontianak, beserta seluruh unsur pimpinan, antara lain para Wakil Rektor, Ketua Senat, Kepala Biro, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua LPM, Ketua LP2M dan tim penyusun SAKIP dari internal dan eksternal IAIN Pontianak. Salah satu perwakilannya dari Universitas Tanjungpura.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA dikesempatan kali ini menyampaikan arahan “Kegiatan Sharing seperti ini harus lebih banyak lagi di tahun depan. Kita harus lebih banyak berfikir pada 4 huruf, ‘I.A.I.N’ bukan lagi kepentingan pribadi. Jika hal ini dilakukan nantinya akan ada perubahan dari ‘Ego-sistem’ ke ‘eco-sistem.’ Hal ini memerlukan disiplin kinerja dari ‘eco-sistem’ terkecil hingga nasional.” Rektor juga berharap kegiatan ini dapat berisi dan bermanfaat secara maksimal, karena yang diundang adalah pimpinan yang strategis dalam pengambilan keputusan.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Syaifuddin Herlambang, MA yang juga merupakan ketua tim dari kegiatan ini mengungkapkan, “Peserta yang hadir adalah para pejabat dilingkungan IAIN pontianak, yang dapat membuat buku SAKIP ini menjadi lebih baik lagi, dengan masukan-masukannya. Selain itu kalau nantinya bapak dan ibu setuju dari isi buku ini, akan kita tindaklanjuti dan Insyaallah pada tanggal 16 Desember 2021, akan disosialisasikan dengan lebih banyak lagi pesertanya.”

 

Dr. Fauziah, S.Pd., MM., selaku Ketua SPI menuturkan berkaitan dengan SAKIP “Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan petunjuk dalam rangka pelaksanaan evaluasi atas implementasi SAKIP di IAIN Pontianak. Adapun tujuan dilakukannnya evaluasi atas implementasi SAKIP adalah untuk memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP, menilai akuntabilitas kinerja, memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitasi, serta memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya,” ungkapnya.

Beliau melanjutkan “IAIN Pontianak merupakan satuan kerja pada Kementerian Agama yang merupakan satu kesatuan Instansi Pemerintah. Oleh karena itu untuk mengetahui efektivitas implementasi SAKIP dan mendorong peningkatan kinerja di IAIN Pontianak dilakukan Evaluasi SAKIP secara mandiri agar dapat diketahui kelemahan dan kekurangan sehingga perlu segera dilakukan penyempurnaan dan perbaikan kualitas kinerja secara cepat.”

Evaluasi SAKIP di IAIN Pontianak dilakukan melalui 2 (dua) tahap, yakni Evaluasi SAKIP Mandiri oleh SPI bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Reviu atas Evaluasi SAKIP Mandiri oleh Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




CDC IAIN Pontianak Selenggarakan Stadium General Vocational Education Program Gelombang II

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Pemimpin Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak, Angga Ariska selenggatakan Stadium General Vocational Education Program (VEP) Gelombang Kedua. Apapun yang menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di IAIN Pontianak. Stadium General ini berlangsung di gedung Rektorat lantai 4, pada Jumat (10/12/2021).

Menurut Angga Ariska, program ini sangat bagus untuk meningkatkan potensi dan skill mahasiswa. Mahasiswa langsung berkecimpung pada bidang kerjanya. Selain itu “Dari Seluruh PTKIN yang ada di Indonesia, hanya IAIN Pontianak yang berhasil melaksanakan program tersebut, dan menduduki predikat ke tiga setelah IPB dan UGM setingkat pendidikan tinggi se Indonesia,” ujarnya kepada peserta VEP.

 

Ia mengutarakan bahwa pada kali ini terdapat dua program tambahan yaitu perikanan dan Pariwisata. Sebelumnya terdapat program pelatihan website, digital marketing, desain grafis, jahit, dekorasi serta tata rias yang terlaksa pada gelombang pertama.

Ia berharap program ini berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya. Serta dengan adanya program ini, bisa memotivasi peserta agar dapat fokus selama 16 pertemuan dalam mengembangkan skillnya.

 

Program ini juga dibekali instruktur pengajar yang handal dalam setiap bidangnya, yang berasal dari PT Hotama, PT Karir Mandiri dan CV Turbin.

Menurut Hendra selaku instruktur vokasi pariwisata, “Dikesempatan kali ini terdapat dua program yang ditawarkan yaitu program tour operator dan tour guide yang dapat di ikuti oleh mahasiswa.

 

“Kalimantan Barat ini unik, memiliki jumlah taman nasional terbanyak pada pulau Kalimantan, diantaranya taman Nasional Gunung Palu, Betung Kerihun, Danau sentarum dan taman nasional Bukit Baka, Bukit Raya yang bisa dikembangkan potensinya asal memiliki SDM yang memadai, ” ujarnya.

Neti yang menjadi Vokasi Dekorasi, memenyampaikan “Saat ini dekorasi bukan hanya untuk pernikahan saja, tetapi di perkotaan acara aqiqah saja pakai dekorasi, tasyakuran, tunangan dan lainnya,” jelasnya.

 

Ia juga mengatakan, bahan  yang  digunakan ialah styrofoam, karena bisa dbentuk apa saja sesuai dengan rancangan atau desain yang telah dibuat.

Ia mengutarakan desain menggunakan bunga juga diminati disetiap acara apapun, namun sekarang ini tidak semua wedding organizer di Kalimantan Barat ini mempunyai tenaga ahli dalam merangkai bunga. Sehingga dengan adanya kegiatan ini akan memberi kemampuan lebih kepada mahasiswa.

Penulis : Mahlena dan Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




LP2M IAIN Pontianak Selenggarakan Sosialisasi Penelitian Berbasis Akreditasi Tahun 2022

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak menyelenggarakan Sosialisasi Penelitian Berbasis Akreditasi Tahun 2022, Selasa (07/12/2021) Pukul: 10.00 WIB melalui Zoom Meeting. Acara tersebut dibuka resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum. Sebagai narasumber Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan, Dr. Imron Muttaqin, S.Pd.I., M.Pd.I. Kegiatan tersebut dihadiri oleh para dosen IAIN Pontianak.

Menurut Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan pedoman teknis penelitian tahun 2022. Selain itu menginformasikan kepada setiap peneliti untuk melakukan penelitian kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Hal ini beradasarkan rekomendasi dan saran dari beberapa asessor pusat dalam rangka meningkatkan akreditasi kampus.

 

“Saya minta dosen jangan terfokus pada program penelitian yang didanai oleh LP2M. Melainkan bisa juga melakukan penelitian mandiri kolaboirasi dosen dan mahasiswa. Kami mohon penelitian tahun 2022 berbasis akreditasi. Hasil peneltian harus dipublish jadi dapat terlihat sitasinya. Kami minta mahasiswa untuk mengutip karya atau penelitian dosennya. Jelas pengaruhnya sangat besar sekaligus menaikkan angka kredit,” jelasnya.

“Terima kasih kepada LP2M yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Orientasi kita untuk bermutasi (red: alih bentuk) dari IAIN ke UIN. Oleh karenanya setiap kegiatan baik itu didanai maupun tidak dapat bapak ibu lakukan demi kemajuan IAIN Pontianak,” tambahnya.

 

Ketua LP2M, Sukardi mengatakan, “Sekedar informasi bantuan penelitian tahun 2022 dibuka mulai 7 hingga 31 Desember 2021. Seluruh proses dilakukan secara paperless. Kami tidak lagi menerima hard cover. Seluruh hasil laporan yang diterima melalui LITAPDIMAS. Kami mohon kepada bapak ibu yang memiliki kendala dalam proses di LITAPDIMAS, untuk menghubungi admin LITAPDIMAS.”

Sementara itu, Kapuslitbid LP2M, Dr. Imron Muttaqin, S.Pd.I., M.Pd.I menjelaskan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian peneliti di antaranya, pertama, penelitian tahun 2022 berbasis SBK. Aset penelitian berbentuk outcome yaitu aspek yang tidak berwujud dengan laporan keuangan yang tidak ribet dan sederhana. Pencairannya langsung 100 %. Kedua, pentingnya akreditasi program studi. Maka dari itu penelitian tahun 2022 ada penelitian kebijakan khusus program studi. Dengan saran melibatkan mahasiswa (penelitian payung). Ketiga, penelitian tahun 2022 secara keseluruhan menggunakan paperless. Seluruhnya masuk ke LITAPDIMAS. Tidak ada lagi kertas proposal, laporan antara, laporan akhir. Semua kluster penelitian wajib menyertakan mahasiswa.

 

“Kita konsen untuk penelitian kolaborasi dosen dengan mahasiswa. Untuk selanjutnya hasil dari penelitian ini dapat melanjutkkan skripsi mahasiswa. Dengan begitu dapat menaikkan akreditasi institusi maupun prodi boleh menyertakan penelitian lain di luar IAIN dengan syarat memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Seluruh penelitian harus menerbitkannya ke jurnal sinta 2 atau 3 maksimal dalam jangka waktu 3 tahun. Apabila tidak dapat menerbitkan ke jurnal dalam waktu tersebut maka harus mengembalikan keseluruhan bantuan dana penelitian karena sesuai aturan, dianggap total loss setelah bantuan data penelitian. Untuk lebih jelasnya silahkan dipahami Juknis Penelitian berikut ini https://puslitpen.iainptk.ac.id//download ” pungkasnya.

Penulis : Septian Utut
Editor : Omar Mukhtar