Gerakan Ayo Vaksin di Ma’had Al-Jam’iah IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Jumat (12/11) Gerakan Ayo Vaksin di Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak dilaksanakan oleh Polresta Kota Pontianak untuk dosis vaksin sinovak tahap I dan sebagian tahap II. Dalam rangka meminimalisir penyebaran COVID-19 di IAIN Pontianak khususnya Ma’had Al Jami’ah. Kegiatan ini diikuti oleh 168 Peserta baik santri Ma’had Al Jami’ah maupun keluarga besar IAN Pontianak lainnya. Pelaksanaan vaksin ini dilaksanakan di lantai dasar gedung Ma’had Al Jami’ah dengan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi kerumunan. Para peserta vaksin tahap I diwajibkan membawa fotokopi KTP dan mengisi formulir, sementara peserta vaksin tahap II diwajibkan membawa surat keterangan vaksin tahap I. Kegiatan ini diselenggarakan dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

 

Menurut Mudir Ma’had Al Jami’ah Dr. Usman, M.Pd.I., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak bekerjasama dengan Polresta Kota Pontianak yang didukung oleh rektor IAIN Pontianak serta satgas covid 19 IAIN Pontianak. Sasaran utama kegiatan ini adalah santri Ma’had Al Jami’ah dan kelurga besar IAIN Pontianak. “Selain dengan protokol kesehatan yang ketat kita juga mengupayakan santri melakukan vaksin tahap satu dan dua, dengan harapan agar pelaksanaan kegiatan di ma’had dapat berjalan dengan lancar dan aman dari penyebaran COVID-19. Sehingga para santri dan tenaga pengajar (Musyrif dan Musrifah) dapat menjalankan aktifitas dengan tenang dan nyaman,” ungkapnya ramah.

 

Para santri begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan tidak hanya santri tetapi juga ada beberapa staf dan dosen yang ikut vaksin. Salah satu peserta vaksin tahap II, Rasiam, MA mengapresiasi kegiatan ini sehingga mempermudah dirinya dalam melakukan vaksin tahap II. “Hal ini sangat membantu saya dalam melakukan vaksin tahap II, karena dengan adanya kegiatan ini saya tidak perlu keluar kampus untuk melakukan vaksin, dengan demikian dapat menghemat waktu,” jelasnya.

Demikian juga diungkapkan oleh Siti Fatimah, santriwati Ma’had Al Jami’ah yang juga peserta vaksin tahap I mengatakan bahwa “Kegiatan ini sangat membantu para santri dalam melakukan vaksin. Dengan adanya vaksin di Ma’had Al Jami’ah para santri tidak perlu keluar untuk melakukan vaksin. Saya berharap akan ada kegiatan vaksin tahap berikutnya agar kami dapat menyelesaikan vaksin tahap I dan II,” ungkapnya bersemangat.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




Tingkatkan Mutu, FUAD IAIN Pontianak Laksanakan Workshop Penyusunan RPS Kurikulum Baru

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Jum’at, 12 November 2021, Unit Penjamin Mutu Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam (IAIN) Pontianak menyelenggarakan giat Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan ini dilaksanakan di Aston Pontianak Hotel & Convention Center dari tanggal 12-14 November 2021. Kegiatan ini diikuti oleh para pimpinan jajaran dekanat, dosen tetap PNS, dosen tetap non PNS maupun dosen luar biasa, unit penjamin mutu, gugus mutu, dan program studi, serta jajaran tata usaha FUAD IAIN Pontianak.

Dr. Suhra Wardi, M.Si dalam sambutan sebagai pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester tahun 2021 ini diikuti oleh pimpinan program studi, dosen-dosen dari 6 program studi, juga dari tata usaha. “Walaupun kegiatan ini dalam anggaran dan keadaan yang masih terbatas, alhamdulillah kegiatan ini bisa dilaksanakan,” jelas beliau.

 

Kegiatan yang sangat penting ini diikuti secara langsung para pimpinan fakultas, pimpinan program studi yaitu Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan Konseling Islam (BKI), Manajemen Dakwah (MD), Studi Agama-Ahama (SAA), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), dan Psikologi Islam (PI). Juga dibantu staf tata usaha FUAD IAIN Pontianak. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari” lanjut Suhra Wardi.

Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd selaku Dekan FUAD IAIN Pontianak dalam sambutan pembukaan menyampaikan rasa syukur karena kurikulum FUAD IAIN Pontianak sudah ditandatangani Rektor. “Kurikulum kita alhamdulillah sudah di SK kan oleh Rektor IAIN Pontianak, jadi kita sudah dapat acuan dalam merumuskan RPS nantinya. Dengan adanya RPS tentu akan tergambar kearah mana kita akan membawa mahasiswa kita masing-masing program studi,”, jelasnya bersemangat.

 

Edi juga menyampaikan komitmen beliau untuk meningkatkan mutu FUAD IAIN Pontianak. “Saya dari dulu berkomitmen meningkatkan mutu di lembaga ini, terutama untuk memperbaiki RPS. Keterlibatan saya disetiap kesempatan workshop seperti ini sudah dari dulu waktu saya masih memimpin di Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak. Hari ini kita melakukan ikhtiar penyusunan RPS demi untuk peningkatan mutu dan kemajuan FUAD IAIN Pontianak. Saya berharap semoga RPS yang kita susun pada kesempatan kali ini bisa in line dengan kurikulum yang ada, bisa dihasilkan LO dan CPMK yang berkualitas,” pungkasnya penuh keyakinan.

Ketika dimintai pendapat, Dr. H. Munawar, M.Si selaku dosen senior FUAD IAIN Pontianak menyampaikan keyakinan workshop ini akan menghasilkan Learning Outcomes (LO) yang sangat operasional dan mudah diterapkan dosen dan dipahami mahasiswa. “Dengan pengalaman yang kami miliki, kami yakin workshop RPS ini nanti juga bisa menghasilkan LO masing-masing program studi yang lebih operasional untuk kita sampaikan kepada mahasiswa. Sehingga Capaian Pembelajaran Mata Kuliah  (CPMK) benar-benar hasil pengembangan dari LO program studi masing-masing di FUAD IAIN Pontianak,” tutur Pak Mun sapaan akrabnya.

Pada workshop RPS ini, panitia juga mengundang stakeholder dan juga para Dosen Luar Biasa (DLB) yang berlatar dari macam-macam instansi dan organisasi, antara lain dari Himpsi Kalimantan Barat, dan Garuda Training Kalimantan Barat.

Penulis: Didi Darmadi
Editor: Omar Mukhtar




Perwakilan Racana IAIN Pontianak Kenalkan Baju Adat Dayak di PWN PTK XV

PALEMBANG (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak mengutus mahasiswa dari Racana Abu Nuwas – Rabiatul Adawiyah Gudep 04.079- 04.080 Syarif Hidayatullah Pangkalan IAIN Pontianak dalam kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV Tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung di Bumi Perkemahan Jakabaring Sport City, Palembang. Direncanakan kegiatan ini berlangsung dari Tanggal 09-14 November 2021. Terdapat 58 PTKIN yang diundang dalam kegiatan ini.

Sesuai jadwal, pada hari Rabu, (10/11/2021) berlangsung upacara adat Anak Bumi Sriwijaya. Upacara ini bertujuan untuk membuat peserta dapat mengenal adat istiadat, suku dan budaya dari semua daerah se-Indonesia. Upacara adat ini juga dapat dimaknai sebagai simbol dari Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

 

Muhammad Budiman yang mengikuti dan menggunakan baju adat Dayak ini mengungkapkan “Saya merasa sangat bangga dapat membawa nama baik kontingen Kalimantan Barat, dengan menggunakan Pakaian khas Suku Dayak, dengan bahan dari kulit kayu Kepuak. Yang mana saat kita berada ditingkat nasional, akan banyak sekali suku-suku yang ada di Indonesia. Bahkan ketika kami berkumpul di kegiatan upacara adat Anak Bumi Sriwijaya ini, kami bisa mengeksplor dan mempublikasikan bahwasanya pakaian khas Dayak Kalimantan Barat itu sangat menarik mata kawan-kawan secara Nasional. Kemudian dari kegiatan ini, kami bisa membawa nama Kampus IAIN Pontianak lebih dikenal di kancah nasional.”

Ravika Revira Ginting yang juga menggunakan baju adat Dayak, juga menyampaikan “Saya selaku Pemangku Adat Dewan Racana Rabiatul Adawiyah cukup bangga dapat menggunakan dan memperkenalkan pakaian adat Dayak khas Kalimantan Barat. Dalam agenda Upacara Adat Anak Bumi Sriwijaya. Upacara adat ini banyak sekali berbagai macam baju adat yang dikenakan kakak-kakak Pramuka Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia. Selain menjalin hubungan silaturahmi yang baik. Di sini kita juga saling mengenal dan mengetahui beraneka ragam adat budaya yang ada di indonesia.”

 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Abdul Mukti, MA., yang juga merupakan Pimpinan Kontingen mengatakan “Alhamdulillah, kontingen Pramuka Racana IAIN Pontianak semua sudah hadir di Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV. Acara ini direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, K.H. Yaqut Cholil Qoumas., pada Kamis, (11/11/2021). Mudah-mudahan kontingen IAIN Pontianak bisa berpartisipasi maksimal dan mengharumkan nama kampus IAIN Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat,” ujarnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Seminar Moderasi Beragama Pembuka Rangkaian PWN Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) XV di UIN Raden Fatah Palembang.

PALEMBANG (iainptk.ac.id) — Dalam rangka memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan washatiyah, Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menggelar Dialog Lintas Iman. Dialog tersebut dilaksanakan bagian rangkaian pembuka kegiatan bagi peserta perkemahan sebelum dilaksanakan pembukaan secara resmi oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pada hari Kamis, (11/11/2021).

Dialog Lintas Iman ini dilaksanakan di Aula Wisma Atlet Jakabaring Sport City hari Rabu taggal 10 November 2021, dialog yang di ikuti oleh peserta dari Perguruan Tinggi Keagamaan di seluruh Indonesia ini khusus diperuntukkan bagi para peserta perkemahan  sebagai pembekalan dan penanaman nilai-nilai moderasi beragama.

Menurut Dr. H. Saefudin Latief, S.Ag, M.Si sebagai narasumber pada kegiatan tersebut menyatakan bahwa, hendaknya kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa mengedepankan agama yang lebih inklusif dan penuh toleransi Sehingga nantinya pemuda tidak mudah untuk mengklaim bahwa dirinya yang paling benar dan dapat menerima perbedaan pandangan diantara sesama. Indonesia adalah negara multikultural (majemuk) yang terdiri dari berbagai etnis, bahasa, adat istiadat hingga agama. Kemajemukan tersebut pada satu sisi merupakan kekuatan sosial dan keragaman yang indah apabila antara satu dengan yang lainnya saling bersinergi dan saling bekerjasama untuk membangun bangsa. Namun kemajemukan jika tidak dikelola dan dibina dengan tepat dan baik akan menjadi pemicu sekaligus penyulut konflik kekerasan. Agama yang ditampilkan di Indonesia hendaknya lebih bersifat inklusif, toleran, dan terbuka dalam proses demokratisasi yang sedang dibangun oleh negara ini. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perjuangan Indonesia yang mana para pendahulu rela mengorbankan jiwa dan raga demi mempertahankan kemerdekaan dan eksisnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Selain itu Menurut Kasubag Humas Kemenag Provinsi Sumatera Selatan tersebut menyatakan bahwa dialog ini sangat bagus dan mesti diberikan atensi yang sebesar-besarnya untuk panitia penyelenggara yang telah mengupayakan adanya materi tentang moderasi beragama ini. Kedepanya harapan kami melalui peserta perkemahan nasional ini semoga bisa menjadi corong untuk mesosialisasikan moderasi beragama terhadap lingkungan sekitar, kelompok maupun oraganisasi-organisasi yang ada dimana pun berada tutup pengurus FKUB Sumatera Utara Tersebut. Adapaun menurut salah satu peserta seminar Ajeng Lestari yang merupakan anggota kontingen dari Racana IAIN Pontianak Kalimantan Barat mengatakan dengan diadaknya dialong moderasi beragama ini kami tahu bahwa didalam beragama itu tidak boleh ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Prinsip moderasi beragama menyeimbangkan kebaikan yang berhubungan dengan Tuhan dengan kemaslahatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Selain itu Ajeng juga menyampaikan bahwa moderasi beragama merupakan upaya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, yakni untuk menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia.

Penulis : Sueib dan Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Dekan FEBI IAIN Pontianak Sampaikan Pesan dan Trik Penting pada Yudisium III

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, menggelar kegiatan Yudisium yang ke 3. Yudisium kali ini berlangsung secara daring dan luring. Secara luring kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdurrani Mahmad IAIN Pontianak, pada Selasa, (09/11/2021).

Secara daring terdapat peserta Yudisium dari berbagai daerah di Kalimantan Barat mengikuti kegiatan ini melalui Zoom Meeting. Adapun jumlah keseluruhan 148 mahasiswa yang di Yudisium kali ini. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran covid-19.

Turut hadir secara luring dalam kegiatan ini Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, S.Ag., M.Ag beserta jajarannya. Mahasiswa dengan predikat terbaik dan tercepat mendapatka kehormatan untuk hadir bersama orangtuanya.

 

Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, S.Ag., M.Ag dalam kesempatan ini menyampaikan pentingnya yudisium “Kami ingin mengukuhkan mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya secara sah melalui yudisium, karena saat ujian skripsi tidak semua mahasiswa dikukuhkan.” Selanjutnya pihak fakultas akan menyerahkan mahasiswa kepada Rektor IAIN Pontianak, untuk di wisuda pada tanggal (15-16/11/2021) di IAIN Pontianak.

Beliau juga menekankan bahwa yudisium ini penting dan perlu dilakukan sebelum dilaksanakannya Wisuda. “Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi dan belum dikukuhkan, belum bisa di wisuda. Setelah dikukuhkan, kalian sudah sah menyandang gelar lulusan dari FEBI IAIN Pontianak,” ujarnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa “yudisium dan wisuda, bukan akhir dari segalanya, tapi ini adalah langkah awal menuju mewujudkan cita-cita. Tentu selama perkuliahan banyak hal yang sudah kalian tempuh. Kalian sudah mengenal diri, membangun energi positif, dan mengendalikan ego. Hal itu dilakukan agar tetap menjalankan kuliah dengan baik. Kalian juga sudah bisa memerangi rasa malas dan rasa bosan untuk meraih sebuah gelar.”

 

Beliau yang juga merupakan dekan perempuan satu-satunya saat ini di IAIN Pontianak, mengingatkan kepada peserta yudisium “Kalian akan memasuki dunia nyata. Setelah sarjana kalian akan berhadapan dengan masyarakat. Kalian harus mengetahui langkah awal memasuki dunia nyata, didalamnya ada persaingan, ada tantangan, apa lagi sekarang sudah masuk ke zaman perubahan yang begitu cepat.”

“Semakin dekat dengan cita-cita, akan semakin besar tantangannya. Namun hal itu tidak perlu ditakuti, karena kalian sudah 4 tahun di kampus ini,” ujarnya dan menambahkan trik menghadapi era saat ini.

Triknya, “Kalian tidak hanya cukup dengan bidang ilmu yang dipelajari diperkuliahan, tapi kalian perlu ada keterampilan. Sehingga bisa mandiri dan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja itu. Kalian juga harus siap bersaing dengan siapapun dan kapanpun. Ketika kalian sudah dibekali dengan berbagai keterampilan, kalian akan siap menghadapi dunia kerja.”

 

Beliau menyebutkan bahwa “Tantangan merupakan suatu ujian untuk meraih kesuksesan. Karena Allah tidak akan membiarkan begitu saja manusia mencapai kesuksesan, tapi akan diuji. Kalau kita tahu ada ujian, maka siapkanlah diri. Allah akan beri ujian, tapi Allah jugalah Sang penyelesai masalah. Siapa saja yang selalu membesarkan Asma Allah, baik kepada orang tua, memiliki akhlah yang baik sesamanya, tentu Allah akan menyelesaikan masalah kita. Jangan takut untuk menghadapi dunia nyata, ada Allah yang akan mendampingi kita untuk menyelesaikan masalah kita, ” pesannya.

Terakhir beliau menyampaikan “Kami seluruh pimpinan di FEBI mengucapkan selamat atas prestasi yang sudah di capai dan kalian sudah layak menyandang gelar sarjana. Semoga bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Jangan lupa kalian adalah Sarjana Ekonomi yang lahir dari IAIN Pontianak, tentu ada bedanya dengan lulusan lain. Mahasiswa IAIN Pontianak akan unggul dan ulung,” pungkasnya.

Adapun yang menjadi Lulusan Tercepat Program Studi Ekonomi Syariah, WIRDAWATI, SE., dengan IPK 3,79 Masa Studi 4 Tahun 6 Bulan 15 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

 

Lulusan Tercepat Program Studi Perbankan Syariah, KOMARIAH, SE., dengan IPK 3,90 Masa Studi 4 Tahun 0 Bulan 7 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Tercepat Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, KOMARIAH, SE., dengan IPK 3,90 Masa Studi 4 Tahun 0 Bulan 7 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Terbaik Program Studi Ekonomi Syariah, SILVIA PUSPITA SARI, SE., dengan IPK 3,97 Masa Studi 4 Tahun 9 Bulan 6 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Terbaik Program Studi Perbankan Syariah, KOMARIAH, SE., dengan IPK 3,90 Masa Studi 4 Tahun 0 Bulan 7 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Terbaik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, SILVIA PUSPITA SARI, SE., dengan IPK 3,97 Masa Studi 4 Tahun 9 Bulan 6 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Dorong Prestasi Olahraga Mahasiswa, IAIN Pontianak Utus Dua Atlet Mahasiswa Lomba di Kejurnas Cabor Petanque 2021

JAKARTA (iainptk.ac.id) – Kejuaran Nasional Mahasiswa Cabang Olahraga (Cabor) Petanque antar Perguruan Tinggi se- Indonesia tahun 2021, di gelar pada 6-7 November 2021. Perlombaan ini berlokasi di Lapangan Petanque FIK Universitas Negeri Jakarta (UNJ) beralamat di Jln. Pemuda. No 10. Pulogadung Jakarta Timur.

IAIN Pontianak sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Kalimantan Barat pun tak kalah ikut serta, mendelegasi 2 mahasiswa Atlet Petanque yakni Dedi Rianto dan Rifki Aditya untuk ikuti Kejurnas mahasiswa tahun 2021, dengan banyak persiapan tentunya dari latihan dan fisik agar bisa memberikan yang maksimal pada kejuaran tersebut, upaya doa juga terus dipanjatkan agar mendapat hasil yang terbaik serta di mudahkan dalam segalanya.

Mahasiswa utusan IAIN Pontianak juga di dampingi oleh  Bapak Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dalam pesannya beliau menuturkan “Kita selalu mensupport dan mendorong bagi mahasiswa yang akan mengikuti aneka kompetisi di semua bidang untuk meningkatkan prestasi mahasiswa yang bersangkutan dan memiliki dampak bagi prestasi perguruan tinggi.”

Beliau juga berharap agar mahasiswa yang mengikuti kompetisi agar selalu memiliki mental yang kuat, sportif, siap kalah apalagi menang, semoga dengan kompetisi ini dapat menambah pengalaman dan pembelajaran yang baik ke depan. Selamat bertanding dan semoga hasil terbaik yang didapatkan,” ungkapnya.

 

Dedi Rianto, yang diutus dalam perlombaan ini berharapan bisa bertanding dengan maksimal, sehingga bisa menorehkan prestasi untuk IAIN Pontianak. Dedi juga mengatakan “Kami sudah melakukan latihan yang rutin selama ini, sehingga persiapan kami rasa sudah 100%,” ungkapnya dengan penuh percaya diri.

Bagi yang belum tahu, Cabor Petanque dimainkan dengan cara melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang diletakkan di depan pemain sebagai sasaran dan kaki harus berada di lingkaran kecil. Permainan ini biasa dimainkan di rerumputan, pasir, atau permukaan tanah lain. Olahraga ini bisa dilakukan secara individu maupun berregu.

Petanque awalnya merupakan permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Prancis.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Dirjen Pendis Perkuat Peran Humas di Rakor Kehumasan PTKIN

JAKARTA (iainptk.ac.id) – Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani, S. TP, MT secara langsung hadir membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan PTKIN oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Dalam sambutannya Dirjen. Pendis memberikan penguatan kepada para peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelola Informasi dan Kehumasan Pendidikan Islam yang pertama kali diadakan. Kegiatan ini mengangkat tema Jejaring dan Diseminasi Humas PTKIN Se-Indonesia. Kegiatan yang berlangsung khidmat ini berlangsung di Hotel Artotel Jakarta, pada Kamis-Sabtu (4-6/11/2021).

Terdapat 31 PTKIN yang mengikuti kegiatan ini, dari 58 PTKIN dengan total peserta 44 orang. Diantaranya 2 orang perwakilan dari IAIN Pontianak, Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga (THR), Omar Mukhtar Al Assad, SE.Ak., M.Ak., dan Calon Pranata Humas IAIN Pontianak, Bambang Eko Priyanto, S.Kom.I.

 

Pada kesempatan ini Dirjen Pendis Kemenag RI didampingi oleh Abdul Hakim M., selaku Asisten Staf Khusus Menag RI, Bidang Komunikasi, Publik dan Media, serta Sub Koordinator Humas dan Publikasi, Sholla Taufiq, S.HI.

Dirjen Pendis Kemenag RI, mengapresiasi Humas dengan memberikan dukungan anggaran publikasi kehumasan, karena eksistensi sebuah produk kegiatan dan program dari suatu instritusi tergantung dengan cara dia menebar gagasan kepada publik.

Beliau juga berharap Forum Kehumasan PTKIN dapat menginventarisasi problem-problem kehumasan, menawarkan mitigasi serta mencari solusi. Humas dapat berkolaborasi dengan pemerintah, swasta, media, serta institusi lainnya. Beliau menginginkan “Kita (PTKIN) dikenal secara utuh,” karena beliau menemukan masih ada masyarakat yang belum mengetahui terdapat 58 PTKIN di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia.

Beliau menginginkan PTKIN bisa menjadi tempat konsultasi dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Beliau meminta, humas untuk dapat memilih diksi yang tidak bermakna ganda.  “Kita tidak boleh bersayap ganda, kita harus tegas,” ujarnya.

Para peserta juga mendapatkan sharing ilmu dari Abdul Hakim yang membahas tentang Peran strategis Humas PTKIN untuk Speak Up. Serta materi dari Moh. Afif Sholeh berjudul Menjadi Content Creator.

Dalam pertemuan ini juga  membahas tentang Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Rekomendari Forhumas PTKIN kepada Ditjen. Pendis yang dilakukan oleh seluruh peserta Raker dan diketuai oleh Ketua Forum Humas dari UIN Mataram,  H. Suherman, M. Pd




Membanggakan, Sederet Penghargaan Seni Teater Disabet UKM KOMSAN IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Mahasiswa IAIN Pontianak, khususnya dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Santri (Komsan) IAIN Pontianak berhasil meraih predikat Group Terbaik 1, Sutradara Terbaik 1 dan Aktor Terbaik 1. Perlombaan ini diselenggarakan oleh UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat, dalam ajang Festival Seni Teater Tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Teater Tertutup UPT. Provinsi Kalbar, dari tanggal 1-2 November 2021.

Juara 1 grup terbaik, terdiri dari mahasiswa Komsan IAIN Pontianak, untuk Sutradara Terbaik, diraih oleh Fauzan., yang juga merupakan mahasiswa dari Prodi MBS, FEBI IAIN Pontianak. Kategori Aktor Terbaik 1, diterima oleh M. Nanang Syafii., yang berasal dari Prodi PBA, FTIK IAIN Pontianak.

Nanang Syafii, menceritakan informasi perlombaan sebelumnya didapat dari seniornya pada bulan April 2021. “Perlombaan ini bernama, Lomba Parade Teater Tahun 2021. Nah pada bulan April kami sudah mempersiapkan naskah, kami sudah menyiapkan pelatih, sutradara dan tim produksi untuk kelancaran Lomba Parade Teater.”

 

Nanang juga mengungkapkan, pada awalnya ada kendala yang dihadapinya. “Pertama ada PPKM yang besar se-Indonesia. Kedua info parade ini tidak ada kejelasan waktu karena PPKM tersebut. Karena hal ini ada beberapa bulan kami juga tidak melakukan proses latihan.  Dengan berjalannya waktu, akhirnya kami menemukan titik terang, pada akhir bulan September 2021.”

Nanang melanjutkan “Akhirnya, kami melakukan pertimbangan ikut atau tidak dan memutuskan untuk mengikuti perlombaan ini dengan pertibangan yang matang. Sehingga dari bulan September kami mulai dari awal melakukan latihan kembali, dengan simple, cepat dan lebih menekankan untuk dapat memahami arti dari naskah serta tujuan dari naskahnya.”

“Perjuangan belum selesai, naskah baru langsung digarap selama 2 minggu dengan judul ‘Petang di Taman’ karya Iwan Simatupang, yang disutradarai oleh Toto Satrio Raharjo dan astradanya Fauzan. Kami melakukan latihan yang intensif selama 2 minggu dan akhirnya kami dapat melepas naskah, lancer dalam berdialog, paham akan blocking, dan sudah bisa mengeksplor rasa,” ujarnya.

Akhri dari ceritanya “Pada tanggal 28 Oktober, kami baru dapat info bahwa Parade Teater akan dilombakan pada tanggal, 1-2 November 2021. Alhamdulillah, kami pemain sangat puas dalam mengikuti agenda ini, karena kita mendapatkan juara pertama dengan 3 kategori.”

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Pesan Rektor IAIN Pontianak dalam Pelepasan Kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) ke-XV Palembang Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Jumat (5/11) Berlangsung pelepasan kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) ke-XV Palembang Tahun 2021 oleh Rektor IAIN Pontianak.

Kegiatan PWN  tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 9-14 November 2021 di perkemahan Jakabaring Sport City Kota Palembang, Sumatera Selatan secara hybrid (luring dan daring). Kegiatan pelepasan  ini dihadiri secara langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S. Ag, MA yang juga selaku Ketua Jajaran Majelis Pembimbing Gugus Depan, dan beberapa Jajaran Majelis Pembimbing Gugus Depan lainnya yaitu Wakil Rektor III  Dr. Abdul Mukti Rouf, MA. yang juga sebagai pemimpin kontingen PWN IAIN Pontianak. Turut hadir pada kesempatan ini sejumlah pejabat IAIN Pontianak diantaranya Kepala Bagian Umum  Sumarman, S.Ag, Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Suyati, S.Ag, Kepala Sub. Bagian Kerjasama, Alumni, dan Kemahasiswaan, Mariyatul Kibtiyah, S.Pd, para undangan,  dan peserta kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) utusan IAIN Pontianak.

Syarif menyampaikan sejumlah pesan penyemangat kepada seluruh kontingen utusan IAIN Pontianak yang akan berangkat ke Jakabaring Kota Palembang, “Pertama peserta harus mampu menanamkan jiwa patriotisme dengan slogan NKRI adalah harga mati, mampu mengaplikasikan moderasi beragama dan berbakti sosial melalui kegiatan perkemahan ini. Oleh karena itu peserta harus mampu memanfaatkan kegiatan ini semaksimal mungkin sebagai bekal pengabdian kita kepada Bangsa dan Agama serta masyarakat sekitar,” pesan beliau.

Dalam laporannya Abdul Mukti Rouf, selaku ketua kontingen Peserta Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) IAIN Pontianak menyatakan bahwa kontingen peserta siap berangkat dan telah menyelesaikan beberapa hal yang disyaratkan oleh panitia. “Semua Peserta Perkemahan Wirakarya Nasional  IAIN Pontianak telah melakukan vaksin tahap satu dan tahap dua. Tinggal menunggu test PCR yang rencananya akan dilakukan sehari sebelum keberangkatan. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat sebagaimana diamanahkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia,” ungkapnya.

IAIN Pontianak mengirimkan 20 orang peserta kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) perwakilan dari empat Fakultas yaitu Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dengan rincian, 12 peserta diantaranya mengikuti secara luring di Palembang dan 8 peserta lainnya mengikuti secara daring dari IAIN Pontianak. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pramuka IAIN Pontianak saudara Panji Geovani. “Ada beberapa kegiatan yang akan diikuti antara lain pelatihan-pelatihan, kegiatan bakti sosial dan kemasyarakatan. Demikian juga peserta yang mengikuti kegiatan secara daring, selain mengikuti pelatihan-pelatihan juga melakukan aktifitas perkemahan di IAIN Pontianak,” pungkasnya.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Jalin Silaturahmi Dengan Bupati Sambas, Canangkan Program Sarjana Desa

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA beserta rombongan disambut hangat oleh Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H. di Rumah Dinas Bupati Sambas, Jl. Pendidikan, Jagur, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat 79463, Jumat (29/10). Dalam kesempatan itu hadir pula Wakil Rektor II IAIS Sambas, Oskar Hutagaluh, S.Pd., M.M. dan Kepala Biro IAIS Sambas, Iwan Kusnadi, SE., M.E. Momen tersebut dijadikan sebagai sarana silaturahmi sekaligus koordinasi beberapa program yang dapat diinisiasi bersama di masa depan.

“Sebelum ke sini, kami menandatangani MoU dengan IAIS Sambas. Salah satu rencana programnya yaitu optimalisasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia di IAIS Sambas. Wujudnya dalam bentuk riset, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami juga punya harapan memiliki laboratorium sejarah keislaman Borneo. Maka dari itu kami butuh kerja sama dari berbagai pihak untuk mewujudkan itu semua. Termasuk dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas,” ujar Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA

Ia menambahkan, salah satu upaya memfasilitasi berbagai kebutuhan di masa depan, IAIN Pontianak telah mulai memikirkan kampus II yang lahannya saat ini sudah tersedia seluas 20 hektar. Selain itu lahan lainnya untuk pembangunan pesantren kampus juga telah tersedia.

 

“Berdasarkan riset yang saya lakukan, sebulan hanya delapan jam anak didik mendapatkan pendidikan agama di kelas, setahun 96 jam. Jika 12 tahun dari SD sampai SMA belajar agama terhitung hanya 1152 jam. Kalau dibagi 24, oleh karena dalam satu hari 24 jam, maka selama 12 tahun atau anak yang berumur 18 tahun karena masuk sekolah berumur enam tahun, maka belajar agama hanya 48 hari. Oleh karena itu dalam hal ini IAIN Pontianak menggalakkan program pesantren. Dalam rangka memberikan pendalaman agama yang lebih bagi mahasiswa, sehingga nanti tidak ada istilahnya lagi mahasiswa yang tidak bisa baca Al-Qur’an,“ jelasnya.

ia juga memiliki harapan kepada Bupati Sambas untuk dapat berpartisipasi dalam program sarjana desa. Harapannya, ketika nanti para sarjana ini lulus dari IAIS Sambas ataupun IAIN Pontianak, maka sarjana tersebut akan kembali ke desanya masing-masing untuk mengabdi, mendidik, menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya berbekal pemahaman ilmu agama yang diperolehnya selama menjalani perkuliahan.

Sementara itu, Bupati Sambas, Satono, S.Sos.I., M.H. dalam kesempatan tersebut sangat mendukung program yang berpihak pada pendidikan agama di Sambas. Selain itu yang dapat menggali potensi desa.

“Populasi Sambas kedua terbesar di Kalimantan Barat. Di daerah ini angka perceraian dan asusila semakin meningkat padahal mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Apakah Islamnya KTP atau nilai-nilai keislaman belum mengakar dalam dirinya. Maka dari itu dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. Mudah-mudahan IAIN Pontianak bisa turut andil dalam mengentaskan persoalan ini bersama,” tuturnya.

Ia berharap nantinya akan ada MoU dan kerja sama untuk menindaklanjuti beberapa program yang telah didiskusikan. Berharap segala yang direncanakan oleh kedua belah pihak dapat terwujud.

“Terima kasih banyak atas kunjungan dan sharingnya. Semoga ini bukan yang terakhir, melainkan menjadi pemicu bagi silaturahmi yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Oleh: Septian Utut Sugiatno
Editor: Omar Mukhtar