Sukseskan Program Merdeka Belajar, Dosen FTIK IAIN Pontianak Lulus Pelatih Ahli Sekolah Penggerak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak lulus sebegai Pelatih Ahli Sekolah Penggerak. Adalah Sulaiman, M. Pd, dosen sekaligus Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak berhasil lolos seleksi dari sekitar 17.000 pendaftar. Seleksi yang diselenggarakan dari bulan Mei hingga Oktober 2021 ini diikuti oleh unsur akademisi, praktisi, dan dinas pendidikan. Para peserta yang terpilih akan menjadi Pelatih Ahli yang mendampingi 406 sekolah di seluruh Indonesia.

Program Sekolah Penggerak merupakan program transformasi sekolah yang fokus pada pengembangan sumber daya sekolah, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.

Program Merdeka Belajar Episode Ketujuh ini telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim dan turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Muhammad Hudori, dan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda pada 1 Februari 2021 lalu sebagai satu di antara program untuk mewujudkan visi transformasi pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adapun rekrutmen ini akan menyaring 600 Pelatih Ahli se-Indonesia dengan kualifikasi terbaik untuk bersama memberikan dampak bagi cita-cita besar pendidikan Indonesia. Pendaftaran dan rekrutmen tahap pertama pelatih ahli program Sekolah Penggerak mulai dibuka pada April hingga Oktober 2021, yang terdiri dari pengisian biodata diri, pengisian esai, dan seleksi administrasi.

Selanjutnya, pada tahap kedua yaitu meliputi simulasi melatih dan wawancara dan mengunggah surat kesehatan dan bimbingan teknis kepada yang lolos seleksi tahap kedua. Tahap terakhir adalah pengumuman dan penetapan hasil seleksi pelatih ahli angkatan pertama pada sekitar September 2021 dan tanda tangan kontrak dan kerjasama serta penyerahan SK dilakukan pada tanggal 12 s.d 14 Oktober 2021 di Hotel Horison Grand Serpong, Tangerang.

 

Sulaiman amat bersyukur sebagai Pelatih Ahli setelah melewati suka duka mengikuti seleksi. Terlebih, pesertanya hanya sedikit dari unsur dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Bahkan di Kalimantan hanya ia sendiri yang lolos dari PTKIN.

“Saya amat bersyukur bisa lulus pada program ini, semoga bisa membuka jalan bagi para dosen PTKIN yang ingin berkontribusi di dunia pendidikan,” ujarnya.

Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA, mengucapkan selamat dan sukses kepada Sulaiman yang lolos seleksi dan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan sekolah penggerak.

“Dari awal saya sangat mendukung dosen-dosen FTIK untuk berkreasi dan berinovasi di bidang tri dharma perguruan tinggi. Saya harap apa yang dilakukan Sulaiman bisa bermanfaat untuk masyarakat luas,” tutur Dwi.

Sulaiman yang lulus sebagai pelatih ahli ini menjelaskan, dirinya sangat bersyukur dan senang bisa ikut seleksi dan lolos sebagai Pelatih Ahli di Indonesia.

”Keberhasilan ini juga berkat dukungan dari Rektor IAIN Pontianak dan Dekan FTIK IAIN Pontianak serta seluruh sivitas IAIN Pontianak,” pungkas Sulaiman.

Oleh: Dian KS
Editor: Omar Mukhtar




Sukses, Haru, dan Bangga dalam Penutupan Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) Ke – 5 Tahun 2021 di IAIN PONTIANAK

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF)  Ke – 5 di IAIN Pontianak resmi di tutup langsung oleh Dr. Abdul Mukti Rouf, M.Ag. selaku wakil rektor III (bidang kemahasiswaan dan kerjasama) IAIN Pontianak (14/10/2021). Kegiatan yang dilangsungkan selama tiga hari penuh mulai dari tanggal 12 sampai tanggal 14 oktober tahun 2021 ini banyak mendapatkan sambutan dan apresiasi yang luar biasa baik dari dalam maupun luar negeri.

Closing ceremonial BUAF  ke – 5 yang digelar di Aula Syekh Abdul Rani IAIN Pontianak ini turut di hadiri oleh tamu undangan baik  itu dari dalam maupun luar civitas akademika IAIN Pontianak, adapun yang turut hadir pada kegiatan tersebut meliputi  Prof. Dr. H. Mubiburrahman, MA. (Rektor UIN Antasari Banjarmasin), Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd (Wakil Rektor III UIN Antasari Banjarmasin) beserta rombongan, UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda beserta Rombongan, IAIN Palangkaraya beserta rombongan, UIN Raden Mas Said Surakarta Beserta Rombongan.

Berdasarkan laporan ketua panitia BUAF ke – 5 yang diwakili oleh Prof. Dr. Ibrahim, S.Ag,. M.A bahwa BUAF telah terlaksana dengan singkat, padat dan berkesan. Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa tercatat ada sekitar 97 presenter yang turut memeriahkan kegiatan BUAF ke – 5 di IAIN Pontianak ini dengan menghadirkan 10 negara menjadi narasumber.

“Partisipasi dalam kegiatan BUAF cukup membanggakan dari awal sampai akhir, dan tercatat yang turut  berpartisipasi aktif di BUAF ialah ada 21 kampus baik itu dalam maupun luar negeri serta sampai hari terakhir, setelah 3 hari pelaksanaan kegiatan BUAF ini hampir semuanya berpartisipasi di dalam BUAF. Ada 97 presenter yang tercatat oleh panitia selama kegiatan BUAF baik dari dalam maupun luar negeri dan alhamdulilah semuanya bisa presentasi  makalah karya tulis ilmiah di forum BUAF ini dengan baik. hanya ada beberapa yang tidak bisa presentasi di karenakan ada masalah gangguan jaringan, itu akan menjadi bahan evaluasi kita di BUAF yang akan dating,” jelasnya.

Ibrahim menambahkan bahwa di kegiatan BUAF Ke – 5 ini ada beberapa penghargaan yang akan diberikan kepada para peserta yang telah berpartisipasi aktif.

“Terimakasih juga kepada semua peserta yang tidak hadir secara langsung di tempat berlangsungnya ceremonial penutupan BUAF ke – 5 ini (Virtual) walaupun demikian tidak mengurangi rasa terimakasih dan bangga kami kepada kalian semua.  Adapun beberapa penghargaan yang perlu kami sematkan kepada para peserta di kegiatan BUAF ke – 5 ini yaitu meliputi, ada penghargaan penulis paper terbaik, persentasi terbaik, penghargaan presenter termuda, penghargaan delegasi terbanyak, penghargaan delegasi terjauh untuk kampus, baik dari dalam maupun luar negeri, delegasi terjauh yang luring dan daring. Walau tidak bernilai secara material akan tetapi ini adalah bentuk apresiasi kami dari panitia kepada semua peserta bahwa kami sangat menghargai dengan tulus atas partisipasi kalian semua dalam kegiatan BUAF kali ini,” tambahnya.

Sebelumnya sampai kepada BUAF (Borneo Undergraduate Academic Forum) Ke – 5 ini, BUAF pertama sampai Ke – 4 turut menuntun sebuah sejarah yang panjang. dan sejarah daripada BUAF ini sendiri terlahir di kampus IAIN Pontianak dengan para aktor-aktor besar dibelakangnya salah satu aktor tersebut ialah Prof. Dr. Zainuddin, MA. Untuk itu di BUAF Ke – 5 ini disebut juga dengan BUAF putaran kedua karena kembali di adakan di tempat terinisiasinya kegiatan besar yang bernama BUAF ini.

BUAF ini telah melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang cinta akan karya tulis ilmiah, hal itu sangatlah penting bagi mahasiswa dan kampus itu sendiri sebab prestasi-prestasi yang bersifat akademika juga bisa menjadi penunjang meningkatnya akreditasi kampus untuk lebih baik. di kegiatan ceremonial penutupan BUAF ke -5 yang di adakan mulai dari pukul 19:30 sampai pukul 22:30 Tersebut disambut meriah oleh para peserta dan para pejabat di Kampus IAIN Pontianak dan juga baik melalui online maupun offline.

 

Dr. Abdul Mukti Rouf, M.Ag menjelaskan dalam sambutan penutupnya bahwa BUAF Ini adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat terutama dalam menyambung silaturahmi dan persahabatan di antara kita.

“Saya mengucapkan haru dan bangga kepada adik-adik semua yang ikut berpartisipasi dan mendapat juara karena usaha dan kerja keras adik-adik semua. Saya ingin membuat catatan yang terpenting di BUAF ke – 5 yang mana catatan terpenting di kegiatan BUAF ini adalah silaturahmi dan persahabat,  juara adalah bonus untuk kita semua sebab dari forum silaturahmi dan persahabatan inilah yang menjadikan ada yang namanya juara dalam setiap kompetisi di BUAF. yang lebih penting dari ini semua supaya silaturahmi dan persahabatan bisa terjalin lebih erat, terkhusus bagi keluarga besar PTKAIN di zona Kalimantan agar terus terbangun dengan baik,  terus ketemu, terus berkarya, terus berprestasi untuk PTKAIN bagi Indonesia bahkan untuk peradaban dunia” jelasnya

Pada kesempatan ini Abdul Mukti Rouf juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para kontingen serta ucapan selamat jalan kepada semua kontingen yang akan beranjak pulang ke daerahnya masing-masing.

“Yang terakhir saya ingin mengucapkan selamat jalan kepada seluruh kontingen yang turut hadir, saya yakin sudah 3 hari cukup melelahkan tapi pada saat yang sama juga cukup membahagiakan, bahkan tadi sore kita sudah jalan-jalan menelusuri sungai kapuas tentu waktu yang sangat terbatas bagi kita semua tapi mudah-mudahan itu bisa mengobati rasa lelah setelah mempresentasikan semua karya-karya terbaiknya. atas nama civitas akademika IAIN Pontianak BUAF keenam sedang kita konsulidasikan mudah-mudahan yang menjadi tuan rumah tidak lagi didalam negeri akan tetapi sudah diluar negeri, dan juga mudah-mudahan kita bisa ke Serawak dan Brunai Darussalam sehingga kita bisa jalan-jalan keluar negeri meskipun tetangga dalam kegiatan BUAF ini,” pungkas beliau.

Pada kegiatan penutupan yang turut di hadiri kurang lebih 79 orang dengan protokol kesehatan yang ketat di Aula Syekh Abdul Rani ini juga turut di sampaikan bahwa selain dari Malaysia dan Brunai Darussalam, ada juga Thailand sebagai negara yang ada di Asia Tenggara yang juga turut memeriahkan BUAF ke – 5 di IAIN Pontianak, bahkan kegiatan BUAF bisa GO Internasional seperti ini baru bisa dan ada di BUAF ke – 5 atau putaran kedua di kampus IAIN Pontianak Kalimantan Barat, tidak terlepas juga bahwa di BUAF tahun ini ialah BUAF yang sekaligus Launching alumninya mulai dari angkatan pertama 2016 sampai sekarang.

Oleh : Bambang & Rahmad
Editor : Omar Mukhtar




Meriah, IAIN Pontianak Tuan Rumah Borneo Undergruade Academic Forum (BUAF) ke-5

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Gelar pembukaan Borneo Undergruade Academic Forum ke-5 (BUAF) di gedung aula Syekh Abdul Rani, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Jl. Letjend Suprapto No.14 Benua Melayu Darat Kec. Pontianak Sel, Kota Pontianak. Kalimantan Barat pada selasa (12/10/2021)

Forum akademisi sarjana dan calon sarjana bergengsi yang berskala regional Kalimantan ini juga dihadiri peserta dari dalam dan luar negeri. Adapun acara pembukaan ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji, S.H., M.Hum, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Nizar Ali, Wakil Walikota Pontianak, Bahasan, SH, sejumlah rektor serta para wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.

BUAF ke-5 kali ini menghadirkan pembicara dari bebarapa kampus dari luar negeri seperti Dr. Labi Hadji Sarip Riwarung dari Mindano State University The Philippines, Jenny Lundt Abaarso School Of Science and Technology, Hargeysa (Somalia Africa) Dr. Saimi Bujang Universiti Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Serawak, Shoqi Al-Maktari Independent Researcher Egypt, Yemen and Belgium, Prof. Mumanto Alqutuby, ph. D. King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia, Dr. Paranjoy Bordoloi dari Fulbright Conflict Resolution Fellow, India, Dr. Sharifah Nooraida Binti Wan Hasan dari Institut Aminuddin Baki Cawangan Srawak, Malaysia, Ustadz Sahrin Bin Haji Masrie dari University Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Negara Brunai Darussalam.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, H. Nizar Ali menyampaikan apresiasi dalam sambutannya, “Saya Mengapreasi dan memberi penghargaan sedalam-dalamnya. Forum ini merupakan hal inspiratif, karena mendukung di hal akademi ilmiah. BUAF merupakan event regional. Tidak mudah namun bukan berarti mustahil, melalui BUAF ini semoga mahasiswa mampu menuangkan ide gagasan dan solusi untuk perguruan tinggi islam,” sambut beliau.

Senada dengan tema pembukaan BUAF di sampaikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji berharap tulisan-tulisan ini bisa membuat orang-orang paham akan pentingnya menjaga protokol kesehatan dan mengikuti vaksin.

“Covid, menantang. Saya harap pertemuan penulis, bisa menghasilkan tulisan postif agar masyarakat bisa memahami pentingnya pemahaman terkait pandemi covid-19. Semoga forum ini bisa melahirkan pemimiran-pemikiran. Kita harus berbicara sesuatu dengan berdasarkan data yang ada, tanpa data mustahil kita bisa melakukan sesuatu.”

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA menyambut hangat kedatangan para rektor se- Indonesia, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang.

“Terima kasih dan selamat datang untuk semua yang hadir di kampus sederhana IAIN Pontianak ini yang memiliki cita-cita besar, kami masuk sembilan besar webometrics dari 58 PTKIN di Indonesia, kami juga mendapatkan predikat pengelola keuangan terbaik nomor 2 di Kalimantan barat 763 satker dan nomor 1 kampus dengan Keterbukaan Informasi Publik di Kalimantan barat. Kampus sederhana yang menuju cita-cita besar, semoga BUAF kedepannya bisa menjadi ajang akademik seperti di zona Sumatera yang bukan hanya akademik tapi ada  seni dan olah raganya,” pungkas beliau.

Presentasi dari masing-masing pembicara/penyaji dapat disaksikan secara online melalui kanal Youtube IAIN Pontianak.




Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset, Dosen IAIN Pontianak Implementasikan Temuannya yang Fenomenal

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Dosen IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, MA melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berbasis riset melalui penerapan metode cepat baca Al-Quran metode Quantum Hijaiyah yang ditemukannya pada tahun 2008. Kegiatan PKM dilakukan di Desa Mengkading Amboyo Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak pada tanggal 1-3 Oktober 2021.

Melewati jalan hutan sawit yang rusak berat, selama 1 jam lebih Samsul Hidayat dan warga setempat menuju lokasi dakwah dengan susah payah. Sesampainya di tepian sungai Landak, Samsul harus menaiki motor air yang sudah disiapkan warga menuju perumahan penduduk tempat kegiatan pembinaan yang ditempuh sekitar 20 menit.

Setelah sampai di lokasi, kegiatan dimulai dengan silaturahmi dengan warga Mengkading yang hanya berjumlah 17 KK. Pada malam pertama, Samsul mengisi pengajian kepada masyarakat setempat yang mengangkat thema seputar pentingnya umat Islam belajar agama dengan menyeluruh. Salah satu yang perlu di pelajari adalah membaca ayat-ayat Al-Quran. Kemuliaan membaca Al-Quran adalah salah satu peluang yang dapat diraih umat Islam melalui upaya membaca dan memahami ayat-ayat Al-Quran dengan baik.

Pada Sabtu 2 Oktober 2021, kegiatan bina cepat baca Al-Quran di mulai sejak pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 16.30. Peserta kegiatan pelatihan berjumlah 30 orang yang terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa. Selama kegiatan, peserta sangat antusias dan bergembira karena mendapatkan ilmu pengetahuan cara cepat baca Al-Quran yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Salah seorang peserta kegiatan, Pak Dodi yang sekaligus merupakan ketua RT di situ mengucapkan terimakasih dan merasa sangat beruntung karena bisa mendapatkan ilmu bimbingan cepat baca Al-Quran. Pak Dodi berharap agar pak Samsul Hidayat bisa datang kembali ke Mengkading memberikan siraman rohani dan pengajaran Al-Quran pada masyarakat Mengkading.

 

Pada malam hari kedua, Samsul Hidayat kembali menyambangi warga di Masjid AlKhairaat dengan menyampaikan pengajian bada maghrib dengan thema meraih rizki yang halal dan baik. Sebagian besar masyarakat Mengkading adalah nelayan dan pemilik lahan sawit disekitar tinggal mereka. Dengan kondisi lingkungan yang terisolir, masyarakat berusaha hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada seperti mencari ikan dan udang yang masih cukup banyak di daerah tersebut.

Pada hari kedua, 3 Oktober 2021, kegiatan bina cepat baca Al-Quran metode Quantum Hijaiyah memasuki modul ke 2 dan ke 3, dalam hal ini setelah dikenalkan dengan cara menguasai 28 huruf hijaiyah di hari pertama, peserta diajarkan mengenal tanda-tanda baca huruf, tajwid dasar dan praktek membaca ayat-ayat al-Quran dengan perlahan-lahan.

Salah seorang peserta, ibu Yanti mengaku merasakan banyak perbedaan cara belajar dan terdapat peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam membaca ayat-ayat Al-Quran. Menurut Yanti, metode Quantum Hijaiyah sangat membantu mereka yang hampir semuanya belum bisa membaca Al-Quran dengan benar.

Pak Suriadi selaku tokoh masyarakat Mengkading juga tidak ketinggalan menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian dari pak Samsul Hidayat selaku Dosen IAIN Pontianak yang sudah jauh-jauh datang ke desa terpencil dan terdalam di Kecamatan Ngabang. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa memberikan layanan seperti penginapan dan makanan yang layak kepada ustadz Samsul karena memang kondisi Mengkading yang sangat sederhana, bahkan dengan keterbatasan listrik di daerah itu.

Tepat pukul 15.00 tanggal 3 Oktober 2021, setelah sholat Ashar berjamaah, dosen sekaligus pendakwah Samsul Hidayat pamit kepada warga untuk meninggalkan Mengkading dan kembali ke Pontianak. Masyarakat berkerumun dan menyampaikan salah perpisahan, mengantarkan sampai keluar dari sungai Mengkading, menuju Sungai Landak dan kembali ke Ngabang. Sebuah perjalanan pengabdian yang berkesan, karena selain dapat mengimplementasikan ilmu yang dimiliki, juga dapat berinteraksi dan membina masyarakat yang sangat membutuhkan ilmu agama seperti pengetahuan dan pemahaman tentang Al-Quran.




Meriah dan Penuh Pesan, Sambut Pembukaan Perkuliahan FTIK IAIN Pontianak Tahun Akademik 2021/2022

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar pembukaan perkuliahan FTIK dan evaluasi Perkuliahan Semester Genap tahun akademik 2021/2022 di Gedung Saifudin Zuhri IAIN Pontianak.

 

Kegiatan ini di hadiri langsung oleh Dekan FTIK, Dr. Dwi Surya Atmaja, MA dan didampingi langsung oleh para Wakil Dekan FTIK, para pejabat, dan dosen di lingkungan FTIK. Turut hadir para perwakilan HMPS se-FTIK, serta mahasiswa baru dan mahasiswa semester tiga pada Senin (04/10/2021).

Dwi Surya Atmaja memulai sambutannya dengan menyuarakan istighfar serta syair abu nawas, serta mengucapkan selamat datang kepada 605 mahasiswa baru FTIK.

“Pertama selaku wakil seluruh civitas akademika FTIK IAIN Pontianak kami ucapkan selamat datang 605 Mahasiswa baru FTIK IAIN Pontianak,” sambut beliau.

 

Ia juga mengatakan bahwa “Kampus ini, khususnya di FTIK IAIN Pontianak, anda di sambut oleh 3000 mahasiswa lama, 57 dosen tetap FTIK IAIN pontianak, 105 dosen luar biasa FTIK IAIN Pontianak, dan tenaga kependidikan.” jelasnya.

Beliau juga menyampaikan mahasiswa harus menyadari kebebasan dan kemerdekaan itu melekat pada setiap mahasiswa. Hakikat mahasiswa dalam menuntut ilmu itu ada tiga yaitu kata ulung, taqwa dan budaya. Ulung atau unggul jangan di anggap sebagai persaingan karena akan ada yang menang dan kalah, karena itu di FTIK ulung dimaknai sebagai unggul tanpa mengalahkan siapa pun.

 

Dalam kesempatan kali ini, Ketua Unit Penjamin Mutu FTIK, Dr. Istiqamah S.Ag, MA mengatakan bahwa perkuliahan semester ganjil tahun 2021 akan menerapkan perkuliahan hybrid. Beliau menuturkan “Sampailah pada masa awal permulahan semester ganjil setelah pendemi, semoga keselamatan dan kesehatan selalu menyertai kita semua. Berharap selalu menjaga kesehatan, kegiatan ini adalah uji coba di tengah-tengah wabah Covid-19. Tentunya kita berharap perkuliahan ini akan mendatangkan keselamatan, kesehatan untuk kita semua, karena mulai senin ini akan dilakukan perkuliahan hybrid, Perkuliahan hybrid mengkombinasikan Perkuliahan online dan perkuliahan tatap muka,” pesan beliau.

Oleh : Bambang dan Uswatun Hasanah
Editor : Omar Mukhtar




Matang, Evaluasi Perkuliahan dan Persiapan Akhir Kuliah Luring IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak menggelar rapat tentang pelaksanaan perkuliahan untuk mahaswa baru tahun akademik 2021/2022. Sesuai dengan Keputusan Rektor, mahasiswa semester 1 sudah mulai perkuliahan pada Senin secara luring, (04/10/2021). Rapat ini dianggap penting karena membahas tentang sejauh mana fakultas dan ma’had memulai program Baca dan Tulis Al-Qur’an (BTQ). Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rektor, Lt. II Gedung Rektorat IAIN Pontianak, pada Selasa (05/10/2021) siang.

Turut diundang dalam rapat ini, para Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua LPM, para Wakil Dekan 1, Wakil Direktur Pascasarjana, Kabag Akademik Biro AUAK dan Kapus PSM LPM.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA menyampaikan dihadapan para pimpinan untuk menerapkan kurikulum yang dapat mewujudkan harapan masyarakat. Kurikulum yang memiliki integrasi ilmu. Beliau berpesan “Para pimpinan untuk bijak dalam mengelola kebijakan, karena kalau bukan kita yang mengelola kampus, siapa lagi,” pesan beliau.

Beliau menambahkan “Jangan korbankan mahasiswa, kita harus ada untuk mahasiswa. Saya mau ada matakuliah yang mampu membantu mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Seperti matakuliah ‘Youtuber’.” Sehingga mahasiswa prodi apapun dapat membagi ilmu yang didapatnya melalui Youtube.

 

Selain membahas perkuliahan, rapat ini juga membahas program ma’had. “Terdapat 155 mahasiswa baru dengan sengaja tidak mengembalikan google form BTQ. Hari ini tidak ada alasan mahasiswa tidak bisa buka HP (mengakses internet). Contohnya daftar ulang secara online saja, mahasiswa bisa,” tegas rektor.

Beliau berbicara tentang urgensi program ma’had kepada orang tua mahasiswa, karena dari 1.594 mahasiswa baru, hanya ada 102 mahasiswa yang dinyatakan zona hijau atau yang lancar betul baca dan tulis Al-Quran.

 

“Bayangkan, jika kita tidak kawal dari awal, akan ada 1.500 mahasiswa dapat ijazah S1 dan tidak tahu baca Al-Quran dengan baik.” Selain itu faktanya bahwa, terdapat 63% mahasiswa IAIN Pontianak di minati oleh siswa non-Madrasah. “Kita tidak boleh acuh dengan keadaan, karena  masyarakat saat ini sadar pentingnya pendidikan agama untuk anaknya,” ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dikesempatan yang sama ini menyampaikan berkaitan dengan proses perkuliahan “Setiap fakultas sudah mulai menerapkan kurikulum yang baru. Saya sudah cek di masing-masing fakultas, sudah ada yang mulai perkuliahan. Selain itu mahasiswa semester 1 sudah di KRS-kan semua. Semester ini sudah clear berkaitan kurikulum dan perkuliahan,” pungkas beliau.

Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Lestarikan Kesenian dan Kembangkan Bakat Olahraga, DEMA IAIN Pontianak Selenggarakan PKO

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Pekan Kesenian dan Olahraga (PKO) diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak pada tanggal 02-22 Oktober 2021. Kegiatan ini dilaksanakan di empat titik yang berada di IAIN Pontianak, yaitu Gedung Sport Center, Lapangan Futsal IAIN Pontianak, Aula Syeikh Abdur Rani Mahmud, serta cafe terdekat di kawasan IAIN Pontianak.

Kegiatan ini didedikasikan untuk seluruh mahasiswa IAIN agar selalu melestarikan kesenian budaya dan mengembangkan bakat mahasiswa di bidang olahraga.

 

Acara pembukaan PKO ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Abdul Mukhti Ro’uf, M.Ag dan dekan dari berbagai fakultas yang ada di IAIN Pontianak, Sabtu (2/10/2021).

Abdul Mukhti Ro’uf memberikan apresiasi kepada DEMA IAIN Pontianak yang telah mengadakan kegiatan seperti ini guna menjalin silaturahmi antar mahasiswa maupun dosen. Beliau juga berharap agar kedepannya kegiatan ini diadakan rutin setiap tahunnya.

 

“Saya ucapkan terima kasih kepada DEMA IAIN Pontianak karena telah diadakan kegiatan positif seperti Pekan Kesenian dan Olahraga ini guna menjalin hubungan silaturahmi antar mahasiswa maupun dosen disini, dan saya berharap juga nantinya kegiatan ini terus diadakan rutin setiap tahun,” ucapnya.

Sementara itu Sopiallah selaku Ketua Dewan Mahasiswa menyampaikan bahwa diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk solidaritas antar mahasiswa yang nantinya akan berlomba tidak hanya dari satu fakultas saja namun juga seluruh fakultas yang ada di IAIN Pontianak.

“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh keluarga besar IAIN Pontianak yang telah berpartisipasi guna menyukseskan kegiatan ini dalam beberapa hari kedepan, dan saya juga berharap solidaritas kita sebagai mahasiswa IAIN tercinta ini semakin kuat, karena tidak hanya satu fakultas saja yang berpartisipasi namun seluruh fakultas juga turut andil dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Kegiatan Pekan Kesenian dan Olahraga DEMA IAIN Pontianak 2021 akan mengadakan 5 cabang lomba yaitu Futsal, Catur, Mobile Legend, Senam Japin, dan Cipta Baca Puisi. Lomba Futsal dilaksanakan di Lapangan Futsal IAIN Pontianak. Lomba Catur dan Senam Japin ditandingkan di Gedung Sport Center IAIN Pontianak. Lomba e-sport Mobile Legend berlangsung di Cafe High 5.

Oleh : Bambang, Nurlita, dan Uswatun
Editor : Omar Mukhtar




Survei Literasi Agama dan Inventarisir Penelitian Moderasi Beragama, Puslitbang LKKMO Kemenag RI Sambangi RMB IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Dalam rangka survei literasi agama dan inventarisir penelitian terkait moderasi beragama, Perwakilan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat, Dr. Nurman Kholis menyambangi Rumah Moderasi Beragama IAIN Pontianak, Kamis (30/09) di Rumah Jurnal. Hadir pula dalam kesempatan tersebut beberapa pengurus RMB IAIN Pontianak, antara lain: Sekretaris, Rasiam, MA, Ketua Bidang Advokasi dan Pendampingan Masyarakat, Sukardi, Ketua Bidang Kajian Penelitian dan Publikasi, Elmansyah, M.Si, Dr. Fitri Kusumayanti, M.Si dan Dr. Mujiono, M.Pd beserta pengurus lainnya.

Dalam penyampaiannya, Dr. Nurman Kholis menyampaikan salam hangat dari Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag. Selain itu juga menyampaikan maksud kedatangannya ke IAIN Pontianak dalam rangka penelitian Litbang Lektur Khazanah Keagamaan Kementerian Agama RI tentang survei literasi agama di kalangan ASN serta mengambil data terkait penelitian dan jurnal dosen yang berkaitan dengan moderasi beragama.

Menurutnya, program-program Rumah Moderasi Beragama nantinya tidak sekedar rutinitas yang menggugurkan anggaran, namun semua itu untuk keutuhan bangsa dan negara.

 

“Hasil monitoring kami ke sini di antaranya salah satu unsur moderasi beragama itu yakni akomodatif terhadap budaya lokal di Kalbar, khususnya Pontianak yang heterogen dari berbagai suku dan agama,” terangnya.

“Bagaimana kiprah tokoh-tokoh atau penduduk di sini bisa menciptakan kehidupan rukun dan damai, baik dalam perspektif kehidupan maupun buku atau tulisan sebagai bahan untuk pengembangan terkait kegiatan moderasi agama ke depan khususnya yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Sekretaris RMB IAIN Pontianak, Rasiam, MA mengungkapkan, ke depan RMB akan mensinergikan program dengan Pusat Litbang LKKMO yang nantinya bermanfaat bagi pengurus, sivitas akademika, dan masyarakat luas.

Ketua Bidang Advokasi dan Pendampingan Masyarakat, Sukardi menjelaskan jika dalam waktu dekat apabila tidak ada halangan RMB akan menyelenggarakan kegiatan berupa dialog lintas agama dalam rangka menginventarisir isu-isu moderasi beragama di Kalimantan Barat. Menurutnya, Pengurus RMB sangat terbuka dan siap apabila dibutuhkan dalam rangka mendukung riset-riset penelitian yang dilakukan oleh Pusat Litbang LKKMO.

Oleh : Septian Utut
Editor : Omar Mukhtar




Mudir Ma’had Al-ʻulumi Al-Islamiyyah LIPIA Jakarta Lakukan Kunjungan Kerja ke IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Dr. Umar Ibnu Hamdan (Mudir Ma’had Al-ʻulumi Al-Islamiyyah) pada lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu tentang agama Islam yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh. Melakukan kunjungan ke IAIN Pontianak. Dalam kunjungan ini di dampingi langsung oleh Dr. Didik M. Nur Haris (Ketua IKADI Wilayah Kalimantan Barat). Walau tanpa kehadiran Rektor kunjungan tersebut tetap di sambut hangat oleh Dr. Abdul Mukti Rouf, S. Ag, MA selaku (Wakil Rektor III ) IAIN Pontianak dan di dampingi oleh Dr. H. Harjani Hefni L.C., M.A  (Wakil Dekan I) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (24/9/2021).

Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Rektor IAIN Pontianak ini diawali dengan perbincangan yang sangat hangat dan penuh dengan suasana kekeluargaan.

Umar Ibnu Hamdan Mengatakan dalam sambutannya bahwa ia sangat senang dengan orang-orang Indonesia ini, sebab orang-orang Indonesia sangatlah ramah.

“Orang-orang Indonesia sangatlah ramah-ramah, baru sekali berbincang sudah terasa sangat akrab dan sudah terasa sangat lama kita berteman,” ungkapnya.

Umar Ibnu Hamdan juga menambahkan bahwa ia sangat merasa kagum dan takjub dengan orang-orang Indonesia yang sangat lancar dan fasih berbahasa Arab. Beliau juga menawarkan kerjasama kepada IAIN Pontianak terutama terkait studi-studi yang berhubungan dengan bahasa Arab dan siap untuk membantu, bahkan beliau siap untuk langsung berbagi ilmu kepada adik-adik mahasiswa, kalaupun beliau tidak ada waktu maka beliau akan mengutus rekan-rekannya untuk hadir di lingkungan IAIN Pontianak ini.

Kunjungan yang berlangsung pada pukul 09:30 WIB tersebut disambut dengan baik oleh Abdul Mukti Rouf. Dalam hal ini Abdul Mukti mengucapkan selamat datang di kampus IAIN Pontianak serta mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Umar Ibnu Hamdan berkunjung ke kampus IAIN Pontianak dan telah memberikan banyak tawaran serta harapan yang berkaitan dengan kerjasama.

“Kami sangat berterimakasih atas kunjungannya semoga melalui kunjungan ini bisa meningkatkan nilai-nilai silaturahmi diantara kita semua, ” sambut beliau.

Dalam penuturannya nya juga, Abdul Mukti mengatakan bahwa beliau akan mengisi kuliah umum di Program Studi Bahasa Arab di IAIN Pontianak, suatu bentuk apresiasi terhadap dukungan dan dorong beliau kepada orang-orang Indonesia yang sangat giat untuk belajar bahasa Arab, bahkan bisa menggunakan bahasa tersebut dengan sangat fasih dan lancar.

Dikonfirmasi bahwa kunjungan tersebut adalah program silaturahmi beliau sebagai mudhir dan akan dilaksanakan ke berbagai perguruan tinggi dan pesantren yang ada di Indonesia, dan Kota Pontianak menjadi bagian dari daerah tujuan yang beliau kunjungi termasuk di kampus IAIN Pontianak.

Melalui cara ini beliau ingin mengetahui  lebih dalam metode pembelajaran Bahasa Arab di pesantren dan kampus-kampus Islam di Indonesia, sebab beliau sangat takjub banyak tempat di Indonesia warganya bisa berbahasa Arab dengan baik dan benar bahkan pengucapannya juga sangat fasih dan  Itu membuat beliau senang sebagai warga negara asli Timur Tengah.

Dalam kunjungan tersebut di tutup dengan momen penyerahan plakat kenang-kenangan dari Civitas Akademika IAIN Pontianak.

Oleh : Bambang & Rahmat
Editor : Omar Mukhtar




Songsong Peningkatan Status ke UIN, Pascasarjana IAIN Pontianak Gelar Workshop Kurikulum S2 Program Studi KPI dan BKI

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Jum’at, 24 September 2021 Pascasarjana IAIN Pontianak menggelar Workshop Kurikulum Strata 2 (S2) Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan Konseling Islam (BKI) yang bertempat di Gardenia Resort and Spa, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Giat ini dibuka oleh Dr. Firdaus Achmad, M.Hum selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak. Pada kesempatan tersebut hadir pula direktur dan wakil direktur, serta para pimpinan dan staf pascasarjana. Para peserta kegiatan ini yaitu dari para ahli dan praktisi KPI dan BKI, dosen, alumni, perwakilan ormas, dan stakeholder yang lainnya.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si selaku Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak dalam sambutan menyampaikan “Kegiatan ini merupakan amanah hasil Rapat Kerja (Raker) IAIN Pontianak awal tahun 2021 lalu. Beliau juga menjelaskan bahwa ladang amal sholeh kita semua, dengan tujuan membangun peradaban baru umat Islam Kalbar melalui pascasarjana IAIN Pontianak,” tuturnya.

Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dalam sambutan pembukaan mewakili Rektor IAIN Pontianak menyampaikan “Workshop program studi ini sebagai ikhtiar kita menuju peningkatan status, bermutasi dari IAIN ke UIN Pontianak. Hal ini merupakan amanah Kementerian Agama Republik Indonesia.”

Lebih lanjut disampaikan bahwa “Workshop ini tidak hanya membahas kurikulum dan mata kuliahnya. Tetapi perlu dibahas juga pertimbangan filosofis, dan sosiologisnya sebagai bahan kajian untuk membangun kerangka pemikiran untuk melahirkan mata kuliah, sehingga terbangun kurikulum yang utuh dan kokoh,” tutur Firdaus.

Firdaus Achmad juga menyampaikan “Bahwa layanan akademiik mesti lebih baik lagi ke depannya sehingga mahasiswa dan para stakeholder merasa nyaman kuliah dikampus kita. Administrasi akademik juga perlu ditata secara lebih rapi menuju smart campus sebagaimana yang dicanangkan oleh Rektor IAIN Pontianak,” pungkas beliau.

Pascasarjana merupakan wajah IAIN Pontianak, sehingga pengembangannya menjadi serambi terdepan IAIN Pontianak dalam mewujudkan visi ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman, serta kebudayaan Borneo.

Penulis: Didi Darmadi
Editor: Omar Mukhtar Al Assad