Debat Capres dan Cawapres Mahasiswa IAIN Pontianak

14787707_120300000731812384_126231025_oPesta demokrasi mahasiswa IAIN Pontianak kini mulai memasuki tahapan puncak. Dua pasang kandidat Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (Cawapresma) Dewan Mahasiswa (Dema) IAIN Pontianak beradu visi dan misi dalam acara Debat Kandidat yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) IAIN Pontianak, Kamis pagi 20 Oktober 2016, di Gazebo IAIN Pontianak. Debat yang dimulai dengan pemaparan visi-misi para calon tersebut berlangsung sengit. Kandidat pertama, Nurmanto yang berpasangan dengan Ramdhani Saputra memaparkan visi, “Revitalisasi Dema IAIN Pontianak sebagai Poros Perkembangan Mahasiswa Berintelektual Kritis dan Progresif.” Sedangkan M. Wawan Gunawan yang berpasangan dengan Muhammad Amrullah dari kandidat kedua memaparkan visi, “Terwujudnya Dema IAIN Pontianak Bakti Nyata”.

Kegiatan debat dibuka oleh Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak yang juga hadir sebagai panelis, yakni H Khairunas SH MH, Dr Hj Lailial Muhtifah MPd (Dekan FTIK), Muhammad Syaifullah SE MSi (Wakil Dekan III FSEI), dan Syamsul Kurniawan MSi (Dosen IAIN Pontianak) Debat kandidat dipandu oleh Jaka Damarullah. Di hadapan ratusan audiens, pasangan kandidat dengan nomor urut 1 berjanji, apabila terpilih menjadi Presma dan Wapresma IAIN Pontianak tahun 2016-2017, mereka akan mendukung semua kegiatan dan kepentingan mahasiswa selama kegiatan tersebut bersifat baik. Ramdhani Saputra kemudian menjelaskan bahwa fungsi Dema adalah sebagai “Problem Solving”, yaitu menuntut hak-hak mahasiswa yang seharusnya diberikan oleh lembaga.

14812983_120300000732519904_158408566_oSaat menanggapi pertanyaan audiens, M Wawan Gunawan menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyikapi hak-hak mahasiswa yang tidak dipenuhi oleh lembaga. “Langkah pertama ialah dengan mengajukan pernyataan tertulis. Apabila tidak ditanggapi, maka dilanjutkan dengan langkah kedua, yaitu audiensi. Apabila masih gagal, maka yang terakhir adalah lobi, karena hak-hak yang harus dimiliki oleh mahasiswa harus dikembalikan untuk mahasiswa, tidak boleh digunakan oleh segelintir orang saja”, paparnya. Dalam paparan kandidat nomo urut 2 ini lebih banyak menekankan pada progam menghidupkan budaya “Segitiga Intelektual”, yaitu membaca, menulis dan berdiskusi.

Meski terjadi “saling serang” antara para kandidat dan pendukung mereka masing-masing, kedua pasangan saling menyuguhkan pernyataan-pernyataan yang hangat untuk lawan mereka masing-masing. Tidak lupa, para kandidat juga mengutip beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits untuk memperkuat pendapat-pendapat mereka yang menjadi ciri khas dari IAIN itu sendiri. Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Pemilu Damai oleh kedua pasangan kandidat. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Ketua Panitia KPUM IAIN Pontianak, Darsono berharap seluruh mahasiswa bisa lebih mengenal lebih dekat siapa saja para kandidat Capresma dan Cawapresma, mengetahui visi, misi, tujuan dan prospek mereka ke depan selama masa jabatan 2016-2017 yang akan dipilih pada tanggal 24 Oktober 2016.

Print Friendly, PDF & Email