Dekan FTIK IAIN Pontianak: Lawan Hoax dengan Penerapan Etika & Tabayyun

Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd., Dekan Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyambut dengan baik kegiatan Diskusi Publik Sosialisasi Hasil Survey Persepsi Orang Muda dan Pemetaan Internet – Sosial Media tentang Radikalisme dan Ekstremisme di Indonesia di Gedung Teater IAIN Pontianak, 25 Januari 2017.

Kegiatan yang diselenggarakan Gusdurian, Lakpesdam Kota Pontianak, dan Internasional NGO Forum On Indonesian Development (INFID) bekerjasama dengan FTIK IAIN Pontianak bertujuan untuk dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan semua elemen bangsa, khususnya di Kalimantan Barat dalam mengatasi perkembangan paham radikalisme dan ekstremisme di Indonesia lewat internet dan media sosial.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dekan FTIK menaruh perhatian khusus terhadap dampak internet dan media sosial, terutama pada perkembangan paham radikalisme dan ekstrimisme yang dewasa ini sudah menjangkit kepada aliran-aliran sosial, politik, budaya dan ekomoni. Kita perlu mencegah dampak negatif ini yang sangat dekat sekali pada kalangan generasi muda, terutama dalam hal berita-berita yang dapat menimbulkan fitnah (Hoax), paham radikalisme dan ekstrimisme, serta pornografi.

Solusi yang diberikan oleh Dekan FTIK dalam mengatasi dampak negatif tersebut ialah kembali kepada apa-apa yang sudah tertera dalam al-Qur’an dan hadits. Dalam Islam, terdapat etika dalam Islam, yaitu seperti kalimat “kaulan syadida” (perkataan yang benar), “qaulan ma’rufa” (perkataan yang baik),  “qaulan layyina” (perkataan yang lembut), dan “qaulan karima” (perkataan yang mulia).

Kemudian Dekan menjelaskan bahwa, “Apabila terdapat informasi yang berbau SARA, Hoax dan sebagainya, maka kita harus bertabayyun (mengkroscek) terlebih dahulu berita yang telah sampai pada kita. Pertanyaannya ialah apakah kita sudah menerapkan etika-etika yang sudah diajarkan oleh dalam al-Qur’an dan hadits?” Inilah yang disampaikan Dekan dalam sambutannya dan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi tersebut secara resmi.

Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan dua pemateri yang menyampaikan hasil penelitian mereka, yaitu Beka Ulung Hapsara dari INFID yang menyampaikan materi tentang, “Pemetaan Narasi Ekstremisme di Media Sosial” dan Heru Prasetia dari Seknas Jaringan Gusdurian yang menyampaikan materi tentang “Laporan Mapping Media Sosial.” Kedua hasil penelitian tersebut kemudian dikomentari langsung oleh Ir. H. Edi Rusdi Kamtoro, MM., MT. (Wakil Walikota Kota Pontianak), Subro (Pegiat Perdamaian dan Resolusi Konflik), Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag. (Ketua FKUB Provinsi Kal-Bar), Perwakilan dari Kodim 1207, Pengurus Ormas Kepemudaan, Etnis dan Mahasiswa, Kepala Sekolah, Jurnalis, Dosen dan Mahasiswa di lingkungan IAIN Pontianak.

Print Friendly, PDF & Email