Dirjen Haji dan Umrah Kemenag RI Sambut Baik Rencana FSEI Buka Jurusan Manajemen Haji dan Umrah

strategi-belajar-studium-general-fsei
Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Pontianak, Dr Ichsan Iqbal MA mengatakan ide membuka Jurusan Manajemen Haji dan Umrah bermula dari selama ini setoran biaya haji menggunakan uang, cara tersebut menurutnya mengalami penyusutan nilai, semestinya kenapa tidak menggunakan emas yang cenderung bertahan dan meningkat. Ide orisinil tersebut disampaikannya ketika memberikan sambutan dalam acara Studium General FSEI di Aula Kampus, pada hari Jumat (10/7).

Menanggapi sambutan tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Prof Dr H Abdul Djamil MA menuturkan akan mengkaji apa yang disampaikan oleh Dekan FSEI. Berkenaan dengan keinginan FSEI akan membuka Jurusan Manajemen Haji dan Umrah, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perguruan tinggi adalah persoalan relevansi. Ketika perguruan tinggi itu diminati atau tidak, maka kita dihadapkan pada relevansi dengan dunia kerja dan kebutuhan masyarakat.

Jika di-flash back, ujarnya, pada awal perkembangannya fakultas syariah, hanya membuka jurusan muamalah. Pada masa-masa berikutnya mengalami kebuntuan ketika memberikan ulasan ekonomi Islam, maka muncullah jurusan Ekonomi Islam yang bakal diminati. Selanjutnya ketika muncul persoalan di bidang perbankan syariah maka muncullah jurusan perbankan syariah.

Sebagai Dirjen Haji dan Umrah Kemenag RI sangat merespon rencana tersebut. Dia mengatakan itu sudah menjadi agenda pengembangan prodi masa depan. Ada suatu kebutuhan yang membuat civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam untuk membuka Jurusan Manajemen Haji dan Umrah, dan ada suatu tuntutan kebutuhan masyarakat serta ada permintaan ahli ketika persoalan haji mengalami hiruk pikuk dibicarakan orang.

Orang nomor satu yang menangani urusan Haji dan Umrah itu mengaku, rencana ini membutuhkan kajian-kajian spesifik, bersifat akademik dan memerlukan pakar-pakar keuangan dan pakar ekonomi syariah. “Sangat tepat sekali jika IAIN Pontianak merespon secara cepat untuk mengkaji akademik sebagai kajian masa depan dengan melihat begitu banyaknya persoalan haji dan umrah yang dihadapi”, sambungnya.

Seiring dengan kebijakan pemerintah Saudi Arabia, saat ini sedang mengalami kegoncangan ekonomi, mempersilahkan sebanyak-banyak mungkin Jemaah umrah untuk masuk kenegaranya. Tidak hanya Haji yang mengalami kepadatan jadwal, kegiatan umrah pun mengalami hal yang serupa.

Karena itu kegiatan ibadah haji dan umrah memerlukan manajemen penyelenggaraannya dan lebih mahal dibanding ibadah-ibadah lainnya. Penyelanggaran haji dan umrah memang memiliki karakteristik yang berbeda karena melibatkan banyak pihak, mengelola banyak uang, waktu operasional yang terbatas, pelaksanaan kegiatan tidak hanya di Tanah Air tetapi juga di Saudi Arabia.

Print Friendly, PDF & Email