-

Ditaburi Beras Kuning, Yudisium FEBI Meriah

Pontianak (iainptk.ac.id)–Selalu ada yang unik dari kegiatan Yudisium IAIN Pontianak. Yudisium FTIK dengan khas memakai pakaian adat. Sedangkan Yudisium FEBI disambut dengan tarian daerah dan penaburan beras kuning. Itulah keunikan yang perlu dirawat sebagai moment pengejawantahan dari Visi IAIN Pontianak Ulung dan terbuka dalam kajian keilmuan, keislaman dan kebudayaan Borneo.

Kegiatan Yudisium tersebut diselenggarakan di Aula Syeikh Abdul Rani IAIN Pontianak yang dihadiri oleh 67 Calon wisudawan beserta para orangtua.

Dr. H. Fachrurazi sebagai Dekan FEBI turut bangga dengan para peserta yudisium. Dirinya bersyukur pada tahun ini mahasiswanya tidak ada nilai IPK nya dibawah 3.00. “Saya bangga dengan anak-anak yang hari ini yang akan kami serahkan kepada bapak rektor untuk beberapa hari yang akan datang. Saya yang bertanggung jawab mengenai akademik, kemahasiswaan, dan kerjasama di Fakutas Ekonomi dan Bisnis Islam bersama 50 orang staf yang berada di FEBI menghaturkan mohon maaf lahir dan batin. Hari ini adalah dimana mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dalam hal ini prodi perbankan Syariah dan prodi ekonomi syariah kembali meyudisium 67 mahasiswa dimana 35 orang diantaranya berasal dari prodi Ekonomi Syariah. Kemudian 32 orangnya adalah berasal dari Perbankan Syariah. Saya mendapat laporan dari Wakil Dekan I, Alhamdulillah 2019 ini tidak ada satupun yang kita yudisium kali ini yang IPK nya dibawah 3. Namun, belum juga ada yang sempurna. IPK tertinggi dari FEBI itu 3.84” ucapnya.

Ditengah sambutan dan laporannya, seketika suasana di Aula Syeikh Abdul Rani berubah menjadi haru dan sempat terjadi isak tangis yang juga turut mewarnai jalannya agenda yudisium tersebut.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif menerima peserta yudisium tersebut untuk diwisuda pada Kamis, (24/10) ini. Rektor berpesan kepada 67 peserta yudisium bahwa untuk menjadi pelaku ekonomi itu bukan hanya berbicara mengenai basisnya saja. “Jadilah pelaku ekonomi Islam yang tidak hanya berbicara soal basis-basis ekonomi. Karena itu integritas yang hari ini sangat minim dibicarakan orang. Ingat nak, kalian masuk kedalam frame misi IAIN, dibentuk menjadi sarjana atau akademisi yang berakhlak mulia, mandiri dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan.” ujarnya.

Sebelum mengakhiri sambutan, ia pun mengucapkan selamat kepada para peserta yudisium. “Selamat, kalian sudah berada dipuncak pendidikan. Tidak memandang cepat atau lambatnya. Terpenting kalian sudah berhasil mengalahkan diri sendiri dan hari ini kalian menjadi kebanggaan orang tuamu dan kebanggaan kami. Jadi alumni yang lurus, yang berpartisipasi, dan menjadi duta di kampus kita secara baik”.

Penulis: Farli Afif
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email