Era Baru Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak

 DEMA

Fachrur Rizal, Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak, dengan antusias mengatakan bahwa perubahan alih status STAIN menjadi IAIN menuntut perubahan organisasi kemahasiswaan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), menjadi Dewan Mahasiswa (DEMA).

Menurut Presma yang baru dilantik 8 Oktober 2014, perubahan DEMA tidak hanya mengikuti alih status IAIN Pontianak, akan tetapi substansi yang terkandung dalam nama ini. Oleh karenanya tidak hanya ditingkat mahasiswa saja yang menyambut baik era baru status DEMA, akan tetapi lembaga juga diminta untuk bersama-sama dan saling memberikan pengaruh guna menjalin sinergisitas yang baik dalam membangun IAIN ke depan.

DEMA#2Terkait dengan perubahan status DEMA, Fahri menuturkan, hal tersebut sudah jelas diatur dalam Peraturan Dirjen Pendis Nomor: Dj.I/253/2007. Sesuai dengan AD/ART maupun Tata Tertib Organisasi Kemahasiswaan. Saat ini beberapa regulasi telah terbit berupaya disosialisasikan kepada mahasiswa dan semua pihak yang berkepentingan.

Namun demikian, dia menyadari, dengan peralihan status DEMA banyak pihak belum mengenal istilah dan nama baru yang ada mengikuti pada organisasi kemahasiswaan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam bekerja sekaligus mensosialisasi status baru organisasi kemahasiswa yang ada di IAIN Pontianak.

Restrukturisasi organisasi kemahasiswaan juga menuntut pengurus-pengurus baru yang ada untuk berbenah dan lebih giat melakukan banyak hal secara bersama dengan lembaga dalam membangun IAIN Pontianak, terutama melakukan publikasi ke masyarakat tentang status baru IAIN Pontianak dan organisasi kemahasiswaan.

Terkait program kerja DEMA pada periode sekarang, Fahri menyampaikan, beberapa waktu lalu menyelenggarakan kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) dilakukan secara bersama dengan pihak akademik. Pada tahun ini tercatat sejarah baru dengan jumlah mahasiswa baru terbesar yakni diikuti sebanyak 1020 mahasiswa baru.

Dalam kegiatan tersebut DEMA dan organisasi kemahasiswaan dibawahnya banyak memberikan edukasi dan sosialisasi berkenaan dengan pengenalan dunia akademik secara baik, dan memberikan pandangan positif tentang kegiatan kemahasiswaan yang ada di IAIN Pontianak.

Disamping itu, Fahri mengatakan, dalam waktu dekat DEMA akan menggelar Pekan Bakti Mahasiswa (PBM) sebagai agenda penutup dari serangkaian kegiatan OPAK bagi mahasiswa baru IAIN Pontianak.

“Dalam rangka membangun sinergisitas antara lembaga dan DEMA, proses restrukturisasi DEMA IAIN Pontianak perlu juga memberdayakan peran alumni yang tersebar di seluruh penjuru daerah Kalimantan Barat. Dengan begitu kampus yang kita cintai ini akan membumi di seluruh lapisan masyarakat”, terang Fahri.

Selain itu, Reza Prananda Furiansyah, Wapresma, menambahkan, koordinasi yang baik antar unit kerja Keluarga Besar Mahasiswa (KBM), dimulai dari SEMA, DEMA, DEMA Fakultas, dan UKK, serta HMJ di tingkat Jurusan agar semua pihak memiliki tujuan dan misi yang sama sebagai turunan untuk mewujudkan visi dan misi IAIN Pontianak.

Dengan begitu, simpul Fahri, perubahan yang terjadi di kampus ini, tidak hanya perubahan status IAIN dan organisasi kemahasiswaan, akan tetapi dharma bakti sebagai wujud kerja nyata pengurus organisasi kemahasiswaan menjadi contoh yang baik dan berguna untuk masa mendatang.

Print Friendly, PDF & Email