Formula Dakwah Obsesi FUAD Dimasa Mendatang

DSC_4999

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak Dr. Samsul Hidayat, memberikan motivasi kepada mahasiswanya. “Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin masa depan. Dengan begitu, sejak dini harus bekali diri  dengan banyak prangkat, infrastuktur, dan berbagai sarana yang mendukung kompetensi untuk  menjadi pemimpin”.

Samsul sangat berkeinginan mewujudkan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) menjadi Word Class Faculty (fakultas kelas dunia), dan itu bisa tercapai beberapa tahun kedepan. Sebagaimana yang diketahuinya bahwa berdakwah di era modern saat ini itu tidak sama lagi dengan gaya berdakwah pada zaman dahulu seperti berceramah di masjid-masjid dan lain sebagainya.

DSC_5053Akan tetapi, “beberapa waktu kedepan model dakwah itu tidak hanya ditemukan di masjid-masjid maupun di mimbar-mimbar, tapi sudah berada di lingkup yang lebih luas baik di hotel-hotel, perusahaan dan sebagainya. Sehingga sebagai mahasiswa diharapkan memiliki bekal yang kuat untuk terjun di masyarakat dengan benar-benar dapat digunakan dan dipakai oleh masyarakat”, ungkapnya.

Keinginan tersebut bukan tanpa alasan, dua hari sebelumnya dia mengaku mendapatkan Workshop Internasional di IAIN Pontianak yang bertajuk The Program to become a world-class University, dengan mendatang empat pembicara, dua diantaranya Prof. Tim Linsey dan Dr. Marry Gallegher dari Fakultas Hukum Universitas Melbourne Australia.

Menurut Samsul Hidayat, kedua dosen ini, telah berhasil mewujudkan fakultas dengan peringkat kelima terbaik di dunia. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi apabila sebuah fakultas ingin menjadi sebuah fakultas yang bertaraf dunia, diantara yang dibutuhkan untuk menjadi kelas dunia adalah kualitas akademik dari dosen dan mahasiswa. Yang dimaksud dengan kualitas akademik diantaranya ialah bahwa dosen dan mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk memproduk sesuatu, termasuk memproduk ilmu pengetahuan yang biasanya berasal dari penelitian yang dilakukan.

Dia menyebut, Studium General merupakan salah satu contoh bentuk dari bagaimana sebuah produk yang dihasilkan oleh para akademisi yang itu dikemas sedemikian rupa di Komudifikasi secara positif untuk menjembatani dan mengkatalisatori kebutuhan umat. Dengan begitu pesan-pesan dakwah yang diharapkan oleh umat itu bisa terjawab. Tidak kalah pentingnya ternyata untuk menjadi fakultas kelas dunia kita harus banyak memberikan kontribusi sosial di masyarakat. Karena memang kita harus mengerti bagaimana daya beli masyarakat terhadap kita.

“Saya berharap Alumni Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah itu adalah orang-orang yang siap ‘dibeli’ oleh masyarakat dengan harga yang tinggi, bahkan kita berharap kebutuhan masyarakat begitu tinggi, sehingga tidak ada istilah alumni yang nganggur. Selama ini alumni-alumni FUAD itu bahkan ketika masih menjadi mahasiswa sudah bekerja, jadi tidak sampai tunggu wisuda untuk bisa mendapatkan pekerjaan”, jelas Samsul.

Dengan kegiatan Studium General bertemakan Formula Dakwah pada 26 Oktober 2015, tambah Samsul Hidayat, walaupun hanya satu hari mahasiswa dapat mengambil dan mencerna ilmu dengan sedalam mungkin dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan serta mengikuti kegiatan ini dengan maksimal sehingga apa yang kami harapkan dari kegiatan ini bisa tercapai.

Sementara Dr. Hermansyah M.Ag, Wakil Rektor I, punya visi yang sama terhadap Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah yakni berharap fakultas ini menjadi besar, bisa diminati oleh banyak orang karena sesungguhnya masyarakat modern itu memerlukan sentuhan dakwah yang profesional yang sesuai dengan kebutuhan mereka, tidak mempertahankan dakwah masa lampau yang cendrung membosankan dan kemudian banyak ditinggalkan orang.

“Saya kira fakultas FUAD harus berbenah dan Saya selalu mengatakan bahwa wajib dalam periode ini ada satu  program studi di fakultas FUAD yang nilai akreditasinya “A” dan ini harus menjadi cita-cita dan komitmen bersama antara Dekan Fakultas beserta jajarannya dalam melakukan fasilitas dan pengelolaan anggaran dana yang benar, karena tahun ini pengaturan anggaran-anggaran sudah banya masuk ke Fakultas-fakultas”, tegasnya.

Print Friendly, PDF & Email