- -

FP2TKI Akan Bentuk Kampus di Sanggau dan atau Sekadau

Sanggau (iainptk.ac.id) — Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (FP2TKI). Dr. syarif, MA., yang juga merupakan Rektor IAIN Pontianak. Beserta wakilnya, Waskur, S.Pd.I., S.HI., MM., Hadir di Kantor Kemenag Sanggau, pada hari Selasa, 11 Februari. Dalam kegiatan ini dihadapan puluhan undangan membahas tentang rencana pembuatan Perguruan Tinggi Islam di Kabupaten Sanggau dan atau Kabupaten Sekadau. Turut hadir tokoh agama di dua Kabupaten ini untuk merembukkan dan menguatkan tekat untuk memajukan pendidikan Islam di Kalbar.

Ketua FP2TKI, mengingatkan kembali saat Raker pertama, salah satu program kerja forum ini adalah mendorong berdirinya Perguruan Tinggi Islam di Kalbar. Tahap awal akan dilakukan di Kabupaten Sanggau dan atau Kabupaten Sekadau.

Kepala Kantor Kemenag Sanggau, Drs. H. Muhammad Taufiq., menyampaikan realita di lapangan. Seperti ada PNS yang sudah melangsungkan kuliah S2, namun ijazahnya belum di akui. Karena jarak tempuh lebih dari 60 KM. Selain itu ada juga ijazah S2 belum di akui karena kampus tersebut Akreditas pasca belum B.

Beliau yang juga merupakan alumni dari IAIN Pontianak menambahkan. Jika di buat Perguruan Tinggi di Sanggau. Bisa dipertimbangkan realita yang ada. Sehingga yang sudah S2 bisa menjadi dosen di PTKI di Sanggau.

Perwakilan dari Kabupaten Sekadau. Kiyai Muhtar, S.Pd.I., yang juga merupakan pendiri pondok Pesantren Ar-Rahman di Sekadau menyampaikan. “Kami tidak sendiri, kami membawa berbagai tokoh agama dari Sekadau. Urusan kita memang rumit. Sebagian masyarakat kita S2nya belum di akui karena jarak 60 Km”.

“Belajar adalah perintah agama, perintah Al-quran, perintah Nabi Muhammad. Saya sudah mengajak kawan-kawan untuk mendirikan kampus Islam beberapa tahun yang lalu. Alhamdulillah hari ini kita dapat tawaran dari FP2TKI untuk mendirikan kampus di kabupaten kami. Hal ini adalah peluang yang sangat baik. Peluangnya sangat besar sekali, mudah-mudahan kampus Islam bisa terwujud.” Tambahnya.

Ketua FP2TKI meyakinkan “Kita harus optimis dan saling membantu dalam hal pendidikan, karena ini merupakan salah satu investasi kita untuk di akhirat. Saya bukan mengecilkan masalah. Tapi saya mencoba optimis. Ada 1 tantangan kita cari seribu solusi. Kalau orang lain bisa berbuat mengapa kita tidak.”

“Melihat fenomena saat ini, masyarakat ingin menyekolahkan anaknnya di Perguruan Tinggi Islam. Selain ilmu dunianya ada, ilmu untuk bekal di akhirat juga ada. Kita tidak bisa mengurus pendidikan dengan cara sendiri-sendiri. Kalau berkenan kita bisa berembuk dengan tetap terus berfikir optimis.” Jelasnya.

“Kita bisa datangkan dosen terbang dari Pontianak. Kami siap menjadi pendamping. IAIN Pontianak tidak takut kekurangan mahasiswa, Kita berfikir global dan positif thingking. Tak kalah pentingnya, pertama kita sudah ada tekat untuk mendirikan kampus, tahapan selanjutnya pembuatan tim pendirian Kampus dan bergerak cepat.” Pungkasnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto

Print Friendly, PDF & Email