FUAD Gelar Kuliah Umum Bersama Wakil Gubernur Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD ) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Kuliah Umum dengan narasumber Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, MM. MH. Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa ini dilaksanakan di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada hari Senin(11/3) pagi.

Turut hadir Rektor, Wakil Rektor III, Dekan FTIK, Dekan FUAD, Wakil Dekan, Ketua Prodi, Sekretaris prodi dan Dosen di IAIN Pontianak.
Kegiatan ini mengusung tema “Peluang Lulusan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah di Kalimantan Barat”.

Dalam kata sambutannya Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si memperkenalkan Program Studi yang ada di FUAD IAIN Pontianak dengan menampilkan profil prodi seperti Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Prodi Manajemen Dakwah (MD), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT), Prodi Studi Agama-Agama (SAA) dan Prodi Psikologi Islam (PI).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam kata sambutannya mengatakan, “Kami, IAIN Pontianak mempunyai mimpi besar. Melihat perkembangan masyarakat Kalbar yang luar biasa dari segi pluralitasnya, baik suku, bangsa dan agama. Bagi kami itu adalah sesuatu yang sangat strategis untuk diakomodasi. IAIN Pontianak juga satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Kalbar” ujarnya.

Rektor menambahkan “Salah satu program unggulan IAIN dalam periode ini 2018-2022 adalah menjadikan IAIN Pontianak sebagai Laboratorium Sejarah Islam di Kalimantan Barat. Saya sudah menugaskan Prodi KPI untuk membuat Film pendek tentang asal usul Kerajaan Qadariyah.” ungkapnya bersemangat.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, MM. MH menyampaikan kuliah umum dihadapan mahasiswa FUAD IAIN Pontianak. Beliau mulai dengan melihat situasi dunia saat ini.

“Dunia kita sekarang sedang mengalami masa globalisasi, di era ini berdampak kepada kita baik positif maupun negatif. Sekarang kita sudah memasuki revolusi industri 4.0, dan berpengaruh terhadap perkembangan dunia. Kita juga berada di era bonus demografi, dimana usia produktif lebih banyak dari pada usia non produktif. Salah satu terobosan yang harus dilakukan FUAD adalah mempersiapkan sumber Daya Manusia yang handal untuk berkiprah di masyarakat, khususnya masyarakat di Kalimantan Barat” papar mantan Bupati Mempawah ini.

“Insyaallah kalau kita berusaha semaksimal mungkin, berdoa kepada Allah Subhanahuwataala, kita akan berhasil. Man jadda wa jadda. Pesan bapak gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk mencapai keberhasilan, karena waktu itu tidak akan terulang kembali. Artinya kita dikejar waktu dan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, jika kita tidak bisa, maka kita akan celaka, kita akan ketinggalan dari yang lainnya.” pesannya motivasi mahasiswa.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email