Hadirkan 2 Narasumber Nasional Kompeten, Rumah Jurnal Iain Pontianak Sukses Gelar “Ngaji Jurnal Ilmiah”

Pontianak (iainptk.ac.id) Rumah Jurnal IAIN Pontianak sukses menyelenggarakan Ngaji Jurnal Ilmiah yang menghadirkan dua narasumber nasional, Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd (Ketua Rumah Jurnal FTIK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pendidikan) dan Dr. Muhamad Mustaqim, M.M (Managing Editor QIJIS IAIN Qudus), Kamis (24/08/2023) di Ruang Sidang Senat IAIN Pontianak. Kegiatan tersebut diselenggarakan mulai 22-24 Agustus 2023.

Hari pertama dimulai dari pengarahan Ketua LP2M IAIN Pontianak, Dr. Yusriadi, MA. Kemudian hari kedua dilanjutkan dengan Evaluasi Diri Jurnal yang ada di IAIN Pontianak oleh Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd. Kemudian hari ketiga pembahasan mengenai Manajemen Penyuntingan Artikel oleh Dr. Muhamad Mustaqim, M.M.

Koordinator Pusat Rumah Jurnal IAIN Pontianak, Dr. Nur Hamzah, M.Pd berharap dengan dilaksanakan kegiatan selama tiga hari ini peserta memeroleh pandangan untuk mengelola jurnal yang baik ke depan. Sehingga nantinya pengelola jurnal memiliki pengayaan pengetahuan dan kompetensi tentang pengelolaan jurnal. Berikutnya, ia juga berharap para peserta memiliki spirit dan motivasi yang baru dengan hadirnya narasumber kompeten dan telah berpengalaman mengelola jurnal bereputasi. “Semoga jejak-jejak ini bisa diikuti oleh setiap pengelola,” ujarnya.

Kemudian ia menambahkan, target yang ingin dicapai setelah kegiatan ini yaitu masing-masing jurnal memiliki proyeksi mulai tahun 2023 dan tahun berikutnya. “Tentu saja proyeksi yang dimaksud tentang peningkatan kualitas baik itu kualitas dalam pengelolaan, penyuntingan, tulisan para author yang intinya meningkatkan kualitas secara umum sehingga dapat terakreditasi dengan baik di Sinta maupun Scopus,” katanya.

“Jika misalkan itu dilakukan step by step dari bawah, maka akan banyak jurnal di IAIN Pontianak yang akan terakreditasi Sinta yang bagus dan ada juga yang Scopus, maka secara tidak langsung itu akan memberi efek yang baik bagi reputasi lembaga. Sebab perguruan tinggi itu garis besarnya terkait akreditasi prodinya banyak yang unggul dan tentu saja reputasi jurnal di dalamnya,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Dr. Muhamad Mustaqim, M.M (Managing Editor QIJIS IAIN Qudus) mengungkapkan bahwa mengelola jurnal itu butuh ketelatenan dalam mengelola artikel. “Selain mengelola artikel kita juga harus mencari artikel-artikel bagus yang sekiranya nanti bisa kita submit di jurnal. Tak kalah pentingnya, setiap pengelola jurnal harus mendalami pedoman akreditasi karena itu menjadi instrumen untuk menilai. Jadi poin-poin apa yang sekiranya bisa kita tingkatkan dan mengcover instrumen yang ada disitu. Seperti yang tadi saya sampaikan misalnya hari ini instrumen itu mengatakan internasionalisasi, maksudnya penulis harus internasional, reviewer harus internasional, editor harus internasional. Ya inilah yang harus kita ikuti. Karena instrumen yang akan menilai jurnal kita,” jelasnya.

Ia juga berpesan kepada setiap pengelola jurnal bahwa apa yang dilakukan hari ini salah satunya untuk membantu banyak orang agar bisa naik pangkat dan dapat memiliki tulisan. “Saya rasa ada faktor kepuasan kalau kita bisa berbuat baik membantu orang lain. Bukan semata-mata mengelola jurnal itu hanya sekedar tugas dan memeroleh honor, namun ada nilai kebaikan yang perlu kita tingkatkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu ia pun memberi kiat tentang Scopus. Menurutnya, untuk meraih Scopus sebenarnya ada dua faktor yaitu keberanian dan keberuntungan. “Sebab standarnya berbeda dengan standar nasional. Saran saya kalau sudah dirasa bagus dan sesuai dengan kriteria Scopus, maka submit saja. Setelah disubmit kita tinggal menunggu keberuntungan. Karena tidak ada yang tahu. Sehinga kita akan ada harapan. Nah kalau kita berharap terus tapi gak pernah submit, harapannya kemana?,” terangnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Editor : Omar Mukhtar