IAIN Pontianak Aman dan Damai

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif MA menjadi narasumber kegiatan Seminar dan Pembinaan Pegawai dengan tema Anti Hoax dan Ujaran Kebencian, Sinergi 9 Pilar Semangat Kerja IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Abdul Rani Mahmud pada Kamis (14/3) pagi. Hadir menentang pegawai dan mahasiswa IAIN Pontianak, untuk menimba ilmu tentang cara menghindari kebohongan dan ujaran kebencian.

Ada tiga pemateri yang mengulas tentang tipuan dan ujaran kebencian. Pertama Dr. Pabali Musa, M.Ag. selaku ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalbar. Kedua Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dan terakhir Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok yang juga menjadi Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rektor IAIN Pontianak pada kesempatan itu membahas dan memutarkan film tentang 9 pilar semangat kerja. Sembilan pilar ini di tulis oleh Dr. Syarif, MA di Masjid Agung Brunei, isinya tentang kampus yang aman dan damai. Pertama aman dan damai itu, kami saling menyapa dan menebar salam. Aman dan damai itu, kami bekerja sesuai aturan. Aman dan damai itu kampus kami bersih. Aman dan damai itu, kami saling melindungi dan menyelamatkan. Kelima aman dan damai itu, sesama kami ada kebersamaan dan kekompakan. Keenam aman dan damai itu pada kami tidak ada tipuan dan fitnah. Ketujuh aman dan damai itu kampus kami tertib. Kedelapan aman dan damai itu, di Lingkungan kami tidak ada ujaran kebencian. Kesembilan aman dan damai itu kami saling menasehati, menghormati dan memenangkan.

“Sembilan pilar itu adalah pada saat kita bisa jadikan opini, opini itu sering diucapkan, sering diwacanakan, bisa jadi yang hegemoni untuk kampus ini. Dengan sembilan pilar ini kita ingin mengikat diri kita sendiri, para jiwa, para rasa harus menjadi perhatian dalam bertindak dan mengatakan agar kita bertindak, kata-kata kita itu harus dilakukan oleh sembilan pilar ini. Kalau ini bisa kita jadikan sesuatu yang menginspirasi dalam bertindak dan berkata, IAIN Pontianak akan menjadi kampus yang kondusif” tegasnya.

“Kita mengharapkan orang-orang di IAIN ini menjadi sumber rujukan masyarakat di Kalbar, dalam rangka ikut memberi tahu Tabayun, ikut mempelopori persaudaraan, ikut memberitakan sesuatu yang ilmiah. Jika ini menjadi sikap kita bersama, ini adalah kampus indah. ”Pungkas Rektor IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email