IAIN Pontianak Berpeluang Menuju Standar Universitas International

LPM#2

Prof. Tim Linsey bersama-sama rombongan menyambangi IAIN Pontianak guna menghadiri kegiatan The International Workshop LPM IAIN Pontianak. Prof. Linsey didaulat sebagai speaker pada Seminar yang mengusung tema “The Program to Become a World-Class University”. Kegiatan itu menghadirkan empat pembicara dan diselenggrakan selama dua hari yakni pada tanggal 27-28 Oktober 2015 di Aula Rektorat IAIN Pontianak.

Prof. Tim Linsey mengungkapkan sangat senang bisa datang dan berada di IAIN Pontianak, lebih bahagia lagi workshop dapat diisi dengan diskusi menarik, menantang, dan membawa harapan baru bagi IAIN Pontianak.

Tim, percaya bahwa IAIN Pontianak memiliki potensi untuk menjadi perguruan tinggi kelas dunia, jika memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, dan komitmen dari semua komponen yang ada, serta dibutuhkan keberanian dalam proses ini.

Menurutnya, apa yang dibutuhkan untuk menembus 500 besar universitas terbaik adalah revolusi dan bukan evolusi. Jika tidak memiliki ide kemana akan melangkah serta visi pembaharuan yang dapat dijadikan bahan mutlak untuk mencapai standar universitas kelas dunia.

Memiliki visi saja tidak cukup, hal yang terpenting adalah mewujudkan visi tersebut dalam bentuk kongkrit. Untuk itu dalam pelaksanaannya adalah mewujudkan visi yang ideal dalam dunia nyata, IAIN Pontianak dituntut untuk memiliki imajinasi dan komitmen tinggi untuk memiliki kualitas dan karakteristik yang semestinya sebagaimana dimiliki universitas kelas dunia.

Sebelum melanjutkan pembicaraan lebih jauh, Tim, memperkenal diri bahwa dia seorang professor di bidang Hukum Universitas Melbourne Australia khususnya di bidang Sistem Hukum Indonesia baik yang konvensional maupun hukum syariah.

Disana dia juga terbiasa menangani kasus hukum seperti pengungsi, orang Indonesia yang tertangkap di Australia, masalah warisan, perkawinan antara orang Australia dan Indonesia, dan perkara-perkara lainnya.

Selain itu, Tim juga menjadi direktur pusat kajian hukum Indonesia, Islam dan masyarakat       di Fakultas Hukum Universitas Mailborne Australia dan menjadi satu-satunya pusat kajian Hukum Indonesia di dunia di luar Indonesia, hanya ada di Australia, paparnya.

Sejak era reformasi pada tahun 1998, Indonesia sudah dihadapkan dengan harapan baru untuk menghirup udara segar menuju perubahan dan pembaharuan yang lebih baik. Namun setelah 17 tahun era reformasi harapan untuk reformasi yang luas dan dalam masih belum terpenuhi di berbagai sektor. Masih banyak tantangan besar bagi universitas-universitas yang ada di Indonesia untuk menembus peringkat 500 universitas terbesar di dunia.

Tim berharap, dengan adanya workshop ini IAIN Pontianak mendapat gagasan baru yang bisa membantu dan memproses menuju universitas kelas dunia. Tidak ada seorang pun yang dapat membantu untuk memproses upaya tersebut kecuali IAIN Pontianak sendiri. Tim dan kawan-kawan yang sengaja datang dari Australia ke Pontianak hanya dapat membantu IAIN Pontianak untuk menghadapi tantangan tersebut. Ia berharap usulan-usulannya dapat bermanfaat dan dapat diwujudkan.

Print Friendly, PDF & Email