IAIN Pontianak Kampus Pelopor Moderasi Beragama

Pontianak (iainptk.ac.id) Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menegaskan bahwa IAIN Pontianak merupakan salah satu kampus pelopor Moderasi Beragama di Kalimantan Barat. Hal ini ia tegaskan saat memberikan kata sambutan mewakili Rektor dalam agenda Plenary Session 3 Intersectoral Collaboration for Indigenous Religions Tahun 2022 dengan tema Inclusive Democracy, Equality, And Justice For All yang digelar Selasa, 29/11 Malam bertempat di Aula Syekh A.Rani Mahmud IAIN Pontianak.

“Kampus ini adalah pelopor moderasi beragama. Segala aktivitas yang dilakukan diharapkan mampu terus mengusung nilai-nilai moderasi beragama. Apalagi ditambah dengan dukungan latar belakang mahasiswa IAIN Pontianak yang terdiri dari berbagai etnis yang beragam.”

Ia mengungkapkan bahwa IAIN Pontianak oleh Kementrian Agama didaulat sebagai salah satu perguruan tinggi agama dengan predikat Zero gerakan Intoleransi dan Radikalisme”.

Komitmen terhadap pengarusutamaan moderasi beragama, gerakan toleransi dan anti kekerasan ini pula dibuktikan dengan berbagai kerjasama salah satunya adalah penandatanagan nota kesepahaman antara Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Pontianak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan PKBI.

Intersectoral Collaboration for Indigenous Religions adalah kolaborasi lintas sektor yang fokus pada membangun gerakan kolektif untuk kewargaan inklusif dan berkeadilan melalui advokasi kebijakan dan pendampingan, riset dan diseminasi pengetahuan. ICIR 2022 kali ini diselenggarakan dari tanggal 28-30 November 2022 bertempat di Universitas Panca Bhakti Pontianak, IAIN Pontianak menghadirkan berbagai peneliti dari berbagai sektor di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman antara IAIN Pontianak dengan The Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) at the Graduate School, Universitas Gadjah Mada yang diwakili Dr. Samsul Maarif.

Penulis : Sri Wahyuni dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar