Ihya Ramadhan, One School One Book

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat (LP2M) IAIN Pontianak dengan Program Ihya Ramadhan mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri SMTI Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lt 3 pada hari Sabtu, (11/5). Puluhan siswa dengan semangat mengikuti instruksi yang diberikan oleh Pemateri, Septian Utut Sugiatno, M.Pd. Siswa diminta untuk menulis dan selanjutkan dikumpulkan kepada panitia, selanjutnya tulisan dari siswa akan dibukukan.

Ketua Panitia Didi Darmadi, M.Let dalam kata sambutannya menyampaikan dihadapan peserta “Kami dari panitia Ihya Ramadhan IAIN Pontianak. Kami ada beberapa program, pertama Marhaban yaa Ramadhan, kedua Bincang Ramadhan di TV RUAI, PonTV, di media cetak Pontianak Post dan Rakyat Kalbar. Kami juga ada program Ramadhan Go to School yang tahun ini, pertama kali dilaksanakan di SMK SMTI Pontianak. Kegiatan Ramadhan Go to School juga akan dilaksanakan di MAN 2 Pontianak, di MAN 3 Pontianak dan di Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin” paparnya.

“Tahun lalu kami berhasil membuat tiga buku yang terbit, ditulis oleh para siswa. Kami ingin hari ini kalian juga menulis. Insyaallah tulisan dari siswa juga akan dijadikan buku, maka menulislah dengan bagus. Walaupun kalian sehari-hari bergelut dengan bahan-bahan kimia, dengan mesin, tapi kalian juga sebagai kader-kader Islam harus mampu menulis. Tulisan yang sederhana dan singkat tetapi kalau dibukukan, dibaca orang lain kalian akan mendapat pahalanya yang menjadi bagian dari amal jariyah.” tambah Ketua panitia memotivasi siswa untuk menulis.

Siswa SMK SMTI Pontianak dibimbing oleh instruksi untuk membuat karya tulis, Septian Utut Sugiatno, M.Pd mengatakan “Hari ini kita akan bersenang-senang, siswa harus bahagia kalau tidak bahagia tidak bisa jadi tulisannya. Saya akan beri tips bagaimana caranya menulis. Seorang penulis harus memiliki kemauan, kemampuan dan harus ada pengetahuan. Hari ini kita akan menulis tentang pengalaman kalian di Bulan Ramadhan, pengalaman yang berharga.” katanya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail