- -

Inspektur Wilayah IV Itjen Ingatkan Pegawai IAIN Pontianak Jaga Integritas dan Kebersamaan

Pontianak (iainptk.ac.id) — “Kita semua yang bekerja di naungan Kementerian Agama termasuk IAIN Pontianak, harus menjaga integritas dan kebersamaan. Work from Home (WFH) yang sudah dijalani beberapa bulan lalu harus dilakukan dengan penuh integritas dan kejujuran. Kinerja pegawai harus tetap dikontrol. Harus ada laporan kinerja harian dan laporan kinerja bulanan. Mesti ada bukti apa yang dikerjakan dari rumah. Ini bagian dari pertanggungjawaban kita dalam menerima gaji ataupun tunjangan kinerja yang sama sekali tidak dipotong pemerintah.”

Hal itu diingatkan Inspektur Wilayah IV Itjen Kemenag RI, Drs. H. Suhersi dalam kegiatan Pembinaan Pegawai dan Halal Bi Halal Keluarga Besar IAIN Pontianak secara virtual, yang digelar melalui aplikasi zoom, Kamis, (4/6) pagi. Tema yang usung dalam kegiatan itu ‘Kuatkan Kebersamaan dan Kekompakan dalam Berkinerja’.

“Kita harus jaga kebersamaan, karena manfaatnya sangat besar. Kita harus tanggalkan perbedaan yang tidak prinsip. Perbedaan yang bernuansa negatif dan tidak produktif jangan dipelihara. Kita harus bekerja dengan kebersamaan untuk memajukan kampus dan kementerian kita. Bekerja dengan semangat dan keikhlasan. Bekerja hanya mengharap keridhaan Allah Swt. Jangan pernah ada rasa iri dan dengki. Rizki itu urusan Allah. Akan ada rezeki yang tak disangka-sangka jika kita bekerja dengan penuh keikhlasan. Kita harus membangun fondasi dasar: memperkuat kebersamaan dan kekompakan. Reformasi birokrasi harus dikawal. Membenahi tata kelola dan perbaikan layanan. Jika ingin cepat maju harus banyak lihat dunia luar. Kampus adalah mata air untuk menciptakan kemajuan,” nasihatnya kepada sekitar 210 partisipan pegawai yang mengikuti acara tersebut.

Inspektur Wilayah IV yang menaungi pengawasan Propinsi Kalimantan Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Jambi, NTB, DKI Jakarta, Papua Barat dan Jawa Tengah itu melanjutkan, “Perjanjian kinerja harus ada dibuat secara berjenjang. Kinerja itu harus dievaluasi dan dikontrol. Sasaran Kinerja harus disesuaikan dengan perjanjian kinerja. Jika tidak tercapai harus diberikan teguran dan jika tidak ada perubahannya harus diberikan sanksi pemberhentian. Administrasi itu penting. Evaluasi internal harus dilakukan. Saya ingatkan kinerja ini menjadi prioritas kami di pengawasan. Tema yang diusung dalam pembinaan dan Halal bi Halal ini sudah sangat tepat,” tegasnya.

“IAIN Pontianak harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan begitu kita punya semangat untuk bersama-sama membangun IAIN Pontianak dengan semua sumber daya daerah yang dimiliki. Hal itu menjadi modal yang harus ditanam. Masyarakat juga dengan senang hati untuk ikut membangun IAIN Pontianak yang lebih maju kedepan Jika merasa dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Barat,” imbuhnya.

“Akuntabilitas kinerja dalam kaitannya dengan WFH harus senantiasa terpantau dan terjaga. Karena dengan WFH hak-hak kita sebagai PNS diberikan sepenuhnya (tidak dipotong). Karena itu kita wajib turut serta, mendorong dan mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi ini, terutama mengawal kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan/ keselamatan,” tegasnya.

“Terkait kebijakan pengawasan, kami utamakan pencegahan. Mengedepankan bimbingan dan pendampingan. Bangun sistem konsultasi langsung wilayah IV. Sesuai amanat RB sederhana, tepat fungsi sesuai kebutuhan. Suatu kegiatan harus diorganisir dengan baik. Tidak hanya berfikir tingkat kementerian, PTKN tapi juga membreakdown birokrasi yang lincah, gesit, produktif. Jangan terlalu banyak struktur dan sistem. Perlu perampingan struktur,” pungkasnya mengakhiri.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif merespon positif atas nasihat dan pesan yang disampaikan Irwil IV. “Kami sangat berterima kasih atas nasihat berharga yang Bapak Irwil IV sampaikan. Sangat menukik dan mengena dengan kondisi kekinian. Pesan-pesan yang Bapak sampaikan kami harap dapat memompa motivasi kita dalam memajukan serta meningkatkan kinerja kami” ujarnya menutup pembicaraan.

Editor: Mulyadi
Penulis: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email