ISPC 2025: Adinda Putri Kartika Teliti Strategi Wali Kota Singkawang terhadap Isu Kesetaraan Gender (SDGs Poin 5)

Pontianak (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses menyelenggarakan International Student Paper Conference (ISPC) 2025 dengan tema “Sains, Lingkungan, dan Masa Depan Peradaban Global.” Kegiatan bergengsi ini menjadi ajang akademik internasional yang diikuti oleh mahasiswa dari IAIN Pontianak (Indonesia), Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS, Malaysia), Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan (KUPU-SB, Brunei Darussalam), serta Walailak University (Thailand).

ISPC merupakan wadah penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas akademik dan profesional. Melalui forum ini, mahasiswa berkesempatan mempresentasikan hasil penelitian, melatih kemampuan komunikasi dan presentasi, sekaligus memperluas jejaring akademik di tingkat internasional.

Salah satu peserta dari IAIN Pontianak adalah Adinda Putri Kartika, mahasiswi Program Studi Hukum Keluarga Islam. Adinda berhasil mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Strategi Kepemimpinan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mi terhadap Isu Kesetaraan Gender (SDGs Poin 5).”

Dalam penelitiannya, Adinda menyoroti kepemimpinan Tjhai Chui Mi sebagai wali kota perempuan pertama berdarah Tionghoa di Kota Singkawang. Ia menemukan bahwa gaya kepemimpinan inklusif, transformasional, feminis-humanis, komunikatif, dan kolaboratif mampu mendukung terwujudnya kesetaraan gender. Selain itu, strategi kepemimpinan berbasis pemberdayaan perempuan juga berkontribusi nyata dalam mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 5, yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta anak perempuan.

Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyampaikan apresiasi atas capaian para peserta. “Kami mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang berhasil lolos untuk mempresentasikan penelitiannya pada ajang ISPC. Forum ini merupakan ruang akademik yang sangat penting bagi mahasiswa untuk terus berkarya di bidang penelitian dan publikasi ilmiah,” ungkapnya.

Bagi Adinda, keikutsertaan dalam ISPC 2025 menjadi pengalaman berharga. Selain menambah wawasan dan jejaring internasional, ia juga mendapat kesempatan untuk melatih keberanian menyampaikan gagasan dalam forum akademik berskala global.