KAIB ke-16 Resmi Dibuka di Pontianak, Teguhkan Komitmen Dialog Antarbangsa
Pontianak (iainptk.ac.id) — Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) ke-16 resmi dibuka pada Selasa, 9 September 2025 di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Kota Pontianak. Perhelatan akademik internasional yang dituanrumahi IAIN Pontianak ini dihadiri oleh perwakilan Menteri Agama Republik Indonesia yakni Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, perwakilan Gubernur Kalimantan Barat yakni Inspektur Provinsi Kalimantan Barat, Mufti Kerajaan Negeri Sabah Malaysia, Pengurus Besar Tabung Baitul Mal Sarawak Malaysia, Rektor UiTM Cawangan Sarawak Malaysia, Konsul Malaysia di Pontianak, jajaran rektor perguruan tinggi mitra se-Borneo, serta para peserta dari Serawak, Sabah, Bintulu, Brunei Darussalam, Filipina, dan Jerman.
KAIB tahun ini mengusung tema “Perdamaian Dunia, Krisis Lingkungan Hidup, dan Dialog Antar Peradaban Gelombang Kedua”. Tema tersebut mencerminkan komitmen akademisi Borneo dalam menjawab isu-isu strategis global sekaligus menegaskan peran perguruan tinggi Islam sebagai penggerak solusi peradaban.
Dalam laporan panitia, Ketua KAIB ke-16, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd., menyampaikan bahwa ini adalah kali ketiga IAIN Pontianak dipercaya menjadi tuan rumah. Menurutnya, KAIB bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga ruang kontribusi nyata akademisi dalam menyumbangkan gagasan bagi pembangunan Borneo.
“KAIB ke-16 mencatat partisipasi sebanyak 125 peserta dengan 155 makalah yang ditulis dari berbagai disiplin ilmu, kepakaran, dan konteks yang beragam. Hal ini menunjukkan bahwa konferensi ini benar-benar menjadi wadah penting bagi pertukaran pengetahuan lintas negara,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. KH. Syarif, S.Ag., M.Ag., menegaskan bahwa KAIB bukan sekadar forum ilmiah, melainkan ruang kolaborasi nyata untuk memperkuat persaudaraan, membangun riset bersama, serta memberikan kontribusi bagi terwujudnya peradaban yang damai dan berkelanjutan.
“KAIB menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak hanya sebagai pusat pembelajaran, tetapi juga garda terdepan dalam melahirkan gagasan dan solusi nyata untuk menjawab tantangan masyarakat dan dunia,” tegasnya.
Perwakilan tokoh internasional, di antaranya Prof. Dr. Firdaus Abdullah, Rektor UiTM Sarawak, juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan KAIB ke-16.
“Pertama kali ingin saya rekamkan kepada penganjur, Rektor IAIN Pontianak, karena telah berjaya menganjurkan konferensi yang sangat kita nantikan selama ini. Alhamdulillah, terima kasih,” ujarnya.
Pembukaan KAIB ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam Republik Indonesia. Dengan resmi dibukanya KAIB ke-16, Pontianak menjadi pusat pertemuan ilmiah internasional yang akan berlangsung hingga 11 September 2025, menghadirkan berbagai seminar, diskusi panel, dan pameran budaya. Momentum ini diharapkan melahirkan rekomendasi strategis yang bermanfaat bagi Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, serta masyarakat global.
Penulis : Fitria
Editor : Bambang