Kampung Riset Launching Buku
Kegiatan Kampung Riset yang diadakan pada tanggal 17-23 Oktober 2013 oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dinilai berhasil. Tidak tanggung-tanggung melalui Kampung Riset tersebut dosen bersama mahasiswa menghasilkan lima buah karya buku, empat diantaranya sudah dilaunching pada awal tahun 2014.
Menurut Luqman Abdul Jabbar, kegiatan tersebut selain untuk melakukan riset lapangan (field research), juga untuk menggali potensi yang dimiliki daerah dan melihat kondisi lebih jauh secara langsung sebagai bentuk program pengabdian masyarakat.
Dengan dihasilkannya buku-buku karya mahasiswa tersebut, Luqman mengingatkan bahwa melalui kampung riset dirinya berharap dapat mendorong mahasiswa untuk intens menulis dan menerbitkan karya-karyanya. Di LP2M ada bidang penerbitan yang bisa memfasilitasi, tambahnya.
“Empat buku karya mahasiswa tersebut, materinya bersifat field mood yakni berupa catatan perjalanan, menceritakan pengalaman, suasana, dan perasaan yang dialami mereka tuangkan” ujarnya.
Luqman berjanji akan ada satu karya buku dibuat dalam sebuah karya ilmiah bersifat analitis dari data-data maupun hasil observasi selama di lapangan yang ditulis oleh dosen, ujarnya.
Mengenai buku karya mahasiswa yang dihasilkan itu, dirinya mengaku buku tersebut dapat dijadikan gambaran dan rekomendasi baik sebagai destinasi perjalanan wisata maupun rekomendasi penelitian kebudayaan dan kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Kayong Utara.
Dia berharap, tidak menutup kemungkinan kedepannya, dapat direkomendasikan bentuk kegiatan atau program kerjasama antara pemerintah Kayong Utara dan IAIN Pontianak.
Sementara, melalui Staff Ahli Bupati Bidang Pendidikan dan Sosial, Drs. H. Gunawan, mewakili Bupati Kayong Utara, menyambut positif dan mendukung hasil dari kegiatan kampung riset di lapangan, terhadap keberadaan masyarakat dan potensi daerah yang ditemukan.
Dari hasil penelitian (riset) yang terlaksana tersebut, Bupati Kayong Utara berharap dapat dijadikan bahan tambahan, distribusi, dan dokumen dalam melakukan pemetaan dan pembangunan agar tepat sasaran.
Kayong Utara sebagai kabupaten termuda, ujarnya. Terletak di pesisir pantai banyak memiliki pulau. Dengan kondisi geografis tersebut maka pelaksanaan pembangunan terasa kurang lancar, ditambah lagi pemukiman masyarakat yang terpencar antar pulau.
Bagi H. Gunawan, ini merupakan tantangan yang harus diatasi, sehingga beberapa langkah strategis perlu untuk direncanakan agar ada tindak lanjut dari hasil paparan penelitian guna mewujudkan harapan masyarakat Kepulauan Karimata dan Pulau Maya.