Keluarga Sederhana Juga Bisa Sarjana, Suara Salah Satu Lulusan Terbaik pada Wisuda XII IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Selasa (16/11) Dari keluarga sederhana juga bisa sarjana. Wisuda XII IAIN Pontianak Tahun 2021 kali ini dilaksanakan di Auditorium Syekh Abdulrani Mahmud IAIN Pontianak. Kegiatan yang ditunggu-tunggu dan dicita-citakan oleh setiap mahasiswa sejak mendaftar masuk sebagai mahasiswa baru. Haru dan bangga bagi para wisudawan serta orangtua/wali mereka, karena prosesi ini disaksikan oleh hampir seluruh sivitas akademika IAIN Pontianak. Pemindahan kuncir secara langsung oleh rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA dihadapan jajaran senat institut, dekanat, serta segenap pejabat kampus IAIN Pontianak.

Pelaksanaan Wisuda dalam masa pandemi tentu menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah. Prosesi secara Hybrid (Daring dan Luring) dipilih oleh panitia untuk mencegah terjadinya kerumunan, sehingga hanya peserta wisuda yang dapat menghadiri kegiatan, sementara para orang tua dan kerabat peserta wisuda dapat menyaksikan secara langsung (Live Streaming) melalui Youtube IAIN Pontianak. Bagi peserta wisuda dan seluruh yang hadir dalam kegiatan diterapkan protokol kesehatan secara ketat.

 

Di dalam sambutannya rektor IAIN Pontianak mengharapkan agar para wisudawan dapat berperilaku baik dengan mengedepankan ahklaq yang mulia terhadap masyarakat sekitar. “Baik menjadi orang penting tetapi lebih penting menjadi orang baik. Oleh karena itu untuk menjadi duta IAIN Pontianak maka kalian harus diterima terlebih dahulu di masyarakat. Untuk diterima di masyarakat tentunya dengan mengedepankan sikap yang baik dan berakhlakul karimah,” pesan beliau.

Salah satu wisudawan terbaik Nina Munawara, SH terlahir di Menukung, 30 Januari tahun 2000. Beralamat di Dusun Setia Dharma, Desa Parit Setia, kecamatan Jawai, kabupaten Sambas. Anak kedua dari tiga bersaudara ini merupakan Putri dari bapak Rabudin, S.Pd.I dan ibu Junainah. Sekalipun berasal dari keluarga sederhana, akan tetapi dengan perjuangannya mampu meraih predikat cumlaud dengan IPK 3,67 masa studi tiga tahun sebelas bulan. Judul yang diambil dalam penulisan skripsi yaitu “Faktor faktor Penyebab Perceraian pada Pernikahan Dini di Pengadilan Agama Kelas 1b Sambas, Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah.” Menurutnya ada satu prinsip hidup yang mengantarnya menjadi lulusan terbaik “ketika orang lain bisa mengapa saya tidak? Saya pasti bisa jika saya berpikir bisa,” jelasnya.

​Nina juga menyampaikan rasa harunya karena tak terduga menjadi lulusan terbaik. “Alhamdulillah sebenarnya saya tidak menyangka akan menjadi lulusan terbaik, karena banyak teman teman lain yang memiliki potensi lebih dari saya, tetapi ini semua tidak lepas dari do’a dan dukungan orang tua, keluarga, sahabat, para dosen, seluruh sivitas akademika IAIN Pontianak, dan pihak yang terlibat dalam hidup saya. Terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan saya selama ini. Semoga kedepannya kita bisa sukses Bersama,” ungkapnya penuh haru.

​”Saya sangat terinspirasi dengan pesan rektor akan pentingnya menjaga sikap, mengedepankan akhlaq mulia terutama dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Sukses terus untuk IAIN Pontianak, khususnya dosen yang ada di Fakultas Syariah, terima kasih telah mendidik hingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini,” pungkasnya.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar