Kerjasama DPD RI, IAIN Pontianak menjadi Tuan Rumah dalam FGD Ketahanan Energi Nasional
Kerjasama DPD RI, IAIN Pontianak menjadi Tuan Rumah dalam FGD Ketahanan Energi Nasional
Pontianak (iainptk.ac.id) Kegiatan Focus Group Discussion (FGD), dengan tema “Ketahanan Energi Nasional dalam Mendukung Industrialisasi Pulau Kalimantan.” Diselenggarkan di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, pada Senin (14/06) siang. Kegiatan akademik yang sangat ditunggu-tunggu dalam pengembangan Provinsi Kalimantan Barat ini terwujud berkat kerjasama antara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPD RI, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Anggota DPD RI, Anggota DPD RI Dapil Kalbar, Rektor IAIN Pontianak, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kalbar, para pimpinan di lingkungan IAIN Pontianak, serta para undangan yang terdiri dosen dan mahasiswa serta masyarakat dari seluruh lapisan masyarakat yang menyaksikan secara langsung melalui Zoom Meeting.
Adapun narasumber dalam kegiatan ini Peneliti Ahli Utama Bidang PLTN – PSTA – Badan Tenaga Nuklir Nasional, Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum, Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H, M.Si, serta yang menjadi keynote speaker yaitu Ketua DPD RI, Ir. H. AA La Nyalla M. Mattalitti. Kegiatan ini dipandu langsung oleh dosen IAIN Pontianak, yaitu Rasiam, MA.
Saat menyampaikan paparannya, AA La Nyalla M. Mattalitti mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Kalbar. Beliau menyatakan dukungan terhadap penggunaan sumber daya energi dalam skala besar di Kalimantan Barat, termasuk energi nuklir. Oleh karena itu ia mendorong agar pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Kalbar segera direalisasikan.
“Ini berkaitan juga dengan Ibukota Negara yang diputuskan oleh Pemerintah akan dibangun di Kalimantan Timur. Artinya untuk membangun sebuah kota baru juga akan memerlukan energi yang besar. Jika pembangkit listrik energi Nuklir sudah terbangun di Kalimantan Barat, energinya bisa disalurkan untuk kepentingan Ibukota Negara dan juga Pulau Kalimantan,” paparnya.
Sesuai tema yang disuguhkan, Gubernur Kalbar Sutarmidji, M.Hum dalam materinya memaparkan “Strategi ketahanan energi dalam mendukung industrialisasi pulau Kalimantan, ada 3. Pertama, meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan untuk sumber energi dalam industri pengolahan. Kedua, pemanfaatan energi baru seperti nuklir untuk penyediaan energi listrik dalam jangka panjang. Ketiga, percepatan penyediaan infrastruktur energi khususnya untuk aksesbilitas penyaluran energi terutama ketenagalistrikan melalui kemudahan perizinan dan non perizinan.”
Prof. Ir. Yohannes Sardjono sebagai peneliti memaparkan data seputar industry follow energy, money follow programme, pertumbuhan follow inovasi, inovasi keekonomian bahan bakar PLTN.
Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si menyampaikan materi tentang peran Universitas Tanjungpura dalam kebijakan bauran energi di Kalimantan Barat dengan visi pengelolaan energi antaralain “Terwujudnya pengelolaan energi yang berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan memprioritaskan pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional,” papar guru besar Universitas Tanjungpura ini.
Oleh: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar