Ketua DPD RI dan Gubernur Kalbar dukung Pembangunan dan Alih Status IAIN Pontianak menjadi UIN

Ketua DPD RI dan Gubernur Kalbar dukung Pembangunan dan Alih Status IAIN Pontianak menjadi UIN

Pontianak (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak menjadi tuan rumah dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD), dengan tema “Ketahanan Energi Nasional dalam Mendukung Industrialisasi Pulau Kalimantan.” Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud, pada Senin (14/06) siang. Kegiatan ini terselenggara hasil kerjasama antara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan IAIN Pontianak.

Turut hadir dalam kegiatan ini ketua DPD RI, gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), anggota DPD RI, anggota DPD RI Dapil Kalbar, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalbar, para narasumber, para pimpinan di lingkungan IAIN Pontianak, serta para undangan yang menyaksikan secara langsung melalui Zoom Meeting serta Youtube.

Ketua DPD RI, Ir. H. AA La Nyalla M. Mattalitti dalam momen ini mengungkapkan “Tadi Rektor ada menyinggung soal (red: alih status) IAIN Pontianak. Pak Rektor silahkan diajukan, itu dibawah Komite III DPD RI (yang mempunyai lingkup tugas pada pendidikan dan agama), nanti dari mereka kirim ke saya. Nanti saya akan sampaikan kepada Presiden. Yang penting kelengkapannya lengkap, Insya Allah akan terealisasi. Kemarin kita ajukan 9 dan semuanya sudah di setujui. 6 sudah keluar dan 3 tinggal perbaiki saja.”

Gubernur Kalbar Sutarmidji, M.Hum dalam pidatonya menyampaikan “Kita terus berupaya agar IAIN Pontianak menjadi UIN. Saya rasa pak Rektor jangan takut-takut meminta bantuan kepada Ketua DPD RI. Saye yakin cepat urusannye, karena beliau ada jalurnye. Kita lihat IAIN Pontianak cepat berkembang bangunan fisiknya. Hal ini juga dapat berpengaruh kepada hasil lulusannya.”

Sebelumnya Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA dalam kesempatan ini mengenalkan “Kanda Sukiryanto (anggota DPD RI) ini adalah alumni dari IAIN Pontianak, kakak kelas saya. Sama-sama dari satu kampung di Kabupaten. Ketapang. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan laporan kepada Pak Sukiryanto, yang saat naik menjadi DPD RI menghibahkan tanah 1,8 Hektar.”

“Saya izin kepada Pak Ketua DPD RI, untuk menyampaikan Program saya yaitu pertama alih status dari IAIN ke UIN. Kedua, kami mendapat mandatori negara untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang kondusif. Ada salah satu pilar RPJMN yaitu Moderasi Beragama yaitu Moderasi Beragama, dan itu menjadi mandatori Kementerian Agama. Mengiringi ini, maka IAIN Pontianak yang mendapatkan tanah hibah dari Kanda Sukiryanto, telah selesai pembuatan master plan untuk di bangun Mahad Al-Jamiah.”

“Ini merupakan ikhliar kontra radikalisme, yang tumbuh dikarenakan pemahaman agama yang perlu diperdalam. Kedangkalan pemahaman ini sangat terkait dengan pendidikan keagamaan. Pendidikan keagamaan sangat terkait akan kurikulum. Riset yang saya lakukan, bahwa pendidikan agama selama 12 tahun anak sekolah, total hanya 24 hari. Itupun belum bias libur karena covid, asap, banjir, dan lain sebagainya. Mengiringi hal itu kami harus mengadakan kampus 2 dan pembangunan Mahad Al-Jamiah.”

Saat pemutaran video master plan bangun Mahad Al-Jamiah, Rektor IAIN Pontianak menjelaskan “Mahad Al-Jamiah dapat menampung kurang lebih 2.500 Mahasiswa, anggarannya direncanakan 223 Milyar. Dibutuhkan ada support yang lebih dari Ketua DPD RI, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) kepada kami untuk membangun ini semua.”

Oleh : Bambang Eko Priyanto

Editor: Omar Mukhtar