Lawatan Resmi Delegasi IAIN Pontianak ke UNIMAS dan Hikmah Sarawak, Malaysia

 Kunjungan ke UNIMAS

Empat pejabat beserta rombongan mahasiswa penerima beasiswa  Bank Mandiri dan Bidik Misi mewakili IAIN Pontianak melakukan kunjungan resmi ke Negara Tetangga Malaysia untuk mengunjungi Universitas Malaysia (Unimas) dan yayasan Hikmah Sarawak, Malaysia dari tanggal 12-15 Maret 2015.

Kunjungan yang dibagi dalam dua rombongan, yakni delegasi pejabat IAIN Pontianak, dalam hal ini di wakili oleh Dr. Zaenuddin, MA,MA., H. Khairunas, SH.MH, Dr. Ichsan Iqbal, SE.MM., dan Dr. Samsul Hidayat, MA., serta rombongan kedua adalah delegasi mahasiswa yang diwakili oleh sebanyak 32 mahasiswa penerima beasiswa mandiri dan bidik misi.

Wakil Rektor III, Dr. Zaenuddin, MA.,MA., mengatakan keberang­katan rombongan Pejabat IAIN Pontianak menuju Sarawak, Malaysia diagendakan untuk membahas kerjasama dengan Unimas, dan Hikmah. Sedangkan rom­­­­bongan mahasiswa merupakan perjalanan akademik tour yang bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa tentang kelas internasional.

“Saat ini IAIN Pontianak khususnya Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimas dan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) bekerjasama de­ngan Hikmah”, tutur Zaenuddin.

Di dalam MoU yang ditandatangi tersebut, di­­­­­sepakati program diantaranya pertukaran dosen, lawatan mahasiswa, KKL bersama (community service) diperbatasan, penelitian dosen, dan konferensi bersama.

Dalam lawatan mahasiswa, seperti dialami Herdi, Nur Anita dan rombongan mahasiswa lainnya, berkesempatan berdiskusi secara langsung dengan mahasiswa Unimas yang memandu mereka selama berkunjung di Unimas.

Herdi Ruswinandi, dan Nur Anita, serta rombongan mahasiswa dapat melihat secara langsung suasana kampus Unimas dan Hikmah. Seperti diceritakan Herdi, merasa takjub dengan kampus yang didirikan pada tahun 1992, selain dilengkapi falitas yang bagus juga memiliki luas 99 Hektar.

“Saya sangat takjub melihat kampus ini, banyak sekali fasilitas-fasilitas yang megah, seperti lapangan golf untuk klub golf, kolam renang, bowling, stadion sepakbola, gedung basket, panggung untuk pegelaran seni, dan masih banyak lagi dengan bangunan-bangunan dan fasilitas perkuliahan lainnya”, tutur Herdi.

Menurutnya, ada yang paling “wah” yaitu Perpustakaan dengan bangunan lima lantai. Gedung ini diarsiteki oleh seorang arsitektur dari Jepang. Perpustakaan ini sangat besar layaknya seperti bangunan mall dan memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan memiliki suasana tenang dan hening sehingga kondusif untuk belajar.

Sementara, tidak jauh berbeda dengan Nur Anita, mengaku, terpesona dengan pemandangan alam yang indah dan bersih. Selain itu selama diperjalanan tampak ketertiban di jalan raya. Selain memiliki jalan yang lebar, aturan lampu lalulintas (traffic light) yang tak dilanggar.

Sesampainya di Unimas, wanita yang akrab disapa dengan Nita ini, mengaku, disambut hangat oleh tuan rumah disana, dia dan teman-temannya dibagi dalam beberapa kelompok yang dipandu satu hingga dua orang mahasiswa Unimas untuk mengelilingi kampus.

“Kampus Unimas dikenal dengan kawasan hijau, memiliki pohon-pohon, dan taman serta terdapat sungai yang terhubung langsung de­ngan desa setempat. Di atas sungai tersebut terdapat jembatan yang dikenal dengan “jembatan cinta”, dan tampak dari jembatan tersebut terdapat banyak ikan yang menghiasi aliran air sungai”, kisahnya dengan penuh keindahan.

Dari testimoni di atas yang dituturkan oleh kedua mahasiswa yang mengikuti lawatan ke Malaysia adalah bagian tugas yang diberikan oleh Zaenuddin, dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang menginspirasi dan penting untuk diketahui guna memberikan wawasan tambahan dari sebuah kampus internasional.

Print Friendly, PDF & Email