LP2M Temui Bupati Kubu Raya Bahas KKL Integratif 2019, Rektor Sampaikan Prestasi Hingga Pengadaan Lahan Kampus II IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak berkesempatan menemui pucuk pimpinan tertinggi daerah Kabupaten Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, SH di Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (1/4). Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA beserta pejabat LP2M seperti, Ketua LP2M, Sukardi, SH., M.Hum, Kapuslitbit LP2M, Dr. Imron Muttaqin, MA, dan Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Rasiam, MA.

Agenda pertemuan tersebut membahas tentang beberapa hal di antaranya, KKL Integratif 2019 dan beberapa program peningkatan dan pengembangan kampus.

Pihak pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam hal ini H. Muda Mahendrawan, SH mengapresiasi dan sangat terbantu dengan adanya inisiatif yang dibangun oleh IAIN Pontianak. Dirinya mengharap dengan akan dilakasanakan nantinya KKL Integratif 2019 di Kubu Raya, mahasiswa dapat membantu mensosialisasikan dan memberikan pandangan kepada masyarakat tentang pendidikan agama dan persoalan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

“Kami senang sekali jika nantinya Mahasiswa IAIN Pontianak mengabdikan dirinya pada masyarakat. Bagi kami ini merupakan tambahan energi. Bayangkan, mereka anak muda yang memiliki pemikiran yang progresif dan kreatif. Hanya tinggal diarahkan hingga nantinya dapat maksimal dan memberikan solusi di masyarakat.” ungkapnya.

Menurutnya berbagai persoalan yang acap kali menjadi persoalan Kubu Raya dalam beberapa tahun belakangan ini yaitu Kebakaran Hutan dan Lahan. Ia berharap nantinya mereka bisa memberikan pemahaman dan langkah-langkah progresif untuk mengajak masyarakat yang semula membakar lahan dengan kemudian menggantinya ke abu trichoderma.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menguraikan beberapa prestasi dan capaian yang diperoleh IAIN Pontianak setahun belakangan ini. Paling mencolok yaitu semakin meningkatnya minat masyarakat untuk kuliah di IAIN Pontianak. Tahun 2019 saja untuk peminat SPAN PTKIN, IAIN Pontianak hanya memiliki kuota sebanyak 600 kursi saja. Namun ternyata peminat dan pendaftarnya lebih dari 1000. Hal ini menunjukkan semakin tahun IAIN Pontianak akan dipadati dengan mahasiswa. Dengan begitu secara otomatis sarana dan prasarana dan pengadaan bangunan menjadi salah satu prioritas utama pekerjaan rumah IAIN Pontianak.

Oleh karenanya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA berharap bantuan dan partisipasi dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam mewujudkan itu semua.

“Tahun ini kami merencanakan terwujudnya 20 classroom digital yang nantinya dapat memudahkan dan mengefisiensikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu fokus utama kami lainnya yaitu pengadaan lahan kampus II yang salah satu lokasinya direncanakan di Kabupaten Kubu Raya. Semoga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dapat membantu ikhtiar kita bersama dalam rangka membangun perguruan tinggi Islam yang moderat sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat.” paparnya.

Dalam hal ini Bupati Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, SH berkomitmen untuk mencari dan mengupayakan lokasi terbaik bagi pengadaan lahan kampus II IAIN Pontianak. “Kami memiliki komitmen terkait pendidikan. Kami akan mengupayakan untuk mencari lokasi terbaik bagi pengadaan lahan kampus II IAIN Pontianak. Tentunya ini berdasarkan analisis tata letak dan pertimbangan strategis daerah Kabupaten Kubu Raya.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email